Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN PASIEN DAN KELUARGA SEBAGAI PARTNER DI PELAYANAN


KESEHATAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA BAHAYA DAN ADVERSE
EVENTS

Dosen Pengampu :

Ayu Citra Mayasari, S.Pd.,M.Kes

Disusun Oleh :

Orifa
NIM. 2010078

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


TAHUN 2021/2022

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :

Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan karya orang lain kecuali yang telah
dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah ini untuk
kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 1 juli 2022

Orifa
NIM. 2010078
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN PASIEN DAN KELUARGA SEBAGAI PARTNER DI PELAYANAN KESEHATAN


UNTUK MENCEGAH TERJADINYA BAHAYA DAN ADVERSE EVENTS

Mengetahui Surabaya, 1 Juli 2022


Dosen PJMK Dosen Fasilitator

(Ayu Citra Mayasari,S.Pd.,M.Kes) (Ayu Citra Mayasari, S.Pd.,M.Kes)


NIP. 03053 NIP. 03053
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang “Peran Pasien Dan
Keluarga Sebagai Partner Di Pelayanan Kesehatan Untuk Mencegah Terjadinya Bahaya Dan
Adverse Event”. Terimakasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan
pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kami sadari makalah ini masih jauh darikesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan untuk kesempurnaannya. Demikian yang
dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang
menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman dan kami khususnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama bagi
pasien. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem yang diterapkan untuk mencegah
terjadinya cedera akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan melalui suatu sistem
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dan tindak lanjut dari insident serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Keselamatan pasien merupakan suatu sistem untuk
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Keperawatan merupakan profesi yang berfokus kepada pelayanan dan bertujuan
membantu pasien mencapai kesehatannya secara optimal. Oleh karena itu pada saat
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat harus mampu memastikan bahwa
pelayanan keperawatan yang diberikan mengedepankan keselamatan. Perawat harus
memiliki kesadaran akan adanya potensi bahaya yang terdapat di lingkungan pasien melalui
pengidentifikasian bahaya yang mungkin terjadi selama berinteraksi dengan pasien selama 24
jam penuh.
Keluarga adalah bagian dari tim pengobatan dan perawatan. Terutama di Indonesia
dengan kultur sosialnya tinggi serta keterbatasan jumlah perawat di rumah sakit sehingga
tugas merawat orang sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya dilakukan oleh keluarga
yang menjaga. Para anggota keluarga menunggui secara bergantian, bahkan sering menjaga
bersama-sama. Sementara perawat di rumah sakit yang seharusnya merawat orang sakit juga
harus melakukan tugas dan kewajibannya yang lain di bangsal perawatan. Jadi peran
keluarga sangat penting untuk memantau kebutuhan pasien dari laporan perawat atau jika
perlu melakukan komunikasi langsung.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Memberikan pelayanan yang tepat, oleh tim kesehatan yang tepat, di waktu yang tepat,
serta di tempat yang tepat, elemen penting dalam kolaborasi tim kesehatan.
2. Menambah wawasan dalam peran pasien dan keluarga sebagai partner untuk memastikan
keselamatan pasien dalam menjalani rawat inap di rumah sakit.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
Secara teori makalah ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan pembaca mengenai
peran pasien dan keluarga dalam mencegah terjadinya bahaya dan edverse event.
2. Manfaat Teoris
Makalah ini dapat menjadi pedoman bagi pembaca yang sedang melaksanakan praktik
keperawatan terlebih tentang manajemen dalam mencegah terjadinya bahaya dan edverse
event.
D. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Manajemen Risiko?
2. Apa peran Manajemen Risiko dalam suatu kegiatan?
3. Apa definisi Patient Safety?
4. Peran kerja tim untuk Patien Safety
5. Tujuan Patient Safety?
6. Apa peran pasien dan keluarga sebagai partner dalam pengurangan risiko terkait
pelayanan kesehatan?
7. Apa peran pasien dan keluarga sebagai partner di pelayanan kesehatan untuk mencegah
terjadinya bahaya dan adverse events?
BAB II

