Oleh :
MAYA ALLU M
132 645
Oleh :
MAYA ALLU M
132 645
Identitas pribadi
Agama : Islam
No. Hp : 082188845913
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas
karya tulis ilmiah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan taslim,
umat manusia dari alam jahiliyah yang penuh kebohongan dan keterbelakangan ke
alam imaniah.
Kepada Kedua Orang Tuaku, Ayahanda Yallu Bahar Mapparenta S.Sos dan
memberikan banyak motivasi dan restunya serta doa dan materi kepada penulis
dalam menyelesaikan proposal karya tulis ini. Tiada kata yang paling indah selain
kata syukur, tiada kata paling bermakna selain terimah kasih, tiada kata yang bisa
mulai dari kandungan sampai saat ini, jasa-jasa beliau tak akan bisa aku balas
v
Walaupun dalam penyusunan proposal Karya Tulis ini penulis menemui
beberapa kendala dan kerja keras penulis serta bantuan pembimbing akhirnya Karya
Untuk itu segala kerendahan hati, tidak lupa pula penulis haturkan terima
saya untuk melakukan penelitian tugas akhir program Karya Tulis Ilmiah.
2. Dr. Hj. Halwatiah, S.Kep, Ns, M.Kes, MM, CMH, CWCCA Selaku Direktur
3. Hj. Hastuti, S.Kep , Ns, M.Kes, CMH, CWCCA Selaku pembimbing sekaligus
5. Muhiddin, S.Kep, Ns, M.Kes, CMH, CWCCA Selaku penguji yang telah
6. Dosen beserta staf UPTD Akper Anging Mammiri Provinsi Sulawesi Selatan
vi
7. Irma Andryanis S.Kep, Ns. Selaku pembimbing akademik yang banyak
Wahidawati, Muh Irsan Septiawan, Muh Ikram, dan senior terbaikku Zulkifar
Amd.Kep yang telah banyak membantu dan saling memberi semangat dan
semoga kalian semua sukses. Semua pihak yang tidak dapat penulis
Tidak dapat dipingkiri bahwa proposal karya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna baik substansi, kondisi maupun metode penulisan masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritiknya yang bersifat
vii
memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang diberikan.
Amin.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal karya tulis ini dapat
Maya Allu M
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................................iii
HALAMAN PENGESEHAN.................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUS MASALAH....................................................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................................5
D. MANFAAT PENELITIAN..........................................................................................6
E. SISTEMATIKA PENULISAN..................................................................................7
KECEMASAN.............................................................................................................9
GINJAL KRONIS.....................................................................................................40
ix
BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................................47
A. PENGKAJIAN.............................................................................................................47
B. KLASIFIKASI DATA................................................................................................55
C. POHON MASALAH.................................................................................................57
D. ANALISA DATA.........................................................................................................57
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................................60
F. INTERVENSI KEPERAWATAN.........................................................................60
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................70
A. GAMBARAN KASUS..............................................................................................70
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................................86
A. KESIMPULAN............................................................................................................86
B. SARAN...........................................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2013). Ada sekitar
memprihatinkan, yakni mencapai 6 juta orang atau sekitar 2,5% dari total
penduduk. Data dari 33 Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang ada di seluruh
mencapai 2,5 juta orang. Penderita gangguan jiwa dengan usia di atas 15
1
tahun di Indonesia mencapai 0,46%. Hal ini berarti terdapat lebih dari 1
Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. terutama jenis
pre dan peri – natal. Sebagai contoh dari keadaan fisik atau faktor somatik
gangguan jiwa 12.557 orang, dan pada tahun 2010, Meningkatnya jumlah
2
penderita gangguan jiwa secara keseluruhan yang di rawat di Rumah
kunjungan rawat jalan dengan diagnosa gagal ginjal. pada tahun 2010
kunjungan, dan pada tahun 2015 sebanyak 186 kunjungan (Rekam Medik
RS. Labuang Baji Makassar, 2016). Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
merupakan salah satu dari beberapa Rumah Sakit di Kota Makassar yang
2013).
cangkok ginjal, namun jumlah donor yang tersedia sangat sedikit dan
biayanya pun sangat mahal, maka hampir sebagian besar penderita gagal
3
permasalahan-permasalahan yang bersifat fisik, psikologis, dan sosial
ditunjukkan dari sejak pertama kali pasien divonis mengalami gagal ginjal
agar dapat mengetahui kecemasan apa saja yang dominan dihadapi para
pada saat akan menghadapi pengobatan rutin dengan biaya yang sangat
4
mahal. Oleh sebab itu perlu pengetahuan tentang asuhan keperawatan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
c. Dilaksanakannya implementasi Asuhan Keperawatan Jiwa
D. MANFAAT PENULISAN
1. Penulis`
2. Institusi Pendidikan
di perpustakaan.
