Anda di halaman 1dari 8

INSTRUMEN KECEPATAN TENDANGAN PENCAK SILAT

BERBASIS TEKNOLOGI

SPEED INSTRUMENTS OF TECHNOLOGY-BASED KICKS OF PENCAK SILAT

Nurul Ihsan,1 Yulkifli,2 dan Yohandri3


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang1
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Padang2,3
nurul_ikhsan@ymail.com1

ABSTRAK
Kecepatan reaksi dan aksi tendangan merupakan parameter penting dalam cabang olah raga pencak silat.
Sampai saat ini, belum ada peralatan berbasis teknologi yang dapat mengukur kecepatan reaksi dan aksi
pesilat. Dalam artikel ini dipaparkan sebuah instrumen untuk mengukur kecepatan reaksi dan tendangan pesilat
berbasis teknologi. Metode yang digunakan untuk mengembangkan instrumen pengukur kecepatan reaksi
dan aksi pesilat mengadopsi model Borg and Gall. Dalam model ini dilakukan uji reliabilitas menggunakan
teknik test and retest. Ada dua kelompok sampel yang digunakan, yaitu kelompok sampel kecil (14 orang)
dan kelompok sampel besar (32 orang). Hasil uji reabilitas memiliki kriteria kuat dengan nilai 0,671 pada
kelompok sampel kecil dan 0,746 untuk kelompok sampel besar. Sementara itu, untuk pengembangan norma
instrumen dilibatkan 382 orang sampel dengan kategori atlet dewasa yang terdiri atas kelompok putera dan
putri. Dalam penelitian ini, ada lima kategori yang dipakai yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang
sekali. Berdasarkan hasil analisis diperoleh simpulan, alat yang dikembangkan memiliki tingkat akurasi
tinggi, dan layak dipergunakan sebagai instrumen pengukur kecepatan tendangan pencak silat.
Kata Kunci: instrumen, aksi reaksi, tendangan, seni matrial

ABSTRACT
The speed of reaction and action of kick is an important parameter in martial art. Up to now, there has been
no equipment based on technology that can measure the speed of reaction and action in martial art. In this
paper, an instrument to measure the speed of reaction and action of martial art kicks based on technology
will be presented. The Borg and Gall model is adopted in the method to develop the measuring instrument of
reaction velocity and the action of athletes. In this model, the reliability of the instrument will be investigated
using test and retest techniques. There are two groups of samples used which are small groups (14 peoples)
and large groups (32 peoples). The results of the reliability test have strong criteria with a value of 0.671 and
0.746 for small group and for large group, respectively. Meanwhile, for the development of instrument norms
involved 382 sample people with the category of adult athletes consisting of groups of male and female. In this
study, the category is classified as five which are Very Good, Good, Medium, Less and Very Less. Based on
the analysis result, it is found that the developed tool has high accuracy, and it is suitable to be used as an
instrument to measure the speed of martial art kick.
Keywords: instrument, action and reaction, kick, martial art

PENDAHULUAN yaitu mencapai 47% (Haryono dkk.,


Salah satu elemen penting dalam 2017). Pada setiap pertandingan, teknik
pencak silat adalah kecepatan tendangan. tendangan digunakan semua pesilat
Kecepatan sangat diperlukan dan dapat untuk mencari kemenangan dengan
memengaruhi penampilan seseorang berbagai variasinya. Setiap pesilat dalam
baik pada saat menyerang maupun pertandingan akan berusaha melepaskan
dalam bertahan (E. van der Kruk, 2016). tendangan yang sulit untuk diantisipasi
Dalam pertandingan pencak silat, teknik la wa n. Ole h se ba b itu, ke c e pa ta n
tendangan memiliki persentase yang tendangan dari seorang pesilat sangat
cukup besar dalam posisi menyerang penting dan menentukan, khususnya
124
Nurul Ihsan, dkk. | Instrumen Kecepatan Tendangan..... 125