PEMBAHASAN

PERAN MANAJEMEN RESIKO

A. Definisi Manajemen Resiko


Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis
perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya
kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yangdihadapi
perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi
perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Manajemen risiko juga digunakan untuk
memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen risiko serta perlunya
penerapan manajemen risiko dalam suatu perusahaan.
Manajemen risiko (risk management) dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata kunci
sebagai berikut:

On going process
Manajemen risiko dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala.
Manajemen risiko bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time event).
Effected by people
Manajemen risiko ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi.
Untuk lingkungan instansi pemerintah, manajemen risiko dirumuskan oleh pimpinan dan
pegawai institusi/departemen yang bersangkutan.
Applied in strategy setting
Manajemen risiko telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen
puncak organisasi. Dengan penggunaan manajemen risiko, strategi yang disiapkan
disesuaikan dengan risiko yang dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi
Applied across the enterprised
Strategi yang telah dipilih berdasarkan manajemen risiko diaplikasikan dalam kegiatan
operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat risiko
masing-masing bagian berbeda, maka penerapan manajemen risiko berdasarkan
penentuan risiko oleh masing-masing bagian.
Designed to identify potential events
Manajemen risiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara
potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.
Provide reasonable assurance
Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan
dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.
Geared to achieve objectives
Manajemen risiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

PERAN KERJA TIM UNTUK PATIENT SAFETY

B. Peran kerja tim untuk patient safety


Hubungan kerja yang memiliki tanggung jawab dengan penyedia layanan kesehatan lain
dalam pemberian (penyediaan) asuhan pasien (ANA,1992 dalam kozier, Fundamental
keperawatan) Tim kesehatan yang terdiri dari berbagai profesi seperti dokter, perawat,
psikiater, ahli giji, Farmasi, pendidik di bidang kesehatan dan pekerja sosial.

Tujuan utama dalam tim adalah memberikan pelayanan yang tepat,oleh tim kesehatan yang
tepat,di waktu yang tepat,serta di tempat yang tepat, elemen penting dalam kolaborasi tim
kesehatan yaitu keterampilan komunikasi yang efektif, saling menghargai, rasa percaya,dan
proses pembuatan keputusan (kozier , 2010)
Konsep kolaborasi tim kesehatan itu sendiri merupakan hubungan kerjasama yang kompleks
dan membutuhkan pertukaran pengetahuan yang berorientasi pada pelayanan kesehatan
untuk pasien.
Jenis kolaborasi Tim kesehatan:
1. Fully integrated major:
Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki tanggung jawab dan kontribusi
yang sama untuk tujuan yang sama
2. Partially integrated major:
Bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki tanggung jawab yang berbeda
tetapi tetap memiliki tujuan bersama
3. Join program office:
bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama tetapi memiliki hubungan
pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan bersama
4. Join partnership with affiliated programming kerja sama yang memberikan jasa dan
umumnya tidak mencari keuntungan antara satu dan lainnya
5. Join partnership For issue advocacy:
bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka panjang tapi dengan tujuan jangka pendek,
namun tidak harus membentuk tim yang baru

C. Definisi Patient Safety


Menurut Depkes (2008), Patient Safety (Keselamatan Pasien) merupakan suatu sistem
dimana rumah sakit atau pelayanan kesehatan membuat asuhan pasien menjadi lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. Meliputi:
assessment risiko,identifikasi dan pengelolaan.
D. Tujuan sistem Patient Safety
tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah:
1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang
efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan
dari pengobatan resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure
surgery(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan
pasien, kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi
risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien
terluka karena jatuh)

