JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Tim Penyusun
KETUA
Dr. ARWANI, SKM, MN.
ANGGOTA
Dr. SUDIRMAN, MN.
NINA INDRIYAWATI, MNS.
Dr. Rr. SRI ENDANG PUJIASTUTI, SKM., MNS.
JONI SISWANTO, S.Kp, M.Kes
ERNI NURYANTI, S.Kep, Ns.M.Kes
TUTIK SETYOWATI, S.Kep, Ns.M.Kes
EDITOR
SUHARTO, S.Pd., MN.
ELISA, S.Kep. Ns.
M.Kep. Dr. ARWANI,
SKM, MN.
ii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
KATA PENGANTAR
iii | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
TIM PENYUSUN …………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
1. Paradigma dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ………………………… 1
2. Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah …………… 1
3. Capaian Pembelajaran …………………………………………………… 2
BAB II ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ……… 3
1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah ……………………………………………… 3
2. Etika bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah …………………………………… 4
3. Pencegahan Plagiarisme ………………………………………………… 4
BAB III PENELITIAN STUDI KASUS …………………………………… 5
1. Pengertian ………………………………………………………………. 6
2. Jenis-jenis ………………………………………………………………. 6
3. Langkah-langkah ……………………………………………………….. 6
4. Ciri-ciri …………………………………………………………………. 7
BAB IV SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH ……………………. 8
1. Petunjuk Umum ………………………………………………………… 8
2. Persyaratan ……………………………………………………………… 8
3. Tatacara Bimbingan …………………………………………………….. 9
4. Sistematika Umum ……………………………………………………… 11
5. Penjelasan Setiap Bagian sistematika Penulisan ……………………….. 12
BAB V KAJIAN LITERATUR …………………………………………… 24
1. Pengertian ……………………………………………………………… 24
2. Tujuan …..…………………………………………………………….. 24
3. Sistematika Kajian Literatur ……………………………..……………. 25
BAB VI PENULISAN RUJUKAN ……………………………………….. 32
1. Cara Menulis Kutipan …………………………………………………. 32
2. Cara Menulis Daftar Pustaka ………………………………………….. 34
BAB VII ILUSTRASI …………………………………………………….. 41
1. Tabel ………………………………………………………………….. 41
2. Gambar ……………………………………………………………….. 41
3. Perujukan Tabel dan Gambar ………………………………………… 42
BAB VIII PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI BIMBINGAN …………………………………………... 43
BAB IX PRESENTASI ILMIAH & PUBLIKASI …………………….. 45
1. Teknik Presentasi …………………………………………………….. 45
2. Teknik Penyajian dengan Multimedia ……………………………….. 45
3. Publikasi Karya ilmiah ………………………………………………. 46
BAB X PENUTUP ……………………………………………………….. 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB I
PENDAHULUAN
1 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
pemalsuan data, manipulasi data, dan menjiplak data atau informasi, dan hal lain yang
menjurus pada tindakan plagiarisme.
Buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah juga memberikan arahan tentang sistematika
penulisan yang memang memiliki variasi yang berbeda di setiap institusi. Selain itu
mahasiswa juga diarahkan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan
yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Karenya buku pedoman ini memuat cara-cara
menulis kutipan yang kemungkinan mengandung kata-kata asing yang ada padanan kata atau
istilah di bahasa Indonesia, termasuk cara-cara penulisan daftar pustaka, gambar, dan tabel.
3. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan mencakup:
a. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri (CP.S.10).
b. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan
secara holistik dan komprehensif (CP.P.4).
c. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta informasi
asuhan keperawatan (CP.P.12).
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.K.5).
e. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan
bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri (CP.U.3).
f. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih,
mengomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya (CP.U.4).
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (CP.U.8).
MISI
Berdasarkan Visi Program Studi Keperawatan Blora, maka misi yang ditetapkan sampai
tahun 2025 adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui dukungan sumber
daya internal dan eksternal secara optimal serta kerjasama lintas program dan lintas
sektoral dengan institusi lain berdasar Sistem Penjaminan Mutu Poltekkes Kemenkes
Semarang.
2. Menghasilkan lulusan yang kompeten, berbudi pekerti luhur, dan unggul dalam
menejemen siaga bencana dan mampu bersaing di era global
3. Menciptakan Program Studi Keperawatan Blora sebagai Institusi pendidikan kredibel,
transparan dan akuntabel dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Mengembangkan jejaring dengan pengguna lulusan.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan sarana prasarana secara
bertahap
6. Memperluas kerjasama dengan pihak eksternal terkait untuk pengembangan programi.
2 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
BAB II
ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah atau sering disebut scientific paper merupakan laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu kasus yang telah dilakukan oleh seseorang
atau tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Karena itu, karya tulis ilmiah berisi gagasan ilmiah yang
disajikansecara ilmiah dan menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah, serta mengusung
permasalahan keilmuan. Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang
menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis
dengan metodologi yang benar. Di perguruan tinggi, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan
karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan laporan kasus sebagai bentuk tugas
akhir.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah perlu dihindari hal-hal yang tercela yaitu fabrikasi
data, falsifikasi data, dan plagiarisme. Fabrikasi data adalah tindakan mengarang data dari
tidak ada menjadi ada data (pemalsuan data) atau data yang ada dibuat-buat menjadi data baru
(manipulasi data) tanpa pembuktian bahwa peneliti melakukan proses penelitian. Karenaitu
seorang peneliti / penulis harus memiliki alat pencatat data penelitian (logbook) secara valid
sebagai bukti otentik bahwa yang bersangkutan tidak melakukan fabrikasi. Falsifikasi data
merupakan upaya peneliti / penulis untuk melakukan pemalsuan data penelitian / pengkajian
dengan cara mengubah atau melaporkan secara tidak benar, termasuk membuang data yang
bertentangan secara sengaja untuk mempengaruhi hasil akhir. Plagiarisme dapat dilakukan
dengan cara menggunakan gagasan, kata-kata, atau ide orang lain tanpa memberi
penghargaan atau pengakuan atas sumber yang diambil, atau dengan sengaja mencuri
gagasan, pemikiran, proses, dan hasil penelitian / pengkajian baik dalam bentuk data maupun
kata-kata. Plagiarisme dapat terjadi di seluruh proses / tahapan penulisan karya tulis ilmiah.
Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia
adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari
tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swa-plagiarisme) secara keseluruhan atau
sebagian, tanpa memberi sumber.
Hal-hal yang termasuk dalam tindakan plagiarisme adalah menggunakan tulisan orang
lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda
kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain;
mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya;
mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; mengakui gagasan orang lain sebagai
pemikiran sendiri; mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; mengakui karya
kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; menyajikan tulisan yang sama dalam
kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya; meringkas dan memparafrasekan
(mengutip tidak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya; dan meringkas dan
memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya
masih terlalu sama dengan sumbernya.
Hal-hal yang tidak tergolong Plagiarisme adalah menggunakan informasi yang berupa
fakta umum; menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas; dan mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan
memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis harus mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
hasil laporan penelitian / kasus secara bertanggungjawab.
3 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
2. Etika Bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah
Beberapa masalah etika dalam penulisan karya ilmiah dapat muncul antara lain isu yang
berkaitan dengan sumber yang rentan (vulnerable) dan adanya benturan kepentingan.
Termasuk dalam kelompok rentan adalah anak-anak, penyandang disabilitas, klien yang
menderita penyakit menular, dan klien penyandang penyakit terminal. Klien kelompok rentan
ini harus mendapatkan penjelasan yang baik dan jelas dari peneliti / pengkaji tentang
tindakan- tindakan yang akan dilakukan dalam bentuk informed consent. Sehingga klien akan
memberikan ijin untuk melakukan pengkajian termasuk tindakan yang akan dilakukan untuk
mendapatkan data yang valid, dan menghidarkan tuntutan hukum di kemudian hari.
3. Pencegahan Plagiarisme
Penjiplakan atau plagiarisme adalah tindakan secara sengaja atau tidak sengaja untuk
mendapatkan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti cum / kredit / nilai dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya orang lain yang dikaui sebagai karya penjiplak, tanpa menuliskan
sumber secara valid.
Peluang plagiarisme sangat terbuka lebar seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Seseorang menjadi dimudahkan untuk mencari dan mengambil sumber-sumber
yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah secara cepat. Karena itu perlu upaya-upaya agar
dalam proses pengambilan sumber terhindar dari tindakan plagiarisme.
Cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme
dalam penyusunan karya ilmiah menurut IPB (2012) antara lain:
a) Meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggungjawab;
b) Meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral;
c) Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan pustakaacuan;
d) Meningkatkan rasa percaya diri bahwa rencana penulisan bukan hasil sontekan;
e) Meningkatkan keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat;
f) Menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti / penulis lain dengan menyatakan
terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya; dan
g) Membuat catatan penelitian / pengkajian / penulisan ilmiah (logbook) agar semua yang
dilakukannya terekam dengan baik untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data atau hasil
penelitian.
Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan ilmiah menurut IPB (2012)
adalah dengan mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari
kecerobohan yang disengaja; memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah
pengertian; mahir membuat parafrase untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai tulisan
atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri darii sumber yang dibaca, tidak sekedar
mengganti beberapa kata dan tetap menuliskan sumber acuannya; menghargai hak
kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasuk karya sesama mahasiswa; dan
menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain seebagai pengakuan dan
penghargaan.
Mahasiswa harus benar-banar menghindari perbuatan plagiarisme karena selain akan
berdampak memperoleh sanksi moral, juga akan berakibat fatal bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Hal ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 bahwa lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk
mendapatkangelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat
(2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun
dan/atau pidana
4 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Hal senada sebagaimana
tercamtum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, bahwa sanksi bagi mahasiswa
yang terbukti melakukan plagiat, secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan
yang paling berat, terdiri atas: 1) teguran, 2) peringatan tertulis, 3) penundaan pemberian
sebagian hak mahasiswa, 4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa,
5) pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, 6) pemberhentian dengan
tidak hormat dari status sebagai mahasiswa, atau 7) pembatalan ijazah apabila mahasiswa
telah lulus dari suatu program”.
