KELOMPOK III
ANDIKA (P202301161)
INANG (P202301117)
HIKMAH NUR WORIA (P202301147)
TEGAR ALAMSYAH ( P202301120)
AISKA KIRANA RACHMAD (P202301127)
ILUH DANU SRI DEWI (P202301170)
JANUAR EKA PREMASARI (P202301122)
ANNIZHA GITA SRIRAHAYU (P202301118)
NOVALIA FITRI RAMADHANI (P202301119)
LAODE AHMAD NURRABIUL AWAL HASILDUN (P202301123)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH swt atas segala rahmat,taufik dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas bahasa indonesia yang diberikan dalam bentuk makalah
yang berjudul membaca kritis ini dengan baik. Tidak lupa juga kami sebagai penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
pembuatan makalah ini.
Besar harapan kami sebagai penyusun agar kedepanya makalah ini dapat berguna atau
menjadi referensi bagi semua pihak yang membacanya. Serta kami sadar bahwasanya
makalah ini sangat jauh dari kata sempurna oleh karena, itu kami sngat menbgharapkan kritik
dan saran yang dapat membangun makalah kami
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Pengertian vitamin larut air.
2. Klasifikasi vitamin larut air.
3. Proses pencernaan vitamin larut air.
4. Proses metabolisme vitamin larut air
5. Proses absorbsi dan eksresi vitamin larut air.
.
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Vitamin
1. Sekelompok molekul organic yang berbeda-beda yang diperlukan dalam jumlah
sangat kecil dalam makanan.
2. Senyawa-senyawa amina yang sangat diperlukan untuk mempertahankan hidup.
3. Ikatan organic yang terdapat dalam pangan dan tidak menghasilkan energi.
4. Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dengan jumlah sangat kecil dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.
B. Fungsi
Berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.
C. Klasifikasi
Vitamin dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu vitamin larutan lemak dan vitamin larut dalam
air.
1. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan
kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam
larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :
Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin,
bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang
mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang awan, matriks
tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat oto). Dengan demikian, vitamin
C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan
perdarahan di gusi.
Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam
mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang disertai rasa
lemah dan lelah.
Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di
absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk
membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat
kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di
dalam plasma ke feritin hati.
Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium
berada dalam bentuk larutan.
Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena
pemeliharaan terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.
2. Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada
dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1mudah rusak oleh panas atau oksidasi.
Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air
yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim
berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat
menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam
siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu
merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam
fungsi normal system saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada
dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang
diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga
merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur
alternative oksidasi glukosa.
Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat, peranan
utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
Sumber Bahan Makanan
Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan,
semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan
sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam sekam (lapisan
aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar
luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-
beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah
irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan
kelumpuhan.
Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena
reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah
dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas,
oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam
proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan
energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut.
Dampak Kekurangan
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut
(cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan
cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran
kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing
dan gangguan pertumbuhannya.
Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam
reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan
detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga
berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem
pencernaan.
Sumber Bahan Makanan
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan telur
mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber
niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran
kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
Dampak Kekurangan Niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia,
gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra (penyakit
kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini
meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah
kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan
gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari
langsung.
4. Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu
dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut
air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
Fungsi Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan
atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam
lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran
NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis
purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara
metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.
Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam
keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam
pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada saluran
cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali,
rasa lelah dan susah tidur.
Dampak Kelebihan
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah.
Dampak Kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,
sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan
fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan antibody, peradangan
lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat
menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat.
Dampak Kelebihan
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan
menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan pada
kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian
gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi
dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan
vitamin B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.
Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan
gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi
pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum
tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam
pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa,
namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Dampak Kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas,
seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal
ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12.
Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering
terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem
syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Dampak Kelebihan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan
pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara
komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf
dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan
metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga
dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Dampak Kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang
sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah
merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat.
Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi
syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif
pada kulit.
Dampak Kelebihan
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga 1000
mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan. Penganut
vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan
membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut air
langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme
penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada table berikut.
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.
Vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi
nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan.
Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih
dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan
penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan
dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
3.2. Saran
Vitamin yang larut dalam air sangatlah penting bagi tubuh, untuk itu sebaiknya kita
mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi
kita.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.