Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN ST ELEVASI MIOKARD


INFARK
DI RUANG ICU
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun Oleh :

INFANTRIAGO ABRIAN

P1337420117058

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN ST ELEVASI MIOKARD
INFARK
DI RUANG ICU
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

PENGKAJIAN

Tgl pengkajian: 22 Januari 2020 / 08.00 WIB Praktikan : Infantriago Abrian

Ruang : ICU NIM : P1337420117058

I. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny.S
2. No RM : 825150
3. Umur : 67 tahun
4. Pendidikan :
5. Alamat : Daren, Kudus
6. Status perkawinan : Kawin
7. Agama : Islam
8. Diagnosa medis : Stemi

II. PENGKAJIAN PRIMER


1. Status jalan napas (Airway)
Jalan nafas paten, tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas.
2. Status pernapas (Breathing)
Nafas cepat, dangkal dan tidak tidak teratur, pengembangan dada simetris, RR
36x/menit, terdapat wheezing, terpasang O2 8 liter/menit dengan NRM
3. Status sirkulasi (Circulation)
TD : 166/115 mmHg, N : 107 x/menit, SpO2 98%, teraba hangat pada ekstremitas,
warna kulit sawo matang, CRT < 3 detik, akral hangat, tidak ada sianosis.
4. Disability
Kesadaran delirium, skor GCS 10 (E3M3V4), pupil mata isokor, reflek pupil ka/ki +/+
5. Exposure
Suhu 36,0 oC, tidak terdapat luka ditubuh pasien, tidak ada edema di ekstremitas
maupun tubuh pasien.
III. PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Data diperoleh dari : klien dan keluarga klien
2. Keluhan utama : sesak nafas, nyeri dada disertai dengan keringat dingin
3. Riwayat Keperawatan Sekarang
Klien datang ke ICU RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus pada tanggal 22 Januari
2020 pukul 01.00 WIB dari ruang Melati 1, klien datang dengan keadaan
somnolen terpasang NRM 8 liter permenit sesak nafas, nyeri dada bagian tengah
menjalar ke punggung dari 30 menit yang lalu disertai dengan keluarnya keringat
dingin.
4. Riwayat Keperawatan Dahulu
Klien belum pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama.
5. Riwayat Keperawatan Keluarga
Anggota keluarga klien tidak ada yang menderita sakit seperti klien, tidak ada
penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, dll. Tidak memiliki penyakit menular
seperti HIV, Hepatitis, TBC dll

B. PENGKAJIAN FISIK

1. Keadaan Umum
a) Kesadaran : somnolen
b) Keadaan umum : lemah
c) Tanda – tanda vital:
TD : 166/115 mmHg
N : 107 x/mnt
RR : 36 x/mnt
SpO2 : 98%

2. Pengkajian Head to Toe


a) Kepala
Bentuk mesochepal, rambut panjang beruban, tidak ada lesi
b) Mata
Simetris kanan dan kiri, pupil normal, sklera tidak ikterik, konjungtiva
anemis, reflek terhadap cahaya positif, kedua mata isokor, mampu melihat
tanpa alat bantu penglihatan.
c) Hidung
Tampak bersih, tidak ada sekret, terpasang masker NRM 8 liter permenit
d) Telinga
Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak memakai alat bantu pendengaran
e) Mulut dan leher
mulut kering, tidak terdapat stomatis, tidak terdapat pembesaran tonsil, lidah
terdapat bercak putih, terdapat secret dan tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid
f) Dada

PENGKAJIAN NYERI
P : nyeri dada
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dada sebelah tengah menjalar ke punggung
S: skala 6
T: terus-menerus
1) Jantung
Inspeksi : ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada Intercosta 4 – 5
Perkusi : Pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Terdengar Bunyi Jantung S1 dan S2 reguler
2) Paru – paru
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
Palpasi : Vocal fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada IC ke-1 sampai IC ke-6 kanan dan kiri
Auskultasi : Suara nafas wheezing
3) Abdomen
Inspeksi : Datar tidak asites, tidak ada luka atau lesi
Auskultasi : Terdengar bising usus 20 x/mnt
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
g) Genetalia
tidak memiliki gangguan kelamin, tidak ada hemoroid, terpasang kateter
h) Ekstremitas
Atas : anggota gerak lengkap, pergerakan terbatas dengan kekuatan
otot 2/2, pasien terpasang infus asering 10 tpm disebelah kiri, tidak terdapat
oedem, akral hangat, CRT kurang dari 2 detik
Bawah : anggota gerak lengkap, tidak terdapat oedem, pergerakan
bebas dengan kekuatan otot 2/2, akral hangat, CRT kurang dari 2 detik

2 2

2 2

i) Kulit
Warna sawo matang, kering, bersih, tidak ada lesi dan turgor kulit
sedang

