Disusun oleh
Aris Munandar
201901010
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas ramhat dan karunianya serta
kemudahan yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
Keputusan etik Dalam Keperawatan”.
Mengikat bawha dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini, baik langsung maupun tidak langsung, oleh karna
itukami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mermbantu kami
Kami menyadari bawha dalam menulis makalah ini masih banyak kekuranganya, Oleh
karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
perbaikan makalah selanjutnya.
Demikian harapan kami, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TEORI ETIKA KEPERAWATAN............................................................................2
2.2 KODE ETIK KEPERAWATAN................................................................................2
2.2.1 kode etik international council of nurses…………………………………. 2
2.2.2 kode etik American nurses association………………………………….....4
2.2.3 kode etik Canadian nurses association…………………………………….4
2.2.4 kode etik perawat Indonesia…………………………………………….....6
2.3 masalah \ issu etik keperawatan..................................................................................8
2.3.1 dilema etik……………………………………………………………….....9
2.4 pengambilan keputusan etis........................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1KESIMPULAN ...........................................................................................................10
3.2 SARAN.......................................................................................................................15
3.3 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
ikut berperan dalam upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang
dilaksanakan dalam pada berbagai sarana pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit
maupun di komunitas. Keperawatan merupakan salah satu komponen profesi yang di
anggap sebagai kunci keberhasilan asuhan kesehatan di rumah sakit, karna selain
jumlahnya yang paling besar jika dibandingkan dengan profesi lain, juga karna
selama 24 jam perawat harus selalu berada di sdamping klien. Sebagai seorang
perawat professional, perawat bertanggung jawab dan mengemban tanggung gugat
untuk membuat keputusan dan mengambil langkang-langkah tentang asuhan
keperawtan yang diberikan,
Agar dapat perawat dapat melakkan tugasnya dengan baik, setiap perawat harus
memahami dan mampu menerapkan pelayanan keperawatan sesuai dengan profesi
yang dianut. Pada dasarnya pelayanan keperawatan yang berkualitas ada 3 poko
penting, antar lain : pendekatan sikap berkaitan dengan kepedulian pada klien, upaya
untuk melayani dengan tindakan terbaik, sertas tujuan untuk mrmuaskan klien yang
berorientasi pada standar pelayanan. Pelayanan dapat dilakukan berkualitas apabila
dapat memenuhi hak-hak klien yang telah disepakati oleh kounitas profesi itu sendiri,
dan pemenuhan hak-hak klien sangat bergantung pada kompetensi professional
tenaga keperawatan. Perawatv dapat dikatakan professional apabila telah memeiliki
kompetensi yang diharapkan, yaitu kompetensi intelektual, interpersonal, dan
teknikal, serta berlandaskan pada etika profesi.
1
BAB II PEMBAHASAN
1. Teori Utilitarianism
Sumijatum (2009), utilitarianism merupakan salah satu teori spsifik dari teknologi yang
lebih mencerminkan pada pengambilan keputusan yang terbaik baik, selain itu juga dilihat
ketetapan dan kuatnya alasan mengapa pilihan atau tindakan tersebut dilakuakan.
2. Teori Deontologi
Deon berasal dari kata yunani yang artinya adalah kewajiban yang akan di lakukan, tidak
mengukur baik buruknya suatu perbuatan/tindakan berdasarkan hasil/dampaknya, melainkan
berdasarkan maksud perilaku dalam melaksanakan perbuatannya tersebut.
Nilai III: kerahasian perawat memegang kerahasiaan seluruh informasi mengenai klien yang
di pelajari dalam lingkungan perawat kesehatan.
menghargai harga diri klien.
Nilai V: kopetensi asuhan keperawatan perawat memberikan perawatan Nilai IV: harga diri
klien perawat dipandu dalam
yang kompeten kepada klien.
Peran dan Hubungan Keperawatan
Nilai VI: praktik, pendidikan, penelitian, dan administrasi keperawatan
Perawat mempertahankan rasa percaya dalam perawatan dan keperawatan.
Nilai VII: kerja sama dalam asuhan keperawatan
Perawat menghargai dukungan dan keahlian rekan sejawat dalam keperawatan dan bidang
lainya sebagai sesuatu yang penting untuk perawatan kesehatan yang baik.
