Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat


Angkatan : 1 Tahun 2022
Nama Mata Pelatihan : Anti Korupsi
Nama Peserta : Tiya Fitriana, A.Md.Kep
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Bapelkes Cikarang

A. Pokok Pikiran
Visi Indonesia tahun 2015-2014 salah satunya adalah masyarakat dan aparatur
pemerintah yang bebas dari perilaku korupsi. Transparency International, sebuah organisasi
internasional yang bertujuan melawan korupsi banyak mempublikasikan hasil survei terkait
korupsi. Termasuk Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Jika mengacu kepada nilai IPK tahun
2016, Negara Indonesia lebih korup dibandingkan Negara Thailand, Malaysia dan Singapura.
Tahun 2016 IPK Indonesia sampai pada titik 36. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 berbunyi “Bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Pasal ini merupakan petunjuk dari para pendiri bangsa
bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan sebagai modal menjadi negara yang makmur dan
sejahtera.
Korupsi memberikan banyak dampak buruk yang massif terhadap masyarakat Indonesia.
Mulai dari dampak terhadap ekonomi, sosial, birokrasi pemerintahan, politik dan demokrasi,
penegakan hukum, pertahanan dan keamanan juga terhadap lingkungan hidup. Pada dampak
ekonomi ini biasanya terjadi penurunan produktivitas, lesunya pertumbuhan ekonomi dan
investasi, rendahnya kualitas barang dan jasa untuk public, menurunnya pendapatan dari
sector pajak, dan meningkatnya hutang Negara. Dampak terhadap sosial dan kemiskinan juga
terjadi seperti mahalnya harga jasa dan pelayanan publik, pengentasan kemiskinan berjalan
lambat, terbatasnya akses bagi masyarakat miskin, meningkatnya angka kriminalitas,
solidaritas sosial semakin langka dan demoralisasi. Dampak terhadap birokrasi pemerintahan
yaitu layanan public yang tidak efisien, matinya etika sosial-politik, dan juga runtuhnya
otoritas pemerintahan. Dampak terhadap politik dan demokrasi adalah munculnya pemimpin
yang korup, menguatnya plutokrasi (system politik yang dikuasai pemilik modal/kapitalis),
hancurnya kedaulatan rakyat dan hilangya kepercayaan rakyat terhadap demokrasi. Dampak
terhadap penegakan hukum terjadi pada fungsi pemerintahal yang mandul, hilangnya
kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara. Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
yaitu lemahnya alutsista dan SDM, lemahnya garis batas Negara, menguatnya sisi kekerasan
dalam masyarakat. Dampak terhadap kerusakan lingkungan membuat menurunnya kualitas
lingkungan dan kualitas hidup.
Di Indonesia, korupsi berkorelasi negatif signifikan dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi, investasi, tingkat belanja kesehatan publik dan pendapatan perkapita. Korupsi di
Indonesia juga berkorelasi positif signifikan terhadap kemiskinan dan ketimpangan
pendapatan. Maka dari itu perlu mengidentifikasi kerugian negara yang ditimbulkan akibat
korupsi. Terpidana korupsi memperoleh sanksi berupa penjara dan sanksi berupa hukuman
finansial. Hukuman finansial adalah gabungan nilai hukuman denda, hukuman pengganti, dan
perampasan barang bukti (aset). Efek jera yang optimum bagi pelaku kejahatan (koruptor)
adalah dengan memperbesar expected cost dari koruptor. Idealnya, hukuman finansial yang
diberikan kepada koruptor memperhitungkan biaya sosial korupsi dengan mempertimbangkan
dampak sosial korupsi.
Dalam UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU
No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi ada 7 Kelompok yaitu Kerugian keuangan Negara, suap menyuap,
penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan, bentuk kepentingan dalam pengadaan,
perbuatan curang dan gratifikasi.
Sikap anti korupsi itu bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan
tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut. Ada tiga nilai anti korupsi yaitu:
- Inti : Jujur, Disiplin, Tanggung jawab
- Etos kerja : Kerja keras, Mandiri, Sederhana
- Sikap : Adil, Berani, Peduli
Menurut UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
dimaksud dengan Korupsi adalah Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Faktor penyebab korupsi bisa karena individu yang mempunyai sifat
tamak, moral yang lemah menghadapi godaan, dan gaya hidup konsumtif. Bisa juga karena
factor lingkungan yang memicu seperti aspek sikap masyarakat terhadap korupsi, aspek
ekonomi, aspek politis dan organisasi.

B. Penerapan
Dalam hal ini kita harus memahami tentang korupsi dan turut serta mensosialisasikan gerakan
anti korupsi. Contoh nyata pada kehidupan perawat adalah adanya gratifikasi. Keluarga pasien
yang telah dirawat biasanya memberikan sesuatu sebagai tanda terimakasih, pada saat hal ini
terjadi sebaiknya perawat tidak menerima sesuatu tersebut dan menjelaskan dengan baik
bahwa tindakan tersebut dapat berkaitan dengan korupsi.

Anda mungkin juga menyukai