Anda di halaman 1dari 12

PENYEMPURNAAN PERATURAN

PERTANDINGAN
Hasil MUNAS IPSI XIV 2016 - Bali

Rakernas IPSI 2019


22-23 Agustus 2019
BAB II
KETENTUAN BERTANDING

Pasal 9
Kategori Tanding.

1. Kelengakapan Bertanding
b. Pelindung Badan ( Body Protector ).
1).
2). Harus melindungi bagian dada dan punggung.
3). Warna merah untuk sudut merah dan biru untuk sudut biru.

4. Pendamping pesilat
c. Pendamping pesilat di tempatkan diluar matras (10 m x 10 m).
f. Pendamping pesilat dapat dikenakan sanksi pelanggaran.
5. Tata cara pertandingan

b. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat


dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing,
kemudian memberi hormat kepada Wasit dan Ketua
Pertandingan, Selanjutnya pesilat diharuskan melakukan
rangkaian gerak jurus perguruan 5 (lima) sampai 10 (sepuluh)
gerakan dengan mantap dan bertenaga.
d. Larangan

Larangan dapat dinyatakan sebagai:

1) Pelanggaran Berat
i) Memegang, menangkap, atau merangkul sambil melakukan
serangan.
Jika hanya memegang, menarik, mencengkram, merangkul,
menangkap, dan mengangkat dalam proses menjatuhkan atau
membela diri sepanjang daerah sasaran yang sah, yang
dilakukan dalam kurun waktu 5 detik, masih dianggap sah dan
bukan pelanggaran.

2) Pelanggaran Ringan

k). Taktik yang mengulur waktu (Melepaskan ikatan sabuk,


membetulkan pelindung sendi atau pelindung tulang kering,
membuka/melepaskan ikatan rambut,dan mendapat hitungan
dari wasit) dikenakan hukuman pembinaan, kecualihitungan
karena serangan yang sah dan mengakibatkan pesilat jatuh
atau nanar, tidak diberikan pembinaan karena bukan
pelanggaran.
f. Hukuman.
Tahapan dan bentuk hukuman.
1) Binaan.
a.Kesalahan yang termasuk dalam pelanggaran ringan dilakukan
oleh pesilat diberikan binaan oleh wasit.
b.Apabila pesilat mendapat binaan satu dari wasit, belum
merupakan pemotongan hukuman.
c.Berlaku secara akumulatif (Tanpa membedakan jenis
kesalahan/pelanggaran yang dilakukan).
d.Pesilat yang mendapat binaan ketiga kali, langsung diberikan
teguran.
g. Penilaian.

Ketentuan Nilai.

Nilai Prestasi Teknik

Nilai 2 Serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran tanpa terhalang oleh
tangkisan, hindaran atau elakan dan/atau tangkisan, hidaran atau elakan
yang berhasil memunahkan/menggagalkan serangan lawan disusul
langsung oleh serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran.

Nilai 3 Serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran tanpa terhalang oleh
tangkisan, hindaran atau tangkapan dan/atau tangkisan, hindaran atau
elakan yang berhasil memunahkan/menggagalkan serangan lawan disusul
langsung oleh serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran.

Nilai 4 Teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan dan/atau tangkisan,


hindaran, elakan atau tangkapan yang memunahkan/menggagalkan
serangan lawan disusul langsung oleh serangan dengan teknik jatuhan yang
berhasil menjatuhkan lawan.
2) Syarat Teknik Nilai

c) Teknik menjatuhkan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat menjatuhkan


lawan sehingga bagian tubuh (dari lutut keatas) menyentuh matras dengan
pedoman :

1) Teknik Sapuan Rebah dan teknik guntingan yang gagal boleh dibalas dengan
teknik serangan (tangan atau kaki) 1 kali dlm waktu 3 detik (1 langkah)

2) Proses teknik jatuhan tangkapan selama 5 detik dapat dilakukan dengan


berbagai teknik.

3) Proses jatuhan (guntingan, sapuan depan, sapuan belakang) dapat dilakukan


sebanyak 2 teknik (2 kali).

