Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DASAR ILMU GIZI

”VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR”

OLEH:

Kelompok 2

Nur Fadillah Putri Nirmalasari (14120190148)

Faysa Baizufira Taufik (14120190155)

Arnis Minarti (14120190164)

Nur Afifah Khairatunnisa (14120190173)

Sari Maladewi (14120190180)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT,karena atas

limpahan karunia-Nya,shalawat salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad

Shallallahu’alaihi Wa Sallam.Penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen

selaku pembimbing tugas makalah ini dan berbagai sumber yang telah penulis pakai sebagai data

dan fakta pada makalah ini.Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai

keterbatasan dalam berbagai hal.

Penulis melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang dimiliki. Maka

dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Penulis akan

menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki

makalah penulis di masa datang.Berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT.Meski begitu tentu

tugas ini masih jauh dari kesempurnaan Dengan menyelesaikan makalah ini penulis

mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan

adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Daftar Isi

2
SAMPUL.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.Menjelaskan pengertian vitamin larut air!
2.Menjelaskan sifat-sifat vitamin larut air!
3.Menjelaskan klasifikasi/penggolongan vitamin larut air!
4.Menjelaskan fungsi vitamin larut air!
5.Menjelaskan kebutuhan vitamin larut air!
6.Menjelaskan sumber bahan makanan vitamin larut air!
7.Menjelaskan akibat kelebihan dan kekurangan vitamin larut air!
8.Menjelaskan suplementasi dan fortifikasi vitamin larut air!
C. Tujuan......................................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian vitamin larut air......................................................................................6
B. Sifat-sifat vitamin larut air.......................................................................................7
C. Klasifikasi/penggolongan vitamin larut air..............................................................7
D. Fungsi vitamin larut air............................................................................................8
E. Kebutuhan vitamin larut air.....................................................................................9
F. Sumber bahan makanan vitamin larut air..............................................................10
G. Akibat kelebihan dan kekurangan vitamin larut air...............................................11
H. Suplementasi dan fortifikasi vitamin larut air........................................................12

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawaorganik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalammetabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama iniberasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang
artinya "hidup" dan amina(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwabanyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yangdikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuhuntuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin memilikiperanan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Secara umum vitamin dibagi menjadi 2 tipe, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut
lemak. Vitamin larut air merupakan vitamin yang tidak dapat disimpan dalam jumlah banyak
dalam tubuh dan akan dieksresikan atau akan dibuang melalui urine, sehingga penting untuk
menjada asupan vitamin larut air. Vitamin larut air, contohnya vitamin B dan C.
Vitamin adalah nutrisi tambahan yang diperlukan bagi tubuh untuk bisa menunjang
kinerja tubuh. Umumnya, vitamin berasal dari makanan dan buah-buahan yang bersifat organik.
Sedangkan suplemen diartikan sebagai zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Jika
vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya di
produksi secara mekanik.Sedangkan fortifikasi atau lengkapnya fortifikasi pangan atau
pengayaan adalah peroses penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur retnik esensial) pada
makanan.

4
B.Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian vitamin larut air!
2. Menjelaskan sifat-sifat vitamin larut air!
3. Menjelaskan klasifikasi/penggolongan vitamin larut air!
4. Menjelaskan fungsi vitamin larut air!
5. Menjelaskan kebutuhan vitamin larut air!
6. Menjelaskan sumber bahan makanan vitamin larut air!
7. Menjelaskan akibat kelebihan dan kekurangan vitamin larut air!
8. Menjelaskan suplementasi dan fortifikasi vitamin larut air!

C.Tujuan
1. Menganalisis vitamin larut air.
2. Menganalisis sifat-sifat vitamin larut air.
3. Menganalisis klasifikasi/penggolongan vitamin larut air.
4. Menganalisis fungsi vitamin larut air.
5. Menganalisis kebutuhan vitamin larut air
6. Menganalisis sumber bahan makanan vitamin larut air.
7. Menganalisis akibat kelebihan dan kekurangan vitamin larut air.
8. Menganalisis suplementasi dan fortifikasi vitamin larut air.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

 A.Pengertian Vitamin Larut Air


Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat
dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh
dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu
dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh
normal.Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin
B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan
terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses

6
metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan
kofaktor.

