Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala karunia dan rahmat-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan masalah

yang berjudul “VITAMIN DAN MINERAL” dengan lancar dan baik. Semoga makalah ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca pada

umumnya.

Harapan penulis mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan dapat menambah

pengetahuan bagi pembaca. Saya akui makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna,

sehingga penulis mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam kata-kata maupun dalam

penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi pembaca untuk memberi masukan yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang baik dan benar.

Palembang, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2

1.3 Tujuan .............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin .........................................................................3

2.1.1 Jenis-jenis dan Sumber Vitamin ............................................4

2.1.2 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Vitamin ......................7

2.2 Pengertian Mineral ..........................................................................9

2.2.1 Jenis-jenis dan Sumber Mineral............................................9

2.2.2 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Mineral......................17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................19

3.2 Saran ..............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vitamin dan mineral adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia

seutuhnya, bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga mineral hanya dapat

diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Sehingga kesadaran tentang

pentingnya vitamin dan mineral sangat penting di kembangkan dalam kehidupan masyarakat

Indonesia.

Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organic terbakar tetapi zat anorganiknya tidak,

karena itulah disebut abu. Terdapat empat belas unsure mineral yang berbeda jenisnya

diperlukan manusia agar memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik. Yang telah pasti

adalah natrium(Na), klor(Cl), kalsium(Ca), fosfor(F), magnesium(Mg), dan belerang(S).

Unsur-unsur ini tardapat dalam tubuh dalam jumlah yang cukup besar dan karenanya disebut

unsur mineral makro. Sedangkan unsur mineral lain seperti besi, iodium, mangan, tembaga,

zink, kobalt, dan flour hanya terdapat dalam tubuh dalam jumlah kecil saja, karena itu disebut

mineral mikro.

Vitamin dan mineral membuat tubuh manusia bekerja dengan baik. Meskipun tubuh

mendapatkan vitamin dan mineral dari makanan yang dimakan setiap hari, beberapa makanan

memiliki lebih banyak vitamin dan mineral daripada yang lain. Vitamin terbagi dalam dua

kategori: yang larut dalam lemak dan larut air. Vitamin yang larut lemak – A, D, E, dan K –

larut dalam lemak dan dapat disimpan dalam tubuh Anda. Vitamin yang larut air seperti

vitamin B6, B12, niacin, riboflavin, dan folat) – perlu larut dalam air sebelum tubuh dapat

menyerapnya. Karena itu, tubuh Anda tidak bisa menyimpan vitamin ini. Setiap vitamin C

1
atau B bahwa tubuh tidak menggunakan saat melewati sistem anda hilang sebagian besar saat

buang air kecil. Jadi tubuh memerlukan pasokan segar vitamin ini setiap hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian vitamin ?

2. Apakah jenis-jenis dan sumber vitamin ?

3. Apakah dampak yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan vitamin?

4. Apakah pengertian mineral ?

5. Apakah jenis-jenis dan sumber mineral ?

6. Apakah dampak yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan mineral ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian vitamin.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis dan sumber vitamin.

3. Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan vitamin.

4. Untuk mengetahui pengertian mineral.

5. Untuk mengetahui jenis-jenis dan sumber mineral.

6. Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan mineral.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin

Vitamin berasal dari kata vita dan amina yang berarti senyawa-senyawa amina yang

vital, sangat diperlukan untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak

semua vitamin mengandung gugus amina.

Eijkman pertama kali mengemukakan adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet

esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun 1897 ia menemukan adanya suatu

penyakit yang diderita oleh unggas yang serupa dengan gejala beri-beri pada manusia. Gejala

penyakit tersebut timbul setelah unggas diberi makanan yang terdiri atas beras giling murni.

Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan dengan memberi makanan sisa gilingan beras yang

berupa serbuk.

Temuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain

karbohidrat, lemak dan protein sebagai energi, mendorong para ahli untuk meneliti lebih

lanjut tentang vitamin, sehingga diperoleh konsep mengenai vitamin yang kita kenal

sekarang. Istilah ―vitamin‖ untuk faktor diet esensial tersebut pertama kali diperkenalkan

oleh Polish.

Selanjutnya hasil penelitian Warburg tentang koenzim (1923-1935) dan kemudian

penelitian Kuhn dan Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia vitamin

dengan koenzim. Selanjutnya Kodicek (1971) menyebut kelompok vitamin yang larut dalam

air dengan nama prakoenzim (procoenzym) sedangkan yang larut dalam lemak disebutnya

alosterin.