4) Teknik menjatuhkan dapat dilakukan dengan serangan langsung, sapuan,


ungkitan, guntingan, teknik menjatuhkan yang didahului oleh tangkapan atau
bentuk serangan lainnya yang sah. Serangan yang berhasil mendapat nilai
sesuai dengan ketentuan nilai untuk teknik serangan yang digunakan.

5) Menjatuhkan lawan menggunakan teknik jatuhan dengan cara tidak ikut


terjatuh atau lebih menguasai lawan yang dijatuhkan.
7) Serangan bersamaan.

Serangan bersamaan oleh kedua pesilat (apakah serangan itu sah atau
tidak karena sifatnya kecelakaan) dan salah satu atau keduanya jatuh,
maka jatuhan dinyatakan tidak sah dengan pedoman:

• Jika salah satu tidak dapat bangkit akan diadakan hitungan teknik.

• Jika keduanya tidak segera bangkit, maka dilakukan hitungan teknik


untuk keduanya dan apabila hal ini terjadi pada awal babak I dan
keduanya belum memperoleh nilai, maka penentuan kemenangan
ditentukan seperti Bab II pasal 9 ayat 4 tentang Penentuan
Kemenangan.

• Jika keduanya dalam hitungan ke 10 (sepuluh) tidak dapat bangkit


sedangkan pesilat sudah memperoleh nilai, maka kemenangan
dilakukan dengan menghitung nilai terbanyak.

• Ketika Wasit memberi aba-aba berhenti dan pada saat serangan


bersamaan terjadi jatuhan maka dinyatakan sah.
4) Penentuan Kemenangan

a) Menang angka.
(b) Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang
mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi/ paling banyak (nilai
prestasi tertinggi adalah 4, 3, 2).

d) Menang WMP (Wasit Menghentikan Pertandingan).


(1) Menang karena pertandingan tidak seimbang.
(2) Jika ada selisih nilai 20 angka antara sudut merah dan sudut biru,
berlaku pd babak I maupun babak ke II, atau ke III, maka pesilat yang
memiliki poin tertinggi dinyatakan dengan menang W.M.P (ketentuan
ini berlaku bila pemakaian IT baru sudah dipakai).
Pasal 13
Pengajuan Keberatan

7. Khusus Kategori Tanding, selama pertandingan berlangsung,


pelatihmempunyaikesempatan mengajukan2 kali keberatan kepada Ketua
Pertandingan dengan menggunakan dua kartu dalam 1 partai. Hal ini hanya
berlaku bagi yang menggunakan sistem penilaian digital.

8. Bila memanfaatkanvedio replay, hasilyang sudah diputuskan oleh ketua


pertandingan, dewan dan wasitdapat disiarkan kepada penonton.
BAB III
PANITIA PERTANDINGAN

Pasal 15
Susunan dan Penunjukan panitia Pertandingan

d. Dewan Wasit Juri terdiri atas seorang Ketua dan 2 orang anggota.
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sejumlah Wasit dan Juri sesuai keperluan.
(Satu gelanggang memerlukan 10 orang Wasit – Juri)

Pasal 16
Kreteria,Tugas dan Tanggung Jawab Panitia Pertandingan

6. Wasit dan Juri


b. Jumlah Wasit dan Juri yang bertugas dalam satu kejuaraan pencak silat adalah 10
(Sepuluh) orang untuk satu gelanggang ditambah 2 orang ketua pertandingan dan 3
orang Dewan Wasit Juri.

1) Dalam pertandingan kategori Tanding, dipimpin oleh seorang Wasit dan dibantu
oleh 3 (TIGA) orang Juri.
9. Dokter Pertandingan

h. Dokter Pertandingan dalam penentuan unfit dapat berdasarkan pada Ilmu


Kedokteran tentang:
1) Blooding
2) Fracture
3) Koma.

i. Dokter pertandingan ditugaskan oleh pengurus IPSI setingkat Kejuaraan.

Anda mungkin juga menyukai