Anda di halaman 1dari 48

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Olahraga Sepaktakraw

Sepaktakraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang

terbuat dari rotan (takraw), dimainakan diatas lapangan yang datar berukuran

panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m (Sulaiman, 2008:1). Dari permainan yang

bersifat demontrasi menjadi olahraga yang dapat dipertandingkan.

Perkembangan permainan Sepaktakraw sangat pesat sekali di Indonesia, hal ini

dapat dlihat mulai tahun 1971 di Indonesia telah dibentuk Persatuan Sepak Raga

Seluruh Indonesia, yang disingkat PERSERASI. Dalam masa perkembangannya

PERSERASI mengalami beberapa perubahan nama. Pada tahun 1987

PERSERASI berganti nama menjadi PERSETASI (Persatuan Sepaktakraw

Seluruh Indonesia) dan mulai tahun 2005 berubah nama menjadi PSTI

(Persatuan Sepaktakraw Indonesia (Achmad Sofyan Hanif, 2015:13).

Permainan sepaktakraw merupakan perpaduan atau penggabungan tiga

buah permainan yaitu sepakbola, bola voli dan bulu tangkis. Dikatakan sama

dengan sepak bola karena permainan ini dimainkan menggunakan kaki. Bola

dimainkan dengan anggota badan kecuali tangan. Seperti pemain bola voli,

permainan sepaktakraw ini memvoli bola untuk memberi umpan kepada teman

untuk dismash ke lapangan lawan. Seperti permainan bulutangkis karena ukuran

lapangan dan net hampir sama dengan bulutangkis (Ratinus Darwis dan Dt.

Penghulu Basa, 1992:2)

9
10

Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000:5) permainan sepaktakraw

berlangsung tanpa menggunakan tangan untuk memukul bola bahkan bola tidak

boleh menyentuh lengan. Dalam permainan sepaktakraw bola hanya boleh

menyentuh dan dimainkan oleh kaki, dada, bahu dan kepala. Permainan

sepaktakraw diawali dengan bola yang dilambungkan menggunakan tangan oleh

apit kiri atau apit kanan ke arah tekong untuk melakukan sepak mula sebagai

servis yang dilakukan oleh tekong.

Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000: 5) permainan sepaktakraw

diawali oleh sepak mula sebagai servis yang dilakukan tekong. Sepak mula

dilakukan tekong atas lambungan bola oleh pelambung yang diarahkan ke

tekong. Pelambung adalah salah satu pemain depan, pada waktu dia

melambungkan bola ke arah tekong, tekong harus berada di dalam lingkaran

yang telah disediakan. Begitu juga tekong, pada waktu melakukan sepak mula

salah satu kakinya harus tetap berada di dalam lingkaran tempat tekong

melakukan sepak mula. Tekong mengarahkan bola ke daerah lawan melalui atas

net (jaring), di lain pihak lawan harus menerima bola itu dan mengembalikan ke

daerah lawan. Dalam hal ini mereka diberi kesempatan menyentuh bola

sebanyak tiga kali.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa permainan

sepaktakraw merupakan suatu permainan yang dilakukan oleh dua regu yang

berhadapan di lapangan datar yang dipisahkan oleh jaring (net) yang terbentang

membelah lapangan menjadi dua bagian. Permainan sepaktakraw berlangsung

tanpa menggunakan tangan. Pemain harus mampu menyebrangkan bola dan

mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola itu memasuki di daerah


11

permainan sendiri, dalam hal ini diberi kesempatan menyentuh bola sebanyak

tiga kali.
12

Pada saat ini permainan sepaktakraw tidak lagi dimainkan dengan bola

terbuat dari rotan melainkan sudah memakai bola yang terbuat dari fiber

(Synthetic Fiber). Berat bola 170-180 gr untuk putra dan 160-160 gr untuk putri.

Bola sepaktakraw mempunyai lingkaran bola sepanjang 41 cm sampai 43 cm

untuk putra dan untuk putri 42 cm sampai 44 cm. Mengenai bola sepaktakraw

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Bola sepaktakraw


Sumber:https://www.google.co.id/search?
q=gambar+bola+takraw&rlz=1C1AVSF_en&oq=gambar+bola+takraw

Ukuran lapangan permainan sepaktakraw dengan panjang 13,40 meter

dan lebar 6,10 meter bebas segala rintangan keatas 8m diukur dari permukaan

lantai. Lapangan itu dibagi sama besar dengan dibatasi oleh garis yang lebarnya

4cm. Di ujung pangkal garis tengah yang membagi dua lapangan itu dibagi

setengah lingkaran dengan jari-jari 90 cm, sehingga terbentuk 4 buah ¼

lingkaran. Seperempat lingkaran inilah yang menjadi tempat untuk apit.

Lingkaran tempat servis dengan jari-jari 30 cm ditempatkan pada kedua bagian

lapangan dengan jarak 2,4m m dari garis belakang, 4,25 m dari garis tengah,

dan 3,05 m dari garis pinggir lapangan. Kedudukan tiang jaring adalah 30 cm

dari garis pinggir lapangan. Di tengah-tengah dibatasi oleh net yang terbuat dari

jaring. Net terbuat dari nilon dimana tiap lubangnya lebar 5 cm dan lebar net 70

cm serta panjang 6,10 m. Tinggi net yang resmi untuk putra 155 m di pinggir dan
13

di tengah 152 m. Sedangkan putri 145 m di tengah dan di pinggir 142 m. Area

bebas minimal 3 meter dari garis luar lapangan. Mengenai lapangan sepaktakraw

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2. (Ucup yusup.dkk, 2004:13-

16)

Gambar 2.2 Lapangan sepaktakraw


Sumber: https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2015/11/gambar-dan-ukuran-
lapangan-sepak-takraw.html

Permainan Sepaktakraw dilakukan oleh dua regu yang berhadapan di

lapangan yang dipisahkan oleh jaring (net) yang terbentang membelah lapangan

menjadi dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri dari atas tiga orang

pemain yang bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang, dua orang

lainnya menjadi pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan yang

disebut apit kanan dan apit kiri. Permainan sepaktakraw memiliki ciri khusus yaitu

kaki adalah memiliki peran utama dalam memainkan bola. Permainan

sepaktakraw ini adalah bersifat kelompok atau tim, dalam permainan ini terikat

oleh peraturan-peraturan wasit. Perbedaan pola permainan tergantung dari

program latihan yang dilakukan pelatih terhadap pemain.

Di dalam permainan Sepaktakraw selain melakukan serangan utama

(servis) pada suatu regu juga tidak kalah penting yaitu melakukan smash, karena
14

apabila suatu regu dapat menerima bola dari sepak mula kemudian melakukan

smash itu akan mempersulit lawan untuk menerima bola dan mengembalikan

bola tersebut sehingga suatu regu yang memiliki penerimaan bola yang bagus

dan smash yang bagus memiliki peluang yang lebih besar untuk menang.

2.1.2 Teknik Dasar Permainan Sepaktakraw

Pada permaianan sepaktakraw, untuk mendapatkan gerakan efektif dan

efisien, perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Penguasaan

teknik dasar ini sangat penting untuk menunjang kemampuan individu pemain

dan pencapaian prestasi yang maksimal. Dalam bermain sepaktakraw bisa

menggunakan anggota badan kecuali tangan, sehingga ada banyak teknik dasar

yang digunakan untuk bermain sepaktakraw.

Dalam permainan sepaktakraw menyepak adalah hal yang sangat

penting, Ratinus Darwis dan Penghulu Basa (1992:16-34) mengemukakan

bahwa di antara kemampuan menyepak adalah: 1) Sepak sila adalah menyepak

bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila digunakan untuk

menerima dan menimang (menguasai) bola, mengumpan dan antaran bola,

menyelamatkan serangan lawan. 2) Sepak kuda (sepak kura) adalah sepakan

atau menyepak dengan menggunakan kura kaki atau menyepak dengan

punggung kaki. Sepak kuda atau sepak kura digunakan untuk memainkan bola

yang datangnya rendah dan kencang atau keras, menyelamatkan dari serangan

lawan, mempetahankan dari serangan lawan, memainkan bola, mengawal atau

menguasai bola dalam usaha menyelamatkan bola. 3) Sepak cungkil adalah

sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Sepak

cungkil digunakan untuk mengambil atau menyelamatkan bola, apabila bola jauh
15

dan rendah. 4) Menapak adalah sepakan atau menyepak bola dengan

menggunakan telapak kaki. Menapak digunakan untuk smash ke pihak lawan,

menahan/memblok smash pihak lawan, menyelamatkan atau mengambil bola

dekat atau di atas net (jaring). Teknik sepaktakraw yang lainnya adalah: 5) Sepak

simpuh atau badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping

luar. Sepak badek atau badek dapat pula disebut sepak simpuh. Dikatakan

sepak simpuh karena menyepak bola seperti sikap menyimpuh. Badek

digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, menyelamatkan dari

smash pihak lawan, mengontrol atau menguasai bola. 6) Memaha adalah

memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola. Memaha

digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan serangan lawan serta

membentuk atau menyusun serangan kepada lawan untuk menghasilkan poin.

