DISUSUN OLEH:
SRI IRKAWATI
CI LAHAN CI INSTITUSI
2) Riwayat Keluarga
Dapat dibuat genogram untuk mengetahui adanya penyakit
keturunan atau adanya riwayat anggota keluarga yang memiliki
penyakit yang sama dengan pasien, beserta keterangan genogram.
3) Status Kesehatan
a) Status kesehatan saat ini yang meliputi keluhan utama saat MRS
dan saat ini, alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit
saat ini, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Keluhan
utama biasanya batuk produkif dan non produktif.
b) Status kesehatan masa lalu yang meliputi penyakit yang pernah
dialami, riwayat pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya,
riwayat alergi, riwayat tranfusi, kebiasaan merokok, minum kopi,
penggunaan alkohol. Riwayat penyakit sebelumnya, yaitu pernah
sakit batuk yang lama dan tidak sembuh-sembuh, pernah berobat
tetapi tidak sembuh, pernah berobat tetapi tidak teratur, riwayat
kontak dengan penderita Tuberkulosis Paru, daya tahan tubuh
yang menurun, riwayat vaksinasi yang tidak teratur. Riwayat
pengobatan sebelumnya, meliputi kapan pasien mendapatkan
pengobatan sehubungan dengan sakitnya. Jenis, warna, dosis obat
yang diminum. Berapa lama pasien menjalani pengobatan
sehubungan dengan penyakitnya, serta kapan pasien mendapatkan
pengobatan terakhir.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu mengkaji tentang faktor herediter atau penyakit keturunan
pada keluarga, seperti DM, Hipertensi, Jantung, dan Asma.
5) Diagnosa Medis Dan Terapy
6) Riwayat Kesehatan Dan Pemeriksaan Fisik
Yang perlu dikaji meliputi keadaan umum, kesadaran, TTV,
kepada dan leher, mata dan telinga, sistem pernafasan, sistem saraf,
sistem muskuloskeletal, sistem imun dan lain-lain.
a) Kulit, Rambut dan Kuku
Perlu dikaji distribusi rambut: adanya lesi; warna kulit:
adanya ikterik, sianosis, kemerahan, pucat; akral: hangat, panas,
dingin kering, dingin; turgor; adanya oedem dan lokasinya. Kaji
warna kuku: pink, sianosis.
b) Kepala dan Leher
Kaji kesimetrisan kepala, adanya lesi, deviasi trakea, adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
c) Mata dan Telinga
Perlu dikaji adanya gangguan pengelihatan, penggunaan
kacamata, visus: pupil dan ukuran, sklera/ konjungtiva, adanya
gangguan pendengaran, penggunaan alat bantu dengar, tes Weber,
tes Rinne, tes Swabach
d) Sistem Pernafasan (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
Kaji pola pernafasan pasien. Adanya kesulitan bernapas,
penggunaan otot bantu pernafasan.
Subjektif : Batuk produktif/non produktif, sesak napas, sakit dada.
Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum
hijau/purulen, mukoid kuning atau bercak darah, pembengkakan
kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi basah, kasar di daerah
apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru
dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak
simetris (effusi pleura), perkusi pekak dan penurunan fremitus
(cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).
e) Sistem Kardiovaskular: kaji adanya keluhan nyeri dada, palpitasi,
dan CRT.
f) Payudara Wanita dan Pria
g) Sistem Gastrointestinal : kaji kebersihan mulut, mukosa, adanya
pembesaran hepar, Abdomen : adanya asites atau nyeri tekan, dan
peristaltik usus.
h) Sistem Urinarius : Penggunaan alat bantu/ kateter, kandung
kencing, nyeri tekan, adanya gangguan.
i) Sistem Reproduksi Wanita/Pria
j) Sistem Saraf, meliputi GCS, Rangsangan meningeal, Refleks
fisiologis, Refleks patologis, adanya gerakan involunter
k) Sistem Muskuloskeletal : Kemampuan pergerakan sendi,
deformitas, adanya fraktur, kekakuan, nyeri sendi/otot, dan
kekuatan otot.
l) Sistem Imun : perlu dikaji adanya perdarahan gusi, perdarahan
lama, pembengkakan KGB, adanya keletihan/kelemahan.
m) Sistem Endokrin : Perlu dikaji adanya hiperglikemia,
hipoglikemia, adanya luka gangrene.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret.
b. Hambatan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membrane
alveolus, penurunan difusi gas.
c. Pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi, keletihan, keletihan otot
pernapasan.
d. Penurunan toleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, defisiensi
oksigen.
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan rencana tindakan yang akan diberikan
kepada klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnosa keperawatan
yang muncul. Rencana keperawatan berdasarkan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI, 2018) dan Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI, 2019) dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional
1. Domain 11. Kelas 2. Setelah dilakukan tindakan Menejemen Jalan Nafas 1. Untuk memaksimalkan
Kode 0031 keperawatan selama ... x (3140) ventilasi
Ketidakefektifan 24 jam bersihan jalan 1. Posisikan pasien 2. Memudahkan dalam
bersihan jalan nafas nafas efektif dengan 2. Intruksikan bagaimana pengeluaran sputum
berhubungan dengan kriteria: agar bisa melakukan 3. Meringakan sesak yang
peningkatan produksi Status Respirasi : Jalan batuk efektif dirasakan
sekret napas paten (0410) 3. Posisikan pasien pada 4. Memungkinkan adanya
Definisi 1. Frekuensi Pernafasan posisi yang nyaman ronchi atau weezing
Ketidakmampuan 2. Kemampuan untuk 4. Auskultasi suara nafas, 5. Memungkin penggunaan
membersihkan sekresi mengeluarkan secret catat area ventilasinya terapi oksigen sesuai
atau obstruksi dari 3. Tidak ada suara nafas menurun atau tidak ada indikasi
saluran napas untuk tambahan dan adanya suara
mempertahankan tambahan
bersihan jalan napas. 5. Monitor status
Batasan karakteristik pernapasan dan
Batuk yang tidak efektik oksigenasi
Perubahan frekuensi
nafas
Gelisah
2. Domain 3. Kelas 4. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas 1. Untuk memaksimalkan
Kode 00030 keperawatan selama ... x (3140) ventilasi
Hambatan pertukaran gas 24 jam tidak terjadi 1. Posisikan pasien 2. Memungkinkan adanya
berhubungan dengan gangguan pertukaran gas 2. Auskultasi suara nafas, ronchi atau wheezing
kerusakan membrane dengan kriteria catat adanya suara 3. Memungkinkan
alveolus, penurunan Status Respirasi : tambahan pemberian terapi O2
difusi gas Pertukaran Gas (0402) 3. Monitor respirasi dan sesuai indikasi
Definisi 1. Mendemonstrasikan status O2
Kelebihan atau defisit peningkatan ventilasi
oksigenasi dan/atau dan oksigen yang
eliminasi karbon dioksida adekuat
pada membran alveolar- 2. Tanda-tanda vital
kapiler dalam rentan normal
Batasan Karakteristik
Penurunan karbon
dioksida
Pola pernafasan
abnormal
Dispnea
3. Domain 4. Kelas 4. Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas 1. Menjaga kepatenan jalan
Kode 00032 keperawatan diharapkan 1. Bersihkan jalan nafas nafas
Ketidakefektifan pola status pernapasan: dengan teknik chin lift 2. Untuk memaksimalkan
nafas berhubungan ventilasi dengan kriteria atau jaw thrust sebagai ventilasi
dengan hiperventilasi, hasil: mana mestinya 3. Indikasi dalam membuka
keletihan, keletihan otot 1. Frekuensi 2. Posisikan pasien pada jalan nafas
pernapasan pernapasan tidak ada posisi yang nyaman 4. Memudahkan dalam
deviasi dari kisaran 3. Identifikasi kebutuhan pengeluaran sputum
normal aktual/potensial pasien 5. Memudahakan dalam
2. Irama pernapasan untuk memasukkan alat mengeluarkan sekret
tidak ada deviasi membuka jalan nafas 6. Mengajarkan batuk
dari kisaran normal 4. Lakukan fisioterapi dada efektik memudahkan
3. Suara perkusi napas sebagai mana mestinya dalam pengeluaran
tidak ada deviasi 5. Buang secret dengan sputum
dari kisaran normal memotivasi pasien untuk 7. Memungkinkan adanya
4. Kapasitas vital tidak melakukan batuk atau suara nafas tambahan
ada deviasi dari dari menyedot lender
kisaran normal 6. Instruksikan bagaimana
agar bias melakukan batuk
efektif
7. Auskultasi suara nafas
Terapi oksigen
1. Pertahankan kepatenan
jalan nafas 1. Memudahkan ventilasi
2. Siapkan peralatan oksigen 2. Terapi O2 membantu
dan berikan melalui sistem dalam status pernapasan
humidifier 3. Berikan sesuai secara
3. Berikan oksigen tambahan indikasi
seperti yang diperintahkan 4. Untuk memastikan udara
4. Monitor aliran oksigen lancar
4. Domain 4. Kelas 2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (0180) 1. Untuk mengetahui
Kode 00298 keperawatan selama ... x 1. Kaji status fisiologi penyebab kelelahan
Penurunan toleransi 24 jam aktivitas toleran pasien yang 2. Untuk menjaga ketahan
aktivitas berhubungan dengan kriteria: menyebabkan kelelahan 3. Untuk mengetahui apakah
dengan kelemahan, Toleransi Terhadap 2. Tentukan jenis dan pasien terlalu merasa
defisiensi oksigen Aktivitas (0005) banyaknya aktivitas yang kelelahan
Definisi Saturasi oksigen ketika dibutuhkan 4. Untuk mengetahui adanya
Ketidakcukupan energi beraktivitas 3. Pilih intervensi untuk tanda-tanda sesak
psikologis atau fisiologis Frekuensi pernafasan mengurangi kelelahan
untuk mempertahankan ketika beraktivitas baik secara farmakologis
atau menyelesaikan maupun non
aktivitas kehidupan farmakologis
sehari-hari yang harus 4. Monitor sistem kardio
atau yang ingin dilakukan respirasi pasien selama
Batasan Karakteristik kegiatan
Keletihan
Ketidaknyamanan seteah
beraktivitas
Dispnea setelah
beraktivitas
4.
4. Implementasi
Implementasi/pelaksanaan keperawatan adalah realisasi tindakan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan
juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon
klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang
baru (Dian Hadinata, 2022).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi mengacu kepada penilaian,
tahapan dan perbaikan. Dalam evaluasi, perawat menilai reaksi klien
terhadap intervensi yang telah diberikan dan menetapkan apa yang
menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima. Perawat
menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk
mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan atau intervensi
keperawatan. Evaluasi juga membantu perawat dalam menentukan target
dari suatu hasil yang ingin dicapai berdasarkan keputusan bersama antara
perawat dan klien. Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok
dari klien itu sendiri. Kemampuan dalam pengetahuan standar asuhan
keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan
(Dian Hadinata, 2022).
Daftar Pustaka