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Tanggal 28 Februari 2019, pukul 23:55 WIB

PEMERIKSAAN NILAI
HEMATOLOGI HASIL SATUAN RUJUKAN
Hema Rutin 5 Diff

Hemoglobin 13.0 g/dL 12.0 – 15.0

Eritrosit 5.27 jt/ul 4.0 – 5.1

Hematokrit L 37.5 % 36-47


Trombosit 294 10^3/pul 150 – 400

Lekosit H 16.7 10^3/pul 4.0 – 12.0

Netrofil H 90.2 % 50-70

Limfosit 5.0 % 25-40

Monosit 4.6 % 2-8

Eosinofil L 0.0 % 2-4

Basofil 0.2 % 0-1

MCH 24.7 pg 27.0-31.0

MCHC 34.7 g/dL 33.0-37.0

MCV 71.2 fL 79.0-99.0

RDW 14.6 % 10.0-15.0

MPV 13.1 fL 6.5-11.0

PDW L 19.4 fL 10.0-18.0

KIMIA KLINIK

Ureum 48.7 mg/dL 19-44

Creatinin 0.9 mg/dL 0.6-1.3

SGOT 397 U/L 0-50

SGPT 74 U/L 0-50

2. Pemeriksaan EKG : Sinus tachycardia dan Elevasi segment ST

B. PROGRAM TERAPI
1. Infus RL 10 tpm
2. Infus levofloxacin
3. Terapi oksigen 8 liter/menit
4. atorvastatin 1x40mg per oral
5. miniaspi 1x80 mg peroral
6. Captopril 3x12,5 mg peroral
7. Brilinta 2x90 mg peroral
8. cedocard syringe pump
9. lovenox 1x60 mg IM
10. Furosemid 3x10 mg IV
11. Ceftazidime 3x1 g IV

IV. ANALISIS DATA

No Tanggal Data Fokus Diagnosa Tanggal TTd


& jam Keperawatan Teratasi
1. Rabu, DS : Ketidakefektifan infan
22 Januari  Pasien pola nafas b.d
2020 mengatakan hiperventilasi
08:00 sesak nafas
WIB  Pasien nyeri
dada sampai
menjalar ke
punggung

DO :
 Pasien tampak
kesulitan
bernafas
 Pasien terlihat
sesak nafas
 RR : 36 x/menit
 SP O2 : 98%
 Pasien
terpasang NRM
8 liter/menit
2 Rabu, DS : Nyeri akut b.d Infan
22 Januari - Pasien iskemia miokard
2020 mengatakan
08:00 nyeri pada dada
WIB sebelah tengah
menjalar ke
punggung
P : nyeri dada
Q: seperti ditusuk-
tusuk
R: dada sebelah
tengah menjalar ke
punggung
S: skala 6
T: terus-menerus
DO :
- Klien tampak
meringis
kesakitan
menahan sakit
- TD : 130/80
mmHg
- Nadi:107x/meni
t
- Suhu : 36,0 ͦ C

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
2. Nyeri akut b.d iskemia miokard
VI. RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal/ Dx Tujuan Intervensi TTD


Jam kep
1. Rabu, 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor Infan
22 Januari asuhan keperawatan selama 3 kedalaman
2020 hari pada pasien dengan pernafasan,
08:10 WIB ketidakefektifan pola nafas frekuensi
dapat teratasi dengan kriteria pernafasan dan
hasil : status oksigen
1. Suara nafas bersih (SPO2)
(vesikuler) 2. Posisikan
2. Tanda tanda vital dalam pasien semi
rentang normal fowler dengan
3. Frekuensi pernapasan posisi yang
20x/menit nyaman
4. Tidak memakai alat bantu 3. Auskultasi
pernapasan suara nafas dan
catat bila ada
bunyi nafas
tambahan
4. Berikan terapi
oksigen melalui
nasal canul
5. Berikan terapi
nebulizer

2. Rabu, 2 Setelah dilakukan tindakan 1. monitor TTV Infan


22 Januari asuhan keperawatan selama 3 2. Kaji
2020 hari jam pada pasien dengan karakteristik
08:10 WIB nyeri akut dapat teratasi nyeri
dengan kriteria hasil: (P,Q,R,S,T)
1. Mampu mengontrol nyeri, 3. Berikan posisi
mampu menggunakan yang nyaman
tehnik nonfarmakologi 4. Instruksikan
untuk mengurangi nyeri dan ajarkan
2. Mampu mengenali nyeri pasien
3. Menyatakan rasa nyaman menggunakan
setelah nyeri berkurang teknik
4. Tanda-tanda vital dalam relaksasi
batas normal (teknik non
farmakologi)
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik bila
diperlukan
(teknik
farmakologi)

