Anda di halaman 1dari 2

I Made Wahyu Wiratmaja

PE-1
101317087
Peran Indonesia dalam Jalur Sutra Cina
Dalam salah satu isi pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN RRT ke 22 yang
diselenggarakan di Bangkong , Presiden Jokowi mengangkat topik tentang sinergi Master Plan
on ASEAN Connectivity (MPAC) dan juga Belt and Road Initiative (BRI). Beliau mengatakan
bahwa proyek tersebut akan menjadi sebuah keniscayaan. Dapat disimpulan bahwa
keniscayaan disini maksudnya adalah sesuatu yang tidak dapat dicegah dan dihindari, dan
apabila Indonesia tidak terlibat maka demikian Indonesia akan rugi, karena hampir seluruh
negara melakukan hal tersebut.
Pertanyaannya, apa itu ASEAN Connectivity? Adalah sebuah istilah baru dari sebuah
jalur perdangan yang menghubungkan peradaban Barat dan Timur sejak berabad abad yang
lalu. Jalur Sutra disebut sebagai sebuah sarana untuk pertukaran budaya, karena budaya
modern tak lepas dari pengaruh budaya yang disebarkan oleh jalur sutra.
Hal ini perlu dibahas dalam KTT ASEAN karena sangat penting bagi ekonomi dunia
terkhusus asia, karena jalur tersebut paling banyak berada di Asia, dan ASEAN – RRT adalah ini
dari konektivitas ini. Jika sudah terkoneksi, maka jalur sirkulasi akan mudah, jika sirkulasi mudah
maka biaya akomodasi pun akan murah, jika biaya murah, maka pertumbuhan ekonomi akan
pesat.
Dalam periode kepemimpinannya yang kedua , Presiden Jokowi ingin menunjukan pada
dunia bahwa Indonesia mampu bersaing dan layak dalam menyukseskan ASEAN Connectivity.
Terlihat bahwa Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang infrastrukur di beberapa daerah
di Indonesia, selain negara ASEAN dan RRT juga disuguhi oleh kemajuan Indonesia terkait akses
kemudahan jalur yang dibangun. Contohnya adalah tol laut di Bali, bandara Kertajati di
Majalengka dll. Indonesia adalah negara yang penting dalam proyek besar ini karena posisi
geofrafis yang secara alami memang mengharuskan kontribusi bagi dunia, terkhusus Asia.
Indonesia memang memiliki potensi geopolitik yang sangat besar, dengan posisi
geografisnya yang berada begitu strategis disalah satu jalur perdangan paling sibuk di dunia dan
secara tidak langsung didukung dengan kekayaan alamnya yang berlimpah. Oleh sebab itu
kedekatan hubungan ekonomi antara China dan Indonesia harus dimanfaatkan sebagai alat
untuk mengubah perilaku china, agar bisa lebih moderat dan memperhatikan kepentingan-
kepentignan negara lain di ASEAN dan juga kepentigan Indonesia di ASEAN.
Dengan menjadi salah satu negara bagian dari proyek besar Cina ini dan menjadi poros
maritim dunia, Indonesia harus mampu bersinergi, agar dapat memberikan dampak yang
signifikan kepada negara-negara yang melintasinya. Di sisi lain, Indonesia juga harus wasapada
terhadap sikap Cina, karena dapat menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi , ini kesempatan yang
baik untuk Indonesia unjuk gigi di kancah Internasional dan mampu memajukan ekonomi
Indonesia, di satu sisi dapat menjadi ancaman terhadap Indonesia. Publik tentu berharap
bahwa Indonesia tidak sepenuhnya bergantung terhadap Jalur Perdagangan yang dicanangkan
oleh Cina ini. Karena apabila terjadi, Indonesia akan “dimanfaatkan” oleh Cina dan tentu akan
menguntungkan untuk pihak Cina.
Untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia, sejauh ini Indonesia telah melakukan
beberapa cara, salah satunya dengan membangun infrastruktur pembangunan pelabuhan.
Setidaknya terdapat 14 sampai 15 proyek pembangunan pelabuhan di Indonesia yang masuk
dalam prioritas MPAC 2025. Diantaranya Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Makasar, dan juga
Pelabuhan Kuala Tanjung. Selain itu, pemerintah juga harus mencanangkan sosialisai dan
promosi pengenalan tentang kemaritiman sejak dini kepada masyarakat untuk merubah pola
piker (mindset) ke arah budaya kemaritiman. Ini selaras dengan cita-cita agenda pemerintahan
Indonesia yang terdapat dalam Lima Pilar Poros Maritim Dunia untuk menjadikan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia di abad ke-21.

Referensi
1. Kominfo.2019. “Menuju Poros Maritim Dunia”.Jakarta.

2. Kemlu.2019.” Pacu Implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity 2025, ASEAN dibawah
Keketuaan Thailand di 2019 Fokus kepada 3 Inisiatif”. 2 Juli 2019.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai