Unstoppable Writing
Tim Penyusun
KETUA
ARWANI, SKM, MN.
ANGGOTA
Dr. SUDIRMAN, MN.
NINA INDRIYAWATI, MNS.
Dr. Rr. SRI ENDANG PUJIASTUTI, SKM., MNS.
EDITOR
SUHARTO, S.Pd., MN.
ELISA, S.Kep. Ns. M.Kep.
ARWANI, SKM, MN.
ii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (studi kasus) bagi mahasiswa semester akhir Program Studi D
III Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Panduan ini disusun untuk mempermudah mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir
sebagai bagian dari Mata Kuliah Metoda Penulisan Karya Ilmiah dalam bentuk studi kasus.
Karenanya, dalam proses penulisan studi kasus tetap mengikuti tata cara penulisan ilmiah
yang tidak hanya dapat dipertanggungjawabkan dari sisi substansi tetapi juga dari unsur-
unsur teknis penulisan yang harus ada dalam sebuah penulisan ilmiah.
Buku panduan ini secara berkala akan dilakukan revisi sesuai perkembangan ilmu dan
teknologi dan kurikulum keperawatan yang berlaku. Semoga panduan ini dapat memberikan
manfaat tidak hanya bagi segenap civitas akademika di Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang. Amin.
iii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Paradigma dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
2. Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
3. Capaian Pembelajaran
BAB II ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah
2. Etika bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah
3. Pencegahan Plagiarisme
BAB III PENELITIAN STUDI KASUS
1. Pengertian
2. Jenis-jenis
3. Langkah-langkah
4. Ciri-ciri
BAB IV SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
1. Petunjuk Umum
2. Persyaratan
3. Tatacara Bimbingan
4. Sistematika Umum
5. Penjelasan Setiap Bagian sistematika Penulisan
BAB V PENULISAN RUJUKAN
1. Cara Menulis Kutipan
2. Cara Menulis Daftar Pustaka
BAB VI ILUSTRASI
1. Tabel
2. Gambar
3. Perujukan Tabel dan Gambar
BAB VII PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI BIMBINGAN
BAB VIII PRESENTASI ILMIAH
1. Teknik Presentasi
2. Teknik Penyajian dengan Multimedia
BAB IX PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB I
PENDAHULUAN
1 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
pemalsuan data, manipulasi data, dan menjiplak data atau informasi, dan hal lain yang
menjurus pada tindakan plagiarisme.
Buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah juga memberikan arahan tentang sistematika
penulisan yang memang memiliki variasi yang berbeda di setiap institusi. Selain itu
mahasiswa juga diarahkan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan
yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Karenya buku pedoman ini memuat cara-cara
menulis kutipan yang kemungkinan mengandung kata-kata asing yang ada padanan kata atau
istilah di bahasa Indonesia, termasuk cara-cara penulisan daftar pustaka, gambar, dan tabel.
3. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan mencakup:
a. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri (CP.S.10).
b. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan
secara holistik dan komprehensif (CP.P.4).
c. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta informasi
asuhan keperawatan (CP.P.12).
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.K.5).
e. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan
bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri (CP.U.3).
f. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan shih,
mengomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya (CP.U.4).
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (CP.U.8).
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis klinik dan teknologi keperawatan terkini
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya local untuk memenangkan persaingan
global.
2. Menyelenggarakan penelitian keperawatan berbasis klinik.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil-hasil penelitian
(evidence based practice)
4. Mengembangkan manajemen modern program studi berdasarkan sitem penjaminan
mutu pendidikan tinggi.
2 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB II
ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah atau sering disebut scientific paper merupakan laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu kasus yang telah dilakukan oleh
seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Karena itu, karya tulis ilmiah berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah dan menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah, serta mengusung permasalahan
keilmuan. Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan
metodologi yang benar. Di perguruan tinggi, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya
ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan laporan kasus sebagai bentuk tugas akhir.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah perlu dihindari hal-hal yang tercela yaitu fabrikasi
data, falsifikasi data, dan plagiarisme. Fabrikasi data adalah tindakan mengarang data dari
tidak ada menjadi ada data (pemalsuan data) atau data yang ada dibuat-buat menjadi data
baru (manipulasi data) tanpa pembuktian bahwa peneliti melakukan proses penelitian. Karena
itu seorang peneliti / penulis harus memiliki alat pencatat data penelitian (logbook) secara
valid sebagai bukti otentik bahwa yang bersangkutan tidak melakukan fabrikasi. Falsifikasi
data merupakan upaya peneliti / penulis untuk melakukan pemalsuan data penelitian /
pengkajian dengan cara mengubah atau melaporkan secara tidak benar, termasuk membuang
data yang bertentangan secara sengaja untuk mempengaruhi hasil akhir. Plagiarisme dapat
dilakukan dengan cara menggunakan gagasan, kata-kata, atau ide orang lain tanpa memberi
penghargaan atau pengakuan atas sumber yang diambil, atau dengan sengaja mencuri
gagasan, pemikiran, proses, dan hasil penelitian / pengkajian baik dalam bentuk data maupun
kata-kata. Plagiarisme dapat terjadi di seluruh proses / tahapan penulisan karya tulis ilmiah.
Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia
adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari
tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swa-plagiarisme) secara keseluruhan atau
sebagian, tanpa memberi sumber.
Hal-hal yang termasuk dalam tindakan plagiarisme adalah menggunakan tulisan orang
lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda
kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain;
mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya;
mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; mengakui gagasan orang lain sebagai
pemikiran sendiri; mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; mengakui karya
kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; menyajikan tulisan yang sama dalam
kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya; meringkas dan memparafrasekan
(mengutip tidak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya; dan meringkas dan
memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya
masih terlalu sama dengan sumbernya.
Hal-hal yang tidak tergolong Plagiarisme adalah menggunakan informasi yang berupa
fakta umum; menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas; dan mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan
memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis harus mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
hasil laporan penelitian / kasus secara bertanggungjawab.
3 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
2. Etika Bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah
Beberapa masalah etika dalam penulisan karya ilmiah dapat muncul antara lain isu yang
berkaitan dengan sumber yang rentan (vulnerable) dan adanya benturan kepentingan.
Termasuk dalam kelompok rentan adalah anak-anak, penyandang disabilitas, klien yang
menderita penyakit menular, dan klien penyandang penyakit terminal. Klien kelompok rentan
ini harus mendapatkan penjelasan yang baik dan jelas dari peneliti / pengkaji tentang
tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam bentuk informed consent. Sehingga klien akan
memberikan ijin untuk melakukan pengkajian termasuk tindakan yang akan dilakukan untuk
mendapatkan data yang valid, dan menghidarkan tuntutan hukum di kemudian hari.