6
3. Klien dan Keluarga
Keperawatan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
7
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
dan saran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
dkk, 2014)
b. Etiologi (penyebab)
9
1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri,
mudah tersinggung.
1) Kecemasan Ringan
10
perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir,
11
(10) Mudah (9) Pertahankan cara
marah yang tenang dan
tidak terburu
(10) Ajarkan latihan dan
tehnik relaksasi
12
persepsi individu yang pendek dan
sehingga (4) Suara bergetar sederhana
individu (5) Ketidaknyaman (4) Hindari menjadi
kehilangan jumlah waktu cemas, marah, dan
pegangan tetapi yang digunakan melawan
dapat mengikuti (6) Takipnea (5) Dengarkan klien
pengarahan (7) Takikardia (6) Berikan kontak fisik
orang lain. (8) Perubahan dengan menyentuh
dalam nada lengan dan tangan
suara klien
(9) Gemetar (7) Anjurkan klien
(10) Peningkatan menggunakan tehnik
ketegangan otot relaksasi
(11) Menggigit kuku, (8) Ajak klien untuk
memukulkan – mengungkapkan
mukulkan jari, perasaannya
menggoyangkan (9) Bantu klien
kaki dan mengenali dan
mengetukkan menamai
jari kaki ansietasnya
3) Kecemasan Berat
13
tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
ketegangan.
14
mempertimbang
kan informasi
(14) Hanya
memerhatikan
ancaman
(15) Perubahan
kardiovaskuler
(16) takut
(17) bingung
(18) menarik diri
(19) penyangkalan
(20) konstipasi
Sumber : Sulastri, 2013
4) Tingkat Panik
15
Dan orang lain desitegrasi beberapa
Serta dapat kepribadian stressor fisik dan
menjadi diam atau (4)Sangat goncang psikologis dari
menyerang dengan dan otot-otot lingkungan
cara kacau tegang (3) bicara dengan
(5)Ketidakmampuan tenang, sikap
untuk meyakinkan,
berkomunikasi menggunakan
dengan kalimat nada suara yang
yang lengkat rendah
(6)Dstorsi persepsi (4) katakana pada
dan penilaian klien bahwa anda
yang tidak (staf) tidak akan
realisitik terhadap membahayakan
lingkungan dan dirinya sendiri
ancaman atau orang lain
(7)Perilaku kacau (5) isolasikan klien
dalam usaha pada daerah
melarikan diri yang aman dan
(8)Menyerang nyaman
(6) lanjut dengan
perawatan
ansietas berat
16
d. Penilaian Kecemasan
atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat, nafas pendek dan
a. Perasaan cemas
b. Ketegangan
Gelisah
c. Ketakutan
17
Ditinggal sendiri Pada binatang
d. Gangguan tidur
e. Gangguan kecerdasan
f. Perasaan depresi
Gigi mengerutuk
h. Gejala sensorik
18
j. Gejala pernapasan
Bulu-bulu berdiri
19
Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor item 1 sampai
1) Faktor Predisposisi
berupa :
pada individu.
20
c) Konsep diri terganggu, akan menimbulkan ketidakmampuan
kecemasan.
keluarga.
2) Faktor Presipitasi
21
Stressor presipitasi adalah semua ketegangan dalam
eksternal.
22
f. Pohon Masalah
g. Penatalaksanaan
uraian berikut :
c) Cukup olahraga.
d) Tidak merokok.
2) Terapi Psikofarma
23
fungsi gangguan neuro-transmitter (sinyal penghantar saraf) di
3) Terapi Somatik
bersangkutan.
4) Psikoterapi
lain :
kecemasan.
24
d) Psikoterapi kognitif, untumg memulihkan fungsi kognitif
pendukung.
