Disusun Oleh :
1. Galih Pramuktianto
2. Muchamad Rizza
3. Yulia Wahyuningsih
4.
: 1301024
: 1301036
: 1301072
I. DEFINISI
Oksigen adalah proses penambahan oksigen ke dalam system (kimia atau
fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Oksigen dibutuhkan untuk
mempertahankan kehidupan.
(Pery Potter,2005, hal 1551)
Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel hidup.
( Tarwoto & Wartonah : 2003)
Oksigenasi adalah menghirup udara atau gas yang mengandung oksigen dan
dikeluarkan tubuh dalam bentuk karbon dioksida (CO2) sebagai hasil dari proses
oksidasi yang terjadi di dalam tubuh
(Aziz Alimul : 2006)
Resiko terhadap fungsi pernafasan : keadaan dimana seseorang beresiko
mengalami suatu ancaman pada jalannya udara yang melalui saluran pernafasan
dan pertukaran gas (O2 CO2) antara alveoli paru-paru dan sistem vaskuler.
(Diagnosa Keperawatan, Lynda Juall hal :314)
II. PENYEBAB
1. Faktor Fisiologi
a. Penurunan Kapasitas Pembawa Oksigen
Secara fisiologi,Hemoglobin membawa 97% oksigen yang telah berdifusi
ke jaringan. Setiap proses yang menurunkan atau mengubah hemoglobin
contohnya seperti anemia dapat menurunkan kapasitas darah yang
menurunkan oksigen.
b. Penurunan Konsentrasi Oksigen Inspirasi
Apabila konsentrasi oksigen yang diinspirasi menurun maka kapasitas
darah yang membawa oksigen juga akan menurun.
c. Hipovolema
Suatu kondisi penurunan volume darah sirkulasi yang diakibatkan
kehilangan cairan ekstraseluler yang terjadi pada kondisi, seperti syok dan
dehidrasi berat.
d. Peningkatan Laju Metabolisme
Kondisi ini dapat terjadi pada kasus infeksi dan demam yang terus
menerus yang mengakibatkan peningkatan laju metabolic, Akibatnya
tubuh mulai memecah pesediaan protein dan menyebabkan penurunan
masa otot.
2. Faktor Perkembangan
a. Bayi Prematur
Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi surfaktan yang masih sedikit karena
kemampuan paru dalam mensintesis surfaktan baru berkembang pada
trimester akhir.
b. Bayi dan anak-anak
Pada usia ini berisiko mengalami infeksi saluran nafas atas sebagai hasil
pemaparan yang sering pada anak-anak lain dan pemaparan asap dari
rokok orang lain.
c. Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pada usia ini berisiko mengalami infeksi saluran nafas akut akibat
kebiasaan buruk seperti merokok.
d. Dewasa Muda dan Dewasa Pertengahan
Kondisi stres,kebiasaan merokok,diet yang tidak sehat,kurang olahraga
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
e. Lansia
Proses penuan yang mengakibatkan perubashan pada fungsi normal
pernapasan, Seperti penurunan elastisitas paru, pelebaran alveolus, kifosis
tulang belakang yang menghambat ekspansi paru.
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi
Kondisi berat badan berlebih ( obesitas ) dapat menghambat ekspansi
paru, sedangkan malnutrisi berat mengakibatkan pelisutan otot pernapasan
yang akan mengurangi kerja otot pernapasan.
b. Olahraga
Latihan fisik akan meningkatkan aktifitas metabolic.
c. Merokok
Merokok dapat memperburuk penyakit arteri koroner dan pembuluh darah
perifer.
4. Faktor Lingkungan
a. Suhu
Faktor suhu ( panas & dingin ) dapat berpengaruh terhadap afinitas /
ketuaan ikatan Hb & oksigen
b. Kegiatan
Pada dataran tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan udara sehingga
tekanan oksigen juga ikut turun, Akibatnya orang akan mengalami
peningkatan frekuensi pernapasan dan denyut jantung.
c. Polusi
Asap dan debu sering kali menyebabkan sakit kepala, pusing dan berbagai
gangguan pernafasan lain.
Wartonah, Tarwoto. 2006
III. KLASIFIKASI
1. Sistem pernapasan atas
Sistem pernafasaan atas terdiri atas hidung, faring, dan laring.
a. Hidung
Pada hidung udara yang masuk akan mengalami penyaringan,
humidifikasi, dan penghangatan.
b. Faring
Faring merupakan saluran yang terbagi dua untuk udara dan makanan.
Faring terdiri atas nasofaring dan orofaring yang kaya akan jaringan
limfoid yang berfungsi menangkap dan dan menghancurkan kuman
c.
IV. PATOFISIOLOGI
a. Pernafasan Eksternal
Proses ini berlangsung dalam tiga langkah, yaitu:
1. Ventilasi pulmoner
mitokondria.
Yaitu
menggunakan
oksigen
dan
menghasilkan
PATHWAY
Masuknya oksigen
Hidung
Trakhea epiputronal
Alveoli
Menembus membrane
Jantung
Arteri
Seluruh tubuh
V. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d. kelelahan otot pernafasan, cemas, nyeri, disfungsi
neuromuskular, penurunan energi.
2.
Tidak tersedak
3.
Identifikasi kebutuhan klien akan insersi jalan nafas baik aktual maupun
potensial.
Pantau TTV
Kriteria Hasil
-
Pantau TTV
Kriteria Hasil
-
VIII. EVALUASI
1. Sesak nafas pasien berkurang
2. Tidak ada produksi secret berlebihan
3. Pasien tidak tampak lemah
4. Nafsu dan porsi makan pasien kembali normal
5. Pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain
DAFTAR PUSTAKA