Anda di halaman 1dari 70

PEDOMAN PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH


(STUDI KASUS)

Unstoppable Writing

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Tim Penyusun

KETUA
ARWANI, SKM, MN.

ANGGOTA
Dr. SUDIRMAN, MN.
NINA INDRIYAWATI, MNS.
Dr. Rr. SRI ENDANG PUJIASTUTI, SKM., MNS.

EDITOR
SUHARTO, S.Pd., MN.
ELISA, S.Kep. Ns. M.Kep.
ARWANI, SKM, MN.

ii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (studi kasus) bagi mahasiswa semester akhir Program Studi D
III Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Panduan ini disusun untuk mempermudah mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir
sebagai bagian dari Mata Kuliah Metoda Penulisan Karya Ilmiah dalam bentuk studi kasus.
Karenanya, dalam proses penulisan studi kasus tetap mengikuti tata cara penulisan ilmiah
yang tidak hanya dapat dipertanggungjawabkan dari sisi substansi tetapi juga dari unsur-
unsur teknis penulisan yang harus ada dalam sebuah penulisan ilmiah.
Buku panduan ini secara berkala akan dilakukan revisi sesuai perkembangan ilmu dan
teknologi dan kurikulum keperawatan yang berlaku. Semoga panduan ini dapat memberikan
manfaat tidak hanya bagi segenap civitas akademika di Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang. Amin.

Semarang, Juli 2019


Ketua Jurusan Keperawatan

Suharto, S.Pd. MN.


NIP. 1966605101986031001

iii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Paradigma dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
2. Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
3. Capaian Pembelajaran
BAB II ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah
2. Etika bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah
3. Pencegahan Plagiarisme
BAB III PENELITIAN STUDI KASUS
1. Pengertian
2. Jenis-jenis
3. Langkah-langkah
4. Ciri-ciri
BAB IV SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
1. Petunjuk Umum
2. Persyaratan
3. Tatacara Bimbingan
4. Sistematika Umum
5. Penjelasan Setiap Bagian sistematika Penulisan
BAB V PENULISAN RUJUKAN
1. Cara Menulis Kutipan
2. Cara Menulis Daftar Pustaka
BAB VI ILUSTRASI
1. Tabel
2. Gambar
3. Perujukan Tabel dan Gambar
BAB VII PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI BIMBINGAN
BAB VIII PRESENTASI ILMIAH
1. Teknik Presentasi
2. Teknik Penyajian dengan Multimedia
BAB IX PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB I
PENDAHULUAN

1. Paradigma dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa D III sebagaimana
tertuang dalam Standar Nasional Perguruan Tinggi adalah mampu menyusun laporan hasil
dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengkomunikasikannya secara efektif. Guna
mencapai kompetensi tersebut di Prodi D III Keperawatan Semarang Jurusan Keperawatan
melakukan berbagai strategi salah satunya adalah penulisan karya tulis ilmiah pada tugas
akhir bagi mahasiswa. Tugas Akhir merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan
kaidah keilmuan dan ditulis berdasar kaidah bahasa Indonesia di bawah pengawasan dan
pengarahan dosen pembimbing. Karya tulis ilmiah disusun dari laporan hasil kerja
mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan di wahana praktek baik di tatanan rumah
sakit ataupun komunitas.
Melalui kegiatan penulisan ilmiah diharapkan masyarakat kampus termasuk
mahasiswa dan dosen dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan, dan analisis data yang
tertuang dalam asuhan keperawatan kepada klien baik untuk menjawab tantangan masa
mendatang. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengukur kompetensi
mahasiswa D III Keperawatan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi bagi
lulusan Diploma III. Karenanya penulisan karya tulis ilmiah sudah selayaknya ditulis
berdasarkan kerangka kerja metode ciri-ciri karya ilmiah.
Karya tulis ilmiah paling tidak memiliki empat ciri paradigma. Pertama, karya ilmiah
yang dihasilkan di perguruan tinggi memiliki karakteristik keringkasan dan tidak
berkepanjangan atau bertele-tele (IPB, 2012). Karena itu sudah tidak ada lagi aturan yang
menetapkan jumlah halaman minimum, namun lebih kepada jumlah kata maksimum yang
harus ditulis untuk menuangkan ide-ide dalam karya tulis ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar
penulis benar-benar memilih kata yang tepat dan efektif serta berkualitas, tidak sekedar copy /
cut and paste yang rawan memunculkan kasus-kasus plagiasi. Kedua, karya ilmiah adalah
proses penghematan sumber daya terutama menyangkut kertas, tinta, dan ruang untuk
menyimpan hard copy karya tulis ilmiah (IPB, 2012). Tidak menutup kemungkinan penulisan
karya tulis ilmiah yang saat ini lebih banyak menggunakan satu bagian kertas akan bergeser
pada penggunakan kertas bolak-balik. Ketiga, terdapat anjuran untuk mempublikasikan hasil
karya ilmiah mahasiswa bersama dosen baik di jurnal berkala ilmiah terindeks ataupun pada
acara-acara ilmiah lain seperti seminar dan sejenisnya. Hal ini untuk memberikan kesempatan
dan pengalaman pada mahasiswa untuk tampil dalam forum ilmiah bersama dosen
pembimbingnya. Paradigma keempat, bahwa saat ini merupakan era teknologi informasi dan
revolusi industri 4.0, yang memudahkan penulis / peneliti untuk mengakses dan menelusuri
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk bahan penulisan ilmiah secara cepat dan efektif.
Namun demikian, jika tidak dicermati secara bijak justru dapat menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan seperti mengutip sumber yang tidak jelas, dan bahkan dapat menjurus pada
kasus plagiarisme.

2. Tujuan dan Manfaat Pedoman Karya Tulis Ilmiah


Buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah tidak hanya dimaksudkan untuk memberikan
petunjuk cara-cara atau teknik yang benar penulisan sebuah karya tulis ilmiah, namun juga
memberikan informasi secara dini kepada mahasiswa tentang pentingnya memegang teguh
etika penulisan karya ilmiah. Hal ini penting karena mahasiswa harus dicegah dari kegiatan

1 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
pemalsuan data, manipulasi data, dan menjiplak data atau informasi, dan hal lain yang
menjurus pada tindakan plagiarisme.
Buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah juga memberikan arahan tentang sistematika
penulisan yang memang memiliki variasi yang berbeda di setiap institusi. Selain itu
mahasiswa juga diarahkan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan
yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Karenya buku pedoman ini memuat cara-cara
menulis kutipan yang kemungkinan mengandung kata-kata asing yang ada padanan kata atau
istilah di bahasa Indonesia, termasuk cara-cara penulisan daftar pustaka, gambar, dan tabel.

3. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan mencakup:
a. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri (CP.S.10).
b. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan
secara holistik dan komprehensif (CP.P.4).
c. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta informasi
asuhan keperawatan (CP.P.12).
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.K.5).
e. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan
bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri (CP.U.3).
f. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan shih,
mengomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya (CP.U.4).
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (CP.U.8).

VISI DAN MISI PRODI D 3 KEPERAWATAN SEMARANG


VISI
Menjadi pusat pendidikan vokasi keperawatan yang menghasilkan perawat terampil pada area
khusus, berkarakter, dan berwawasan global tahun 2025.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis klinik dan teknologi keperawatan terkini
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya local untuk memenangkan persaingan
global.
2. Menyelenggarakan penelitian keperawatan berbasis klinik.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil-hasil penelitian
(evidence based practice)
4. Mengembangkan manajemen modern program studi berdasarkan sitem penjaminan
mutu pendidikan tinggi.

2 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB II
ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah atau sering disebut scientific paper merupakan laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu kasus yang telah dilakukan oleh
seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Karena itu, karya tulis ilmiah berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah dan menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah, serta mengusung permasalahan
keilmuan. Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan
metodologi yang benar. Di perguruan tinggi, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya
ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan laporan kasus sebagai bentuk tugas akhir.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah perlu dihindari hal-hal yang tercela yaitu fabrikasi
data, falsifikasi data, dan plagiarisme. Fabrikasi data adalah tindakan mengarang data dari
tidak ada menjadi ada data (pemalsuan data) atau data yang ada dibuat-buat menjadi data
baru (manipulasi data) tanpa pembuktian bahwa peneliti melakukan proses penelitian. Karena
itu seorang peneliti / penulis harus memiliki alat pencatat data penelitian (logbook) secara
valid sebagai bukti otentik bahwa yang bersangkutan tidak melakukan fabrikasi. Falsifikasi
data merupakan upaya peneliti / penulis untuk melakukan pemalsuan data penelitian /
pengkajian dengan cara mengubah atau melaporkan secara tidak benar, termasuk membuang
data yang bertentangan secara sengaja untuk mempengaruhi hasil akhir. Plagiarisme dapat
dilakukan dengan cara menggunakan gagasan, kata-kata, atau ide orang lain tanpa memberi
penghargaan atau pengakuan atas sumber yang diambil, atau dengan sengaja mencuri
gagasan, pemikiran, proses, dan hasil penelitian / pengkajian baik dalam bentuk data maupun
kata-kata. Plagiarisme dapat terjadi di seluruh proses / tahapan penulisan karya tulis ilmiah.
Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia
adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari
tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swa-plagiarisme) secara keseluruhan atau
sebagian, tanpa memberi sumber.
Hal-hal yang termasuk dalam tindakan plagiarisme adalah menggunakan tulisan orang
lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda
kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain;
mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya;
mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; mengakui gagasan orang lain sebagai
pemikiran sendiri; mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; mengakui karya
kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; menyajikan tulisan yang sama dalam
kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya; meringkas dan memparafrasekan
(mengutip tidak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya; dan meringkas dan
memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya
masih terlalu sama dengan sumbernya.
Hal-hal yang tidak tergolong Plagiarisme adalah menggunakan informasi yang berupa
fakta umum; menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas; dan mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan
memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis harus mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
hasil laporan penelitian / kasus secara bertanggungjawab.

3 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
2. Etika Bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah
Beberapa masalah etika dalam penulisan karya ilmiah dapat muncul antara lain isu yang
berkaitan dengan sumber yang rentan (vulnerable) dan adanya benturan kepentingan.
Termasuk dalam kelompok rentan adalah anak-anak, penyandang disabilitas, klien yang
menderita penyakit menular, dan klien penyandang penyakit terminal. Klien kelompok rentan
ini harus mendapatkan penjelasan yang baik dan jelas dari peneliti / pengkaji tentang
tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam bentuk informed consent. Sehingga klien akan
memberikan ijin untuk melakukan pengkajian termasuk tindakan yang akan dilakukan untuk
mendapatkan data yang valid, dan menghidarkan tuntutan hukum di kemudian hari.