25
2. Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Kecemasan
a. Pengkajian
1) Faktor Predisposisi.
a) Teori Psikoanalitik.
b) Teori Interpersonal.
26
c) Teori Perilaku.
kehidupan selanjutnya.
d) Kajian Keluarga.
e) Kajian Biologis.
27
mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya
2) Faktor Presipitasi
sehari- hari.
terintegrasi seseorang.
c) Perilaku.
28
Tabel 5. Respon Fisiologis Terhadap Ansietas
Sistem Tubuh Respons
Palpitasi.
Kardiovaskuler Jantung berdebar.
Tekanan darah meningkat dan denyut nadi menurun.
Rasa mau pingsan dan pada akhirnya pingsan.
Napas epat.
Pernapasan dangkal.
Pernafasan Rasa tertekan pada dada.
Pembengkakan pada tenggorokan.
Rasa tercekik.
Terengah-engah.
Peningkatan reflek.
Reaksi kejutan.
Insomnia.
Neuromuskular Ketakutan.
Gelisah.
Wajah tegang.
Kelemahan secara umum.
Gerakan lambat.
Gerakan yang janggal.
29
Tidak dapat menahan kencing.
Perkemihan Sering kencing.
Gangguan perhatian.
Konsentrasi hilang.
Pelupa.
Kognitif Salah tafsir.
Adanya bloking pada pikiran.
Menurunnya lahan persepsi.
30
Kreatif dan produktif menurun.
Bingung.
Khawatir yang berlebihan.
Hilang menilai objektifitas.
Takut akan kehilangan kendali.
Takut yang berlebihan.
Mudah terganggu.
Tidak sabar.
Gelisah.
Tegang.
Nerveus.
Afektif Ketakutan.
Alarm.
Tremor.
Gugup.
Gelisah.
b. Sumber Koping
31
c. Mekanisme Koping
2015)
mekanisme koping :
e) Perilaku kompromi.
mencapai tujuan.
32
2) Mekanisme pertahanan ego, membantu mengatasi ansietas
ketidakseimbangan
a) Kompensasi.
b) Penyangkalan (Denial).
c) Pemindahan (Displacemen).
d) Disosiasi.
33
e) Identifikasi (Identification).
f) Intelektualisasi (Intelektualization).
g) Introjeksi (Intrijection).
superego).
h) Fiksasi.
i) Proyeksi.
j) Rasionalisasi.
34
alasan yang seolah-olah rasional,sehingga tidak
k) Reaksi formasi.
sebenarnya.
l) Regressi.
m) Represi.
n) Acting Out.
terhalang.
o) Sublimasi.
35
p) Supresi.
q) Undoing
d. Diagnosa
1) Kecemasan
e. Intervensi
Kecemasan :
2) Tujuan khusus
36
d) Klien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik
3) Strategi Pelaksanaan
a) SP 1 p
jadwal kegiatan.
b) SP 2 p
jadwal kegiatan.
c) SP 1 K
37
Cara merawat : Ansietas, anjurkan membantu klien sesuai
d) SP 2 K
keluarga.
f. Implementasi
(sulastri, 2013) :
keras)
38
7) Bantu klien teknik koping aktivitas
g. Evaluasi
dengan adekuat.
dilaksanakan.
39
O = Respon objektif terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan.
masalah tetap tau muncul masalah baru atau ada dating yang
klien.
1. Pengertian
40
Menurut Mc Clellan (2006) dijelaskan bahwa gagal ginjal kronis
a. Kerusakan ginjal.
60 ml/menit/1.73 m2
2. Etiologi
Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya dari gagal ginjal kronis,
41
3. Manifestasi Klinis
Berikut ini tanda dan gejala yang ditunjukan oleh Gagal Ginjal Kronis
b. Kardiovaskuler
c. Respiratory system
Terjadi edema pulmonal, nyeri pleura friction rub dan efusi pleura,
d. Gastro intestinal
42
e. Integument
pada kulit.
f. Neurologis
g. Endoktrin
karbohidrat.
h. Hematopoitik
i. Muskolosketal
4. Patofisiologi
Insifisiensi dari ginjal tersebut sekitar 20%-50% dalam hal GFR. Pada
43
anemia. Selain itu selama terjadi kegagalan fungsi ginjal maka
tanda dan gejala gagal ginjal kronis hampir sama dengan gagal ginjal
5. Pemeriksaan
a. Biokimiawi
b. Urinalisis
parenkim ginjal.
