Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PEMBAHASAN
Dalam UU No. 20 tahun 2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah Tindakan
melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang
berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada Sembilan Tindakan
kategori korupsi dalam UU tersebuy, yaitu : suap, illegalprofit, secret transcation, hadia, hibah
( pemberian), penggeralapan, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan jabatan dan wewenang
serta fasilitas negara.
Dalam ilmu politik korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan dan
administrasi, ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain.
Yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga menimbulkan kerugian bagi
Masyarakat umum, perusahan atau pribadi. ( Adhyta Satya, 2014:5)
Dengan demikian dapat disimpulkam bahwa korupsi adalah menyalahgunakan
kewenangan, jabatan atau Amanah secara melawan hukum untuk memperoleh keuntungan atau
manfaat pribadi atau kelompok tertentu yang dapat merugikan kepentingan umum
Korupsi sangat berdampak negative pada kehidupan Masyarakat sekitar, adapaun dampak
korupsi terlihat secara langsung dan tidak langsung adalah sebagai berikut:
a. Kenaikan harga-harga barang akibat anggaran APBN yang dikorupsi
b. Bertambahnya rakyat miskin dikarenakan uang tunjangan bagi rakyat miskin yang
seharusnya disalurkan dikorupsi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
c. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan layanan seperti
Pendidikan dan Kesehatan yang seharusnya bersubsidi
d. Kesenjangan pendapatan semakin tinggi
e. Banyaknya rakyat yang di PHK akibat Perusahaan kecil tempat mereka kerja gulung
tikar akibat dana investasinya dikorupsi
Adapun upaya pencegahan korupsi dapat dimulai dengan menanamkan nilai - nilai anti
korupsi pada semua individu. Yang Setidaknya ada sembilan nilai - nilai anti korupsi yang
penting untuk ditanamkan pada semua individu, kesembilan nilai anti korupsi tersebut terdiri
dari: (a) inti, yang meliputi kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab, (b) sikap, yang meliputi
keadilan, keberanian, dan kepedulian, serta (c) etos kerja, yang meliputi kerja keras,
kesederhanaan, dan kemandirian. Pada dasarnya terdapat 3 unsur utama dalam startegi
pemberantasan korupsi yaitu : pencegahan, penindakan dan peran serat Masyarakat.
Pencegahan adalah seluruh uoaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku
koruptif. Pencegahan juga sering disebut sebagai kegiatan anti-korupsi yang sifatnya preventif.
Penindakan adalah seluruh uoaya yang dilakukan untuk menanggulangi atau memberantas
terjadinya tindak pidana korupsi. Peran serta Masyarakat adalah peran aktif perorangan,
organisai kemasyarakatan, atau Lembaga swadaya Masyarakat dalam pencegahan dan
pemberantasan korupsi.
Salah satu Upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu Gerakan
anti-korupsi dimasyarakat. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi
dimasyarakat dengan cara menanamkan nilai-nilai anti-korupsi. Seperti yang sudah diketahui
bahwa pada dasarnya korupsi itu terjadi jika ada pertemuan antara tiga factor utama yaitu: niat,
kesempatan dan kewenangan. Dengan kata lain Gerakan anti-korupsi adalah Gerakan yang
memperbaiki perilaku individu ( manusia) dan system untuk mencegah terjadinya perilaku
koruptif.
Upaya perbaikan perilaku manusia antara lain dapat dimulai dengan menanamkan nilai-
nilai yang mendukung terciptanya perilaku anti-korupsi. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain
adalah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab, kerja keras,
kesederhanaan, keberanian dan keadilan.
Adapun Hukum dalam masalah pemberantasan korupsi yang sebagaimana telah ditetapkan
dan pelaksanaannya telah mencapai penegakan hukum melalui masyarakat, sosial, politik, dan
kebudayaan. Korupsi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja dilakukan oleh siapapun yang
mempunyai niat dan tidak memiliki iman serta tanggung jawab. Korupsi dapat memberikan
dampak yang menghabiskan masyarakat terutama masyarakat kecil yang menanggung beban
ekonomi biaya yang tinggi. Upaya dalam pemberantasan korupsi dengan menghukum sebesar-
besarnya untuk pelaku korupsi, namun upaya dan strategi dalam pemberantasan korupsi belum
maksimal sehingga masih harus dikembangkan oleh Lembaga anti korupsi. Meluasnya korupsi di
suatu negara dapat memperburuk kondisi ekonomi negara tersebut. Seperti barang yang menjadi
mahal, rusaknya budaya, kerusakan lingkungan hidup, kurangnya dana untuk pengembangan
pendidikan, memperburuk cara pandang internasional terhadap negara kita. Perekonomian
negara dapat terhambat akibat dari tindakan korupsi. Faktor dalam korupsi sangat ditentukan
oleh tindakan anti korupsi yang tertanam yang meliputi kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab,
kerja keras, keberanian dan keadilan. Kemandirian dalam hak mahasiswa dituntut untuk
mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan kepatuhan terhadap peraturan
kampus. Prinsip dalam antikorupsi adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja dengan
mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan semua kebijakan yang dilakukan secara
terbuka.

Anda mungkin juga menyukai