VII. TINDAKAN KEPERAWATAN


No.DX Tanggal/ Tindakan Kperawatan Respon Pasien TTD
Jam
1,2 Rabu, Memonitor TTV DS : Infan
22 Pasien mengatakan nyeri
Januari dada dan sesak nafas
2020 DO :
08:20 TD : 166/115 mmHg
WIB N : 107 x/menit
RR : 32 x/menit
SpO2 : 98%

1 08.30 Meninggikan kepaala dengan DS:


posisi pasien semi fowler Pasien mengatakan
dengan nyaman nyaman dengan posisi
seperti itu
DO :
Pasien tampak nyaman

1 08.45 Auskultasi suara nafas, DS :


kedalaman, pergerakan dada Pasien mengatakan sesak
dan ritme nafas dan nyeri dada
DO :Pernafasannya cepat
dan dangkal, pergerakan
dada simetris

1 08.55 Memberikan terapi oksigen DS :


dengan NRM 8 lpm sesuai pasien mengatakan sesak
advise berkurang
DO :
- Pasien terpasang
oksigen NRM 8 lpm
- pasien tampak masih
sesak
- RR: 32x/menit
- SpO₂ : 98%
2 09.05 Mengkaji karakteristik nyeri DS :
Pasien mengatakan nyeri
dada bagian tengah
menjalar ke punggung
P : nyeri dada
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dada sebelah tengah
menjalar ke punggung
S: skala 6
T: terus-menerus
DO :
Pasien tampak kesakitan
menahan nyeri dan
gelisah

1,2 09.30 Memberikan obar per oral DS :


Miniaspi 80mg Pasien mengatakan akan
Concor 1,25mg minum obat sekarang
Captopril 25mg DO :
Brilinta 90mg Obat diminum oleh pasien

1,2 11.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien bersedia untuk di
Ceftazidime 1g injeksi
Lovenox 60mg IM DO :
pasien tampak meringis
saat disuntikkan obat
melalui IM

2 13.00 Mengajarkan teknik relaksasi DS :


nafas dalam dan terapi Pasien mengatakan
nebulizer memahami penjelasan
yang diberikan dan
mampu mempraktikannya
DO :
Pasien mempraktikan
teknik nafas dalam
tersebut pada saat nyeri
muncul

2 14.00 Memberikan obat syringpam DS :


cedocard pasien bersedia diberi
obat
DO :
Pasien terlihat nyaman
2 15.00 Mengkaji ulang karakteristik DS :
nyeri Pasien mengatakan nyeri
sedikit berkurang
berkurang
P : nyeri dada
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dada sebelah tengah
menjalar ke punggung
S: skala 4
T: hilang timbul
DO :
Pasien tampak lebih
rileks

2 15.30 Memberikan obar per oral DS :


Captopril 25mg Pasien mengatakan akan
minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

1,2 16.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien bersedia diberi
Ceftazidime 1g injeksi
DO :
Pasien terlihat nyaman

1 18.00 Melakukan terapi nebulizer DS : Pasien bersedia


melakukan terapi
DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang
2 19.00 Memberikan obar per oral DS :
Brilinta 90mg Pasien mengatakan akan
minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

1,2 20.00 Mengganti infus levofloxacin DS :


dengan infus pump pasien mengatakan infus
habis
DO :
Pasien terlihat nyaman

2 21.00 Memberikan injeksi DS :


Lovenox 60mg IM pasien mengatakan sakit
saat di injeksi
DO :
pasien tampak meringis
saat disuntikkan obat
melalui IM

2 22.00 Memberikan obar per oral DS :


Captopril 25mg Pasien mengatakan akan
Atorvastatin 20mg minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

1,2 24.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien bersedia diberi
Ceftazidime 1g injeksi
DO :
Pasien terlihat nyaman

1 Kamis, Memberikan terapi nebulizer DS : Pasien kooperatif


23 DO : pasien melakukan
Januari terapi dengan tenang
2020
01.00

2 02.00 Memberikan obat syringpam DS :


cedocard pasien bersedia diberi
cedocard
DO :
Pasien terlihat nyaman

2 06.00 Memberikan obar per oral DS :


Miniaspi 80mg Pasien mengatakan akan
Concor 1,25mg minum obat sekarang
Captopril 25mg DO :
Brilinta 90mg Obat diminum oleh pasien
1 07.00 Memberikan terapi nebulizer DS : pasien bersedia
diberi terapi
DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang
2 08.00 Memberikan injeksi DS :
Furosemid 10mg pasien bersedia diberi
Ceftazidime 1g injeksi
DO :
Pasien terlihat nyaman

1,2 09.00 Mengganti infus levofloxacin DS :


dengan infus pump pasien mengatakn infus
habis
DO :
Pasien terlihat nyaman

2 09.30 Mengkaji ulang karakteristik DS :


nyeri Pasien mengatakan nyeri
sedikit berkurang
berkurang
P : nyeri dada
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dada sebelah tengah
menjalar ke punggung
S: skala 3
T: hilang timbul
DO :
Pasien tampak lebih
rileks