44
c. Ultrasonografi Ginjal
6. Penatalaksanaan
Baughman 2008) :
45
i. Latih klien napas dalam dan batuk efektif untuk mencegahnya
7. Komplikasi
a. Penyakit tulang
b. Penyakit kardiovaskuler
c. Anemia
d. Disfungsi seksual.
46
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Tn. “ N “
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
No.RM : 269176
Nama : Ny. “ M “
Umur : ± 50 thn
47
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Alasan masuk
bengkak pada seluruh tubuh, nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri
di dada.
hari.
6. Masalah keperawatan
48
7. Penilaian kecemasan
a. Perasaan cemas
b. Ketegangan
Gelisah
c. Ketakutan
banyak
d. Gangguan tidur
49
f. Perasaan depresi
Gigi mengerutuk
h. Gejala sensorik
50
Ereksi melemah Ereksi hilang
m. Gejala otonom
Bulu-bulu berdiri
Jumlah skor : 31
8. Pemeriksaan fisik a.
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7˚C
b. Keluhan fisik
Berat badan : 50 kg
51
9. Psikososial
Genogram
: Perempuan
: pasien
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
52
Generasi II : pasien anak kedua dari dua bersaudara dan istri
11.Riwayat sosial
a. Pola social
53
12.Status mental dan emosi
a. Penampilan
b. Tingkah laku
c. Pola komunikasi
ular.
54
e. Proses pikir
f. Persepsi
mengalami halusinasi.
g. Kognitif
dan perkalian.
B. KLASIFIKASI
DATA DS :
ini.
kesehatannya.
hemodialisa dan sukar tidur saat malam hari juga sering gelisah.
55
8. Pasien mengatakan saat menjalani terapi Hemodialisa kadang
DO :
a. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7 °C
tidur.
56
j. Pasien tampak mengkerutkan dahi atau keningnya dan
C. POHON MASALAH
D. ANALISA DATA
No Data Masalah
kesehatannya.
57
d. Pasien mengatakan takut pada
yaitu bernyanyi.
air kecil
58
mudah berkeringat walaupun kurang
beraktivitas.
Do:
a. Tanda-tanda vital
Nadi : 95 x/ menit
Suhu : 36,7 °C
Pernapasan : 23 x/ menit
tempat tidur.
tidak habis.
59
k. Skala HARS : jumlah skor 31
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kecemasan Berat
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
60
Setelah SP 2 Pasien
4. Pasien
mampu
mengatasi
pertemuan Pasien
kecemasan
mampu : 1. Diskusikan
melalui
Pasien bisa kembali kepada
hipnotis
memahaminya Pasien tentang
lima jari
dan manfaat yang
menjalankannya telah di
5. pasien
di setiap ajakrkan pada
mampu
kecemasan pertemuan
mengatasi
muncul dan pertama (
kecemasan
memasukkan ke Evaluasi
melalui
jadwal kegiatan Kecemasan)
kegiatan
harian.
spiritual
2. Jelaskan cara
latihan hipnotis
diri sendiri (
latihan 5 jari
dan latihan
Kegiatan
Spiritual
3. Anjurkan
Pasien untuk
memasukan ke
jadwal harian
61
Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan 1. Keluarga Setelah SP 1 Keluarga
Berat mampu pertemuan
mengenal keluarga mampu 1. Diskusikan
masalah : masalah yang
kacemasan menyebutkan dirasakan
pasien dan pengertian, dalam merawat
masalah tanda dan gejala, pasien
merawat proses terjadinya kecemasan.
pasien masalah
kecemasan kecemasan 2. Jelaskan
pengertian,
2. Mengenal tanda dan
pengertian, gejala, dan
tanda dan proses
gejala, terjadinya
proses kecemasan dan
terjadinya mengambil
masalah keputusan
kecemasan merawat pasien.