3. Pencegahan Plagiarisme
Penjiplakan atau plagiarisme adalah tindakan secara sengaja atau tidak sengaja untuk
mendapatkan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti cum / kredit / nilai dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya orang lain yang dikaui sebagai karya penjiplak, tanpa menuliskan
sumber secara valid.
Peluang plagiarisme sangat terbuka lebar seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Seseorang menjadi dimudahkan untuk mencari dan mengambil sumber-sumber
yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah secara cepat. Karena itu perlu upaya-upaya agar
dalam proses pengambilan sumber terhindar dari tindakan plagiarisme.
Cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme
dalam penyusunan karya ilmiah menurut IPB (2012) antara lain:
a) Meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggungjawab;
b) Meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral;
c) Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan pustaka
acuan;
d) Meningkatkan rasa percaya diri bahwa rencana penulisan bukan hasil sontekan;
e) Meningkatkan keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat;
f) Menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti / penulis lain dengan menyatakan
terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya; dan
g) Membuat catatan penelitian / pengkajian / penulisan ilmiah (logbook) agar semua yang
dilakukannya terekam dengan baik untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data atau hasil
penelitian.

Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan ilmiah menurut IPB (2012)
adalah dengan mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari
kecerobohan yang disengaja; memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah
pengertian; mahir membuat parafrase untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai tulisan
atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri darii sumber yang dibaca, tidak sekedar
mengganti beberapa kata dan tetap menuliskan sumber acuannya; menghargai hak
kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasuk karya sesama mahasiswa; dan
menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain seebagai pengakuan dan
penghargaan.
Mahasiswa harus benar-banar menghindari perbuatan plagiarisme karena selain akan
berdampak memperoleh sanksi moral, juga akan berakibat fatal bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Hal ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 bahwa lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti
merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana

4 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Hal senada sebagaimana
tercamtum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, bahwa sanksi bagi mahasiswa
yang terbukti melakukan plagiat, secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan
yang paling berat, terdiri atas: 1) teguran, 2) peringatan tertulis, 3) penundaan pemberian
sebagian hak mahasiswa, 4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa, 5) pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, 6)
pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa, atau 7) pembatalan ijazah
apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program”.

5 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB III
PENELITIAN STUDI KASUS

1. Pengertian
Menurut Bogdan dan Bikien (1982), studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu. Surachrnad (1982) mendefinisikan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Yin (1994) menjelaskan
bahwa studi kasus adalah proses penelitian untuk menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana. Sementara Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa penelitian
dengan pendekatan studi kasus menitikberatkan pada upaya peneliti untuk menguji unit
atau individu secara mendalarn. Mariano (1993) menekankan bahwa studi kasus adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan (deskriptif), penjelaskan (eksplanatori),
menterjemahkan dan menjelaskan (interpretative dan eksplanatori).
Berdasarkan batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa batasan studi kasus mencakup
sasaran penelitian (dapat berupa manusia, peristiwa, dan dokumen); sasaran-sasaran
tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau
konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di
antara variabel yang ada.

2. Jenis
Terdapat 6 jenis studi kasus yaitu studi kasus kesejarahan, observasi, sejarah hidup,
kemasyarakatan, analisis situasi, dan mikroetnografi.
Studi kasus kesejarahan dilakukan dengan fokus organisasi tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu melalui penelusuran perkembangan organisasi yang diteliti. Studi
kasus ini jarang dilakukan karena sumbernya tidak mencukupi untuk dilakukan secara
minimal. Studi kasus observasi mengutamakan teknik pengumpulan data melalui
observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), dan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu mencakup antara lain suatu tempat tertentu di dalam pelayanan
kesehatan (RS, puskesmas), kelompok klien, dan kegiatan yang dilakukan di pelayanan
kesehatan. Studi kasus sejarah hidup mencoba mewawancarai satu orang dengan
maksud mengumpulkan narasi orang pertama yang memiliki sejarah yang khas.
Wawancara sejarah hidup pada umumnya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup
seseorang, dari lahir hingga sekarang. Studi kasus kemasyarakatan merupakan studi
tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan
tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu
sebagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi. Studi kasus analisis situasi
mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu, misalnya
terjadinya kematian pada klien yang dilakukan operasi, maka maka harus dipelajari dari
sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari klien sendiri, keluarga klien, petugas
kesehatan, dan mungkin tokoh kunci lainnya. Mikroethnografi merupakan jenis studi
kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil.
Jenis studi kasus observasi merupakan jenis studi kasus yang paling tepat digunakan
dalam proses penulisan karya tulis ilmiah di Prodi D III Keperawatan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang.

3. Langkah
Studi kasus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pemilihan kasus

6 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive). Kasus dapat
dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses,
dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah
masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-sumber
yang tersedia.
Jumlah kasus yang dipilih dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan prodi
D III Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang adalah 2
klien yang memiliki kesamaan masalah kesehatan.

2) Pengumpulan data
Beberapa teknik dalarn pengumpulan data dapat dipakai dalam penelitian / studi
kasus mencakup observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah
dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara
serentak.
3) Analisis data
Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan
proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola
umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke
dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu
pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai.
4) Perbaikan (refinement)
Walaupun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya
dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori
yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru.
5) Penulisan laporan
Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan
mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga
mempermudah pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan
diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang
atau kelompok tertentu yang diteliti.

4. Ciri-ciri
Ciri-ciri yang baik dari penelitian studi kasus paling tidak mencakup:
1) Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
bahkan dengan kepentingan nasional.
2) Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh
kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan
oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai
keterbatasan.
3) Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-
beda.
4) Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang
mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
5) Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi secara
baik pada pembaca.

7 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB IV
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
1.Petunjuk Umum
1.1. Dasar Pemikiran
a. Undang Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
b. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
d. Permendikbud Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
e. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi;
f. Kurikulum inti D III Keperawatan tahun 2014 dan kurikulum institusional;
g. Panduan Akademik Tahun Akademik 2015/2016 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang;

1.2. Tujuan
Umum:
Buku panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa dalam
menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus ecara etis berdasarkan hasil
asuhan keperawatan secara akurat dan sahih dalam bentuk laporan kasus (case
report) dengan pendekatan proses keperawatan (nursing process).

Khusus:
Mahasiswa mampu:
a. Mendisain asuhan keperawatan secara menyeluruh pada klien dengan cara
mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemecahan masalah dan
membuat keputusan yang berdasarkan bukti.
b. Menunjukkan kemampuan penerapan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasar penilaian klinis dan
kemampuan berfikir kritis pada klien.
c. Mampu melakukan evaluasi diri terhadap proses pemberian asuhan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Menganalisis asuhan keperawatan dalam bentuk karya tulis ilmiah melalui
penulisan laporan kasus.

2. Persyaratan
2.1. Persyaratan Mahasiswa
1) Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang bersangkutan telah dinyatakan lulus untuk seluruh mata ajar di
semester I s.d. V dan telah melakukan herregistrasi semester VI.
2) Persyaratan norma etika
Mahasiswa tidak melanggar aturan tata tertib akademik dan norma etika kehidupan
kampus.

2.2. Persyaratan Pembimbing dan Penguji


1) Dosen berpangkat minimal Asisten Ahli dan/atau memiliki pendidikan
Kesehatan/non Kesehatan dengan latar belakang pendidikan minimal DIII
Keperawatan;
2) Tidak sedang cuti besar saat proses bimbingan;
3) Tidak dalam status proses dan/atau aktif tugas belajar;

8 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
4) Menandatangani pernyataan kesanggupan untuk membimbing dan menguji.
5) Pembimbing ditetapkan berdasarkan surat tugas Ketua Jurusan / Surat Keputusan
Direktur.

3. Tatacara Bimbingan
3.1.Tahapan proses bimbingan
1) Mahasiswa telah mengajukan kasus yang akan dijadikan studi kasus (case report)
pada saat mengikuti kuliah MK Metoda Penulisan Karya Ilmiah;
2) Keluaran dari MK adalah proposal studi kasus;
3) Proses bimbingan proposal studi kasus yang dilakukan dalam MK Metoda
Penulisan Karya Ilmiah dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan;
4) Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing KTI diusulkan dalam kegiatan ujian
proposal studi kasus;
5) Masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) dosen pembimbing yang
diusulkan oleh Ketua Program Studi D III Keperawatan melalui Ketua Jurusan
Keperawatan kepada Direktur;
6) Proses bimbingan studi kasus dimulai sejak proposal KTI yang direvisi
mendapatkan persetujuan dari penguji proposal KTI;
7) Dosen pembimbing KTI berkewajiban membimbing dan mengarahkan mahasiswa
dari saat penetapan topik hingga tersusunnya laporan KTI kecuali terdapat hal-hal
yang khusus, misalnya sakit atau kondisi lain yang tidak memungkinkan
melakukan proses bimbingan;
8) Dosen pembimbing yang tidak dapat melakukan tugas karena kondisi sebagaimana
pada butir 9) yang berdampak terhadap proses penyelesaian KTI dapat dilakukan
penggantian pembimbing atas usulan Ketua Program Studi / ketua perwakilan
jurusan dan mendapatkan persetujuan Ketua Jurusan Keperawatan;
9) Ketua Prodi D III melakukan monitoring dan evaluasi proses kegiatan bimbingan
proposal dan laporan KTI.

3.2. Ujian Proposal KTI


1) Mahasiswa wajib mendaftar untuk uji proposal KTI 3 hari sebelum pelaksanaan
ujian;
2) Ujian proposal KTI dilakukan oleh 3 orang penguji yang terdiri atas:
- Penguji 1: Ketua Penguji (bukan pembimbing),
- Penguji 2: Anggota penguji 1(pembimbing 1)
- Penguji 3: Anggota penguji 2 (pembimbing 2)
3) Sistematika proposal KTI terdiri atas judul;
- Bab I Pendahuluan, terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan.
- Bab II Tinjauan Pustaka, menuliskan sumber-sumber (terutama sumber primer)
yang relevan dan valid.
- Bab III Metoda Penelitian, membahas tentang disain penelitian, pemilihan
subjek studi kasus, lokasi dan waktu, teknik pengumpulan data, analisis data, dan
etika penelitian.
- Lampiran (jika ada seperti kuesioner).
- Daftar pustaka terkait.
4) Seminar / presentasi proposal KTI dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Ujian proposal KTI bersifat terbuka (dapat dihadiri oleh mahasiswa selain
teruji).
b) Ujian proposal KTI dibuka dan dipandu oleh moderator ujian (pembimbing 1).

9 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
c) Teruji mempresentasikan proposal KTI maksimal selama 15 (lima belas) menit.
d) Penguji (Ketua, penguji 1 dan penguji 2) melakukan klarifikasi / memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan proposal KTI (masing-masing diberi
waktu paling lama 10 menit).
e) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian proposal setelah ujian selesai dengan
kriteria:
1. Proposal KTI dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) tanpa revisi (LAYAK);
2. Proposal dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) dengan revisi (LAYAK); dan
3. TIDAK LAYAK untuk dilanjutkan tahap berikutnya.
5) Penetapan TIDAK LAYAK jika terbukti teruji melakukan tindakan
plagiarisme atau karena faktor lain sebagaimana ditetapkan oleh penguji;
6) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor plagiat,
kepadanya diberikan sanksi akademik sesuai dengan Undang Undang yang
berlaku.
7) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor selain
plagiarisme misalnya tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk proses
selanjutnya diserahkan kepada tim penguji.
8) Apabila terdapat ujian ulang, maka ujian ulang proposal KTI dilakukan paling
lambat 1 (satu) minggu setelah ujian utama proposal dilaksanakan.
9) Bagi yang dinyatakan LAYAK tanpa revisi dapat langsung menyerahkan
proposal KTI kepada koordinator MK Metoda Penulisan Karya Ilmiah setelah
ditandatangani oleh penguji dengan format laporan sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
10) Bagi yang dinyatakan LAYAK dengan revisi diberikan waktu maksimal 1
minggu, dan diserahkan kepada koordinator MK Karya Tulis Ilmiah setelah
ditandatangani oleh penguji.
11) Format penilaian ujian proposal laporan kasus terlampir.

