DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 S1-2B
Seorang pemuda bernama Yanto dilarikan kerumah sakit IGD Jakarta pada tanggal 20 Juni
2022 pada pukul 5 sore Karena mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan patah tulang
bagian jari kelingking tangan kanan dan luka dibagian tubuh yang lain. Kemudian pasien
dipindahkan di ruang bogenvile rawat inap pada pukul 8 malam untuk melakukan perawatan luka
dikarenakan pasien jauh dari orang tua (anak rantau) dan hanya tinggal bersama adiknya yang juga
bersekolah, Pasien mengatakan tidak menyukai keadaan dirinya setelah amputasi yang dialami,
pasien mengatakan merasa malu dengan kondisi yang dialaminya saat ini dan juga pasien merasa
khawatir jika akan memberitahu keadaanya kepada orang tuanya, pasien juga mengatakan malu jika
ada teman yang menjenguk nantinya.
INFORMASI UMUM
Usia : 23 Tahun
Suku : Jawa
Pekerjaan : mahasiswa
Alamat : Surabaya
Riwayat Alergi :-
Diet :-
KELUHAN UTAMA
FISIK
Tanda tanda vital : Suhu : 36,80c, Tekenan darah : 130/80mmHg, Nadi : 90x/menit,
Pernapasan : 14x/menit.
TINGKAT ANSIETAS
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan check list perilaku yag ditampilkan oleh klien)
Perilaku √ Perilaku √
Tenang Menarik Diri
Ramah Binggung √
Pasif Disorientasi
Waspasa Ketakutan
Merasa Hiperventilasi
membenarkan
lingkungan
Kooperatif √ Halusinasi/delusi
Gangguan perhatian Depersonalisasi
Gelisah √ Obsesi
Sulit berkonsentrasi Kompulsi
Waspada berlebihan Keluhan somatik
Tremor Hiperaktivitas
Bicara cepat Lainnya :
Masalah Keperawatan :
Ansietas
KELUARGA
Genogram
laki-laki :
perempuan :
pasien :
tn. Y
23thn
tinggal se rumah :
Tipe Keluarga
Pengambilan Keputusan
Jelaskan
pasien mengatakan ketika libur semester, pasien akan pulang kampung dan berkumpul
bersama dan menikmati waktu bersama seperti berlibur
Jelaskan
pasien mengatakan jika keluarga pasien aktif dalam kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, karang
taruna dan ibu-ibu pkk
Masalah Keperawatan: -
RIWAYAT SOSIAL
Pola Sosial
Tidak ada
Apakah Klien Menggunakan Obat Obatan dan Alkohol untuk mengatasi masalahnya
Penampilan
1. Cacat Fisik
Ada, Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan patah tulang terbuka
bagian jari kelingking sehingga pasien merasa malu dengan kondisinya.
2. Kontak Mata
Ada, sesekali pasien melakukan kontak mata kepada perawat dan sesekali melihat jari
yang patah.
3. Pakaian
Pasien berpakaian yang nyaman sesuai kondisi yang dialami
4. Perawatan Diri
-
Tingkah Laku
Pola Komunikasi
Masalah Keperawatan : -
Perilaku √ Jelaskan
Senang
Sedih √ Pasien merasa sedih ketika mengetahui keadaannya
Patah Hati √ Pasien mengatakan kenapa hal tersebut bisa terjadi
Putus Asa
Gembira
Euforia
Curiga
Lesu √ Pasien terlihat sedikit tidak bersemangat karena
kondisi yan dialami, seperti memiliki beban
pikiran
Marah/Bermusuhan
Lain Lain
Masalah Keperawatan :-
Proses Pikir
Perilaku √
Jelas
Logis
Mudah diikuti
Relevan
Binggung
Bloking
Delusi
Arus Cepat
Asosiasi Lambat
Curiga
Memori Jangka Pendek Hilang : Utuh :
Memori Jangka Panjang Hilang : Utuh :
Persepsi
Perilaku √ Jelaskan
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
Halusinasi √ Jelaskan
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Lain Lain
Kognitif
1. Orientasi Realita
Waktu ;
Tempat :
Orang :
Situasi :
2. Memori
Gangguan √ Jelaskan
Gangguan daya ingat
jangka panjang
Gangguan daya ingat
jangka pendek
Gangguan daya ingat saat
ini
Paramnesia
Hipermnesia
Amnesia
Tingkatan √ Jelaskan
Mudah beralih
Tidak mampu
berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung
sederhana
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Jelaskan 1, 2, 3
Pasien beragama islam, pasien mengatakan ikhlas dengan kondisi yang dialami saat ini.
pasien juga mengatakan masih bisa mengambil hikmah atas kejadian yang menimpanya.
Tidak ada
Pasien dalam proses penyembuhan baik luka fraktur pada jari kelingking, maupun luka-luka
dibagian tubuh yang lain.
Masalah Kepearawatan
Tidak ada
Pohon Masalah
Efek
Ansietas
1. DS :
2. DS:
DO :
I. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan citra tubuh b.d Perubahan struktur atau bentuk tubuh (mis. Amputasi, trauma,
luka bakar, obesitas, jerawat)
2. Ansietas b.d krisis situasional
3. Harga diri rendah situasional b.d Perubahan pada citra tubuh
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Ansietas Setelah dilakukan masalah 1. Monitor tanda-tanda ansieteas 1. Sebagai indikator awal dalam
keperawatan 1 x 24 jam 2. Pahami situasi yang membuat ansietas
(SDKI D.0080 Hal 180) ansietas teratasi dengan dengarkan dengan penuh perhatian menentukan intervensi selanjutnya
kriteria hasil : 3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan 2. Memahami kemampuan individu
persepsi untuk menghadapinya dengan lebih
1. Pasien mampu
4. Kolaborasi pemberiaan antlansietas, jika realistis
memberitahukan
perlu 3. Hubungan saling percaya adalah
keadaannya kekeluarga
dasar hubungan terpadu yang
2. Wajah pasien tampak
mendukung pasien dalam mengatasi
lega
masalah kecemasan
3. Wajah pasien tidak
4. Memberikan pasien terapi obat yang
gelisah
tepat
Harga Diri Rendah Setelah dilakukan masalah 1. Monitor tingkat harga diri setiap waktu, 1. Sebagai indikator awal dalam
Situasioanal keperawatan 1 x 24 jam sesuai kebutuhan menentukan intervensi selanjutnya
harga diri rendah 2. Motivasi terlibat dalam verbalisasi 2. Memberikan pasien dukungan penuh
(SDKI D.0087 Hal 194)
situasional teratasi dengan positif untuk diri sendiri untuk mencapai kesehatannya
kriteria hasil : 3. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan 3. Memahami kemampuan individu
yang dimiliki untuk menghadapinya dengan lebih
1. Pasien mengatakan
realistis
tidak malu dengan
keadaanya
2. Pasien mampu
berinteraksi dengan
orang lain
CATATAN PERKEMBANGAN
P : Intervensi dihentikan
.
2. Rabu 22 Juni 1. Memonitor tanda-tanda ansietas S : Pasien mampu memberitahukan keadaannya kekeluarga
2022 2. Memahami situasi yang membuat ansietas
O: Perawat
dengarkan dengan penuh perhatian
10.00 WIB N
3. Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan Wajah pasien tampak lega
persepsi Wajah pasien tidak gelisah
4. Mengkolaborasi pemberian obat antlansietas,
A: Masalah Keperawatan Ansietas Teratasi
jika perlu
P: Intervensi dihentikan
3. Rabu 22 Juni 1. Memonitor tingkat harga diri setiap waktu, S : Perawat
2022 sesuai kebutuhan N
- Pasien mengatakan tidak malu dengan keadaanya yang
2. Memotivasi terlibat dalam verbalisasi positif
11.00 WIB sekarang
untuk diri sendiri
- Pasien mengatakan dirinya mampu berinteraksi dengan
3. Menganjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
orang lain lagi
dimiliki
O:
Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
A. Data Subjektif : Setelah di lakukan amputasi jari kelingking pasien menjadi malu
untuk bertemu dengan orang lain. Selama ini pasien merupakan anak yang aktif
berorganisasi di kampus. Pasien mengatakan malu dengan keadaan dirinya setelah di
amputasi. Pasien mengatakan merasa malu dengan kondisi yang dialaminya saat ini dan
malu jika ada teman yang menjenguk nantinya. Pasien juga merasa khawatir untuk
memberitahukan keadaannnya kepada orang tua karena pasien tinggal jauh dengan
orang tua (anak rantau).
B. Data Objektif : Pasien terlihat sedih dan khawatir. Pasien terlihat tegang. Pasien
berbicara dengan pelan dan lirih.
3. Tujuan Keperawatan :
a. Tujuan Umum : Kepercayaan diri pasien kembali normal.
b.Tujuan Khusus :
1. Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2. Pasien mengetahui aspek positif yang ada dalam dirinya
3. Pasien mau berinteraksi dengan orang lain.
Strategi Komunikasi terapeutik.