Selain menggunakan kaki, dalam permainan sepaktakraw juga ada teknik

dasar yang menggunakan beberapa anggota tubuh lainnya diantaranya adalah:

1) Main kepala atau heading adalah memainkan bola dengan kepala. Bola

dipukul dengan bagian kepala misalnya dengan dahi, samping kanan kepala,

samping kiri kepala dan bagian belakang kepala. Dahi digunakan untuk memberi

umpan kepada lawan, menyemash ke lapangan lawan, menyerang pihak lawan.

Samping kanan kepala digunakan untuk mensmash ke lapangan lawan,

menyerang pihak lawan, samping kiri kepala, menyemash ke lapangan lawan,

menyerang pihak lawan. Bagian belakang kepala digunakan untuk menyerang

lawan dengan tipuan. 2) Mendada adalah memainkan bola dengan dada. Teknik

ini berguna untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya. 4)

Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan

serangan dari pihak lawan. Membahu digunakan untuk mempertahankan dari


16

serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak bertahan dalam keadaan

terdesak. Bola pertama atau menerima sepak mula adalah gerak kerja yang tak

kalah pentingnya dari sepak mula merupakan tantangan yang musti dikuasai

oleh setiap pemain karena kegagalan seorang pemain menerima sepak mula

(servis) akan memberikan angka (poin) bagi regu yang melakukan sepak mula

itu. (Ratinus Darwis & penghulu basa, 1992:64).

Untuk bermain sepaktakraw dengan baik dan benar, teknik dasar dalam

bermain sepaktakraw harus benar-benar dikuasai oleh pemain. Permainan

sepaktakraw adalah memainkan bola takraw dengan menggunakan seluruh

bagian anggota badan kecuali tangan, sehingga ada banyak teknik dasar dalam

permainan sepaktakraw (Sulaiman, 2008:15), diantaranya : 1) teknik sepakan, 2)

memaha (kontrol paha), 3) teknik mendada (kontrol dada), 4) teknik membahu

(kontrol bahu), 5) teknik kepala (sundulan kepala/ heading), 6) teknik smash,

teknik smash ada dua yaitu smash kedeng dan smash gulung, 7) teknik tahanan

(blok).

1. Teknik Sepakan Menyepak

Sulaiman (2008:16-36) menjelaskan tekinik sepakan (menyepak)

merupakan teknik utama yang paling banyak digunakan dalam permainan

sepaktakraw, karena memang cabang olahraga ini paling dominan

menggunakan bagian anggota badan kita, yaitu “kaki”. Sepak berasal dari

bahasa melayu yang berarrti “menendang/memukul dengan menggunakan kaki”.

Teknik sepakan (menyepak) pada permainan sepaktakraw meliputi:

a. Sepak sila

Sepak sila digunakan untuk menerima, menimang dan menguasai

bola, mengumpan, hantaran bola dan untuk menyelamatkan serangan


17

lawan. Sepak sila merupakn teknik dasar yang paling dominan dalam

permainan sepaktakraw , Berikut ini adalah teknik melakukan sepak sila : 1)

berdiri dengan dua kaki terbuka berjarak selebar bahu, 2) kaki sepak

digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu, 3) bola dikenai atau bersentuh

dengan bagian dalam kaki sepak pada bagian bawah dari bola, 4) kaki

tumpu agak ditekuk sedikit, 5) badan dibungkukkan sedikit, 6) mata melihat

kepada bola, 7) kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku sebagai

penjaga keseimbangan, 8) pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak

ditegangkan atau dikeraskan, 9) bola disepak ke atas lurus melewati tinggi

kepala. Teknik sepak sila untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Teknik Sepak Sila


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=ueqrXnbyq3o

Kesalahan umum dalam melakukan sepak sila : 1) kaki tumpu tidak

ditekuk sedikit, akibatnya kaki pukul tidak dapat melakukan sikap sila

sempurna, kaki bagian dalam turun menghadap ke depan, tidak ke atas, 2)

saat perkenaan bola pergelangan kaki tidak dikeraskan, akibatnya pukulan

tidak bertenaga dan bola berputar, 3) sikap badan saat pukulan terlalu

membungkuk, akibatnya bola mengenai mulut atau wajah 4) bola dipukul di


18

atas lutut atau kaki pukul yang terlalu naik mengejar bola yang belum turun

untuk saatnya dipukul (Sulaiman,2008:17).


19

b. Sepak kura/ sepak kuda

Sepak kura adalah teknik menyepak/sepakan dengan punggung kaki,

sepak kura digunakan untuk menerima bola foles atau drop yang datangnya

rendah dan kencang atau menyematkan bola dari serangan lawan untuk

bertahan mengaal atau menguasai bola dalm usaha menyelamatkannya.

Berikut ini adalah teknik melakukan sepak kura : 1) berdiri dengan dua kaki

terbuka selebar bahu, 2) Lutut kaki sepak dibengkokkan sedikit sambil ujung

jari mengarah ke tanah/lantai, kaki tendang diangkat ke arah bola yang

datang di bawah lutut, 3) pandangan tertuju kearah boala, 4) bola disentuh

pada bagian bawahnya dengan bagian atas kaki (punggung kaki), 5) badan

dibungkukkan sedikit, kaki tumpu ditekuk, 6) jarak antara boal dengan badan

dijaga antara separuh lengan sampai satu lengan, 7) bola disepak ke atas

setinggi lutut, 8) agar bola dapat di pukul tegak keatas, maka saat perkenaan

posisi punggung kaki lurus dan datar, 9) kedua tangan dibuka dan

dibengkokkan pada siku sebagai penjaga keseimbangan,Teknik sepak kura

dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Teknik sepak kura


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=ueqrXnbyq3o
20

Kesalahan umum dalam melakukan sepak kuda : 1) saat perkenaan

bola pergelangan kaki tidak dikeraskan (ditegangkan), akibatnya pukulan

tidak bertenaga dan bola berputar, 2) sikap badan saat pukulan terlalu

membungkuk, akibatnya kaki terlalu ditekuk sehingga bola dengan gerakan

berpusat pada lutut tidak pada pergelangan kaki, 3) bola dipukul di atas lutut

atau kaki pukul yang terlalu naik mengejar bola yang belum turun, 4) jarak

badan dengan bola terlalu jauh, sehingga bola tidak dapat dikendalikan

(Sulaiman,2008:19).

c. Sepak cungkil

Sepak cungkil merupakan sepakan yang menyerupai sepak

kura/sepak kuda, hanya karena bola datangnya jauh dari badan, maka

perkenaan pukulan adalah pada jari jari kaki sehingga sepertiorang

mencungkil bola. Berikut teknik melakukan sepak cungkil: 1) berdiri dengan

kedua kaki terbuka selebar bahu/ posisi siap mengontrol bola, 2) kaki sepak

diluruskan (dijulurkan) kearah bola yang dating sehingga ujung kaki dengan

lutut digerakan keatas setinggi lutut kaki tumpu menuju arah datangnya bola,

3) bola dipukul dengan bagian atas ujung kaki sepak pada bagian bawah

bola, sedangkan kaki tumpu ditekuk sedikit (fiksasi) pada lutut dan badan di

condongkan atau ditarik sedikit kebelakang , 4) pandangan tertuju pada arah

datngnya bola, 5) kedua tangan dibuka lebar disamping dang dibengkokan

pada siku untuk keseimbangan, 6) saat perkenaan bola pergelangan kaki

dikeraskan, agar bola dapat naik ke atas, 7) bola disepak lurus keatas tinggi

bahu atau kepala untuk tindak lanjut.