kecepatan tendangan. dan disebut sebagai waktu reaksi


Kom ponen biomotor sanga t (Syafruddin, 2012: 125). Dalam melatih
berperan besar dalam pencapaian prestasi kecepatan, terdapat beberapa faktor yang
salah satunya adalah kecepatan (Bompa, memengaruhinya, di antaranya elemen
1999: 364). Penampilan seseorang sangat kekuatan yang sering digabungkan
ditentukan oleh kualitas motoriknya dengan kecepatan yang dinamakan
(Sabina, dkk. 2013). Corbin (2007: dengan eksplosif power (David, G, at
12) mengemukakan kecepatan adalah all 2012: 12). Khususnya dalam pencak
kemampuan individu untuk melakukan silat, dua jenis kecepatan ini sangat
gerakan atau menutupi jarak dalam diperlukan dalam berbagai situasi.
waktu singkat. Kecepatan merupakan Dalam beberapa kejadian, kecepatan
kemampuan individu dalam merespons reaksi dan kecepatan aksi diperlukan
rangsangan dengan bentuk gerak atau dalam satu kali gerakan. Kecepatan
serangkaian gerak dalam waktu secepat- reaksi pada prinsipnya merupakan
cepatnya dan didefinisikan sebagai jarak kemampuan dalam merespons stimulus
dibagi dengan waktu yang dibutuhkan yang ada, sedangkan kecepatan aksi
untuk melakukan perjalanan (Knutzen, merupakan kemampuan melaksanakan
2009: 310). Bompa (1999: 368) tugas gerak yang merupakan kelanjutan
menjelaskan kecepatan dapat berkaitan dari reaksi. Pada saat lawan menyerang,
dengan tiga elemen, yakni kecepatan reaksi adalah kemampuan merespons
dalam reaksi, frekuensi gerak persatuan terhadap informasi serangan yang harus
waktu, dan kecepatan latihan. diantisipasi. Kelanjutan informasi yang
Kecepatan dapat dilihat dari diolah secara laten tersebut adalah
berbagai sudut pandang, yaitu sebagai sebuah tindakan. Mengelak, menangkis,
o n e si n gle actions dan reptitions atau bahkan menyerang balik merupakan
actions (Ihsan, dkk., 2017). Kecepatan aksi dari informasi yang diberikan.
merupakan kemampuan fisik yang Berdasarkan hal tersebut,
i n d e p e n den atau berdiri sendir i. penting bagi pelatih untuk memiliki
O l e h k a rena itu, pengemban ga n data kecepatan seorang atlet. Sejauh
kecepatan memerlukan spesifikasi ini, dalam pencak silat instrumen
t e r se n d iri (H orička, dkk., 20 14: yang tersedia adalah instrumen untuk
4 9 ) . D e ngan dem ikian kecepa ta n mengukur tes kemampuan tendangan
merupakan salah satu biomotor fisik dengan menghitung jumlah tendangan
dasar yang berdiri sendiri. Kecepatan dalam selang waktu tertentu (Lubis,
gerakan dan reaksi sangat dibutuhkan 2014). Pengukuran ini tidak dapat
dalam olahraga. Dalam olahraga dan mengukur kecepatan satu gerakan
permainan, gerakan atlet dikondisikan tendangan. Selain itu, instumen yang
oleh sinyal dari reseptor. Kondisi ini ada juga tidak dapat mengukur waktu
sangat membutuhkan waktu reaksi respons atau reaksi dari seorang pesilat.
(Gavkare. dkk. 2013: 214). Dari pemaparan di atas, diperlukan
Secara umum kecepatan terbagi inovasi dalam pengembangan instrumen
atas dua kriteria, yaitu kecepatan reaksi kecepatan yang mampu mengukur
dan aksi. Kecepatan reaksi adalah kecepatan reaksi dan aksi tendangan
kemampuan untuk individu dalam dengan memanfaatkan teknologi.
merespons rangsangan atau stimulus Kehadiran instrumen ini diperkirakan
secara optik (mata), taktil (kulit), dan mampu mengurangi berbagai kesalahan
akustik (telinga) (Knop, 2013). Output dalam pengukuran yang diakibatkan dari
dari kecepatan reaksi dapat diukur kelalaian manusia (human errror).
126 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 17, No 1, April 2018

