Tim Penyusun
KETUA
Dr. ARWANI, SKM, MN.
ANGGOTA
Dr. SUDIRMAN, MN.
NINA INDRIYAWATI, MNS.
Dr. Rr. SRI ENDANG PUJIASTUTI, SKM., MNS.
EDITOR
SUHARTO, S.Pd., MN.
ELISA, S.Kep. Ns.
M.Kep. Dr. ARWANI,
SKM, MN.
HARTATI, SKM,M.Kes.
ZAENAL AMIRUDIN, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
YUNISKE PENYAMI, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
INDAR WIDOWATI, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
ii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n P e k a l o n g a n
KATA PENGANTAR
3. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan mencakup:
a. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri (CP.S.10).
b. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan
secara holistik dan komprehensif (CP.P.4).
c. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta informasi
asuhan keperawatan (CP.P.12).
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.K.5).
e. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan
bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri (CP.U.3).
f. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih,
mengomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya (CP.U.4).
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (CP.U.8).
MISI
1. Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai perkembangan dan kebutuhan
masyarakat, berdasarkan sistem penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Semarang.
2. Melaksanakan dan mengembangkan pengelolaan program studi secara terus menerus
dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan berbudi pekerti
luhur.
3. Menghasilkan lulusan D-III Keperawatan yang kompeten, unggul dalam pengelolaan
keperawatan kegawatdaruratan.
4. Mengembangkan jejaring dengan pengguna lulusan, baik berskala lokal, regional,
nasional, maupun internasional.
3. Pencegahan Plagiarisme
Penjiplakan atau plagiarisme adalah tindakan secara sengaja atau tidak sengaja untuk
mendapatkan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti cum/kredit/nilai dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya orang lain yang dikaui sebagai karya penjiplak, tanpa menuliskan sumber
secara valid.
Peluang plagiarisme sangat terbuka lebar seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Seseorang menjadi dimudahkan untuk mencari dan mengambil sumber-sumber
yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah secara cepat. Karena itu perlu upaya-upaya agar
dalam proses pengambilan sumber terhindar dari tindakan plagiarisme.
Cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme
dalam penyusunan karya ilmiah menurut IPB (2012) antara lain:
a) Meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggungjawab;
b) Meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral;
c) Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan pustakaacuan;
d) Meningkatkan rasa percaya diri bahwa rencana penulisan bukan hasil sontekan;
e) Meningkatkan keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat;
f) Menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti/penulis lain dengan menyatakan
terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya; dan
g) Membuat catatan penelitian/pengkajian/penulisan ilmiah (logbook) agar semua yang
dilakukannya terekam dengan baik untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data atau hasil
penelitian.
Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan ilmiah menurut IPB (2012)
adalah dengan mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari
kecerobohan yang disengaja; memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah
pengertian; mahir membuat parafrase untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai tulisan
atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri darii sumber yang dibaca, tidak sekedar
mengganti beberapa kata dan tetap menuliskan sumber acuannya; menghargai hak
kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasuk karya sesama mahasiswa; dan
menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain seebagai pengakuan dan
penghargaan.
Mahasiswa harus benar-banar menghindari perbuatan plagiarisme karena selain akan
berdampak memperoleh sanksi moral, juga akan berakibat fatal bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Hal ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 bahwa lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti
merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana
1. Pengertian
Menurut Bogdan dan Bikien (1982), studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu. Surachrnad (1982) mendefinisikan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Yin (1994) menjelaskan
bahwa studi kasus adalah proses penelitian untuk menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana. Sementara Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa penelitian
dengan pendekatan studi kasus menitikberatkan pada upaya peneliti untuk menguji unit
atau individu secara mendalarn. Mariano (1993) menekankan bahwa studi kasus adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan (deskriptif), penjelaskan (eksplanatori),
menterjemahkan dan menjelaskan (interpretative dan eksplanatori).
Berdasarkan batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa batasan studi kasus mencakup
sasaran penelitian (dapat berupa manusia, peristiwa, dan dokumen); sasaran-sasaran
tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau
konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di
antara variabel yang ada.
2. Jenis
Terdapat 6 jenis studi kasus yaitu studi kasus kesejarahan, observasi, sejarah hidup,
kemasyarakatan, analisis situasi, dan mikroetnografi.
Studi kasus kesejarahan dilakukan dengan fokus organisasi tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu melalui penelusuran perkembangan organisasi yang diteliti. Studi
kasus ini jarang dilakukan karena sumbernya tidak mencukupi untuk dilakukan secara
minimal. Studi kasus observasi mengutamakan teknik pengumpulan data melalui
observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), dan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu mencakup antara lain suatu tempat tertentu di dalam pelayanan
kesehatan (RS, puskesmas), kelompok klien, dan kegiatan yang dilakukan di pelayanan
kesehatan. Studi kasus sejarah hidup mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud
mengumpulkan narasi orang pertama yang memiliki sejarah yang khas. Wawancara
sejarah hidup pada umumnya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang,
dari lahir hingga sekarang. Studi kasus kemasyarakatan merupakan studi tentang kasus
kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau
masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentusebagaimana studi
kasus organisasi dan studi kasus observasi. Studi kasus analisis situasimencoba
menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu, misalnya terjadinya
kematian pada klien yang dilakukan operasi, maka maka harus dipelajari dari sudut
pandang semua pihak yang terkait, mulai dari klien sendiri, keluarga klien, petugas
kesehatan, dan mungkin tokoh kunci lainnya. Mikroethnografi merupakan jenis studi
kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil.
Jenis studi kasus observasi merupakan jenis studi kasus yang paling tepat digunakan
dalam proses penulisan karya tulis ilmiah di Prodi D III Keperawatan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
3. Langkah
Studi kasus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pemilihan kasus
4. Ciri-ciri
Ciri-ciri yang baik dari penelitian studi kasus paling tidak mencakup:
1) Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
bahkan dengan kepentingan nasional.
2) Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh
kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan
oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.
3) Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-
beda.
4) Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang
mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
5) Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi secara
baik pada pembaca.
1.2. Tujuan
Umum:
Buku panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa dalam
menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus ecara etis berdasarkan hasil
asuhan keperawatan secara akurat dan sahih dalam bentuk laporan kasus (case report)
dengan pendekatan proses keperawatan (nursing process).
Khusus:
Mahasiswa mampu:
a. Merencanakan karya tulis ilmiah melalui pendekatan asuhan keperawatan secara
menyeluruh pada klien dengan cara mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan yang berdasarkan
bukti.
b. Menunjukkan kemampuan penerapan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasar penilaian klinis dan
kemampuan berfikir kritis pada klien.
c. Mampu melakukan evaluasi diri terhadap proses pemberian asuhan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Menganalisis asuhan keperawatan dalam bentuk karya tulis ilmiah melalui
penulisan laporan kasus.