Kesalahan umum dalam melakukan sepak cugkil: 1) tidak

mengantisipasi jarak antara datangnya bola dengan jangkauan kaki,


21

sehingga bola terlalu jauh atau bahkan terlalu dengan badan akibatnya sulit

dalam memukul/mencungkil bola, 2) saat perkenaan bola pergelangan kaki

tidak dikeraskan (ditegangkan), akibatnya bola tidak bertenaga. (Sulaiman,

2008:20)

Gambar 2.5 Sepak Cungkil


Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcSCwVGDkiF86huG-p8b5TE1k9Lg346KnLFPfZqLC9DBx0n-
2MEuJg

d. Sepak Badek/Simpuh

Sepak badek atau sepak simpuh adalah sepakan dengan bagian kaki

samping luar, sehingga sikap badan seperti orang bersimpuh. Sepak

simpuh/badek dalam permainan digunakan untuk menyelamatkan bola dari

serangan lawan, menyelamatkan bola dari smash lawan dan untuk

mengontrol, atau mrnguasai bola dalam usaha penyelamatan, berikut teknik

melakukan sepak simpuh/badek: 1) berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu,

2) kaki pukul di gerakan ke luar, dengan sumbu putar pada paha dengan

menghadapkan samping luar kaki keatas arah bola, 3) tinggi gerakan kaki

tidak melebihi lutut, 4) jarak bola dengan badan diatur tetap dalam

jangkauan kaki ke samping 5) perkenaan bola pada bagian bawahnya,

dipukul dengan bagian luar 6) untuk keseimbangan, badan dicondongkan

sedikit ke arah berlawanan dari kaki yang digunakan untuk memukul bola 7)

tangan ditekuk sedikit pada bagian siku di buka di samping badan, untuk

keseimbangan, 8) pandangan tertuju pada arah bola 9) pukulan bola ke atas

melebihi tinggi kepala untuk tindak lanjut dalam penyerangan atau diarahkan

ke lapangan lawan.
22

Kesalahan yang sering dilakukan pada saat melakukan sepak simpuh

adalah sebagai berikut : 1)tidak mengantisipasi jarak anatra datangnya bola

dengan jangkauan kaki , sehingga bola terlalu jauh atau bahkan terlalu dekat

dengan badan akibatnya sulit untuk dipukul/membadek bola, 2) saat

perkenaan bola kaki tidak menghadap ke atas, akibatanya arak pukulan

bola ke depan atau luncas tidak terarah, 3) sikap badan tidak condong kea

rah berlawanan dengan kaki pukul, sehingga kaki pukul kaku pada saat

bergerak kesamping memukul bola, akibatnya bola juga tidak terarah.

(Sulaiman, 2008:21)

Gambar 2.6 Sepak Badek/Simpuh


Sumber: https://olahragapedia.com/wp-content/uploads/2017/08/Sepak-
Simpuh-224x300.jpg
23

e. Sepak Mula (servis)

Sepak mula sesuai dengan nanmanya adalah teknik dasar

sepakan yang dimaksudkan untuk memulai (membuka) suatu permainan

atau pertandingan. Sepak mula atau servis memang awalnya merupakan

teknik dasar pembuka permainan atau peratndingan. Namun sekarang

pada permainan tingkat tinggi , sepak mula (servis) merupakan serangan

yang penting dalam memperoleh angka dalam suatu pertandingan

.Teknik sepak mula (servis) ditinjau dari posisi kaki pukul terhadap bola

dibagi menjadi dua cara, yaitu: servis bawah dan servis atas

Berikut cara melakukan servis bawah: 1) berdiri dengan salah satu

kaki berada dalam lingkaran sebgai kaki tumpu, kaki lainnya berada di

samping belakang badan sebagai awalan, 2) salah satu lengan

menunjukan permintaan bola yang akan dilambungkan oleh apit sebagai

pelambung, 3) saat bola datang, kaki pukul diayun dari bawah ke atas

menyongsong bola perkenaan dengan bola adalah pada bagian dalam

dikencangkan, 4) bola ditendang pada saat ketinggian bola setinggi lutut,

5) berusaha boal dipukul melewati net, 6) setelah melakukan sepakan,

badan melakukan gerak lanjutan dengan mengikuti arah gerak sepakan

dan medarat dengan mengeper.

Kesalahan yang sering dilakukan pada saat melakukan servis

bawah sebagai berikut: 1) Kaki tumpu tidak dihadapkan ke pelambung


24

sehingga pada saat pukulan bola gerak lanjutannya terhambat (tidak

anatomis), 2) kaki pukul tidak dikeraskan pada pergelangan kaki,

akibatnya pikulan bola tidak bertenaga dan tidak dapat diarahkan sesuai

harapan, 3) kaki tumpu atau kaki pukul menginjak garis hal ini merupakan

kesalahan dala peraturan permainan.

Gambar 2.7 Servis Bawah


Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTYO8ykAXtFaHGpjo 9b-
mWJfM4NbTVwvNDZWy6cw0kh_GeajaQ

Teknik melakukan servis atas sebagai berikut: 1) Awalan

dilakukan seperti servis bawah 2) saat bola mencapai titik ketinggian yang

diinginkan kaki ayun diarahkan ke bola dibantu dengan kaki tumpu jinjit.

Pukulan dilakukan eksplosif di atas kepala,sehingga pukulan menukik

tajam ke lapangan lawan, 3) pada saat pukulan, perkenaan kaki dengan

bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, punggung kaki atau

telapak kaki (tapak), 4) hendaknya jangkauan kaki dilompatkan dengan

meluruskan kaki tumpu dan kaki pukul sebagi kesatuan, sehingga bola

dapat dipukul dengan jangkauan yang lebih tinggi, akibatnya bola akan

lebih tajam masuk kea rah lapangan permainan lawan, 5) saat

perkenaan bola, posisi kaki pukul harus berada diatas bola agar bola

dapat dipukul tajam menukik, 6) stelah melakukan sepakan, badan

mengikuti gerak lanjutan tungkai dan kaki mendarat denagn mengeper.

Kesalahan yang dilakukan pada saat melakukan servis atas

sebagai berikut: : 1) Kaki tumpu tidak dihadapkan ke pelambung sehingga

pada saat pukulan bola gerak lanjutannya terhambat (tidak anatomis), 2)

kaki pukul tidak dikeraskan pada pergelangan kaki, akibatnya pikulan bola
25

tidak bertenaga dan tidak dapat diarahkan sesuai harapan, 3) saat

memukul bola, kaki pukul tidak diatas bola, akibatnya bola datar tidak

menukik. (sulaiman, 2008:24)

Gambar 2.8 Servis Atas

Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTTaUJjuSvijY2tCWXBG9bz46K1Cr84VySQb_S9a7cQIUjb
JCkz

f. Sepak tapak (menapak)

Sepak tapak atau menapak adalah suatu sepakan atau menyepak

bola dengan menggunakan telapa kaki, sepakan ini banyak digunakan

terhadap bola umpan dari lawan yang masuk tipis ke lapangan kita,

segera bola tersebut diambil/dipukul dengan sepak tapak, berikut cara

melakukan sepak tapak: 1) berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar

bahu, 2) atur jarak bola dengan badan, agar jangkauan kaki optimal, 3)

kaki sepak diangkat tinggi dengan lutut agak dibengkokkan, telapak kaki

dipukulkan ke bola. Diusahakan kaki jangan sampai menyentuh net, 4)

bola dipukul dengan telapak kaki/sepatu pada bagian atas bola dengan

gerakan pergelangan kaki sepak ke arah lapangan lawan, 5) pandangan

mata tertuju pada arah datangnya bola, 6) kaki tumpu dibengkokan

sedikit, kedus tangan dibuka dan dibengkokkan untuk keseimbbanagan

badan, 7) badan dicondongkan atau ditarik sedikit kearah belakang.

Kesalahan yang sering dilakukan pada saat melakukan sepak

tapak sebagai berikut: 1) jarak bola dan jangkauan kaki terlalu jauh atau

sebaliknya, akibatnya pukulan tapak kaki tidak tepat, 2) kaki pukul ditekuk

(fleksi), sehingga pukulan tidak tajam ke bawah tetatpi dijejakkan datar, 3)


26

kaki pukul tidak ditahan tetapi di lepaskan, sehingga menyentuh net.

(sulaiman, 2008:25)

Gambar 2.9 Menapak

Sumber:https://olahragapedia.com/wp-
content/uploads/2017/08/Menapak-300x161.jpg
27

2. Memaha/Kontrol Paha

Memaha digunakan untuk menerima bola keras dan datar. Berikut ini

adalah teknik melakukan memaha : 1) berdiri dengan dua kaki dan berjarak

selebar bahu, 2) kaki sepak digerakkan ke atas sebelum membengkokkan

lutut tidak melebihi tinggi pinggang disesuaikan dengan datangnya bola, 3)

otot paha dikencangkan agar bola dapat memantul dengan baik, 4) bola

dikenakan dengan bagian atas paha pada bagian bawah bola, 5) mata

melihat kepada bola yang datang, 6) kaka tumpu ditekuk sedikit badan

condong ke depan agar berat badan di atas kaki tumpu, 7) kedua tangan

dibuka untuk menjaga keseimbangan, 8) bola diarahkan ke atas lurus agar

dapat dikuasai lebih lanjut. Teknik ini dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Teknik memaha


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=ueqrXnbyq3o

Kesalahan umum dalam melakukan memaha: 1) terlambat

menempatkan paha di bawah bola, sehingga perkenaan bola pada paha

yang tidak datar sehingga bola ke depan, 2) perkenaan pada paha terlalu ke

ujung atau pada pangkal, sehingga bola tidak dapat diarahkan sesuai
28

harapan, 3) kaki tumpu tidak sedikit ditekuk, akibatnya tidak ada tenaga

dorong ke atas pada saat mengontrol dengan paha (Sulaiman,2008:27)

3. Mendada/Kontrol Dada

Mendada adalah teknik dasar memainkan bola dengan dada.