3. Pencegahan Plagiarisme
Penjiplakan atau plagiarisme adalah tindakan secara sengaja atau tidak sengaja untuk
mendapatkan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti cum / kredit / nilai dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya orang lain yang dikaui sebagai karya penjiplak, tanpa menuliskan
sumber secara valid.
Peluang plagiarisme sangat terbuka lebar seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Seseorang menjadi dimudahkan untuk mencari dan mengambil sumber-sumber
yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah secara cepat. Karena itu perlu upaya-upaya agar
dalam proses pengambilan sumber terhindar dari tindakan plagiarisme.
Cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme
dalam penyusunan karya ilmiah menurut IPB (2012) antara lain:
a) Meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggungjawab;
b) Meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral;
c) Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan pustaka
acuan;
d) Meningkatkan rasa percaya diri bahwa rencana penulisan bukan hasil sontekan;
e) Meningkatkan keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat;
f) Menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti / penulis lain dengan menyatakan
terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya; dan
g) Membuat catatan penelitian / pengkajian / penulisan ilmiah (logbook) agar semua yang
dilakukannya terekam dengan baik untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data atau hasil
penelitian.
Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan ilmiah menurut IPB (2012)
adalah dengan mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari
kecerobohan yang disengaja; memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah
pengertian; mahir membuat parafrase untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai tulisan
atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri darii sumber yang dibaca, tidak sekedar
mengganti beberapa kata dan tetap menuliskan sumber acuannya; menghargai hak
kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasuk karya sesama mahasiswa; dan
menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain seebagai pengakuan dan
penghargaan.
Mahasiswa harus benar-banar menghindari perbuatan plagiarisme karena selain akan
berdampak memperoleh sanksi moral, juga akan berakibat fatal bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Hal ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 bahwa lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti
merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana
4 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Hal senada sebagaimana
tercamtum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, bahwa sanksi bagi mahasiswa
yang terbukti melakukan plagiat, secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan
yang paling berat, terdiri atas: 1) teguran, 2) peringatan tertulis, 3) penundaan pemberian
sebagian hak mahasiswa, 4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa, 5) pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, 6)
pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa, atau 7) pembatalan ijazah
apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program”.
5 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB III
PENELITIAN STUDI KASUS
1. Pengertian
Menurut Bogdan dan Bikien (1982), studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu. Surachrnad (1982) mendefinisikan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Yin (1994) menjelaskan
bahwa studi kasus adalah proses penelitian untuk menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana. Sementara Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa penelitian
dengan pendekatan studi kasus menitikberatkan pada upaya peneliti untuk menguji unit
atau individu secara mendalarn. Mariano (1993) menekankan bahwa studi kasus adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan (deskriptif), penjelaskan (eksplanatori),
menterjemahkan dan menjelaskan (interpretative dan eksplanatori).
Berdasarkan batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa batasan studi kasus mencakup
sasaran penelitian (dapat berupa manusia, peristiwa, dan dokumen); sasaran-sasaran
tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau
konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di
antara variabel yang ada.
2. Jenis
Terdapat 6 jenis studi kasus yaitu studi kasus kesejarahan, observasi, sejarah hidup,
kemasyarakatan, analisis situasi, dan mikroetnografi.
Studi kasus kesejarahan dilakukan dengan fokus organisasi tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu melalui penelusuran perkembangan organisasi yang diteliti. Studi
kasus ini jarang dilakukan karena sumbernya tidak mencukupi untuk dilakukan secara
minimal. Studi kasus observasi mengutamakan teknik pengumpulan data melalui
observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), dan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu mencakup antara lain suatu tempat tertentu di dalam pelayanan
kesehatan (RS, puskesmas), kelompok klien, dan kegiatan yang dilakukan di pelayanan
kesehatan. Studi kasus sejarah hidup mencoba mewawancarai satu orang dengan
maksud mengumpulkan narasi orang pertama yang memiliki sejarah yang khas.
Wawancara sejarah hidup pada umumnya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup
seseorang, dari lahir hingga sekarang. Studi kasus kemasyarakatan merupakan studi
tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan
tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu
sebagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi. Studi kasus analisis situasi
mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu, misalnya
terjadinya kematian pada klien yang dilakukan operasi, maka maka harus dipelajari dari
sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari klien sendiri, keluarga klien, petugas
kesehatan, dan mungkin tokoh kunci lainnya. Mikroethnografi merupakan jenis studi
kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil.
Jenis studi kasus observasi merupakan jenis studi kasus yang paling tepat digunakan
dalam proses penulisan karya tulis ilmiah di Prodi D III Keperawatan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
3. Langkah
Studi kasus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pemilihan kasus
6 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive). Kasus dapat
dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses,
dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah
masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-sumber
yang tersedia.
Jumlah kasus yang dipilih dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan prodi
D III Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang adalah 2
klien yang memiliki kesamaan masalah kesehatan.
2) Pengumpulan data
Beberapa teknik dalarn pengumpulan data dapat dipakai dalam penelitian / studi
kasus mencakup observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah
dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara
serentak.
3) Analisis data
Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan
proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola
umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke
dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu
pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai.
4) Perbaikan (refinement)
Walaupun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya
dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori
yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru.
5) Penulisan laporan
Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan
mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga
mempermudah pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan
diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang
atau kelompok tertentu yang diteliti.
4. Ciri-ciri
Ciri-ciri yang baik dari penelitian studi kasus paling tidak mencakup:
1) Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
bahkan dengan kepentingan nasional.
2) Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh
kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan
oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai
keterbatasan.
3) Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-
beda.
4) Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang
mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
5) Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi secara
baik pada pembaca.
7 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB IV
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
1.Petunjuk Umum
1.1. Dasar Pemikiran
a. Undang Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
b. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
d. Permendikbud Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
e. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi;
f. Kurikulum inti D III Keperawatan tahun 2014 dan kurikulum institusional;
g. Panduan Akademik Tahun Akademik 2015/2016 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang;
1.2. Tujuan
Umum:
Buku panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa dalam
menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus ecara etis berdasarkan hasil
asuhan keperawatan secara akurat dan sahih dalam bentuk laporan kasus (case
report) dengan pendekatan proses keperawatan (nursing process).
