Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME REMEDIAL

PBAK

Dosen pengampu :

Sumartini, S. Kep., Ns., M. Kes.

Disusun oleh

Muhammad agung gumelar

202001031

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK

TAHUN AJARAN 2022-2023


A. Budaya Anti korupsi
 Pengertian budaya anti korupsi

Budaya Anti Korupsi merupakan upaya memberikan pemahaman dan penanaman nilai-
nilai kepada sektor swasta, masyarakat, dan aparat pemerintah agar memiliki cara hidup anti
korupsi.

Anti korupsi merupakan kebijakan untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi
berkembangnya korupsi. Pencegahan yang dimaksud adalah bagaimana meningkatkan
kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan
aset negara.

 Pengertian Anti korupsi

Sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya merugikan keuangan negara
dan perekonomian negara. Dengan kata lain, antikorupsi merupakan sikap menentang
terhadap adanya korupsi.

 Bentuk-bentuk Korupsi

Menurut UU 20/ 2001 ttg Tindak pidana Korupsi terdapat 30 bentuk korupsi, di
sederhanakan menjadi 7 Yaitu :

1. Kerugian keuangan negara.

Melawan hukum melakukan perbuatan untuk memperkaya diri, orang lain atau korporasi
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, dengan
menyalahgunakan wewenang, kesempatan dan sarana yang ada.

2. Suap menyuap

Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan maksud supaya berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya.

3. Penggelapan dalam jabatan.


Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau sementara waktu dengan sengaja menggelapkan
uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya.

4. Pemerasan

Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya
memaksa seseorang membrikan sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dengan
potongan atau mengerjakan sesuatu untuk dirinya sendiri ( kepentingan pribadi )

5. Perbuatan Curang

Serangkaian tindakan melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan


tertentu, yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dari dalam ataupun luar instansi,
untuk mendapatkan keuntungan yang baik secara langsung atau tidak langsung merugikan
pihak lain.

6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan.

Situasi dimana seorang pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung
maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau
persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk
mengurus atau mengawasinya.

7. Gratifikasi

Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap


pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya.

 PENYEBAB KORUPSI

1. Faktor Politik

Dapat dilihat ketika terjdi instabilitas politik, maka praktik penyuapan atau politik
uang merupakan sarana dalam memperoleh kekuasaan.
2. Faktor Hukum.

Terdapat dua sisi penyebab :

a. Aspek perundang-undangan.
b. Lemahnya penegak hokum

3. Faktor Ekonomi.

Sulistyantoro( 2004) mengutip kebutuhan dasar menurut Maslow bahwa korupsi seharusnya
hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan dilakukan oleh komunitas masyarakat
mempunyai taraf hidup pas-pasan, namun kenyataannya pendapat ini tidak mutlak benar,
justru sebaliknya korupsi banyak dilakkan oleh orang kaya dan berpendidikan tinggi

4. Faktor organisasi.

Dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas Bilamana organisasi tidak membuka
peluang untuk terjadinya korupsi maka korupsi ini tidak akan terjadi.

B. Kecurangan
 Pengertian

◦ Menurut Kamus Bahasa Indonesia : tidak jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan
keculasan. Kecurangan (fraud) merupakan suatu istilah yang umum, dan mencakup
segala macam cara yang dapat digunakan dengan kelihaian tertentu, yang dipilih oleh
seorang individu, untuk mendapatkan keuntungan dari pihak lain dengan
menggunakan representasi yang salah (Zimbelman at al, 2014:7). Pressure

◦ Pressure adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya


hutang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll.
Pada umumnya yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah
finansial. Tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan.

◦ Opportunity

◦ Opportunity adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan


karena internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau
penyalahgunaan wewenang. Di antara 3 elemen fraud triangle, opportunity merupakan
elemen yang paling memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses,
prosedur, dan control dan upaya deteksi dini terhadap fraud.

 Unsur kecurangan

Berikut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam fraud, yaitu :

a. Harus terdapat kesalahan penyajian (misrepresentation)

b. Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)

c. Faktanya bersifat material (material fact)

d. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (recklessly)

e. Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan pihak lain bereaksi;

f. Pihak yang dirugikan harus bereaksi (acted) terhadap kesalahan penyajian tersebut
(misrepresentation)

g. Mengakibatkan kerugian (detriment).

