Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SPESIALIS DAN TERMINOLOGI

“VITAMIN DAN MINERAL”

DISUSUN OLEH :

1. IRMA WATI
2. HARTINA
3. DHEA SILVANI ILVAN
4. IKSAN RIJAL
5. ALFIN RIZAL WAHYUDI

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

POLITEKNIK BINA HUSADA

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Pertama tama penulis memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan karunia_Nya penulis diberikan kesehatan dan
kesempatan sehinnga bisa meyelesaikan makalah “Farmasi Rumah Sakit” ini tepat
pada waktunya.
Tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam makalah ini penulis menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar
menjadikan makalah ini lebih baik lagi. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Kendari, 4 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................................
Kata Pengantar . ………………………………………………………………………….
Daftar Isi …………………………………………………………………………………
BAB I . PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………………………………………………………..
2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….
3. Tujuan ……………………………………………………………………………....
BAB II . TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. PEMBAHASAN
1. Pengertian vitamin……………………………………………………………………
2. Penggolongan vitamin………………………………………………………………..
3. Sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin………………….
4. Pengertian mineral……………………………………………………………………
5. Fungsi mineral……………………………………………………………………….
BAB IV . PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………………………………………..
2.Saran ............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata belakang

Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan – keturunan


kita dapat tumbuh sempurna,sehat,kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya piker
mantap dan selalu menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-
keturunan kita dapat menjadi manusia – manusia pembangunan yang mampu
meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam percaturan hidup di dunia.
Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia
dapat hidup dan mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas,
manusia harus mendapatkan makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi,
karena seperti yang telah dijelaskan dalam bab- bab terdahulu, makanan berfungsi
untuk menghasilkan energy, mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan
menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya (antara lain dengan cara menjaga
keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian dalam pengertian makanan yang
bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral,
karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan
gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin
yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang
mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun
Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
tubuh, jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak
kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.
Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun
tersedianya dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi
kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal. Vitamin berfungsi dalam
beberapa tahap reaksi metabolism energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh,
pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar
koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan
protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui
dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air
dan vitamin yang larut lemak. Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C
sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin
larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam
tubuh.Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi
membutuhkan cairan empedu dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut kehati
melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai
jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan komponen
inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Unsur mineral merupakan salah satu
komponen yang sangat di perlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Berdasarkan susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-mineral yang
terdapat di alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu : elemen native, sulfida,
oksida dan hidroksida, halida, karbonat, sulfat, fosfat, dan silikat yang kesemuanya
memiliki derivatnya, susunan kimia serta struktur kristalnya yang unik sehingga
menjadikannya berbeda serta memliki sifat-sifat fisik yang berbeda pula antara
mineral yang satu dengan yang lainnya. Unsur mineral merupakan salah satu
komponen yang sangat diperlukan oleh mahklik hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga di kenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Sebagai contoh, bila bahan bakar, semua senyawa organik akan rusak, sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbondioksida (CO), hidrogen menjadi uap air, dan
Nitrogen menjadi uap nitrogen (N) sebagian besar mineral akan tertinggal dalam
bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan menjadi
penggabungan antar individu atau dengan oksigen terbentuk garam anorganik .

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak
atau belum semua mineral tersebut terbuktik esensial, sehingga mineral esensial dan
mineral non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam
proses fisiologi makluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukkan
organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu
mineral makro dan mineral mikro.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian vitamin ?
2. Penggolongan vitamin ?
3. Sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekuarngan vitamin ?
4. Pengertian Mineral ?
5. Fungsi Mineral ?
6. Bagaimana Klasifikasi Mineral ?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui pengertian vitamin.


