Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN ANAK

KONSEP PERAN PERAWAT ADVOKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK

Dosen Pengampu: Ns. Monalisa, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA : ROBIYANTI

NIM : PO71202200014

PROGRAM STUDI FROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Ramat-Nya, yaitu berupa nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini. Penulisan Makalah dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah keperawatan anak.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah kami dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan ilmu, terutama dalam pendidikan keperawatan dan kesehatan lainnya
khususnya ilmu keperawatan jiwa.

Jambi, agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Peran Perawat Advokasi.......................................................... 2


B. Peranan Perawat Sebagai Advocator pada Keperawatan Anak............ 2

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 3
B. Saran..................................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Advokasi adalah proses pembelaan yang dilakukan untuk mendukung atau
memberikan argumentasi bagi kebutuhan orang lain/ bertindak sebagai pembela pasien
dalam praktik keperawatan. Advokat pasien adalah seorang advokat yang membela hak-
hak pasien. Defenisi lain menekankan advokat sebagai pendukung dan pelindung dari hal-
hal yang merugikan pasien, sumber informasi tentang status kesehatan pasien, penolong
dalam mengidentifikasi kebutuhan, pilihan-pilihan, keinginan dan penolong pasien dalam
membuat keputusan yang dibutuhkan dalam pengobatan pasien. Oleh karena itu advokasi
merupakan konsep yang penting dalam praktik keperawatan, peran perawat sebagai
advokat disini harus bertanggung jawab untuk melindungi hak pasien mereka dari adanya
penipuan atau penyimpangan.
Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan
untuk memperoleh hasil pelayanan yang berkualitas tinggi dengan memahami uraian
tugas dan spesifikasinya serta berdasarkan standar yang berlaku. Perawat yang
bertanggung jawab berarti menunjukkan kewajibannya sebagai seorang profesional
dengan komitmen menempatkan kebutuhan pasien di atas kepentingan sendiri. Salah satu
peran perawat professional adalah bertindak sebagai advokat pasien. Perawat adalah satu-
satunya profesi yang selalu berada di samping pasien yang mempunyai kesempatan besar
untuk melakukan advokasi kepada pasien

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Peran Perawat Advokasi ?
2. Bagaimana Peran Perawat Advokasi Dalam Keperawatan Anak ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memahami Konsep Peran Perawat Advokasi
2. Untuk Memahami Peran Perawat Advokasi Dalam Keperawatan Anak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
kedudukan dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam
maupun dari luar dan bersifat stabil.

B. Pengertian Advokasi
Advokasi adalah tindakan membela hak-hak pasien dan bertindak atas nama pasien.
Perawat mempunyai kewajiban untuk menjamin diterimanya hak-hak pasien. Perawat
harus membela pasien apabila haknya terabaikan. Advokasi juga mempunyai arti
tindakan melindungi, berbicara atau bertindak untuk kepentingan klien dan perlindungan
kesejahteraan. Seringkali pasien mengalami ketakutan dan kecemasan berlebihan
terhadap penyakitnya.Istilah advokasi di bidang kesehatan mulai disunakan pertama kali
oleh Who pada tahun 1984 sebagai salah satustrategi global pendidikan atau promosi
kesehatan. WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan secara efektif menggunakan 3 starategi pokok yaitu,advocacy,social support ,
empowerment.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Oleh karena itu,yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau
pengambilkebijakan ( policy makers)) ataupembuat keputusan (decision makers) baik di
insitute pemerintahan maupun swasta

C. Peranan perawat sebagai advocator


Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan
tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien
dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan
oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional. Peran advokasi
sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam
tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
Dalam menjalankan peran sebagai advocat (pembela klien) perawat harus dapat
melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.
Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan orang
tua. Beberapa peran peran penting seorang perawat anak adalah sebagai pembela
advokasi. Pendidik ,konselor, koordinator,pembuat keputusan etik,perencana
kesehatan,pembina hubungan terapeutik, pemantau ,evaluator ,dan peneliti.perawat
dituntut sebagai pembela bagi anak / keluarganya pada saat mereka membutuhkan
pertolongan, tidak dapat mengambil keputusan/menentukan pilihan, dan meyakinkan
keluarga untuk menyadari pelayanan yang tersedia,pengobatan , dan prosedur yang
dilakukan dengan cara melibatkan keluarga.

