Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Kritis
Dosen Pengampu Maulidta Karunianingtyas W, Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
MAURINUS DICKY VIDRIYANTO
1905036
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung secara
permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif maupun
dipengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan
enzim jantung dan ST elevasi padapemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari
pembuluh darah koroner tertentu yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-
benar terhenti, otot jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati.
Selainitu STEMI merupakan Infark yang terjadi diseluruh dinding miokard, dari
endocardium ke epicardium dengan lokasi di anterior, inferior, maupun lateral.
Karakteristiknya antara lain terdapat elevasi gelombang ST dan Qpada ECG, adanya
isoenzime CK-MB 3-6 jam setelah onset dan terus meningkat hingga 12-24 jam
(Muttaqin, 2014).
B. ETIOLOGI
1. Faktor penyebab :
Faktor sirkulasi :
Hipotensi
Faktor darah :
Anemia
Hipoksemia
Aktifitas berlebihan
Emosi
Kerusakan miocard
Hypertropimiocard
Hypertensi diastolic
2. Faktor predisposisi :
Hereditas
Minor:
Inaktifitas fisik
C. PATOFISIOLGI
STEMI umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak
setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya.
Stenosis arteri koroner derajat tinggi yang berkembang secara lambat biasanya
tidak memicu STEMI karena berkembangnya banyak kolateral sepanjang waktu.
STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri
vascular. Pada sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami
fisur, rupture atau ulserasi dan jika kondisi local atau sistemik memicu trombogenesis,
sehingga terjadi thrombus mural pada lokasi rupture yang mengakibatkan oklusi arteri
koroner. Penelitian histology menunjukkan plak koroner cendereung mengalami
rupture jika mempunyai vibrous cap yang tipis dan intinya kaya lipid (lipid rich core).
D. PATHWAYS KEPERAWATAN
E. MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala yang dirasakan pada pasien stemi (Black & Hawks, 2014) yakni :
a. Nyeri
Gejala utama adalah nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan
terusmenerus tidak mereda, biasanya dirasakan diatas region sternal
bawah dan abdomen bagian atas.
Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat,
pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.
Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat
karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu
neuroreseptor.
b. Ekstremitas yang teraba dingin, perspirasi, rasa cemas, dan gelisah akibat
pelepasan katekolamin.
c. Tekanan darah dan denyut nadi pada mulanya meninggi sebagai akibat
aktivasi system saraf simpatik. Jika curah jantung berkurang, tekanan darah
mungkin turun. Bradikardia dapat disertai gangguan hantaran, khususnya
pada kerusakan yang mengenai dinding inferior ventrikel kiri.
d. Keletihan dan rasa lemah akibat penurunan perfusi darah ke otot rangka.
e. Nausea dan vomitus akibat stimulasi yang bersifat refleks pada pusat muntah
oleh serabut saraf nyeri atau akibat refleks vasovagal.
f. Sesak napas dan bunyi krekels yang mencerminkan gagal jantung.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Elektrokardiogram
b. Angiografi coroner
d. Pemeriksaan Laboratorium
Creatinin Kinase-MB (CK-MB) : meningkat setelah 2-4 jam bila
ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 12-20 jam dan
kembali normal dalam 2-3 hari.
Ceratinin Kinase (CK) : meningkat setelah 3-6 jam bila ada infark
miokard dan mencapai puncak dalam 12-24 jam dan kembali
normal dalam 3-5 hari.
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang muncul akibat dari STEMI menurut Smeltzer & Bare (2011) :
a. Disfungsi ventrikel
c. Aritmia
e. Syok kardiogenik
i. Rupture jantung
Rupture dinding ventrikel yang bebas dapat terjadi pada awal perjalanan
infark selama fase pembuangan jaringan nekrotik sebelum pembentukan
parut. Dinding nekrotik yang tipis pecah, sehingga terjadi peradarahan
massif ke dalam kantong pericardium yang relative tidak elastic dapat
berkembang. Kantong pericardium yang terisi oleh darah menekan jantung,
sehingga menimbulkan tamponade jantung. Tamponade jantung ini akan
mengurangi aliran balik vena dan curah jantung.
j. Aneurisma ventrikel
k. Tromboembolisme
l. Perikarditis
H. PENGKAJIAN FOKUS
1. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
b. Breathing
Kedalaman:Dalam /Dangkal
Reflek batuk:Ada/Tidak
c. Circulation
Adakah perdarahan
d. Disability
Tingkat kesadaran:
e. Exposure
Suhu : ...
2. PENGKAJIAN SEKUNDER
I. DIANGNOSA KEPERAWATAN
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2 Intoleransi Setelah di lakukan (I.02035) - Memonitor frekunensi dan
aktivitas b.d tindakan Observassi durasi aritmia
ketidak keperawatan selama - Monitor frekunensi dan - Memonitor keluhan nyeri
seimbangan 3x24 jam maka durasi aritmia dada
antara suplai toleransi aktivitas - Monitor keluhan nyeri - Memonitor saturasi oksigen
dan meningkat dengan dada - Memasang monitor jantung
kebutuuhan kriteria hasil : - Monitor saturasi - Merekam EKG
oksigen (L.05047) oksigen
(D.0056) - Saturasi oksigen Terpeutik
meningkat - Pasang monitor jantung
- Keluhan lelah - Rekam EKG
menurun
- Tekanan darah
membaik
3 Ansietas b.d Setelah di lakukan (I.09314) - Untuk mengetahui tingkat
kurang Tindakan Observasi ansietas (mis.
terpapar keperawatan selama - Identifikasi saat tingkat kondisi,waktu,stresor)
informasi 3x24 jam maka ansietas berubah ( mis. - Mengidentifikasi
(D.0080) tingkat ansietas kondisi,waktu,stresor) kemampuan mengambil
menurun,dengan - Identifikasi keputusan
kriteria hasil : kemampuan - Untuk mengetahui tanda-
(L.09093) mengambil keputusan tanda ansietas (verbal dan
- Verbalisasi - Monitor tanda - tanda nonverbal)
menurun ansietas (verbal dan - Menciptakan suasana
- Perilaku gelisah non verbal) terapeutik untuk
menurun Terapeutik menumbuhkan
- Ciptakan suasana kepercayaan
- Perilaku tegang
menurun terapeutik untuk - Untuk mengurangi
menumbuhkan kecemasan
- Keluhan pusing
kepercayaan - Untuk mengetahui situasi
menurun
- Temani pasien untuk yang memicu kecemasan
- Palpitasi mengurangi
menurun kecemasan, jika
- Anoreksia memungkinkan
AHA. (2015). Heart Disease and Stroke Statistics 2015 Update. American.
https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000152
Bare, Smeltzer. 2011. “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8.”