Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRAKTIK KEPRAWATAN

OLEH:

Nama:Meyla Irtifa’ah

NIM:P27820421030

Dosen: Dr. Yessy Dessy Arna, M.Kep.Sp.Kom

Prodi:D3 Keperawatan Sidoarjo

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO

KEMENTERIAN KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini ,Makalah ini kami susun dengan
harapan agar dapat memenuhi tugas Etika Keprawatan dan menambah wawasan
tentangPraktik Keprawatan. Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk
memberikan wacana kepada pembaca tentangPraktik Keprawatan. Saya menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, hal ini disebabkan
oleh karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta sumber yang penyusun miliki. Oleh karena
itu, penyusun harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak. Akhirnya
penyusun berharap mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Falsfah Praktik Keperawatan ....................................................... 3

B. Pengertian Praktik Keperawatan................................................... 3

C. Hakikat Praktik Keperawatan ...................................................... 4

D. Fokus Praktik Keperawatan ........................................................ 5

E. Lingkup kewenangan perawat ..................................................... 6

F. Sistem pengaturan praktik keperawatan ...................................... 7

G. Nilai-Nilai Profesional Praktik Keperawatan .............................. 8

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan
serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun
perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan
dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual
dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek
keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat
dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan
pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia.
Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata
keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yang mendasar,
yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau
asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau pandangan
terhadap suatu sistem nilai dan keyakinan. Bagi setiap individu, falsafah berperan dalam
membantu seseorang memahami makna dari pengalaman hidup yang dijalaninya serta
berfungsi sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup seseorang
berkembang melalui dari hasil belajar, hubungan interpersonal, pendidikan formal maupun
informal, agam, dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya serta lingkungan. Falsafah
keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan keperawatan serta falsafah pada
institusi pelayanan kesehatan berperan 1 sebagai pedoman utama dalam pemberian asuhan
keperawatan. Implementasi peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik,
pengelola atau peneliti, pada hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui
pemahaman tentang nilai dan konsep keperawatan seperti konsep sehat-sakit, kesehatan,
penyakit, akontabilitas dan pemahaman terhadap etika keperawatan.

B.Rumusan Masalah

1. Apa saja Undang-Undang yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan praktik
keperawatan?

2. Apa Tugas Pokok dan Fungsi Keperawatan Dalam RUU Keperawatan?

3. Apa Penjelasan RUU Keperawatan?

4. Bagaimana Pemecahan Masalah RUU Keperawatan?

5. Apakah Praktik Keperawatan itu?

6. Kenapa Undang-Undang Praktik Keperawatan itu penting?


C.Tujuan

Mahasiswa/ i Akper mengetahui dan memahami tentang Praktik Keperawatan .

B.Manfaat

Dalam penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Adapun manfaat penyusunan itu diantaranya :

1. Berfungsi sebagai literatur-literatur bagi pelajar yang ingin memperdalam wawasan


tentang masalah Landasan Hukum Praktik keperawatan.

2. Para pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang Ruu Keperawatan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. FALSFAH PRAKTIK KEPERAWATAN

Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan professional disusun merujuk kepada
konsep praktik keperawatan professional dan teori keperawatan. Falsafah praktik
keperawatan secara umum mengandung dasardasar pemikiran yang sama untuk mengemban
tugas keperawatan,tetapi di setiap Negara,pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan
nilai dan latar belakang budayanya. Dalam Lokakarya Nasional bulan Januari 1983 telah
disepakati adanya profesionalisasi keperawatan dengan menetapkan pengertian keperawatan,
falsafah keperawatan, serta peran dan fungsi perawat.

Pernyataan falsafah keperawatan di Indonesia

1. Perawat merupakan bantuan,diberikan karena adanya kelemahan fisik an mental,


keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.

2. Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulian, serta pemeliharaan kesehatan


dengan penekanan kepada upaya pelayaab utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung
jawab dan etika keperawatan. FalsafahKeperawatan dari lokakarya 1983 dapat dipakai sebgai
kerangka untuk menyusun falsafah praktik keperawatan kita tidak dapat hanya mengacu
kepada satu teori keperawatan, namun falsafah harus menjelaskan berbagai pandangan dasar
tentang hakikat manusia da esensi keperawatan sehingga dapat dijadikan kerangka dasar
yang kokh bagi pratik keperawatan.

B. PENGERTIAN PRAKTIK KEPERAWATAN

Praktik keperawatan adalah Tindakan mandiri perawat melalui kerja sama bersifat
kolaboratif dengan pasien/ klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

3 Karakteristik praktik keperawatan :

1. Otoritas (authority), yakni memiliki kewenangan sesuai dengan keahliannya yang akan
memengaruhi prose asuhan melalui peran professional.
2. Akuntabilitas (accountability), yaknu tanggung gugat terhadap apa yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku dan tanggung jawab kepada klien,diri sendiri,
dan profesi, serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan.