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta memberikan informasi secara
lebih jelas tentang bentuk dan sanksi terhadap pelanggaran hal cipta. Sebagaimana dijelaskan
dalam pasal 1 bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apabila
ada pelanggaran terhadap hak cipta seseorang, sebagaimana dijelaskan pada Pasal 113 1,
bahwa setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau
tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h
untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3.
Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Saat ini sudah tersedia cara untuk mencek ada tidaknya unsur plagiarism dalam karya
tulis ilmiah. Poltekkes Kemenkes Semarang telah menyediakan system yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi plagiarism, yaitu dengan Turnitin yang tersedia di unit perpustakaan
terpadu kampus I. Mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan system ini dengan cara
menghubungi petugas perpustakaan untuk melakukan pengecekan naskah karya ilmiah.
Frekuensi dan bagian naskah mana yang akan dilakukan pengecekan dikonsultasikan pada
dosen pembimbing KTI masing-masing, termasuk hasil pengecekan unsur plagiarism.
Dengan demikian penting untuk diketahui bahwa pembajakan terhadap karya seseorang
adalah Kriminal!
5 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
BAB III
PENELITIAN STUDI KASUS
1. Pengertian
Menurut Bogdan dan Bikien (1982), studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu. Surachrnad (1982) mendefinisikan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Yin (1994) menjelaskan
bahwa studi kasus adalah proses penelitian untuk menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana. Sementara Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa penelitian
dengan pendekatan studi kasus menitikberatkan pada upaya peneliti untuk menguji unit
atau individu secara mendalarn. Mariano (1993) menekankan bahwa studi kasus adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan (deskriptif), penjelaskan (eksplanatori),
menterjemahkan dan menjelaskan (interpretative dan eksplanatori).
Berdasarkan batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa batasan studi kasus mencakup
sasaran penelitian (dapat berupa manusia, peristiwa, dan dokumen); sasaran-sasaran
tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau
konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di
antara variabel yang ada.
2. Jenis
Terdapat 6 jenis studi kasus yaitu studi kasus kesejarahan, observasi, sejarah hidup,
kemasyarakatan, analisis situasi, dan mikroetnografi.
Studi kasus kesejarahan dilakukan dengan fokus organisasi tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu melalui penelusuran perkembangan organisasi yang diteliti. Studi
kasus ini jarang dilakukan karena sumbernya tidak mencukupi untuk dilakukan secara
minimal. Studi kasus observasi mengutamakan teknik pengumpulan data melalui
observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), dan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu mencakup antara lain suatu tempat tertentu di dalam pelayanan
kesehatan (RS, puskesmas), kelompok klien, dan kegiatan yang dilakukan di pelayanan
kesehatan. Studi kasus sejarah hidup mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud
mengumpulkan narasi orang pertama yang memiliki sejarah yang khas. Wawancara
sejarah hidup pada umumnya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang,
dari lahir hingga sekarang. Studi kasus kemasyarakatan merupakan studi tentang kasus
kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau
masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentusebagaimana studi
kasus organisasi dan studi kasus observasi. Studi kasus analisis situasimencoba
menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu, misalnya terjadinya
kematian pada klien yang dilakukan operasi, maka maka harus dipelajari dari sudut
pandang semua pihak yang terkait, mulai dari klien sendiri, keluarga klien, petugas
kesehatan, dan mungkin tokoh kunci lainnya. Mikroethnografi merupakan jenis studi
kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil.
Jenis studi kasus observasi merupakan jenis studi kasus yang paling tepat digunakan
dalam proses penulisan karya tulis ilmiah di Prodi D III Keperawatan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
3. Langkah
Studi kasus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pemilihan kasus
6 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
Pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive). Kasus dapat
dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses,
dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah
masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-sumber yang
tersedia.
Jumlah kasus yang dipilih dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan prodi
D III Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang adalah 2
klien yang memiliki kesamaan masalah kesehatan.
Bila tidak dimungkinkan mengambil klien secara langsung (luring), maka dapat
dilakukan dengan pengambilan data skunder sesuai dengan topik kasus yang sama.
2) Pengumpulan data
Beberapa teknik dalarn pengumpulan data dapat dipakai dalam penelitian / studi
kasus mencakup observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah
dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara
serentak.
3) Analisis data
Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan
proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola
umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke
dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan,
sewaktupengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai.
4) Perbaikan (refinement)
Walaupun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya
dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori
yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru.
5) Penulisan laporan
Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan
mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga
mempermudah pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan
diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorangatau
kelompok tertentu yang diteliti.
4. Ciri-ciri
Ciri-ciri yang baik dari penelitian studi kasus paling tidak mencakup:
1) Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
bahkan dengan kepentingan nasional.
2) Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh
kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan
oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.
3) Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-
beda.
4) Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang
mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
5) Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi secara
baik pada pembaca.
7 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
BAB IV
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
1. Petunjuk Umum
ar Pemikiran
a. Undang Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
b. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
d. Permendikbud Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
e. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi;
f. Kurikulum inti D III Keperawatan tahun 2014 dan kurikulum institusional;
g. Panduan Akademik Tahun Akademik 2020/2021 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.
Tujuan
Umum:
Buku panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa dalam
menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus ecara etis berdasarkan hasil
asuhan keperawatan secara akurat dan sahih dalam bentuk laporan kasus (case report)
dengan pendekatan proses keperawatan (nursing process).
Khusus:
Mahasiswa mampu:
a. Merencanakan karya tulis ilmiah melalui pendekatan asuhan keperawatan secara
menyeluruh pada klien dengan cara mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan yang berdasarkan
bukti.
b. Menunjukkan kemampuan penerapan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasar penilaian klinis dan
kemampuan berfikir kritis pada klien.
c. Mampu melakukan evaluasi diri terhadap proses pemberian asuhan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Menganalisis asuhan keperawatan dalam bentuk karya tulis ilmiah melalui
penulisan laporan kasus.
Persyaratan
2.
syaratan Mahasiswa
1) Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang bersangkutan telah dinyatakan lulus untuk seluruh mata ajar di
semester I s.d. V dan telah melakukan herregistrasi semester VI.
2) Persyaratan norma etika
Mahasiswa tidak melanggar aturan tata tertib akademik dan norma etika kehidupan
kampus.
8 |BukuPedomanPenulisanKaryaTulisIlmiahDIIIKeperawatanBlora
4) Menandatangani pernyataan kesanggupan untuk membimbing dan menguji;
5) Pembimbing ditetapkan berdasarkan surat tugas Ketua Jurusan / Surat Keputusan
Direktur.
3. Tatacara Bimbingan
3.1.Tahapan proses bimbingan
1) Mahasiswa telah mengajukan kasus yang akan dijadikan studi kasus (case report)
pada saat mengikuti kuliah MK Metodologi Penelitian; keluaran dari MK ini adalah
Proposal KTI.
2) Proses bimbingan proposal studi kasus yang dilakukan dalam MK Metodologi
Penelitian dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan;
3) Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing KTI diusulkan dalam kegiatan ujian
proposal studi kasus;
4) Masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 1 (satu) dosen pembimbing yang
diusulkan oleh Ketua Program Studi D III Keperawatan melalui Ketua Jurusan
Keperawatan kepada Direktur, dan diditerbitkan SK oleh Direktur Poltekkes
Semarang;
5) Proses bimbingan studi kasus dimulai sejak proposal KTI sampai laporan KTI
melalui metode bimbingan langsung tatap muka atau daring. Catatan – bimbingan
saat pelaksanaan kegiatan MK Metodologi Penelitian melalui tugas yang
dibebankan pada mata kuliah yaitu sebanyak 14 kali.
6) Dosen pembimbing KTI berkewajiban membimbing dan mengarahkan mahasiswa
dari saat penetapan topik hingga tersusunnya laporan KTI kecuali terdapat hal-hal
yang khusus, misalnya sakit atau kondisi lain yang tidak memungkinkan
melakukan proses bimbingan;
7) Dosen pembimbing yang tidak dapat melakukan tugas karena kondisi sebagaimana
pada butir 6) yang berdampak terhadap proses penyelesaian KTI dapat dilakukan
penggantian pembimbing atas usulan Ketua Program Studi / ketua perwakilan
jurusan dan mendapatkan persetujuan Ketua Jurusan Keperawatan;
8) Ketua Prodi D III melakukan monitoring dan evaluasi proses kegiatan bimbingan
proposal dan laporan KTI.
9) Keluaran dari MK Karya tulis ilmiah adalah Laporan Karya Tulis ilmiah dan
publikasi KTI (studi kasus) dalam bentuk repocitory. Jika ada mahasiswa yang
menginginkan output lebih (seperti HKI atau terbit di jurnal), maka dosen
pembimbing bisa memberikan dukungan.
4. Sistematika Umum
Sistematika penulisan KTI (proposal dan hasil) terdiri atas komponen-komponen
bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas halaman sampul,
halaman judul, lembar pernyataan keaslian penulisan, lembar persetujuan pembimbing,
lembar pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran dapat ditulis melanjut dalam satu halaman
(tidak perlu menuliskannya pada halaman sendiri-sendiri. Tabel, gambar, atau lampiran
tidak perlu dibuat daftarnya jika hanya ada 1 (satu) tabel, gambar, dan lampiran. Bagian
inti terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode, Bab IV Hasil
dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan. Bagian akhir memuat daftar pustaka dan
lampiran- lampiran yang mendukung penulisan KTI. Menjadi catatan, untuk proposal
KTI hanya sampai pada Bab III Metode sementara unsur lainnya di bagian awal dan
bagian akhir sama.
12 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN & SARAN
A. Simpulan
B. Saran
Halaman judul – halaman judul (sampul dalam) terletak pada lembar kedua setelah
halaman sampul memuat hal yang sama pada halaman sampul, namun tanpa dilengkapi
dengan logo Poltekkes Kemenkes Semarang. Lihat lampiran 2.
Kata Pengantar – Kata pengantar memuat uraian singkat tentang kapan dan lama
pengambilan kasus dilakukan, lokasi pengambilan kasus, ucapan terima kasih dan
penghargaan pada pembimbing dan penguji, serta pihak-pihak lain yang berkontribusi
dalam penyusunan laporan kasus dengan tetap mengacu pada penulisan ilmiah
(academic writing). Lihat lampiran 6.
Abstrak – Abstrak merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti.
Abstrak mencakup latar belakang, tujuan (ditulis menyatu dengan latar belakang
masalah), metoda, hasil, simpulan dan saran. Abstrak ditulis dengan jarak spasi tunggal
dan tidak boleh lebih dari 200 kata. Lihat lampiran 7
12 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Daftar isi – daftar isi memuat secara keseluruhan isi karya tulis ilmiah (laporan kasus)
sebagai petunjuk bagi pembaca memudahkan mencari bab dab sub bab yang menarik
untuk dibaca. Lihat lampiran 8.
Daftar tabel (jika ada), Daftar gambar (jika ada), Daftar lampiran (jika ada) –
masing-masing ditulis dalam satu halaman. Lihat lampiran 9, 10, 11.
b) Bagian Inti
Pendahuluan – Bab Pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan penulisan.
Latar Belakang – latar belakang memuat ulasan singkat mengapa penulisan laporan
dalam bentuk studi kasus dilakukan. Uraian dimulai dari hal yang unik, fakta, masalah,
termasuk setting tempat pengambilan kasus, dan pendapat yang mendasari
dilakukannya penulisan ilmiah yang didukung dengan sumber-sumber yang berkaitan
dengan topik penulisan laporan kasus. Diuraikan juga bagaimana masalah dapat
dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah di masa yang akan datang. Thus,
dalam latar belakang perlu diuraikan tentang besaran masalah bisa dalam bentuk data
kualitatif ataupun kuantitatif berdasarkan fakta penelitian empiris yang relevan, factor-
faktor yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kasus, dan upaya-upaya yang
selama ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tujuan Penulisan – memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan
dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar belakang.
Tujuan penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik pada tujuan umum
maupun tujuan khusus dengan pendekatan SMART (specific, measurable, achieveable,
reasonable, dan time frame).
Berikut adalah contoh penulisan tujuan penulisan.
Tujuan Umum
Menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada klien Ny. M dengan gangguan
kebutuhan rasa nyaman (nyeri kronik) akibat kanker payudara stadium III di RSUP
Dokter Kariadi Semarang.
Atau
Menggambarkan hasil aplikasi senam asma pada penderita asma persisten untuk
meningkatkan kemampuan Arus Puncak Ekspirasi (APE) paru pada klien asma persisten
di RSUP Dokter Kariadi Semarang.
Atau
Menggambarkan hasil studi pustaka tentang pengelolaan nyeri pada klien dengan kanker
payudara stadium III.
13 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Tujuan Khusus: [menyesuaikan tujuam umum – asuhan keperawatan / aplikasi hasil
penelitian / studi literatur]
a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien Ny. M dengan gangguan kebutuhan rasa
nyaman (nyeri kronik) akibat kanker payudara stadium III.
b. Memaparkan diagnosis keperawatan pada klien Ny. M: gangguan kebutuhan rasa
nyaman (nyeri kronik) akibat kanker payudara stadium III.
c. Memaparkan perencanaan untuk mengatasi diagnosis keperawatan pada klien Ny. M
dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman (nyeri kronik) akibat kanker payudara
stadium III.
d. Memaparkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri pada klien
Ny. M dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman (nyeri kronik) akibat kanker
payudara stadium III.
e. Memaparkan hasil evaluasi masalah keperawatan gangguan kebutuhan rasa nyaman
(nyeri kronik) akibat kanker payudara stadium III.
f. Membahas hasil asuhan keperawatan sejak pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi, melalui proses komparasi 2 kasus berdasarkan
sumber-sumber primer yang relevan.
Manfaat Penelitian – memuat tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian (studi
kasus) baik secara teoritis maupun praktis.
Contoh:
Manfaat Teoritis
Hasil penulisan KTI ini diharapkan memberikan sumbangan untuk meningkatkan
pengetahuan dan praktik terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan kanker payudara stadium III.
Manfaat Praktis
1. Peningkatan Pelayanan Keperawatan
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan status
kesehatan melalui upaya promotif khususnya bagi klien dengan kanker payudara
stadium III.
Hasil & Pembahasan – Hasil memuat data-data hasil asuhan keperawatan yang
dijadikan patokan untuk penulisan laporan kasus sejak pengkajian hingga pada evaluasi.
Hasil disajikan secara jelas terutama ketika menemukan temuan-temuan penting. Hasil
dititikberatkan salah satu fokus masalah yang dijadikan dasar peneliti untuk melakukan
pengelolaan klien, misalnya nyeri pada klien kanker payudara stadium III.
Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukaan pendapat dan argumentasi
secara bebas namun tetap didukung dengan sumber-sumber yang relevan yang tela
dituliskan di bab tinjauan pustaka. Pembahasan tidak sekedar menarasikan hasil namun
membahas sejumlah gagasan. Penulis harus membandingkan temuannya dengan hasil-
hasil temuan sebelumnya. Kemaslah pernyataan-pernyataan dalam paragraf dengan
baik, dimulai dari pendapat sendiri di awal paragraf diikuti dengan dukungan pustaka /
sumber-sumber relevan (diutamakan sumber primer) dan diakhiri dengan
penyimpulan. Kemukakan dengan sejujurnya keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam
penulisan laporan kasus terutama yang terkait dengan metoda penelitian. Bila perlu
berikan implikasi penerapan temuan / hasil pembahasan dalam praktik keperawatan
sehari-hari.
Contoh:
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Gambarkan secara ringkas lokasi penelitian terutama dikaitkan dengan yang
terkait dengan pelayanan yang diambil dalam studi kasus, misalnya unit / ruang
perawatan pasien kanker payudara (SDM, tempat tidur, SOP, dll) yang relevan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
2. Pengkajian
Fokus pengkajian diarahkan pada identitas klien yang diteliti (klien 1 dan klien 2),
keluhan utama, riwayat kesehatan (sekarang, dahulu, dan riwayat penyakit dalam
keluarga), serta genogram untuk memperjelas. Selain itu juga disertakan hasil-
hasil pemeriksaan diagnostic (laboratorium, hasil foto rontgen, dan lainnya) yang
relevan / mendukung masalah yang dikelola.
Hasil dapat disajikan secara narasi atau menggunakan matrik.
1) Identitas Klien
16 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Alamat
Nomor Registrasi
Diagnosis Medis
17 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
2) Riwayat Kesehatan (health history)
Tujuan memperoleh riwayat kesehatan adalah untuk memberi gambaran
tentang gejala pada klien dan bagaimana gejala ini berkembang dari waktu ke
waktu. Anamnesis yang lengkap akan menjadi panduan untuk membantu
mengidentifikasi penyakit potensial atau penyakit yang mendasarinya atau
keadaan penyakit. Selain mendapatkan data tentang status fisik klien, juga akan
mendapatkan informasi tentang banyak faktor lain yang memengaruhi status
fisik pasien termasuk kebutuhan spiritual, idiosinkrasi budaya, dan status
fungsional klien.
Komponen dasar dari riwayat kesehatan lengkap (selain informasi biografi)
meliputi: keluhan utama, status kesehatan saat ini, riwayat kesehatan
sebelumnya, gaya hidup saat ini, status psikososial, riwayat penyakit /
kesehatan keluarga, dan reviu system. Reviu system (system integument,
neurologi, musculoskeletal, penglihatan, pendengaran, kardiovaskuler,
endokrin, dll.) dapat dilakukan bersamaan pada saat melakukan pemeriksaan
fisik.
4) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Tuliskan hasil pemeriksaan yang
relevan dengan kasus dengan
prinsip “head to toes”
17 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
5)Pemeriksaan Diagnostik
18 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
3. Analisis masalah
Analisis data dilakukan untuk mengelompokkan data baik bersifat subjektif
maupun objektif yang sesuai untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
Contoh:
Klien 2
Data Subjektif Perubahan membrane Gangguan pertukaran gas
Tidak terkaji alveoli kapiler
Justifikasi (sekedar catatan –
tidak harus ada) – Penumonia
→penimbunan cairan di alveoli
→ perubahan membrane
alveoli kapiler
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 97.56%
4. Diagnosis Keperawatan
Contoh:
19 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
secret.
Klien 2 Gangguan pertukaran gas Perubahan membrane
alveoli kapiler
Data Subjektif
Tidak terkaji
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41,
PCO2= 25.1,PO2=123,
HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 95.56%
Catatan:
Diagnosis keperawatan mengacu pada Standar Dioagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI), atau sumber lain yang relevan.
5. Perencanaan
Contoh:
6. Implementasi
Tuliskan tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan yang dirasakan oleh klien dengan mengedepankan aspek
waktu (kapan dilakukan).
20 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Contoh:
21 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
7. Evaluasi
Tindakan evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan
tercapai atau belum.
Contoh:
B. Pembahasan
Peneliti melakukan komparasi antara tinjauan pustaka dengan kasus (klien 1 dan klien
2) untuk menjawab tujuan khusus yang ditetapkan. Pembahasan disusun
sesuaidengan tujuan khusus, berdasar pada pertanyaan mengapa dan bagaimana
didukung dengan sumber-sumber yang relevan (diutamakan sumber primer = jurnal).
