Anda di halaman 1dari 64

MAKALAH

VITAMIN DAN MINERAL

Dosen Mata Kuliah Biokimia : Dr.H.Usman, S.Si.,M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1. Titir Polindo Lumbantobing/1705025051

2. Arya Dwinata Putra/1705025052

3. Edy Suprianto/1705025053

4. Citra Darmayanti/1705025054

5. Intan Beauty Kusnukiandany/1705025055

6. Diana Novita Putri/1705025057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Vitamin dan Mineral”

Penulisan makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas


mata kuliah Biokimia 2 di Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mulawarman.

Dalam penyelesaian makalah ini penulis telah berusaha


dengan maksimal agar hasil makalah ini bukan hanya
mempunyai arti sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Biokimia 2 tetapi mempunyai arti tersendiri yaitu menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Untuk mewujudkan arti dari makalah ini penulis menyadari


tidak akan mampu tanpa bantuan dari orang lain, oleh karena itu
dengan setulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya


penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Kepada Dosen yang telah mengarahkan dan membina
kami dalam pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman Angkatan tahun 2017 jurusan Pendidikan
Kimia yang telah memberikan kritik dan saran yang
membangun.

Penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari atas


keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang ada sehingga
masih banyak kekurangan baik isi maupun penggunaan kalimat

ii
yang kurang tepat dalam pemaparan makalah ini. Untuk itu
penulis tidak lupa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini
sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Samarinda, April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................
i

KATA PENGANTAR....................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ...................................................... 2

D. Manfaat Penulisan..................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tentang Vitamin dan Mineral

1. Pengertian Vitamin............................................... 4
2. Pengertian Mineral………………............................. 6

iii
B. Klasifikasi, Struktur, Sifat dan Fungsi dari Vitamin dan
Mineral

1. Klasifikasi, Struktur, Sifat dan Fungsi dari Vitamin


............................................................................7
2. Klasifikasi, Struktur, Sifat dan Fungsi dari Mineral 30

C. Kaitan Vitamin dan Mineral Terhadap Metabolisme dan


Enzim
1. Metabolisme dan Enzim Vitamin........................... 39
2. Metabolisme dan Enzim Mineral........................... 46

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................... 48

B. Saran ........................................................................ 49

DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................
...............

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vitamin adalah mikronutrien karena dibutuhkan pada
manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per
hari. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dengan
makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang
dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah besar, yaitu sekitar
lusinan gram per hari. Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah
besar untuk menyediakan energy, menghasilkan precursor
organic berbagai komponen tubuh dan untuk memberikn
asam amino bagi sintesa protein tubuh. Sebaliknya, vitamin
diperlukan hanya dalam jumlah sedikit karena vitamin
bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi
kimia makromutrien yang biasanya disebut metabolism.
Seperti halnya enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat
pada konsenterasi yang rendh di dalm jaringan [ CITATION
Leh82 \l 1057 ]
Pada saat ini telah diketahui 13 jenis vitamin yang
dibutuhkan oleh manusia dan banyak spesie hewan bagi
pertumbuhan dan fungsi yang normal, sebagai tambahan dari
zat gizi yang besar seperti karbohidrat, lemak dan protein.
Nama “Vitamine” pertama kali digunakan bagi mikronutrien
organic spesifik yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit
kekurangan gizi yang disebut “beri-beri”, yang pernah
menjadi penyakit utam di negara-negara pemakan beras,
Karen faktor ini mempunyai sifat-sifat suatu amine, maka
Casimir Funk menyebutnya “Vitamine”, menunjukkan amine
yang esensial nagi kehidupan. Kemudian, setelah sejumlah
mikronutrien lainnya ditemukan, huruf “e” ditiadakan karena

1
ditemukan bahwa tidak semua vitamin merupakan amina
[ CITATION Leh82 \l 1057 ]
Mineral seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan
sejumlah kecil mineral. Mineral yang diperlukan tubuh dalam
bentuk garam atau unsur. Garam mineral mudah larut dan
mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Mineral
terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan
tumbuhan. Ada beberapa jenis mineral yang diketemukan,
dan semuanya memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi
tubuh. Dengan demikian, tidak ada mineral yang bias disebut
yang lebih menguntungkan atau kurang nenguntungkan
daripada yang lain. Semua mineral sangat penting untuk
berfungsinya tubuh pada tubuh kita. Sebagian besar mineral
berguna bagi mrtabolisme tubuh, keseimbangan kadar air,
dan kesehatan tulang. Akan tetapi mineral juga bisa berperan
kedalam ratusan fungsi kecil lainnya untukmendukung
kesehatan. Oleh kaarena pentingnya peran vitamin dan
mineral terhadap proses metabolism tubuh sebagian besar
makhluk hidup, penulisa memilih judul vitamin dan mineral
untuk dibahas di dalam makalah ini[ CITATION Leh82 \l 1057 ]