2. Mahasiswa mampu mengetahui Penggolongan Vitamin.
3. Mahasiswa mengetahui sumber dan macam penyakit yang disebabkan
kekurangan vitamin.
4. Mahasiswa mengetahui pengertian mineral.
5. Mahasiswa mengetahui fungsi mineral.
6. Mahasiswa mengetahui klasifikasi mineral.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal
dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Berdasarkan sifat
kelarutannya vitamin terbagi menjadi dua, Adapun vitamin dibedakan menjadi 2
kelas, yaitu: Vitamin yang larut dalam air: Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (vitamin
B2) (Mulyono 2005).
Asam nikotinat, asam pantotenat, piridoksin (vitamin B6), biotin, asam
folat, vitamin B12, asam askorbat (vitamin C). Vitamin yang larut dalam lemak:
Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin K. Vitamin C termasuk golongan vitamin
antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin ini . Vitamin C
diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di
tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang,
memar, pendarahan kecil, dan luka ringan (Lehninger 1996).
Vitamin C diperlukan untuk sintesis kolagen, komponen struktural penting
dari pembuluh darah, tendon, ligamen, dan tulang. Vitamin C juga berperan penting
dalam sintesis neurotransmitter , norepinefrin. Neurotransmiter sangat penting untuk
fungsi otak dan diketahui mempengaruhi suasana hati. Selain itu, vitamin C
diperlukan untuk sintesis karnitin , molekul kecil yang sangat penting untuk
pengangkutan lemak menjadi organel sel yang disebut mitokondria , di mana lemak
diubah menjadi energi. Penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin C adalah terlibat
dalam metabolisme kolesterol untuk asam empedu , yang mungkin memiliki
implikasi terhadap kadar kolesterol darah dan kejadian batu empedu (Harjadi 1986).
Vitamin C juga sangat efektif terhadap antioksidan protein. Bahkan jumlah
kecil vitamin C dapat melindungi molekul yang sangat diperlukan dalam tubuh,
seperti, lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA), dari kerusakan
oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies yang dapat dihasilkan selama
metabolisme normal maupun melalui hubungan ke racun dan polutan (misalnya, asap
rokokVitamin C juga mungkin dapat beregenerasi antioksidan lain seperti vitamin E.
Satu studi terbaru perokok ditemukan bahwa vitamin C vitamin E regenerasi dari
bentuk teroksidasinya (Fessenden 1982).
Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran
penting dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya
mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin
D. (Girindra 1986).
Manfaat Vitamin bagi tubuh dengan jumlah yang pas dalam tubuh, vitamin akan
sangat bermanfaat. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Mampu mencegah berbagai penyakit.

2. Mempertahankan fungsi jaringan agar tetap normal.

3.Membantu berbagai proses penting dalam tubuh.

4. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel.

Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang
artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang
dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Untuk bisa mendapatkan
asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita
konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak
menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari. Jenis
vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air
dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air hanya ada dua
yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K, mereka larut dalam
lemak.Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air
berbeda.Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian
akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.vitamin yang
larut dalam air berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut
dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera
hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh.
Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh
karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok


senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine)
yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena
pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin
yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang secara normal.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci


lyang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari
sisienzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain
vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,
vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting,
tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin
yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan
vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin
yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu
bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini
akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah
vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air.
Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam
lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai
sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi
symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang
baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut
dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan
vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.

B. Penggolongan vitamin

Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu


vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut,
vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin
yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk


beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini
terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna
oleh empedu karena tidak larut dalam air.

C. Sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin.


Adapun sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekuarngan
vitamin adalah sebagai berikut :

1. Vitamin A
Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Tetapi
mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila
dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah
tengik. Sumber vitamin A adalah susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning,
hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya,
dan lain-lain). Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A adalah
rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh,
kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

2. Vitamin B1
Sumber vitamin B1 adalah gandum, beras, daging, telur,susu dan
lainnya. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 adlah kulit
kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

3. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks molekulnya
mengandung sebuah atom cobalt. Vit B12 terjadi dalam beberapa bentuk dikenal
sebagai kobalamina, salah satu yang paling aktif adalah sianokobalamin. Sifat-
sifatnya adalah larut dlm air, tahan panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau
larutan alkali. Sumber makanan yang mengandung vitamin B12 adalah telur,
daging, hati. Dan penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin ini adalah
kurang darah, cepat lelah, lesu,lemas, dan sebagainya.