Aspek yang dibahas mencakup komponen asuhan keperawatan meliputi:
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Simpulan & Saran – simpulan merupakan jawaban dari tujuan penulisan yang sudah
ditentukan bukan sebagai ringkasan hasil. Dapat dituliskan saran yang mengarah pada
implikasi untuk praktik keperawatan terutama potensi untuk pemecahan masalah di
masa yang akan datang.
Simpulan mengacu pada tujuan, hasil dan pembahasan mencakup: pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Saran mengacu pada implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan implikasi praktis dalam praktik keperawatan. Saran dibuat operasional
dan memberikan kesempatan pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan hasil penelitian / asuhan keperawatan yang dilakukan.
c) Bagian Akhir
Daftar Pustaka – jumlah daftar pustaka bukan menjadi dasar utama, namun lebih pada
mutu acuan yang dipilih, relevansi sumber, kemutahiran sumber, dan merupakan
sumber primer (terbitan ilmiah berkala seperti jurnal ilmiah). Gunakan acuan yang
22 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
relevan dengan topik penulisan laporan kasus terutama yang terbit dalam 1-10 tahun
terakhir (kecuali teori asli). Seluruh sumber yang dikutip dalam tulisan harus ditulis
dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka akan muncul secara otomatis ketika penulis menggunakan sistem
referensi yang otomatis (bukan manual).
Lampiran – lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan penulisan laporan
kasus yaitu dokumen asuhan keperawatan, termasuk lembar informed consent, ijin
penelitian, dan kuesioner (jika ada).
Riwayat Hidup – memuat nama lengkap penulis, tangal lahir, tempat lahir, jenis
kelamin, alamat rumah, riwayat pendidikan, dan pengalaman berorganisasi (jika ada),
serta daftar prestasi yang pernah diraih (jika ada) (lampiran 15).
CATATAN
1. Kasus yang diambil dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah 2 klien (termasuk
dalam konteks keperawatan keluarga)
2. Lama pengambilan kasus antara 3 sd. 7 hari efektif.
3.
23 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB V
KAJIAN LITERATUR
1. Pengertian
Kajian pustaka atau sering disebut dengan kajian literatur merupakan bagian penting dalam
penelitian. Kajian Pustaka menjadi dasar penting bagi peneliti karena menjadi pendukung pada
topik atau bidang yang akan diteliti. Kajian Pustaka memberikan informasi tentang apa yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya tentang bidang atau topik yang akan diteliti seseorang, baik
menyangkut teori, hipotesis, masalah penelitian, dan metoda penelitian, serta hasil-hasil penelitian
yang telah diuji berdasarkan hipotesis tertentu.
Beberapa pengertian tentang kajian literatur dikemukakan oleh beberapa ahli. Randolf
(2009) mendefinisikan kajian literatur sebagai analisis dan sintesis informasi, berfokus pada
temuan dan bukan sekadar kutipan bibliografi, meringkas substansi literatur dan menarik
kesimpulan darinya. Dengan demikian kajian literatur tidak sekedar mengutip, mengkopi, dan
menempel (paste) informasi dari sebuah literatur yang sudah teruji, namun ada proses menganalisis
dan mensitesis informasi yang tertuang dalam literatur tertentu untuk dapat disimpulkan. Oleh
karena itu, kajian pustaka memfokuskan pada persoalan teori-teori pendukung yang melandasasi
masalah atau ide-ide yang akan diteliti, dan membahas hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
relevan dengan topik yang akan diteliti (empirical researches).
2. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dari tinjauan pustaka. Disamping kajian pustakar dapat
membimbing peneliti untuk menyusun suatu hipotesis penelitian yang dikerjakannya, kajian
pustaka juga memeiliki tujuan membatasi masalah penelitian (delimiting the research problem).
Seringkali peneliti terjebak pada segi kuantitats dalam proses pengambilan sumber (literatur),
dibandingkan dengan aspek kualitas literatur yang diambil. Kondisi ini menjadikan kajian pustaka
seperti tidak memiliki batas yang jelas pada aspek apa, topi kapa, dan masalah yang mana akan
diteliti oleh peneliti. Penelitian bisa mengalami kagagalan jika para peneliti tidak membatasi
cakupan permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya secara lebih
mendalam jauh lebih baik daripada kajian suatu masalah yang luas, sehinga peneliti akan
menemukan alur penelitian sebelumnya yang berhasil membuktikan hipotesis penelitian. Tujuan
lain dari tinjauan pustaka adalah menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry).
Dalam melakukan suatu kajian pustaka, peneliti harus menentukan penelitian akan dilakukan
berkenaan dengan bidang atau topik tertentu. Kemampuan yang dimiliki peneliti memungkinkan
dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang selama ini luput menjadi perhatian peneliti yang
lain, sehingga peneliti akan dapat mengambil masalah yang tepat untuk dilakukan kajian atau
penelitian.
Tujuan tinjauan pustaka juga akan memberikan kemampuan pada peneliti untuk menghindari
pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fritless approaches). Kajian pustaka akan memberikan
gambaran pada peneliti tentang apa yang telah berhasil diuji dan mana yang belum berhasil
dilakukan pengujian. Atau dengan kata lain peneliti akan mampu menyimpulkan alur penelitian
sesuai dengan bidan atau topik yang akan diteliti yang terbukti belum atau tidak berhasil. Peneliti
juga akan mendapatkan pemahaman yang kuat tentang metodologi yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya (gaining methodological insights) saat melakukan kajian pustaka secara benar. Sering
para peneliti lebih focus pada hasil akhir dari sebuah penelitian dibandingkan dengan mencermati
disain atau rancangan yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Ketika peneliti focus pada
disain penelitian, maka akan diperoleh gambaran akurat tentang disain penelitian termasuk analisis
yang digunanakan dalam penelitian sebelumnya. Tujuan penting lain dari kajian pustaka adalah
untuk membantu mengidentifikasi rekomendasi penelitian lebih lanjut (further research). Kajian
pustaka pada umumnya juga menyediakan informasi tentang limitasi penelitian berdasarkan
pembahasan pada hasil penelitian yang ditemukan. Faktor limitasi penelitian sebelumnya seringkali
dapat membuka cakrawala peneliti selanjutnya untuk mengembangkan disain ataupun lingkup
masalah penelitian yang akan diteliti.
24 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
3. Sistematika Tinjauan Literatur
Unsur sistematikan karya ilmiah dengan metoda kajian literatur secara umum sama
dengan KTI yang dilakukan pada klien secara langsung. Sistematikanya terdiri atas
halaman judul, BAB I - Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, BAB II - Tinjauan pustaka, BAB III –
Metoda penelitian terdiri atas disain penelitian, database jurnal, batasan waktu publikasi, kata
kunci, jenis artikel penelitian, kriteria pencarian, analisis jurnal, alur atau bagan proses seleksi
artikel penelitian, BAB IV – Hasil dan pembahasan, dan BAB V – Simpulan dan saran.
1. Judul Penelitian
Judul penelitian adalah representasi dari hasil rumusan masalah penelitian. Judul
penelitian yang baik pada umumnya mengandung tiga aspek yaitu variable penelitian,
disain penelitian, dan populasi studi, demikian halnya pada judul yang digunakan
dalam studi literatur penulisan KTI.
Variabel yang tergambarkan pada literatur review karya tulis ilmiah bagi mahasiswa
prodi D3 keperawatan, pada umumnya adalah variable tunggal, yang tidak
menggambarkan sebagai variable bebas (independent variable) ataupun seagai
variable tergantung (dependent variable). Disain penelitian bisa berupa penelitian
eksperimental, cross-sectional, case-study, ataupun penelitian dengan pendekatan
kualitatif, bahkan penelitian yang bersifat deskriptif.
Contoh judul penelitian kajian pustaka yang dapat digunakan dalam penyusunan KTI
antara lain:
a. Perawatan luka gangrene DM menggunakan maggot: kajian pustaka untuk
mempercepat proses penyembuhan luka ganggreen DM berdasarkan indicator
tahap penyembuhan luka.
b. Perawatan spiritualitas pada penderita DM: kajian literatur untuk menstabilkan
control glikemik.
c. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan integritas jaringan akibat
gangrene DM: studi lieratur.
2. BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
Latar Belakang Masalah - memuat ulasan singkat mengapa penulisan laporan
dalam bentuk studi kasus dilakukan. Uraian dimulai dari hal yang unik, fakta,
masalah, termasuk setting tempat pengambilan kasus, dan pendapat yang mendasari
dilakukannya penulisan ilmiah yang didukung dengan sumber-sumber yang berkaitan
dengan topik penulisan laporan kasus. Diuraikan juga bagaimana masalah dapat
dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah di masa yang akan datang. Thus,
dalam latar belakang perlu diuraikan tentang besaran masalah bisa dalam bentuk data
kualitatif ataupun kuantitatif berdasarkan fakta penelitian empiris yang relevan,
factor- faktor yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kasus, dan upaya-upaya
yang selama ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Berikan informasi
apa kelemahan-kelemahan dari program atau intervensi yang selama ini telah
dilakukan untuk mengatasi masalah. Dalam konteks ini, peneliti bisa mengisi celah
kelemahan untuk dilakukan penelitian.