Nilai VII: perlindungan terhadap klien dari ketidakpercayaan perawat melakukan langkah-
langkah untuk meyakinkan bahwa klien menerima prawatan yang professional dan etis.
Nilai IX: kondisi kepegawaian
Kondisi kepegawaian harus di lakukan dengan cara yang positif, untuk perawatan klien dan
kepuasan professional perawatan.
Nilai X: tindakan kerja
Tindakan kerja yang dilakukan oleh perawat ditujukan pada kondisi melindungi
kepegawaian sehingga memungkinkan perawatan yang aman dan layak bagi klien dan
meningkatkan kepuasan professional perawat.
Etik Keperawatan masyarakat
Nilai XI: edvokasi terhadap minat klien, komunitas, dan masyarakat perawat melindungi
minat klien.
Nilai XII: menunjukan nilai dan etik keperawatan
Perawat menunjukan nilai dan etik keperawatan pada rekan kerja dan orang lain.
Profesi Keperawatan
Nilai XIII: tanggung jawab asosiasi perawat professional
Organisasi perawat professional bertanggung jawab atas penjelasan, perlindungan, dan
mempertahankan tindakan keperawatan secara etis.
5
2.2.4 Kode Etik Perawat Indonesia
Keputusan Munas VI PPNI di bandung, Nomer: 09/MUNAS-VI/PPNI/2000 tentang kode
etik keperawatan Indonesia.
Mukadimah
Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya kesejahteraan fisik, material,
dan mental, spiritual untuk makhluk insani dalam Wilayah Republik Indonesia, maka
kehidupan profesi keperawatan di Indonesia berpedoman kepada sumber asalnya yaitu
kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan.
Perawat dan Klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, kemungkinan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang di anut, serta
kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nialai budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup
beragama klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
diperacayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai ketentuan
hokum yang berlaku.
Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan melalui belajar
terus-menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
professional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang ada kuat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi. Dan memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukan perilaku professional.
Perawat dan Masyarakat
Perawat mengembangkan tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Perawat dan Teman Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungui klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan yang tidak kompeten, tidak etis, dan illegal.
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi membangun dan memelihara kondisi kerja
kpndusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
Prinsip-prinsip Etik
Menurut code for nurses with interperetive statement (ANA, 1985) dan juga PPNI (2003)
prinsip-prinsip etik meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Respek
Respek diartikan sebagai perilaku perawat yang menghormati klien dan keluarganya.
2. Otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan membuat keputusan sendiri,
meskipun demikian masih terdapat berbagai keterbatasan, terutama yang terkait dengan
situasi dan kondisi, latar belakang individu, campur tangan hukum, dan tenaga kesehatan
professional yang ada.
3. Benefience (kemurahan hati/muslahat)
Kemurahan hati atau muslahat berkaitan dengan kewajiban untuk melakuan hal yang baik
dan tidak membahayakan orang lain.
7
4. Non-malefience (tidak merugikan)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak meninimbulkan kerugian atau
cidera pada kliennya. Kerugian atau cidera dapat diartikan sebagai kerusakan fisik seperti
nyeri, kecacatan, kematian, atau adanya gangguan emosi seperti perasaan tidak berdaya.
5. Veracity (kejujuran)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran dan tidak
berbohong atau menipu orang lain.
6. Confidensialitas (kerahasiaan)
Prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat merahasiakan semua informasi tentang
klien yang dirawatnya dan perawat hanya akan memberikan informasi tersebut pada orang
yang tepat.
7. Fidelity (kesetiaan)
Prinsip kesetiaan berkaitan dengan kewajiban perawat untuk selalu setia pada kesepakatan
dan tanggung jawab yang telah dibuat. Perawat harus memegang janji yang telah dibuatnya
pada klien, kejujuran dan kesetiaan merupakan modal adalam menupuk rasa percaya klien
pada perawat.
8. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan berkaitan dengan kewajiban perawat untuk dapat berlaku adil Pada semua
orang yaitu tidak memihak atau berat sebelah, persepsi keadilan bagi perawat dank lien sering
sering berbeda, terutama yang terkait dengan pemberian pelayanan.
2.3 Masalah/Issu Etik Keperawatan
Setelah beberapa penjelasan mengenai teori etika keperawatan, kode etik perawat dalam
praktik keperawatan, masalah etik menimbulkan konflik antara kebutuhan pasien dengan
harapan perawat.
