Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Orifa
NIM. 2010078
LEMBAR PERNYATAAN
Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan karya orang lain kecuali yang telah
dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah ini untuk
kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
Orifa
NIM. 2010078
LEMBAR PENGESAHAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang “Peran Pasien Dan
Keluarga Sebagai Partner Di Pelayanan Kesehatan Untuk Mencegah Terjadinya Bahaya Dan
Adverse Event”. Terimakasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan
pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami sadari makalah ini masih jauh darikesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan untuk kesempurnaannya. Demikian yang
dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang
menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman dan kami khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama bagi
pasien. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem yang diterapkan untuk mencegah
terjadinya cedera akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan melalui suatu sistem
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dan tindak lanjut dari insident serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Keselamatan pasien merupakan suatu sistem untuk
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Keperawatan merupakan profesi yang berfokus kepada pelayanan dan bertujuan
membantu pasien mencapai kesehatannya secara optimal. Oleh karena itu pada saat
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat harus mampu memastikan bahwa
pelayanan keperawatan yang diberikan mengedepankan keselamatan. Perawat harus
memiliki kesadaran akan adanya potensi bahaya yang terdapat di lingkungan pasien melalui
pengidentifikasian bahaya yang mungkin terjadi selama berinteraksi dengan pasien selama 24
jam penuh.
Keluarga adalah bagian dari tim pengobatan dan perawatan. Terutama di Indonesia
dengan kultur sosialnya tinggi serta keterbatasan jumlah perawat di rumah sakit sehingga
tugas merawat orang sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya dilakukan oleh keluarga
yang menjaga. Para anggota keluarga menunggui secara bergantian, bahkan sering menjaga
bersama-sama. Sementara perawat di rumah sakit yang seharusnya merawat orang sakit juga
harus melakukan tugas dan kewajibannya yang lain di bangsal perawatan. Jadi peran
keluarga sangat penting untuk memantau kebutuhan pasien dari laporan perawat atau jika
perlu melakukan komunikasi langsung.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Memberikan pelayanan yang tepat, oleh tim kesehatan yang tepat, di waktu yang tepat,
serta di tempat yang tepat, elemen penting dalam kolaborasi tim kesehatan.
2. Menambah wawasan dalam peran pasien dan keluarga sebagai partner untuk memastikan
keselamatan pasien dalam menjalani rawat inap di rumah sakit.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
Secara teori makalah ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan pembaca mengenai
peran pasien dan keluarga dalam mencegah terjadinya bahaya dan edverse event.
2. Manfaat Teoris
Makalah ini dapat menjadi pedoman bagi pembaca yang sedang melaksanakan praktik
keperawatan terlebih tentang manajemen dalam mencegah terjadinya bahaya dan edverse
event.
D. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Manajemen Risiko?
2. Apa peran Manajemen Risiko dalam suatu kegiatan?
3. Apa definisi Patient Safety?
4. Peran kerja tim untuk Patien Safety
5. Tujuan Patient Safety?
6. Apa peran pasien dan keluarga sebagai partner dalam pengurangan risiko terkait
pelayanan kesehatan?
7. Apa peran pasien dan keluarga sebagai partner di pelayanan kesehatan untuk mencegah
terjadinya bahaya dan adverse events?
BAB II
PEMBAHASAN
On going process
Manajemen risiko dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala.
Manajemen risiko bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time event).
Effected by people
Manajemen risiko ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi.
Untuk lingkungan instansi pemerintah, manajemen risiko dirumuskan oleh pimpinan dan
pegawai institusi/departemen yang bersangkutan.
Applied in strategy setting
Manajemen risiko telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen
puncak organisasi. Dengan penggunaan manajemen risiko, strategi yang disiapkan
disesuaikan dengan risiko yang dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi
Applied across the enterprised
Strategi yang telah dipilih berdasarkan manajemen risiko diaplikasikan dalam kegiatan
operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat risiko
masing-masing bagian berbeda, maka penerapan manajemen risiko berdasarkan
penentuan risiko oleh masing-masing bagian.