E. Pentingnya kolaborasi tim kesehatan dan patient safety


Kolaborasi sangatlah penting karena masing-masing tenaga kesehatan memiliki pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, keahlian,dan pengelaman yang berbeda. Dalam kolaborasi tim
kesehatan , mempunyai tujuan yang sama yaitu sebuah keselamatan untuk pasien.selain
itu ,kolaborasi tim kesehatan ini dapat meningkatkan performa di berbagai aspek yang
berkaitan dengan sistem pelayan kesehatan.
Kolaborasi penting bagi terlaksananya patient safety,seperti:
1. Pelayanan kesehatan tidak mungkin dilakukan oleh 1 tenaga medis.
2. Meningkatnya kesadaran pasien akan kesehatan.
3. Dapat mengevaluasi kesalahan yang pernah dilakukan agar tidak terulang.
4. Dapat meminimalisirkan kesalahan.
5. Pasien akan dapat berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik ,untuk dapat
menyempaikan keinginannya.
Manfaat kolaborasi tim kesehatan yaitu:
1. Kemampuan dari pelayanan kesehatan yang berbeda dapat terintegrasikan
sehingga terbentuk tim yang fungsional.
2. Kualitas pelayan kesehatan meningkat sehingga masyarakat mudah
menjangkau pelayanan kesehatan.
3. Bagi tim medis saling berbagai pengetahuan dari profesi kesehatan
lainnya dan menciptakan kerjasama tim yang kompak.
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional.
5. Memaksimalkan produktivitas serta efectivitas dan efisiensi sumber daya.
6. Meningkatkan kepuasan profesionalisme,loyalitas,dan kepuasan kerja.
7. Peningkatan akses ke berbagai pelayanan kesehatan.
8. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayan kesehatan.
9. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga kesehatan
profesional sehingga saling menghormati dan bekerja bersama.
10. Untuk tim kesehatan memiliki pengetahuan,keterampilan dan pengalaman.

PERAN PASIEN dan KELUARGA DALAM PENGURANGAN RISIKO TERKAIT


PELAYANAN KESEHATAN

F. Peran Pasien dan Keluarga Dalam Pengurangan Risiko Terkait Pelayanan Kesehatan
Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan
pasien rawat inap di rumah sakit:
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Komunikasi efektif
3. Pemberian obat secara aman
4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
G. Peran Keluarga Sebagai Partner Pasien Untuk Mencegah Terjadinya Bahaya dan
Adverse Events
Dalam melaksanakan program tersebut diperlukan kerjasama antara tim kesehatan pasien
dan keluarga :
Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap adalah
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
2. Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggungjawab pasien maupun keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

Enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan pasien

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


a. Memberikan data diri yang tepat pada saat mendaftar sesuai dokumen data diri yang
dimiliki. Data utama yang diperlukan adalah nama dan tanggal lahir.
b. Selama rawat inap pasien dipakaikan gelang. Pasien dan keluarga harus memahami
fungsi gelang dan patuh menggunakan gelang tersebut selama rawat inap karena
gelang tersebut dipakai oleh tim kesehatan guna memastikan kebenaran identitas dan
faktor risiko pasien saat memberikan pelayanan.
1) Gelang warna biru untuk laki-laki dan gelang warna merah muda untuk
perempuan dipakai untuk identifikasi
2) Gelang warna merah dipasangkan pada pasien yang memiliki riwayat alergi
3) Gelang warna kuning dipasangkan pada pasien yang memiliki risiko jatuh
c. Pasien atau keluarga kooperatif saat dilakukan verifikasi identitas oleh petugas saat
akan melakukan tindakan, memberikan obat, mengambil preparat untuk pemeriksaan
laborat dan lain-lain.

2. Komunikasi efektif
Peran pasien dan keluarga mewujudkan komunikasi efektif adalah:
a. Menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomunikasi
dengan tim kesehatan
b. Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tim kesehatan dengan
benar dan jelas.
c. Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tim kesehatan dengan benar
dan jelas.
d. Meminta informasi yang diperlukan kepada tim kesehatan.

3. Pemberian obat secara aman


Peran serta keluarga dalam menjamin keamanan pemberian obat adalah
a. Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang pernah dipergunakan
sebelum masuk rumah sakit
b. Memberikan informasi tentang riwayat alergi atau reaksi yang dialami saat
menggunakan obat tertentu
c. Mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat inap dengan cara memastikan
identitas pasien benar, menanyakan jenis obat yang diberikan, tujuan pemberian,
dosis dan waktu pemberian obat.