3.3. Ujian Laporan KTI


1) Seminar / presentasi laporan KTI dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Ujian laporan KTI bersifat tertutup;
b) Penguji terdiri dari 1 (satu) orang ketua penguji (bukan pembimbing), dan 2
(dua) orang anggota penguji (pembimbing 1 dan pembimbing 2);
c) Ujian laporan KTI dibuka dan dipandu oleh moderator ujian (pembimbing 1);
d) Teruji mempresentasikan laporan KTI maksimal selama 15 (lima belas)
menit;
e) Penguji (Ketua penguji, penguji 1 dan penguji 2) melakukan klarifikasi /
pertanyaan yang berhubungan dengan laporan kasus (masing-masing diberi
waktu maksimal 10 menit);
f) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian setelah ujian selesai dengan kriteria:
1. LULUS tanpa revisi; dan
2. LULUS dengan revisi
2) Ujian ulang hasil KTI dilakukan paling lama 2 (dua) minggu setelah ujian utama
dilaksanakan.
3) Bagi yang dinyatakan LULUS tanpa revisi dapat langsung menyerahkan hasil
KTI ke koordinator ujian KTI setelah ditandatangani oleh penguji dengan
format sesuai ketentuan yang ditetapkan.

10 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
4) Bagi yang dinyatakan LULUS dengan revisi diberikan waktu maksimal 1
minggu untuk menyerahkan laporan kasus kepada koordinator ujian laporan
KTI setelah ditandatangani oleh penguji dengan format sesuai ketentuan.
5) Format penilaian ujian laporan KTI terlampir.
6) Nilai batas lulus ujian laporan KTI adalah rerata nilai dari tiga penguji ≥ 75,00
(tujuh puluh satu) dengan rentang nilai 0 – 100, dan selisih antar penguji kurang
dari 10.
7) Jika terjadi selisih ≥ 10 maka harus didiskusikan oleh tim penguji untuk
menentukan nilai sebelum diserahkan kepada koordinator ujian laporan KTI.

4. Sistematika Umum

Sistematika penulisan KTI (proposal dan hasil) terdiri atas komponen-komponen


bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas halaman sampul,
halaman judul, lembar pernyataan keaslian penulisan, lembar persetujuan pembimbing,
lembar pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran dapat ditulis melanjut dalam satu halaman
(tidak perlu menuliskannya pada halaman sendiri-sendiri. Tabel, gambar, atau lampiran
tidak perlu dibuat daftarnya jika hanya ada 1 (satu) tabel, gambar, dan lampiran. Bagian
inti terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode, Bab IV
Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan. Bagian akhir memuat daftar pustaka dan
lampiran-lampiran yang mendukung penulisan KTI. Menjadi catatan, untuk proposal
KTI hanya sampai pada Bab III Metode sementara unsur lainnya di bagian awal dan
bagian akhir sama.

Sistematika penulisan laporan KTI secara ringkas disusun sebagai berikut:


Bagian awal terdiri atas:
Halaman sampul (sampul luar)
Halaman judul (sampul dalam)
Lembar pernyataan keaslian penulisan
Lembar persetujuan pembimbing
Lembar pengesahan
Kata Pengantar
Abstrak (hanya untuk laporan KTI)
Daftar isi
Daftar tabel (jika ada)
Daftar gambar (jika ada)
Daftar singkatan (jika ada)
Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Inti terdiri atas:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN & SARA
A. Simpulan
B. Saran

Bagian akhir terdiri atas:


DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran
Pengesahan dokumen hasil asuhan keperawatan
Informed Consent
Riwayat Hidup Peneliti

5. Penjelasan Setiap bagian Sistematika Penulisan


a) Bagian Awal
Halaman sampul – halaman sampul (sampul luar) memuat judul, nama lengkap
mahasiswa (tidak boleh disingkat) dan NIM (Nomor Induk Mahasiswa), logo Poltekkes
Kemenkes Semarang, Program Studi D III Keperawatan Semarang, Jurusan
Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, dan tahun lulus. Lihat
lampiran 1.

Halaman judul – halaman judul (sampul dalam) terletak pada lembar kedua setelah
halaman sampul memuat hal yang sama pada halaman sampul, namun tanpa dilengkapi
dengan logo Poltekkes Kemenkes Semarang. Lihat lampiran 2.

Lembar Pernyataan Keaslian Penulisan – lembaran ini memuat pernyataan penulis


bahwa karya tulis ilmiah yang dibuat merupakan karya mahasiswa di bawah arahan
dosen pembimbing yang belum pernah diajukan dalam bentuk apapun ke perguruan
tinggi manapun dan bebas dari tindakan plagiarisme. Lihat lampiran 3.

Lembar persetujuan pembimbing – lembar persetujuan pembimbing memuat tentang


persetujuan pembimbing bahwa laporan kasus siap untuk diujikan di depan penguji
KTI, waktu persetujuan dan tandatangan pembimbing. Lihat lampiran 4.

Lembar pengesahan – lembar pengesahan memuat tentang pengesahan penguji


laporan kasus (ketua penguji dan 2 anggota) dalam bentuk tandatangan, tanggal
pengesahan, yang diketahui oleh Ketua Jurusan Keperawatan. Lihat lampiran 5.

Kata Pengantar – Kata pengantar memuat uraian singkat tentang kapan dan lama
pengambilan kasus dilakukan, lokasi pengambilan kasus, ucapan terima kasih dan
penghargaan pada pembimbing dan penguji, serta pihak-pihak lain yang berkontribusi
dalam penyusunan laporan kasus dengan tetap mengacu pada penulisan ilmiah
(academic writing). Lihat lampiran 6.

Abstrak – Abstrak merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti.
Abstrak mencakup latar belakang, tujuan, metoda, hasil, simpulan dan saran. Abstrak
ditulis dengan jarak spasi tunggal dan tidak boleh lebih dari 200 kata. Lihat lampiran
7

12 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Daftar isi – daftar isi memuat secara keseluruhan isi karya tulis ilmiah (laporan kasus)
sebagai petunjuk bagi pembaca memudahkan mencari bab dab sub bab yang menarik
untuk dibaca. Lihat lampiran 8.

Daftar tabel (jika ada), Daftar gambar (jika ada), Daftar lampiran (jika ada) –
masing-masing ditulis dalam satu halaman. Lihat lampiran 9, 10, 11.

Daftar singkatan – daftar singkatan dibuat untuk memudahkan pembaca memahami


singkatan-singkatan yang dituliskan dalam penelitian sehingga tidak memunculkan
penafsiran yang berbeda. Lihat lampiran 12

b) Bagian Inti
Pendahuluan – Bab Pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan penulisan.

Latar Belakang – latar belakang memuat ulasan singkat mengapa penulisan laporan
dalam bentuk studi kasus dilakukan. Uraian dimulai dari hal yang unik, fakta, masalah,
termasuk setting tempat pengambilan kasus, dan pendapat yang mendasari
dilakukannya penulisan ilmiah yang didukung dengan sumber-sumber yang berkaitan
dengan topik penulisan laporan kasus. Diuraikan juga bagaimana masalah dapat
dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah di masa yang akan datang. Thus,
dalam latar belakang perlu diuraikan tentang besaran masalah bisa dalam bentuk data
kualitatif ataupun kuantitatif berdasarkan fakta penelitian empiris yang relevan, factor-
faktor yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kasus, dan upaya-upaya yang
selama ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Perumusan Masalah – dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan. Misalnya, bagaimana


asuhan keperawatan nyeri pada klien Ny. M dengan kanker payudara stadium III di
RSUP Dokter Kariadi Semarang?

Tujuan Penulisan – memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan
dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar belakang.
Tujuan penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik pada tujuan umum
maupun tujuan khusus dengan pendekatan SMART (specific, measurable, achieveable,
reasonable, dan time frame).
Berikut adalah contoh penulisan tujuan penulisan.

Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan pada klien Ny. M dengan kanker payudara
stadium III di RSUP Dokter Kariadi Semarang.

Tujuan Khusus:
a. Menuliskan hasil pengkajian pada klien Ny. M dengan kanker payudara stadium III.
b. Menuliskan diagnosis keperawatan pada klien Ny. M dengan kanker payudara
stadium III.
c. Menuliskan perencanaan untuk mengatasi diagnosis keperawatan pada klien Ny. M
dengan kanker payudara stadium III.
d. menuliskan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri pada klien
Ny. M dengan kanker payudara stadium III.

13 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
e. Menuliskan evaluasi masalah keperawatan nyeri pada klien Ny. M dengan kanker
payudara stadium III.
f. Membahas hasil pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan, dan
evaluasi dari tindakan yang dilakukan untuk mengatasi diagnosis pada klien Ny. M
dengan kanker payudara stadium III, melalui proses komparasi 2 kasus berdasarkan
telaah / kajian pustaka yang relevan.

Manfaat Penelitian – memuat tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian (studi
kasus) baik secara teoritis maupun praktis.
Contoh:
Manfaat Teoritis
Hasil penulisan KTI ini diharapkan memberikan sumbangan untuk meningkatkan
pengetahuan dan praktik terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan kanker payudara stadium III.

Manfaat Praktis
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan status
kesehatan melalui upaya promotif khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.

Tinjauan Pustaka – pustaka yang digunakan merupakan acuan – sumber primer


(primary resources) dan diutamakan dalam bentuk artikel berkala ilmiah (jurnal) yang
relevan dengan topik yang ditulis. Diktat, buku ajar, skripsi, thesis, disertasi tidak
termasuk dalam acuan primer. Tinjauan pustaka memuat telaah singkat dan sistematis
tentang sumber-sumber relevan dan terkini yang melandasi penulisan laporan kasus
terutama dalam proses pembahasan hasil asuhan keperawatan. Pustaka tidak boleh
disitasi secara ekstensif namun ditelaah dan diulas menggunakan bahasa ilmiah sendiri
(parafrase) tanpa mengubah substansi (isi) yang ada. Setiap pustaka yang disitasi harus
ditulis dalam daftar pustaka.
Tinjauan pustaka mengupas tentang konsep penyakit yang menjadi latarbelakang
diambilnya kasus misalnya Kanker Payudara (definisi, penyebab, stadium,
penatalaksanaan), dan Asuhan Keperawatan pada klien dengan kanker payudara
stadium III (pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi).
Penulisan sumber dalam tinjauan pustaka direkomendasikan menggunakan cara
otomatis (bukan secara manual) dengan sistem referensi tertentu seperti Mendeley,
Endnote, atau sejenisnya.