1. Konflik Etik antara Teman Sejawat
Keperawatan pada dsarnya di tunjukan untuk membantu pencapaian kesejahteran pasien
2. Menghadapi penolakan pasien terhadap Tindakan Keperawatan atau pengobatan
Masalah ini sering terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk bentuk pengobatan sebagai
alternative tindakan dan perkembangannya teknologi yang memungkinkan orang untuk
mencari jalan sesuai dengan kondisinya.
8
3. Masalah antara peran merawat dan mengobati
Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat adalah memberikan asuhan
keperawqatn, tetapi dengan adanya berbagai factor sering kali peran ini mnjadi kabur dengan
peran mengobati.
Di dalam memberikan asuhan keperawatan lamgsung serimg kali perawat tidak merasa bahwa,
saat itu perawat berkata tidak jujur, Padahal yang dilakukan perawat adalah benar (jujur) sesuai
kaedah asuhan keperawatan.
Dalam bahasa Indonesia dikenalistilah mengunting atau pilfering, yang berarti mencuri barang-
barang spele/kecil.
2.3.1Dilema Etik
Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatife yang memuaskan
atau suatu situasi dimana yang memuaskan dan tidak memuasakan sebanding.
Dalam dilemma etik tidak ada yang benar atau salah, untuk membuat keputusan yan g etis,
seseorang harus tergantung pada oemikiran yang rasional dan bukan emosional.
12
C. Apa kreteria untuk siapa pembuat keputusan (social, ekonomi, psikologi, budaya, politik,
kesehatan, peraturan atau hukum)
D. Sejauh mana keputusan perawat manajer dibutuhkan?
E. Apa prinsip etik yang ditekankan atau diabaikan oleh tindakan yang diusulkan?
4. Mengidentifikasi kewajiban perawat
Dalam membantu Tn Rudi membuat keputusan, saya sebagai teman sejawat perlu membuat
daftar kewajiban perawat terhadap teman sejawat:
a. Perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya,
baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai
tujuan perlayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada sesame
perawat, serta menerima pengetahuan dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan
dalam bidang keperawatan.
5.Membuat Keputusan
a. Menasehati Tn Rudi untuk tidak minum minuman beralkohol lagi sewaktu dinas.
Tn Rudi:
13
Tn Rudi:
a. Respek: dalam prinsip ini terkandung arti bahwa kehidupan merupakan hak milik
yang paling berharga dan mendasar pada manusia.
b. Benefience (kemurahan hati /muslahat): kemurahan hati atau muslahat berkaiatan
dengan kewajiban untuk melakuan hal yang baik dan tidak membahayakan orang lain.
Kesulitan biasanya muncul pada saat menentukan siapa yang harus memutuskan hal
yang terbaik untuk seseorang.
Kode etik yang saya gunakan dalam menyelesaikan permasalahan Tn Rudi:
Perawat dan teman sejawat: perawat senantiasa memelihara hubungan baik
dengan perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnnya, dan dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
Teori etik yang saya gunakan untuk menyelesaikan permasalahan Tn Rudi:
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Teori etika mencakup bentuk pengetahuan yang kompleks, secara umum ada dua teori
penting yang harus dipahami tentang etika, yaitu Utilitarianism dan Deontologi. Kode etik dari
berbagai sumber yaitu: Kode etik International Council of Nurses, kode etik American Nurses
Assosciation, kode etik Canadian Nurses Associaton, kode etik perawat Indonesia. Masalah etik
keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etik kesehatan, yang lebih dikenal dengan istilah
etika biomedis atau bioetis.
14
Dilema etik merupakan suatau masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan
atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan tidak memuaskan sebanding.
Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang melibatkan berbagai komponen yang
harus dipertimbangkan secara matang oleh perawat, terutama dengan yang terkait permasalahan
pada tatanan klinik.
3.2Saran
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan harus
ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih memahami
tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya (kode etik
keperawatan).
3,3Daftar pustaka
Sumijatun. 2011. Membudayakan etik dalam praktik keperawatan. Jakarta : salemba medika.
Setiawan, dodi. 2012. Etik, dilemma etik dan contoh kasus dilemma etik.
http://nersdodi.blogspot.com//2012/03/etik-dilema-etik-dan-contoh-kasus.html(diakses pada
tanggal 12 juli 2021, pukul 22.00)
15