Nim: 14120190148
Kelas: B5
b. Ciri-cirinya
Kekurangan
▪ Sulit untuk membangun hubungan sebab-akibat menggunakan studi cross-
sectional, karena mereka hanya mewakili pengukuran satu kali dari dugaan
sebab dan akibat.
▪ Karena studi cross-sectional hanya mempelajari satu momen dalam waktu, studi
tersebut tidak dapat digunakan untuk menganalisis perilaku selama periode
waktu tertentu atau menetapkan tren jangka panjang.
▪ Waktu snapshot cross-sectional mungkin tidak mewakili perilaku grup secara
keseluruhan. Misalnya, bayangkan kita sedang melihat dampak psikoterapi
pada penyakit seperti depresi. Jika individu yang depresi dalam sampel kita
memulai terapi tidak lama sebelum pengumpulan data, maka terapi tersebut
mungkin tampak menyebabkan depresi meskipun efektif dalam jangka panjang.
d. Pelaksanaannya
Rancangan penelitian Cross Sectional dijelaskan sebagai berikut (Notoadmodjo,
2002):
• pertama, Identifikasi variabel penelitian dan identifikasi faktor risiko serta
faktor efek.
• kedua, Menetapkan subjek penelitian baik berupa kondisi dan jumlah sampel
yang akan diambil pada kegiatan penelitian.
• ketiga, Observasi variabel-variabel faktor risiko dan faktor efek secara
bersamaan berdasarkan status keadaan variabel saat pengumpulan data
penelitian.
• keempat, Analisis korelasi atau perbandingan ukuran antar kelompok-
kelompok hasil yang diamati pada kegiatan penelitian.
b. Ciri-ciri
d. Cara pelaksanaan
3. Peneliitian Kohort
a. Pengertian
Studi kohort adalah studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan
dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan
kemudian diikuti (di follow up) hingga periode waktu tertentu sehingga dapat
diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit. Apabila periode induksi yaitu
kejadian penyakit dapat diamati dalam waktu yang panjang maka studi kohort rawan
terhadap bias penarikan responden (banyak yang drop out dari observasi), perlu dana
yang besar dan waktu yang panjang. Namun studi kohort mempunyai kekuatan dalam
membuktikan inferensi kausa dibanding studi observasional lainnya, didapatkan angka
incidence rate secara langsung, serta cocok untuk memeliti paparan yang langka.
b. Ciri- ciri
• Bersifat observasional
• Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat
• Disebut sebagai studi insidens
• Terdapat kelompok kontrol
• Terdapat hipotesis spesifik
• Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif
• Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunder
Kelebihan
Kekurangan
d. Cara pelaksanaan