Sebagai contoh – [catatan – ini hanya penggalan latar belakang masalah]
Saat ini kasus DM menunjukkan trend yang meningkat dari waktu ke waktu. Masalah
utama DM tipe 2 adalah tidak stabilnya kadar gula darah (glycemic control) yang
dipicu berbagai factor. Pemerintah telah menggulirkan beberapa program
mulai dari
25 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Posbindu, Prolanis, dan Germas. Namun control glikemik masih menjadi persoalan
26 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
utama penderita DM tipe 2. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas
fisik, pengaturan diit, menghindari stress dapat menurunkan kadar gula darah. Namun
demikian, hasilnya belum juga optimal. DM tipe 2 adalah penyakit kronis yang
disandang seumur hidup pada penderitanya. Kondisi ini akan memicu terjadinya
alterasi emosi sehingga penderita menjadi tidakm memiliki semangat (spirit). Beberapa
kajian ilmiah menunjukkan bahwa intervensi spiritualitas berdampak pada peningkatan
semangat pada beberapa kasus penyakit kronis seperti hipertensi. Belum ada penelitian
tentang pengaruh spiritualitas pada tingkat spirit dan kadar control glikemik pada
penderita DM tipe 2. Berdasarkan fenomena ini maka perlu adanya kajian literatur
tentang pengaruh intervensi spiritualitas dan kadar glikemik pada penderita DM tipe 2.
Rumusan Masalah - dapat disusun dengan meringkas fenomena yang ada di latar
belakang masalah diakhiri dengan pertanyaan atau dengan cukup dibuat dalam bentuk
pertanyaan.
Sebagai contoh – Masalah utama DM tipe 2 adalah tidak stabilnya kadar gula
darah (glycemic control) yang dipicu berbagai factor. Pemerintah telah menggulirkan
beberapa program, namun control glikemik masih menjadi persoalan utama penderita
DM. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas fisik, pengaturan diit,
menghindari stress dapat menurunkan kadar gula darah. Namun demikian, hasilnya
belum juga optimal. DM tipe 2 merupakan penyakit kronis yang disandang seumur
hidup pada penderitanya. Kondisi ini akan memicu terjadinya kecemasan dan depresi
sehingga penderita menjadi tidak bersemangat untuk sembuh. Beberapa kajian ilmiah
menunjukkan bahwa intervensi spiritualitas berdampak pada peningkatan semangat
pada beberapa kasus penyakit kronis seperti hipertensi. Belum ada penelitian tentang
pengaruh spiritualitas pada tingkat spirit dan kadar control glikemik pada penderita
DM tipe 2. Berdasarkan fenomena ini maka dirumuskan masalah penelitian: apakah
intervensi spiritualitas memberikan pengaruh intervensi spiritualitas dan kadar
glikemik pada penderita DM tipe 2?
Rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan adalah: apakah intervensi spiritualitas
memberikan pengaruh intervensi spiritualitas dan kadar glikemik pada penderita DM
tipe 2?
Tujuan Penulisan – memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang
akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar
belakang. Tujuan penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik pada
tujuan umum maupun tujuan khusus dengan pendekatan SMART (specific,
measurable, achieveable, reasonable, dan time frame). Tujuan mengacu pada
rumusan masalah penelitian, yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Berikut adalah contoh penulisan tujuan penulisan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pustaka hasil-hasil penelitian tentang
pengaruh intervensi spiritualitas terhadap stabilitas control glikemik pada penderita
DM tipe 2.
Manfaat Penelitian – memuat tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian (studi
kasus) baik secara teoritis maupun praktis.
Sebagai contoh:
Manfaat Teoritis
Hasil penulisan KTI ini diharapkan memberikan sumbangan untuk meningkatkan
pengetahuan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan
diabetes melitus tipe 2.
26 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Manfaat Praktis
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien dengan diabetes melitus tipe 2, dan
dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan penelitian lebih lanjut terutama
terkait dengan klien yang mengalami gagal ginjal kronik, dan klien dengan tingkat harapan
hidup yang rendah (klien paliatif).
28 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
14. JStore. url: https://www.jstor.org/
15. Taylor & Francis. url: https://e-resources.perpusnas.go.id/
16. DOAJ (Directory of Open Access Journal). url: https://doaj.org/
17. Emerald. url: https://www.emerald.com/insight/
18. WorldCat. url: https://www.worldcat.org/
19. Copernicus. url: https://journals.indexcopernicus.com/
20. Crossref. url: https://search.crossref.org/
21. Microsoft Academic Search. url: https://academic.microsoft.com/home
22. Scilit. url: https://www.scilit.net/
23. Dimensions. url: https://app.dimensions.ai/discover/publication
24. Google Scholar. url: https://scholar.google.com/
Contoh dalam penulisan - [catatan tuliskan hanya yang digunakan]. Strategi
pencarian artikel-artikel penelitian dilakukan melalui database jurnal penelitian terindeks
nasional dan internasional yaitu Pubmed, Science direct, ProQuest, EBSCO, Google Scholar,
dan Microsoft Academic Search.
Batasan waktu publikasi – Batasan waktu artikel penelitian sangat penting,
mengingat beberapa penelitian pada umumnya memiliki waktu tayang selama 5 tahun,
sementara buku teks dapat sampai sepuluh tahun. Kecuali jika yang diambil adalah
teori asli (original theory) bisa diambil sesuai tahun dimana teori tersebut ditemukan
dengan catatan sumbernya original (asli).
Contoh dalam penulisan – Batasan waktu maksimal artikel yang digunakan
dalam kajian pustaka ini adalah lima tahun terakhir (2016-2021).
Kata kunci - Kata-kata kunci (keywords) merupakan kata-kata atau frase yang
penting dan sering muncul di dalam sebuah teks atau dokumen. Kata-kata kunci dalam
artikel penelitian dapat ditemukan di dalam judul, abstrak, dan isi tulisan. Pada setiap
halaman dokumen atau web terdapat kata-kata kunci yang dianggap sebagai kata-kata
penting. Reitz (2012) mendefiniskan kata kunci (keyword) sebagai satu kata atau frase yang
menonjol (significant) pada judul, tajuk subjek, catatan isi, abstrak atau teks sebuah cantuman
pada katalog online dan database bibliografi, yang dapat dimanfaatkan sebagai istilah
pencarian dalam pencarian bebas untuk menemukan seluruh cantuman yang memuat kata
kunci tersebut. Dalam pencarian informasi (information searching) kata-kata kunci
sangat berguna untuk memulai pencarian. Dalam pencarian informasi, kata-kata kunci
dapat diperluas atau dipersempit agar informasi yang dicari tepat sasaran. Kata-kata
kunci dapat dikembangkan dan dipersempit melalui kata-kata lain yang berkaitan
dengan topik. Pada online database terdapat fasilitas yang digunakan untuk
mengembangkan kata kunci (topik) yang sesuai dengan bidang subyek yang menjadi
cakupannya. Untuk menentukan kata-kata kunci lain sebagai kata-kata alternatif, kita
dapat menggunakan antara lain thesaurus, daftar tajuk subjek, Library of Congress
Subject Headings, Sears List Subject Heading, Medical Subject Headings (Bidang
Kedokteran dan Kesehatan), dan Macro Thesaurus (Bidang Ekonomi). Peneliti harus
menentukan kata kunci yang sesuai dengan topik penelitian dengan memberikan konektor
“AND” atau “OR” atau “DAN” atau “ATAU”.
Contoh dalam penulisan – Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel
pada penelitian ini adalah diabetes melitus tipe 2, intervensi spiritualitas, control
glikemik atau dengan istilah asing (English) adalah type 2 diabetes mellitus,
spirituality intervention, glycemic control. Pencarian artikel menggunakan konektor
“DAN” atau “AND”, misalnya “type 2 diabetes mellitus and spirituality intervention”
dan “spirituality intervention and glycemic control”. Demikian juga yang dalam
Bahasa Indonesia.
Jenis artikel penelitian – Jenis artikel merujuk pada disain atau rancangan
penelitian yang digunakan dalam penelitian yang akan diambil. Peneliti harus
mempertimbangkan level of evidence based mulai dari yang paling tinggi yaitu meta-
analysis, systematic review, RCTs (Randomized Controlled trials), quasy-experiment,
29 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
cohort study, case-control, cross sectional study, hingga pada pendapat ahli (expert
opinion). Pemilihan yang tepat akan memberikan kekuatan dukungan artikel yang
diambil dalam penelitian yang akan dilakukan. Namun demikian perlu diingat bahwa
sekalipun level of evidence-nya tinggi tetapi hasil penelitian baru pada taraf hewan
(animal study) atau hasilnya masih pada taraf siginifikansi statistic bukan pada
pengaruh secara klinik, maka sebaiknya untuk tidak digunakan terutama jika ada hasil
lain yang lebih baik.
Contoh dalam penulisan – jenis penelitian yang digunakan dalam kajian pustaka
ini adalah penelitian meta-analysis, systematic review, dan RCTs.
Kriteria pencarian artikel – kriteria artikel yang akan digunakan dalam
mendukung penelitian dengan kajian pustaka menjadi sangat penting. Hal ini untuk
lebih menfokuskan kajian ilmiah yang akan diambil sebagai referensi. Untuk
mempersempit dan agar lebih sesuai dengan topik penelitian, maka peneliti dapat
membuat Batasan tertentu dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi
merupakan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk memutuskan apakah artikel yang
diambil sesuai dengan topik dan tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi adalah
ketidaksesuaian syarat yang ditetapkan dengan artikel yang diambil. Kriteria pada
umumnya mengacu pada waktu terbit misalnya lima tahun terakhir, Bahasa yang
umumnya mengacu pada Bahasa PBB (UN) terutama jika diterbitkan secara
international (Inggris, Arab, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Mandarin), dan kemudahan
dalam mengkakses artikel secara lengkap. Namun demikian tetap mengacu pada
tujuan penelitian.
Contoh dalam penulisan – Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu artikel
penelitian terpubliksasi dan terindeks di jurnal nasional dan internasional periode
tahun 2016-2020, jenis artikel penelitian asli, dapat diakses dalam bentuk teks
lengkap. Kriteria eksklusi adalah bila artikel yang diambil ternyata diketahui berasal
dari kategori jurnal predator.
Analisis artikel – Kegiatan dimaksudkan untuk memudahkan dalam menganalsisi
dan mensistesis artikel jurnal dari sisi disain, hasil penelitian, dan saran atau
rekomendasi. Untuk memudahkan menganalisis dan mensisntesis dapat dituliskan
menggunakan matrik dalam bentuk table.