Metoda Penulisan – metoda penulisan memuat tentang disain penelitian, pemilihan


subjek studi kasus, lokasi dan waktu, teknik pengumpulan data, analisis data, dan etika
penelitian.
Untuk KTI (studi kasus) metoda penulisan yang digunakan adalah metoda deskriptif
yaitu menggambarkan hasil asuhan keperawatan dengan memfokuskan pada salah satu
masalah penting dalam kasus yang dipilih disertai dengan analisis sederhana untuk
menjawab pertanyaan mengapa. Alat pengumpul data adalah lembar / format asuhan
keparawatan, dan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,

14 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
dan dokumen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience
sampling method (non-probability sampling technique) dimana subjek dipilih karena
kemudahan / keinginan peneliti.

Hasil & Pembahasan – Hasil memuat data-data hasil asuhan keperawatan yang
dijadikan patokan untuk penulisan laporan kasus sejak pengkajian hingga pada
evaluasi. Hasil disajikan secara jelas terutama ketika menemukan temuan-temuan
penting. Hasil dititikberatkan salah satu fokus masalah yang dijadikan dasar peneliti
untuk melakukan pengelolaan klien, misalnya nyeri pada klien kanker payudara
stadium III. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukaan pendapat dan
argumentasi secara bebas namun tetap didukung dengan sumber-sumber yang relevan
yang tela dituliskan di bab tinjauan pustaka. Pembahasan tidak sekedar menarasikan
hasil namun membahas sejumlah gagasan. Penulis harus membandingkan temuannya
dengan hasil-hasil temuan sebelumnya. Kemaslah pernyataan-pernyataan dalam
paragraf dengan baik, dimulai dari pendapat sendiri di awal paragraf diikuti dengan
dukungan pustaka / sumber-sumber relevan dan diakhiri dengan penyimpulan.
Kemukakan dengan sejujurnya keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penulisan
laporan kasus terutama yang terkait dengan metoda. Bila perlu berikan implikasi
penerapan temuan / hasil pembahasan dalam praktik keperawatan sehari-hari.
Contoh:
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Gambarkan secara ringkas lokasi penelitian terutama dikaitkan dengan yang
terkait dengan pelayanan yang diambil dalam studi kasus, misalnya unit / ruang
perawatan pasien kanker payudara (SDM, tempat tidur, SOP, dll) yang relevan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
2. Pengkajian
Fokus pengkajian diarahkan pada identitas klien yang diteliti (klien 1 dan klien
2), keluhan utama, riwayat kesehatan (sekarang, dahulu, dan riwayat penyakit
dalam keluarga), serta genogram untuk memperjelas. Selain itu juga disertakan
hasil-hasil pemeriksaan diagnostic (laboratorium, hasil foto rontgen, dan lainnya)
yang relevan / mendukung masalah yang dikelola.
Hasil dapat disajikan secara narasi atau menggunakan matrik.

Contoh pemaparan hasil menggunakan matrik:


Catatan: perhatikan cara pembuatan tabel....

1) Identitas Klien

Tabel 1. Identitas Klien

Identitas Pasien Klien 1 Klien 2


Nama
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Alamat
Nomor Registrasi
Diagnosis Medis

15 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
2) Riwayat Penyakit

Tabel 2. Riwayat Kesehatan

Riwayat Kesehatan Klien 1 Klien 2


Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga

3) Perubahan Pola Kesehatan (dapat menggunakan pendekatan yang sesuai misalnya,


Gordon, Virginia Henderson, King, dll. )

Tabel 3. Perubahan Pola Kesehatan

Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2


Manajemen kesehatan
Nutrisi
Eliminasi
Istirahat-tidur
Dst. Misalnya data psikologi,
social, spiritual.

4) Pemeriksaan Fisik

Tabel 4. Pemeriksaan Fisik

Observasi Klien 1 Klien 2


Suhu
Nadi
Tekanan Darah
Pernapasan
GCS
Dll. yang relevan

Pemeriksaan Fisik
Tuliskan hasil pemeriksaan yang
relevan dengan kasus dengan
prinsip “head to toes”

5)Pemeriksaan Diagnostik

Tabel 5. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Diagnostik Klien 1 Klien 2


Laboratorium
X-ray
Dll. yang relevan

16 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
3.Analisis masalah
Analisis data dilakukan untuk mengelompokkan data baik bersifat subjektif
maupun objektif yang sesuai untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
Contoh:

Tabel 6. Analisis Data

Analisis Data Penyebab (etiologi) Masalah


Klien 1
Data Subjektif Penumpukan secret di Tidak efektifnya bersihan
Keluarga mengatakan klien batuk dan jalan nafas jalan nafas
mengeluarkan dahak jumlahnya sedikit Justifikasi (sekedar catatan –
tidak harus ada) – Penumonia
inflamasi di alveoli 
peningkatan mediator inflamasi
 produksi sputum meningkat
 penumpukan secret di
saluran pernapasan
Data Objektif
- RR 31 kali / menit
- Suara nafas ronchi
- Klien tampak gelisah
- Hasil pemeriksaan X-ray tanggal 6
Januari 2018 menunjukkan adanya
peneumonia da nada penebalan hilus
sebagai penanda terjadinya retensi
secret.

Klien 2
Data Subjektif Perubahan membrane Gangguan pertukaran gas
Tidak terkaji alveoli kapiler
Justifikasi (sekedar catatan –
tidak harus ada) – Penumonia
penimbunan cairan di alveoli
 perubahan membrane alveoli
kapiler
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 97.56%

4. Diagnosis Keperawatan
Contoh:

Tabel 7. Diagnosis Keperawatan

Data Masalah Etiologi / penyebab


Klien 1 Tidak efektifnya bersihan Penumpukan secret di jalan
jalan nafas nafas
Data Subjektif
Keluarga mengatakan klien batuk dan
mengeluarkan dahak jumlahnya sedikit
Data Objektif
- RR 31 kali / menit
- Suara nafas ronchi
- Klien tampak gelisah
- Hasil pemeriksaan X-ray tanggal 6
Januari 2018 menunjukkan adanya
peneumonia da nada penebalan hilus
sebagai penanda terjadinya retensi

17 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
secret.
Klien 2 Gangguan pertukaran gas Perubahan membrane
alveoli kapiler
Data Subjektif
Tidak terkaji
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 95.56%

5. Perencanaan
Contoh:

Tabel 8. Perencanaan Keperawatan

Diagnosis Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) -


Rasional
Klien 1
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bd. Setelah dilakukan perawatan 1. Lakukan fisioterapi dada -
Penumpukan secret di saluran nafas selama 2x24 jam, klien akan memobilisasi secret ke
menunjukkan  NOC saluran pernafasan yang
- Tidak ada suara ronchi lebih besar
- RR dalam batas norma (16-20 2. Lakukan tindaka sucktioning
kali/mnt) bila klien tidak bisa batuk –
- Klien dapat mengeluarkan dapat membantu
dahak dengan mudah mengeluarkan secret
- Saturasi oksigen lebih dari 3. Atur posisi klien semifowler
98% – memaksimalkan
- Pasien tidak sesak pengembangan dada
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian nebulizer –
membantu mengencerkan
dahak
5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian antibiotic –
menurunkan derajad infeksi
pada paru
6. Evaluasi TTV, suara nafas
dan saturasi oksigen –
mengetahui kemajuan dari
tindakan keperawatan
Klien 1

6. Implementasi
Tuliskan tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan
yang dirasakan oleh klien dengan mengedepankan aspek waktu (kapan
dilakukan).
Contoh:

Tabel 9. Implementasi Keperawatan

Klien Diagnosis Keperawatan Hari/tanggal Jam Tindakan


1 Ketidakefektifan bersihan Senin, 8 Januari 08.00 Memberikan Cefotaxim 1 gr
jalan nafas bd. Penumpukan 2018
secret di saluran nafas
10.00 Mempertahankan O2 simple mask 8 lpm
Visit dokter Devi
S = batuk dahak +
O = paru broncho ves, ronchi +/+
A = terapi Cefotaxim 3x1 gr
13.00 Memberikan nebulizer dan bisolvon 1 cc dan ventolin 1 cc

18 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Melakukan clapping
Mengganti O2 masker menjadi O2 NRM 10 lpm
Selasa, 9 Januari
2018
Dst. Hingga hari
terakhir pemberian
asuhan keperawatan
(diberikan 1 minggu
hari kelolaan)
2

7. Evaluasi
Tindakan evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan
tercapai atau belum.
Contoh:

Tabel 10. Evaluasi Tindakan Keperawatan

Klien Diagnosis Keperawatan Hari/tanggal Evaluasi


1 Ketidakefektifan bersihan Jumat, 12 Januari S = klien menyatakan tidak sesak
jalan nafas bd. Penumpukan 2018 O=
secret di saluran nafas - Tidak ada suara ronchi
- RR 20 kali permenit
- Klien dapat mengeluarkan dahak dengan mudah
- Saturasi oksigen 98.79%
A = Masalah teratasi
P = pertahankan intervensi
2

B. Pembahasan
Peneliti melakukan komparasi antara tinjauan pustaka dengan kasus (klien 1 dan
klien 2) untuk menjawab tujuan khusus yang ditetapkan. Pembahasan disusun sesuai
dengan tujuan khusus, berdasar pada pertanyaan mengapa dan bagaimana didukung
dengan sumber-sumber yang relevan (diutamakan sumber primer = jurnal).
Sistematika pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi

Simpulan & Saran – simpulan merupakan jawaban dari tujuan penulisan yang sudah
ditentukan bukan sebagai ringkasan hasil. Dapat dituliskan saran yang mengarah pada
implikasi untuk praktik keperawatan terutama potensi untuk pemecahan masalah di
masa yang akan datang.
Simpulan mengacu pada tujuan, hasil dan pembahasan mencakup: pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Saran mengacu pada implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan implikasi praktis dalam praktik keperawatan. Saran dibuat operasional
dan memberikan kesempatan pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan hasil penelitian / asuhan keperawatan yang dilakukan.

c) Bagian Akhir
Daftar Pustaka – jumlah daftar pustaka bukan menjadi dasar utama, namun lebih pada
mutu acuan yang dipilih, relevansi sumber, kemutahiran sumber, dan merupakan
sumber primer (terbitan ilmiah berkala seperti jurnal ilmiah). Gunakan acuan yang

19 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
relevan dengan topik penulisan laporan kasus terutama yang terbit dalam 1-10 tahun
terakhir (kecuali teori asli). Seluruh sumber yang dikutip dalam tulisan harus ditulis
dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka akan muncul secara otomatis ketika penulis menggunakan sistem
referensi yang otomatis (bukan manual).

Lampiran – lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan penulisan laporan
kasus yaitu dokumen asuhan keperawatan, termasuk lembar informed consent, ijin
penelitian, dan kuesioner (jika ada).

Riwayat Hidup – memuat nama lengkap penulis, tangal lahir, tempat lahir, jenis
kelamin, alamat rumah, riwayat pendidikan, dan pengalaman berorganisasi (jika ada),
serta daftar prestasi yang pernah diraih (jika ada) (lampiran 15).

20 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB V
PENULISAN RUJUKAN
(jika dilakukan secara manual)

1. Cara merujuk kutipan langsung


a. Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan langsung yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip
(“...”) sebagai bagian dari teks utama dengan jarak 1.5 space.