Designed to identify potential events
Manajemen risiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara
potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.
Provide reasonable assurance
Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan
dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.
Geared to achieve objectives
Manajemen risiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan utama dalam tim adalah memberikan pelayanan yang tepat,oleh tim kesehatan yang
tepat,di waktu yang tepat,serta di tempat yang tepat, elemen penting dalam kolaborasi tim
kesehatan yaitu keterampilan komunikasi yang efektif, saling menghargai, rasa percaya,dan
proses pembuatan keputusan (kozier , 2010)
Konsep kolaborasi tim kesehatan itu sendiri merupakan hubungan kerjasama yang kompleks
dan membutuhkan pertukaran pengetahuan yang berorientasi pada pelayanan kesehatan
untuk pasien.
Jenis kolaborasi Tim kesehatan:
1. Fully integrated major:
Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki tanggung jawab dan kontribusi
yang sama untuk tujuan yang sama
2. Partially integrated major:
Bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki tanggung jawab yang berbeda
tetapi tetap memiliki tujuan bersama
3. Join program office:
bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama tetapi memiliki hubungan
pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan bersama
4. Join partnership with affiliated programming kerja sama yang memberikan jasa dan
umumnya tidak mencari keuntungan antara satu dan lainnya
5. Join partnership For issue advocacy:
bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka panjang tapi dengan tujuan jangka pendek,
namun tidak harus membentuk tim yang baru
F. Peran Pasien dan Keluarga Dalam Pengurangan Risiko Terkait Pelayanan Kesehatan
Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan
pasien rawat inap di rumah sakit:
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Komunikasi efektif
3. Pemberian obat secara aman
4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
G. Peran Keluarga Sebagai Partner Pasien Untuk Mencegah Terjadinya Bahaya dan
Adverse Events
Dalam melaksanakan program tersebut diperlukan kerjasama antara tim kesehatan pasien
dan keluarga :
Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap adalah
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
2. Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggungjawab pasien maupun keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
Enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan pasien
2. Komunikasi efektif
Peran pasien dan keluarga mewujudkan komunikasi efektif adalah:
a. Menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomunikasi
dengan tim kesehatan
b. Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tim kesehatan dengan
benar dan jelas.
c. Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tim kesehatan dengan benar
dan jelas.
d. Meminta informasi yang diperlukan kepada tim kesehatan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terdapat sembilan solusi keselamatan pasien , yaitu perhatikan nama obat, rupa dan
ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names), pastikan identifikasi pasien,
komunikasi secara benar saat serah terima pasien, pastikan tindakan yang benar pada sisi
tubuh yang benar, kendalikan cairan elektrolit pekat, pastikan akurasi pemberian obat pada
pengalihan pelayanan, hindari salah kateter dan salah sambung selang, gunakan alat injeksi
sekali pakai, tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.
Bostwick, A. D and Beesley, S. J. (2018). Family Role in Patient Safety in the Intensive Care
Unit: A Guide to Understanding, Engaging, and Supporting at the Bedside. Families in
the Intensive Care Unit. 277-287
Nafi’ah, Salsabila. Peran Perawat Dalam Memberikan Edukasi Kepada Pasien Dan Keluarga
Sebagai Partner Di Pelayanan Kesehatan Untuk Mencegah Terjadinya Bahaya Dan
Adverse Event. https://www.scribd.com/document/492452416/SALSABILA-NAFI-AH-
191101077-Peran-Perawat-Dalam-Memberikan-Edukasi-Kepada-Pasien-Dan-Keluarga-
Sebagai-Partner-Di-Pelayanan-Kesehatan-Untuk-Mencegah . Diakses pada 1 Juli 2022.
http://eprints.upnyk.ac.id/13485/2/Manajemen%20Resiko_tgl%2027-10_Sri
%20Suryaningsum%202.pdf . Diakses pada tanggal 01 Juli 2022 pukul 13.30 WIB.