B.Sifat-Sifat Vitamin yang Larut Dalam Air

Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, yaitu,tidak hanya tersusun atas
unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen,tidak memiliki provitamin,terdapat di semua jaringan;
,sebagai prekusor enzim-enzim,diserap dengan proses difusi biasa,tidak disimpan secara khusus
dalam tubuh,diekskresi melalui urin,relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan
menimbulkan kelabilan.
Macam-macam vitamin larut air, antara lain :
 Vitamin C
 Vitamin B1 (Tiamin)
 Vitamin B2 (Riboflavin)
 Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)
 Biotin (Vitamin B8)
 Asam Pantotenat (Vitamin B5)
 Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
 Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)
 Vitamin B12

C.klasifikasi / penggolongan vitamin larut air

Vitamin yang larut dalamair,yaitu vitamin B dan vitamin C.

1. Vitamin B
- Vitamin B1 : thiamine, tiamin
- Vitamin B2 : riboflavin
- Vitamin B3 : niacin,niacinamide,niasin,niasinamida
- Vitamin B5 : pantothenic, acid, asam pantotenat
- Vitamin B6 : pyridoxine,pyridoxal,or pyridoxamine,or pyridoxine
hydroclohride,piridoksin
- Vitamin B7 : biotin

7
-Vitamin B9: folic acid dan asam folat
-Vitamin B12 : berbagai jenis kobalamin (cobalamins); yang paling umum
sianokobalamin (cyanocobalamin)
2. Vitamin C

D.Fungsi Vitamin Larut Air


Vitamin larut air tidak akan disimpan dalam tubuh, serta dapat dikeluarkan melalui urine
dalam jumlah kecil. Berbeda dengan vitamin larut dalam air, vitamin larut dalam
lemak  bersirkulasi dalam darah dan dapat disimpan dalam jaringan tubuh. Jika berlebih vitamin
larut dalam lemak dapat menyebabkan kondisi yang disebut hypervitaminosis, yaitu kelebihan
jumlah vitamin dalam tubuh. Ketika jumlahnya melebihi kebutuhan yang seharusnya, jenis
vitamin ini secara otomatis akan tersimpan di dalam lemak tubuh.

Berikut ragam vitamin larut dalam air yang penting Anda kenali:

a. VitaminB1(Thiamin) 
Fungsi dari Thiamin adalah sebagai bagian dari koenzim yang dipelurkan
metabolisme energi tubuh, meningkatkan fungsi otak, melindungi sistem saraf tubuh dan
membantu produksi sel darah merah. 
b. Vitamin B2 (Riboflavin) .

Fungsi dari vitamin ini adalah membantu enzim menghasilkan energi dan membantu
produksi sel darah merah, . 

c. VitaminB3(Niacin)
Niacin memiliki keunikan sendiri yaitu mampu menghasilkan dua koenzim yaitu NAD
(Nikotinamida adenina dinukleotid) dan NADP (nicotinamide adenine dinucleotide
phosphate), yang menghasilkan aktivitas metabolisme glukosa, lemak bagi tubuh. Niasin
juga dapat membentuk asam amino triptophan yang mampu menenangkan sistem saraf
pusat. 
d. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)

berfungsi membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial, memperbaiki


jaringan sel tubuh, dan  memproduksi sel darah merah.

e. VitaminB12(Kobalamin)
Fungsi dari vitamin ini adalah mengubah karbohidrat menjadi glukosa sehingga
membantu produksi energi, membantu pengaturan sistem saraf agar sehat, mengurangi
depresi, stres, dan mencegah terjadinya penyusutan otak secara dini.
f. Vitamin B8 (Biotin

Biotin berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan, produksi sel darah merah, menjaga
kulit serta rambut tetap sehat dan menjaga berfungsinya sistem saraf. 

8
g. VitaminC
Sumber-sumber dari vitamin C diantaranya adalah jeruk, melon, buah berry, brokoli, dan
kubis. Vitamin C bekerja sebagai antioksidan serta membentuk kolagen, serat, struktur
protein di dalam tubuh. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi,
dan membantu tubuh menyerap zat besi.

E.Kebutuhan Vitamin Larut Air

a. Cara Mengoptimalkan Asupan Vitamin yang Larut dalam Air


Perlu diketahui bahwa dalam mengonsumsi vitamin B kompleks terdapat jumlah harian yang
disarankan tergantung pada jenis kelamin, usia dan kondisi kesehatan tertentu.
Sebagai contoh, kebutuhan asupan vitamin B7 yang disarankan adalah 30 mcg per hari untuk
pria dan wanita dewasa, sedangkan vitamin B9 yang disarankan adalah 400 mcg per hari untuk
pria dan wanita dewasa. Namun, umumnya ibu hamil membutuhkan vitamin B yang lebih tinggi,
sementara kebutuhan bayi dan anak-anak lebih rendah.
Sementara itu, kebutuhan asupan vitamin C yang disarankan adalah 105,2 mg per hari untuk pria
dewasa dan 83,6 mg per hari untuk wanita dewasa. Sedangkan asupan untuk anak-anak dan
remaja berusia 1-18 tahun berkisar dari 75,6 mg per hari sampai 100 mg per hari. Disarankan
konsultasi ke dokter untuk dosis yang sesuai.
Untuk mengoptimalkan asupan vitamin yang larut dalam air, Anda dapat mengonsumsi makanan
kaya vitamin B kompleks, seperti:

 Ikan salmon
 Daging sapi
 Tiram
 Bayam
 Telur
 Susu dan yoghurt.

Sedangkan, sumber dari vitamin C termasuk buah jeruk, stroberi, kiwi, manga, nanas, dan
semangka. Selain itu, vitamin C juga berasal dari jenis sayuran, seperti brokoli, tomat, kentang
dan paprika.

9
b. Tetap Waspada Agar Tidak Berlebihan
Tubuh akan menyerap vitamin yang larut dalam air sesuai kebutuhan, kemudian akan
mengeluarkan vitamin yang berlebih ketika buang air kecil. Akan tetapi, penting untuk
memperkirakan seberapa banyak konsumsi asupan vitamin yang larut dalam air setiap hari.
Saat ini para ahli menganggap vitamin yang larut dalam air secara berlebihan, dapat berbahaya
bagi tubuh. Beberapa jenis vitamin yang larut dalam air dapat meningkatkan risiko penyakit
tertentu. Misalnya, kelebihan vitamin B dapat berisiko menyebabkan rasa haus berlebihan,
pandangan kabur, mual, muntah, bahkan diare. Sementara itu, terlalu banyak vitamin C dapat
berisiko mual, diare, keram perut, sakit kepala, insomnia, bahkan bisa berisiko menyebabkan
batu ginjal.
Utamakan memperoleh vitamin yang larut dalam air dari bahan makanan secara alami. Suplemen
dan dosis vitamin ini dianjurkan untuk dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis
gizi.

F.Sumber Bahan Makanan Vitamin Larut dalam Air

a. vitamin c pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati,yaitu sayur dan buah
terutama yang asam,seperti jeruk, nanas, rambutan,pepaya, gandaria, dan tomat. Vitamin
c juga banyak terdapat didalam sayuran,daun-daunan dan jenis kol.
b. sumber bahan makanan B1adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang kacangan,
semua daging organ,daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yg baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam
sekam(lapisan aleuron) dan benihya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya
akan tiamin.
c. vitamin B2 ribovlavin terdapat luas didalam makanan hewani dan nabati antara lain susu
keju, ayam, hati, daging,brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serelia tumbuk atau hasil-hasil serelia yang diperkaya meningkatkan komsumssi
riboflavin.
d. sumber niasin adalah hati ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah ,susu dan telusr
mengandung sedikit niasin tetapi kaya trioptofan. Sayur dan buah tidak merupakan
sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan trptofan untuk membuat suatu
penapsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
e. biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan didalam tubuh dapat disintesis oleh
bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati,kuning telur,serelia,khamir, kacang
keledai, kacang tanah, sayuran, danbuah-buahan tetentu oleh pengikat dalam makanan.
Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin tetapi bila dimasak akan dilepas
devidin denaturasi dan tidak berbahaya.
f. vitamin B6 paling banyak terdapat dalam khamir, kecambah gandum, hati,ginjal,sereliaa
tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang,susu,telur, sayur dan buah mengandung

10
sedikkit vitamin B6. Vitamin B6 didalam bahan makanan hewani lebih muda diabsorpsi
daripada yang terdapat didlam bahan makanan nabati
g. folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglumaat. Folat
terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium yang
berarti daaun hijau hati,daging tanpa lemak serelia utuh, biji-bijian,kacang-kacangan,dan
jeruk.vitamin c yang ada pada jeruk menghambat kerusakan folat.
h. vitamin B12 hanya ditemukan didalam daging hewan dan produk-produk hewani.orang
yang hanya makan sayur(vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
atau kekurangan dengan menambah komsumsi susu , keju, dan telur. Hal ini berarti
sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya.

G.Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin Larut Air

Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin yang mudah diserap ke dalam jaringan dan
secara alami tidak disimpan dalam tubuh. Vitamin yang larut dalam air termasuk vitamin B
kompleks dan vitamin C. Saat ini para ahli menganggap vitamin yang larut dalam air secara
berlebihan, dapat berbahaya bagi tubuh. Beberapa jenis vitamin yang larut dalam air dapat
meningkatkan risiko penyakit tertentu.

Misalnya, kelebihan vitamin B kompleks dapat beresiko menyebabkan :

- Rasa haus berlebihan


- Pandangan kabur
- Mual
- Muntah
- Diare

Akibat kekurangan vitamin B :

- Vitamin B1 : sesak napas, gerakan mata yang tidak normal, detak jantung meningkat,
kaki bengkak, dan muntah-muntah.
- Vitamin B2 : anemia, mata merah, kulit kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga
sensitive terhadap cahaya.
- Vitamin B3 : kelelahan, gangguan pencernaan, sariawan, muntah, hingga depresi.
- Vitamin B5 : sakit kepala, kelelahan, mudah emosi, mual, rambut rontok, denyut jantung
meningkat, gangguan pencernaan.
- Vitamin B6 : anemia dan gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-pecah di sekitar mulut.
- Vitamin B7 : rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata
kering, kelelahan, dan depresi.

11
- Vitamin B9 : kelelahan, sesak napas, rambut beruban, sariawan, pertumbuhan tumbuh
yang buruk, dan lidah membengkak.
- Vitamin B12 : kemandulan, pikun, cacat tabung saraf pada janin, gangguan penglihatan,
hingga ataksia.

Kelebihan vitamin C dapat beresiko menyebabkan :

- Mual
- Diare
- Keram perut
- Sakit kepala
- Insomnia
- Batu ginjal

Akibat kekurangan vitamin C :

- Lemah
- Lelah
- Napas pendek
- Kejang otot
- Tulang otot persendian sakit
- Nafsu makan menurun
- Kulit kasar kasar gatal
- Mulut dan mata kering
- Anemia
- Depresi

H.Suplementasi dan Fortifikasi Vitamin Larut Air

Vitamin adalah nutrisi tambahan yang diperlukan bagi tubuh untuk bisa menunjang
kinerja tubuh. Umumnya, vitamin berasal dari makanan dan buah-buahan yang bersifat organik.
Sedangkan suplemen diartikan sebagai zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Jika
vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya di
produksi secara mekanik. Suplemen diartikan sebagai zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi
tubuh. Jika vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya di
produksi secara mekanik. Suplemen yang diolah secara mekanik ini (olahan pabrik) biasanya berbentuk
pil, tablet, kapsul, ataupun berbentuk cairan. Karena di produksi, suplemen umumnya mengandung
lebih dari tiga macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

12
Suplemen akan menjadi substansi yang berbahaya jika dikonsumsi melebihi takaran atau
dosis yang sudah ditentukan. Hal tersebut tentu saja disebabkan oleh banyaknya mineral dan
vitamin yang terkandung di dalam suplemen. Beberapa kalangan membutuhkan vitamin, seperti
vegetarian yang mengalami kekurangan vitamin B12 atau B5. Selain itu, sebagian orang yang
tidak menyukai sayuran atau buah  atau memiliki alergi juga dianjurkan untuk mengonsumsi
suplemen.

Secara umum vitamin dibagi menjadi 2 tipe, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak.
Vitamin larut air merupakan vitamin yang tidak dapat disimpan dalam jumlah banyak dalam
tubuh dan akan dieksresikan atau akan dibuang melalui urine, sehingga penting untuk menjada
asupan vitamin larut air.

Fortifikasi  atau lengkapnya fortifikasi pangan atau pengayaan adalah proses


penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur renik esensial) pada makanan.

1. Fortifikasi vitamin b kompleks


Salah satu sifat vitamin B adalah larut air. Vitamin ini tidak dapat diproduksi dalam tubuh,
sehingga harus didapat dari asupan makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan tubuh tercukupi
terhadap vitamin ini. Vitamin B kompleks juga tidak dapat disimpan dalam tubuh, sehingga
dianjurkan agar mengonsumsi pangan kaya sumber vitamin B kompleks secara rutin untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.Vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7,
B9, and B12. Nama ilmiah untuk masing-maing jenis vitamin yakni tiamin (B1), riboflavin (B2),
niasin atau nikotinamida (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), biotin (B7), asam folat
(B9), dan kobalamin (B12). Tiap bagian dari vitamin B kompleks melakukan fungsinya dalam
tubuh..
Adapun beberapa vitamin b kompleks yang bisa di fortifikasi ialah:

1. Vitamin b2 riboflavin
Riboflavin sangat sensitif terhadap cahaya. Riboflavin akan mudah terdegradasi
oleh cahaya matahari atau cahaya ultra violet. Fortifikasi dengan fiboflavin
membutuhkan biaya yang lebih tinggi daripada asam folat dan Tiamin, tetapi
penambahan riboflavin tidaklah banyak. Warna riboflavin yang sangat kuning,
kadang-kadang menimbulkan masalah jika difortifikasi pada beras dan produk
berbahan dasar jagung dengan warna produk akhir putih. Riboflavin cocok
difortifikasi pada produk sereal seperti pasta dan produk dengan bahan utama
jagung kuning.

2. Vitamin b1 tiamin
Tiamin dapat ditambahkan dalam bentuk tiamin mononitrat atau tiamin
hidroklorida (Johnson dkk, 2004). Tiamin dalam bentuk mononitrat lebih banyak
dipilih karena sifatnya yang lebih stabil jika digunakan pada produk kering.
Kedua jenis tiamin ini bewarna putih sama seperti terigu (jika ditambahkan pada

13
terigu). Tiamin hidroklorida lebih larut dalam air (50% vs 2,7%), sehingga banyak
digunakan dalam bentuk cairan. Misal, larutan Tiamin hidroklorida disemprotkan
pada serealia sebelum atau sesudah dipanggang.

3. Vitamin b6
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk vitamin B6 yang dijual secara komersial,
berwarna putih dan tidak menyebabkan masalah jika ditambahkan pada sereal.
Biaya untuk fortfikasi sama dengan riboflavin. Stabilitasnya selama pengolahan
sangat baik, tetapi Piridoksin dengan mudah terdegradasi oleh oleh cahaya
ultraviolet

2. Fortifikasi Vitamin C
Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari makanan, sehinga asupan
vitamin C yang rendah akan memperburuk masalah defisiensi besi, terutama di Indonesia orang
yang hanya mengonsumsi sedikit daging, ikan atau unggas. Penambahan vitamin C pada
makanan yang mengandung zat besi mampu meningkatkan penyerapan zat besi. Di Chile,
misalnya, perlu penambahan vitamin C pada susu kering yang diperkaya zat besi yang
dikonsumsi anak anak muda . Vitamin C sering ditambahkan pada makanan tidak hanya sebagai
nutrisi (untuk menggantikan kerugian pengolahan) dan antioksidan, namun ditambahkan juga
untuk mencegah kecoklatan buah dan sayuran segar dalam kaleng, pengasaman daging .
Asam askorbat dan ascorbyl palmitate sering ditambahkan ke minyak, lemak, minuman
ringan dan berbagai makanan lainnya sebagai cara untuk meningkatkan kestabilan zat gizi mikro
lainnya atau sebagai penambah penyerapan zat besi. Namun, asam askorbat relatif tidak stabil
dengan adanya oksigen, logam, kelembapan dan/atau suhu tinggi. Cara untuk mempertahankan
integritas vitamin C (terutama selama penyimpanan), makanan harus dikemas dengan benar atau
asam akorbat dienkapulasi.Vitamin C dapat digunakan sebagai aditif atau bahan tambahan
pangan pada suatu produk pangan. Vitamin C (asam askorbat) seringkali difortifikasikan pada
minuman sehingga tidak hanya untuk memberikan banyak fungsi seperti memperbaiki warna
melainkan dapat meningkatkan kualitas nutrisi atau kandungan gizi produk. Dengan
meningkatkan kualitas dan teknologi dari suatu produk pangan maka diharapkan akan
meningkatkan nilai nutrisinya (Winarno, 2002). Adapun kebutuhan individu untuk vitamin C
sesuai US-RDA adalah sebesar 60 mg/hari. Minuman sari buah biasanya difortifikasi pada
konsentrasi lebih kecil dalam perhitungan vitamin C per takaran saji.

14
BAB 3

PENUTUP

A.kesimpulan

Kesimpulan yang kami peroleh dari materi ini yaitu,Vitamin adalah zat-zat organik kompleks
yang dibutuhkan dalam jumlahsangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.
Olehkarena itu, harus didatangkan dari makanan.

Vitamin termasuk kelompokzat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupanVitamin yang larut
dalam air yaitu, Vitamin C, Vitamin B1, Niasin, Biotin, Asam pantotenat, Vitamin B6, Volat, dan
Vitamin B12.Sifat Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B (B1,B2,B3,B4,B5,B6,B7,B9,dan B12)
dan vitamin C.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Hapsari, Siwi.(11 Oktober 2016).Makalah Vit Larut Dalam Air.Diakses


pada 16 Mei 2020 dari academia.edu. :
https://www.academia.edu/29651246/Makalah_vit_larut_air.

 Benedicto, Allert.(29 November 2018) vitamin yang larut dalam air dan cara
pengoptimalkan asupannya. Diakses pada 16 Mei 2020 dari alodokter :
https://www.alodokter.com/vitamin-yang-larut-dalam-air-dan-cara-
mengoptimalkan-asupannya

 Adrian, Kevin. ( 17 Mei 2019). Akibat kekurangan vitamin B dan gejala


yang ditimbulkan. Diakses pada 16 Mei 2020 dari alodokter:
https://www.alodokter.com/akibat-kekurangan-vitamin-b-dan-gejala-yang-
ditimbulkan

16
 Halodoc (2020), Vitamin dan Suplemen. Diakses pada 16 Mei 2020 dari
halodoc :https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/kategori/vitamin-
suplemen

 Putri, Khrysti.(13 Mei 2019). vitamin larut air, klasifikasi vitamin B, jenis-
jenis vitamin B, struktur thiamin, struktur kimia, oksidasi asam askorbat.
Diakses pada 16 Mei 2020 dari DuniaKuMu:
https://duniakumu.com/vitamin-larut-airklasifikasi-vitamin-bjenis-jenis-
vitamin-bstruktur-thiaminstruktur-kimiaoksidasi-asam-askorbat/

 Marganti, Mahmur.(26 Juli 2016). Vitamin Larut Air dan Fungsinya.


Diakses pada 16 Mei 2020 dari 1health. Id
:https://www.1health.id/id/article/category/diet-dan-nutrisi/vitamin-larut-air-
dan-fungsinya.html

Eka, Eva, trisnawati.( 05 Juli 2018) Fortifikasi vitamin c. Dikutip dari


http://evaeka1997.blogspot.com/2018/06/fortifikasi-vitamin-c.html?m=1 . Diakses
pada 16 Mei 2020

17

Anda mungkin juga menyukai