Contoh dalam penulisan – artikel jurnal yang diperoleh sesuai dengan kriteria
inklusi seluruhnya berjumlah 21 artikel [catatan - sesuaikan dengan jumlah yang
ditemukan pada penelitian anda] yang disusun dalam bentuk table terdiri dari
nomor, judul, peneliti, tahun, disain, sampel, hasil dan rekomendasi.
Bagan proses pencarian artikel – kegiatan ini untuk memudahkan pembaca dan
peneliti dalam menjelaskan proses pencarian artikel sejak tahap awal (masih dalam
jumlah yang besar), tahap penyaringan melalui kriteria inklusi dan eksklusi, hingga
pada penentuan jumlah akhir artikel yang benar-benar sesuai dengan topik / tujuan
penelitian. Berikut merupakan salah satu contoh proses strategi pencarian artikel.
Contoh dalam penulisan – strategi pencarian artikel dalam penelitian ini
sebagaimana tergambarkan pada Bagan 2. [catatan - sesuaikan nomor anda]
30 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Contoh lain sebagaimana disampaikan oleh Jauhar, dkk. (2020, p.22), yaitu:
31 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Tabel 1 Ringkasan artikel pengaruh intervensi spiritualitas terhadap
stabilitas control glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2
tahun 2016-2020
Simpulkan dari hasil ringkasan yang ditampilkan dalam Tabel dalam bentuk analisis
deskriptif.
Pembahasan – Lakukan pembahasan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh
peneliti. Pembahasan difokuskan pada hasil-hasil penelitian yang berhasil dirangkum
dalam table ringkasan hasil pencarian artikel. Pembahasan juga diarahkan pada
bagaimana variable independent memberikan pengaruh secara nyata pada perubahan
variable dependent. Beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman untuk
membahas antara lain mengapa variable dependen bisa berubah oleh variable
independent? Mekanismenya bagaimana sehingga bisa terjadi perubahan? Apakah
peneliti benar-benar telah mengendalikan variable lain yang mempengaruhi perubahan
variable dependen? Identifikasi (jika ada) limitasi di masing-masing penelitian.
32 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB VI
PENULISAN RUJUKAN
Contoh:
Subari (2005) menyatakan, “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (p. 110).
Atau
Peneliti menyatakan bahwa “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (Subari, 2005, p. 110).
Bila diambil dari sumber yang tidak menyediakan halaman (page), maka
penulisannya cukup memberikan simbol ¶ yang berarti paragraf.
Contoh:
As Mayers (2000, ¶ 5) aptly phrased it, “positive emotions are both an end – better
to live fulfilled, with joy – and a means to a more caring and healthy society.”
33 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Contoh:
”Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah...mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi terhambat ke jaringan tubuh” (Rokhaeni, 2001, p. 54).
Contoh:
Sugiharto, dkk. (2007) menyatakan bahwa penyakit TBC paru dapat menular ke
orang lain melalui berbagai cara, namun paling utama adalah melalui percikan
ludah.
Contoh:
Penyakit TB di Puskesmas Srondol kota Semarang menunjukkan angka yang
secara signifikan naik dari tahun ke tahun (Sugiharto, komunikasi personal, 12
Agustus 2008).
34 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
2. Cara merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang dituliskan secara tidak langsung (dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri), ditulis tanpa menggunakan tanda kutip (“...”) dan terpadu dalam teks. Nama
penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau ditulis tersendiri.
Contoh:
Rokhaeni (2001) mendefinisikan hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada
pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun
pada jaringan tubuh.
Atau
Hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga
memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh
(Rokhaeni, 2001).
MaCmillan.
Bila ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,
b, c, dst yang urutannya berdasarkan kronologis atau abjad judul bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. (1985a). Career ladder plans:Ttrends and emerging
35 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Cornet, L. & Weeks, K. (1985b). Planning career ladders: Lessons from
Contoh:
Arwani & Heru Supriyatno (Eds.) (2005). Manajemen bangsal keperawatan.
Jakarta: EGC.
YA3.
Contoh:
Purwanto, S.W. (2005). Kepemimpinan dalam keperawatan. Dalam Arwani &
Jakarta: EGC.
36 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Contoh artikel jurnal dengan 2 pengarang:
Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in
(2), 10-36.
Contoh:
Krashen, S., Long, M., & Scarcalla, R. (1979). Age, rate and eventual attainment
Contoh:
37 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Huda, M. (13 November 1991). Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa
Pos, hlm.6.
Down Scientific Barriers to The Study Of Brain and Mind. Science, 290,
1113- 1120.
Woolf, N. J., Young, S. L., Fanselow, M. S., & Butcher, L. L. (1991). MAP-2
Jika abstrak diperoleh dari sumber kedua maka penulisannya adalah sebagai
berikut:
Judul dokumen ditulis di awal dengan tulisan miring, diikuti tahun penerbitan,
kota penerbitan, dan nama penerbit.
38 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1978). Pedoman penulisan
Contoh:
Carpernito, L.J. Tanpa tahun. Perawatan medikal Bedah: Suatu Pendekatan
Contoh:
Arwani. (2003). A descriptive survey regarding nurses knowledge level about
39 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Septediningrum. (2004). Pengaruh senam asma terhadap nilai arus puncak
Semarang.
Nama penulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul makalah ditulis miring, lalu
diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh :
Karim, Z. (1987). Tatakota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan
September.
Contoh :
Nurkusuma, D. (2002). Posyandu lanjut usia di Puskesmas Pare Kabupaten
Contoh:
40 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Kumaidi, (1998). Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (online), (NETTRAIN@nbvm.cc.buffalo.edu. Retrived 22
November 1995).
Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JLP. E-mail
kepada Ali Saukah (Tipp si@mig.ywcn.or.id).
41 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB VII
ILUSTRASI
1. Tabel
Tabel harus memiliki identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan di atas
tabel. Nomor tabel ditempatkan pada baris paling atas, yang kemudian pada baris kedua
dituliskan judul tabel ditulis miring (italic). Tabel yang besar (lebih dari setengah
halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan jika tabel cukup
pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. Jika tabel
lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis
horisontal. Pada halaman selanjutnya tuliskan Tabel… (Lanjutan) pada tepi kiri, 3 spasi
dari horisontal teratas tabel. Lihat contoh berikut ini.
Tabel 3.1
Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf
P Pb Pan PI R TSR TR
% % % % % % %
Seminar 57.8 65.6 40.0 31.1 41.6 52.9 Ttd
Penataran 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0
Lokakarya 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd
2. Gambar
Istilah gambar merujuk pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dimaksudkan untuk menetapkan hubungan tertentu yang
signifikan selain digunakan untuk menyajikan data statistik dalam bentuk grafik.
Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat gambar, yaitu:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar.
b. Gambar harus sederhana.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat.
d. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
42 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
f. Gambar dengan menggunakan angka, bukan dengan kata gambar di atas atau gambar
di bawah ini.
g. Gambar diberi nomor arab sebagaimana nomor tabel.
Contoh:
43 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB VIII
PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI / BIMBINGAN PENULISAN
1. Penjilidan
Penjilidan untuk proposal Karya Tulis Ilmiah dengan soft binding dengan kertas sampul
berwarna merah maroon. Proposal KTI dijilid sebanyak 4 (empat) eksemplar (3 untuk
penguji dan 1 untuk mahasiswa teruji). Laporan kasus dijilid dengan hard cover (jilid
keras) dengan tulisan pada halaman sampul berwarna emas di atas sampul berwarna
merah maroon. Laporan kasus (fixed) dijilid sebanyak 2 eksemplar (1 untuk
perpustakaan, 1 untuk penulis / mahasiswa), sementara untuk dosen pembimbing dan
penguji diberikan dalam bentuk soft copy (CD).
2. Teknik Pengetikan
1) Kertas bidang pengetikan dan naskah akhir
Kertas yang digunakan untuk membuat laporan kasus adalah jenis HVS putih, ukuran
A4 80 (21.0 x 29.7 cm). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi
atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. Naskah laporan kasus dicetak
dengan printer deskjet, injet atau laser.
3) Spasi
a. Antar baris
Hasil laporan kasus diketik dengan spasi 1.5, kecuali pada keterangan
gambar,grafik, lampiran, tabel dan kutipan langsung yang lebih dari 40 kata diketik
dengan spasi tunggal (single space). Jarak antara akhir judul bab dan awal teks
adalah 3 spasi. Jarak antara akhir teks dengan awal sub judul 2 spasi dan jarak antara
sub judul dengan awal teks berikutnya adalah 2 spasi. Jarak antara satu macam
bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan atau pustaka adalah
spasi ganda (double space).
b. Antar kata
Spasi antar 2 kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan maksimal
sama dengan ukuran 1 huruf. Tepi kanan rata atau (full justification), sedangkan tepi
kiri menjorok 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan pada setiap awal
paragraf (indent).
Prosen bimbingan dapat dilakukan secara langsung (jika memungkinkan), ataupun melaui
on-line sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan pembimbing KTI. Saat
melakukan komunikasi dengan dosen pembimbing baik melalui telepon ataupun WA /
media relevan lainnya, harus menggunakan cara-cara komunikasi yang etis dan elegan.
Bahan konsultasi sudah dalam bentuk ketikan sesuai dengan aturan-aturan yang digunakan
dalam laporan akhir baik yang dikirim melalui cara on-line ataupun langsung.
Catatan Penting:
1) Pendekatan kasus (proses keperawatan) menggunakan form dokumentasi proses keperawatan (dilampirkan dalam
laporan kasus).
2) Laporan KTI (hasil) ditulis dalam bentuk narasi atau dengan matrik.
3) Pendekatan kasus berdasarkan respon klien.