Khusus:
Mahasiswa mampu:
a. Mendisain asuhan keperawatan secara menyeluruh pada klien dengan cara
mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemecahan masalah dan
membuat keputusan yang berdasarkan bukti.
b. Menunjukkan kemampuan penerapan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasar penilaian klinis dan
kemampuan berfikir kritis pada klien.
c. Mampu melakukan evaluasi diri terhadap proses pemberian asuhan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Menganalisis asuhan keperawatan dalam bentuk karya tulis ilmiah melalui
penulisan laporan kasus.
2. Persyaratan
2.1. Persyaratan Mahasiswa
1) Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang bersangkutan telah dinyatakan lulus untuk seluruh mata ajar di
semester I s.d. V dan telah melakukan herregistrasi semester VI.
2) Persyaratan norma etika
Mahasiswa tidak melanggar aturan tata tertib akademik dan norma etika kehidupan
kampus.
8 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
4) Menandatangani pernyataan kesanggupan untuk membimbing dan menguji.
5) Pembimbing ditetapkan berdasarkan surat tugas Ketua Jurusan / Surat Keputusan
Direktur.
3. Tatacara Bimbingan
3.1.Tahapan proses bimbingan
1) Mahasiswa telah mengajukan kasus yang akan dijadikan studi kasus (case report)
pada saat mengikuti kuliah MK Metoda Penulisan Karya Ilmiah;
2) Keluaran dari MK adalah proposal studi kasus;
3) Proses bimbingan proposal studi kasus yang dilakukan dalam MK Metoda
Penulisan Karya Ilmiah dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan;
4) Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing KTI diusulkan dalam kegiatan ujian
proposal studi kasus;
5) Masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) dosen pembimbing yang
diusulkan oleh Ketua Program Studi D III Keperawatan melalui Ketua Jurusan
Keperawatan kepada Direktur;
6) Proses bimbingan studi kasus dimulai sejak proposal KTI yang direvisi
mendapatkan persetujuan dari penguji proposal KTI;
7) Dosen pembimbing KTI berkewajiban membimbing dan mengarahkan mahasiswa
dari saat penetapan topik hingga tersusunnya laporan KTI kecuali terdapat hal-hal
yang khusus, misalnya sakit atau kondisi lain yang tidak memungkinkan
melakukan proses bimbingan;
8) Dosen pembimbing yang tidak dapat melakukan tugas karena kondisi sebagaimana
pada butir 9) yang berdampak terhadap proses penyelesaian KTI dapat dilakukan
penggantian pembimbing atas usulan Ketua Program Studi / ketua perwakilan
jurusan dan mendapatkan persetujuan Ketua Jurusan Keperawatan;
9) Ketua Prodi D III melakukan monitoring dan evaluasi proses kegiatan bimbingan
proposal dan laporan KTI.
9 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
c) Teruji mempresentasikan proposal KTI maksimal selama 15 (lima belas) menit.
d) Penguji (Ketua, penguji 1 dan penguji 2) melakukan klarifikasi / memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan proposal KTI (masing-masing diberi
waktu paling lama 10 menit).
e) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian proposal setelah ujian selesai dengan
kriteria:
1. Proposal KTI dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) tanpa revisi (LAYAK);
2. Proposal dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) dengan revisi (LAYAK); dan
3. TIDAK LAYAK untuk dilanjutkan tahap berikutnya.
5) Penetapan TIDAK LAYAK jika terbukti teruji melakukan tindakan
plagiarisme atau karena faktor lain sebagaimana ditetapkan oleh penguji;
6) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor plagiat,
kepadanya diberikan sanksi akademik sesuai dengan Undang Undang yang
berlaku.
7) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor selain
plagiarisme misalnya tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk proses
selanjutnya diserahkan kepada tim penguji.
8) Apabila terdapat ujian ulang, maka ujian ulang proposal KTI dilakukan paling
lambat 1 (satu) minggu setelah ujian utama proposal dilaksanakan.
9) Bagi yang dinyatakan LAYAK tanpa revisi dapat langsung menyerahkan
proposal KTI kepada koordinator MK Metoda Penulisan Karya Ilmiah setelah
ditandatangani oleh penguji dengan format laporan sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
10) Bagi yang dinyatakan LAYAK dengan revisi diberikan waktu maksimal 1
minggu, dan diserahkan kepada koordinator MK Karya Tulis Ilmiah setelah
ditandatangani oleh penguji.
11) Format penilaian ujian proposal laporan kasus terlampir.
10 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
4) Bagi yang dinyatakan LULUS dengan revisi diberikan waktu maksimal 1
minggu untuk menyerahkan laporan kasus kepada koordinator ujian laporan
KTI setelah ditandatangani oleh penguji dengan format sesuai ketentuan.
5) Format penilaian ujian laporan KTI terlampir.
6) Nilai batas lulus ujian laporan KTI adalah rerata nilai dari tiga penguji ≥ 75,00
(tujuh puluh satu) dengan rentang nilai 0 – 100, dan selisih antar penguji kurang
dari 10.
7) Jika terjadi selisih ≥ 10 maka harus didiskusikan oleh tim penguji untuk
menentukan nilai sebelum diserahkan kepada koordinator ujian laporan KTI.
4. Sistematika Umum
11 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN & SARA
A. Simpulan
B. Saran
Halaman judul – halaman judul (sampul dalam) terletak pada lembar kedua setelah
halaman sampul memuat hal yang sama pada halaman sampul, namun tanpa dilengkapi
dengan logo Poltekkes Kemenkes Semarang. Lihat lampiran 2.
Kata Pengantar – Kata pengantar memuat uraian singkat tentang kapan dan lama
pengambilan kasus dilakukan, lokasi pengambilan kasus, ucapan terima kasih dan
penghargaan pada pembimbing dan penguji, serta pihak-pihak lain yang berkontribusi
dalam penyusunan laporan kasus dengan tetap mengacu pada penulisan ilmiah
(academic writing). Lihat lampiran 6.
Abstrak – Abstrak merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti.
Abstrak mencakup latar belakang, tujuan, metoda, hasil, simpulan dan saran. Abstrak
ditulis dengan jarak spasi tunggal dan tidak boleh lebih dari 200 kata. Lihat lampiran
7
12 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Daftar isi – daftar isi memuat secara keseluruhan isi karya tulis ilmiah (laporan kasus)
sebagai petunjuk bagi pembaca memudahkan mencari bab dab sub bab yang menarik
untuk dibaca. Lihat lampiran 8.
Daftar tabel (jika ada), Daftar gambar (jika ada), Daftar lampiran (jika ada) –
masing-masing ditulis dalam satu halaman. Lihat lampiran 9, 10, 11.
b) Bagian Inti
Pendahuluan – Bab Pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan penulisan.