4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi


Salah satu prosedur yang dilakukan sebelum tindakan operasi adalah proses verifikasi.
Peran pasien dan keluarga dalam proses verifikasi praoperasi adalah memberikan
informasi yang benar dan bekerja sama secara kooperatif Proses yang dilakukan meliputi:
a. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar Proses ini dilakukan dengan
membuat tanda pada lokasi yang dioperasi. Penandaan lokasi operasi ini melibatkan
pasien, dibuat oleh dokter yang akan melakukan tindakan dan dilaksanakan saat
pasien dalam keadaan sadar .Tanda ini tidak boleh dihapus dan harus terlihat sampai
saat akan disayat.
b. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan yang relevan
tersedia, diberi label dengan baik.
c. Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus yang dibutuhkan.

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan


Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan adalah:
a. Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar.
b. Membatasi pengunjung pasien.
c. Menerapkan etika batuk yang benar.

6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


Peran pasien dan keluarga dalam mencegah jatuh saat dirawat di rumah sakit adalah:
a. Pastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning dipakai pasien.
b. Jangan melepas atau memindah kartu kuning yang dipasang petugas dekat tempat
tidur pasien atau di depan kamar pasien karena kartu tersebut merupakan penanda
untuk mewaspadai pasien yang beresiko jatuh.
c. Keluarga atau pasien perlu memastikan diri untuk memahami informasi yang
diberikan oleh petugas agar dapat mendukung tindakan pencegahan jatuh.

Informasi yang perlu diketahui adalah:


a. faktor resiko jatuh yang teridentifikasi seperti obat yang dipergunakan, kesadaran
pasien, keseimbangan saat berjalan,dll
b. tindakan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan
c. cara untuk minta bantuan
d. cara menggunakan bel atau sarana komunikasi di ruangan
e. cara mengatur pengamanan tempat tidur
f. pengggunaan tali pengaman, dll
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Terdapat sembilan solusi keselamatan pasien , yaitu perhatikan nama obat, rupa dan
ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names), pastikan identifikasi pasien,
komunikasi secara benar saat serah terima pasien, pastikan tindakan yang benar pada sisi
tubuh yang benar, kendalikan cairan elektrolit pekat, pastikan akurasi pemberian obat pada
pengalihan pelayanan, hindari salah kateter dan salah sambung selang, gunakan alat injeksi
sekali pakai, tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.

Setiap perawat menerapkan prinsip Sasaran Keselamatan Pasien (International Patient


Safety Goals), yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif,
peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan
resiko pasien jatuh.
DAFTAR PUSTAKA

Bostwick, A. D and Beesley, S. J. (2018). Family Role in Patient Safety in the Intensive Care
Unit: A Guide to Understanding, Engaging, and Supporting at the Bedside. Families in
the Intensive Care Unit. 277-287

Nafi’ah, Salsabila. Peran Perawat Dalam Memberikan Edukasi Kepada Pasien Dan Keluarga
Sebagai Partner Di Pelayanan Kesehatan Untuk Mencegah Terjadinya Bahaya Dan
Adverse Event. https://www.scribd.com/document/492452416/SALSABILA-NAFI-AH-
191101077-Peran-Perawat-Dalam-Memberikan-Edukasi-Kepada-Pasien-Dan-Keluarga-
Sebagai-Partner-Di-Pelayanan-Kesehatan-Untuk-Mencegah . Diakses pada 1 Juli 2022.

http://eprints.upnyk.ac.id/13485/2/Manajemen%20Resiko_tgl%2027-10_Sri
%20Suryaningsum%202.pdf . Diakses pada tanggal 01 Juli 2022 pukul 13.30 WIB.

http://eprints.perbanas.ac.id/4495/6/BAB%20I.pdf . Diakses pada tanggal 01 Juli 2022


pukul 13.50 WIB.

Anda mungkin juga menyukai