2. Persyaratan
2.1. Persyaratan Mahasiswa
1) Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang bersangkutan telah dinyatakan lulus untuk seluruh mata ajar di
semester I s.d. V dan telah melakukan herregistrasi semester VI.
2) Persyaratan norma etika
Mahasiswa tidak melanggar aturan tata tertib akademik dan norma etika kehidupan
kampus.
3. Tatacara Bimbingan
3.1.Tahapan proses bimbingan
1) Mahasiswa telah mengajukan kasus yang akan dijadikan studi kasus (case report)
pada saat mengikuti kuliah MK Metodologi Penelitian; keluaran dari MK ini adalah
Proposal KTI.
2) Proses bimbingan proposal studi kasus yang dilakukan dalam MK Metodologi
Penelitian dilakukan sebanyak 14 (empatbelas) kali pertemuan;
3) Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing KTI diusulkan dalam kegiatan ujian
proposal studi kasus;
4) Masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 1 (satu) dosen pembimbing yang
diusulkan oleh Ketua Program Studi D III Keperawatan melalui Ketua Jurusan
Keperawatan kepada Direktur, dan diterbitkan SK oleh Direktur Poltekkes
Semarang;
5) Proses bimbingan studi kasus dimulai sejak proposal KTI sampai laporan KTI
melalui metode bimbingan langsung tatap muka atau daring. Catatan–bimbingan
saat pelaksanaan kegiatan MK Metodologi Penelitian melalui tugas yang
dibebankan pada mata kuliah yaitu sebanyak 14 (empatbelas) kali.
6) Dosen pembimbing KTI berkewajiban membimbing dan mengarahkan mahasiswa
dari saat penetapan topik hingga tersusunnya laporan KTI kecuali terdapat hal-hal
yang khusus, misalnya sakit atau kondisi lain yang tidak memungkinkan
melakukan proses bimbingan;
7) Dosen pembimbing yang tidak dapat melakukan tugas karena kondisi sebagaimana
pada butir 6) yang berdampak terhadap proses penyelesaian KTI dapat dilakukan
penggantian pembimbing atas usulan Ketua Program Studi/Ketua perwakilan
jurusan dan mendapatkan persetujuan Ketua Jurusan Keperawatan;
8) Ketua Prodi D III melakukan monitoring dan evaluasi proses kegiatan bimbingan
proposal dan laporan KTI.
9) Keluaran dari MK Karya tulis ilmiah adalah Laporan Karya Tulis ilmiah dan
publikasi KTI (studi kasus) dalam bentuk repocitory. Jika ada mahasiswa yang
menginginkan output lebih (seperti HKI atau terbit di jurnal), maka dosen
pembimbing bisa memberikan dukungan.
3.2. Ujian Proposal KTI
1) Mahasiswa wajib mendaftar untuk uji proposal KTI, minimal 3 (tiga) hari sebelum
pelaksanaan ujian;
2) Ujian proposal KTI dilakukan oleh 3 orang penguji yang terdiri atas:
- Penguji 1: Ketua Penguji (bukan pembimbing)
- Penguji 2: Anggota penguji 1 (bukan pembimbing)
- Penguji 3: Anggota penguji 2 (pembimbing–sebagai moderator)
3) Sistematika proposal KTI terdiri atas judul;
- Bab I Pendahuluan, terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan.
- Bab II Tinjauan Pustaka, menuliskan sumber-sumber (terutama sumber primer)
yang relevan dan valid.
- Bab III Metoda Penelitian, membahas tentang disain penelitian, pemilihan
subjek studi kasus, lokasi dan waktu, teknik pengumpulan data, analisis data, dan
etika penelitian.
- Lampiran (jika ada seperti kuesioner).
- Daftar pustaka terkait.
9 |Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Keperawatan Pekalongan
4) Seminar/presentasi proposal KTI dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Ujian proposal KTI bersifat terbuka (dapat dihadiri oleh mahasiswa selain teruji).
b) Ujian proposal KTI dibuka dan dipandu oleh moderator ujian (pembimbing).
c) Teruji mempresentasikan proposal KTI maksimal selama 15 (lima belas) menit.
d) Penguji proposal KTI melakukan klarifikasi/memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan proposal KTI (masing-masing diberi waktu paling lama 10
(sepuluh) menit).
e) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian proposal setelah ujian selesai dengan
kriteria:
1. Proposal KTI dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) tanpa revisi (LAYAK);
2. Proposal dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) dengan revisi (LAYAK); dan
3. TIDAK LAYAK untuk dilanjutkan tahap berikutnya.
5) Penetapan TIDAK LAYAK jika terbukti teruji melakukan tindakan plagiarisme
atau karena faktor lain sebagaimana ditetapkan oleh penguji;
6) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor plagiarism,
kepadanya diberikan sanksi akademik sesuai dengan Undang Undang yang
berlaku.
7) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor selain
plagiarisme misalnya tidak memiliki pemahaman yang cukup, maka untuk
proses selanjutnya diserahkan kepada tim penguji.
8) Apabila terdapat ujian ulang, maka ujian ulang proposal KTI dilakukan paling
lambat 1 (satu) minggu setelah ujian utama proposal dilaksanakan.
9) Bagi yang dinyatakan LAYAK tanpa revisi dapat langsung menyerahkan
proposal KTI kepada koordinator MK Metodologi Penelitian setelah
disyahkan/ditandatangani oleh penguji dengan format laporan sesuai ketentuan
yang ditetapkan.
10) Bagi yang dinyatakan LAYAK dengan revisi diberikan waktu maksimal 1 (satu)
minggu, dan diserahkan kepada koordinator MK Karya Tulis Ilmiah setelah
disyahkan/ditandatangani oleh penguji.
11) Format penilaian ujian proposal laporan kasus terlampir.
4. Sistematika Umum
Sistematika penulisan KTI (proposal dan hasil) terdiri atas komponen-komponen
bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas halaman sampul,
halaman judul, lembar pernyataan keaslian penulisan, lembar persetujuan pembimbing,
lembar pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran dapat ditulis melanjut dalam satu halaman
(tidak perlu menuliskannya pada halaman sendiri-sendiri. Tabel, gambar, atau lampiran
tidak perlu dibuat daftarnya jika hanya ada 1 (satu) tabel, gambar, dan lampiran. Bagian
inti terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode, Bab IV Hasil
dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan. Bagian akhir memuat daftar pustaka dan
lampiran- lampiran yang mendukung penulisan KTI. Menjadi catatan, untuk proposal
KTI hanya sampai pada Bab III Metode sementara unsur lainnya di bagian awal dan
bagian akhir sama.