Perawat berperan sebagai pendidik baik secara langsung dengan memberi


penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua anak maupun secara tidak langsung
dengan menolong orang tua anak maupun secara tidak langsung dengan menolong orang
tua/anak memahami pengobatan dan perawatan anaknya. Kebutuhan orang tua terhadap
pendidikan kesehatan dapat mencakup pengertian dasar tentang penyakit anaknya
,perawatan anak selama anak dirawat di rumah sakit,serta perawatan lanjut untuk
persiapan pulang ke rumah .tiga dominan yang dapat di ubah oleh perawat melalui
pendidikan kesehatan adalah pengetahuan,keterampilan,serta sikap keluarga dalam hal
kesehatan , khususnya perawatan anak sakit.

D. Perawat sebagai advocator anak

Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan psikologis berupa


dukungan /dorongan mental. Sebagai konsoler , perawat dapat menberi konseling
keperawatan ketika anak dan orang tuanya membutuhkan. Hal inilah yang membedakan
layanan konseling dengan pendidikan kesehatan.dengan cara mendengarkan segala
keluhan, melakukan sentuhan, dan hadir secara fisik perawat dapat bertukar pikir dengan
dan pendapat dengan orang tua tentang masalah anak dengan orang tuanya ,membantu
mencarikan alternatif pemecahannya.
Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan kordinasi dan kolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya ,dengan tujuan terlaksananya asuhan holistik dan
komperhensif. Perawat berada pada posisi kunci untuk menjadi kordinator pelayanan
kesehatan karena 24 jam berada disamping pasien. Keluarganya adalah mitra perawat.
Oleh karena itu kerja perawat membutuhkan informasi dari keluarga saja, melainkan
seluruh rangkaian proses perawatan anak harus melibatkan keluarga secara aktif.
Perawat di tuntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan dengan
berdasarkan dengan nilai moral yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
mendapatkan otonomi , menghindari hal-hal yang merugikan pasien, dan keuntungan
asuhan keperawatan , yaitu meningkatkan kesejahteraan anak . Perawat yang paling
mengerti tentang layanan keperawatan anak. Oleh karena itu ,perawat harus dapat
meyakinkan pemegang kebijakan bahwa usulan tentang perencanaan pelayanan
keperawatan yang diajukan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan anak.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawat berperan sebagai advokat atau pelindung klien, yaitu membantu


mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari efek yang tidak diinginkan
yang berasal dari pengobatan atau tindakan diagnostik tertentu. Peran inilah yang belum
tampak dikembangkan institusi kesehatan di Indonesia, perawat masih sebatas menerima
delegasi dari profesi kesehatan yang lain tanpa mempertimbangkan akibat dari tindakan
yang akan dilakukan apakah aman atau tidak bagi kesehatan klien. Sebagai konsoler ,
perawat dapat menberi konseling keperawatan ketika anak dan orang tuanya
membutuhkan. Hal inilah yang membedakan layanan konseling dengan pendidikan
kesehatan.dengan cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan, dan hadir
secara fisik perawat dapat bertukar pikir dengan dan pendapat dengan orang tua tentang
masalah anak dengan orang tuanya ,membantu mencarikan alternatif pemecahannya.
B. Saran
Saya mengharapkan makalah ini bisa menambah ilmu dan wawasan pembaca tentang
konsep peran perawat sebagai advocator dalam keperawatan anak. Semoga makalah ini
juga bisa dijadikan untuk bahan resfensi perkuliahan keperawatan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Supartini, Yupi. 2012. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:EGC

Aprilistyawaty, Ana. 2013. Etika dan Hukum Keperawatan Profesional. Yogyakarta :


Imperium

Syarifuddin, Nurdiyah. 2012. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Makassar: Alauddin
University Press.

Hamid, Abdurrahman. 2011. Handout Nursing Advocacy

Anda mungkin juga menyukai