Perkenaan bola adalah pada bidang lebar (pectoralis mayor) pada dada kiri

atau kanan, tidak pada dada bagian tengah (sternum/klavikula). Tekik

mendada biasanya digunakan untuk mengontrol bola, berikut cara

melakukan tekik mendada: 1) Berdiri tegak salah satu kaki berada

dibelakang badan, 2) pandangan tertuju pada arah datangnya bola, 3) bola

yang datang disambut dengan memasukan badan/dada di bawah bola, 4)

perkenaan bola pada bagian dada kanan atau kiri yang bidang (pectoralis

mayor), dengan cara dikeraskan, 5) boal dikontrol dengan cara dinaikan ke

atas, agar dapat dikuasai lebih lanjut.

Kesalahan umum yang sering dilakukan pada saat medada adalah

sebagai berikut: 1) terlambat menempatkan dada/badan berada di bawah

bolah, sehingga perkenaan bola pada dada yang tidak datar ke atas,

sehingga bola ke depan, 2) perkenaan pada dad tidak pada bidang yang

luas (pectoralis mayor) tetapi pada tengah dada (sternum), sehingga bola

tidak dapat diarahkan sesuai harapan, 3) dada tidak dikeraskan pada saat

perkenaan dengan bola, sehingga bola tidak memantul sepurna, 4) kontrol

tidak dilakukan dengan menaikan dada ke atas akibatnya bola cepat jatuh ke

lantai tidak dapat dikuasai lebih lanjut. (Sulaiman, 2008:28)


29

Gambar 2.11 Mendada


Sumber:https://olahragapedia.com/wp-content/uploads/2017/08/Mendada.jpg

4. Membahu Kontrol Bahu

Membahu adalah memainkan bola dengan bagian badan antaea

batas lengan dengan leher (bahu), dalam usaha mempertahankan serangan

dari pihak lawan. Berikut cara melakukan teknik membahu: 1) Berdiri dengan

kaki terbuka selebar bahu, 2) pandangan tertuju pada arah datangnya bola,

3) bahu digerakkan ke atas saat bola datang, 4) bola dikontrol pada bagian

bawah dengan bagian depan bahu, posisi bahu dalam keadaan datar agar

bola dapat memantul ke atas dengan baik, 5) untuk keseimbangan, kedua

tangan dibuka disamping badan dan kedua siku dibengkokkan sedikit.

Kedua lutut ditekuk sedikit kebawah serta berat badan terletak pada kaki

yang berlawanan dengan bahu yang digunakan, 6) bola dikontrol diarahkan

ke atas melebihi tinggi kepala untuk memudahkan tindak lanjut.

Kesalahan umum yang sering dilakukan saat melakukan teknik

membahu adalah perkenaan bola tidak pada bahu tengah, tetapi ujung bahu
30

(pangkal bahu) atau pangkal leher, sehingga bola tidak dapat siarahkan

sesuai harapan. (sulaiman, 2008:29)

Gambar 2.12 Membahu


Sumber: https://olahragapedia.com/wp-content/uploads/2017/08/Membahu.jpg

5. Main kepala/Menyundul Bola (Heading)

Main kepala digunakan untuk menerima bola atas, main kepala juga

dapat digunakan untuk mengumpan kepada teman. Teknik melakukan: 1)

berdiri dengan kedua kaki di atas tanah/lantai, dengan jarak selebar bahu,

satu kaki agak ke depan dan satu kaki dibelakangnya serta agak ditekuk.

Berat badan di atas kaki yang agak ke belakang, 2) kepala digerakkan

dengan menarik ke belakang sedikit dan memukulkannya ke depan ke arah

bola yang datang, 3) mata melihat ke arah datangnya bola, 4) bola disentuh

dengan dahi pada bagian depan bola untuk smash dan pada bagian bagian

bawah untuk mengumpan kepada teman, 5) untuk menjaga keseimbangan

maka kedua kaki agak ditekuk, kedua tangan dibuka, 6) pada waktu

memukul bola berat badan dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan, 7)

bola diarahkan ke tempat yang kosong waktu smash dan dilambungkan ke

atas waktu mengumpan. Teknik main kepala dapat dilihat pada gambar 2.13.
31

Gambar 2.13 Teknik main kepala


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=ueqrXnbyq3o

Kesalahan umum dalam melakukan main kepala : 1) terlambat

menempatkan badan/kepala di bawah bola, akibatnya perkenaan bola pada

kepala membentuk sudut sehingga arahnya tidak sesuai yang diharapkan, 2)

perkenaan bola tidak pada bagian dahi, tetapi pada bagian ubun-ubun,

sehingga pemain merasa sakit, dan bola tidak bias diarahkan, 3) leher tidak

dikencangkan saat perkenaan bola sehingga sundulannya tidak bertenaga.

(Sulaiman,2008:30).

6. Menahan Serangan (Block)

Beratahan dalam suatu permainan merupakan teknik yang sama

pentingya dengan kemampuan menyerang. Block pada permainan

sepaktakraw memiliki derajat keberhasilan yang sangat kecil, hanya 10 – 15

persen keberhasilannya. Block atau menahan serangan dalam sepaktakraw

dapat dilakukan dengan menggunakan seluruh anggita badan kecuali

tangan. Block biasa dilakukan dengan menggunakan seluruh tungkai dari

kaki sampai pangka paha, pantat, punggung badan. Berikut cara melakukan

teknik block: 1) Awalan dilakukan dengan bergerak ke dekat jarring (net)

bersamaan dengan pemain lawan yang akan melakukan Smash, 2) block

dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan, 3) pemain yang

melakukan block membelakangi net, melompat tinggi di atas net kea rah
32

bola dan pemain lawan yang melakukan smash, 4) meluruskan dan

membentangkan tungkai diatas net mengejar bola agar bola yang dismash

dapat ditahan, 5) perkenaan saat melakukan block dapat dilakukan dengan:

kaki, betis bagian samping, paha dan punggung badan, 6) setelah

memblock pendaratan dilakukan dengan mendaratkan kedua kaki

bersamaan dengan mengeper.

Gambar 2.14 Teknik Block


Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNfl-
YROpOVVOzhUgWnRWhjWTyWfp8Cs-bH82FDmKL-PXvQMJ5UA

Block ada juga yang dilakukan tanpa mengangkat kaki, tetapi

melompat membelakangi net tinggi-tinggi dengan menyilangkan tangan di

belakang kepala dan lebar punggung yang menjadi perkenaan dalam

melakukan block. (Sulaiman, 2008:36)


33

2.1.3 Latihan

Latihan adalah aktivitas atau kegiatan yang terdiri dari berbagai bentuk

sikap dan gerak, terarah, berulang-ulang, dengan beban yang kian bertambah

guna memperbaiki efisiensi kemampuan, (Mansur, 1996). Menurut Djoko Pekik

(2002), latihan adalah proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan

ilmiah khususnya prinsip-prinsip pendidikan, secara teratur dan terencana

sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan. Menurut Bompa

(1994), latihan merupakan proses pengulangan yang sistematis, progresif dan

tujuan akhir memperbaiki prestasi olahraga. Berdasarkan beberapa pendapat di

atas, dapat disimpulkan bahwa latihan olahraga adalah aktivitas yang dilakukan

dalam suatu waktu dan dilakukan secara berulang-ulang, terprogram dalam

prinsip-prinsip pembebanan latihan guna menciptakan atlet yang mencapai

standar penampilan tertinggi.

Training atau latihan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus kian hari kian bertambah beban yang dilakukan. Menurut pendapat

Harsono (1988:101) training atau latihan adalah proses yang sistematis dari

berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari

kian menambah beban latihan atau pekerjaan.

Menurut Sukadiyanto (2005: 1), latihan pada prinsipnya merupakan suatu

proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas

fisik kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih.