Latar Belakang – latar belakang memuat ulasan singkat mengapa penulisan laporan
dalam bentuk studi kasus dilakukan. Uraian dimulai dari hal yang unik, fakta, masalah,
termasuk setting tempat pengambilan kasus, dan pendapat yang mendasari
dilakukannya penulisan ilmiah yang didukung dengan sumber-sumber yang berkaitan
dengan topik penulisan laporan kasus. Diuraikan juga bagaimana masalah dapat
dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah di masa yang akan datang. Thus,
dalam latar belakang perlu diuraikan tentang besaran masalah bisa dalam bentuk data
kualitatif ataupun kuantitatif berdasarkan fakta penelitian empiris yang relevan, factor-
faktor yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kasus, dan upaya-upaya yang
selama ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tujuan Penulisan – memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan
dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar belakang.
Tujuan penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik pada tujuan umum
maupun tujuan khusus dengan pendekatan SMART (specific, measurable, achieveable,
reasonable, dan time frame).
Berikut adalah contoh penulisan tujuan penulisan.
Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan pada klien Ny. M dengan kanker payudara
stadium III di RSUP Dokter Kariadi Semarang.
Tujuan Khusus:
a. Menuliskan hasil pengkajian pada klien Ny. M dengan kanker payudara stadium III.
b. Menuliskan diagnosis keperawatan pada klien Ny. M dengan kanker payudara
stadium III.
c. Menuliskan perencanaan untuk mengatasi diagnosis keperawatan pada klien Ny. M
dengan kanker payudara stadium III.
d. menuliskan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri pada klien
Ny. M dengan kanker payudara stadium III.
13 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
e. Menuliskan evaluasi masalah keperawatan nyeri pada klien Ny. M dengan kanker
payudara stadium III.
f. Membahas hasil pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan, dan
evaluasi dari tindakan yang dilakukan untuk mengatasi diagnosis pada klien Ny. M
dengan kanker payudara stadium III, melalui proses komparasi 2 kasus berdasarkan
telaah / kajian pustaka yang relevan.
Manfaat Penelitian – memuat tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian (studi
kasus) baik secara teoritis maupun praktis.
Contoh:
Manfaat Teoritis
Hasil penulisan KTI ini diharapkan memberikan sumbangan untuk meningkatkan
pengetahuan dan praktik terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan kanker payudara stadium III.
Manfaat Praktis
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan status
kesehatan melalui upaya promotif khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
14 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
dan dokumen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience
sampling method (non-probability sampling technique) dimana subjek dipilih karena
kemudahan / keinginan peneliti.
Hasil & Pembahasan – Hasil memuat data-data hasil asuhan keperawatan yang
dijadikan patokan untuk penulisan laporan kasus sejak pengkajian hingga pada
evaluasi. Hasil disajikan secara jelas terutama ketika menemukan temuan-temuan
penting. Hasil dititikberatkan salah satu fokus masalah yang dijadikan dasar peneliti
untuk melakukan pengelolaan klien, misalnya nyeri pada klien kanker payudara
stadium III. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukaan pendapat dan
argumentasi secara bebas namun tetap didukung dengan sumber-sumber yang relevan
yang tela dituliskan di bab tinjauan pustaka. Pembahasan tidak sekedar menarasikan
hasil namun membahas sejumlah gagasan. Penulis harus membandingkan temuannya
dengan hasil-hasil temuan sebelumnya. Kemaslah pernyataan-pernyataan dalam
paragraf dengan baik, dimulai dari pendapat sendiri di awal paragraf diikuti dengan
dukungan pustaka / sumber-sumber relevan dan diakhiri dengan penyimpulan.
Kemukakan dengan sejujurnya keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penulisan
laporan kasus terutama yang terkait dengan metoda. Bila perlu berikan implikasi
penerapan temuan / hasil pembahasan dalam praktik keperawatan sehari-hari.
Contoh:
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Gambarkan secara ringkas lokasi penelitian terutama dikaitkan dengan yang
terkait dengan pelayanan yang diambil dalam studi kasus, misalnya unit / ruang
perawatan pasien kanker payudara (SDM, tempat tidur, SOP, dll) yang relevan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
2. Pengkajian
Fokus pengkajian diarahkan pada identitas klien yang diteliti (klien 1 dan klien
2), keluhan utama, riwayat kesehatan (sekarang, dahulu, dan riwayat penyakit
dalam keluarga), serta genogram untuk memperjelas. Selain itu juga disertakan
hasil-hasil pemeriksaan diagnostic (laboratorium, hasil foto rontgen, dan lainnya)
yang relevan / mendukung masalah yang dikelola.
Hasil dapat disajikan secara narasi atau menggunakan matrik.
1) Identitas Klien
15 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
2) Riwayat Penyakit
4) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Tuliskan hasil pemeriksaan yang
relevan dengan kasus dengan
prinsip “head to toes”
5)Pemeriksaan Diagnostik
16 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
3.Analisis masalah
Analisis data dilakukan untuk mengelompokkan data baik bersifat subjektif
maupun objektif yang sesuai untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
Contoh:
Klien 2
Data Subjektif Perubahan membrane Gangguan pertukaran gas
Tidak terkaji alveoli kapiler
Justifikasi (sekedar catatan –
tidak harus ada) – Penumonia
penimbunan cairan di alveoli
perubahan membrane alveoli
kapiler
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 97.56%
4. Diagnosis Keperawatan
Contoh:
17 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
secret.
Klien 2 Gangguan pertukaran gas Perubahan membrane
alveoli kapiler
Data Subjektif
Tidak terkaji
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 95.56%
5. Perencanaan
Contoh:
6. Implementasi
Tuliskan tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan
yang dirasakan oleh klien dengan mengedepankan aspek waktu (kapan
dilakukan).
Contoh:
18 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Melakukan clapping
Mengganti O2 masker menjadi O2 NRM 10 lpm
Selasa, 9 Januari
2018
Dst. Hingga hari
terakhir pemberian
asuhan keperawatan
(diberikan 1 minggu
hari kelolaan)
2
7. Evaluasi
Tindakan evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan
tercapai atau belum.
Contoh:
B. Pembahasan
Peneliti melakukan komparasi antara tinjauan pustaka dengan kasus (klien 1 dan
klien 2) untuk menjawab tujuan khusus yang ditetapkan. Pembahasan disusun sesuai
dengan tujuan khusus, berdasar pada pertanyaan mengapa dan bagaimana didukung
dengan sumber-sumber yang relevan (diutamakan sumber primer = jurnal).