Contoh:
Subari (2005) menyatakan, “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (p. 110).
Atau
Peneliti menyatakan bahwa “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (Subari, 2005, p. 110).

Bila diambil dari sumber yang tidak menyediakan halaman (page), maka
penulisannya cukup memberikan simbol ¶ yang berarti paragraf.

Contoh:
As Mayers (2000, ¶ 5) aptly phrased it, “positive emotions are both an end – better
to live fulfilled, with joy – and a means to a more caring and healthy society.”

b. Kutipan 40 kata atau lebih


Kutipan langsung yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip (“...”)
secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah
kiri dan kanan kertas, dan diketik dengan spasi tunggal. Nama pengarang, tahun
dan nomor halaman disertakan dalam penulisan.
Contoh:
Menurut Sustrani (2004, p. 45):
Hipertensi fenal adalah tekanan darah secara kronis sebagai dampak
sekunder suatu kondisi lain, dapat terjadi akibat gangguan hormonal,
penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit pembuluh darah atau
berhubungan dengan kehamilan.

c. Kutipan yang sebagian dihilangkan


Jika dalam mengutip langsung terdapat kata-kata dalam kalimat yang dibuang,
maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik (...). Jika yang dibuat adalah
kalimat maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik (....). Pemakaian tanda
kutip (“...”) tergantung pada jumlah kata yang ada.

21 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Contoh:
”Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah...mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi terhambat ke jaringan tubuh” (Rokhaeni, 2001, p. 54).

“Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya atau


idiopatik...disebabkan oleh genetik, merokok dan minum alkohol (Rokhaeni,
2001, p.54).

d. Kutipan yang diambil dari 1 – 5 pengarang


Contoh :
Arwani dan Heru (2007) menyatakan bahwa manajemen bangsal keperawatan
dapat berhasil dengan baik bila masing-masing unsur dalam manajemen saling
bekerjasama.
Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun melalui media tertentu
(Arwani, Heru, Shobirun, Kurniati, & Lusia, 2006).

e. Kutipan yang diambil lebih dari 5 pengarang


Jika kutipan diambil dari sumber yang dikarang oleh lebih dari 5 pengarang, maka
penulisannya cukup dengan pengarang pertama ditambahkan kata dkk. (atau et.al.
dalam bahasa latinnya).

Contoh:
Sugiharto, dkk. (2007) menyatakan bahwa penyakit TBC paru dapat menular ke
orang lain melalui berbagai cara, namun paling utama adalah melalui percikan
ludah.

f. Kutipan yang diambil dari komuniaksi personal


Ada kalanya rujukan diperoleh dari hasil diskusi dengan sumber di lapangan
tentang masalah yang relevan dengan penelitian / laporan kasus keperawatan.
Maka hal ini dapat dituliskan menjadi bagian dari kalimat, namun tidak termasuk
dalam daftar pustaka.

Contoh:
Penyakit TB di Puskesmas Srondol kota Semarang menunjukkan angka yang
secara signifikan naik dari tahun ke tahun (Sugiharto, komunikasi personal, 12
Agustus 2008).

22 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
2. Cara merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang dituliskan secara tidak langsung (dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri), ditulis tanpa menggunakan tanda kutip (“...”) dan terpadu dalam teks. Nama
penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau ditulis tersendiri.

Contoh:
Rokhaeni (2001) mendefinisikan hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada
pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun
pada jaringan tubuh.
Atau
Hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga
memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh
(Rokhaeni, 2001).

3. Cara menulis daftar pustaka


1) Daftar pustaka ditulis menggunakan system APA (American Psycological
Association )
2) Daftar pustaka disusun secara alphabetical (A-Z)
3) Secara umum ditulis dengan double-spaced (2 spasi) dan bila lebih dari 2 (dua)
baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis menjorok ke dalam (paragraph
indent).

a. Rujukan dari buku


Contoh :
Strunk, W. Jr. & White, E.B. (1979). The elements of style (3rd ed.). New York:

MaCmillan.

Arwani. (2003). Komunikasi keperawatan. Jakarta: EGC.

Juwono, T. (1999). Pemeriksaan klinik neurologi dalam praktik. Jakarta: EGC.

Bila ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,
b, c, dst yang urutannya berdasarkan kronologis atau abjad judul bukunya.

Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. (1985a). Career ladder plans:Ttrends and emerging

issues1985. Atlanta: Career Ladeer Cleaninghouse.

23 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Cornet, L. & Weeks, K. (1985b). Planning career ladders: Lessons from the

states. Atlanta: Career Ladeer Cleaninghouse.

b. Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editor)


Jika editornya hanya satu maka ditulis (Ed.), dan jika lebih dari satu maka ditulis
(Eds.).

Contoh:
Arwani & Heru Supriyatno (Eds.) (2005). Manajemen bangsal keperawatan.

Jakarta: EGC.

Aminudin (Ed.). (1990). Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang

bahasa Indonesia dan sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan

YA3.

c. Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editor)


Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Jika editornya satu maka ditulis (Ed.), dan
jika leboh dari satu ditulis (Eds.). Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf
miring, disertakan nomor halamannya dalam kurung.

Contoh:
Purwanto, S.W. (2005). Kepemimpinan dalam keperawatan. Dalam Arwani &

Heru Supriyatno (Eds.). Manajemen bangsal keperawatan (hlm 50-55).

Jakarta: EGC.

d. Rujukan dari artikel dalam jurnal


Nama penulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis
dengan huruf besar pada setiap awal kata kecuali tanda hubung. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut (cetak miring atau garis bawah)

Contoh artikel jurnal dengan satu pengarang:


Hanafi, A. (1989). Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan pengabdosian inovasi.

Forum Penelitian. 1 (1), 33-47.

24 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Contoh artikel jurnal dengan 2 pengarang:
Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in

organizations. Consulting Paychology Journal: Practice and Reseach,

45 (2), 10-36.

Artikel jurnal dengan 3 – 6 pengarang cara penulisannya sama dan


pengarangnya dituliskan semua.
Jika pengarangnya lebih dari 6 orang, maka 6 nama pengarang dituliskan dalam
daftar pustaka selebihnya dituliskan kata – kata et al.

Contoh artikel jurnal lebih dari 6 pengarang:


Wolahik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., et

al. (1998). An experimental evaluation of theory-based mother and

mother-child programs for children of divorce. Journal of Consulting

and Clinical Psychology, 68, 843-856.

e. Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM


Penulisannya sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah
dengan penulisan CD-ROMnya dalam kurung.

Contoh:
Krashen, S., Long, M., & Scarcalla, R. (1979). Age, rate and eventual attainment

in second language acquisition. TESOL Quarterly, 13, 573-82 (CD-

ROM: TESOL Quarterly Digital, 1997).

f. Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran


Nama penulis ditulis terdepan diikuti tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul
artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata,
kecuali kata hubung. Nama majalah/koran ditulis dengan huruf kecil kecuali pada
huruf pertama setiap kata, dan ditulis miring. Nomor halaman disebut paling
akhir.

Contoh:

25 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Huda, M. (13 November 1991). Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa

Pos, hlm.6.

Kandel, E. R., & Squire, L. R. (2000, November 10). Neuroscience: Breaking

Down Scientific Barriers to The Study Of Brain and Mind. Science, 290,

1113-1120.

Jika tidak ada pengarangnya maka penulisannya adalah sebagai berikut:


New Drug Appears to Sharply Cut Risk of Death From Heart Failure. (1993, July

15). The Washington Post, p. A12.

g. Rujukan artikel dari abstrak


Ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu jenis abstraknya asli atau diambil dari
sumber kedua (secondary sources).
Bila diambil dari abstrak asli (abstract as original sources), maka contoh
penulisannya adalah sebagai berikut:

Woolf, N. J., Young, S. L., Fanselow, M. S., & Butcher, L. L. (1991). MAP-2

expression in cholinoceptive pyramidal cells of rodent cortex and

hippocampus is altered by Pavlovian conditioning [Abstract]. Society for

Neuroscience Abstracts, 17, 480.

Jika abstrak diperoleh dari sumber kedua maka penulisannya adalah sebagai
berikut:

Nakazato, K., Shimonaka, Y., & Homma, A. (1992). Cognitive functions of

centenarians: The Tokyo Metropolitan Centenarian Study. Japanese

Journal of Developmental Psychology, 3, 9 – 16. Abstract obtained from

PsycSCAN: Neuropsychology, 1993, 2, Abstract No 604.

h. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu


penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga

Judul dokumen ditulis di awal dengan tulisan miring, diikuti tahun penerbitan,
kota penerbitan, dan nama penerbit.

26 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

i. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut


Nama lembaga ditulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul karangan tercetak
miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang
bersangkutan/bertanggungjawab.

Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1978). Pedoman penulisan laporan

penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

j. Rujukan berupa karya terjemahan


Nama penulis asli ditulis terdepan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan
nama penerbit terjemahan. Apabila tahun asli penerbitan tidak dicantumkan maka
ditulis tanpa tahun.

Contoh:
Carpernito, L.J. Tanpa tahun. Perawatan medikal Bedah: Suatu Pendekatan

Keperawatan. Terjemahan oleh Monica Ester. 2001. Jakarta: EGC.

Price, S. A. & Wilson, L. (1995). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses

penyakit. Terjemahan olehM.: Wijaya Caroline. 2002. Jakarta: EGC.

k. Rujukan berupa KTI, thesis, atau disertasi


Nama penulis terdepan, diikuti tahun yang tercantum dalam sampul, judul KTI,
thesis, disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama
fakultas serta nama perguruan tinggi.

Contoh:
Arwani. (2003). A descriptive survey regarding nurses knowledge level about

diabetes mellitus in Semarang Central Java. Thesis unpublished.

Australia: The University of Melbourne.

27 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Septediningrum. (2004). Pengaruh senam asma terhadap nilai arus puncak

ekspirasi paru pada penderita asma di RS Tentara Magelang. KTI tidak

dipublikasikan. Semarang: Program Studi Ilmu Keperawatn, FK UNDIP

Semarang.

l. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran atau


lokakarya

Nama penulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul makalah ditulis miring, lalu
diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.

Contoh :
Karim, Z. (1987). Tatakota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan

dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2

September.

m. Rujukan dari internet berupa karya individual


Nama penulis ditulis sebagaimana rujukan diri bahan cerak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut dicetak miring dengan diberi
keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses yang ditulis di antara tanda
kurung.

Contoh :
Nurkusuma, D. (2002). Posyandu lanjut usia di Puskesmas Pare Kabupaten

Temanggung. (online), (http://www.temp co.id/medika/arsip/082001/lap-

1.htm diakses tanggal 11 September 2005.

n. Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal


Nama penulis ditulis terdepan, diikuti berturut-turut oleh tahun, judul artikel,
nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online),
volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan disertai
keterangan kapan diakses di antara tanda kurung.

Contoh:

28 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Kumaidi, (1998). Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya.

Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), Vol. 5 No. 4, (http://www.malang.ac.id,

diakses 20 Januari 2000).

o. Rujukan dari internet berupa bahan diskusi


Nama penulis ditulis pertama, diikuti tanggal, bulan, tahun, topik, bahan diskusi
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri
dengan alamat E-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses diantara tanda kurung.

Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (online), (NETTRAIN@nbvm.cc.buffalo.edu. Retrived 22
November 1995).

p. Rujukan dari internet berupa E-mail pribadi


Nama pengirim jika ada dan disertai dengan keterangan dalam kurung (alamat
email pengirim), diikuti dengan tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak
miring), nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang
dikirim).

Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JLP. E-mail
kepada Ali Saukah (Tipp si@mig.ywcn.or.id).

29 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB VI
ILUSTRASI

1.Tabel
Tabel harus memiliki identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan di atas
tabel. Nomor tabel ditempatkan pada baris paling atas, yang kemudian pada baris kedua
dituliskan judul tabel ditulis miring (italic). Tabel yang besar (lebih dari setengah
halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan jika tabel cukup
pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. Jika tabel
lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis
horisontal. Pada halaman selanjutnya tuliskan Tabel… (Lanjutan) pada tepi kiri, 3 spasi
dari horisontal teratas tabel. Lihat contoh berikut ini.

Tabel 3.1
Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf

P Pb Pan PI R TSR TR
% % % % % % %
Seminar 57.8 65.6 40.0 31.1 41.6 52.9 Ttd
Penataran 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0
Lokakarya 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd

Contoh Tabel yang bersambung ke halaman lain


Tabel 3.1 (Lanjutan)
P Pb Pan PI R TSR TR
% % % % % % %
Seminar 57.8 65.6 40.0 31.1 41.6 52.9 Ttd
Penataran 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0

2. Gambar
Istilah gambar merujuk pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dimaksudkan untuk menetapkan hubungan tertentu yang
signifikan selain digunakan untuk menyajikan data statistik dalam bentuk grafik.
Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat gambar, yaitu:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar.
b. Gambar harus sederhana.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat.
d. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.

30 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
f. Gambar dengan menggunakan angka, bukan dengan kata gambar di atas atau gambar
di bawah ini.
g. Gambar diberi nomor arab sebagaimana nomor tabel.

Contoh:

Gambar 2.1. Cara pemberian ASI pada bayi melalui cangkir


3. Perujukan Tabel dan Gambar
Ilustrasi dirujuk sekurang-kurangya satu kali dalam tubuh tulisan. Semua ilustrasi harus
diletakkan sedekat mungkin dengan teks yang menyatakan keberadaan ilustrasi. Perujukan
pada ilustrasi dinyatakan di dalam paragraf sebelum tabel atau gambar. Kata tabel dan
gambar ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama bila diikuti dengan nomor. Nomor
tabel atau gambar berurut sesuai dengan urutan kemunculannya dalam tubuh tulisan. Nomor
diberikan untuk mempermudah perujukan tabel atau gambar di dalam teks, misalnya ...
seperti ditunjukkan dalam Gambar 3. Perujukan tabel atau gambar yang tidak disertai dengan
penjelasannya perlu dihindari, misalnya ... hasilnya sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.
Seharusnya Tabel 3 menunjukkan bahwa ...

31 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB VII
PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI / BIMBINGAN PENULISAN
3. Penjilidan
Laporan kasus dijilid dengan hard cover (jilid keras) dengan tulisan pada halaman sampul
berwarna emas di atas sampul berwarna merah maroon. Laporan kasus (fixed) dijilid
sebanyak 2 eksemplar (1 untuk perpustakaan, 1 untuk penulis / mahasiswa), sementara
untuk dosen pembimbing dan penguji diberikan dalam bentuk soft copy (CD).

2. Teknik Pengetikan
1) Kertas bidang pengetikan dan naskah akhir
Kertas yang digunakan untuk membuat laporan kasus adalah jenis HVS putih, ukuran
A4 80 (21.0 x 29.7 cm). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi
atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. Naskah laporan kasus dicetak
dengan printer deskjet, injet atau laser.

2) Jenis dan ukuran huruf


Laporan kasus diketik dengan komputer (computerized) menggunakan jenis huruf
Times new roman, dengan ukuran (font size) 12.

3) Spasi
a. Antar baris
Hasil laporan kasus diketik dengan spasi 1.5, kecuali pada keterangan gambar,
grafik, lampiran, tabel dan kutipan langsung yang lebih dari 40 kata diketik dengan
spasi tunggal (single space). Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4
spasi. Jarak antara akhir teks dengan awal sub judul 3 spasi dan jarak antara sub
judul dengan awal teks berikutnya adalah 2 spasi. Jarak antara satu macam bahan
pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan atau pustaka adalah spasi
ganda (double space).

b. Antar kata
Spasi antar 2 kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan maksimal
sama dengan ukuran 1 huruf. Tepi kanan rata atau (full justification), sedangkan tepi
kiri menjorok 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan pada setiap awal
paragraf (indent).

4) Paragraf dan penomoran


Awal paragraf dimulai 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah
tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong
yang setara dengan satu huruf.
Bagian awal laporan kasus diberi nomer halaman angka romawi kecil di tengah bagian
bawah, sedangkan nomer halaman pada bagian inti dan bagian penutup laporan dengan
angka arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang ditulis di tengah bagian
bawah halaman. Nomor halaman pada lampiran ditulis dengan angka arab
meneruskan nomor halaman sebelumnya.

5) Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku, termasuk bahasa yang ada
dalam halaman persembahan dan kata pengantar. Jika menggunakan bahasa asing

32 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
yang sulit diganti menggunakan kata sepadan dalam bahasa Indonesia, maka
penulisannya dicetak miring (italic).

3. Konsultasi / Bimbingan Penulisan


Konsultasi penyusunan laporan KTI (termasuk proposal KTI) dapat segera dimulai dengan
pembimbing yang ditunjuk oleh Jurusan Keperawatan dan atau Program Studi. Jadwal
konsultasi bimbingan KTI menyesuaikan jadwal yang telah ditetapkan oleh Prodi Jurusan
Keperawatan.

Pada saat bimbingan mahasiswa harus menyerahkan lembar bimbingan sebagaimana


terlampir kepada pembimbing untuk dituliskan saran atau perbaikan dan hal yang harus
dilakukan pada saat bimbingan berikutnya, serta mendapatkan tanda tangan/paraf
pembimbing.

Bahan konsultasi dalam bentuk ketikan sesuai dengan aturan-aturan yang digunakan
dalam laporan akhir.

Catatan Penting:
1) Pendekatan kasus (proses keperawatan) menggunakan form dokumentasi proses keperawatan (dilampirkan dalam
laporan kasus).
2) Laporan KTI (hasil) ditulis dalam bentuk narasi atau dengan matrik.
3) Pendekatan kasus berdasarkan respon klien.
4) Proposal KTI dan laporan KTI untuk ujian dijilid soft binding sebanyak masing-masing 4 eksemplar (3 untuk penguji
dan 1 untuk mahasiswa teruji)
5) Proposal KTI yang sudah direvisi dan disyahkan oleh penguji dijilid soft binding sebanyak 1 eksemplar dan
dikumpulkan pada panitia ujian
6) Laporan KTI yang sudah disyahkan oleh penguji dijilid hard binding sebanyak 2 eksemplar
7) Dokumen asuhan keperawatan merupakan hasil pengelolaan klien yang dilakukan oleh penulis sendiri di wahana
praktik yang telah disyahkan baik oleh pembimbing wahana praktik maupun dosen pembimbing klinik.
8) Dokumen butir 7 merupakan sumber data yang harus dibawa saat bimbingan dan ujian (proposal KTI dan laporan
KTI).

33 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB VIII
PRESENTASI ILMIAH
Presentasi ilmiah adalah menyampaikan hasil kajian terhadap topik tertentu secara ilmiah.
Dibutuhkan strategi khusus dan persiapan yang matang untuk menghasilkan presentasi ilmiah
yang bermutu.

Banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya suatu presentasi ilmiah. Faktor diri
penyaji, faktor luar seperti penguji, kondisi lingkungan, dan audien, serta sarana dan
prasarana pendukung presentasi. Faktor penyaji menjadi penting disiapkan karena kesiapan
diri penyaji baik secara mental dan fisik akan menentukan berhasil tidaknya sebuah
presentasi ilmiah. Namun demikian jangan pernah menyepelekan faktor di luar penyaji
terutama yang berkaitan bagaimana menggunakan peralatan (media) presentasi.

Presentasi yang sukses ditentukan oleh materi (50%), pendekatan psikologis (20%), metode
penyampaian (20%), dan kepribadian diri penyaji (10%) (IPB, 2012). Meskipun hanya 10%
namun faktor penyaji menjadi sangat kuat pengaruhnya untuk keberhasilan presentasi. Oleh
karena itu diperlukan langkah-langkah yang efektif agar presentasi ilmiah sukses antara lain
penyiapan materi presentasi, penyiapan sebelum melakukan presentasi, dan saat melakukan
presentasi, serta saat mengakiri presentasi.

Menyiapkan materi presentasi – penyaji harus menyiapkan bahan presentasi sesuai dengan
waktu dan sarana yang tersedia. Media audiovisual dapat digunakan seperti slide power point
dengan LCD. Penyaji harus menyusun secara sistematis dengan cara membuat iktisar dan
membuat butir-butir yang penting agar audien termasuk penguji dapat mengikuti alur
presentasi dengan jelas. Penyaji memulai dengan pendahuluan singkat mengarah pada
masalah yang akan disampaikan. Jika menggunakan slide via LCD tuliskan hal-hal penting
sehingga yang tertulis dalam media benar-benar materi paling penting, karena penyaji harus
menyadari bahwa media HANYA SEBAGAI PEMBANTU dalam proses presentasi bukan
sebagai PRESENTER! Dalam satu slide umumnya paling banyak berisi 8 baris dengan huruf
yang tegas, tidak banyak warna, dan tidak menggunakan animasi baik pada huruf, gambar,
ataupun pada slidenya.

Persiapan sebelum melakukan presentasi – banyak hal yang harus disiapkan oleh penyaji
sebelum presentasi. Sebelum membuat suatu presentasi perlu dikaji siapa yang akan menjadi
audien (apakah hanya penguji atau ada audien lain?). Penyaji harus datang di tempat
presentasi lebih awal dari yang dijadwalkan untuk mengecek kesiapan dan fungsi komponen-
komponen presentasi (materi, slide, LCD, laser pointer). Jika memungkinkan lakukan
pemanasan seperlunya dan latihan presentasi 1 (satu) hari sebelum hari presentasi di depan
teman-teman atau bahkan pembimbing untuk mendapatkan masukan dan memastikan waktu
yang digunakan sesuai dengan yang disediakan. JANGAN LUPA MENCERMATI
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI jika memungkinkan.

Saat melakukan presentasi – sesaat sebelum memulai presentasi jangan lupa menarik napas
dalam untuk mengatasi perasaan gugup yang berpengaruh pada kecepatan dan intonasi
bicara. Jangan menyampaikan presentasi sebelum diberi kesempatan oleh moderator ujian.
Setelah diberi kesempatan oleh moderator, sampaikan kata-kata pembuka yang berwibawa
dan menarik seperti “terima kasih, selamat siang / asaslamualaikum wr wb, saya [nama]
akan menyampaikan hasil penelitian dengan judul [judul laporan kasus]...” dst.