3. Pengambilan keputusan yang mandiri (independent decision, making), berarti sesuai


denagn kewenangannya dengandilandasi oleh pengetahuan yang kokoh dan keputusan
(judgment) pada tiap tahapproses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien. 4.
Kolaborasi,atinya dapat bekerja sama, baik lintas program maupun lintas sector dengan
berbagai disiplin dalam mengakse masalh klien dan membantu klien menyelesaikannya. 5.
Pembelaan atau dukungan (advokasi), artinya bertindak demi hakl klien untuk mendapatkan
asuhan yang bermutu dengan mengadakan intervensi untuk kepentingan atau demi klien,
dalam mengatasi masalahnya, serta behadapan dengan pihak-pihak lain yang lebih luas
(sistem at large). 6. Fasilitasi (Facilitation), artinya mampu memberdayakan klien dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatannya demi memaksimalkan potensi dari organisasi dan
sistem klien keluarga dalam asuhan.

C. HAKIKAT PRAKTIK KEPERAWATAN

Pada hakikatnya, keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi kepada kemanusiaan,


mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingan sendiri, bentuk pelayanan
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada
ilmu dan kiat kepperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksankan asuhan keperawatan. Hubungan profesional perawat klien yang pada
hakikatnya mengacu pada sistem interaksi antara perawat klien secara positif atau
mengadakan 4 hubungan terapeutik yang berarti bahwa setiap interaksi yang dilakukan
memberikan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk berkembang lebih baik.

Karakteristik hubungan profesional :

1. Berorientasi pada kebutuhan klien

2. Diarahkan pada pencapaian tujuan

3. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah klien

4. Memahami kondisi klien dengan berbagai keterbatasannya

5. Memberikan penilaian berdasarkan norma yang disepakati antara pearawat klien

6. Berkewajiban memberi bantuan pada klien agar mampu menolong dirinya secara mandiri
7. Berkewajiban untuk membina hubungan berdasarkan pada rasa percaya

8. Bekerja sesuai kaidah etik untuk menjaga kerahasiaan klien dan hanya menggunakan
informasi untuk kepentingan dan persetujuan klien

9. Berkewajiban menggunakan komunikasi efektf dalam memenuhi kebutuhan klien Dengan


terciptanya hubungan profesional perawat-klien, maka perawat sebagai pemberi pelayanan
keperawatan atau praktisi keperawatn akan mendapat suatu kepercayaan (profesional trust).

D. FOKUS PRAKTIK KEPERAWATAN


Praktik keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia dan
sistem kesehatan nasional. Fokus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat
dengan target populasi total. Manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi
dipandang sebagai makhluk yang holistik yang terdiri atas bio-psiko-sosio-kultural dan
spiritual. Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) harus
diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarkat,
perawatan diri dan peningkatan kepercayaan diri. Praktik keperawatan meliputi 4 area yang
terkait dengan kesehatan (kozier dan erb,1990), yaitu : 1

. Peningkatan kesehatan (health promotion)

2. Pencegahan penyakit

3. Pemeliharaan kesehatan (health maintenance)

4. Pemulihan kesehatan (health restoration)

5. Perawatan pasien menjelang ajal

E. LINGKUP KEWENANGAN PERAWAT

Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki. Lingkup kewenangan
perawat dalam ptaktik keperawatan profesional pada kondisi sehat dan sakit sepanjan daur
kehidupan (mulai dari konsepsi sampai meninggal dunia), mencakup hal-hal berikut:

1. Asuahan keperawatan anak, yaitu asuhan keperawatan yang diberikan pada anak berusia
mulai dari 28 hari sampai 18 tahun.

2. Asuhan Keperawatan maternitas, yaitu asuhan keperawatanm klien wanita pada masa
subur dan neonatus (bayi baru lahir-28 hari) dalam keadaan sehat.

3. Asuhan keperawatan medikal-bedah, yaitu asuhan pada klien usia diatas 18 tahun - 60
tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik karena trauma/kelainan fungsi tubuh.

4. Asuhan keperawatan jiwa, yaitu asuhan kepearawatan pada semua usia yang mengalami
berbagai masalah kesehatan jiwa.

5. Asuhan keperawatan keluarga, yaitu asuhan keperawatan pada klien keluarga sebagai unit
terkecil dalam masyarakat sebagai akibat pola penyesuaian keluarga yang tidak sehat
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga.

6. Asuahan kepearawatan komunitas, yaitu asuhan keperawatan pada klien masyarakat pada
kelompok diwilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar masyarakat.

7. Asuhan keperawatan gerontik, yaitu asuhan keperawatan pada usia 60 tahun keatas yang
mengalami masalah penuaan dan permasalahannya.