Sistematika pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Simpulan & Saran – simpulan merupakan jawaban dari tujuan penulisan yang sudah
ditentukan bukan sebagai ringkasan hasil. Dapat dituliskan saran yang mengarah pada
implikasi untuk praktik keperawatan terutama potensi untuk pemecahan masalah di
masa yang akan datang.
Simpulan mengacu pada tujuan, hasil dan pembahasan mencakup: pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Saran mengacu pada implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan implikasi praktis dalam praktik keperawatan. Saran dibuat operasional
dan memberikan kesempatan pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan hasil penelitian / asuhan keperawatan yang dilakukan.
c) Bagian Akhir
Daftar Pustaka – jumlah daftar pustaka bukan menjadi dasar utama, namun lebih pada
mutu acuan yang dipilih, relevansi sumber, kemutahiran sumber, dan merupakan
sumber primer (terbitan ilmiah berkala seperti jurnal ilmiah). Gunakan acuan yang
19 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
relevan dengan topik penulisan laporan kasus terutama yang terbit dalam 1-10 tahun
terakhir (kecuali teori asli). Seluruh sumber yang dikutip dalam tulisan harus ditulis
dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka akan muncul secara otomatis ketika penulis menggunakan sistem
referensi yang otomatis (bukan manual).
Lampiran – lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan penulisan laporan
kasus yaitu dokumen asuhan keperawatan, termasuk lembar informed consent, ijin
penelitian, dan kuesioner (jika ada).
Riwayat Hidup – memuat nama lengkap penulis, tangal lahir, tempat lahir, jenis
kelamin, alamat rumah, riwayat pendidikan, dan pengalaman berorganisasi (jika ada),
serta daftar prestasi yang pernah diraih (jika ada) (lampiran 15).
20 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB V
PENULISAN RUJUKAN
(jika dilakukan secara manual)
Contoh:
Subari (2005) menyatakan, “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (p. 110).
Atau
Peneliti menyatakan bahwa “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (Subari, 2005, p. 110).
Bila diambil dari sumber yang tidak menyediakan halaman (page), maka
penulisannya cukup memberikan simbol ¶ yang berarti paragraf.
Contoh:
As Mayers (2000, ¶ 5) aptly phrased it, “positive emotions are both an end – better
to live fulfilled, with joy – and a means to a more caring and healthy society.”
21 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Contoh:
”Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah...mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi terhambat ke jaringan tubuh” (Rokhaeni, 2001, p. 54).
Contoh:
Sugiharto, dkk. (2007) menyatakan bahwa penyakit TBC paru dapat menular ke
orang lain melalui berbagai cara, namun paling utama adalah melalui percikan
ludah.
Contoh:
Penyakit TB di Puskesmas Srondol kota Semarang menunjukkan angka yang
secara signifikan naik dari tahun ke tahun (Sugiharto, komunikasi personal, 12
Agustus 2008).
22 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
2. Cara merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang dituliskan secara tidak langsung (dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri), ditulis tanpa menggunakan tanda kutip (“...”) dan terpadu dalam teks. Nama
penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau ditulis tersendiri.
Contoh:
Rokhaeni (2001) mendefinisikan hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada
pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun
pada jaringan tubuh.
Atau
Hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga
memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh
(Rokhaeni, 2001).
MaCmillan.
Bila ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,
b, c, dst yang urutannya berdasarkan kronologis atau abjad judul bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. (1985a). Career ladder plans:Ttrends and emerging
23 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Cornet, L. & Weeks, K. (1985b). Planning career ladders: Lessons from the
Contoh:
Arwani & Heru Supriyatno (Eds.) (2005). Manajemen bangsal keperawatan.
Jakarta: EGC.
YA3.
Contoh:
Purwanto, S.W. (2005). Kepemimpinan dalam keperawatan. Dalam Arwani &
Jakarta: EGC.
24 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Contoh artikel jurnal dengan 2 pengarang:
Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in
45 (2), 10-36.
Contoh:
Krashen, S., Long, M., & Scarcalla, R. (1979). Age, rate and eventual attainment
Contoh:
25 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Huda, M. (13 November 1991). Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa
Pos, hlm.6.
Down Scientific Barriers to The Study Of Brain and Mind. Science, 290,
1113-1120.
Woolf, N. J., Young, S. L., Fanselow, M. S., & Butcher, L. L. (1991). MAP-2
Jika abstrak diperoleh dari sumber kedua maka penulisannya adalah sebagai
berikut:
Judul dokumen ditulis di awal dengan tulisan miring, diikuti tahun penerbitan,
kota penerbitan, dan nama penerbit.
26 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1978). Pedoman penulisan laporan
Contoh:
Carpernito, L.J. Tanpa tahun. Perawatan medikal Bedah: Suatu Pendekatan
Contoh:
Arwani. (2003). A descriptive survey regarding nurses knowledge level about
27 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Septediningrum. (2004). Pengaruh senam asma terhadap nilai arus puncak
Semarang.
Nama penulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul makalah ditulis miring, lalu
diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh :
Karim, Z. (1987). Tatakota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan
September.
Contoh :
Nurkusuma, D. (2002). Posyandu lanjut usia di Puskesmas Pare Kabupaten
Contoh:
28 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Kumaidi, (1998). Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (online), (NETTRAIN@nbvm.cc.buffalo.edu. Retrived 22
November 1995).
Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JLP. E-mail
kepada Ali Saukah (Tipp si@mig.ywcn.or.id).
29 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB VI
ILUSTRASI
1.Tabel
Tabel harus memiliki identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan di atas
tabel. Nomor tabel ditempatkan pada baris paling atas, yang kemudian pada baris kedua
dituliskan judul tabel ditulis miring (italic). Tabel yang besar (lebih dari setengah
halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan jika tabel cukup
pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. Jika tabel
lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis
horisontal. Pada halaman selanjutnya tuliskan Tabel… (Lanjutan) pada tepi kiri, 3 spasi
dari horisontal teratas tabel. Lihat contoh berikut ini.
Tabel 3.1
Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf
P Pb Pan PI R TSR TR
% % % % % % %
Seminar 57.8 65.6 40.0 31.1 41.6 52.9 Ttd
Penataran 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0
Lokakarya 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd
2. Gambar
Istilah gambar merujuk pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dimaksudkan untuk menetapkan hubungan tertentu yang
signifikan selain digunakan untuk menyajikan data statistik dalam bentuk grafik.
Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat gambar, yaitu:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar.
b. Gambar harus sederhana.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat.
d. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
30 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
f. Gambar dengan menggunakan angka, bukan dengan kata gambar di atas atau gambar
di bawah ini.
g. Gambar diberi nomor arab sebagaimana nomor tabel.