Sedangkan menurut Sajoto (1995:30) mengemukakan “latihan mempunyai dasar

fisiologi yang dapat meningkatkan kekuatan secara maksimal: pertama bahwa

semua program latihan berdasarkan SAID (specific ada imposedemand) prinsip

tersebut menyatakan bahwa latihan beban hendaknya bersifat khusus sesuai


34

dengan sasaran yang ingin dicapai, kedua prinsip latihan berlebih atau over load

agar sistem dalam tubuh mendapat beban yang besarnya semangkin meningkat

serta diberikan bertahap dalam waktu tertentu.

Sesuai dengan tujuan latihan yaitu untuk meningkatkan keterampilan dan

prestasi semaksimal mungkin, hal ini merupakan indikator penting dalam upaya

peningkatan prestasi atlet. Harsono (1988:100) menjelaskan bahwa, “Tujuan

serta sasaran utama dalam latihan adalah untuk membentuk atlet meningkatkan

keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin, untuk mencapai hal itu ada 4

aspek latihan yang perlu dilatih secara seksama oleh atlet yaitu” a. Latihan fisik,

b. Latihan teknik, c. Latihan taktik, d. Latihan mental”

1. Tujuan dan Sasaran Latihan


Menurut Sukadiyanto (2005:8), sasaran latihan secara umum adalah

untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan dalam mencapai

puncak prestasi. Lebih lanjut Sukadiyanto (2005:9), menjelaskan sasaran

latihan dan tujuan latihan secara garis besar antara lain: 1) Meningkatkan

kualitas fisik dasar dan umum secara menyeluruh, 2) Mengembangkan dan

meningkatkan potensi fisik khusus, 3) Menambah dan menyempurnakan

teknik, 4) Menambah dan menyempurnakan strategi, teknik, taktik, dan pola

bermain, dan 5) Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis

2. Prinsip-prinsip Latihan

Menurut Sukadiyanto (2005:12), prinsip-prinsip latihan memiliki

peranan penting terhadap aspek fisiologis dan psikologis olahragawan. Lebih

lanjut menurut Sukadiyanto (2005: 12-22), prinsip-prinsip latihan yang menjadi

pedoman agar tujuan latihan dapat tercapai, antara lain: (1) prinsip kesiapan,

(2) individual, (3) adaptasi, (4) beban lebih, (5) progresif, (6) spesifik, (7)
35

variasi, (8) pemanasan dan pendinginan, (9) latihan jangka panjang, (10)

prinsip berkebalikan, (11) tidak berlebihan, dan (12) sistematik.

Dalam penelitian ini prinsip latihan yang digunakan untuk mendukung

proses latihan adalah: (1) Prinsip partisipasi aktif mengikuti latihan, (2) Prinsip

variasi, (3) Model dalam proses latihan, dan (4) Prinsip peningkatan beban.

3. Lama Latihan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lama latihan selama 16 kali

pertemuan. Pretest dilaksanakan satu hari sebelum sesi pertama dimulai dan

posttest dilakukan setelah pertemuan yang terakhir (ke-16). Berdasarkan

pendapat Sajoto (2007:137), Bahwa frekuensi adalah berapa kali seseorang

melakukan latihan yang cukup intensif dalam satu minggunya. Dalam

menentukan frekuensi latihan harus benar-benar menentukan batas-batas

kemampuan seseorang, karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak

dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila frekuensi

latihan yang diberikan berlebihan akibatnya bukan percepatan hasil yang

diperoleh tetapi dapat menyebabkan sakit yang berkepanjangan.

Menurut Fox dan Matheus dalam Sajoto (2007:138), dikemukakan

bahwa frekuensi latihan 3-5 kali per minggu adalah cukup efektif. Sedangkan

Brooks dan Fahey dalam Sajoto (2007:138), mengemukakan bahwa latihan

hendaknya dengan frekuensi antara 3-5 kali perminggu dengan waktu latihan

antara 20-60 menit dalam intensitas tidak terlalu tinggi.


36

2.1.4 Skipping

Skipping merupakan olahraga yang sejak zaman dulu digemari dari

berbagai negara. Olahraga skipping merupakan olahraga yang mengunakan

seutas tali untuk melakukan lompatan. Olahraga skipping ini degemari oleh atlet-

atlet dari berbagai macam cabang, misalnya bola voli, badminton, tinju, dan

olahraga yang lain. Olahraga skipping digemari karena dengan melakukan

olahraga skipping ini dapat meningkatkan kekuatan, kelincahan, keseimbangan.

Olahraga ini sampai saat ini masih menjadi pilihan dari berbagai cabang

olahraga. Saat ini perkembangan skipping juga sangat hebat, skipping

mengalami perkembanan dari segi variasi pengunaan maupun bahan yang

digunakan. Zaman dahulu skipping digunakan hanya untuk meloncat satu atau

dua macam loncatan saja namun sekarang variasi penggunaan skipping sangat

variatif dan berkembang berbagai macam variasi, selain itu bahan yang

digunakan untuk membuat skipping pada zaman dulu hanya tali saja dan

pegangannya hanya dari kayu, namun sekarang dengan berkembangnya zaman

bahan skipping bisa dari plastik yang bahannya ringan dan mudah digunakan.

Menurut Surya (2010:3), Lompat tali dikenal dengan istilah rope skipping.

Skipping adalah suatu aktivitas yang menggunakan tali dengan kedua ujung tali

dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan melewati kepala sampai kaki

sambil melompatinya. Menurut Gallagher (2006:99), Lompat tali atau skipping

adalah suatu bentuk latihan CV (Cardio Vaskuler) yang sangat baik karena dapat

menjadikan sebuah latihan yang sangat berat dan dapat meningkatkan daya

tahan dan kecepatan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan latihan lompat tali

skipping adalah memaksimalkan ukuran jarak capai atau tinggi loncatan dan
37

untuk menyelaraskan, mengkoordinasikan loncatan dengan ayunan supaya tali

dapat melewati kaki dan kepala.

Gambar 2.15 latihan skipping


(www.jadilangsing.com © 2007 Diakses 18/1/2018).

Berikut ini tata cara melakukan skipping: 1) pegang tali atau skipping di

kedua ujungnya. 2) letakan tali berada di belakang tubuh dengan tangan agak

membuka. 3) setelah aba aba mulai ayunkan tali kearah depan dan melompat

pada saat tali akan melewati kedua kaki lakukan terus menerus sampai aba aba

berhenti.

1) Tujuan Skipping

Menurut Muhamad Muhyi Faruq (2009:23), sasaran atau tujuan

lompat tali adalah: 1) Mengembangkan daya tahan, 2) Mengembangkan

kekuatan kaki dan lengan, 3) Mengembangkan kekuatan kardiovaskuler, 4)

Membantu memahami ritme gerakan melalui aktivitas ini, 5) Membantu

kordinasi gerakan tangan dan kaki, 6) Mengembangkan keseimbangan

tubuh.
38

Pendapat senada juga disampaikan oleh Soetoto Pontjopoetro

(2002:421-424), menyatakan bahwa tujuan lompat tali adalah: 1) Melatih

keterampilan melompat dan meloncat, 2) Melatih koordinasi antara kedua

tangan dan kaki, 3) Melatih otot tungkai agar dapat hasil lompatan yang baik

2) Teknik dan Variasi dalam Skipping

Variasi dalam lompat tali/skipping ada enam cara menurut Chrissie

Gallagher (2006:99), yaitu: 1) Angkat satu lutut sambil melompat, 2)

Melompat maju mundur, setelah itu ke samping, 3) Lompati tali dengan

kedua kaki secara bersamaan, 4) Lompati tali dengan lompatan tali

disilangkan, 5) Lakukan lompatan yang tinggi di atas tali, dan, 6) Melakukan

lompatan bintang (star jump) diantara waktu ketika tali berada di bawah.

Menurut Muhyi Faruq (2009:22-29), dalam melakukan lompat tali ada

beberapa cara antara lain adalah sebagai berikut: 1) Melompati tali ditempat

dengan menggunakan kedua kaki, 2) Melompati tali dengan salah satu kaki

bergantian, 3) Melompati tali dengan satu kaki bergantian sambil berjalan.

Dalam penelitian ini skipping dilakukan menggunakan tali dengan

tumpuan dua kaki selama 3 menit sebanyak 5 repetisi dengan waktu

recovery selama 30 detik dan dilakukan selama 16 kali pertemuan. Pretest

dilakukan sebelum treatment dilakukan dan melakukan posttest setelah

pertemuan ke 16 dilakukan. Penelitian ini dilakukan sebanyak empat

pertemuan dalam satu minggunya dan di lakukan pemanasan umum selama

5 menit sebelum treatment dilaksanakan pada setiap pertemuan.

2.1.5 Naik Turun Bangku


Latihan naik turun bangku adalah metode latihan untuk melatih kekuatan

otot kaki. Latihan naik turun bangku merupakan bentuk metode latihan untuk
39

mengembangkan kondisi fisik dengan sasaran utama adalah power tungkai.

Latihan naik turun bangku merupakan salah satu dari latihan plyometric, di mana

menurut Chu (2000:4), Menjelaskan bahwa plyometric adalah suatu metode

latihan yang menitik beratkan pada gerakan-gerakan dengan kecepatan tinggi.

Sedangkan menurut Summit (dalam, Lolly, 2001), Berpendapat bahwa

plyometric adalah latihan spesifik untuk meningkatkan kemampuan lompatan

yang dilengkapi dengan latihan peregangan dan mempersingkat terjadinya

kontraksi otot, tenaga elastis ini kemudian dipakai ulang untuk mempersingkat

aktivitas otot yang menjadi lebih kuat. Cara melakukan Naik turun bangku:

1. Berdirilah di depan bangku dengan posisi kaki dan badan menghadap

bangku.

2. Naiklah ke atas bangku menggunakan satu kaki

3. Setelah badan di atas bangku kemudian kembalilah turun dengan satu kaki

juga.

4. Lakukan dengan cara bergantian antara kaki kanan dan kiri.

Gambar 2.16 Latihan Naik Turun Bangku


Sumber: http: //bassinangun.blogspot.co.id/2017/05/contoh-latihan-kekuatan-
dan-daya-tahan.html
Latihan naik turun bangku sangat diperlukan dalam cabang olahraga

sepaktakraw yaitu apabila memiliki power tungkai yang baik diharapkan dapat
40

melakukan jumping dengan baik pada saat melakukan teknik yang

membutuhkan jumpping misalkan saat melakukan smash atau block

Menurut Dekdikbud (2000: 51), latihan dengan menggunakan metode

Naik turun bangku mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

1. Selalu lakukan pemanasan dan penguluran terutama untuk bagian kaki.

2. Gerakan maksimal diperlukan untuk mencapai hasil yang optimum.

3. Penting untuk mengetahui penempatan kaki yang tepat cobalah untuk

mendarat dengan memantapkan posisi pergelangan kaki.

4. Istirahat yang cukup di antara waktu pengulangan harus sangat

diperhatikan.

5. Gunakanlah berat badan ketika melakukan Naik turun bangku.

6. Jagalah tubuh agar tetap seimbang dengan menaikan posisi lutut setinggi

ibu jari tangan.

7. Hindarilah tempat mendarat yang basah: gunakan landasan yang rata

seperti matras, lintasan atletik atau rumput yang kering.

8. Tetaplah bertumpu dengan menggunakan telapak kaki bagian depan.

Mendaratlah dengan telapak kaki. Hindari mendarat dengan tumit.

Dalam penelitian ini naik turun bangku dilakukan selama 3 menit

sebanyak 5 repetisi disetiap pertemuannya dan dilakukan selama 16 kali

pertemuan dengan waktu recovery 30 detik disetiap repetisinya dengan

ketinggian bangku 30 cm. Pretest dilakukan sebelum treatment dilakukan dan

melakukan post test setelah pertemuan ke 16 dilakukan. Penelitian ini dilakukan

sebanyak empat pertemuan dalam satu minggunya dan di lakukan pemanasan

umum selama 5 menit sebelum treatment dilaksanakan pada setiap pertemuan


41

2.1.6 Power Tungkai

Power adalah hasil kali kekuatan dan kecepatan. Oleh karena itu untuk

melatih power harus dimulai dari latihan kekuatan dan kecepatan. Kekuatan

kecepatan adalah kemampuan otot untuk menjawab setiap rangsang dalam

waktu sesingkat mungkin dengan menggunakan kekuatan otot. Dengan kata lain

kekuatan kecepatan adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dalam

waktu sesingkat mungkin.

Harsono (1988: 77) mengatakan bahwa kekuatan otot adalah komponen

yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.

Karena kekuatan merupakan daya penggerak aktifitas fisik secara keseluruhan

dan kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet atau non atlet

dari cidera, selain itu dengan kekuatan atlet atau non atlet akan dapat lari

dengan cepat, melempar dan menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih

keras, demikian juga dapat membantu memperkuat sendi-sendi.

Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk melakuakan satu kali

kontraksi secara maksimal melawan tahanan/beban (Eri Pratiknyo Dwikusworo,

2010:23). Kekuatan otot tungkai dalam penelitian ini adalah kemampuan otot

tungkai dalam mengatasi tekanan beban dalam menjalankan aktivitas untuk

menendang bola. Kontraksi otot dapat diterjemahkan sebagai tegangan atau

pengerahan kekuatan yang dihasilkan oleh serabut-serabut otot yang

sebenarnya adalah suatu proses dari energi kimia menjadi mekanis dan panas.

Arah dari gerakan tergantung dari arah yang dikerahkan oleh kekuatan yang

bersangkutan untuk menendang bola. Bola akan lari menjauh dari arah

tendangan. Cepat atau lambatnya lintasan bola ditentukan oleh kuat atau

tidaknya tendangan yang mengenainya. Semakin keras tendangan yang


42

dikerahkan terhadap bola, semakin cepat bola itu bergerak. Kekuatan otot

tungkai dihasilkandari kontraksi otot-otot yang ada pada tungkai untuk

menggerakkan tungkai melakukan ayunan ke depan dengan tujuan menendang

bola. Tendangan apabila dilakukan dengan otot tungkai yang semakin kuat

dalam melakukan ayunan tendangan maka semakin kuat bola bergerak yang

berarti pula semakin jauh pula bola bergerak. Jika dorongan atau ayunan

tersebut besar, maka hasil ayunan kaki juga besar. Artinya hasil dorongan bola

yang dilakukan akan berjalan cepat dan keras.

Dari beberapa pengertian tersebut kekuatan dapat diartikan sebagai

kualitas tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara

maksimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar

tubuh. Jadi gerakan yang dilakukan oleh otot-otot tungkai akan menghasilkan

aktifitas gerakan seperti menendang, berjalan, melompat, dan lain sebagainya.

Dimana gerakan tersebut dibutuhkan dalam melakukan gerakan olahraga

terutama cabang olahraga yang dominan menggunakan kaki diantaranya cabang

olahraga sepaktakraw.

Untuk meningkatkan kualitas power otot tungkai dapat dilakukan latihan

dengan banyak cara, salah satunya dengan melakukan latihan plyometric yang

mengkhususkan pada bentuk latihan melompat. Banyak bentuk latihan

plyometric yang dapat meningkatkan power otot tungkai diantaranya adalah

dengan latihan skipping dan naik turun bangku, kemudian untuk mengukur

kekuatan power otot tungkai dapat dilakukan denga tes lompat tegak atau

vertical jump.
43

Gambar 2.17 Struktur otot tungkai


(Evelyn C. Pearce, 1999:114)

Gambar 2.18 Struktur otot tungkai


(Evelyn C. Pearce, 1999:115)
44

1. Daya Tahan Otot Tungkai

Sajoto (1988) mengemukakan ”daya tahan adalah kemampuan untuk

bekerja dan berlatih dalam waktu yang relatif lama dan kondisinya seperti

sebelumnya”.sedangkan Harsono (1988) mengatakan ” selain kelincahan, dan

kecepatan ada satu lagi yang harus dimiliki yaitu adalah daya tahan otot”.

Sedangkan daya tahan otot umum adalah kemampuan seseorang

memepergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darah secara efektif

dan efesien dalam menjalankan kerjanya secara terus-menerus melibatkan

kontraksi sejumlah otot-otot yang besar dengan intensitas tinggi dalam waktu

yang cukup lama. Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam

mempergunakan suatu kelompok ototnya untuk berkontraksi terus menerus

dalam waktu cukup lama dengan beban tertentu.

(Sajoto, 1988: 16-17). Sedangkan daya tahan otot tungkai adalah

kemampuan otot tungkai baik tungkai bagian atas maupun tungkai bagian bawah

untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Ada

beberapa kegunaan daya tahan yaitu untuk:

a. Mencapai mutu maksimal suatu cabang olahraga.

b. Menjaga keajegan (konstan) prestasi yang telah dimiliki.

c. Mempermudah melatih gerakan-gerakan teknik.

d. Mencegah terjadinya cedera dalam olahraga.

Faktor-faktor penentu baik dan tidaknya daya tahan:

a. Jenis fibril otot, fibril merah / tonik cocok untuk kerja daya tahan karena

banyak mengandung myohaeglobin.

b. Kualitas pernafasan dan peredaran darah

c. Proses metabolisme dalam otot dan kerja hormon.