34 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Pada saat menyampaikan pokok pikiran, tetaplah menjaga kontak mata dengan audien
terutama dewan penguji. Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan di slide, namun cukup
memberikan penekanan dan elaborasi pada bagian-bagian yang perlu. Berbicaralah dengan
ucapan yang jelas, tidak tergesa-gesa, dan tunjukkan emosi dan rasa yang sesuai dengan
materi yang dipresentasikan.
Selesaikan presentasi ilmiah tepat waktu, dan siapkan kata-kata penutup yang singkat,
berwibawa dan menarik seperti “demikian presentasi dari saya, terima kasih, selamat siang /
wassalamualaikum wr wb...”

Catatan:
1. Pada pengantar hindari kata MAAF akan terkesan tidak siap.
2. Perhatikan penampilan dan kerapian pakaian
3. Perhatikan gesture baik saat presentasi, ataupun menjawab pertanyaan penguji.

35 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB IX
PENUTUP
Demikian pedoman penulisan KTI dibuat agar dapat dijadikan rujukan dalam menyusun
laporan ilmiah khususnya di lingkungan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Semarang.

Semarang, Juli 2019

36 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association. (2001). Publication manual of the American

Psychological Associaton (4 th Ed). Washington, DC: APA.

Arwani, Wijayati, S., Indriyawati, N., Purnomo, Elisa, & Sriningsih, I. (2018). Buku panduan

penyusunan naskah skripsi. ISBN 978-602-6536-20-4, Politeknik Kesehatan

Kemenkes Semarang.

Institut Pertanian Bogor. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bogor: IPB Press.

Saukah, A. (Eds). (2003). Pedoman penulisan ilmiah KTI tesis disertasi: Artikel makalah

laporan penelitian. Malang: Biro Administrasi Akademik, Perencanaan dan Sistem

Informasi Universitas Negeri Malang.

37 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh halaman sampul (lembar pertama)


Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua)
Lampiran 3: Contoh pernyataan keaslian tulisan
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan
Lampiran 6: Contoh kata pengantar
Lampiran 7: Contoh abstrak
Lampiran 8: Contoh daftar isi
Lampiran 9: Contoh daftar tabel
Lampiran 10: Contoh daftar gambar
Lampiran 11: Contoh daftar lampiran
Lampiran 12: Contoh daftar singkatan
Lampiran 13: Contoh daftar pustaka
Lampiran 14: Ukuran bidang pengetikan
Lampiran 15: Contoh penjilidan akhir laporan hasil penelitian
Lampiran 16: Contoh Form CV (Curriculum vitae)
Lampiran 17: Lembar bimbingan
Lampiran 18: Kisaran penilaian
Lampiran 19: Form berita acara ujian
Lampiran 20: Lembar penilaian proposal KTI
Lampiran 21: Lembar penilaian laporan KTI
Lampiran 22: Lembar bimbingan

38 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (proposal KTI)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN KANKER PAYUDARA


STADIUM III DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Metoda Penulisan Karya Ilmiah

Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXXX (menyesuaikan)


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019

39 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (laporan KTI)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN KANKER PAYUDARA


STADIUM III DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXXX (menyesuaikan)


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019

40 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) (proposal KTI)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN KANKER PAYUDARA


STADIUM III DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

PROPOSAL KAYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Metoda Penulisan Karya Ilmiah
Pada Program Studi D III Keperawatan xxxxxxxx (menyesuaikan)

Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXXX (menyesuaikan)


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019

41 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) (laporan KTI)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN KANKER PAYUDARA


STADIUM III DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

KAYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
Pada Program Studi D III Keperawatan xxxxxxxx (menyesuaikan)

Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXXX (menyesuaikan)


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018

42 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 3: Contoh lembar pernyataan keaslian penelitian

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama: Akbar Tanjung


NIM : 1.1.30328

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini adalah benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri; bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Semarang, .....................................

Yang membuat Pernyataan,

Tanda tangan
Nama Terang

43 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing (proposal KTI)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di RSUP Dokter
Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Semarang, xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Wagiyo, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. Iis Sriningsih, S.ST., M.Kes.


NIP. 196701041991031001 NIP. 197408272002122001
Tanggal:_____________________ Tanggal:____________________

44 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing (laporan KTI)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Semarang, xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Wagiyo, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. Iis Sriningsih, S.ST., M.Kes.


NIP. 196701041991031001 NIP. 197408272002122001
Tanggal:_____________________ Tanggal:____________________

45 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan (proposal KTI)

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)

Dewan Penguji

Dra. Ns. Desak Parwati, S.Kp., M.Kes. Ketua (................................................)


NIP. 195705301981032002

Wagiyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat. Anggota (................................................)


NIP. 196701041991031001

Iis Sriningsih, S.ST., M.Kes. Anggota (................................................)


NIP. 197408272002122001

Mengetahui,
a.n. Direktur
Ketua Jurusan Keperawatan

Suharto, S.Pd. MN.


NIP. 1966605101986031001

46 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan (Laporan KTI)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)

Dewan Penguji

Dra. Ns. Desak Parwati, S.Kp., M.Kes. Ketua (................................................)


NIP. 195705301981032002

Wagiyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat. Anggota (................................................)


NIP. 196701041991031001

Iis Sriningsih, S.ST., M.Kes. Anggota (................................................)


NIP. 197408272002122001

Mengetahui,
a.n. Direktur
Ketua Jurusan Keperawatan

Suharto, S.Pd. MN.


NIP. 1966605101986031001

47 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 6 : Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Kanker Payudara Stadium III Di RSUP Dokter
Kariadi Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang atas
dukungan dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini, Ketua Jurusan
Keperawatan, Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan xxxxxxxx (menyesuaikan),
Direktur RSUP Dokter Kariadi Semarang, dan klien yang dengan sukarela berpartisipasi
dalam asuhan keperawatan.
Peneliti berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat khususnya
untuk pengelolan klien dengan masalah nyeri karena kanker payudara stadium III. Penulis
menyadari bahwa laporan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan karya ilmiah pada masa mendatang sangat
penulis harapkan.

Catatan:
1. Kata pengantar pada proposal KTI maka penulisannya menggunakan kata proposal Karya Tulis Ilmiah; sedang
pada laporan akhir dituliskan laporan Karya Tulis Ilmiah;
2. Untuk penyampaian penghargaan pada pihak-pihak yang mendukung terhadap penyelesaian penulisan proposal
KTI maupun laporan KTI dapat dituliskan dengan cara narasi (seperti contoh) atau menggunakan angka arab (1, 2,
3, dst.) yang dituliskan berurutan ke bawah. INGAT TIDAK BOLEH SEMBARANG ORANG MASUK
DALAM KATA PENGANTAR, misalnya seseorang yang selalu setia mendampingi.... dll.

48 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 7 : Contoh Abstrak (hanya ada di laporan KTI)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN DENGAN


TUBERKULOSIS PARU FOKUS STUDI KURANG PENGETAHUAN TENTANG
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG

Linda Lestari1, Sri Eni Setiyowati2, Sri Widiyati2


1
Mahasiswa program studi D III Keperawatan Semarang
2
Dosen Jurusan Keperawatan Semarang
Email : lindakemon55@gmail.com

Abstrak

Latar belakang: Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia.


Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi
menular oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini apabila tidak segera diobati
atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian.
Maka untuk itu perlu sekali untuk melakukan pencegahan agar tidak sampai menularkan pada
anggota keluarga dengan meningkatkan pengetahuan. Ada beberapa cara untuk membantu
pencegahan penyakit TB kepada teman dan keluarga dari infeksi kuman yaitu dengan
membuka ventilasi ruangan, menggunakan masker, meludah pada tempat tertentu yang telah
diberikan desinfektan, imunisasi BCG, mengusahakan sinar matahari dan udara masuk
secukupnya, menjemur kasur, memisah semua barang yang digunakan penderita.
Tujuan : karya tulis ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga pada
klien dengan Tuberkulosis Paru fokus studi kurang pengetahuan tentang pencegahan
penularan Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Poncol Semarang..
Metoda : Metode yang digunaan dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus (case study) dan menggunakan proses
pendekatan keperawatan. Sampling yang digunakan meliputi 2 keluarga.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 5x pertemuan pada kedua
responden didapatkan hasil kedua responden mengalami peningkatan pengetahuan mengenai
pencegahan penularan.

Kata kunci: Kurang pengetahuan, tuberkulosis paru, pencegahan penularan.

49 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
FAMILY NURSING CARE IN PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS
FOCUSED ON THE STUDY OF LACK OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT
PREVENTION OF TB TRANSMISSION IN THE WORKING AREA OF
PUBLIC HEALTH CENTER OF PONCOL SEMARANG MUNICIPALITY

Linda Lestari1, Sri Eni Setiyowati2, Sri Widiyati2


1
Student of D III of Semarang Nursing Study program
2
Lecturer of Nursing Department of Poltekkes Kemenkes Semarang
Email : lindakemon55@gmail.com

Abstract

Background: Tuberculosis became a major health problem worldwide. Pulmonary


tuberculosis is a contagious infectious disease caused by a contagious infection by
Mycobacterium tuberculosis. This disease can lead to severe complications and death if not
be treated correctly. So that it is necessary once to take precautions so as not to infect family
members by increasing knowledge. There are several ways to prevent tuberculosis from
friends and family from bacterial infections by opening ventilation rooms, using masks,
spitting in certain places that have been disinfected, BCG immunization, trying sunlight and
adequate air intake, drying the mattress, and separating all items used by patients.
Purpose: This paper aimed to describe family nursing care for clients with pulmonary
tuberculosis. The focus of the study is lack of knowledge about prevention of transmission of
pulmonary tuberculosis in the work area of Poncol Public Health Center, Semarang.
Method: The method used in providing nursing care was a descriptive method with a case
study approach using the nursing approach process. Two families were invited to be involved
in the study..
Results: After carrying out family nursing care for 5 time meetings on both respondents, the
results of the two respondents experienced an increase in knowledge level about prevention
of TB transmission.

Keywords: Lack of knowledge, pulmonary tuberculosis, prevention of transmission.