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian tentang vitamin dan mineral?
2. Bagaimana klasifikasi, struktur, sifat dan fungsi dari
vitamin dan mineral?
3. Bagimana kaitan vitamin dan mineral terhadap
metabolisme atau enzim?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian vitamin dan mineral

2
2. Untuk mengetahui klasifikasi, struktur, sifat dan fungsi
dari vitamin dan mineral
3. Untuk mengetahui kaitan vitamin dan mineral terhadap
metabolisme atau enzim

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis adalah menambah wawasan dan
pengetahuan penulis tentang vitamin dan mineral.
2. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang vitamin
dan mineral.

3
BAB II

ISI

A. Pengertian Vitamin dan Mineral


1. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah kelompok nutrient organik yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin adalah
nutrisi organic dengan fungsi metabolic penting, yang
umumnya dibutuhkan dalam jumlah sedikit pada
makanan karenia vitamin tidak dapat disintesis oleh
tubuh. Vitamin larut-lipid (A,D,E, dan K) adalah molekul
hidrofobik yang membutuhkan absorpsi lemak yang
normal untuk penyerapannya dan untuk mencegah
defisiensinya [ CITATION Rod171 \l 1057 ]
Vitamin adalah golongan senyawa organic sebagai
pelengkap makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Vitamin memiliki peran sangat penting untuk

4
pertumbuhan, pemeliharan kesehatan, dan fungsi-fungsi
tubuh lainnya agar metabolism berjalan normal.vitamin
terdapat dalam bahan makanan hanya dalam jumlah
relative kecil. Betuk vitamin berbeda-beda, diantaranya
ada yang terbentuk provitamin atau calon vitamin
(precursor). Setelah diserap oleh tubuh, provitamin dapat
diubah menjadi vitamin yang aktif [ CITATION Est06 \l 1057 ]
Vitamin adalah mikronutrien karena dibutuhkan pada
manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram
per hari. Istilah ini digunakan untuk membedakannya
dengan makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan
lemak yang dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah besar,
yaitu sekitar lusinan gram per hari. Makronutrien
dibutuhkan dalam jumlah besar untuk menyediakan
energy, menghasilkan precursor organic berbagai
komponen tubuh dan untuk memberikn asam amino bagi
sintesa protein tubuh. Sebaliknya, vitamin diperlukan
hanya dalam jumlah sedikit karena vitamin bekerja
sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi
kimia makromutrien yang biasanya disebut metabolism.
Seperti halnya enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat
pada konsenterasi yang rendh di dalm jaringan [ CITATION
Leh82 \l 1057 ].
Vitamin larut air bekerja sebagai kofaktor enzim.
Tiamin adalah kofaktor dalam dekarboksilasi oksidatif
asam-keto dan dekarboksilasi oksidatif transketolase pada
lintasan pentose fosfat. Riboflavin dan niasin adalah
kofaktor penting pada reaksi oksidoreduksi, terdapat
dalam enzim flavoprotein dan masing-masing dalam NAD
dan NADP. Vitamin larut-air terdiri dari vitamin B dan
Vitamin C, asam folat, biotin dan asam pantotenat.
Vitamin-vitamin ini terutama berfungsi sebagai kofaktor