Tumbuhan mensintesis/menghasilkan vitamin atau precursor vitamin. Beberapa vitamin

dapat disintesis dalam tubuh manusia dengan menggunakan precursor tersebut misalnya

3
vitamin A dari karoten, niasin dari triptopan, dan vitamin D dari 7-dehidrokolesterol.

Kekurangan vitamin pada manusia tetapi belum menunjukkan gejala klinis disebut

hipovitaminosis, dan apabila kekurangan tersebut telah menunjukkan gejala klinis disebut

avitaminosis. Sebaliknya kelebihan vitamin disebut hipervitaminosis

Pengolahan makanan sering menyebabkan rusaknya keutuhan vitamin. Oleh karena itu

vitamin perlu ditambahkan kembali ke dalam makanan. Penambahan ini disebut suplemasi.

Bila penambahannya melebihi kondungan vitamin bahan makanan secara alamiah disebut

fortifikasi. Bahan makanan yang ditambah dengan sejumlah vitamin disebut carrier.

2.1.1 Jenis – jenis dan Sumber Vitamin

Berdasarkan kelarutannya dalam air, maka vitamin dibagi dalam kelompok

vitamin yang larut air dan vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam lemak).

1. Vitamin yang Larut dalam Air

a. Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai suatu

karbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang mudah pula

tereduksi menjadi asm askorbat.Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan

buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah

rusak oleh oksdasi, panas dan alkali.karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya

pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.

b. Vitamin B kompleks

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam

tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan

peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju

reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin

4
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah

merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-

sayuran hijau.

Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan

jantung serta metabolisme karbohidrat. Sumber Tiamin kebanyakan berasal dari biji-bijian

seperti beras pecah kulit atau bekatulnya.

Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren

serta katarak.

Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien, membantu

menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada persendian.

Asam pantothenate (vitamin B5), membantu system syaraf dan metabolisme, mengurangi

alergi, kelelahan dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses

pembentukan hormon.

Pyrodoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala

hipertensi, asma serta PMS.

Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat,

pembentukan kuku serta rambut.

Asam Folat (vitamin B9), membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan

pembentukan hemoglobin.

Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan pembentukan sel darah

merah.

2. Vitamin Tak Larut dalam Air (Larut dalam Lemak)

a. Vitamin A (Retinol)

Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak. Provitamin A

adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas, asam dan

5
alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak

bila dipanaskan pada suhu tunggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik.Sayuran

dan buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyk mengandung karoten.

Wortel, ubi jalar dan waluh kaya akan karoten.

b. Vitamin D (Kalsiferol)

Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang diterima serta

konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima kemudian diatifkan oleh

sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan di

dalam hati.Sumber vitamin D yaitu : minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan

sedikit buah pisang.

c. Vitamin E (Tokoferol)

Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan delta tokoferol,

semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida yang utama dalam lemak

dan minyak yang dapat mencegah ketengikan.Vitamin E merupaka salah satu faktor yang

larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu: minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur,

mentega, susu, daging dan terutama tauge.

d. Vitamin K (Filokuinona)

Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K disintesis dan

diisolasi dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan olek kerja bakteri-bakteri.

Sumber vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis, kol, susu, kuning telur dan minyak

kedelai.

6
2.1.2 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Vitamin

1. Vitamin A

Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan

katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran

pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan

asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat

ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan

pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga

dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan

iritasi kulit.

2. Vitamin B Kompleks

B1 : kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

B2 : turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah,

sariawan, dan sebagainya.

B3 : terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas,

mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain.

B5 : otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.

B6 : Pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak

lagi lainnya.

B7 : Bila kadarnya di dalam tubuh tidak mencukupi maka akan timbul berbagai gangguan
fisiologis. Sebagai contoh, defisiensi biotin serngkali menimbulkan berbagai masalah
kesehatan, seperti dermatitis, depresi, nusea, anemia, dan kerontokan rambut. Sistem antibodi
tubuh pun dapat terganggu. Hal ini menyebabkan tubuh mudah terinfeksi oleh bakteri dan
jamur.

7
B9 : Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejala lain dari kekurangan

folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena

penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan

depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan. Kelebihan asam volat: gejala keracunan

adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah.

B12 : menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

3. Vitamin C

vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian.

Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal,

gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

4. Vitamin D

Tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan

membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot

pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya

unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan

pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis,

yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D:

Dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan

dehidrasi berlebihan.

5. Vitamin E

Bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll.

6. Vitamin K

Darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam

tubuh, dan sebagainya.

8
2.2 Pengertian Mineral

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat

sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium

adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari

hormon tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama

sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh

diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa,

membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan

otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.

Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada dalam analisa bahan makanan

tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan

dibakar sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu menggambarkan banyaknya mineral

yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral

makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam

jumlah 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari.

Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24

mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.

2.2.1 Jenis – jenis dan Sumber Mineral

Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok besar mineral

(elemen/unsur) yang terdapat dalam tubuh kita, berdasarkan kuantumnya, ialah :

A. MINERAL MAKRO

1. Natrium (Na)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan 35-40 % terdapat dalam

kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pankreas mengandung

banyak natrium.

9
Fungsi natrium yaitu :

1) Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.

2) Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke

dalam sel.

3) Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang

membentuk asam.

4) Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.

5) Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membran,

terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan

Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:

1) Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan

2) Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium

Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan, dalam keadaan akut dapat

menyebabkan edema dan hipertensi.

Absorpsi dan Metabolisme

Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu dibawa oleh aliran

darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup

untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan

melalui urin yang diatur oleh hormon aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika

kadar natrium darah menurun.

2. Klorida (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam

cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pankreas. Klor

10
terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga

mengandung klor.

Fungsi

1) Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.

2) Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan

untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.

3) Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk

asam lainnya

4) Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma

darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.

5) Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan

tubuh.

3. Kalium (K)

Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan

intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah

makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.

Fungsi

1) Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan

asam dan basa bersama natrium.

2) Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.

3) Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama

metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.

4) Berperan dalam pertumbuhan sel

4. Kalsium (Ca)

11
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan

keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan

penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot,

penggumpalan darah dan menjaga permeabialitas membran sel. Kalsium mengatur kerja

hormon dan faktor pertumbuhan.

Sumber kalsium terutama pada susu dan hasil produknya, seperti keju. Ikan dimakan dengan

tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting,

kacang-kacangan, dan hasil olahannya, daun singkong, daun lamtoro.

Fungsi

1) Pembentukan tulang dan gigi

2) Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai

tempat menyimpan kalsium.

3) Mengatur pembekuan darah

4) Katalisator reaksi biologik, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak,

lipase pankreas, eksresi insulin oleh pankreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.

5) Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.

6) Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.

7) Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membran, dan transmisi ion

melalui membran organel sel.

5. Fosfor (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan.Fosfor

terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler.Fosfor

merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA.Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan

komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang

berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

12
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti

daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

Fungsi

1) Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang

2) Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui

proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.

3) Absorpsi dan transportasi zat gizi serta sistem buffer

4) Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.

5) Mengatur keseimbangan asam basa.

6. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium

merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama

dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk

pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.

Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.

Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-

kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.

Fungsi

Magnesium berperan penting dalam sistem enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai

katalisator dalam reaksi biologik termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan

asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua

sel jaringan lunak.

Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan

pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium. Magnesium

mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

13
7. Sulfur (S)

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamin dan biotin serta

asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur

berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam

menstabilkan molekul protein.

Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung

jaringan ikat yang bersifat kaku. Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung

berprotein.

B. MINERAL MIKRO

1. Besi ( Fe )

Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dewasa

dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa. Sumber besi yang baik

adalah makanan hewani, seperti daging, ayam dan ikan. Sumber besi baik lainnya adalah

telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Pada

umumnya besi didalam daging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi

didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besi

didalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti

bayam, mempunyai ketersediaan biologik rendah.

2. Seng (Zn)

Sumber seng paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-

bijian(lengkap), serelia, leguminosa dan telur. Serelia tumbuk dan kacang-kacangan

merupakan sumber seng terbaik namun ketersediaan biologiknya rendah.

3. Tembaga (Cu)
Tembaga terdapat banyak didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang,
hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serelia, dan cokelat. Air juga mengandung
tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang digunakan sebagai sumber air.

14
4. Mangan

Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa proses metabolisme, termasuk

piruvatnya dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan

mitokondria, bentuk mitokondria, dismutase super oksida yang menolong melindungi

membran mitokondria

5. Krom (Cr)

Sumber krom terbaik adalah makanan nabati.Kandungan krom dalam tanaman bergantung

pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50

ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging

merupakan sumber krom yang baik

Fungsi:

Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan

pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam

pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat

menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal.

Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom

diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose

tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation.Toleransi terhadap glukosa tampaknya

dapat diperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan dibawah pengawasan

dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan bertambahnya umur,

kecuali pada jaringan paru-paru yang justru meningkat.

6. Selenium

Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosistein

Fungsi:

15
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang

terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah

menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada

membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem

enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida

dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk.

Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E.

Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi

oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel

dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidase berperan di

dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel

Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini

mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti

tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai suplemen.

Enzim tergantung-selenium lain adalah glisin reduktase yang ditemukan di dalam sistem

bakteri. Selenium juga merupakan bagian dari kompleks asam amino RNA.

7. Molibden (Mo)

Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana makanan tersebut

ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh, dan kacang-kacangan

Fungsi:

Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat

oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti

oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam

pemecahan sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit. Absorpsi

molibden sangat efektif (kurang dari 80%)

16
8. Flour (F)

Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber uatma adalah air minum

Fungsi:

Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama

terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian flour akan

menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoropatit.

Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan. Fluor

diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua.

Fluorodisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini.

Penambahan fluoride pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.

9. Kobalt (Co)

Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12. Hewan memamah biak memperoleh

kobalamin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganisme dalam saluran cerna. Manusia

tidak dapat melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan

hewani seperti hati, ginjal, dan daging.

2.2.2 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Vitamin

1. Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan mengakibatkan

anemia, menurunkan kekebalan tubuh individu, sehingga sangat peka terhadap serangan

bibit penyakit.

2. N. Akibat dari deplesi natrium sangat erat berhubungan dengan status keseimbangan

air. Bila kehilangan air, maka akan tampak gejala-gejala deplesi cairan ekstraselular: volume

darah tinggi, tinggi hematokrit, tekanan darah rendah dan otot kram.

17
3. Kekurangan kalsium menimbulkan pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan

pertumbuhan tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, akibat kelebihan kalsium dapat

menimbulkan gangguan ginjal atau batu ginjal, gangguan absorpsi mineral.

4. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang

nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan

mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

5. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih yang akan

menghambat pertumbuhan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk

proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh

tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan

panganan yang dikonsumsi.

Vitamin dibagi dalam 2 kelompok vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan

vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam lemak.Yang termasuk vitamin yang larut

dalam air yaitu vitamin C,vitamin B kompleks (vitamin B1,B2,B3,B5,B6,B7,B9 dan B12)

serta yang termasuk dalam vitamin yang tidak larut dalam air yaitu vitamin A,vitamin

D,vitamin E dan vitamin K.

·Dampak yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan vitamin sesuai dengan jenis

vitamin sebagai berikut

o vitamin A : lemah daya penglihatan pada waktu malam, rabun malam.

o Vitamin B : Kegelisahan, gangguan tidur.

o Vitamin C : Sakit-sakit dan sengal badan.

o Vitamin D :Rickets, pada kanak-kanak ( cacat tulang, terutamanya tulang belakang,

kaki dan tengkorak; tulang mudah patah; bengkak sendi; dan lemah otot).

o Vitamin E : Penuaan kulit sebelum masa.

o Vitamin K : Boleh menyebabkan jaundis pada bayi.

19
· Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi.

Jenis-jenis mineral yaitu :

o Makromineral (terdiri dari: kalsium, Al, Mg, P, sodium (Na), dan sulfur).

 Mikromineral (terdiri dari: Fe, I2, Flour, Mn, Zinc, cuprum, cobalalt dan kromium).

Dampak yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan mineral sebagai berikut :

Kalsium (pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang kurang kuat), Natrium

(muntah-muntah, diare dan berkeringat), fosfor (akan menghambat pertumbuhan), dll

3.2 SARAN

Saran yang dapat saya sampaikan yaitu sebaiknya pembaca memahami materi yang

ditulis oleh penulis dan bisa membandingkan dengan materi-materi yang berkaitan dengan

materi ini.

20

Anda mungkin juga menyukai