Halaman judul–halaman judul (sampul dalam) terletak pada lembar kedua setelah
halaman sampul memuat hal yang sama pada halaman sampul, namun tanpa dilengkapi
dengan logo Poltekkes Kemenkes Semarang. Lihat lampiran 2.
Kata Pengantar–Kata pengantar memuat uraian singkat tentang kapan dan lama
pengambilan kasus dilakukan, lokasi pengambilan kasus, ucapan terima kasih dan
penghargaan pada pembimbing dan penguji, serta pihak-pihak lain yang berkontribusi
dalam penyusunan laporan kasus dengan tetap mengacu pada penulisan ilmiah
(academic writing). Lihat lampiran 6.
Daftar tabel (jika ada), Daftar gambar (jika ada), Daftar lampiran (jika ada) –
masing-masing ditulis dalam satu halaman. Lihat lampiran 9, 10, 11.
b) Bagian Inti
Pendahuluan–Bab Pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan penulisan.
Tujuan Penulisan–memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan
dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar belakang.
Tujuan penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik pada tujuan umum
maupun tujuan khusus dengan pendekatan SMART (specific, measurable, achieveable,
reasonable, dan time frame).
Berikut adalah contoh penulisan tujuan penulisan.
Tujuan Umum
Menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada klien Ny. M dengan gangguan
kebutuhan rasa nyaman (nyeri kronik) akibat kanker payudara stadium III di RSUD
Bendan Kota Pekalongan.
Atau
Menggambarkan hasil aplikasi senam asma pada penderita asma persisten untuk
meningkatkan kemampuan Arus Puncak Ekspirasi (APE) paru pada klien asma persisten
di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Atau
Menggambarkan hasil studi pustaka tentang pengelolaan nyeri pada klien dengan kanker
payudara stadium III.
Manfaat Praktis
1. Peningkatan Pelayanan Keperawatan
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan status
kesehatan melalui upaya promotif khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
1) Identitas Klien
4) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Tuliskan hasil pemeriksaan yang
relevan dengan kasus dengan
prinsip “head to toes”
5)Pemeriksaan Diagnostik
Tabel 5. Pemeriksaan Diagnostik
3. Analisis masalah
Analisis data dilakukan untuk mengelompokkan data baik bersifat subjektif
maupun objektif yang sesuai untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
Contoh:
Klien 2
Data Subjektif Perubahan membrane Gangguan pertukaran gas
Tidak terkaji alveoli kapiler
Justifikasi (sekedar catatan –
tidak harus ada) – Penumonia
→penimbunan cairan di alveoli
→ perubahan membrane
alveoli kapiler
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 97.56%
4. Diagnosis Keperawatan
Contoh:
secret.
Klien 2 Gangguan pertukaran gas Perubahan membrane
alveoli kapiler
Data Subjektif
Tidak terkaji
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41,
PCO2= 25.1,PO2=123,
HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 95.56%
Catatan:
Diagnosis keperawatan mengacu pada Standar Dioagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI), atau sumber lain yang relevan.
5. Perencanaan
Contoh:
6. Implementasi
Tuliskan tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan
yang dirasakan oleh klien dengan mengedepankan aspek waktu (kapan
dilakukan).
Contoh:
Dst
B. Pembahasan
Peneliti melakukan komparasi antara tinjauan pustaka dengan kasus (klien 1 dan klien
2) untuk menjawab tujuan khusus yang ditetapkan. Pembahasan disusun sesuai
dengan tujuan khusus, berdasar pada pertanyaan mengapa dan bagaimana didukung
dengan sumber-sumber yang relevan (diutamakan sumber primer = jurnal).
Aspek yang dibahas mencakup komponen asuhan keperawatan meliputi:
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Simpulan & Saran–simpulan merupakan jawaban dari tujuan penulisan yang sudah
ditentukan bukan sebagai ringkasan hasil. Dapat dituliskan saran yang mengarah pada
implikasi untuk praktik keperawatan terutama potensi untuk pemecahan masalah di
masa yang akan datang.
Simpulan mengacu pada tujuan, hasil dan pembahasan mencakup: pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Saran mengacu pada implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan implikasi praktis dalam praktik keperawatan. Saran dibuat operasional
dan memberikan kesempatan pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan hasil penelitian/asuhan keperawatan yang dilakukan.
c) Bagian Akhir
Daftar Pustaka–jumlah daftar pustaka bukan menjadi dasar utama, namun lebih pada
mutu acuan yang dipilih, relevansi sumber, kemutahiran sumber, dan merupakan
sumber primer (terbitan ilmiah berkala seperti jurnal ilmiah). Gunakan acuan yang
relevan dengan topik penulisan laporan kasus terutama yang terbit dalam 1-10 tahun
terakhir (kecuali teori asli). Seluruh sumber yang dikutip dalam tulisan harus ditulis
dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka akan muncul secara otomatis ketika penulis menggunakan sistem
referensi yang otomatis (bukan manual).
20 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n P e k a l o n g a n
Lampiran–lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan penulisan laporan
kasus yaitu dokumen asuhan keperawatan, termasuk lembar informed consent, ijin
penelitian, dan kuesioner (jika ada).
Riwayat Hidup–memuat nama lengkap penulis, tangal lahir, tempat lahir, jenis
kelamin, alamat rumah, riwayat pendidikan, dan pengalaman berorganisasi (jika ada),
serta daftar prestasi yang pernah diraih (jika ada) (lampiran 15).
CATATAN
1. Kasus yang diambil dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah 2 klien (termasuk
dalam konteks keperawatan keluarga)
2. Lama pengambilan kasus antara 3 (tiga) sampai dengan 7 (tujuh) hari efektif.
1. Pengertian
Kajian pustaka atau sering disebut dengan kajian literatur merupakan bagian penting
dalam penelitian. Kajian Pustaka menjadi dasar penting bagi peneliti karena menjadi
pendukung pada topik atau bidang yang akan diteliti. Kajian Pustaka memberikan
informasi tentang apa yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya tentang bidang atau
topik yang akan diteliti seseorang, baik menyangkut teori, hipotesis, masalah penelitian,
dan metoda penelitian, serta hasil-hasil penelitian yang telah diuji berdasarkan hipotesis
tertentu.
Beberapa pengertian tentang kajian literatur dikemukakan oleh beberapa ahli.
Randolf (2009) mendefinisikan kajian literatur sebagai analisis dan sintesis informasi,
berfokus pada temuan dan bukan sekadar kutipan bibliografi, meringkas substansi literatur
dan menarik kesimpulan darinya. Dengan demikian kajian literatur tidak sekedar
mengutip, mengkopi, dan menempel (paste) informasi dari sebuah literatur yang sudah
teruji, namun ada proses menganalisis dan mensitesis informasi yang tertuang dalam
literatur tertentu untuk dapat disimpulkan. Oleh karena itu, kajian pustaka memfokuskan
pada persoalan teori-teori pendukung yang melandasasi masalah atau ide-ide yang akan
diteliti, dan membahas hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang
akan diteliti (empirical researches).
2. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dari tinjauan pustaka. Disamping kajian pustakar dapat
membimbing peneliti untuk menyusun suatu hipotesis penelitian yang dikerjakannya,
kajian pustaka juga memeiliki tujuan membatasi masalah penelitian (delimiting the
research problem). Seringkali peneliti terjebak pada segi kuantitats dalam proses
pengambilan sumber (literatur), dibandingkan dengan aspek kualitas literatur yang
diambil. Kondisi ini menjadikan kajian pustaka seperti tidak memiliki batas yang jelas
pada aspek apa, topi kapa, dan masalah yang mana akan diteliti oleh peneliti. Penelitian
bisa mengalami kagagalan jika para peneliti tidak membatasi cakupan permasalahannya.
Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya secara lebih mendalam jauh lebih
baik daripada kajian suatu masalah yang luas, sehinga peneliti akan menemukan alur
penelitian sebelumnya yang berhasil membuktikan hipotesis penelitian. Tujuan lain dari
tinjauan pustaka adalah menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry).
Dalam melakukan suatu kajian pustaka, peneliti harus menentukan penelitian akan
dilakukan berkenaan dengan bidang atau topik tertentu. Kemampuan yang dimiliki peneliti
memungkinkan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang selama ini luput menjadi
perhatian peneliti yang lain, sehingga peneliti akan dapat mengambil masalah yang tepat
untuk dilakukan kajian atau penelitian.
Tujuan tinjauan pustaka juga akan memberikan kemampuan pada peneliti untuk
menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fritless approaches). Kajian
pustaka akan memberikan gambaran pada peneliti tentang apa yang telah berhasil diuji dan
mana yang belum berhasil dilakukan pengujian. Atau dengan kata lain peneliti akan
mampu menyimpulkan alur penelitian sesuai dengan bidan atau topik yang akan diteliti
yang terbukti belum atau tidak berhasil. Peneliti juga akan mendapatkan pemahaman yang
kuat tentang metodologi yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (gaining methodological
insights) saat melakukan kajian pustaka secara benar. Sering para peneliti lebih focus pada
hasil akhir dari sebuah penelitian dibandingkan dengan mencermati disain atau rancangan
yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Ketika peneliti fokus pada disain penelitian,
22 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n P e k a l o n g a n
maka akan diperoleh gambaran akurat tentang disain penelitian termasuk analisis yang
digunakan dalam penelitian sebelumnya. Tujuan penting lain dari kajian pustaka adalah
untuk membantu mengidentifikasi rekomendasi penelitian lebih lanjut (further research).
Kajian pustaka pada umumnya juga menyediakan informasi tentang limitasi penelitian
berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian yang ditemukan. Faktor limitasi penelitian
sebelumnya seringkali dapat membuka cakrawala peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan disain ataupun lingkup masalah penelitian yang akan diteliti.
2. BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
Latar Belakang Masalah - memuat ulasan singkat mengapa penulisan laporan
dalam bentuk studi kasus dilakukan. Uraian dimulai dari hal yang unik, fakta,
masalah, termasuk setting tempat pengambilan kasus, dan pendapat yang mendasari
dilakukannya penulisan ilmiah yang didukung dengan sumber-sumber yang berkaitan
dengan topik penulisan laporan kasus. Diuraikan juga bagaimana masalah dapat
dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah di masa yang akan datang. Thus,
dalam latar belakang perlu diuraikan tentang besaran masalah bisa dalam bentuk data
kualitatif ataupun kuantitatif berdasarkan fakta penelitian empiris yang relevan,
faktor- faktor yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kasus, dan upaya-upaya
yang selama ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Berikan informasi
apa kelemahan-kelemahan dari program atau intervensi yang selama ini telah
23 | B u k u Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Keperawatan Pekalongan
dilakukan untuk mengatasi masalah. Dalam konteks ini, peneliti bisa mengisi celah
kelemahan untuk dilakukan penelitian.
Sebagai contoh – [catatan – ini hanya penggalan latar belakang masalah] Saat
ini kasus DM menunjukkan trend yang meningkat dari waktu ke waktu. Masalah utama
DM tipe 2 adalah tidak stabilnya kadar gula darah (glycemic control) yang dipicu
berbagai faktor. Pemerintah telah menggulirkan beberapa program mulai dari
Posbindu, Prolanis, dan Germas. Namun kontrol glikemik masih menjadi persoalan utama
penderita DM tipe 2. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas fisik, pengaturan
diit, menghindari stress dapat menurunkan kadar gula darah. Namun demikian, hasilnya belum
juga optimal. DM tipe 2 adalah penyakit kronis yang disandang seumur hidup pada
penderitanya. Kondisi ini akan memicu terjadinya alterasi emosi sehingga penderita menjadi
tidakm memiliki semangat (spirit). Beberapa kajian ilmiah menunjukkan bahwa intervensi
spiritualitas berdampak pada peningkatan semangat pada beberapa kasus penyakit kronis seperti
hipertensi. Belum ada penelitian tentang pengaruh spiritualitas pada tingkat spirit dan kadar
kontrol glikemik pada penderita DM tipe 2. Berdasarkan fenomena ini maka perlu adanya
kajian literatur tentang pengaruh intervensi spiritualitas dan kadar glikemik pada penderita DM
tipe 2. Rumusan Masalah - dapat disusun dengan meringkas fenomena yang ada di latar
belakang masalah diakhiri dengan pertanyaan atau dengan cukup dibuat dalam bentuk
pertanyaan.
Sebagai contoh – Masalah utama DM tipe 2 adalah tidak stabilnya kadar gula darah
(glycemic control) yang dipicu berbagai faktor. Pemerintah telah menggulirkan
beberapa program, namun kontrol glikemik masih menjadi persoalan utama penderita
DM. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas fisik, pengaturan diit,
menghindari stres dapat menurunkan kadar gula darah. Namun demikian, hasilnya
belum juga optimal. DM tipe 2 merupakan penyakit kronis yang disandang seumur
hidup pada penderitanya. Kondisi ini akan memicu terjadinya kecemasan dan depresi
sehingga penderita menjadi tidak bersemangat untuk sembuh. Beberapa kajian ilmiah
menunjukkan bahwa intervensi spiritualitas berdampak pada peningkatan semangat
pada beberapa kasus penyakit kronis seperti hipertensi. Belum ada penelitian tentang
pengaruh spiritualitas pada tingkat spirit dan kadar kontrol glikemik pada penderita DM
tipe 2. Berdasarkan fenomena ini maka dirumuskan masalah penelitian: apakah
intervensi spiritualitas memberikan pengaruh intervensi spiritualitas dan kadar glikemik
pada penderita DM tipe 2?
Rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan adalah: apakah intervensi spiritualitas
memberikan pengaruh intervensi spiritualitas dan kadar glikemik pada penderita DM
tipe 2?
Tujuan Penulisan – memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan
dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar belakang. Tujuan
penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik pada tujuan umum maupun
tujuan khusus dengan pendekatan SMART (specific, measurable, achieveable,
reasonable, dan time frame). Tujuan mengacu pada rumusan masalah penelitian, yang
terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Manfaat Penelitian – memuat tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian (studi
kasus) baik secara teoritis maupun praktis.
Sebagai contoh:
Manfaat Teoritis
Hasil penulisan KTI ini diharapkan memberikan sumbangan untuk meningkatkan
pengetahuan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan
diabetes melitus tipe 2.
Manfaat Praktis
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien dengan diabetes melitus tipe 2, dan
dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan penelitian lebih lanjut terutama
terkait dengan klien yang mengalami gagal ginjal kronik, dan klien dengan tingkat harapan
hidup yang rendah (klien paliatif).
Simpulkan dari hasil ringkasan yang ditampilkan dalam Tabel dalam bentuk analisis
deskriptif.
Pembahasan – Lakukan pembahasan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh
peneliti. Pembahasan difokuskan pada hasil-hasil penelitian yang berhasil dirangkum
dalam table ringkasan hasil pencarian artikel. Pembahasan juga diarahkan pada
bagaimana variable independent memberikan pengaruh secara nyata pada perubahan
variable dependent. Beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman untuk
membahas antara lain mengapa variable dependen bisa berubah oleh variable
independent? Mekanismenya bagaimana sehingga bisa terjadi perubahan? Apakah
peneliti benar-benar telah mengendalikan variable lain yang mempengaruhi perubahan
variable dependen? Identifikasi (jika ada) limitasi di masing-masing penelitian.
Contoh:
Subari (2005) menyatakan, “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (p. 110).
Atau
Peneliti menyatakan bahwa “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (Subari, 2005, p. 110).
Bila diambil dari sumber yang tidak menyediakan halaman (page), maka
penulisannya cukup memberikan simbol ¶ yang berarti paragraf.
Contoh:
As Mayers (2000, ¶ 5) aptly phrased it, “positive emotions are both an end – better
to live fulfilled, with joy – and a means to a more caring and healthy society.”
Contoh:
Sugiharto, dkk. (2007) menyatakan bahwa penyakit TBC paru dapat menular ke
orang lain melalui berbagai cara, namun paling utama adalah melalui percikan
ludah.
Contoh:
Penyakit TB di Puskesmas Srondol kota Semarang menunjukkan angka yang
secara signifikan naik dari tahun ke tahun (Sugiharto, komunikasi personal, 12
Agustus 2008).
Contoh:
Rokhaeni (2001) mendefinisikan hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada
pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun
pada jaringan tubuh.
Atau
Hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga
memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh
(Rokhaeni, 2001).
MaCmillan.
Bila ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,
b, c, dst yang urutannya berdasarkan kronologis atau abjad judul bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. (1985a). Career ladder plans:Ttrends and emerging
Contoh:
Arwani & Heru Supriyatno (Eds.) (2005). Manajemen bangsal keperawatan.
Jakarta: EGC.
Contoh:
Purwanto, S.W. (2005). Kepemimpinan dalam keperawatan. Dalam Arwani &
Jakarta: EGC.
(2), 10-36.
Contoh:
Krashen, S., Long, M., & Scarcalla, R. (1979). Age, rate and eventual attainment
Contoh:
Pos, hlm.6.
Down Scientific Barriers to The Study Of Brain and Mind. Science, 290,
1113- 1120.
Woolf, N. J., Young, S. L., Fanselow, M. S., & Butcher, L. L. (1991). MAP-2
Jika abstrak diperoleh dari sumber kedua maka penulisannya adalah sebagai
berikut:
Judul dokumen ditulis di awal dengan tulisan miring, diikuti tahun penerbitan,
kota penerbitan, dan nama penerbit.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1978). Pedoman penulisan laporan
Contoh:
Carpernito, L.J. Tanpa tahun. Perawatan medikal Bedah: Suatu Pendekatan
Contoh:
Arwani. (2003). A descriptive survey regarding nurses knowledge level about
Semarang.
Nama penulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul makalah ditulis miring, lalu
diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh :
Karim, Z. (1987). Tatakota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan
September.
Contoh :
Nurkusuma, D. (2002). Posyandu lanjut usia di Puskesmas Pare Kabupaten
Contoh:
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (online), (NETTRAIN@nbvm.cc.buffalo.edu. Retrived 22
November 1995).
Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JLP. E-mail
kepada Ali Saukah (Tipp si@mig.ywcn.or.id).
1. Tabel
Tabel harus memiliki identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan di atas
tabel. Nomor tabel ditempatkan pada baris paling atas, yang kemudian pada baris kedua
dituliskan judul tabel ditulis miring (italic). Tabel yang besar (lebih dari setengah
halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan jika tabel cukup
pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. Jika tabel
lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis
horisontal. Pada halaman selanjutnya tuliskan Tabel… (Lanjutan) pada tepi kiri, 3 spasi
dari horisontal teratas tabel. Lihat contoh berikut ini.
Tabel 3.1
Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf
P Pb Pan PI R TSR TR
% % % % % % %
Seminar 57.8 65.6 40.0 31.1 41.6 52.9 Ttd
Penataran 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0
Lokakarya 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd
2. Gambar
Istilah gambar merujuk pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dimaksudkan untuk menetapkan hubungan tertentu yang
signifikan selain digunakan untuk menyajikan data statistik dalam bentuk grafik.
Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat gambar, yaitu:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar.
b. Gambar harus sederhana.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat.
d. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
Contoh:
2. Teknik Pengetikan
1) Kertas bidang pengetikan dan naskah akhir
Kertas yang digunakan untuk membuat laporan kasus adalah jenis HVS putih, ukuran
A4 80 (21.0 x 29.7 cm). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi
atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. Naskah laporan kasus dicetak
dengan printer deskjet, injet atau laser.
3) Spasi
a. Antar baris
Hasil laporan kasus diketik dengan spasi 1.5, kecuali pada keterangan gambar,
grafik, lampiran, tabel dan kutipan langsung yang lebih dari 40 (empatpuluh) kata
diketik dengan spasi tunggal (single space). Jarak antara akhir judul bab dan awal
teks adalah 3 (tiga) spasi. Jarak antara akhir teks dengan awal sub judul 2 (dua) spasi
dan jarak antara sub judul dengan awal teks berikutnya adalah 2 (dua) spasi. Jarak
antara satu macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan
atau pustaka adalah spasi ganda (double space).
b. Antar kata
Spasi antar 2 (dua) kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan
maksimal sama dengan ukuran 1 (satu) huruf. Tepi kanan rata atau (full
justification), sedangkan tepi kiri menjorok 1,2 cm (7 (tujuh) ketukan) dari tepi kiri
bidang pengetikan pada setiap awal paragraf (indent).