Contoh:
31 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB VII
PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI / BIMBINGAN PENULISAN
3. Penjilidan
Laporan kasus dijilid dengan hard cover (jilid keras) dengan tulisan pada halaman sampul
berwarna emas di atas sampul berwarna merah maroon. Laporan kasus (fixed) dijilid
sebanyak 2 eksemplar (1 untuk perpustakaan, 1 untuk penulis / mahasiswa), sementara
untuk dosen pembimbing dan penguji diberikan dalam bentuk soft copy (CD).
2. Teknik Pengetikan
1) Kertas bidang pengetikan dan naskah akhir
Kertas yang digunakan untuk membuat laporan kasus adalah jenis HVS putih, ukuran
A4 80 (21.0 x 29.7 cm). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi
atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. Naskah laporan kasus dicetak
dengan printer deskjet, injet atau laser.
3) Spasi
a. Antar baris
Hasil laporan kasus diketik dengan spasi 1.5, kecuali pada keterangan gambar,
grafik, lampiran, tabel dan kutipan langsung yang lebih dari 40 kata diketik dengan
spasi tunggal (single space). Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4
spasi. Jarak antara akhir teks dengan awal sub judul 3 spasi dan jarak antara sub
judul dengan awal teks berikutnya adalah 2 spasi. Jarak antara satu macam bahan
pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan atau pustaka adalah spasi
ganda (double space).
b. Antar kata
Spasi antar 2 kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan maksimal
sama dengan ukuran 1 huruf. Tepi kanan rata atau (full justification), sedangkan tepi
kiri menjorok 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan pada setiap awal
paragraf (indent).
5) Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku, termasuk bahasa yang ada
dalam halaman persembahan dan kata pengantar. Jika menggunakan bahasa asing
32 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
yang sulit diganti menggunakan kata sepadan dalam bahasa Indonesia, maka
penulisannya dicetak miring (italic).
Bahan konsultasi dalam bentuk ketikan sesuai dengan aturan-aturan yang digunakan
dalam laporan akhir.
Catatan Penting:
1) Pendekatan kasus (proses keperawatan) menggunakan form dokumentasi proses keperawatan (dilampirkan dalam
laporan kasus).
2) Laporan KTI (hasil) ditulis dalam bentuk narasi atau dengan matrik.
3) Pendekatan kasus berdasarkan respon klien.
4) Proposal KTI dan laporan KTI untuk ujian dijilid soft binding sebanyak masing-masing 4 eksemplar (3 untuk penguji
dan 1 untuk mahasiswa teruji)
5) Proposal KTI yang sudah direvisi dan disyahkan oleh penguji dijilid soft binding sebanyak 1 eksemplar dan
dikumpulkan pada panitia ujian
6) Laporan KTI yang sudah disyahkan oleh penguji dijilid hard binding sebanyak 2 eksemplar
7) Dokumen asuhan keperawatan merupakan hasil pengelolaan klien yang dilakukan oleh penulis sendiri di wahana
praktik yang telah disyahkan baik oleh pembimbing wahana praktik maupun dosen pembimbing klinik.
8) Dokumen butir 7 merupakan sumber data yang harus dibawa saat bimbingan dan ujian (proposal KTI dan laporan
KTI).
33 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB VIII
PRESENTASI ILMIAH
Presentasi ilmiah adalah menyampaikan hasil kajian terhadap topik tertentu secara ilmiah.
Dibutuhkan strategi khusus dan persiapan yang matang untuk menghasilkan presentasi ilmiah
yang bermutu.
Banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya suatu presentasi ilmiah. Faktor diri
penyaji, faktor luar seperti penguji, kondisi lingkungan, dan audien, serta sarana dan
prasarana pendukung presentasi. Faktor penyaji menjadi penting disiapkan karena kesiapan
diri penyaji baik secara mental dan fisik akan menentukan berhasil tidaknya sebuah
presentasi ilmiah. Namun demikian jangan pernah menyepelekan faktor di luar penyaji
terutama yang berkaitan bagaimana menggunakan peralatan (media) presentasi.
Presentasi yang sukses ditentukan oleh materi (50%), pendekatan psikologis (20%), metode
penyampaian (20%), dan kepribadian diri penyaji (10%) (IPB, 2012). Meskipun hanya 10%
namun faktor penyaji menjadi sangat kuat pengaruhnya untuk keberhasilan presentasi. Oleh
karena itu diperlukan langkah-langkah yang efektif agar presentasi ilmiah sukses antara lain
penyiapan materi presentasi, penyiapan sebelum melakukan presentasi, dan saat melakukan
presentasi, serta saat mengakiri presentasi.
Menyiapkan materi presentasi – penyaji harus menyiapkan bahan presentasi sesuai dengan
waktu dan sarana yang tersedia. Media audiovisual dapat digunakan seperti slide power point
dengan LCD. Penyaji harus menyusun secara sistematis dengan cara membuat iktisar dan
membuat butir-butir yang penting agar audien termasuk penguji dapat mengikuti alur
presentasi dengan jelas. Penyaji memulai dengan pendahuluan singkat mengarah pada
masalah yang akan disampaikan. Jika menggunakan slide via LCD tuliskan hal-hal penting
sehingga yang tertulis dalam media benar-benar materi paling penting, karena penyaji harus
menyadari bahwa media HANYA SEBAGAI PEMBANTU dalam proses presentasi bukan
sebagai PRESENTER! Dalam satu slide umumnya paling banyak berisi 8 baris dengan huruf
yang tegas, tidak banyak warna, dan tidak menggunakan animasi baik pada huruf, gambar,
ataupun pada slidenya.
Persiapan sebelum melakukan presentasi – banyak hal yang harus disiapkan oleh penyaji
sebelum presentasi. Sebelum membuat suatu presentasi perlu dikaji siapa yang akan menjadi
audien (apakah hanya penguji atau ada audien lain?). Penyaji harus datang di tempat
presentasi lebih awal dari yang dijadwalkan untuk mengecek kesiapan dan fungsi komponen-
komponen presentasi (materi, slide, LCD, laser pointer). Jika memungkinkan lakukan
pemanasan seperlunya dan latihan presentasi 1 (satu) hari sebelum hari presentasi di depan
teman-teman atau bahkan pembimbing untuk mendapatkan masukan dan memastikan waktu
yang digunakan sesuai dengan yang disediakan. JANGAN LUPA MENCERMATI
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI jika memungkinkan.
Saat melakukan presentasi – sesaat sebelum memulai presentasi jangan lupa menarik napas
dalam untuk mengatasi perasaan gugup yang berpengaruh pada kecepatan dan intonasi
bicara. Jangan menyampaikan presentasi sebelum diberi kesempatan oleh moderator ujian.