5
enzim. Asam folat sebagai pembawa unit satu-karbon.
Definisi salah satu dari vitamin b kompleks jarang
dijumpai karena diet yang buruk umumnya berkaitan
dengan keadaan defisiensi multiple. Namun, terdapat
sindrom spesifik yang berkaitan dengan difisiensi masing-
masing vitamin, misalnya beri-beri (tiamin); keilosis,
glossotis, seborea (riboflavin); pellagra (niasin); anemia
megaloblastik, asiduria metilmalonat, dan anemia
pernisioasa (Vitamin B12); anemia megaloblastik (asam
folat); dan skorbut (Vitamin C) Vitamin larut-lipid adala
senyawa hidrofobik yang dapat diabsorbsi secara efisien
hanya jika penyerapan lemak berlangsung normal. Seperti
lipid lain, vitamin ini diangkut dalam darah dalam
lipoprotein atau melekat pada protein pengikat spesifik
[ CITATION Rod171 \l 1057 ]
Vitamin memiliki beragam fungsi, misalnya vitamin A
untuk penglihatan dan diferensiasi sel; vitamin D untuk
metabolism kalsium dan fisfat serta diferensiasi sel;
vitamin E untuk atioksidan; dan vitamin K untuk
pembekuan darah. Selain diet yang tidak adekuat, kondisi
yang mempengaruhi pencernaan dan penyerapan vitamin
larut-lipid, misalnya diet yang sangat rendah lemak,
steatore dan penyakit system empedu, dapat
menyebabkan sindrom defisiensi vitamin, termasuk buat
senja dan xeroftalmia (Vitamin A); rakitis pada anak dan
asteomalasia pada dewasa (Vitamin D); gangguan
neurologis dan anemia hemolitik pada neonates (Vitamin
E); dan penyakit perdarahan pada neonates (Vitamin K).
toksisitas dapat terjadi akibat asupan vitamin A dan D
yang berlebihan. Vitamin A dan karoten (yang banyak
dianataranya merupakan precursor vitamin A), dan
Vitamin E adalah atioksidan dan mungkin berperan

6
mencegah aterosklerosis dan kanker, meskipun saat
berlebih mungkin dapat bertindak sebagai pro-oksidan
yang merusak [ CITATION Rod171 \l 1057 ].
2. Pengertian Mineral
Mineral dalam bidang ilmu biokimia atau ilmu-ilmu
lanjutannya ialah semua unsur kimia yang terdapat di
dalam jaringan hidup kecuali karbon, hydrogen, oksigen
dan nitrogen. Jika misalnya bahan biologi dibakar, semua
persenyawaan-persenyawaan organik menjadi rusak,
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2),
hydrogen menjadi uap air dan nitrogen menjadi uap
nitrogen (N2). Kebanyakan dari mineral akan tinggal
dalam abu sebagai persenyawaan organic yang
sederhanan dimana terjadi penggabungan sesamanya
yaitu metal dengan non metal ataupun penggabungan
dengna oksigen sehingga terbentuklah garm organic.
Karena itu untuk mineral diberikan juga nama bahan abu
atau bahan anorganik[ CITATION Wib16 \l 1057 ]
Bahwa mahluk memerlukan mineral untuk hidupnya,
dibuktikan pertama kali oleh Pasteur pada tahun 1916
dimana di dalam percobaannya ternyata jamur hanya bisa
tumbuh jika kedalam pupukannya ditambahkan garam-
garam anorganik. Pda tahun itu juga Sachs dan Snop
membuktikan pula pentingnya bermacam-macam garam
anorganik untuk tanaman, sedangkan pada hewan
percobaan-percobaan untuk membuktikan kepentingan
yang sama diawali oleh Mendel pada tahun 1919 dengan
percobaan-percobaan pada mancit. Sampai sekarang
telah diketahui adanya bermacam-macam unsur
anorganik didalam bagian biologi, akan tetapi tidak
semua atau belum semua dari mineral itu dibuktikan

7
absalut diperlukan (esensial) bagi fungsi normal serta
pertumbuhan tanaman dan hewan [ CITATION Wib16 \l 1057 ]
Disamping itu ada pula unsur yang sanga vital bagi
hewan akan tetapi tidak termasuk esensial bagi makhluk
hidup yang lain. Misalnya unsur NA, meskipun esensial
bagi semua hewan akan tetapi tidak bagi beberapa
bakteri dan tanaman. Beberapa unsur bisa digolongkan
sebagai unsur racun, meskipun didalam konsentrasi yang
sangat kecil bisa didapatkan didalam sel makhluk hidup.
Termasuk disini ialah Mg, Hg, Pb, dan sebagainnya.
Karena itu untuk makhluk hidup, berdasarkan
kegunaannya dalam aktifitas hidup, mineral dapat dibagi
dalam dua golongan yaitu golongan yang esensial dan
golongan yang tidak esensial. Berdasarkan banyaknya,
mineral dapat pula dibagi atas mayor atau makro mineral
dan tracc atau mikro mineral (sering disebut pula unsur
jarng atau unsur angin atau unsur renik) [ CITATION Wib16 \l
1057 ].

