DI RUANG LAVENDER
Disusun Oleh
TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN
Dyspnea 2 5
(Cukup Meningkat) (Menurun)
Ortopnea 2 5
(Cukup Meningkat) (Menurun)
Frekuensi napas 2 5
(Cukup Memburuk) (Membaik)
Kedalaman napas 1 5
(Memburuk) (Membaik)
Edema 2 5
(Cukup Meningkat) (Menurun)
Asites 1 4
(Meningkat) (Cukup Menurun)
Tekanan darah 1 5
(Meningkat) (Menurun)
b. Intervensi Keperawatan
Manejemen Hipervolemia
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hypervolemia
Rasional: Mengetahui adanya tanda dan gejala Hipervolemia pada
pasien
- Monitor intake dan output cairan
Rasional: Mengetahui keseimbangan cairan pasien
- Monitor efek samping diuretic
Rasional: Mengetahui adanya efek samping diuretic pada pasien
- Monitor status hemodinamik
Rasional: Mengetahuin status hemodinamik pada pasien
Terapeutik
- Batasi asupan cairan dan garam
Rasional: Mengurangi asupan cairan
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
Rasional: Mempertahankan kenyamanan, meningkatkan ekspansi paru,
dan memaksimalkan oksigenasi pasien.
Edukasi
- Ajarkan cara mencatat asupan dan haluaran
Rasional: Agar pasien dan keluarga dapat mengetahui cara mencatat
asupan dan haluaran cairan
- Anjurkan melapor jika haluaran urin kurang dari 0,5 ml/kg/jam dalam 6
jam
Rasional: Agar haluaran urin pasien tetap terpantau
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretic
Rasional: Membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dalam
tubuh melalui urin
- Kolaborasi penggantian kalium akibat diuretic
Rasional: Mengembalikan konsentrasi kalium akibat diuretik
Oliguria 2 5
(Cukup Meningkat) (Menurun)
Lelah 2 5
(Cukup Meningkat) (Menurun)
Sianosis 2 5
(Cukup Meningkat) (Menurun)
b. Intervensi Keperawatan
Perawatan Jantung
Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
Rasional: Mengetahui tanda dan gejala primer penurunan curah
jantung
- Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung
Rasional: Mengetahui tanda dan gejala sekunder penurunan curah
jantung
- Monitor tekanan darah
Rasional: Mengetahui tekanan darah pasien
Terapeutik
- Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau
posisi nyaman
Rasional: Mempertahankan kenyamanan , meningkatkan ekspansi
paru, dan memaksimalkan oksigenasi pasien
Edukasi
Andarmoyo, S. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi) Konsep, Proses dan Praktik
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hidayat, A. A., & Uliyah, M. (2015). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya: Health
Books Publishing.
Nugraha, L. P., Oktaliansah, E., & Aditya, R. (2021). Efektivitas Oksigenasi dan Ventilasi Saat
Induksi Anestesi Umum Menggunakan Masker Bedah Dinilai berdasar atas SpO2 dan
EtCO2. Jurnal Anestesi Perioperatif, 9(2), 111–118.
Takatelide, F. W., Kumaat, L. T., & Malara, R. T. (2019). Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal
Prong Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat
Darurat Rsup Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 5(1).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Jakarta: DPP PPNI.