METODE sensor penerima menangkap frekuensi


P enelitian ini adalah je nis 40 KHz hasil pantulan dan jarak dihitung
p e n e l i t ian pengem bangan denga n dengan mengalkulasi lebar pulsa tundaan
mengadopsi langkah dari Borg and Gall (delay) antara pulsa transmit dan pulsa
(1983) yakni 10 tahapan pengembangan gema (echo) dari sinyal PWM. Jangkauan
produk. Ada beberapa hal yang tunda yang diterima PING antara 100 µs
diperhatikan dengan saksama pada dan 18 ms.
penelitian ini di antaranya adalah tingkat Dalam penelitian ini peralatan
validitas produk, kepraktisan produk, dan yang digunakan adalah multimeter
keefektifan produk. Untuk melakukan digital atau analog dan stopwatch.
v a l i d a si terhadap pengemban ga n Multimeter digunakan untuk mengukur
instrument dilibatkan beberapa pakar atau menguji nilai tegangan masukan
dari bidang pencak silat dan bidang IT. dan keluaran dari rangkaian elektronika.
Sebagai alat kalibrasi atau alat standar
Alat dan Bahan dari alat ukur yang dibuat digunakan
Pengembangan instrumen stopwatch. Pembuatan sistem alat ukur
kecepatan tendangan pencak silat ini menggunakan sensor tekanan dan
berbasis teknologi digital memerlukan saklar. Komponen elektronika lainnya
alat ukur dan komponen elektronika, seperti Arduino Uno, dioda, resistor,
seperti catudaya, sensor, dan display kapasitor, IC regulator, dan LCD.
(LCD) sebagai tampilan digital. Modul Gambar 1 menunjukkan desain sistem
sensor ultrasonik PING adalah produk pengukuran kecepatan tendangan pesilat.
keluaran Devantech, sensor ultrasonik Berdasarkan desain pada gambar
sudah menjadi perangkat yang mutlak 1 terlihat sistem terdiri atas sensor PING,
digunakan pada aplikasi robotika maupun sensor tekanan, lampu indikator, dan
aeronautika. Sensor PING pada dasarnya boks instrumen untuk pengolahan sinyal.
berfungsi untuk mengukur jarak antara Pengolahan sinyal dilakukan melalui
sensor dan objek di depannya dengan mikrokontroler Arduino dan ditampilkan
jangkauan 2 cm hingga 3 m. Dalam pada display LCD. Display data yang
sensor PING, terdapat 2 bagian, yaitu ditampilkan terdiri atas waktu reaksi dan
N1076 sebagai pemancar dan N1081 aksi dari tendangan pesilat. Waktu reaksi
sebagai penerima. Sensor pertama dihitung dari lampu indikator menyala
memancarkan sinyal ultrasonik pada hingga kaki pesilat akan bergerak.
frekuensi 40 KHz yang dibangkitkan Sementara itu, waktu aksi dihitung saat
PIC12C508 dan ST232. Kemudian kaki bergerak hingga melewati sensor

