Anda di halaman 1dari 11

Menumbuhkan Budaya Anti Korupsi Sejak Dini pada Mahasiswa Melalui Pendidikan

Anti Korupsi di Perguruan Tinggi

Disusun oleh :
I MADE WAHYU WIRATMAJA
101317087

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk yang banyak,
luas wilayah yang besar dengan berbagai kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di
darat maupun laut. Bangsa yang sudah dilimpahi kekayaan alam dan keadaan geografis yang
nyaman ini justru menjadi hancur akibat adanya kasus korupsi yang berakibat pada
kemiskinan, kekerasan, perampasan hak rakyat kecil, dan tindakan lain yang merugikan
negara. Indonesia sudah tercatat sebagai bangsa terkorup di kawasan Asia. Negara yang
seharusnya mengelola sumber daya alam tersebut untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat
pada kenyataannya kalah dengan kepentingan segelintir orang dan kelompok. Para
penyelenggara negara seakan-akan sudah tidak beroientasi lagi untuk memajukan bangsa ini,
mereka lebih mengutamakan kepentingan suatu kelompok.
Tingginya angka korupsi di Indonesia menjadi masalah yang sudah sangat
mengkhawatirkan. Korupsi sudah mendarah daging di negeri ini, terlihat badan pemberantas
korupsi di Indonesia masih cukup sering menangkap koruptor di sepanjang tahun 2019 ini.
Dengan banyaknya persoalan yang melanda bangsa Indonesia khusunya di bidang korupsi
seharusnya membuat kita berpikir untuk menemukan solusi dalam memberantas praktik
korupsi sampai ke akarnya. Cara yang paling ampuh untuk menumbuhkan mentalitas bangsa
yang kuat adalah lewat pendidikan. Pendidikan yang mampu mengubah mentalitas adalah
pendidikan yang dilaksanakan dengan sepenuh hati tanpa ada paksaan dari pihak manapun,
bukan hanya sekadar formalitas atau untuk memenuhi kebutuhan nilai. Harus diakui begitu
pentingnya dan perlunya pendidikan moral yang dikerucutkan kepada pendidikan antikorupsi
di sekolah untuk membentuk sifat serta kepribadian siswa sehingga mereka tumbuh menjadi
manusia dewasa yang jujur dan bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan korupsi?
2. Apa saja dampak negatif yang ditimbulkan korupsi?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam gerakan anti-korupsi?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi

Pengertian korupsi berkembang dengan begitu banyak definisi. Hal ini disebabkan
karena definisi korupsi dapat ditemui dalam berbagai perspektif, baik melalui arti kata
secara harfiah, pendapat berbagai pakar, maupun berdasarkan legislasi yang
mengaturnya. Secara internasional belum ada satu definisi yang menjadi satu -satunya
acuan di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud dengan korupsi. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:

 Perbuatan melawan hukum,

 Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,

 Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan

 Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, namun bukan semuanya, adalah

 Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),

 Penggelapan dalam jabatan,

 Pemerasan dalam jabatan,

 Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan

 Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Korupsi dalam perspektif hukum secara gamblang telah dimuat dalam 13 pasal dalam
UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Korupsi. Dari
pasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan dalam tiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi,
pasal ini menerangkan secara rinci mengenai perbuatan yang bisa dikenakan pidana mati,
pidana penjara, dan pidana denda karena korupsi.
B. Dampak Negatif Korupsi
Korupsi merupakan tindakan yang merugikan banyak hal, beberapa dampak yang
ditimbulkan oleh korupsi sendiri antara lain sebagai berikut :
1. Bidang Politik
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dunia politik,
korupsi akan mempersulit demokrasi dan juga negara kita akan gagal memiliki
pemerintahan yang bersih dan dapat dipercaya. Korupsi di pemilihan umum dan di badan
legislatif akan membuat rakyat kehilangan kepercayaan pada pemerintah. Korupsi di
sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum. Dan korupsi di pemerintahan publik
akan memperburuk citra pemerintah dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi
merugiakan institusi dimana para koruptor bernaung, karena pengabaian prosedur,
penyedotan sumber daya alam dan juga manusia, dan pejabat yang diangkat atau
dinaikan jabatan bukan karena prestasi melainkan karena kepentingan pribadi.