4. Vitamin C
Dari semua vitamin yang ada, vit C merupakan vitamin yang paling
mudah rusak. Sangat larut dalam air, mudah teroksidasi dan proses tersebut
dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator serta oleh katalis tembaga
dan besi. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam
atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin mengandung vitamin C yang sangat
tinggi.
Sumber utama vitamin C adalah jambu klutuk, jeruk, tomat, nanas dan sayur segar.
Akibat yang ditimbukkan jika tubuh kekurangan vitamin C adalah mudah infeksi
pada luka, gusi berdarah, sariawan, dll.

5. Vitamin D
Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah minyak ikan,
susu, telur dan keju. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin D adalah
gigi mudah rusak, otak kejang dan pertumbuhan tulang tidak baik.

6. Vitamin E
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat
antioksidan, Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik,
timah, garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV.
Sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah ikan, ayam, kuning telur,
minyak tumbuhan, dll. Penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin E
adalah bisa menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf, dll.

7. Vitamin K
Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh
radiasi, asam dan alkali. Vit K sangat penting bagi pembentukan protrombin.
Kadar protrombin dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah.
Sumber utama vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran segarr. Akibat jika
kekurangan vitamin K adalah darah sulit membeku ketika luka atau pendarahan.

D. Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis
.istilah mineral termaksuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Menurut The Internationala Minerological Association tahun 1995 telah
mengajukan definisi baru tantang definisi material “ Mineral adalah suatu senyawa
yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil
prosese geologi”. Menurut Sunita almatsier, mineral adalah suatu senyawa kimia
yang ada dalam normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.

E. Fungsi mineral

Ada tiga fungsi utama mineral yaitu :

1. Sebagai komponen utama tubuh (structural element) atau penyusun


kerangka tulang, gigi dan otot-otot, Ca, P, Mg, Fl DAN Si untuk pembentukan
dan pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuik penyususnan
protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang
mengatur tekanan anosmuse (Fluid balance), mengatur keseimbangan basa
asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K,Cl, Ca dan Mg.
3. Sebagai aktifaktor atau terkait dalam peranan enzym dan hormon. Mineral
yang akan di bicarakan di sini adalah yaitu makro mineral. Makro mineral
adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cupuk
besar, sebaliknya mikro mineral adalah mineral-mineral yang diperlukan
dalam jumlah yang sedikit.

F. Klasifikasi Mineral
Mineral merupakan elemen anorganik, jumlahnya dalam tubuh kurang
lebih 4%. Elemen anorhanik tersebut merupakan sisi pembakaran senyawa organik
yang disebut abu. Mineral dikelompokkan Mineral menjadi :
1. Mineral esensial termaksud dalam kelompok mineral esensial untuk makro
elemem adalah kalsium (Cu), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K),
fosfor (P), khlorin(Ci) dan sulfur (S), zat besi (Fe), tembaga (Cu), iodium (I),
seng (Zn), flourin (F), vanadium (Va), kobalt (Co), molibdenum(Mo), selenin
(Se), kromium (Cr), timah putih (Sn), nikel (Ni), dan silikat (Si). molibdenum
(Mo), selenium (Se).
2. Mineral kemungkinan esensial termasuk dalam kelompok ini adalah arsen,
barium, kadmium, dan strontium.
3. Mineral non esensial termasuk dalam kelompok ini adalah alumunium, antimon,
bismut, boron, germanium,aurum, timah hitam, air raksa, rubidium,, perak, dan
titanium.
4. Mineral yang berpotensitoksik tembaga, molibdenum, selenium, arsen,
cadmium, timah hitam, dan air raksa (Hg).
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil


yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
2. Mineral adalah suatu senyawa kimia yang ada dalam normalnya memiliki
unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi yang dibutuhkan tubuh
untuk menjaga kesehatan. Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan,
organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan
dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas
enzim.

B. Saran

Demikian yang dapat penulis susun, semoga bermanfaat. Penulis


mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini. Atas kritik dan saran pembaca penulis mengucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Amsar jambia, 2017 “Makalah Mineral” Politekhnik Kesehatan Kendari :


Kendari.

Pujiadi, A. 1994. “Dasar-Dasar Biokimia”. UI Press, Jakarta.


Vivi triana, 2006 “Macam – macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia” :
Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai