Anda di halaman 1dari 13

Dosen Pengampu: Dr. Andhika Yuli Rimbawan, S.H.,M.

Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi

Nama Mahasiswa: Misra Alfadilah

Npm: 183010010

Prodi: Keperawatan

Tugas Untuk Materi Pertemuan Ke-7

RANGKUMAN

Pada pertemuan pertama kita membahas mengenai Pendidikan anti korupsi.

Tujuan pendidikan anti korupsi di PT bisa di perhatikan sebagai berikut :

1. Menjelaskan Fenomena korupsi di tingkat global


2. Menjelaskan permasalahan korupsi di Indonesia
3. Menjelaskan upaya pemeberantasan korupsi di Indonesia melaui
pendekatan hukum yang selama ini belum terasa efeknya secara signifikan
4. Menjelaskan mengenai pentingnya Pendidikan Anti Korupsi sebagai salah
satu contoh upaya pencegahan tindak pidana korupsi
5. Menekankan pentingnya generasi muda untuk memberantas korupsi

Kompetensi pendidikan anti korupsi untuk mahasiswa, sebagai berikut :

1. Membangun kepribadian anti korupsi pada diri individu mahasiswa serta


kompetensi dan komitmennya sebagai agent of change dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mahasiswa mampu mencegah dirinya sendiri untuk berlaku tidak korupsi
dan tidak akan melakukan korupsi.
3. Menguatkan kepekaan mahasiswa terhadap perilaku korupsi akan
menyebabkan mahasiswa untuk tidak melakukan korupsi sekecil apapun
baik berupa uang maupun tidak.
4. Mahasiswa mampu mencegah orang lain agar tidak melakukan korupsi,
berani menegur orang lain, kerabat dan mampu mengedukasi dan memberi
informasi kepada orang lain mengenai korupsi dan anti korupsi
5. Mahasiswa mampu mendeteksi adanya korupsi dan mampu memberikan
respon termasuk pihak terkait disertai dengan bukti-bukti yang kuat

Pada pertemuan ke dua membahas mengenai definisi korupsi. Sebagai berikut :

1. Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,


ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Selanjutnya untuk beberapa pengertian lain, disebutkan bahwa (Muhammad
Ali : 1998) : Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok,memakai
kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya;
2. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok, dan sebagainya; dan
3. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.

Subekti dan Tjitrosoedibio dalam kamus hukum, yang dimaksud corruptie adalah
korupsi, perbuatan curang, perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan
keuangan negara
Definisi Menutur UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (UU Tipikor) sebagaimana telah diubah dengan UUNo. 20 Tahun 2001 :
“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya
diri
sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara”

Pengkhianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana Semua orang yang


berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya adalah
koruptor. Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi.
Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) dengan dampak buruk
yang luar biasa pula. Korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan
berdampak buruk pada hampir seluruh sendi kehidupan.

Pengertian Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

 Tindak pidana korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan


hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
 Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat
kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian
yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai
pelicin agar segala urusannya menjadi lancar. Kolusi dapat didefinisikan
sebagai pemufakatan secara bersama untuk melawan hukum antar
penyelenggara negara atau antara penyelenggara dan pihak lain yang
merugikan orang lain, masyarakat, dan negara.
 Nepotisme yaitu setiap perbuatan penyelenggaraan negara secara melawan
hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya atau kroninya di
atas kepentingan masyarakat, negara, dan bangsa. Dalam istilah lain
nepotisme adalah tindakan yang hanya menguntungkan sanak saudara atau
teman-teman sendiri, terutama dalam pemerintahan walaupun objek yang
diuntungkan tidak berkompeten

Pada pertemuan ke tiga kita membahas tentang penyebab terjadinya korupsi

Ada dua faktor terjadinya korupsi.

1. Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi
atau individu
Yang mengarah pada faktor internalMenurut Erry Riyana Hardjapamekas
yaitu :
 Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa,
 Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil,
 Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan
peraturan perundangan,
 Rendahnya integritas dan profesionalisme,
 Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan,
keuangan, dan birokrasi belum mapan,
 Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan
masyarakat, dan
 Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika
2. Faktor eksternal merupakan penyebab korupsi karna sebab-sebab dari
luar(lingkungan atau sistem)
Yang mengarah pada faktor eksternal menurutIndonesia Corruption Watch
| ICW yaitu:
 Faktor politik,
 Faktopr hukum,
 Faktor ekonomi dan birokrasi
 Faktor transaksional.

Pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan menghilangkan, atau


setidaknya mengurangi, kedua faktor penyebab tersebut.

Pemberantasan Korupsi :

a. Pemberantasan korupsi terdiri dari Penindakan dan Pencegahan.


b. Upaya Pemberantasan Korupsi belum menunjukkan hasil yang
optimal dan oleh karena itu perlu ditingkatkan.

Pada pertemuan ke empat membahas mengenai Dampak Masif Korupsi, Yaitu


sebagai berikut :

1. Dampak ekonomi
a. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Dampak korupsi pada pertumbuhan investasi dan belanja
pemerintah bahwa korupsi secaraLangsung dan tidak langsung
adalah menghambat pertumbuhan investasi ( Paulo Mauro:1995)
b. Penurunan produktifitas
Penurunan produktifitas ini akan menyebabkan permasalahan yang
lain, yaitu tingginya angka PHK dan meningkatnya angka
pengangguran. Ujung dari penurunan produktifitas ini adalah
kemiiskinan.
c. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik
Yang dialami oleh masyarakat kita yang tidak pertlu terjadi apabila
kualitas jalan raya baik sehingga tidak membahayakan pengendara
yang melintasnya.hal ini juga tidak akan terjadi apabila sarana
angkutan umum yang baik,manusiawi dan terjangkau,dll
d. Meningkatnya hutang Negara
Korupsi di indonesia akan meningkatkan hutang luar negeri yang
semakin besar,
“ konon sekarang ini setiap bayi lahir dan berkewarganegaraan
indonesia langsung menaggung hutang sebesar tujuh juta rupiah
2. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat.
Pertama dampak langsung dari korupsi yang dirasakan oleh masyarakat
miskin yaitu semakin mahalnya jasa berbagai pelayanan publik, rendahnya
kualitas pelayanan dan pembatasan akses terhadap berbagai pelayan vital
seperti air, kesehatan, dan pendidikan
Kedua dampak tidak langsung terhadap orang miskin pengalihan sumber
daya milik publik Untuk kepentingan Pribadi dan kelompok.
3. Dampak birokrasi pemerintahan
a. Matinya etika sosial politik, korupsi bukan suatu tindak pidana
biasa karena ia merusak sendi-sendi kehidupan yang paling dasar
yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan. kejujuran sudah tidak
ditegakkan lagi.
b. Tidak efektifnya peraturan dan perundang-undangan, peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku menjadi mandul karena setiap
perkara selalu diselesaikan dengan korupsi.
c. Birokrasi tidak efisien, banyak investor yang tertarik untuk
Menanamkan modalnya ke indonesia, namun untuk mendapatkan
perizinan usaha dan investasi haris melalui birokrasi yang panjang
dan berbelit. Apabila birokrasi masih mengedepankan kepentingan
sendiri atau kelompok, maka tidak pernak] ada jaminan bahwa
birokrasi akan menjadi efisien.
4. Dampak terhadap politik dan demokrasi
a. Munculnya kepemimpinan korup, perilaku koruptif dan tindak
korupsi dilakukan dari tingkat bawah, masyarakat digiring untuk
memilih pemimpin yang korup dan di berikan mimpi-mimpi dan
janji akan kesejahteraan yang menjadi dambaan rakyat sekaligus
menerima suap dari calon pemimpin tersebut.
b. Hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi, Hal ini
dikarenakan terjadinya tindak Korupsi besar-besaran yang
dilakukan oleh petinggi pemerintah, Legislatif atau petinggi partai
politik, Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya
kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.
c. Menguatnya Plutokrasi, (Sistim politik yang dikuasai oleh pemilik
modal/kapitalis) karena sebagian orang atau perusahaan besar
melakukan transaksi dengan pemerintah sehingga pada suatu saat
merekalah yang mengendalikan dan menjadi penguasa di negeri
ini.
d. Hancurnya kedaulatan rakyat, dengan semakin jelasnya pluktokrasi
yang terjadi kekayaan negara ini hanya dinikmati oleh sekelompok
tertentu bukan oleh rakyat yang seharusnya. perusahaan besar
mengendalikan politik dan sebaliknya politik digunakan untuk
kepentingan perusahaan besar.
5. Dampak terhadap penegak hukum
a. Fungsi Pemerintah Mandul, Dampak korupsi yang menghambat
berjalannya fungsi pemerintahan, sebagai pengampu kebijakan
negara dapat dijelaskan sbb:
1. korupsi menghambat peran negara dalam
pengaturan alokasi
2. korupsi menghambat negara melakukan pemerataan
akses dan asset
b. korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga
stabilitas ekonomi dan politik.
c. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara, korupsi
yang terjadi di lembaga-lembaga negara di indonesia dan marak di
beritakan di media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga tersebut hilang, berikut ini lembaga yang paling
korup menurut Barometer korupsi Global ( BKG) pada thn
2009,Yaitu :
1. Legislatif ( dewan Perwakilan Rakyat)
2. Partai Politik
3. kepolisian RI
4. Lembaga pradilan ( mahkamag agung dan kejaksaan
agung )
6. Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
a. Kerawanan Hankamnas karena lemahnya Alusista dan SDM,
Indonesia adalah negara kepulauna terbesar di dunia yang
mempunyai 17.508 pulau ,wilayah indonesia terbentang sepanjang
3.977 mil antara samudra hindia dan samudra pasifik,dengan
penduduk 230 juta jiwa tentara yang melindungi 316.000 tentara
aktifdan 660.000 cadangan.
b. Lemahnya Garis Batas Negara,
Indonesia dalam posisinya berbatasan dengan banyak negara
seperti,malaysia,singapura,philipina china, papua nugini, timor
leste dan australia.perbatasan ini ada yang berbentuk perairan dan
daratan ,daerah-daerah perbatasan ini rata-rata terisolir dan
mempunyai pasilitas yang sangat terbatas ,seperti jalan
raya,listrikdan energi,air bersih,gedung sekolah dll.
c. Menguatnya sisi kekerasan dalam msyarakat
Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kerawanan
sosial lainnya yang semakin membuat masyarakat prustasi
menghadapi kerasnya kehidupan,masyarakat menjadi sangat apatis
dengan berbagai program dan keputusan yang dibuat oleh
pemerintah,mereka menganggap tidak akan menubah kondisi
hidup mereka.
7. Dampak kerusakan lingkungan.
a. Menurunnya kualitas lingkungan,
Kerusakan lingkungan hidup dipicu oleh berbagai sebab, seperti
kepentingan ekonomi,dimana hasil hutan yang ada di eksploitasi
besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan, disisi lain
eksploitasi tidak dibarengi dengan upaya penanaman kembali
(reboisasi) yang baik dan terencana sehingga hasil eksploitasi
hutan ini mengakibatkan kerusakan parah bagi lingkungan.
b. Menurunnya kualitas hidup
Lingkungan hidup yang telah rusak bukan hanya saja akan
menurunkan kualitas lingkungan itu sendiri namun lebih jauh akan
berdampak terhadap menurunnya kualitas hidup manusia yang ada
di dalamnya serta kualitas hidup global’ mengakibatkan : banjir,
Kekeringan , kualitas udara yang kurang, tanah longsor, kualitas
kesehatan yang menurun.dll

Pada pertemuan ke lima membahas tentang pengertian dan prinsip Anti Korupsi
yaitu :

A. Nilai-nilai anti korupsi


1. Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.
2. Kepedulian (Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya)
3. Kemandirian (Membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.)
4. Kedisiplinan (Kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya)
5. Tanggung jawab (Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat
diwujudkan dalam bentuk belajar sungguh-sungguh, lulus tepat waktu
dengan nilai baik, mengerjakan tugas akademik dengan baik)
6. Kerja keras (Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang
mempunyai etos kerja dengan yang tidak memilikinya)
7. Kesederhanaan (Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang
yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan)
8. Keberanian (Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan)
9. Keadilan (Karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan)

Penghianatan terhadap kepercayaan.

 Penghianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana


 Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat
yang diterimanya adalah koruptor.
 Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan,
aspirasi rakyat)
 Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan
aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi
Penyalagunaan kekuasaan.

 Abuse of power merupakan korupsi tingkat menengah


 Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan melalui struktur
kekuasaan, baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural
lainnya, termasuk lembaga pendidikan, tanpa mendapatkan keuntungan
materi.

Penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan.

 Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik


bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
 Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena
melibatkan kekuasaan dan keuntungan material.
 Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di indonesia

Prinsip-prinsip anti korupsi :

1. Akuntabilitas (Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan


pelaksanaan kerja
Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main
baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik
pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga)
2. Transparansi (Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua
proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses
dinamika struktural kelembagaan.
Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu pada
keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan
(trust))
3. Kewajaran
4. Kontrol aturan main
5. Aturan main
Pada pertemuan ke enam kita membahas mengenai Upaya pemberantasan anti
korupsi. Yaitu :

Tugas koordinasi:

a. Mengkoordinasikan penyelidikan,penyidikan, dan penuntutan TPK


b. Menetapkan sistem pelaporan dlm kegiatan pemberantasan TPK
c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan TPK kepada
instansi terkait
d. Melaksanakan dengar pendapat & pertemuan dg instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan TPK
e. Meminta laporan instansi terkait ttg pencegahan TPK

Tugas supervisi:

 Melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan thd instansi yg


menjalankan tugasdan wewenang berkaitan dg pemberantasantpk, dan
instansi yg melaksanakan pelayananpublik
 Mengambil alih penyidikan atau penuntutanthd pelaku tpk yang sedang
dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan

Tugas pentelidikan, penyidikan dan penuntunan yaitu :

 Kewenangan KPK dalam Lid-Dik-Tut meliputi Tindak Pidana Korupsi


yang: melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang
lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
aparat penegak hukum atau penyelenggara negara;
 mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau
 menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah).
Tugas pencegahan yaitu:

 Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan


penyelenggara negara
 Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi
 Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang
pendidikan
 Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi
pemberantasan TPK
 Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat umum
 Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan
TPK

Tugas monitoring:

KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

 Melakukan pengkajian thd sistem pengelolaan administrasidi semua


lembaga negara& pemerintah
 Memberi saran perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem
pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi
a. Kepada semua pimpinan lembaga negara & pemerintah
b. Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut tidak
diindahkanKepada : Presiden, DPR, & BPK

Good Governance sebagai Upaya Pencegahan Korupsi

Terkait dengan tugas Pencegahan, KPK mendorong pelaksanaan prinsip2 good


governance pada tataran administrasi Pemerintahan dari mulai Pusat sampai ke
Daerah, dalam program pencegahan korupsi yang disebut Island of integrity
meliputi :

a. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja


b. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan
melalui penerapan Pakta Integritas
c. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat
d. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah
e. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik
f. Pemberian akses informasi
g. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan peningkatan
kesadaran anti korupsi
h. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis
i. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi.

Sekian, Apabila ada kekurangan saya pribadi memohon maaf.

Salam sehat.

Anda mungkin juga menyukai