3. Latih keluarga
62
4. Keluarga Setelah SP 2 Keluarga
mampu pertemuan
menciptakan keluarga mampu 1. Latih keluarga
lingkungan : menciptakan
dengan Menciptakan suasana
kecemasan lingkungan yang keluarga dan
mendukung lingkungan yang
perawatan mendukung
5. Keluarga kecemasan perawatan
mampu pasien. kecemasan
mengenal pasien.
tanda dan
gejala 2. Diskusikan
kekambuhan tanda dan gejala
kecemasan munculnya
kecemasan
6. Keluarga yang
mampu memerlukan
melakukan rujukan segera
follow up ke ke fasilitas
faislitas kesehatan.
pelayanan
kesehatan
3. Anjurkan follow
up ke fasilitas
pelayanan
kesehatan
secara teratur.
63
G. INPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari
No. Tanggal Implementasi Evaluasi
64
– Pasien nampak melakukan
teknik relaksasi nafas dalam
dan distraksi ( bernyanyi lagu
daerah dan berbincang-
bincang dengan keluarga
– Pasien nampak tenang.
– Skor HARS 26 (kecemasan
sedang)
A : SP 1 pasien tercapai
P : Lanjut ke SP 2 Pasien
( 16.00 )
S:
SP 2 Pasien ( 15.30 )
2. Jumat 1. Evaluasi kecemasan
– Pasien mengatakan “ saya
3 juni sudah terapkan latihan
pasien
2016
relaksasi nafas dalam dan
2. Menjelaskan manfaat
beraktivitas seperti
teknik relaksasi nafas
bernyanyi, alhamdulillah
dalam dan distraksi
ada hasilnya untuk diri saya
3. Melatih pasien hipnotis
sendiri “
lima jari dan
– Pasien mengatakan “ iya
menganjurkan kegiatan
saya sudah mengerti
spiritual sesuai
tentang manfaat dari
keyakinan pasien
latihan tersebut membuat
4. Memasukkan dalam
saya jadi tenang dan emosi
jadwal kegiatan harian
saya bisa terkontrol
dengan latihan tersebut “
– Pasien mengatakan “ saya
sangat merasa tenang
dengan latihan hipnotis lima
65
jari ”
– Pasien mengatakan “
setelah sholat, saya selalu
berzikir kepada Allah SWT
lalu perasaan saya
kembali tenang ”
– Pasien mengatakan “
InshaAllah saya akan
melakukan latihan
tersebut dengan jadwal
yang diberikan “
O:
– Pasien nampak bisa
memperagakan
teknik hipnotis lima
jari dan Spiritual
– Pasien nampak mampu
memperagakan latihan
relaksasi nafas dalam
– Pasien nampak rileks
– Skor HARS 22 (kecemasan
sedang)
A : SP 2 Pasien tercapai
P : pertahankan intervensi
Tabel 10. Implementasi dan Evaluasi Sp Klien
66
Hari
No. Tanggal Implementasi Evaluasi
67
– Keluarga nampak
membimbing pasien
melakukan distraksi
seperti bernyanyi
– Keluarga nampak
membimbing pasien
melakukan hipnotis lima jari
– Keluarga nampak
membimbing pasien
melakukan kegiatan
kegiatan spiritual
A : SP 1 Keluarga tercapai
P : Lanjut ke SP 2 Keluarga
68
kesehatan secara terapi Hemodialisa dan
teratur. diberikan resep obat oleh
Dokter”
– Keluarga mengatakan “
alhamdulillah Tn.N rutin cuci
darah 2 kali seminggu
( senin dan kamis ) di RSUD
Labuang Baji selama 2
tahun setengah ”
O:
– Keluarga nampak mengerti
untuk menciptakan
lingkungan nyaman dalam
upaya mengatasi
kecemasan Tn.N
– Keluarga paham
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
dengan baik.
A : SP 2 Keluarga tercapai
P : pertahankan intervensi
69
BAB IV
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN KASUS
kamis, tanggal 2 juni – 4 juni 2016, data yang di dapatkan dari pasien
pasien SMP, pekerjaan pasien tidak ada, pasien berasal dari kota
70
sebagai kepala rumah tangga, orang yang sangat berarti bagi pasien
istrinya.
dan Evaluasi.
71
1. Pengkajian
kardiovaskuler.