3. Konsultasi/Bimbingan Penulisan
Konsultasi penyusunan laporan KTI (termasuk proposal KTI) dapat segera dimulai dengan
pembimbing yang ditunjuk oleh Jurusan Keperawatan melalui surat tugas / SK Direktur
Poltekkes Kemenkes Semarang. Jadwal konsultasi bimbingan KTI menyesuaikan jadwal
yang telah ditetapkan oleh Prodi Jurusan Keperawatan.
Prosen bimbingan dapat dilakukan secara langsung (jika memungkinkan), ataupun melaui
on-line sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan pembimbing KTI. Saat
melakukan komunikasi dengan dosen pembimbing baik melalui telepon ataupun
WA/media relevan lainnya, harus menggunakan cara-cara komunikasi yang etis dan
elegan.
Bahan konsultasi sudah dalam bentuk ketikan sesuai dengan aturan-aturan yang digunakan
dalam laporan akhir baik yang dikirim melalui cara on-line ataupun langsung.
Catatan Penting:
1) Pendekatan kasus (proses keperawatan) menggunakan form dokumentasi proses keperawatan (dilampirkan dalam
laporan kasus).
2) Laporan KTI (hasil) ditulis dalam bentuk narasi atau dengan matrik.
3) Pendekatan kasus berdasarkan respon klien.
4) Proposal KTI dan laporan KTI untuk ujian, dijilid soft binding sebanyak masing-masing 4 eksemplar (3 untuk penguji
dan 1 untuk mahasiswa teruji)
5) Proposal KTI yang sudah direvisi dan disyahkan oleh penguji dijilid soft binding sebanyak 1 eksemplar dan
dikumpulkan pada panitia ujian
6) Laporan KTI yang sudah disyahkan oleh penguji dijilid hard binding sebanyak 2 eksemplar
7) Dokumen asuhan keperawatan merupakan hasil pengelolaan klien yang dilakukan oleh penulis sendiri di wahana
praktik yang telah disyahkan baik oleh pembimbing wahana praktik maupun dosen pembimbing klinik.
8) Dokumen butir 7 merupakan sumber data yang harus dibawa saat bimbingan dan ujian (proposal KTI dan laporan
KTI).
1. Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah adalah menyampaikan hasil kajian terhadap topik tertentu secara ilmiah.
Dibutuhkan strategi khusus dan persiapan yang matang untuk menghasilkan presentasi
ilmiahyang bermutu.
Banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya suatu presentasi ilmiah. Faktor diri
penyaji, faktor luar seperti penguji, kondisi lingkungan, dan audien, serta sarana dan
prasarana pendukung presentasi. Faktor penyaji menjadi penting disiapkan karena
kesiapan diri penyaji baik secara mental dan fisik akan menentukan berhasil tidaknya
sebuah presentasi ilmiah. Namun demikian jangan pernah menyepelekan faktor di luar
penyaji terutama yang berkaitan bagaimana menggunakan peralatan (media) presentasi.
Presentasi yang sukses ditentukan oleh materi (50%), pendekatan psikologis (20%),
metode penyampaian (20%), dan kepribadian diri penyaji (10%) (IPB, 2012). Meskipun
hanya 10% namun faktor penyaji menjadi sangat kuat pengaruhnya untuk keberhasilan
presentasi. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang efektif agar presentasi ilmiah
sukses antara lain penyiapan materi presentasi, penyiapan sebelum melakukan presentasi,
dan saat melakukan presentasi, serta saat mengakiri presentasi.
Persiapan sebelum melakukan presentasi – banyak hal yang harus disiapkan oleh
penyaji sebelum presentasi. Sebelum membuat suatu presentasi perlu dikaji siapa yang
akan menjadi audien (apakah hanya penguji atau ada audien lain?). Penyaji harus datang
di tempat presentasi lebih awal dari yang dijadwalkan untuk mengecek kesiapan dan
fungsi komponen-komponen presentasi (materi, slide, LCD, laser pointer, bahkan sumber
listrik). Jika memungkinkan lakukan pemanasan seperlunya dan latihan presentasi 1 (satu)
hari sebelum hari presentasi di depan teman-teman atau bahkan pembimbing untuk
mendapatkan masukan dan memastikan waktu yang digunakan sesuai dengan yang
disediakan. JANGAN LUPA MENCERMATI FORMAT PENILAIAN
PRESENTASI
jika memungkinkan. Penyaji tetap menyiapkan materi presentasi dalam bentuk hard-copy
untuk mengantisipasi keadaan jika sampai terjadi listrik MATI / PADAM!
Saat melakukan presentasi – sesaat sebelum memulai presentasi jangan lupa menarik
napas dalam untuk mengatasi perasaan gugup yang berpengaruh pada kecepatan dan
45 | B u k u Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Keperawatan Pekalongan
intonasi bicara. Jangan menyampaikan presentasi sebelum diberi kesempatan oleh
moderator ujian. Setelah diberi kesempatan oleh moderator, sampaikan kata-kata
pembuka
Pada saat menyampaikan pokok pikiran, tetaplah menjaga kontak mata dengan audien
terutama dewan penguji. Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan di slide, sehingga
terkesan membelakangi penguji / audien, namun cukup memberikan penekanan dan
elaborasi pada bagian-bagian yang perlu. Berbicaralah dengan ucapan yang jelas, tidak
tergesa-gesa, dan tunjukkan emosi dan rasa yang sesuai dengan materi yang
dipresentasikan.
Selesaikan presentasi ilmiah tepat waktu, dan siapkan kata-kata penutup yang singkat,
berwibawa dan menarik seperti “demikian presentasi dari saya, terima kasih, selamat
siang /wassalamualaikum wr wb...”
Ingat jangan melakukan presentasi sebelum disilahkan oleh moderator, dan
duduklah saat disilahkan moderator Ketika presentasi selesai.
Catatan:
1. Pada pengantar hindari kata MAAF akan terkesan tidak siap.
2. Perhatikan penampilan dan kerapian pakaian
3. Perhatikan gesture baik saat presentasi, ataupun menjawab pertanyaan penguji.
2. Publikasi ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Publikasi
ilmiah sebagai tanggung jawab peneliti bahwa hasil penelitian yang dilakukan siap untuk
dilakukan verifikasi oleh masyarakat.