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
c. Evaluasi /validasi tindak lanjut pada pertemuan sebelumnya
d. Membuat /memvalidasi kontrak ( topik,waktu,tempat)
2. Kerja
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan pasien setelah berbincang-bincang
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Tindak Lanjut
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik,waktu,tempat )
Fase Orientasi
” Selamat malam mas”Saya Perawat Nina, saya senang dipanggil sus Nina, saya perawat
diruangan ini yang akan memeriksa mas”. “Siapa nama mas?” mas senang dipanggil
siapa?”Coba mba ceritakan apa yang mas alami saya akan mendengarkan dengan baik “oh
jadi itu yang mas rasakan, sekarang saya akan memeriksa mas dulu ya oh ya tekanan darah
mas cukup 130/80 mmHg dan nadi mas 90 x/menit. Mas berdasarkan hasil pemeriksaan yang
telah saya lakukan mas malu unuk bertemu dengan orang lain ya dan cemas ketika mau
memberittahu kondisi mas kepada keluarga ya ”nah sekarang bagaimana kalau kita bercakap-
cakap tentang apa yang mas kahawatirkan? di mana kita akan bercakap-cakap”? ”Bagaimana
kalau di sini saja”? ”Mau berapa lama kita akan bercakap-cakap ? Bagaimana kalau 20
menit”? ” Kita akan bercakap-cakap tentang gangguan citra tubuh yang mas alami setelah
operasi amputasi jari kelingking ya mas.”. ”Tujuannya agar mas lebih tenang dan dapat
melakukan cara untuk menambah kepercayaan diri ”
Fase Kerja
“Menurut mas seberapa penting fungsi jari kelingking untuk kehidupan sehari-hari?” “bisa
disebutkan salah satu fungsinya?” “apakah dengan kehilangan salah satu jari kelingking
dapat mempengaruhi kegiatan anda dalam kehidupan sehari-hari? Utamanya kegiatan dalam
perkuliahan?” “apakah selama anda dirawat sudah ada teman yang mengunjungi kesini?”
“apakah teman mas pernah berucap soal kekurangan mas yang sekarang?” “ternyata apa yang
mas khawatirkan tidak terjadi kan?” “saya faham apa yang anda rasakan, namun mas juga
harus menerima ini dengan lapang dada” kemudian, apa yang membuat mas khawatir ketika
akan mengatakan ke keluarga? “Menurut saya memang sewajarnya jika keluarga akan
mengkhawatirkan kondisi mas Yanto dan adik anda, saran saya besok pagi saja adik mas
yanto saja yang pertamakali menghubungi dengan vidcall supaya terlihat jelas kondisi yang
dialami sehingga tidak terlalu cemas keluarga membayangkan keadaan mas Yanto, seperti
itu” “kalau begitu apakah mas yanto dan adik mas yanto masih bingung atau khawatir untuk
menghubungi keluarga? “kemudian apakah sekarang mas masih merasa malu dengan
kekurangan ini?” “bagus, mas mulai menerima keadaan ini ya” “menurut mas apakah ada
cara untuk menutupi kekurangan yang mas miliki saat ini?” “boleh saya memberi saran?”
“alangkah baiknya apabila mas menerima ini semua dengan ikhlas dan munculkan sisi positif
yang anda miliki. Lakukan apa yang ingin anda lakukan, jangan sampai hal ini menjadi
hambatan dalam meraih impian anda. Apakah saran saya bisa di terima?” “mas harus lebih
semangat ya dalam menjalani hidup. Dengan keadaan mas yang sekarang, mas masih bisa
melakukan hal yang mas inginkan. Mas masih bisa mengikuti kegiatan organisasi di kampus.
Mas tidak perlu khawatir karena masih ada orang tua dan teman mas yang menyayangi mas
dengan tulus dan menerima anda apa adanya”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan mas setelah kita bercakap-cakap?apakah sudah lebih tenang dan lega?”
“bagus sekali mas, saya harap anda tetap mempertahankan pemikiran seperti ini ya” “seperti
nya waktu kita sudah habis, sudah 20 menit kita berbincang. Apakah masih ada yang ingin
disampaikan?” “baik,nanti saya akan menemui anda kembali besok pada pukul 10.00 di
ruangan ini untuk membahas usaha-usaha yang dapat anda lakukan untuk tetap percaya diri
seperti yang anda ingin bahas” “baik mas saya kembali keruang perawat ya, selamat malam”