2 11.00 Hentikan syringe pump DS : Pasien senang


cedocard DO : Pasien terlihat lebih
nyaman
1 12.00 Memberikan terapi nebulizer DS : pasien bersedia
diberi terapi
DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang
2 15.30 Memberikan obar per oral DS :
Captopril 25mg Pasien mengatakan akan
minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

1,2 16.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien bersedia diberi
Ceftazidime 1g injeksi
DO :
Pasien terlihat nyaman

1 18.00 Melakukan terapi nebulizer DS : Pasien mengatakan


dan mengganti terapi oksigen sesak berkurang
nasal canul 4 lpm DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang

2 19.00 Memberikan obar per oral DS :


Brilinta 90mg Pasien mengatakan akan
minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

1,2 20.00 Mengganti infus levofloxacin DS :


dengan infus pump pasien mengatakan infus
habis
DO :
Pasien terlihat nyaman

2 21.00 Memberikan injeksi DS :


Lovenox 60mg IM pasien mengatakan sakit
saat di injeksi
DO :
pasien tampak meringis
saat disuntikkan obat
melalui IM

2 22.00 Memberikan obar per oral DS :


Captopril 25mg Pasien mengatakan akan
Atorvastatin 20mg minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

1,2 24.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien kooperatif
Ceftazidime 1g DO :
Pasien terlihat nyaman

1 Jumat, 24 Memberikan terapi nebulizer DS : Pasien kooperatif


Januari DO : pasien melakukan
2020 terapi dengan tenang
01.00

06.00 Memberikan obar per oral DS :


Miniaspi 80mg Pasien mengatakan akan
Concor 1,25mg minum obat sekarang
Captopril 25mg DO :
Brilinta 90mg Obat diminum oleh pasien

07.00 Memberikan terapi nebulizer DS : pasien bersedia


diberi terapi
DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang

08.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien bersedia diberi
Ceftazidime 1g injeksi
DO :
Pasien terlihat nyaman

09.00 Mengganti infus levofloxacin DS :


dengan infus pump pasien mengatakan
infusnya habis
DO :
Pasien terlihat nyaman

09.30 Mengkaji ulang karakteristik DS :


nyeri Pasien mengatakan nyeri
sedikit berkurang
berkurang
P : nyeri dada
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dada sebelah tengah
menjalar ke punggung
S: skala 1
T: hilang timbul
DO :
Pasien tampak lebih
rileks

12.00 Memberikan terapi nebulizer DS : pasien bersedia


diberi terapi
DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang

15.30 Memberikan obar per oral DS :


Captopril 25mg Pasien mengatakan akan
minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh pasien

16.00 Memberikan injeksi DS :


Furosemid 10mg pasien bersedia diberi
Ceftazidime 1g injeksi
DO :
Pasien terlihat nyaman

18.00 Melakukan terapi nebulizer DS : Pasien mengatakan


sesak berkurang
DO : pasien melakukan
terapi dengan tenang
19.00 Memberikan obar per oral DS :
Brilinta 90mg Pasien mengatakan akan
minum obat sekarang
DO :
Obat diminum oleh
pasien

23.00 Mengantar pasien kembali ke DS :


ruangan Melati 1 Pasien mengatakan sakit
yang di deritanya sudah
tidak dirasakan lagi
DO :
Pasien terlihat senang

VIII. EVALUASI

No Tanggal/ Diagnosa Catatan Perkembangan TTD


Jam Keperawatan

1 Jumat, 24 Ketidakefektifan S: Infan


Januari pola nafas b.d
Pasien mengatakan sesak napas
2020 hiperventilasi
berkurang
23:00
O:
WIB
- RR= 25x/menit
- SpO2 = 100%
- Nafas teratur
- Pasien masih memakai nasal
canul 4 lpm
- Pasien terlihat lebih rileks
dan tenang

A:
Masalah teratasi sebagian

P:

lanjutkan intervensi

- Lanjutkan terapi oksigen


- Auskultasi bunyi nafas
tambahan
- Monitor tanda tanda vital

2 Kamis, 28 Nyeri akut b.d S : infan


Februari iskemia miokard
- Pasien mengatakan nyeri
2019
dada berkurang
23:00 - Pasien mengatakan lebih
WIB nyaman

P : nyeri dada

Q : terasa ditusuk-tusuk

R : dada bagian tengah menjalar


kebelakang
S : skala 1

T : hilang timbul

O:

Pasien tampak lebih nyaman

A:
Masalah teratasi sebagian

P:

Lanjutkan intervensi

- Monitor status nyeri pasien


- Melanjutkan terapi
nonfarmakologi teknik
relaksasi nafas dalam

Anda mungkin juga menyukai