F. SISTEM PENGATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN


Praktik keperawatan perlu diatur dengan seperangkat undangundang/peraturan yang
mengatur praktik yang bermutu. Pengaturan ini diperlukan karena beberapa alsan berikut.
Perlindungan terhadap masyarakat :

1. Alasan utama perlunya pengaturan praktik keperawatan yakni mengacu kepada azas untuk
melindungi masyarakat penggunan jasa pearawat. Azas ini dapat dilaksanakan apabila ada
seperangkat undang-undang/peraturan yang mengatur praktik keperawatan, sehingga praktik
yang dilaksanakan bermutu. Masyarakat akan terlindung terhadap tindakan kelalaian atau
tidak tepat dalam praktik kepearwatan tersebut.

2. Dengan berkembangnya IPTEK dan berdampak pula terhadap pendidikan dasar


masyarakat yang makin meningkat, maka masyarakat semakin kritis dalam memenuhi
kebutuhannya termasuk kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu.

3. Era sejagatan atau globalisasi sudah diambang pintu yang akan ditandai dengan adanya
pasar bebas, tempat disetiap negara dapat menawarkan produk dan jasanya ke Indonesia,
termasuk jasa keperawatan Perlindungan terhadap perawat sebagai pemberi pelayanan
keperawatan (care provider) :

1. Mencegah penyimpangan atau malpraktek Pada dasarnya setiap profesi bertanggung


jawab terhadap kinerjanya dan harus dapat mempertanggung jawabkan pelayanan yang
diberikan. Untuk itu perlu adanya undang-aundang atau peraturan yang mengaturnya
sehingga lingkup prakter keperawatan dan bats kewenangan menjdi jelas.

2. Otonomi perawat Setiap profesi seyogyanya memiliki otonomi yang luas untuk mengatur
ketentuan praktek yang akan dilaksanakan termasuk keperawatan. Hal ini dimungkinkan
karena keperawatan memiliki ilmu dan kiat yang mendasari praktek profesionalnya.

3. Globalisasi Memasuki era globalisasi tenaga perawat Indonesia diharapkan mampu


bersaing dengan perawat yang dating dari luar negeri.

Tujuan Perapan system regulasi atau penaturan praktek keperawatan Ssisten regulasi
merupakan sustu mekanisme pengaturan yang harus ditempuh oleh setiap tenaga
keperawatan yang ingin untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada klien.

Tujuan pokok system regulasi:

1. Menciptakan lingkungan system keperawatan yang didasarkan keinginan merawat(caring


environment)

2. Menjamin bektuk keperawatan yang aman bagi klien.

3. Meningkatkan hubungan kesejawatan(kolegialitas).

4. Mengembangkan jaringan kerja yang bermanfaat bagi klien

5. Meningkatkan tanggung jawab professional dan social.

6. Meningkatkan advokasi bagi klien.

7. Meningkatkan system pencatatan dan pelaporan keperawatan.

8. Menjadi landasan untuk mengembangan karier tenaga keperawatan.


G. NILAI-NILAI PROFESIONAL PRAKTIK KEPERAWATAN

Nilai-nilai profesional yang terkait dalam praktik keperawatan yaitu nilai intelektual, nilai
komitmen moral, dan Otonomi kendali dan tanggugugat.

Nilai intelektual, terdiri dari 3 komponen yang sangat terkait :

* Body of knowledge

* Pendidikan spesialisasi

* Penggunaan pengetahuan dlm berpikir scr kritis & kreatif

Nilai komitmen moral, perilaku perawat harus dilandasi aspek moral yang meliputi :

1. Beneficience

2. Adil

3. Fidelity

Otonomi, kendali dan tanggung gugat

Otonomi berarti kebebasan dan kewenangan melakukan tindakan secara mandiri. Kendali
mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan tehadap sesuatu atau orang. Tanggung
gugat berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional


yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Praktik keperawatan
adalah Tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama bersifat kolaboratif dengan
pasien/ klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan keperawatan menganut pandangan holistik terhadap
manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.Kegiatan keperawatan dilakukan
dengan pendekatan humanistik.

Saran

Dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada
klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Paradigma diartikan sebagai
suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi
penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan
atau fenomena kehidupan manusia.

Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini paradigma
keperawatan masih berdasarkan 4 komponen yang diataranya manusia, keperwatan,
kesehatan dalam rentang sehat sakit dan lingkungan. Sebagai disipin ilmu, keperawatan akan
selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu
dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC.

2. Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika.

3. Hidayat, A Aziz Alimul. 2002. Pengantar Kosep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

4. http://rab3ean.blogspot.com/2011/05/issue-legal-dan-tantangan-dalamprofesi.html

Anda mungkin juga menyukai