2. Bidang Ekonomi
Korupsi juga akan mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas
Pelayanan pemerintahan yang berimbas pada turunnya pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Korupsi akan meningkatkan kerugian dari pembayaran ilegal dan risiko
pembatalan perjanjian karena penyelidikan. Korupsi akan menghambat inventasi negara
karena uang negara telah disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab. Selain itu, korupsi akan menurunkan kualitas jasa dan barang yang rendah untuk
pelayan masyarakat, imbasnya kesehatan masyarkat akan terancam. Pendapatan negara
yang salah digunakan akan membuat negara memiliki hutang yang banyak yang
membuat pertumubuhan ekonomi tidak sehat. Pejabat mungkin menambah proyek
infrastruktur untuk masyarakat, namun terkadang itu hanya menjadi janji untuk
menyembunyikan praktik korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan
dimana proyek tersebut mangkrak. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat
keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga
mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur dan menambahkan
tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
3. Bidang Kesejahteraan Umum

Korupsi politis ada di banyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga
negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan
pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah
bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun
merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus "pro-bisnis" ini
hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan
sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.

4. Bidang Sosial dan Kemismikan Masyarakat

Maraknya praktik korupsi akan menghambat negara dalam memberantas kemiskinan


karena focus negara yang lebih dahulu memberantas korupsi. Harga layanan public juga
akan melambung. Tingkat pidana juga akan terus membesar karena adanya kasus korupsi.

5. Bidang Hukum

Korupsi terhadap penegak hokum akan melemahkan pemerintah. Setiap penegak


hukum dan anggota pemerintah dipilih oleh rakyat sebagai aspirasi masyrakat dalam
pemerintahan. Setiap anggota pemerintah memiliki peranan khusus sesuai
kemampuannya masing-masing. Apabila mereka tidak melaksanakan kewajibannya
dengan baik, dan melakukan tindak korupsi, maka pemerintahan akan berjalan dengan
sangat tidak baik karena tidak ada komitmen dan kesungguhan dalam membanguan
bangsa. Dan juga pemerintah akan kehilangan kepercayaan dari masyrakat.

6. Bidang Lingkungan Hidup

Korupsi akan membuat kualitas di lingkungan hidup memburuk. Dampak yang


dihasilkan adalah menurunkan kualitas lingkungan. Contohnya akan terjadi banjir
akibat kualitas gorong – gorong yang jelek karena dana alokasi tidak terpakai
sebagaimana mestinya. Selain itu akan terjadi eksploitas tanah, kebakaran hutan, dan
longsor.
C. Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
Sesuai dengan PP 71 Th. 2000: “Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan,
Ormas, atau LSM dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.” Maka dari
itulah mahasiswa harus turut andil dalam upaya pencegahan serta pemberantasan tindak
pidana korupsi.
Mahasiswa dalam program gerakan anti korupsi tentu memiliki peranannya tersendiri
dalam berbagai bidang. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi ini dibagi
dalam beberapa bidang sebagai berikut:

2.1 Bidang Pendidikan


Mahasiswa adalah generasi yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Tidak heran
jika banyak orang berharap agar mutu pendidikan di Indonesia terus membaik agar
menghasilkan generasi penerus yang baik pula. Untuk konteks di zaman sekarang, yang
menjadi musuh bersama masyarakat adalah Korupsi. Peran penting mahasiswa
tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang menjadi ciri khas mahasiswa
yaitu, kemampuan intelektual yang tinggi dan semangat yang membara. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menyuarakan
kepentingan rakyat dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dengan
semestinya. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi adalah:

1. Menciptakan kampus yang bebas dari korupsi.


Hal ini dapat dimulai dari hal sederhana dari masing – masing mahasiswa,
misalnya tidak mencontek, tidak menitipkan absen kepada teman, dan tidak
membohongi pedagang di kantin. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan
mebentuk kantin kejujuran.

2. Memberikan penyuluhan pendidikan kepada masyarakat tentang korupsi.


Upaya ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya
melakukan tindakan korupsi karena akan merugikan negara dan juga diri sendiri.
Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam memberantas tindakan
korupsi yang terjadi di sekitar mereka.
3. Selalu kritis terhadap pemerintah
Kebijakan pemerintah sangat perlu dikontrol dan dikritisi jika kebijakan tersebut
tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Misalnya dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah dalam caranya
mengatasi masalah korupsi di Indonesia.