45

d. Pengaturan nervous sistem baik pusat maupun perifeer (saraf simpatis dan

saraf parasympatis).

e. Kekuatan maksimal, daya ledak dan power endurance.

f. Koordinasi gerakan otot-otot dan irama gerak dan pernafasan.

g. Susunan kimia dalam otot (glycogeen, ATP dan alkali reseve).

h. Umur kalender dan jenis kelamin.

2.1.7 Smash

Ratinus Darwis Dt penghulu basa menyatakan (1992:69) smash atau

rejam (Istilah Malaysia) adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak

yang terakhir dari gerak kerja serangan. Kegagalan melakukan smash bola ke

lapangan pihak lawan akan memberi peluang kepada pada pihak lawan untuk

menyerang balik atau bola mati di lapangan sendiri atau keluar meninggalkan

lapangan permainan. Sebaliknya keberhasilan melakukan smash dapat

menambah angka bagi regu penyerang atau kesempatan memindahkan bola

kembali bila pihak lawan yang melaksanakan sepak mula atau servis. Maka

sangat diharapkan bahwa kedua apit itu perlu mempunyai kemampuan yang baik

tentang melakukan smash

Serangan atau smash adalah pukulan bola yang keras dan tajam ke arah

bidang lapangan lawan. Smash dalam permainan sepaktakraw sangat penting

dan harus dikuasai oleh seorang pemain, karena dengan smash point atau

angka akan dengan mudah diperoleh oleh regu yang bertanding dan

memenangkan pertandingan. Menurut Sulaiman (2008: 31), smash dapat

dilakukan dengan kaki ataupun dengan kepala. Smash dengan kaki dapat

dilakukan dengan berbagai cara yaitu bagian punggung (kura) kaki, kaki bagian
46

luar, kaki bagian dalam, dan telapak kaki. Sedangkan smash dengan kepala

perkenaannya pada kepala bagian depan (dahi) dan kepala bagian samping

(pelipis).

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa smash

dikatakan serangan yang paling akhir dan serangan paling banyak menghasilkan

angka, maka pemain yang bertindak melakukan smash haruslah dapat

menempatkan bola atau serangan pada posisi yang sulit dijangkau oleh pemain

lawan sehingga pihak lawan tidak bisa menahan atau melakukan balasan

serangan. Bila seorang pemain tidak bisa melakukan smash dengan baik maka

banyak terjadi bola menyangkut di net maupun keluar dari lapangan

pertandingan. Untuk itu perlu adanya penguasaan teknik yang sempurna bagi

pemain agar dapat melakukan smash yang baik.

Berikut ini dijelaskan teknik smash dengan kaki, yaitu: Smash gulung

(salto), kedeng, dan gunting,

1. Teknik Smash Gulung

Smash gulung merupakan salah satu teknik smash yang paling

menarik dan akrobatik dalam permainan sepaktakraw , smash ini

dilakukan dengan gerakan salto di udara, sehingga penonton dibuat

takjub dengan gerakan berjungkir-balik di udara. Smash gulung

merupakan teknik yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, karena

pemain harus menguasai gerakan salto. Berikut cara melakukan smash

gulung: 1) sikap awal berdiri membelakangi net. Awalan harus dialkukan

dengan cepat dengan cara melangkah atau lari kecil menuju arah

datangnya bola, 2) menolak ke atas dengan bertumpu pada salah satu

kaki terlebih dahulu, kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan


47

dengan jangan menekuk lutut agak ke bawah. Tolakan kaki tumpu ke atas

secara eksplosif dengan bantuan kedua tangan, 3) setelah menolak,

badan beputar melakukan gerakan salto (guling ke belakang) di ikuti

dnegan kaki tumpu di Tarik ke atas untuk menjemput bola yang akan

dipukul (smash), 4) pukulan yang dilakukan dengan punggung kaki saat

bola berada pada titik ketinggian jangkauan kaki. Pukulan menukik tajam

ke daerah lapangan melewati atas net, 5) setelah melakukan pukulan,

kepala, badan, dan tumgkai berputar ke belakang, dan mendarat dengan

kedua kaki, 6) kecepatan gerak putaran (salto) di udara dipengaruhi oleh

timing bola dan kaki pukul. Bola umpan-umpan pendek (quick) menuntut

putaran badan lebuh cepat disbanding umpan-umpan yang tinggi

(panajng).

Kesalahan umum yang sering dilakukan pada saat melakukan

teknik smash gulung adalah sebagai berikut: 1) timing (ketepatan) anatar

datangnya bola dengan lompatan, 2) putaran badan diudara kadang

terlalu cepat atau sebaliknya lambat, mengakibatkan bola yang dipukul

tidak tepat pada sasaran. (sulaiman, 2008:33).

Gambar 2.19 Smash Gulung


48

Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRi-
Bxc_EsanBKTeweAVb7pD3ke_lG7ZH5Q8buRBM_V13Eaczy9sQ

2. Smash kedeng

Smash kedeng adalah pukulan yang dilakukan dengan

menjulurkan kaki ke atas menegejar bola, tidak dilakukan dengan putaran

badan (salto) di udara. Smash dilakukan dengan memukul bola dengan

kaki kanan atau kiri, berikut cara melakukan smash kedeng: 1) sikap awal

berdiri membelakangi net. Awalan harus dialkukan dengan cepat dengan

cara melangkah atau lari kecil menuju arah datangnya bola, 2) menolak

ke atas dengan bertumpu pada salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian

segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jangan menekuk lutut

agak ke bawah. Tolakan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan

bantuan kedua tangan, 3) luruskan tungkai serta putar badan (pinggul,

punggung, bahu) kearah dalam, kemudian lakukan smash dengan

punggung kaki atau punggung kaki bagian luar dibantu dengan putaran

pinggul dan punggung, 4) gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung,

bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke asrah luar, kemudian

tungkai ditarik kebawah dan mendarat dengan kedua kaki dalam keadaan

mengeper, 5) pemain yang tidak memiliki kelentukan (fleksibilitas) yang

baik pada tungkai sehingga jangkauan kakinya tidak dapat melampaui

tinggi kepala, maka disarankan untuk menempatkan bola diatas bahu

kanan kalau dia meukul dengan kaki kanan dan sebaliknya, kalau

dipaksakan bola di atas kepala maka bola akan mengenai kepalanya

sendiri.
49

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pada saat

melakukan smash kedeng: 1) timing (ketepatan) anatar datangnya bola

dengan lompatan, 2) penempatan bola tidak di atas bahu kiri atau kanan

sementara pemain tidak memiliki kelentukan yang baik sehingga bola

mengani kepalanya sendiri, 3) pemain terlambat mendaratkan kaki kiri

terlebih dahulu kalau dia smash dengan kaki kanan sehingga dia jatuh

terduduk. (Sulaiman, 2008:34).

Gambar 2.20 Smash Kedeng


Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTMOBsiDDqo157k7iTgbFTSrZWDCzQ3RG-
yohXjCXcTLE9W77S

3. Smash Gunting

Smash gunting adalah pukulan yang dilakukan dengan tendangan

kaki pada bola seperti posisi menggunting, berikut cara melakukan smash

gunting: 1) Awalan tolakan smash gunting pada dasarnya sma dengan

smash gulung (salto), 2) stelah melakukan tolakan dengan kaki tumpu

secara eksplosif, kaki tumpu secepatnya menjemput bola. Bersamaan

dengan melakukan smash, badan berputar ke samping dengan gerakan

tungkai saat kaki menyepak bola menyerupai gerakan menggunting, 3)


50

gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung, bahu dan lengan secara

bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai di tarik ke bawah dan

mendarat dengan kedua kaki dalam keadaan mengeper. (sulaiman,

2008:35). Untuk gambar smash gunting dapat dilihat pada gambar 2.21.

Gambar 2.21 Smash Gunting


Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcT_jIPLTPWuzzkOQWRLbPUZZS6PtcHLS5FLVF745il66nUS
WFEI

2.1.8 Sejarah Klub Satria Kesuma


Klub Satria Kesuma merupakan salah satu klub sepaktakraw yang

beralamat di Jl. Jend. Sudirman No. 1022 Sikanco Nusawungu Cilacap. Klub

sepaktakraw satria kesuma mulai berdiri pada tahun 2012 dengan pimpinan

Bapak Toni setiawan, S.T. mantan atlet sepaktakraw Banyumas yang sekaligus

menjadi pelatih di Klub Satria Kesuma, pada awalnya masyarakat sekitar

bermain sepaktakraw hanya untuk mengisi kegiatan di sore hari. Pada tahun

2012 peminat olahraga sepaktakraw di lingkungan sekitar semakin meningkat

sehingga dibentuklah sebuah klub sepaktakraw Satria kesuma yang dulunya

bernama Klub Gasebo, kemudan pada tahun 2014 Klub Gasebo berganti nama
51

menjadi Satria Kesuma. Kegiatan latihan di Klub tersebut dilakukan sebanyak

empat kali dalam satu minggu yaitu pada hari senin, rabu, jum’at untuk sore hari

dan sabtu untuk latihan malam hari. Selain kegiatan latihan klub satria kesuma

Juga aktif mengikuti kompetisi antar klub di wilayah Banyumas, Cilacap dan

sekitarnya selain itu Klub Satria Kesuma juga sering mengadakan kompetisi

antar klub baik untuk kabupaten Banyumas, Cilacap dan sekitarnya ataupun

tingkat umum atau open tournament.

