Anda di halaman 1dari 2

Fakultas : FKIP

Program Studi : PGSD


Kode/Nama MK : PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tugas :2
Penulis Soal/Institusi : Monika Handayani
Penelaah Soal/Institusi :

1. Istilah lain anak tunagrahita :


1) Terbelakang mental (mentally retarded)
2) Lemah fikiran (feeble-minded)
3) Bodoh atau dungu (idiot)
4) Tolol (moron)
5) Mampu latih (trainable)
6) Mampu didik (educable)
7) Gangguan intelektual
8) Defisiensi mental
9) Mental subnormal
10) Defisit mental
Istilah – istilah tersebut terjadi karena anak tunagrahita merupakan seseorang yang
memiliki IQ dibawah rata – rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi
kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan –
permasalahan lainnya yang muncul pada perkembangannya.

2. Chronological Age merupakan umur kelahiran, yaitu usia yang dihitung sejak anak lahir
hingga sekarang. Sedangkan, Mental Age merupakan perkembangan kecerdasan dalam hal
rata – rata penampilan anak pada usia tertentu.
Contoh : seorang anak berusia 10 tahun memiliki kecerdasan kurang lebih sama dengan
anak yang berusia 5 tahun. Berarti anak tersebut chronological Age-nya 10 tahun, dan
Mental Age-nya 5 tahun.

3. Cara saya menangani anak tunadaksa supaya mentalnya tidak terganggu dalam pendidikan
di sekolah yaitu dengan memberikan motivasi – motivasi terhadap anak tersebut dan
meyakinkan dia bahwa setiap orang itu memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga dia
mampu berusaha menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dia miliki, selain itu saya
sebagai guru mencari tau kemampuan apa yang anak tersebut miliki dalam dunia
pendidikan, dan saya sebagai guru membantu anak tersebut untuk mengasah kemampuan
yang dia miliki dalam dunia pendidikan tersebut.

4. Buta (blind) yaitu seseorang dikatakan buta apabila ia sudah tidak memiliki sisa penglihatan
sehingga tidak tidak dapat membedakan gelap dan terang. Sedangkan penglihatan kurang
(Low vision) yaitu seseorang dikatakan kurang awas bila ia masih memiliki sisa penglihatan
sedemikian rupa sehingga masih dapat sedikit melihat atau masih masih beda membedakan
gelap dan terang. Contohnya : seseorang dikatakan buta (blind) apabila seorang tersebut
sama sekali tidak bisa melihat dan membedakan gelap dan terang, sedangkan seseorang
dikatakan penglihatan kurang (low vision) apabila seorang tersebut mempunyai hambatan
dalam penglihatan akan tetapi ia masih memiliki sisa penglihatan dan masih mampu
membedakan gelap dan terang sehingga masih bisa melakukan kegiatan dengan
menggunakan fungsi penglihatan.

5. Klasifikasi tunarungu
a) 0 dB : pendengaran optimal
b) 0-26 dB : pendengaran normal
c) 27-40 dB : tunarungu ringan (membutuhkan tempat duduk yang strategis dan
memerlukan terapi wicara)
d) 41-55 dB : tunarungu sedang (membutuhkan alat bantu dengar dan terapi
wicara)
e) 56-70 dB : tunarungu agak berat (menggunakan alat bantu dengan serta
dengan cara yang khusus)
f) 71-90 dB : tunarungu berat (menggunakan alat bantu dengar dan latihan
bicara secara khusus)
g) 91 dB keatas : tunarungu berat sekali (tergantung pada penglihaan daripada
pendengarannya untuk proses penerimaan imnformasi dan yang bersangkutan
dianggap tuli)

Anda mungkin juga menyukai