Gambar 1 Perangkat dan alat ukur


Nurul Ihsan, dkk. | Instrumen Kecepatan Tendangan..... 127

PING. Luaran dari sensor PING dan sensor oleh mikrokontroler arduino
tekanan diolah dalam boks instrument yang dilanjutkan dengan penampilan
seperti terlihat dalam gambar 2. hasil pada Liquid Cristal Display. Hasil
pengukuran yang ditampilkan pada
Desain Perangkat Lunak display adalah waktu reaksi dan waktu
Dalam penelitian ini, peralatan aksi dari penendang.
yang digunakan adalah multimeter
digital atau analog dan stopwatch. Untuk Variabel Penelitian
mendesain perangkat lunak digunakan Dalam penelitian ini, data
bahasa pemrograman C. Sementara yang akan dilihat adalah validitas
itu, Compiler yang digunakan adalah dan reliabilitas dari intrumen
Arduino RV3. Diagram alir pemrograman yang dikembangkan. Uji validitas
alat ukur kecepatan yang dikembangkan menggunakan uji validitas konstruk.
berbasis mikrokontroler arduino seperti Uji ini merupakan uji kelayakan dari
tampak pada gambar 3. instrumen yang dikembangkan melalui
Proses inisialisasi mikrokontroler penilaian para pakar. Uji reliabilitas
Arduino yang digunakan adalah dilakukan dengan dua cara, yaitu
langkah pertama dalam pemrograman dengan kalibrasi alat yang dilakukan di
yang kemudian dilanjutkan dengan laboratorium dan badan yang berwenang
penampilan judul, pembacaan sensor. serta teknik tes and retest untuk uji coba
Tahap selanjutnya adalah pembacaan keterpakaian alat di lapangan. Instrumen

Gambar 2 Tampilan boks instrumen

Gambar 3 Diagram alir pemograman alat ukur


128 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 17, No 1, April 2018

TABEL I REKAPITULASI UJI KALIBRASI LABORATORIUM

TABEL II REKAPITULASI UJI RELIABILITAS BERDASARKAN


KELOMPOK

yang dikembangkan ini adalah sebuah waktu kecepatan reaksi dan kecepatan
instrumen kecepatan tendangan pencak aksi seperti tertuang dalam surat
silat, khususnya tendangan sabit pencak keterangan hasil pengujian nomor
silat. Instrumen ini untuk kategori atlet 510.3/555/ METRO-APV.2/V/2016.
dewasa (17 tahun ke atas). Sementara itu, hasil uji di laboratorium
fisika menunjukan akurasi alat yang
HASIL DAN PEMBAHASAN sangat baik seperti terlihat pada Tabel I.
Uji validitas Merujuk pada hasil uji validitas
Pengujian validitas dilakukan dan uji kalibrasi terhadap instrumen
dengan melibatkan beberapa tenaga ahli yang dikembangkan, dapat disimpulkan
yaitu ahli pelatihan olahraga, ahli pencak bahwa instrumen memiliki tingkat
silat, ahli instrumen, dan ahli faal olahraga. validitas baik. Selanjutnya, uji realibilitas
Berdasarkan hasil validasi menggunakan intrumen dilakukan pada kondisi ril di
angket dari para ahli dapat disimpulkan, lapangan. Uji reliabilitas di lapangan
instrumen yang dikembangkan layak menggunakan teknik test and retest.
atau tepat digunakan untuk mengukur Dalam uji ini sejumlah kelompok sampel
kecepatan tendangan sabit dilihat dari sisi dilibatkan yaitu kelompok kecil sejumlah
waktu kerja. Hasil validasi menunjukkan 14 orang sampel dan kelompok besar
instrumen memiliki tingkat validitas sebanyak 32 orang. Hasil dari setiap uji
tinggi. Dengan demikian instrumen dapat reliabiliatas dapat dilihat pada Tabel II.
digunakan sebagai alat ukur kecepatan Berdasarkan uji validitas dan
tendangan dalam pencak silat. reliabilitas instrumen, diperoleh hasil
yaitu instrumen yang dikembangkan
Uji reliabilitas dapat dipergunakan dalam mengukur
Uji reliabilitas dilakukan kecepatan tendangan sabit dalam pencak
melalui uji kalibrasi pada laboratorium silat. Tahapan pengembangan instrumen
instrumentasi Jurusan Fisika FMIPA selanjutnya adalah penentuan penentuna
UNP dan Disperindag UPT Balai norma penilaian yang melibatkan atlet
Metrologi. Hasil uji menyimpulkan alat kategori dewasa yang berjumlah sampel
yang diciptakan dikategorikan baik dan 382 orang yang terdiri atas atlet putra
dapat digunakan dalam pengukuran dan putri. Tabel III menampilkan kriteria
Nurul Ihsan, dkk. | Instrumen Kecepatan Tendangan..... 129

norma instrumen untuk kecepatan yang baik.