Klub satria Kesuma merupakan salah satu klub sepaktakraw yang

memiliki banyak prestasi baik tingkat daerah maupun Provinsi, selain itu klub

sepaktakraw satria kesuma merupakan salah satu klub yang banyak

menyumbangkan atletnya untuk masuk di Tim Pesatuan Sepaktakraw Indonesia

(PSTI) Kabupaten Banyumas, Tim Pesatuan Sepaktakraw Indonesia (PSTI)

Kabupaten Cilacap dan beberapa atlet muda klub satria kesuma masuk di Pusat

Pendidikan Latihan Olaharaga Provinsi (PPLOP) Jawa Tengah.

2.2 Kerangka Berfikir


Berdasarkan kajian teoritik di atas maka dapat disimpulkan bahwa latihan

skipping dan naik turun bangku diharapkan mampu meningkatkan power tungkai

sehingga tinggi loncatan pada atlet sepaktakraw pada saat melakukan smash

juga akan meningkat. Banyak cabang olahraga yang membutuhkan power otot

tungkai yang besar. Oleh karena itu, latihan untuk meningkatkan kemampuan

otot tungkai khususnya daya ledak atau power sangat penting. Power tungkai

dapat ditingkatkan melalui bentuk-bentuk latihan yang merangsang otot untuk

selalu berkontraksi dengan cepat baik saat memanjang (eccentric) maupun

memendek (concentric). Bentuk latihan tersebut salah satunya adalah

plyometrics.
52

Skipping merupakan metode latihan plyometric. Untuk melakukan

gerakan skipping diawali dengan posisi berdiri tegak masing masing tangan

berada di samping sejajar dengan badan memegang ujung tali, posisikan tali

berada dibelakang badan kemudian mulailah mengayun tali dari bawah ke atas

menuju ke arah depan secepat mungkin, posisi kaki agak menekuk ±350º untuk

mengambil awalan dan melompatlah dengan dua kaki pada saat tali melewati

bawah kaki dengan ketinggian ±15 cm dari lantai begitu sterusnya. Dalam

Latihan ini, latihan skipping ini dilakukan selama 3 menit sebanyak 5 set dengan

waktu istirahat selama 30 detik disetiap setnya dan dilakukan sebanyak 16 kali

pertemuan. Skipping merupakan latihan kondisi fisik dengan beban tubuh sendiri.

Latihan skipping memiliki kegunaan yang sangat banyak untuk berbagai macam

otot yang digunakan untuk melakukan lompatan. Selain itu latihan skipping ini

juga sangat sederhana dan bisa dilakukan dimana saja. Skipping memiliki

manfaat untuk meningkatkan power tungkai, kelincahan kaki serta kemampuan

koordinasi antar anggota badan, selain memperkuat sistem kardiovaskular dan

stamina.

Latihan naik turun bangku adalah bentuk latihan plyometric. Untuk

melakukan gerakan tersebut diawali dengan posisi berdiri menghadap bangku

kemudian kaki kiri diletakkan di atas bangku, kedua lengan berada di samping

badan, kaki kiri yang berada di atas bangku ditekuk membentuk sudut ± 90º. Dari

awalan kemudian dilanjutkan dengan menolak kaki yang berada di atas bangku

dan di lantai bersama-sama secara bergantian. Pada waktu mendarat dilakukan

secepat mungkin kembali seperti pada saat posisi awal, untuk dilanjutkan dengan

gerakan yang sama berikutnya. Pada hitungan satu kaki kiri ke atas bangku,

pada waktu hitungan dua mengangkat cepat dengan kaki kiri diikuti kaki kanan
53

diayun setinggi mungkin dengan lutut ditekuk, hitungan tiga kaki kanan mendarat

di lantai diiringi dengan kaki kiri pada hitungan keempat begitu seterusnya.

Dalam Latihan ini, latihan skipping ini dilakukan selama 3 menit sebanyak 5 set

dengan waktu istirahat 30 detik setiap setnya dan dilakukan dalam 16 kali

pertemuan dengan ketinggian bangku 30cm. Metode latihan naik turun bangku

merupakan latihan fisik dengan beban tubuh sendiri yang memiliki manfaat untuk

meningkatkan power tungkai.

Latihan naik turun bangku lebih baik daripada latihan skipping terhadap

peningkatan power tungkai. Hal ini disebabkan beban yang harus ditahan oleh

otot tungkai pada latihan naik turun bangku lebih besar, karena berat badan

hanya bertumpu pada satu kaki dan ketinggian naik turun bangku lebih

terkontrol. Sedangkan dengan latihan skipping berat badan ditumpu oleh dua

kaki dan ketinggian lompatan tidak bisa terkontrol karena ketinggian lompatan

masing-masing orang berbeda-beda ketika melakukan skipping. Dengan kata

lain pada latihan naik turun bangku tumpuan yang digunakan hanya

menggunakan satu kaki dan tingginya juga lebih terkontrol sehingga tuntutan

kekuatan pada saat pelaksanaan lebih tinggi daripada latihan skipping. Dengan

perbedaan tuntutan kekuatan yang harus diterima atau ditahan oleh otot tungkai

menyebabkan power yang dibutuhkan otot tungkai juga berbeda sesuai dengan

beban yang diterima. Semakin besar tuntutan kekuatan yang diterima atau

ditahan otot saat kontraksi maka semakin besar pengaruhnya dalam

meningkatkan power tungkai yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap

peningkatan tinggi loncatan.

Adapun beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil penelitian

baik secara internal maupun eksternal yaitu saat pengambilan sampel, proses
54

latihan, sarana prasarana, psikologi atlet, lingkungan latihan dan cuaca pada

saat proses pemberian treatment. Berdasarkan uraian di atas, metode latihan

skipping dan naik turun bangku sama-sama akan memberikan efek peningkatan

power tungkai. Tetapi latihan naik turun bangku akan memberikan efek yang

lebih baik karena pada saat kontraksi satu kaki harus menahan seluruh beban

berat badan seseorang. Sehingga peningkatan kekuatan otot tungkai akan lebih

signifikan yang secara langsung berpengaruh terhadap power yang dihasilkan.

Untuk lebih jelasnya tentang kerangka berfikir dapat dilihat digambar 2.22.

Smash belum baik


(lompatan belum tinggi)

Power tungkai
lemah

Pre test
(vertical jump)

Matched subject
design

Ordinal pairing
A-B-B-A

Latihan Skipping Latihan naik turun bangku

Post test
(vertical jump)

Power tungkai
meningkat

Smash Sepaktakraw lebih baik


(lompatan meningkat)
55

Gambar 2.22 Kerangka berfikir


56

2.3 Hipotesis
Menurut Arikunto (2010:67), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Menurut Sugiyono (2015:96), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penilitian, dimana penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Ho: Tidak ada pengaruh antara metode latihan Skiping terhadap power tungkai

dalam smash sepaktakraw pada atlet putra Klub Satria Kesuma tahun 2018.

Ha: Ada pengaruh antara metode latihan Skiping terhadap power tungkai dalam

smash sepaktakraw pada atlet putra Klub Satria Kesuma tahun 2018.

Ho: Tidak ada pengaruh antara metode latihan Naik Turun bangku terhadap

power tungkai dalam smash sepaktakraw pada atlet putra Klub Satria

Kesuma tahun 2018.

Ha: Ada pengaruh antara metode latihan Naik Turun bangku terhadap power

tungkai dalam smash sepaktakraw pada atlet putra Klub Satria Kesuma

tahun 2018.

Ho: Tidak ada perbedaan pengaruh metode latihan skipping dan naik turun

bangku terhadap power tungkai dalam smash sepaktakraw pada atlet putra

Klub Satria Kesuma tahun 2018.

Ha: Ada perbedaan pengaruh metode latihan skipping dan naik turun bangku

terhadap power tungkai dalam smash sepaktakraw pada atlet putra Klub

satria Kesuma tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai