Anda di halaman 1dari 11

mJ

MATERNITAS
II

GANGGUAN PEMBEKUAN
DARAH
PADA
MASA KEHAMILAN

MISRA ALFADILAH
183010010
DEFINISI

Disfungsi perdarahan dan


pembekuan adalah terjadinya
kelainan dalam pembentukan
pembekuan darah dimana hal
ini berhubungan dengan
trombosit dan faktor-faktor
pembekuan darah. Gangguan
pada faktor pembekuan darah
(trombosit) adalah
Pendarahan yang terjadi
karena adanya kelainan pada
proses pembekuan darah
sang ibu, sehingga darah
tetap mengalir.
 
Berikut adalah gambar skema
proses pembekuan darah:

Luka

Darah
Plasma Darah Sel darah

Fibrinogen Prothrombin CA(kalsium) Trombocyt

Enzim
Trombokinase

Thombin

Fibrin Benang-benang halus (menggumpal/membeku)


(Labskill UPA,2019)
Perlu diketahui bahwa dalam

tubuh setiap manusia mempunyai

suatu mekanisme pengendalian

pendarahan atau hemostasis dan

pembekuan darah atau koagulasi.

         Hemostasis dan koagulasi

merupakan serangkaian kompleks

reaksi yang menyebabkan

pengendalian pendarahan melalui

pembentukan trombosit dan

bekuan fibrin pada tempat cedera.


ETIOLOGI

Gangguan pada faktor


pembekuan darah adalah
perdarahan yang terjadi karena
adanya kelainan pada proses
pembekuan darah sang
ibu,sehingga darah tetap
mengalir. Pada periode post
partum awal, kelainan sistem
koagulasi dan platelet biasanya
tidak menyebabkan perdarahan
yang banyak, hal ini bergantung
padakontraksi uterus untuk
mencegah perdarahan.
Lanjutan .
.

Deposit fibrin pada tempat perlekatan


plasenta dan penjendalan darah
memiliki peran penting beberapa jam
shingga beberapa hari setelah
persalinan. Kelainan pada memiliki
peran penting beberapa jam hingga
beberapa hari setelah persalinan.
Kelainan pada daerah ini dapat
menyebabkan perdarahan post partun
sekunder atau perdarahan eksaserbasi
dari sebab lain, terutama trauma.
Pathway
Komplikasi

Komplikasi-komplikasi obstetric yang


diketahui berhubungan dengan DIC
(Koagulasi Intravaskuler Diseminata) :

1. Sepesi oleh kuman gram negative,


terutama yang mneyertai dengan abortus
septic
2. Syok berat
3. Pemberian cairan hipertonik ke dalam
uterus. (Schward, 2000).
n

Pencegahan!!!
Antisipasi terhadap hal tersebut dapat
dilakukan sebagai berikut:

1. Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki


keadaan umum dan mengatasi setiap penyakit
kronis, anemia dan lain-lain sehingga pada
saathamil dan persalinan pasien tersebut ada dalam
keadaan optimal.
2. Mengenal faktor predisposisi PPP seperti
multiparitas, anak beras, kembar, hidroamnion,
bekas seksio, ada riwayat PPP sebelumnya danhamil
kehamilan resiko tinggi lainnya yang resikonya
akan muncul saat persalinan.
3. Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan
pencegahan partus
lama.
n

Lanjutan!!!

4. Kehamilan resiko tinggi agar melahirkan di


fasilitas rumah sakit rujukan
5. Kehamilan resiko rendah agar melahirkan di
tenaga kesehatan terlatih dan menghindari
persalinan dukun.
6. Mengesuai langkah-langkah pertolongan pertama
menghadapi PPP dan mengadakan rujukan
sebagaimana mestinya. (Sarwono, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

•Betz, C. L., & Sowden, L. A. (2009). In Buku Saku


Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta: EGC.
•Price, S. A., & Wilson, L. M. (1994). Pembekuan. In
Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit Edisi 4
(pp. 272-273). Jakarta: EGC.
•Wong, D. L. (2003). Anak Dengan Hemofilia. In Pedoman
Klinis Keperawatan Pediatrik (p.544). Jakarta: EGC.
•Hanafi Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
•Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina

Anda mungkin juga menyukai