2.2 Bidang Politik

Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang mendasari
suatu tindakan penyebab korupsi. Tindakan korupsi berupa suap sangat sering
terjadi. Di Indonesia, praktik suap atau sogok ini kerap terjadi apabila seseorang ingin naik
jabatan.
Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada bidang politik
1. Memiliki Moralitas

Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki moral, rasa


peduli dan rasa bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara Indonesia
dengan memberantas korupsi. Mahasiswa juga diharapkan memiliki tenggang rasa
yang lebih baik terhadap Negara dan masyarakat sekitarnya.

2. Melaporkan kasus korupsi

Mahasiswa dianggap memiliki suara yang lebih didengarkan oleh pemerintah dan
mampu menekan pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani untuk
melaporkan tindakan korupsi tersebut karena mereka memiliki pengetahuan akan
prosedur dan langkah hukum untuk melaporkan suatu tindakan korupsi.

3. Generasi masa depan

Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki kemampuan


interpersonal tinggi naik dan menggantikan generasi sekarang yang dianggap
penuh dengan koruptor, Tindakan korupsi diharapkan dapat ditekan bahkan
dihapuskan karena adanya kesadaran dalam diri mahasiswa untuk turut
memajukan Negara dengan tidak melakukan korupsi.
2.3 Bidang Ekonomi
Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di bidang ekonomi
adalah:
1. Tidak menyalahgunakan kepercayaan dalam sebuah organisasi
Contohnya apabila kita tergabung dalam sebuah organisasi, sebisa mungkin
kita harus transparan kepada anggota lain, misalnya mencatat bukti seluruh
pengeluaran yang dilakukan.

2. Tidak memberikan suap kepada pengurus dikampus.

3. Menuntut jaminan atau fasilitas terhadap biaya yang telah dibayarkan pada
saat menjadi mahasiswa baru.

2.4 Bidang Sosial Budaya


Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi selain pada bidang-bidang yang
telah disebutkan sebelumnya juga terdapat pada bidang sosial dan budaya. Untuk
peran dalam bidang sosial antara lain:
1. Melakukan pressure dan mengawal kasus-kasus korupsi bersama masyarakat
dan lembaga pemerintahan
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah korupsi serta
penyebabnya

3. Mendorong masyarakat supaya berani melapor terhadap pelanggaran korupsi


4. Mengontrol serta mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan peluang
adanya tindak korupsi
5. Melakukan gerakan serta kerja sama terhadap lembaga pemerintah dan swasta
untuk memerangi korupsi secara bersama-sama
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak
buruk bagi kehidupan. Hampir di setiap tahun pasti terdapat elite politik yang tertangkap
tangan melakukan praktik korupsi oleh Komisi Pemberantas Korupsi.. Upaya
pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini sepertinya belum menunjukkan
hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah-
olah telah menjadi bagian dari budaya kita yang bahkan sudah dianggap sebagai hal yang
biasa. Ini akibat gagalnya penegak hokum dalam membuat jera para koruptor. Jika
kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung maka cepat atau lambat korupsi akan
menghancurkan negeri ini.
Pendidikan memang menjadi hal pokok untuk merubah keadaan ini. Akan tetapi,
semua itu tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak didukung oleh lingkungan
masyarakat serta lingkungan keluarga. Oleh karena itulah tugas kita sebagai mahasiswa
untuk membangkitkan lagi nilai-nilai serta prinsip-prinsip anti korupsi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

B. SARAN
Mahasiswa sebagai calon penerus bangsa ini sudah selayaknya lebih peka dan peduli
akan kondisi bangsa dan negara. Diharapkan mahasiwa dapat menerapkan Pendidikan
Anti Korupsi ini dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga diharapkan selalu kiritis
terhadap kebijakan – kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan kesehjateraan
rakyat. Mahasiswa juga harus mengurangi dan tidak melakukan tindak korupsi sekecil
apapun itu.
DAFTAR PUSTAKA

Drajat, M Zakaria. 2018. Peran Mahasiswa Mengatasi Korupsi.


https://www.kompasiana.com/zakariadrajat/5c0aa900aeebe1349c4fe392/
peran-mahasiswa-mengatasi-korupsi

Huzaifah, Gibran. 2009. Gerakan Anti-Korupsi Mahasiswa.


https://gibranhuzaifah.wordpress.com/2009/12/17/gerakan-anti-korupsi-
mahasiswa/
Nashuha, Imam. 2018. Peran dan Potensi Mahasiswa dalam Memberantas
Korupsi.https://www.kompasiana.com/imam75980/5c0a7365bde575513
e4c3ab2/peran-dan-potensi-mahasiswa-dalam-memberantas-korupsi

Anda mungkin juga menyukai