Setelah diberi kesempatan oleh moderator, sampaikan kata-kata pembuka yang berwibawa
dan menarik seperti “terima kasih, selamat siang / asaslamualaikum wr wb, saya [nama]
akan menyampaikan hasil penelitian dengan judul [judul laporan kasus]...” dst.
34 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Pada saat menyampaikan pokok pikiran, tetaplah menjaga kontak mata dengan audien
terutama dewan penguji. Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan di slide, namun cukup
memberikan penekanan dan elaborasi pada bagian-bagian yang perlu. Berbicaralah dengan
ucapan yang jelas, tidak tergesa-gesa, dan tunjukkan emosi dan rasa yang sesuai dengan
materi yang dipresentasikan.
Selesaikan presentasi ilmiah tepat waktu, dan siapkan kata-kata penutup yang singkat,
berwibawa dan menarik seperti “demikian presentasi dari saya, terima kasih, selamat siang /
wassalamualaikum wr wb...”
Catatan:
1. Pada pengantar hindari kata MAAF akan terkesan tidak siap.
2. Perhatikan penampilan dan kerapian pakaian
3. Perhatikan gesture baik saat presentasi, ataupun menjawab pertanyaan penguji.
35 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
BAB IX
PENUTUP
Demikian pedoman penulisan KTI dibuat agar dapat dijadikan rujukan dalam menyusun
laporan ilmiah khususnya di lingkungan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Semarang.
36 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Wijayati, S., Indriyawati, N., Purnomo, Elisa, & Sriningsih, I. (2018). Buku panduan
Kemenkes Semarang.
Institut Pertanian Bogor. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bogor: IPB Press.
Saukah, A. (Eds). (2003). Pedoman penulisan ilmiah KTI tesis disertasi: Artikel makalah
37 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
LAMPIRAN-LAMPIRAN
38 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (proposal KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
39 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (laporan KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
40 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) (proposal KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
41 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) (laporan KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
42 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 3: Contoh lembar pernyataan keaslian penelitian
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini adalah benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri; bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Semarang, .....................................
Tanda tangan
Nama Terang
43 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing (proposal KTI)
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di RSUP Dokter
Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
44 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing (laporan KTI)
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
45 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan (proposal KTI)
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
Mengetahui,
a.n. Direktur
Ketua Jurusan Keperawatan
46 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan (Laporan KTI)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T Dengan Kanker Payudara Stadium III Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
Mengetahui,
a.n. Direktur
Ketua Jurusan Keperawatan
47 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 6 : Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Kanker Payudara Stadium III Di RSUP Dokter
Kariadi Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang atas
dukungan dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini, Ketua Jurusan
Keperawatan, Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan xxxxxxxx (menyesuaikan),
Direktur RSUP Dokter Kariadi Semarang, dan klien yang dengan sukarela berpartisipasi
dalam asuhan keperawatan.
Peneliti berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat khususnya
untuk pengelolan klien dengan masalah nyeri karena kanker payudara stadium III. Penulis
menyadari bahwa laporan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan karya ilmiah pada masa mendatang sangat
penulis harapkan.
Catatan:
1. Kata pengantar pada proposal KTI maka penulisannya menggunakan kata proposal Karya Tulis Ilmiah; sedang
pada laporan akhir dituliskan laporan Karya Tulis Ilmiah;
2. Untuk penyampaian penghargaan pada pihak-pihak yang mendukung terhadap penyelesaian penulisan proposal
KTI maupun laporan KTI dapat dituliskan dengan cara narasi (seperti contoh) atau menggunakan angka arab (1, 2,
3, dst.) yang dituliskan berurutan ke bawah. INGAT TIDAK BOLEH SEMBARANG ORANG MASUK
DALAM KATA PENGANTAR, misalnya seseorang yang selalu setia mendampingi.... dll.
48 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 7 : Contoh Abstrak (hanya ada di laporan KTI)
Abstrak
49 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
FAMILY NURSING CARE IN PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS
FOCUSED ON THE STUDY OF LACK OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT
PREVENTION OF TB TRANSMISSION IN THE WORKING AREA OF
PUBLIC HEALTH CENTER OF PONCOL SEMARANG MUNICIPALITY
Abstract
50 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 8 : Contoh daftar isi (proposal KTI)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
51 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 8 : Contoh daftar isi (laporan KTI)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
52 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 9 : Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Klasifikasi Pengobatan Tuberkolosa ........................................................................ 10
1.2 Klasifikasi Hipertensi ................................................................................................. 15
53 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 10 : Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pathway Tuberkulosa ................................................................................................. 23
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan ............................................ 30
54 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 11 : Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Dokumentasi Proses Keperawatan ...................................................................... 23
2 SOP Pemasangan Kateter ................................................................................. 30
55 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 12 : Contoh daftar singkatan
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
PYAR : People Year At Risk
WHO : World Health Organisation
Posbindu PTM : Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
GERMAS : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
PISPK : Program Indonesia Sehat melalui Pemberdayaan Keluarga
FCC : Family Centered-Care
IGT : Impaired Glucose Tolerance
GPPAQ : General Practice Physical Activity Questionnaire
GLUT : Glucose Transporter
TRA : Theory of Reasoned Action
TPB : Theory of Planned Behavior
FGD : Focused Group Discussion
PBC : Perceived Behavior Control
ACCH : Association for the Care of Children Health
FACIT-Sp : Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-
Spiritual Wellbeing
ICV : Index of Content Validity
GOD-PAP : Glucose Oxydase – Phenol Amino Peroxydase
ANOVA : Analysis of Variance
ATP : Adenosine Triphospate
56 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 13 : Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.E., & Valentine, W. L. (1994). The Preparation of articles for publication in the
376.
Calfee, R.C., & Valencia, R. R. (2001). APA guide to preparing manuscripts for Journal
CATATAN PENTING:
1. Perhatikan konsistensi penulisan daftar pustaka mencakup urutan penulisan, penulisan
nama pengarang, tahun (apakah berkurung / tidak), judul penelitian (ditulis miring – ketika
bukan dari jurnal), lokasi publikasi: nama publisher. Jika dari jurnal maka ada nama jurnal
(ditulis miring), plus nomor, volume dan halaman.
2. Spasi seharusnya diatur sesuai dengan kesepakatan.
3. Jika menggunakan cara manual harus dicek apakah yang ada di kutipan sudah dituliskan di
daftar pustaka begitu juga sebaliknya.
57 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 14: Ukuran bidang pengetikan
1 cm
4 cm
AREA PENGETIKAN
3 cm
1 cm
3 cm
58 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 15: Contoh penjilidan laporan KTI
KARYA TULIS
ILMIAH
JUDUL Halaman
Sampul KTI
(lihat Contoh)
NAMA
NIM
LOGO
TAHUN
59 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 16: Contoh Form CV (Curriculum vitae).
1. Nama Lengkap :
2. NIM :
3. Tanggal Lahir :
4. Tempat Lahir :
5. Jenis Kelamin :
6. Alamat rumah: a. Jalan :
b. Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab / kota :
e. Propinsi :
7. Telpon: a. Rumah :
b. HP :
c. E-mail :
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Semarang
2. Pendidikan SLTA di ........, lulus tahun ......
3. Pendidikan SLTP di ........, lulus tahun ......
4. Pendidikan SD di ........, lulus tahun ......
Semarang, ............................2018
Akbar Tanjung
NIM 1.1.10463
60 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 17: Lembar Bimbingan
LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Judul KTI :
Semarang, ..........................................
.......................................................
Lampiran 17: Konversi Nilai
NIP.
61 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 18: Kisaran Nilai
1 86 - 100 A 4 Istimewa
3 70 -79 B 3 Baik
5 56 - 59 C 2 Cukup
6 50 - 55 D 1 Kurang
7 <50 E 0 Gagal
62 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 19: Berita acara ujian (proposal KTI / laporan KTI)
FM-POLTEKKES-SMG-BM-05-01/R0
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Dinyatakan :
LULUS / LULUS DENGAN REVISI*
LAYAK/TIDAK LAYAK *
Semarang,
Mahasiswa Ketua Penguji,
_____________ __________________
NIM. NIP.
Tim Penguji :
1 Ketua Penguji 1.
2 Penguji 1 2.
3 Penguji 2 3.
63 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 20: Lembar penilaian proposal KTI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXX (menyesuaikan)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
A PRESENTASI
1. Kejelasan dalam mengemukakan intisari proposal KTI 4
2. Optimalisasi penggunaan waktu yang disediakan (maksimal 15 menit) 3
3. Kefokusan tatapan mata pada penguji / audien 3
4. Ketepatan penggunaan media presentasi 3
5. Kemampuan menggunakan media 3
6. Respect pada penguji peroposal KTI 5
B RESPONSI
7. Kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penguji 5
8. Kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan referensi 5
9. Peguasaan materi (teori / konsep) 5
10. Penguasaan metoda penelitian / studi kasus yang akan dilakukan 5
C LATAR BELAKANG
11. Memuat pemikiran yang menjadi dasar penelitian 4
12. Kesesuaian tujuan penelitian / studi kasus dengan judul / topik penelitian 2
13. Kesesuaian manfaat penelitian / studi kasus 2
14. Kesesuaian ruang lingkup penelitian / studi kasus 2
D TINJAUAN PUSTAKA
15. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan topik penelitian / studi kasus 4
16. Ketepatan penggunaan sumber primer dalam tinjauan pustaka 3
E METODA PENELITIAN
17. Kesesuaian disain penelitian / studi kasus 4
18. Kesesuaian pertanyaan penelitian / studi kasus 2
19. Ketepatan pengambilan sampel penelitian / studi kasus 4
20. Ketepatan penetapan variabel penelitian / studi kasus 2
21. Ketepatan pembuatan definisi operasional variabel penelitian / studi kasus 4
22. Ketepatan penggunaan instrumen penelitian / studi kasus 4
23. Ketepatan teknik pengumpulan data 2
24. Kesesuaian teknik analisis data 3
25. Ketepatan dalam etika penelitian / studi kasus 4
F DAFTAR PUSTAKA
26. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 4
27. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 4
28. Ketepatan penggunaan sumber primer 5
100
Nilai akhir = ___________________ Semarang, ..........................
Penguji
64 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
Lampiran 21: Lembar penilaian laporan KTI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
A PRESENTASI
1. Kejelasan dalam mengemukakan intisari proposal KTI 3
2. Optimalisasi penggunaan waktu yang disediakan (maksimal 15 menit) 2
3. Kefokusan tatapan mata pada penguji / audien 2
4. Ketepatan penggunaan media presentasi 2
5. Kemampuan menggunakan media 2
6. Respect pada penguji peroposal KTI 4
B RESPONSI
7. Kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penguji 3
8. Kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan referensi 3
9. Peguasaan materi (teori / konsep) 3
10. Penguasaan metoda penelitian / studi kasus yang akan dilakukan 3
C LATAR BELAKANG
11. Memuat pemikiran yang menjadi dasar penelitian 3
12. Kesesuaian tujuan penelitian / studi kasus dengan judul / topik penelitian 2
13. Kesesuaian manfaat penelitian / studi kasus 2
14. Kesesuaian ruang lingkup penelitian / studi kasus 2
D TINJAUAN PUSTAKA
15. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan topik penelitian / studi kasus 3
16. Ketepatan penggunaan sumber primer dalam tinjauan pustaka 2
E METODA PENELITIAN
17. Kesesuaian disain penelitian / studi kasus 3
18. Kesesuaian pertanyaan penelitian / studi kasus 2
19. Ketepatan pengambilan sampel penelitian / studi kasus 2
20. Ketepatan penetapan variabel penelitian / studi kasus 2
21. Ketepatan pembuatan definisi operasional variabel penelitian / studi kasus 2
22. Ketepatan penggunaan instrumen penelitian / studi kasus 2
23. Ketepatan teknik pengumpulan data 2
24. Kesesuaian teknik analisis data 3
25. Ketepatan dalam etika penelitian / studi kasus 2
F HASIL PENELITIAN
26. Hasil studi kasus disajikan sesuai dengan tujuan studi kasus 3
27. Hasil penelitian disajikan secara sistematis 3
G PEMBAHASAN
28. Pembahasan mengacu pada tujuan penelitian / studi kasus 4
65 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g
29. Pembahasan berdasarkan pada hasil penelitian / studi kasus 3
30. Pembahasan didukung sumber-sumber yang relevan / signifikan 4
31. Limitasi penelitian disampaikan secara jelas 3
H SIMPULAN & SARAN
32. Simpulan mengacu pada tujuan penelitian 3
33. Simpulan berdasarkan hasil penelitian / pembahasan 3
34. Saran dibuat berdasarkan hasil simpulan / pembahasan 3
35. Saran bersifat operasional 3
F DAFTAR PUSTAKA
36. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 2
37. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 2
38. Ketepatan penggunaan sumber primer 3
100
Semarang,..................................
Penguji
66 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n Ka r y a Tu l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n S e m a r a n n g