Bayi yg sehat, aktif, yg minumnya normal, sewaktu2 bisa saja secara spontan
mengeluarkan sedikit susu yg diminumnya. Hal ini biasa disebut gumoh. Namun, bila
muntahannya banyak ini bisa disebabkan oleh reflux. Sedangkan bayi berusia kurang
dr 2 bulan yg tampak sakit dan muntah tiap kali sehabis minum, ada kemungkinan
mengalami stenosis pilorus. Tetapi bila muntah tidak ada kaitannya dengan minum
susu dan muntahannya berwarna hijau, perlu dipikirkan kemungkinan adanya
sumbatan pada usus. Bila bayi demam dan muntah2 disertai dengan batuk, itu bisa
saja karena bronkiolitis atau bahkan pertusis. Sedangkan bila anak muntah disertai
dengan diare, itulah yg biasanya disebut sebagai gastroenteritis.
Bila muntah disertai demam pada bayi berusia lebih dari 2 bulan, harus diperhatikan
kesadarannya. Bila terjadi penurunan kesadaran disertai dengan kuduk kaku, kita
harus mencurigai kemungkinan meningitis. Bila bayi tidak mengalami demam dan
muntahnya kehijauan, pikirkan kemungkinan adanya sumbatan pada usus.
Bila anak mengalami penurunan kesadaran dan mempunyai riwayat trauma kepala,
maka kita harus memikirkan kemungkinan penyebabnya adalah trauma kepala.
Namun, bila tidak ada riwayat trauma kepala namun anak mengeluh sakit kepala
hebat, kuduk kaku, ada bintik2 merah yg tidak hilang bila ditekan, pikirkan
kemungkinan meningitis.
Pada anak yang sudah agak besar bila selain muntah tinjanya berwarna pucat (seperti
dempul), apalagi bila diikuti dengan kuning (jaundice) maka kemungkinan besar
penyebabnya adalah hepatitis. Anak juga bisa muntah akibat terlalu girang (excited)
atau akibat berkendaraan (motion sickness). Di lain pihak bila anak menunjukkan dua
atau lebih gejala berikut yaitu demam, sakit saat berkemih, sakit perut, mengompol,
pikirkan kemungkinan infeksi saluran kemih.
Pemicu Muntah
Berikut ini ada beberapa bahasan singkat penyebab muntah pada bayi dan anak yg
sumbernya di saluran pencernaan.
Bayi yg menangis kuat sebelum minum atau bayi yg minum dgn rakus, biasanya akan
banyak menelan udara. Udara ini akan terperangkap di lambung bayi dan
menyebabkan rasa tidak nyaman. Karena itu ada beberapa hal yg harus diperhatikan
yg bisa membantu agar bayi terhindar dari hal ini:
setiap kali minum, posisi bayi harus agak tegak, jangan berbaring datar. Dalam
posisi semi tegak, susu “mengendap” di dasar lambung sehingga anak tidak
mudah gumoh
sendawakan bayi setiap sehabis minum
bila bayi minum dengan botol dan dot, periksa lubang dotnya. Ukurannya
harus tepat bagi bayi (tidak terlalu besar atau terlalu kecil) dan tidak
tersumbat.
Reflux biasanya muncul pada bayi usia beberapa minggu dan merupakan hal yg
umum terjadi sampai usia satu tahun. Reflux terjadi karena lemahnya otot di mulut
lambung sehingga isi lambung bayi balik ke kerongkongan. Pada kebanyakan bayi,
reflux hanya berlangsung untuk sementara waktu saja.
ubah posisi tidur (tidur miring dengan kepala lebih tinggi dari kaki)
biasakan makan dalam posisi tegak, termasuk bayi, posisikan bayi dalam
posisi duduk saat kita memberikan makanan kepada mereka
makanan dibuat lebih kental.
Stenosis pilorik
Sumbatan usus
Anak berusia kurang dari 2 tahun bisa mengalami intususepsi yaitu masuknya
sebagian usus halus ke usus besar yg mengakibatkan terganggunya jalan makanan di
usus. Penyebab terjadinya intususepsi tidak diketahui.
Sumber sumbatan usus lainnya adalah hernia yg terjepit atau kelainan bawaan di usus.
Gejalanya adalah sakit perut hebat yg hilang timbul, muntah kehijauan yg semakin
lama semakin hebat, tidak bisa buang angin dan buang air besar, tinja berlendir dan
ada darahnya. Pada kondisi yg lanjut, anak demam dan teraba benjolan di perut.
Untuk kasus ini segera bawa anak ke rumah sakit.
Apendisitis
Cara mengatasinya
Bantuan medis
Muntah yg tidak disertai dengan gejala lain dan tidak berulang, biasanya bukan hal yg
perlu dikhawatirkan. Bawa segera anak ke rumah sakit/dokter bila:
muntah kehijauan
sakit perut selama 6 jam
muncul bintik2 merah muda/keunguan yg tidak hilang saat ditekan
bayi muntah2 selama 6 jam terakhir atau anak selama 12 jam
apabila bayi menunjukkan gejala dehidrasi (ubun2 besar bayi jd cekung),
matanya cekung, bibir kering, buang air kecil sedikit dan berwarna lebih tua dr
biasanya, elastisitas kulit menurun
tidak mau minum
mengantuk luar biasa dan rewel