50 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 8 : Contoh daftar isi (proposal KTI)

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i


HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL (JIKA ADA) ............................................................... viii
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) ......................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4
A. Kanker Payudara Stadium III .......................................................... 4
B. Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ...................................... 6
C. Pengelolaan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .................. 10
D. Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .... 12
.
1. Pengkajian ............................................................................ 12
2. Diagnosis ............................................................................ 13
3. Perencanaan ............................................................................ 15
4. Implementasi ............................................................................ 16
5. Evaluasi ............................................................................ 17
BAB III METODA PENELITIAN ............................................................... 19
A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 19
B. Subjek Penelitian ................................................................................... 19
C. Tempat dan Waktu ............................................................................ 19
D. Variabel dan Definisi Operasional variabel ............................................ 20
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
G. Etika Penelitian ..................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

51 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 8 : Contoh daftar isi (laporan KTI)

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i


HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL (JIKA ADA) ............................................................... ix
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) ......................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4
A. Kanker Payudara Stadium III .......................................................... 4
B. Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ...................................... 6
C. Pengelolaan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .................. 10
D. Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .... 12
.
1. Pengkajian ............................................................................ 12
2. Diagnosis Keperawatan .................................................................. 13
3. Perencanaan ............................................................................ 15
4. Implementasi ............................................................................ 16
5. Evaluasi ............................................................................ 17
BAB III METODA ...................................................................................... 19
A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 19
B. Subjek Penelitian ................................................................................... 19
C. Tempat dan Waktu ............................................................................ 19
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 20
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
G. Etika Penelitian ..................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 23
A. Hasil .................................................................................................... 23
B. Pembahasan ....................................................................................... 25
1. Pengkajian ............................................................................ 25
2. Diagnosis Keperawatan .................................................................. 27
3. Perencanaan ............................................................................ 28
4. Implementasi ............................................................................ 30
5. Evaluasi ............................................................................ 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 35
A. Simpulan ............................................................................................... 35
B. Saran ............................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

52 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 9 : Contoh daftar tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1 Klasifikasi Pengobatan Tuberkolosa ........................................................................ 10
1.2 Klasifikasi Hipertensi ................................................................................................. 15

53 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 10 : Contoh daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Pathway Tuberkulosa ................................................................................................. 23
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan ............................................ 30

54 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 11 : Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1 Dokumentasi Proses Keperawatan ...................................................................... 23
2 SOP Pemasangan Kateter ................................................................................. 30

55 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 12 : Contoh daftar singkatan

DAFTAR SINGKATAN

DM : Diabetes Mellitus
PYAR : People Year At Risk
WHO : World Health Organisation
Posbindu PTM : Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
GERMAS : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
PISPK : Program Indonesia Sehat melalui Pemberdayaan Keluarga
FCC : Family Centered-Care
IGT : Impaired Glucose Tolerance
GPPAQ : General Practice Physical Activity Questionnaire
GLUT : Glucose Transporter
TRA : Theory of Reasoned Action
TPB : Theory of Planned Behavior
FGD : Focused Group Discussion
PBC : Perceived Behavior Control
ACCH : Association for the Care of Children Health
FACIT-Sp : Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-
Spiritual Wellbeing
ICV : Index of Content Validity
GOD-PAP : Glucose Oxydase – Phenol Amino Peroxydase
ANOVA : Analysis of Variance
ATP : Adenosine Triphospate

56 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 13 : Contoh daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, J.E., & Valentine, W. L. (1994). The Preparation of articles for publication in the

Journals of the American Psychological Association. Psycological Bulletin, 41, 345-

376.

Arwani. (2003). Komunikasi keperawatan. Jakarta: EGC.

Calfee, R.C., & Valencia, R. R. (2001). APA guide to preparing manuscripts for Journal

Publication. Washington, D.C: American Psychological Association.

CATATAN PENTING:
1. Perhatikan konsistensi penulisan daftar pustaka mencakup urutan penulisan, penulisan
nama pengarang, tahun (apakah berkurung / tidak), judul penelitian (ditulis miring – ketika
bukan dari jurnal), lokasi publikasi: nama publisher. Jika dari jurnal maka ada nama jurnal
(ditulis miring), plus nomor, volume dan halaman.
2. Spasi seharusnya diatur sesuai dengan kesepakatan.
3. Jika menggunakan cara manual harus dicek apakah yang ada di kutipan sudah dituliskan di
daftar pustaka begitu juga sebaliknya.

57 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 14: Ukuran bidang pengetikan

Tempat nomor halaman


4 cm

1 cm
4 cm

AREA PENGETIKAN
3 cm

1 cm
3 cm

Tempat nomor halaman bab baru

58 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 15: Contoh penjilidan laporan KTI

KARYA TULIS
ILMIAH

JUDUL Halaman
Sampul KTI
(lihat Contoh)

NAMA
NIM

LOGO
TAHUN

59 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 16: Contoh Form CV (Curriculum vitae).

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap :
2. NIM :
3. Tanggal Lahir :
4. Tempat Lahir :
5. Jenis Kelamin :
6. Alamat rumah: a. Jalan :
b. Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab / kota :
e. Propinsi :
7. Telpon: a. Rumah :
b. HP :
c. E-mail :

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Semarang
2. Pendidikan SLTA di ........, lulus tahun ......
3. Pendidikan SLTP di ........, lulus tahun ......
4. Pendidikan SD di ........, lulus tahun ......

C. RIWAYAT ORGANISASI (Jika ada)

D. DAFTAR PRESTASI (Jika ada)

Semarang, ............................2018

Akbar Tanjung
NIM 1.1.10463

60 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 17: Lembar Bimbingan

LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Judul KTI :

NO HARI / MATERI SARAN TANDATANGAN MNTR


TANGGAL BIMBINGAN PEMBIMBING KAPRODI

Semarang, ..........................................

Ketua Program Studi DIII


Keperawatan Semarang

.......................................................
Lampiran 17: Konversi Nilai
NIP.

61 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 18: Kisaran Nilai

No Kisaran Nilai Huruf Mutu Angka Mutu Keterangan

1 86 - 100 A 4 Istimewa

2 80 - 85 AB 3.5 Sangat Baik

3 70 -79 B 3 Baik

4 60 - 69 BC 2.5 Cukup Baik

5 56 - 59 C 2 Cukup

6 50 - 55 D 1 Kurang

7 <50 E 0 Gagal

62 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 19: Berita acara ujian (proposal KTI / laporan KTI)

FM-POLTEKKES-SMG-BM-05-01/R0

BERITA ACARA UJIAN SIDANG


(PROPOSAL KTI / LAPORAN KTI)*

Pada hari ini……………….tanggal………………….bulan………….tahun………….,


mahasiswa :
Nama :_____________________
NIM :_____________________
Prodi : DIII KEPERAWATAN XXXXXXX (menyesuaikan)
Jurusan : Keperawatan

Dengan judul proposal KTI / laporan KTI * :

……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….

Dinyatakan :
LULUS / LULUS DENGAN REVISI*
LAYAK/TIDAK LAYAK *

Dalam Ujian Sidang Proposal KTI/laporan KTl* dengan nilai………..(……………),


Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan perbaikan sesuai saran-saran dari Tim Penguji.
Apabila berdasar hasil penelitian dari Tim Penguji proposal KTI/Laporan KTI*
dianggap tidak sah maka keputusan ini akan ditinjau kembali.

*Coret yg tidak perlu

Semarang,
Mahasiswa Ketua Penguji,

_____________ __________________
NIM. NIP.

Tim Penguji :

NO JABATAN N A M A TANDA TANGAN

1 Ketua Penguji 1.

2 Penguji 1 2.

3 Penguji 2 3.

63 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 20: Lembar penilaian proposal KTI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXX (menyesuaikan)

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI

A PRESENTASI
1. Kejelasan dalam mengemukakan intisari proposal KTI 4
2. Optimalisasi penggunaan waktu yang disediakan (maksimal 15 menit) 3
3. Kefokusan tatapan mata pada penguji / audien 3
4. Ketepatan penggunaan media presentasi 3
5. Kemampuan menggunakan media 3
6. Respect pada penguji peroposal KTI 5
B RESPONSI
7. Kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penguji 5
8. Kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan referensi 5
9. Peguasaan materi (teori / konsep) 5
10. Penguasaan metoda penelitian / studi kasus yang akan dilakukan 5
C LATAR BELAKANG
11. Memuat pemikiran yang menjadi dasar penelitian 4
12. Kesesuaian tujuan penelitian / studi kasus dengan judul / topik penelitian 2
13. Kesesuaian manfaat penelitian / studi kasus 2
14. Kesesuaian ruang lingkup penelitian / studi kasus 2
D TINJAUAN PUSTAKA
15. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan topik penelitian / studi kasus 4
16. Ketepatan penggunaan sumber primer dalam tinjauan pustaka 3
E METODA PENELITIAN
17. Kesesuaian disain penelitian / studi kasus 4
18. Kesesuaian pertanyaan penelitian / studi kasus 2
19. Ketepatan pengambilan sampel penelitian / studi kasus 4
20. Ketepatan penetapan variabel penelitian / studi kasus 2
21. Ketepatan pembuatan definisi operasional variabel penelitian / studi kasus 4
22. Ketepatan penggunaan instrumen penelitian / studi kasus 4
23. Ketepatan teknik pengumpulan data 2
24. Kesesuaian teknik analisis data 3
25. Ketepatan dalam etika penelitian / studi kasus 4
F DAFTAR PUSTAKA
26. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 4
27. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 4
28. Ketepatan penggunaan sumber primer 5
100
Nilai akhir = ___________________ Semarang, ..........................
Penguji

64 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 21: Lembar penilaian laporan KTI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXX (menyesuaikan)

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI

A PRESENTASI
1. Kejelasan dalam mengemukakan intisari proposal KTI 3
2. Optimalisasi penggunaan waktu yang disediakan (maksimal 15 menit) 2
3. Kefokusan tatapan mata pada penguji / audien 2
4. Ketepatan penggunaan media presentasi 2
5. Kemampuan menggunakan media 2
6. Respect pada penguji peroposal KTI 4
B RESPONSI
7. Kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penguji 3
8. Kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan referensi 3
9. Peguasaan materi (teori / konsep) 3
10. Penguasaan metoda penelitian / studi kasus yang akan dilakukan 3
C LATAR BELAKANG
11. Memuat pemikiran yang menjadi dasar penelitian 3
12. Kesesuaian tujuan penelitian / studi kasus dengan judul / topik penelitian 2
13. Kesesuaian manfaat penelitian / studi kasus 2
14. Kesesuaian ruang lingkup penelitian / studi kasus 2
D TINJAUAN PUSTAKA
15. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan topik penelitian / studi kasus 3
16. Ketepatan penggunaan sumber primer dalam tinjauan pustaka 2
E METODA PENELITIAN
17. Kesesuaian disain penelitian / studi kasus 3
18. Kesesuaian pertanyaan penelitian / studi kasus 2
19. Ketepatan pengambilan sampel penelitian / studi kasus 2
20. Ketepatan penetapan variabel penelitian / studi kasus 2
21. Ketepatan pembuatan definisi operasional variabel penelitian / studi kasus 2
22. Ketepatan penggunaan instrumen penelitian / studi kasus 2
23. Ketepatan teknik pengumpulan data 2
24. Kesesuaian teknik analisis data 3
25. Ketepatan dalam etika penelitian / studi kasus 2
F HASIL PENELITIAN
26. Hasil studi kasus disajikan sesuai dengan tujuan studi kasus 3
27. Hasil penelitian disajikan secara sistematis 3
G PEMBAHASAN
28. Pembahasan mengacu pada tujuan penelitian / studi kasus 4

65 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
29. Pembahasan berdasarkan pada hasil penelitian / studi kasus 3
30. Pembahasan didukung sumber-sumber yang relevan / signifikan 4
31. Limitasi penelitian disampaikan secara jelas 3
H SIMPULAN & SARAN
32. Simpulan mengacu pada tujuan penelitian 3
33. Simpulan berdasarkan hasil penelitian / pembahasan 3
34. Saran dibuat berdasarkan hasil simpulan / pembahasan 3
35. Saran bersifat operasional 3
F DAFTAR PUSTAKA
36. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 2
37. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 2
38. Ketepatan penggunaan sumber primer 3
100

Nilai akhir = ___________________

Semarang,..................................
Penguji

66 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g

Anda mungkin juga menyukai