72
Pada pembahasan ini penulis fokus membahas tentang
terapi hemodialisa dan sukar tidur saat malam hari juga sering
73
Kecemasan dapat memicu terjadinya pelepasan hormone
74
kemih makin besar pula dorongan untuk mengeluarkannya
S. Wibowo, 2013)
pasien sudah tidak berfungsi lagi selama 2 tahun terakhir dan pasien
meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang dialaminya saat ini adalah
suatu cobaan atau ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada
ada juga data yang terdapat pada kasus tetapi tidak ditemukan dalam
75
Makin besar volume urine di kandung kemih makin besar pula
2. Diagnosa keperawatan
Pohon Masalah
mengalami kecemasan.
76
Setelah melakukan pengkajian, diagnosa keperawatan yang
3. Perencanaan
masalah kecemasan
77
i. Keluarga mampu merawat pasien dengan kecemasan
kecemasan
kesehatan
pasien.
4. Implementasi
78
terhadap pasien Tn. “ N ” saya tetap memperhatikan kebutuhan
79
4) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
80
gerak reflek yang memperburuk kondisi pasien. Kegiatan
diberikan.
81
5. Evaluasi
SP 1 pasien :
atau sewaktu-waktu.
82
setelah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam,
b. Evaluasi SP 2 Pasien
83
pembayangan atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai
alat bantu.
malam hari, nyeri dada, konstipasi, sering buang air kecil, mulut
84
marah tanpa sebab dikarenakan ketika saat melakukan
85
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
di wawancara.
86
5. Evaluasi keperawatan merupakan langkah terakhir dalam proses
B. SARAN
1. Perawat
2. Institusi
3. Peneliti selanjutnya
87
DAFTAR PUSTAKA
Clinar S, Barlas GU, Alpha SE. (2013). Stressors and coping strategies in
hemodilysis patients Dirawat Inap Penyakit Dalam RS Labuang Baji
Prov. Sul-Sel, 2013. http://id.scribd.com/doc/210054439/75512334-
gagal-ginjal-kronis Diakses 16 januari 2016
Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Depkes RI: Jakarta
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. EGC : Jakarta.
Wilkinson, J.M & ahern, N.R. (2015). Buku Saku Diagnosis Keperawatan
Edisi 9 Nanda NIC NOC. EGC : Jakarta
Yusuf AH, dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba
Medika: Jakarta
Tabel 1. Respon Fisiologis Terhadap Ansietas
Sistem Tubuh Respons
Palpitasi.
Kardiovaskuler Jantung berdebar.
Tekanan darah meningkat dan denyut nadi menurun.
Rasa mau pingsan dan pada akhirnya pingsan.
Napas epat.
Pernapasan dangkal.
Pernafasan Rasa tertekan pada dada.
Pembengkakan pada tenggorokan.
Rasa tercekik.
Terengah-engah.
Peningkatan reflek.
Reaksi kejutan.
Insomnia.
Neuromuskular Ketakutan.
Gelisah.
Wajah tegang.
Kelemahan secara umum.
Gerakan lambat.
Gerakan yang janggal.
Gangguan perhatian.
Konsentrasi hilang.
Pelupa.
Kognitif Salah tafsir.
Adanya bloking pada pikiran.
Menurunnya lahan persepsi.
Kreatif dan produktif menurun.
Bingung.
Khawatir yang berlebihan.
Hilang menilai objektifitas.
Takut akan kehilangan kendali.
Takut yang berlebihan.
Mudah terganggu.
Tidak sabar.
Gelisah.
Tegang.
Nerveus.
Afektif Ketakutan.
Alarm.
Tremor.
Gugup.
Gelisah.