Fraud disini tidak terbatas pada manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak,
pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
C. Kecurangan pada sector kesehatan

1. Kebiasaan masyarakat memberikan uang pelicin kepada petugas kesehatan. Kebiasaan ini
di mulai dari nilai-nilai individu yang memandang bahwa hal tersebut merupakan unsur
budaya atau kebiasaan yang pada akhirnya tanpa di sadari akan menyuburkan tindak korupsi.

2. Seorang petugas kesehatan merekomendasikan obat pesanan sponsor, karena telah


mendapatkan gratifikasi dari produsen obat tersebut.

3. Penyalahgunaan kartu miskin, Jamkesmas, Jamkesda, oleh golongan mampu untuk


mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

4. Manipulasi data tindakan medis/paramedic yang berdampak pada besarnya klaim pada
asuransi kesehatan atau sejenisnya.

5. Mark Up di berbagai pengadaan barang di lingkup departemen kesehatan. Contoh kasus


nyata Mark Up pengadaan Alat Kesehatan.

- KPK menemukan adanya indikasi kecurangan di duga Mark Up dalam kasus


pembelian alat laboratorium.

D. PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI


Penegakan hukum merupakan syarat mutlak bagi upaya-upaya penciptaan Indonesia yang
damai dan sejahtera. Apabila hukum ditegakkan, maka kepastian, rasa aman, tenteraman
ataupun kehidupan yang rukun akan dapat terwujud.
Ketiadaan penegakan hukum akan menghambat pencapaian masyarakat memenuhi
kebutuhan hidupnya (Chaerudin, dkk, 2008) Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan

antara damai, adil dan sejahtera. Penegakan hukum yang mengabaikan keadilan dan nilai

yang hendak ditegakkan oleh hukum akan menjauhkan rasa keadilan masyarakat yang pada

gilirannya akan mempengaruhi citra hukum dan penegakan hukum di masyarakat. Jika

kondisi diatas dibiarkan maka masyarakat akan menempuh cara sendiri untuk menemukan

rasa keadilan meskipun bertentangan dengan norma dan hukum yang ada.
-ICW ( Indonesia Corruption Watch) melaporkan adanya tindakan korupsi di lingkup
depkes tentang pengadaan alat –alat kesehatan, tempat paling rawan dinas kesehatan provinsi.
Dalam jumlah puluhan M, dalam bentuk Mark Up

APA ITU KORUPSI?


Dalam seni perang, terdapat ungkapan “untuk memenangi peperangan harus mengenal
lawan dan mengenali diri sendiri”. Untuk itu, mahasiswa harus mengetahui apa itu korupsi.

Banyak sekali definisi mengenai korupsi, namun demikian pengertian korupsi menurut

hukum positif (UU No 31 Tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi) adalah perbuatan setiap orang baik pemerintahan maupun swasta

yang melanggar hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau

korporasi yang dapat merugikan keuangan negara.

Strategi Pemberantasan Korupsi


Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Dari pengalaman Negaranegara lain
yang dinilai sukses memerangi korupsi, segenap elemen bangsa dan masyarakat harus
dilibatkan dalam upaya memerangi korupsi melalui cara-cara yang simultan.
Upaya pemberantasan korupsi meliputi beberapa prinsip, antara lain:
a. memahami hal-hal yang menjadi penyebab korupsi,
b. upaya pencegahan, investigasi, serta edukasi dilakukan secara bersamaan,
c. tindakan diarahkan terhadap suatu kegiatan dari hulu sampai hilir (mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan aspek kuratifnya) dan meliputi
berbagaui elemen. Sebagaimana Hong Kong dengan ICAC-nya, maka strategi
yang perlu dikembangkan adalah strategi memerangi korupsi dengan pendekatan
tiga pilar yaitu preventif, investigative dan edukatif.

Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya


Selain mengenal karakteristik korupsi, pengenalan diri diperlukan untuk menentukan
strategi yang efektif yang akan digunakan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, mahasiswa

harus menyadari siapa dirinya, dan kekuatan dan kemampuan apa yang dimilikinya yang

dapat digunakan untuk menghadapi peperangan melawan korupsi.


Peran Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi Peran Mahasiswa di
lingkungan kampus.
Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi adalah pembenahan

terhadap diri dan kampusnya. Dengan kata lain, mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa

diri dan kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi. Untuk mewujudkan hal

tersebut, upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awal masuk perkuliahan. Pada masa ini

merupakan masa penerimaan mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan mengkritisi

kebijakan internal kampus dan sekaligus melakukan pressure kepada pemerintah agar

undang-undang yang mengatur pendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi

E. PRILAKU/BUDAYA ANTI KORUPSI PENCEGAHAN KORUPSI

Upaya penindakan melalui : -lembaga penegak hukum, -hukum pidana korupsi

Sebelum mendefinisikan Tindak pidana korupsi, maka harus dijelaskan dulu mengenai tindak
pidana dan korupsi. Tindak pidana adalah tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan
dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas
tindakannya dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai tindakan yang dapat dihukum
(Lilik Mulyadi, 2000 : 45). Menurut Marpaung, korupsi adalah penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau
orang lain) (Leden Marpaung, 2007 : 5).

Menurut kartini Kartono yang dikutip dalam bukunya ICCE, yang di maksud dengan korupsi
adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk
keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan masyarakat luas demi keuntungan
pribadi atau kelompok tertentu (ICCE, 2006 : 233).

unsur-unsur tindak pidana korupsi adalah :

1. Tindakan seseorang atau badan hukum

2. Tindakan tersebut menyalahgunakan wewenang.

3. Dengan maksud untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain.


4. Tindakan tersebut merugikan negara atau perekonomian Negara atau patut diduga
merugikan keuangan dan perekonomian negara .

Sedangkan Jenis tindak pidana korupsi dapat dikelompokkan;

1.Kerugian keuangan Negara

2. Suap-menyuap

3. Penggelapan dalam jabatan

4. Pemerasan

5. Perbuatan curang,

Di Indonesia, lembaga-lembaga yang berhak menangani tindak pidana korupsi terdiri


dari 3 (tiga) lembaga, yakni :

1. Kepolisian

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia Pasal 5 ayat (1), Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Tugas dan Wewenang
Lembaga-Lembaga Penanganan

2. Kejaksaan

Kejaksaan adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara, hususnya di bidang
penuntutan (Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004). Sedangkan yang di maksud jaksa
adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai
penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap serta wewenang lain berdasarkan undangundang.

3. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
(Undang–Undang No. 30 Tahun 2002).
F. MAHASISWA SEBAGAI GARDA TERDEPAN DALAM MEMBERANTAS
KORUPSI MELALUI:EDUKASI, KAMPANYE, DAN GERAKAN ANTI
KORUPSI

Korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) sehingga perlu penangan
khusus dalam hal pencegahan serta penindakannya. Dari berbagai kejahatan korupsi yang
terjadi dan sangat canggih, Mahasiswa menjadi sasaran utama dalam pendidikan ini karena
dianggap sebagai penerus di dalam kepemimpinan bangsa yang perlu dibekali pengetahuan
implementasi budaya anti korupsi agar kelak bisa berperan sebagai subjek yang dapat
mencegah sekaligus memberantas korupsi.

PERAN MAHASISWA

Sebagai generasi muda yang penuh semangat mari kita bantu negara kita Indonesia yang
sudah masuk dalam daftar Negara terkorup di dunia, karena pemberantasan korupsi adalah
harga mati karena dampaknya yang sangat besar dalam menyengsarakan bangsa dan negara.
Dimulai dari peristiwa- peristiwa pada jaman dulu seperti kebangkitan Nasional, tahun1908,
sumpah pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan NKRI tahun 1945, lahirnya orde baru
tahun 1966, dan orde reformasi tahun 1998, semua peristiwa tersebut melibatkan peran
mahasiswa sebagai motor penggerak.

UPAYA MAHASISWA MENCEGAH KORUPSI

1. Pencegahan adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku
koruptif. Pencegahan juga sering disebut sebagai kegiatan Anti-korupsi yang sifatnya
preventif.
2. Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, organisasi kemasyarakatan,
atau lembaga swadaya masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
G. UNDANG UNDANG ANTI KORUPSI

UU No. 28 Tahun 1999

Penyelenggaran negara yang bebas korupsi,kolusi dan nepotisme

Pasal 1 Bab 1 (ketentuan umum)

 Pengertian korupsi

Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi.

UU No.30 Tahun 2002

BAB II TENTANG TUGAS, WEWENANG, DAN KEWAJIBAN

Pasal 6 Bab II

Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:

a) koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana


korupsi;

b) supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana


korupsi;

Anda mungkin juga menyukai