4) Proposal KTI dan laporan KTI untuk ujian, dijilid soft binding sebanyak masing-masing 4 eksemplar (3 untuk penguji
dan 1 untuk mahasiswa teruji)
5) Proposal KTI yang sudah direvisi dan disyahkan oleh penguji dijilid soft binding sebanyak 1 eksemplar dan
dikumpulkan pada panitia ujian
6) Laporan KTI yang sudah disyahkan oleh penguji dijilid hard binding sebanyak 2 eksemplar
7) Dokumen asuhan keperawatan merupakan hasil pengelolaan klien yang dilakukan oleh penulis sendiri di wahana
praktik yang telah disyahkan baik oleh pembimbing wahana praktik maupun dosen pembimbing klinik.
8) Dokumen butir 7 merupakan sumber data yang harus dibawa saat bimbingan dan ujian (proposal KTI dan laporan
KTI).
44 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB IX
PRESENTASI ILMIAH & PUBLIKASI
1. Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah adalah menyampaikan hasil kajian terhadap topik tertentu secara ilmiah.
Dibutuhkan strategi khusus dan persiapan yang matang untuk menghasilkan presentasi
ilmiahyang bermutu.
Banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya suatu presentasi ilmiah. Faktor diri
penyaji, faktor luar seperti penguji, kondisi lingkungan, dan audien, serta sarana dan
prasarana pendukung presentasi. Faktor penyaji menjadi penting disiapkan karena
kesiapan diri penyaji baik secara mental dan fisik akan menentukan berhasil tidaknya
sebuah presentasi ilmiah. Namun demikian jangan pernah menyepelekan faktor di luar
penyaji terutama yang berkaitan bagaimana menggunakan peralatan (media) presentasi.
Presentasi yang sukses ditentukan oleh materi (50%), pendekatan psikologis (20%),
metode penyampaian (20%), dan kepribadian diri penyaji (10%) (IPB, 2012). Meskipun
hanya 10% namun faktor penyaji menjadi sangat kuat pengaruhnya untuk keberhasilan
presentasi. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang efektif agar presentasi ilmiah
sukses antara lain penyiapan materi presentasi, penyiapan sebelum melakukan presentasi,
dan saat melakukan presentasi, serta saat mengakiri presentasi.
Persiapan sebelum melakukan presentasi – banyak hal yang harus disiapkan oleh
penyaji sebelum presentasi. Sebelum membuat suatu presentasi perlu dikaji siapa yang
akan menjadi audien (apakah hanya penguji atau ada audien lain?). Penyaji harus datang
di tempat presentasi lebih awal dari yang dijadwalkan untuk mengecek kesiapan dan
fungsi komponen- komponen presentasi (materi, slide, LCD, laser pointer, bahkan sumber
listrik). Jika memungkinkan lakukan pemanasan seperlunya dan latihan presentasi 1 (satu)
hari sebelum hari presentasi di depan teman-teman atau bahkan pembimbing untuk
mendapatkan masukan dan memastikan waktu yang digunakan sesuai dengan yang
disediakan. JANGAN LUPA MENCERMATI FORMAT PENILAIAN
PRESENTASI
jika memungkinkan. Penyaji tetap menyiapkan materi presentasi dalam bentuk hard-copy
untuk mengantisipasi keadaan jika sampai terjadi listrik MATI / PADAM!
Saat melakukan presentasi – sesaat sebelum memulai presentasi jangan lupa menarik
napas dalam untuk mengatasi perasaan gugup yang berpengaruh pada kecepatan dan
45 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
intonasi bicara. Jangan menyampaikan presentasi sebelum diberi kesempatan oleh
moderator ujian. Setelah diberi kesempatan oleh moderator, sampaikan kata-kata
pembuka
46 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
yang berwibawa dan menarik seperti “terima kasih, selamat siang / asaslamualaikum wr
wb, saya [nama] akan menyampaikan hasil penelitian dengan judul [judul laporan
kasus]...” dst.
Pada saat menyampaikan pokok pikiran, tetaplah menjaga kontak mata dengan audien
terutama dewan penguji. Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan di slide, sehingga
terkesan membelakangi penguji / audien, namun cukup memberikan penekanan dan
elaborasi pada bagian-bagian yang perlu. Berbicaralah dengan ucapan yang jelas, tidak
tergesa-gesa, dan tunjukkan emosi dan rasa yang sesuai dengan materi yang
dipresentasikan.
Selesaikan presentasi ilmiah tepat waktu, dan siapkan kata-kata penutup yang singkat,
berwibawa dan menarik seperti “demikian presentasi dari saya, terima kasih, selamat
siang /wassalamualaikum wr wb...”
Ingat jangan melakukan presentasi sebelum disilahkan oleh moderator, dan
duduklah saat disilahkan moderator Ketika presentasi selesai.
Catatan:
1. Pada pengantar hindari kata MAAF akan terkesan tidak siap.
2. Perhatikan penampilan dan kerapian pakaian
3. Perhatikan gesture baik saat presentasi, ataupun menjawab pertanyaan penguji.
2. Publikasi ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Publikasi
ilmiah sebagai tanggung jawab peneliti bahwa hasil penelitian yang dilakukan siap untuk
dilakukan verifikasi oleh masyarakat.
KKNI level 5 mengisyaratkan bahwa lulusan dari program diploma III keperawatan diharapkan
mampu Menyusun laporan dengan sahih dan akurat, dan mengkomunikasikannya dengan pihak
lain. Oleh karena itu, hasil penelitian mahasiswa prodi keperawatan di lingkungan Poltekkes
Semarang harus dipublikasikan ke pihak lain minimal dalam bentuk repcitory. Namun jika ada
mahasiswa yang dirasa layak dan mampu untuk mempublikasikan karyanyanya dalam bentuk lain
misalnya di jurnal atau dalam bentuk HKI, tetap diperbolehkan.
47 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
BAB X
PENUTUP
Demikian pedoman penulisan KTI dibuat agar dapat dijadikan rujukan dalam
menyusun laporan ilmiah khususnya di lingkungan Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang.
48 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Wijayati, S., Indriyawati, N., Purnomo, Elisa, & Sriningsih, I. (2018). Buku panduan
Kemenkes Semarang.
Jauhar, M., Shobirun, Sriningsih, I., & Puspitaningrum, P. (2020). Buku panduan penulisan kajian
Institut Pertanian Bogor. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bogor: IPB Press.
Saukah, A. (Eds). (2003). Pedoman penulisan ilmiah KTI tesis disertasi: Artikel makalah
Reitz, J.M. (2012). Online dictionary for library and information science. http://www.abc-
clio.com/ODLIS/.
49 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
LAMPIRAN-LAMPIRAN
50 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (proposal KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
51 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (laporan KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
52 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) (proposal KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
53 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) (laporan KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
54 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 3: Contoh lembar pernyataan keaslian penelitian
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Tanda tangan
Nama Terang
55 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing (proposal KTI)
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul Asuhan
Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) Pada Pasien Kanker Payudara Stadium
III di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui
untuk diuji.
Pembimbing
56 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 4: Contoh lembar persetujuan pembimbing (laporan KTI)
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul
Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) pada pasien Kanker Payudara
Stadium III di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji.
Pembimbing
57 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan (proposal KTI)
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan
judulAsuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) Pada Pasien Kanker
Payudara Stadium III di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang ini telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
NIP. 197408272002122001
Mengetahui,
Perwakilan Jurusan Keperawatan
58 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 5: Contoh lembar pengesahan (Laporan KTI)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Kronik) Pada Pasien Kanker Payudara
Stadium III di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di
depan dewan penguji pada tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
NIP. 197408272002122001
Mengetahui,
Ketua Perwakilan Jurusan
59 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 6 : Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Kanker Payudara Stadium III Di RSUP Dokter
Kariadi Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang atas
dukungan dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini, Ketua Jurusan
Keperawatan, Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Blora, Direktur RSUP Dokter
Kariadi Semarang, dan klien yang dengan sukarela berpartisipasi dalam asuhan keperawatan.
Peneliti berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat khususnya
untuk pengelolan klien dengan masalah nyeri karena kanker payudara stadium III. Penulis
menyadari bahwa laporan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan karya ilmiah pada masa mendatang sangat
penulis harapkan.
Catatan:
1. Kata pengantar pada proposal KTI maka penulisannya menggunakan kata proposal Karya Tulis Ilmiah; sedang
pada laporan akhir dituliskan laporan Karya Tulis Ilmiah;
2. Untuk penyampaian penghargaan pada pihak-pihak yang mendukung terhadap penyelesaian penulisan proposal
KTI maupun laporan KTI dapat dituliskan dengan cara narasi (seperti contoh) atau menggunakan angka arab (1, 2,
3, dst.) yang dituliskan berurutan ke bawah. INGAT TIDAK BOLEH SEMBARANG ORANG MASUK
DALAM KATA PENGANTAR, misalnya seseorang yang selalu setia mendampingi dll.