tendangan sabit dalam pencak silat. Berdasarkan hasil penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah yang dilakukan, instrumen dinyatakan
menciptakan tes kecepatan tendangan layak dipergunakan dalam mengukur
pencak silat yang berbasis teknologi. kecepatan tendangan pencak silat
Penelitian ini bertujuan untuk sehingga dinyatakan memiliki validitas
merancang instrumen tes kecepatan, baik. Dari sisi reliabilitas, instrumen
khususnya kecepatan tendangan pencak ini ini telah memenuhi persyaratan
silat yang berbasis teknologi. Selama ini instrumen yang baik, yakni memiliki
tes kecepatan tendangan yang ada belum tingkat reliabiliatas tinggi. Sesuai dengan
melihat kecepatan dari sisi waktu kerja persyaratan sebuah pengembangan
dengan satuan waktu per menit. Oleh instrumen yaitu pengujian kalibrasi.
karena itu, pembahasan akan disesuaikan Uji kalibrasi alat ini bertujuan untuk
dengan persyaratan sebuah instrumen, melihat kesesuaian instrumen yang
yaitu memiliki tingkat validitas dan dikembangkan sesuai dengan instrumen
reliabilitas. standar.
Dalam hal pengukuran validitas Uji kalibrasi yang dilakukan
dilaksanakan dengan validitas konstruk. adalah uji kalibrasi waktu, karena
Validitas konstruk mengacu pada aspek instrumen yang dirancang adalah
yang digunakan dalam pembuatan instrumen yang mengukur kecepatan
instrumen yang mengukur aktifitas dengan satuan kerja waktu. Uji
fisik. Salah satu contohnya adalah reliabilitas ini mengukur konsistensi
pengukuran kecepatan tendangan pesilat. program yang dirancang melalui uji
Pada prinsipnya, pendapat para pakar kalibrasi. Berdasarkan hasil uji kalibrasi
merupakan rekomendasi akhir apakah yang dilakukan dapat disimpulkan
intrumen tersebut layak atau tidak bahwa instrumen kecepatan tendangan
layak dipergunakan sebagai instrumen dinyatakan baik dalam mengukur
untuk mengukur suatu objek. Selain itu, kecepatan berbasis waktu. Berdasarkan
rekomendasi para pakar dapat berupa data yang diambil terhadap dua jenis
masukan perbaikan dari berbagai aspek kecepatan, alat yang dikembangkan
terkait instrumen yang dikembangkan. memiliki tingkat persentasi ketepatan
Alternatif rekomendasi para ahli terkait yang tinggi yaitu waktu kecepatan
instrumen yang dikembangkan adalah reaksi 99,33% dan waktu kecepatan
dapat layak dan dipergunakan tanpa a ksi se be sa r 99,29% . Da ta ini
perbaikan, layak dengan perbaikan dan menjelaskan bahwa instrumen
tidak layak. Dan apabila para ahli telah yang dikembangkan dinyatakan
menyatakan instrumen layak digunakan, layak dipergunakan sebagai instrumen
pada dasarnya instrumen tersebut telah kecepatan tendangan pencak silat yang
memenuhi persyaratan sebagai instrumen memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
130 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 17, No 1, April 2018