KKNI level 5 mengisyaratkan bahwa lulusan dari Program Diploma III Keperawatan diharapkan
mampu Menyusun laporan dengan sahih dan akurat, dan mengkomunikasikannya dengan pihak
lain. Oleh karena itu, hasil penelitian mahasiswa Prodi Keperawatan di lingkungan Poltekkes
Semarang harus dipublikasikan ke pihak lain minimal dalam bentuk repocitory. Namun jika ada
mahasiswa yang dirasa layak dan mampu untuk mempublikasikan karyanyanya dalam bentuk lain
misalnya di jurnal atau dalam bentuk HKI, tetap diperbolehkan.
Demikian pedoman penulisan KTI dibuat agar dapat dijadikan rujukan dalam
menyusun laporan ilmiah khususnya di lingkungan Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang.
Arwani, Wijayati, S., Indriyawati, N., Purnomo, Elisa, & Sriningsih, I. (2018). Buku panduan
Kemenkes Semarang.
Jauhar, M., Shobirun, Sriningsih, I., & Puspitaningrum, P. (2020). Buku panduan penulisan kajian
Institut Pertanian Bogor. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bogor: IPB Press.
Saukah, A. (Eds). (2003). Pedoman penulisan ilmiah KTI tesis disertasi: Artikel makalah
Reitz, J.M. (2012). Online dictionary for library and information science. http://www.abc-
clio.com/ODLIS/.
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Tanda tangan
Nama Terang
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul Asuhan
Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) Pada Pasien Kanker Payudara Stadium
III di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji.
Pembimbing
Tanggal:
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul
Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) pada pasien Kanker Payudara
Stadium III di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji.
Pembimbing
Tanggal:
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan
judulAsuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) Pada Pasien Kanker
Payudara Stadium III di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ini telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mengetahui,
a.n. Direktur
Ketua Jurusan Keperawatan
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) Pada Pasien Kanker Payudara
Stadium III di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ini telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mengetahui,
a.n. Direktur
Ketua Jurusan Keperawatan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Kanker Payudara Stadium III Di RSUD Bendan Kota
Pekalongan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang atas
dukungan dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini, Ketua Jurusan
Keperawatan, Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Pekalongan, Direktur RSUD
Bendan Kota Pekalongan, dan klien yang dengan sukarela berpartisipasi dalam asuhan
keperawatan.
Peneliti berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat khususnya
untuk pengelolan klien dengan masalah nyeri karena kanker payudara stadium III. Penulis
menyadari bahwa laporan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan karya ilmiah pada masa mendatang sangat
penulis harapkan.
Catatan:
1. Kata pengantar pada proposal KTI maka penulisannya menggunakan kata proposal Karya Tulis Ilmiah; sedang
pada laporan akhir dituliskan laporan Karya Tulis Ilmiah;
2. Untuk penyampaian penghargaan pada pihak-pihak yang mendukung terhadap penyelesaian penulisan proposal
KTI maupun laporan KTI dapat dituliskan dengan cara narasi (seperti contoh) atau menggunakan angka arab (1, 2,
3, dst.) yang dituliskan berurutan ke bawah. INGAT TIDAK BOLEH SEMBARANG ORANG MASUK
DALAM KATA PENGANTAR, misalnya seseorang yang selalu setia mendampingi dll.
Abstrak
Abstract
1. Pengkajian ...................................................................................... 12
2. Diagnosis ...................................................................................... 13
3. Perencanaan ...................................................................................... 15
4. Implementasi ...................................................................................... 16
5. Evaluasi ...................................................................................... 17
BAB III METODA PENELITIAN .................................................................. 19
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 19
B. Subjek Penelitian ....................................................................................... 19
C. Tempat dan Waktu ................................................................................ 19
D. Variabel dan Definisi Operasional variabel ................................................. 20
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 21
G. Etika Penelitian ......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Pengkajian ................................................................................... 12
2. Diagnosis Keperawatan .................................................................. 13
3. Perencanaan .................................................................................. 15
4. Implementasi .................................................................................. 16
5. Evaluasi .................................................................................. 17
BAB III METODA ........................................................................................ 19
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 19
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 19
C. Tempat dan Waktu ............................................................................. 19
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................................ 20
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
G. Etika Penelitian ...................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 23
A. Hasil ...................................................................................................... 23
B. Pembahasan ........................................................................................ 25
1. Pengkajian ................................................................................ 25
2. Diagnosis Keperawatan ............................................................... 27
3. Perencanaan ................................................................................ 28
4. Implementasi ................................................................................ 30
5. Evaluasi ................................................................................ 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 35
A. Simpulan ............................................................................................... 35
B. Saran ............................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Klasifikasi Pengobatan Tuberkolosa.........................................................................10
1.2 Klasifikasi Hipertensi..................................................................................................15
Lampiran 10 : Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pathway Tuberkulosa..................................................................................................23
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan..............................................30
Lampiran 11 : Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Dokumentasi Proses Keperawatan........................................................................23
2 SOP Pemasangan Kateter.......................................................................................30
Lampiran 12 : Contoh daftar singkatan
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
PYAR : People Year At Risk
WHO : World Health Organisation
Posbindu PTM : Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
GERMAS : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
PISPK : Program Indonesia Sehat melalui Pemberdayaan Keluarga
FCC : Family Centered-Care
IGT : Impaired Glucose Tolerance
GPPAQ : General Practice Physical Activity Questionnaire
GLUT : Glucose Transporter
TRA : Theory of Reasoned Action
TPB : Theory of Planned Behavior
FGD : Focused Group Discussion
PBC : Perceived Behavior Control
ACCH : Association for the Care of Children Health
FACIT-Sp : Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-
Spiritual Wellbeing
ICV : Index of Content Validity
GOD-PAP : Glucose Oxydase – Phenol Amino Peroxydase
ANOVA : Analysis of Variance
ATP : Adenosine Triphospate
Lampiran 13 : Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.E., & Valentine, W. L. (1994). The Preparation of articles for publication in the
376.
Calfee, R.C., & Valencia, R. R. (2001). APA guide to preparing manuscripts for Journal
CATATAN PENTING:
1. Perhatikan konsistensi penulisan daftar pustaka mencakup urutan penulisan, penulisan
nama pengarang, tahun (apakah berkurung / tidak), judul penelitian (ditulis miring –
ketikabukan dari jurnal), lokasi publikasi: nama publisher. Jika dari jurnal maka ada nama
jurnal (ditulis miring), plus nomor, volume dan halaman.
2. Spasi seharusnya diatur sesuai dengan kesepakatan.
3. Jika menggunakan cara manual harus dicek apakah yang ada di kutipan sudah dituliskan di
daftar pustaka begitu juga sebaliknya.