60 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 7 : Contoh Abstrak (hanya ada di laporan KTI)
Abstrak
61 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
FAMILY NURSING CARE IN PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS
FOCUSED ON THE STUDY OF LACK OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT
PREVENTION OF TB TRANSMISSION IN THE WORKING AREA OF
PUBLIC HEALTH CENTER OF PONCOL SEMARANG MUNICIPALITY
Abstract
62 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 8 : Contoh daftar isi (proposal KTI)
63 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN .............................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL (JIKA ADA) ....................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) ................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................................... 2
C. Manfaat ...................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4
A. Kanker Payudara Stadium III ................................................................ 4
B. Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ......................................... 6
C. Pengelolaan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ................. 10
D. Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .... 12
1. Pengkajian ...................................................................................... 12
2. Diagnosis ...................................................................................... 13
3. Perencanaan ...................................................................................... 15
4. Implementasi ...................................................................................... 16
5. Evaluasi ...................................................................................... 17
BAB III METODA PENELITIAN .................................................................. 19
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 19
B. Subjek Penelitian ....................................................................................... 19
C. Tempat dan Waktu ................................................................................ 19
D. Variabel dan Definisi Operasional variabel ................................................. 20
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 21
G. Etika Penelitian ......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
64 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
B. Tujuan ................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4
A. Kanker Payudara Stadium III ............................................................. 4
B. Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ....................................... 6
C. Pengelolaan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .................. 10
D. Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .... 12
1. Pengkajian ................................................................................... 12
2. Diagnosis Keperawatan .................................................................. 13
3. Perencanaan .................................................................................. 15
4. Implementasi .................................................................................. 16
5. Evaluasi .................................................................................. 17
BAB III METODA ........................................................................................ 19
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 19
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 19
C. Tempat dan Waktu ............................................................................. 19
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................................ 20
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
G. Etika Penelitian ...................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 23
A. Hasil ...................................................................................................... 23
B. Pembahasan ........................................................................................ 25
1. Pengkajian ................................................................................ 25
2. Diagnosis Keperawatan ............................................................... 27
3. Perencanaan ................................................................................ 28
4. Implementasi ................................................................................ 30
5. Evaluasi ................................................................................ 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 35
A. Simpulan ............................................................................................... 35
B. Saran ............................................................................................... 35
65 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
66 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 9 : Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
fikasi Pengobatan Tuberkolosa....................................................................................................................10
fikasi Hipertensi 15
67 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 10 : Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
way Tuberkulosa 23
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan.....................................................30
68 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 11 : Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Dokumentasi Proses Keperawatan........................................................................23
2 SOP Pemasangan Kateter.......................................................................................30
69 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 12 : Contoh daftar singkatan
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
PYAR : People Year At Risk
WHO : World Health Organisation
Posbindu PTM : Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
GERMAS : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
PISPK : Program Indonesia Sehat melalui Pemberdayaan Keluarga
FCC : Family Centered-Care
IGT : Impaired Glucose Tolerance
GPPAQ : General Practice Physical Activity Questionnaire
GLUT : Glucose Transporter
TRA : Theory of Reasoned Action
TPB : Theory of Planned Behavior
FGD : Focused Group Discussion
PBC : Perceived Behavior Control
ACCH : Association for the Care of Children Health
FACIT-Sp : Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-
Spiritual Wellbeing
ICV : Index of Content Validity
GOD-PAP : Glucose Oxydase – Phenol Amino Peroxydase
ANOVA : Analysis of Variance
ATP : Adenosine Triphospate
70 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 13 : Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.E., & Valentine, W. L. (1994). The Preparation of articles for publication in the
376.
Calfee, R.C., & Valencia, R. R. (2001). APA guide to preparing manuscripts for Journal
CATATAN PENTING:
1. Perhatikan konsistensi penulisan daftar pustaka mencakup urutan penulisan, penulisan
nama pengarang, tahun (apakah berkurung / tidak), judul penelitian (ditulis miring –
ketikabukan dari jurnal), lokasi publikasi: nama publisher. Jika dari jurnal maka ada nama
jurnal (ditulis miring), plus nomor, volume dan halaman.
2. Spasi seharusnya diatur sesuai dengan kesepakatan.
3. Jika menggunakan cara manual harus dicek apakah yang ada di kutipan sudah dituliskan di
daftar pustaka begitu juga sebaliknya.
71 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 14: Ukuran bidang pengetikan
1 cm
4 cm
AREA PENGETIKAN
3 cm
1 cm
3 cm
72 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 15: Contoh penjilidan laporan KTI
KARYA TULIS
ILMIAH
JUDUL Halaman
Sampul KTI
(lihat Contoh)
NAMA
NIM
LOGO
TAHUN
73 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 16: Contoh Form CV (Curriculum vitae).
1. Nama Lengkap :
2. NIM :
3. Tanggal Lahir :
4. Tempat Lahir :
5. Jenis Kelamin :
6. Alamat rumah: a. Jalan :
b. Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab / kota :
e. Propinsi :
7. Telpon: a. Rumah :
b. HP :
c. E-mail :
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Blora
2. Pendidikan SLTA di ........, lulus tahun ......
3. Pendidikan SLTP di ........, lulus tahun ......
4. Pendidikan SD di ........, lulus tahun ......
Akbar Tanjung
NIM 1.1.10463
74 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 17: Lembar Bimbingan
LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLORA
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Judul KTI :
Blora, ..........................................
Kaprodi Keperawatan
Blora Program Diploma III
75 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 18: Kisaran Nilai
76 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 19: Berita acara ujian (proposal KTI / laporan KTI)
FM-POLTEKKES-SMG-BM-05-01/R0
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Dinyatakan :
LULUS / LULUS DENGAN REVISI*
LAYAK/TIDAK LAYAK *
77 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
*Coret yg tidak perlu
Blora,
Mahasiswa Ketua Penguji,
NIM. NIP.
Tim Penguji :
1 Ketua Penguji 1.
2 Penguji 1 2.
3 Penguji 2 3.
78 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a
Lampiran 20: Lembar penilaian proposal KTI
FORM PENILAIAN UJIAN PROPOSAL KTI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLORA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
A PRESENTASI
1. Kejelasan dalam mengemukakan intisari proposal KTI 4
2. Optimalisasi penggunaan waktu yang disediakan (maksimal 15 menit) 3
3. Kefokusan tatapan mata pada penguji / audien 3
4. Ketepatan penggunaan media presentasi 3
5. Kemampuan menggunakan media 3
6. Respect pada penguji peroposal KTI 5
B RESPONSI
7. Kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penguji 5
8. Kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan referensi 5
9. Peguasaan materi (teori / konsep) 5
10. Penguasaan metoda penelitian / studi kasus yang akan dilakukan 5
C LATAR BELAKANG
11. Memuat pemikiran yang menjadi dasar penelitian 4
12. Kesesuaian tujuan penelitian / studi kasus dengan judul / topik penelitian 2
13. Kesesuaian manfaat penelitian / studi kasus 2
14. Kesesuaian ruang lingkup penelitian / studi kasus 2
D TINJAUAN PUSTAKA
15. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan topik penelitian / studi kasus 4
16. Ketepatan penggunaan sumber primer dalam tinjauan pustaka 3
E METODA PENELITIAN
17. Kesesuaian disain penelitian / studi kasus 4
18. Kesesuaian pertanyaan penelitian / studi kasus 2
19. Ketepatan pengambilan sampel penelitian / studi kasus 4
20. Ketepatan penetapan variabel penelitian / studi kasus 2
21. Ketepatan pembuatan definisi operasional variabel penelitian / studi kasus 4
22. Ketepatan penggunaan instrumen penelitian / studi kasus 4
23. Ketepatan teknik pengumpulan data 2
24. Kesesuaian teknik analisis data 3
25. Ketepatan dalam etika penelitian / studi kasus 4
F DAFTAR PUSTAKA
26. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 4
27. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 4
28. Ketepatan penggunaan sumber primer 5
100
Penguji
Lampiran 21: Lembar penilaian laporan KTI
FORM PENILAIAN UJIAN LAPORAN KTI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLORA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
Nilai akhir =
Blora,..................................
Penguji
Lampiran 22: Lembar Penilaian Literatur Review
FORM PENILAIAN UJIAN LAPORAN KTI (LITERATURE REVIEW)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLORA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
A PRESENTASI
1. Kejelasan dalam mengemukakan intisari laporan KTI 3
2. Optimalisasi penggunaan waktu yang disediakan (maksimal 15 menit) 2
3. Kefokusan tatapan mata pada penguji / audien 2
4. Ketepatan penggunaan media presentasi 2
5. Kemampuan menggunakan media 2
6. Respect pada penguji laporan KTI 4
B RESPONSI
7. Kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan penguji 3
8. Kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan referensi 3
9. Peguasaan materi (teori / konsep) 3
10. Penguasaan metoda penelitian / studi kasus yang akan dilakukan 3
C LATAR BELAKANG
11. Memuat pemikiran yang menjadi dasar penelitian 3
12. Kesesuaian tujuan penelitian / studi kasus dengan judul / topik penelitian 2
13. Kesesuaian manfaat penelitian / studi kasus 2
14. Kesesuaian ruang lingkup penelitian / studi kasus 2
D TINJAUAN PUSTAKA
15. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan topik penelitian / studi kasus 3
16. Ketepatan penggunaan sumber primer dalam tinjauan pustaka 2
E METODA PENELITIAN
17. Kesesuaian disain penelitian / studi kasus 3
18. Kesesuaian menentukan database jurnal 2
19. Ketepatan menentukan batas waktu publikasi 2
20. Ketepatan memilih kunci 2
21. Ketepatan menentukan jenis artikel 2
22. Ketepatan menentukan kriteria inklusi dan eksklusi 2
23. Ketepatan menentukan analisis literatur 2
24. Kesesuaian menentukan alur proses seleksi literatur 3
25. Ketepatan dalam etika penelitian / studi kasus 2
F HASIL PENELITIAN
26. Hasil kajian literatur dalam bentuk table / narasi yang tepat 3
27. Hasil penelitian disajikan secara sistematis 3
G PEMBAHASAN
28. Pembahasan mengacu pada tujuan penelitian / studi kasus 4
29. Pembahasan berdasarkan pada hasil penelitian / studi kasus 3
30. Pembahasan didukung sumber-sumber yang relevan / signifikan 4
31. Argumentasi penulis didukung dengan literatur yang tepat 3
H SIMPULAN & SARAN
32. Simpulan mengacu pada tujuan penelitian 3
33. Simpulan berdasarkan hasil penelitian / pembahasan 3
34. Saran dibuat berdasarkan hasil simpulan / pembahasan 3
35. Saran bersifat operasional 3
F DAFTAR PUSTAKA
36. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 2
37. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 2
38. Ketepatan penggunaan sumber primer 3
100
Nilai akhir =
Blora,..................................
Penguji
84 | B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n B l o r a