Pengujian selanjutnya adalah volleyball players. Australia:


terkait dengan kekonsistenan kinerja alat Journal of Australian Stranght
saat digunakan di lapangan. Oleh karena dan Conditioning. Volume 20,
itu, diperlukan uji reliabilitas terkait juga Issue 2 June 2012
kekonsistenan alat saat dipergunakan E. van der Kruk. Et all. (2016). Wireless
oleh atlet pencak silat. Metode yang instrumented klapskates for
digunakan dalam uji coba reliabilitas long-track speed skating. Sports
ini adalah metode test and retest. Uji Eng 19:273–281. DOI 10.1007/
reliabilitas ini dilaksanakan pada s12283-016-0208-8
kelompok kecil dan kelompok sedang. Gavkare, A.M (2013). Auditory reaction
Dari hasil uji coba diperoleh data yaitu time, visual reaction time and
0,67 pada kelompok kecil dan 0,75 pada whole body reaction time in
kelompok sedang. Data ini menjelaskan athletes. Journal Of Indian
instrumen yang dikembangkan memiliki Medical Gazete. Vol 1 Juni 2013
reliabilitas tinggi. Hamill, J. dan Knutzen K. M. (2009)
Biomechanical basis of human
SIMPULAN movement Thirdh Edition.
Berdasarkan hasil penelitian Champaigh, IL: Human Kinetics.
dapat disimpulkan bahwa, instrumen Hariyono, A. (2017) Developing a
kecepatan tendangan sabit dalam pencak performance assessment of kicks
silat berbasis digital yang dikembangkan in the competition category
untuk atlet dewasa, memenuhi kriteria of pencak silat martial arts.
sebuah instrumen yang baik yaitu The Journal of Educational
memiliki tingkat validitas dan reliabilitas Development. JED 5 (2) (2017)
y a n g t inggi. D engan dem ik ia n, 224 -237. http://journal.unnes.
secara umum instrumen sudah dapat ac.id/sju/index.php/jed
dipergunakan dalam pengukuran Johansyah, L. dan Wadoyo, H. (2014).
kecepatan tendangan sabit pencak silat Pencak silat Edisi II. Jakarta: PT
kategori dewasa. Selain itu, penelitian Raja Grafindo Perkasa
ini juga dapat menunjukkan kemampuan Knoop, M et.al. (2013). Evaluation
instrumen untuk membedakan tingkat of a specific reaction and
kemampuan kecepatan tendangan pesilat action speed test for the soccer
putra dan pesilat putri melalui norma goalkeeper. Journal Strength and
penilaian yang disusun berdasarkan Conditioning Research. 2013
prosedur ilmiah. Aug;27(8):2141-8. doi: 10.1519/
JSC.0b013e31827942fa.
DAFTAR PUSTAKA Macovei, S, lambu elena-andreea, lambu
Bompa, T. P. (1999). Theory and ioana-sorina. (2013). Study about
methodology of training 4th the reaction time relation to
edition. New York: Kendal/hunt sports performance in karate do.
Publishing Company Ovidius university annals, series
Corbin, C. B. & Ruth, L. (2007). Fitnes physical education and sport/
for life. United States of America science, movement and health.
Human Kinetics. Vol. Xiii, issue 2 supplement,
David, G. Et al. (2012). The efficacy 2013, Romania
of a four-week intervention Ihsan N, Yulkifli, Yohandri. (2017).
of complex training on power Development of speed measure-
development in elite junior ment system for pencak
Nurul Ihsan, dkk. | Instrumen Kecepatan Tendangan..... 131

silat kick based on sensor


t e c h n o l o g y. I n t e r n a t i o n a l
Conference on Recent Trends
in Physics 2016 (ICRTP2016)
IOP Publishing. Journal of
Physics: Conference Series 755
(2016)011001 doi:10.1088/1742-
6596/755/1/011001
Pavol, H. at all. (2014). The relationship
between speed factors and
agility in sport games. Faculty
of Education. University of
Alicante: Journal Of Human
Sport & Exercise Volume 9 Issue
1 2014
Syafruddin. (2012). Ilmu kepelatihan
olahraga, teori dan aplikasinya
dalam pembinaan olahraga.
Padang: UNP Perss

Anda mungkin juga menyukai