Lampiran 14: Ukuran bidang pengetikan
1 cm
4 cm
AREA PENGETIKAN
3 cm
1 cm
3 cm
KARYA TULIS
ILMIAH
JUDUL Halaman
Sampul KTI
(lihat Contoh)
NAMA
NIM
LOGO
TAHUN
Lampiran 16: Contoh Form CV (Curriculum Vitae).
1. Nama Lengkap :
2. NIM :
3. Tanggal Lahir :
4. Tempat Lahir :
5. Jenis Kelamin :
6. Alamat rumah: a. Jalan :
b. Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab / kota :
e. Propinsi :
7. Telpon: a. Rumah :
b. HP :
c. E-mail :
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Semarang
2. Pendidikan SLTA di ........, lulus tahun ......
3. Pendidikan SLTP di ........, lulus tahun ......
4. Pendidikan SD di ........, lulus tahun ......
Akbar Tanjung
NIM 1.1.10463
Lampiran 17: Lembar Bimbingan
LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Judul KTI :
Pekalongan, ...................................
.......................................................
Lampiran 17: Konversi Nilai
NIP.
Lampiran 18: Kisaran Nilai
FM-POLTEKKES-SMG-BM-05-01/R0
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Dinyatakan :
LULUS/LULUS DENGAN REVISI*
LAYAK/TIDAK LAYAK *
Dalam Ujian Sidang Proposal KTI/laporan KTl* dengan nilai ……….. (…................),
Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan perbaikan sesuai saran-saran dari Tim Penguji.
Apabila berdasar hasil penelitian dari Tim Penguji proposal KTI/Laporan KTI*
dianggap tidak sah maka keputusan ini akan ditinjau kembali.
Pekalongan,
Mahasiswa Ketua Penguji,
NIM. NIP.
Tim Penguji :
1 Ketua Penguji 1.
2 Penguji 1 2.
3 Penguji 2 3.
Lampiran 20: Lembar penilaian proposal KTI
FORM PENILAIAN UJIAN PROPOSAL KTI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji :
Nilai akhir =
Pekalongan,..........................
Penguji
Lampiran 22: Lembar Penilaian Literatur Review
FORM PENILAIAN UJIAN LAPORAN KTI (LITERATURE REVIEW)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji :
Nilai akhir =
Pekalongan,...........................
Penguji
Lampiran 23: Daftar Pembimbing KTI
10 P1337420319023 Dyah Utari Zaenal Amirudin, S.Kep.,Ns.,M.Kes. Supriyo, SST, M.Kes. Sumarni, SST,M.Kes.
11 P1337420319024 Puji Astutik
12 P1337420319026 Marseliana Puspita Ningrum
13 P1337420319032 Refita Herayani
14 P1337420319033 Kholifatus Sa’adah
15 P1337420319034 Fardha Virnandya
16 P1337420319036 Indah Tamara Nuva
17 P1337420319043 Sinta Febri Sulistiani
18 P1337420319049 Azkia Iktalaqilma
19 P1337420319053 Dewi Safitri Sumarni, SST,M.Kes. Ns. Moh. Projo Angkasa, S.Kep.,M.Kes. Zaenal Amirudin, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
20 P1337420319055 Elmiyah
21 P1337420319063 Okta Rizqi
22 P1337420319064 Nisa Shavira
23 P1337420319066 Deviana Rizki
24 P1337420319068 Diny Diannur
25 P1337420319072 Tutut Fajar Saputri
26 P1337420319117 Nailul Kiromah
27 P1337420319118 Alifia Putri Apriliana
28 P1337420319122 Nabila Faradiba Ns. Moh. Projo Angkasa, S.Kep.,M.Kes. Sumarni, SST,M.Kes. Supriyo, SST, M.Kes.
29 P1337420319131 Arya Yusmansyah
30 P1337420319134 Muhammad Fahmi
31 P1337420319135 Lala Mariana
32 P1337420319148 Fadila Nurmala Sari
33 P1337420319152 Septi Nur Fita Hafsari
34 P1337420319155 Ella Oktavia
35 P1337420319158 Zela Dwisintha Natalia
36 P1337420319161 Evitaria Mei Nuraji
10 P1337420319076 Happy Nurhayanti Rosmiati Saleh, SKM,M.Kes. Suryo Pratikwo, S.Pd.,SKM,M.Kes. Petrus Nugroho DS, S.Kp.,MMR
11 P1337420319123 Bios Cendekia Wigatiningtyas
12 P1337420319129 Nikmatul Rizqi
13 P1337420319130 Sri Mulyani
14 P1337420319133 Wiki Revi Maqriza
15 P1337420319138 Ahmad ‘Ainul Yaqin
16 P1337420319145 Deovinda Zefania
17 P1337420319159 Lukivalevi Vio Viziani
18 P1337420319115 Voni Amalia Safitri Maslahatul Inayah, S.Kep.,Ns.,M.Kes. Hartati, SKM,M.Kes. Afiyah Sri Harnany, SST,M.Si.
19 P1337420319116 Zariba Salsabila
20 P1337420319125 Novia Nurul Fadhilah
21 P1337420319126 Dewi Khusnaeni
22 P1337420319128 Adhitia Bela Pangesti
23 P1337420319151 Reny Santika
24 P1337420319153 Endah Rohmawati
25 P1337420319157 Inda Helma Yunita
84 | B u k u Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Keperawatan Pekalongan
NO NIM NAMA MAHASISWA DOSEN PEMBIMBING KETUA PENGUJI PENGUJI 1
(PENGUJI 2 dan MODERATOR)
10 P1337420319052 Salamun Afiat Mardi Hartono, S.Kep.,Ns.,M.Kes. Yuniske Penyami, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Tri Anonim, SST,M.Kes.
11 P1337420319054 Puji Setiani
12 P1337420319056 Fitri Anisa
13 P1337420319065 Hikmah Kamelia
14 P1337420319070 Wilda Khusniati
15 P1337420319071 Srilia Marista Wahyu Andini
16 P1337420319113 Lilis Yeni Susanti
17 P1337420319119 Rifatul Amalia
18 P1337420319120 Muhammad Abdul Syukur Yuniske Penyami, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Tri Anonim, SST,M.Kes. Mardi Hartono, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
19 P1337420319121 Farikhatul Jannah
20 P1337420319139 Dwi Haris Prayogo
21 P1337420319141 Desi Febrina Ayu Putri
22 P1337420319144 Siswati Dwi Utami
23 P1337420319150 Roihan Robbani
24 P1337420319156 Arlinda Maya Oktaviani
25 P1337420319160 Irnista Widyaningrum
Keterangan:
1. Bimbingan Proposal KTI : Tanggal 26 Juli sampai dengan 12 Nopember 2021 (12 Nopember sudah mengumpulkan naskah ke pembimbing)
2. Ujian Proposal KTI : Tanggal 15 sampai dengan 22 Nopember 2021
Hartati, SKM,M.Kes.
NIP. 196810071988032001