a) Ansietas Ringan
b) Ansietas Sedang
d) Panik
Tgl masuk RS :
Tgl pengkajian :
I. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Status perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
No.RM :
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
a. Perasaan cemas
Gelisah
c. Ketakutan
banyak
d. Gangguan tidur
e. Gangguan kecerdasan
f. Perasaan depresi
j. Gejala pernapasan
Bulu-bulu berdiri
n. Perilaku sewaktu wawancara
Jumlah skor :
Kesimpulan :
a. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
Nadi :
Suhu :
Pernapasan :
b. Keluhan fisik
Berat badan :
Tinggi badan :
X. PSIKOSOSIAL
Genogram
a. Pola social
a. Penampilan
b. Tingkah laku
c. Pola komunikasi
e. Proses pikir
f. Persepsi
g. Kognitif
(Kamis 2 Juni 2016 pukul 12:30 wita) Latihan 1 untuk pasien :
pengkajian ansietas dan latihan teknik relaksasi ( Tarik nafa dalam dan
dstraksi)
Orientasi :
Perkenalkan nama saya Maya allu M bisa d panggil Maya, saya Maya
mahasiswa Akper Anging Mammiri yang meneliti di Rumah sakit Labuang
Baji. Nama bapak siapa ? senang di panggil apa ? bagaimana perasaan
bapak hari ini ?Ooo, jadi bapak semalam gelisah, tidak bisa tidur, merasa
khawatir ?apa yang bapak lakukan saat bapak merasa cemas ? “
Kerja :
“ tadi bapak katakana, bapak merasa gelisah, tidak bisa tidur, dan merasa
cemas. Coba bapak ceritakan lebih lanjut tentang perasaan bapak ? apa
yang bapak sedang pikirkan ? apa yang bapak lakukan terkait dengan
perasaan tersebut ? apa yang terjadi sehingga bapak merasa gelisah ? jadii,
bapak merasa khawatir karena memikirkan penyakit yang bapak alami … ada
lagi hal lain yang menyebabkan bapak khawatir ? apa yang bapak rasakan
saat bapak khawatir ? dan apa yang ibu lakukan ketika perasaan bapak
muncul ? jadi saat khawatir yang ibu alami sulit tidur, gelisah, sakit kepala,
pusing jantung berdebar-debar , dan ibu tidak tau apa yang dilakukan ? baik
bapak saya akan menjelaskan bahwa apa yang bapak rasakan tadi
merupakan tanda dan gejala dari cemas.
“ untuk mengatasi itu saya akan ajarkan latihan tarik nafas dalam dan
dsitraksi. Conyoh : bapak tempatkan pada posisi nyaman yang bapak
rasakan, kemudian tutup mata, pikirkan kondisi yang membuat bapak cemas,
kemudian tarik nafas tahan kira-kira 5-10 dekit. Lalu keluarkan melalui mulut
dengan perlahan-lahan.”
“ yaa bagus sekali pak..! coba ulangi sekali lagi. Bagus sekali pak.” Setelah
bapak latihan nafas dalam, bapak bisa mengaihkan keccemsan bapak
dengan anak bapak.”
Terminasi :
“ Baik bapak latihan hari ini saya rasa cukup, bagaimana perasaan bapak
setelah ita latihan hari ini ? coba bapak peragakan kembali latihan tarik nafas
dalam? Dua kali ? baiklah jam berapa bapak akan latihan.
Ini adla jadwal kegiatan, kita isi sesuai kemauan bapak yaitu jam 08.00 dan
jam 16.00 kegiatan ibu tarik nafas dalam. Jam 10.00 dan 15.00 kegiatan
bapak adalah bernyanyi karena hoby bapak suka menyanyi kan pak.. jika
bapak melakukannya sendiri tanpa diingatkan bapak tulis. Kita mulai hari ini
ya pak..
Orientasi :
“ apakah latihan yang kemarin kita sepakati sudah bapak lakukan? Waah
hebat… apa saja bapak ? itu bapak lakukan secara mandiri, bantuang atau
tergantung ? hebat pak… coba praktekkan kembali latihan yang sudah bapak
lakukan kemarin ? bagus…
“ baiklah pak, bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan untuk latihan yang ke
2? Bagaimana kalau kita latihan yang ke 2 selama 20 menit ? bapak mau,
kita latihan dimana ? bagaimana kalau di ruang tamu bapak saja “
Kerja :
“ bapak tadi sudah bagus bisa mempraktekan kembali latihan yang pertama,
sekarang kita akan latihan ke 2 yaitu latihan hpnotis lima jari dan kegiatan
spiritual. Kegiatan spiritual bisa bapak lakukan sesuai dengan keyakinan
bapak, untuk latihan hpnotis 5 jari. Caranya bapaki tarik nafas dalam terlebih
dahulu sampai bapak benar-benar nyaman, kemudian pejamkan mata dan
ikuti perintah saya yah pak ? satukan ibu jari bapak dengan ari telunjuk :
bayangkan kondisi bapak sehat, satukan ibu jari dengan jari tengah :
bayangkan bahwa bapak berada di tengah-tengah oranf yang bapak sayangi
sehingga bapak benar-benar merasa bahagia. Satukan ibu jari dengan jari
manis : bayangkan prestasi yang pernah bapak capai sehingga bapak
merasa berharga bagi keluarga dan orang lain. Satukan ibu jari dan jari
kelingking : bayangkan tempat terindah yang pernah bapak kunjungi
sehingga bapak merasakan kembali situasi yang bahagia itu. Baik bapak
sekarang tarik nafas, hembuskan pelan-pelan melaui mulut, ok tarik nafas
nafas kembali hembuskan melalui mulut sambil bapak membuka mata pelan-
pelan.
Terminasi :
“ ini jadwal kegiatan, kita isi sesuai kemauan bapak yaitu untuk latihan yang
kemarin tetap kita lanjutkan ditambah dengan latihan ini ya pak ?? besok
saya kemari lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang
bapak alami. Waktunya seperti sekarang ini ya bu. Tempatnya disini saja.
(Jumat 3 Juni 2016 pukul 16:30 wita) Latihan 1 untuk keluarga : melatih
cara merawat dan membimbing pasien : mengatasi ansietas
Kerja :
“ bapak ibu sebelum saya mau Tanya masalah apa yang dirasakan dalam
merawat Tn.N? kalau terkait dengan rasa cemas bagaimana bapak/ibu ? owh
bapak ibu tidak mengerti apa yang bapak ibu harus lakukan menghadapi
masalah cemas Tn.N. baiklah bapak ibu, tadi saya sdah menanyakan kepada
Tn.N tentang kecemasan dan melatih cara mengatasi cemas. Sekarang saya
akan menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
cemas. Jadi, cemas adalah perasaan was-was. Khawatir atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Seperti Tn.N
bu, tanda dan gejalanya banyak, diantaranya gelisah, berkeringat, tanda
gemetar, sakit kepala dan sulit tidur, lelah, sulit berfikir dan mudah lupa,
mudah marah, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya. Ketakutan
atas sesuatu yang tidak jelas. Merasa tidak berharga, bicara berlebihan dn
cepat perasaan tidak aman, tidak mampu melakukan kegiatan harian merasa
tidak bahagia, sedih dan sering menangis. Kalau menurut ibu bagaimana
dengan Tn.N ? ada ya.. tanda-tanda yang sudah disebutkan ?
“ sekarang apa yang ibu dan keluarga harus lakukan ? selama ini apa yang
sudah dilakukan ? bagus ibu selalu sudah mengingatkan Tn.N . untuk bisa
mengatasi cemasnya dengan melakukan latihan relaksasi nafas dalam
seperti yang saya telah ajarkan kepada Tn.N dan juga bapak ibu. Ibu juga
bisa mengingatkan dan membimbing Tn.N untuk melakukan latihan hipnotis
lima jari seperti yang telah saya ajarkan kepada Tn.N dan juga kepada bapak
ibu. Ibu juga bisa membantu mengatasi kecemasan Tn.N dengan
menyediakan fasilitas yang di perlukan Tn.N untuk mengatasi rasa
cemasnya. Baik bu bapak sudah mengetahui cara mengatasi cemas
bagaimana kalau sekarang kita praktekan bersama langsung dengan Tn.N ?
bagus sekalii,, apa yang ibu bapak sudah lakukan tadi. Jadi , bapak ibu dapat
membantu Tn.N untuk melakukannya. Jadwalnya sudah ada di Tn.N ya buu ..
Terminasi :
Orientasi :
“Selamat siang Bu/ Bapak ? Masih ingat dengan saya Maya’? bagaimana
perasaannya hari ini ? apakah ibu?bapak masih belum mengerti dengan
tanda dan gejala cemas yang muncul pada Tn.N. ? apakah latihan yang
sudah disepakati kemarin ibu sudah lakukan ? bagus sekali ibu. Baiklah,
kalau begitu sekarang kita akan membicarakan tentang bagaimana
menciptakan lingkungan dan suasana yang mendukung keperawatan
ansietas. Mengenal tanda dan gejala kekambuhan ansietas dan follo up ke
fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Berapa lama kita anak bicara Bu? Baiklah, kalau begitu 30 menit kita
berdiskusi tempatnya di sini saja ya Bu?
Kerja :
Terminasi :