B. Klasifikasi, Struktur, Sifat, dan Fungsi dari vitamin dan


mineral
1. Klasifikasi, struktur, Sifat, dan Fungsi Vitamin
Vitamin dapat digolongkan menurut kelarutannya,
yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut
dalam air. Berikut penjelasan vitamin yang larut dalam
lemak dan yang larut dalam air.
a. Vitamin Larut Lemak
Vitamin larut dalam lemak adalah A,D.E, dan K.
vitamin yang larut dalam lipid (Larut-Lemak)
merupakan molekul hidrofobik apolar, secara kimia
vitamin-vitamin terseut termasuk ke dalam kelompok
isoprenoid. Molekul ini tidak dapat disintesis oleh tubuh

8
dalam jumlah yang memadai sehingga harus dipasok
dari makanan. Vitamin larut lemak dapat diserap
dengan efisien kalau terdapat penyerapan lemak yang
normal. Begitu diserap, molekul vitamin tersebut harus
diangkut didalam darah seperti halnya lipid apolar
yang lain, yaitu dalam lipoprotein atau terikat dengan
protein pengikat yang spesifik. Vitamin yang larut-
lemak mempunyai berbagai fungsi, misalnya vitamin A
yaitu pada penglihatan, vitamin D yaitu berperan pada
metabolism kalsium dan fosfat, vitamin E yaitu sebagai
antioksidan dan vitamin K yaitu berperan dalam
pembekuan darah [ CITATION Isw06 \l 1057 ])
Vitamin larut lemak bersifat hidrofobik apolar,
strukturnya merupakan derivat Isopren serta terikat
protein dalam bentuk lipoprotein. Peranan vitamin larut
lemak antara lain Vitamin A yang berperan sebagai
fungsi penglihatan. Vitamin D yang berperan dalam
Metabolisme kKalsium & fosfat serta sebagai
prohormon. Vitamin E yang memiliki sifat antioksidan.
Vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan
darah [ CITATION Wul17 \l 1057 ]
1)Vitamin A
Vitamin A atau retinol merupakan senyawa
poliisoprenoid yang mengandung cincin
sikloheksinil. Retinol adalah substansi induk dari
retinoid yang terdapat pada retinal dan asam
retinoat. Substansi ini biasa dibentuk melalui
pemecahan provitamin A. Retinoid terdapat dalam
makanan yang berasal dari hewan. Di dalam
sayuran, vitamin A terdapat sebagai provitamin
dalam bentuk pigmen b-karoten berwarna kuning
yang terdiri atas dua molekul retinal yang

9
dihubungkan pada ujung aldehid rantai karbonnya.
Namun demikian karena b-karoten tidak
dimetabolisasi secara efisien menjadi vitamin A,
maka efektivitas b-karoten sebagai sumber vitamin
A hanya seperenam aktivitas retinal berdasarkan
berat. Senyawa mirip b-karoten dikenal sebagai
karotenoid.fungsi utama vitamin A dilaksanakan
oleh retinol dan kedua derivatnya yaitu retinal dan
asam retinoat [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Struktur Vitamin A
Retinol adalah setelah terikat dengan protein
pengikat retinol seluler, retinol akan diangkut ke
dalam sel dan terikat pada protein nucleus, di dalam
protein nucleus retinol mungkin terlibat dalam
pengendalian ekspresi gen tertentu. Dalam hal ini,
vitamin berperan serupa dengan hormone steroid.
Resptor nucleus bagi retinol (all-trans) dan 9-cis
merupakan anggota superfamily respetor protein
bagi steroid, tiroid dan asam retinoat[ CITATION Isw06 \l
1057 ]
Retinal adalah bahan pewarna pigmen
penglihatan, yaitu rhodopsin. Rhodopsin terdapat
dalam sel batang retina yang bertanggung jawab
atas penglihatan pada saat cahaya kurang terang.
Senyawa 11-cis-retinal, yaitu isomer all-trans-
retinal, terikat secara spesifik pada protein visual
opsin sehingga terbentuk rhodopsin. Ketika terkena
cahaya, rhodopsin akan terurai serta membentuk
all-trans-retinal dan opsin. Reaksi ini disertai dengan

10
perubahan bentuk yang menimbulkan saluran ion
kalsium dalam membrane sel batang. Aliran masuk
ion kalsium yang cepat akan memicu impuls saraf
sehingga memungkinkan cahaya diterima oleh otak
[ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Reaksi Pembentukan vitamin A

Pigmen Visual Rodopsin


Asam retinoat berfungsi sevagai kofaktor
pertumbuhan yang penting. Asam retinoat turut
terlibat dalam proses peningkatan regenerasi
ekstermitas katak dan pengendalian sintesis
fosfolipid yang merupakan surfaktan paru.
Kebutuhan vitamin A bagi reproduksi yang normal
kemungkinan karena adanya fungsi asam retinoat
ini. Asam retinoat berperan pula pada sintesis

11
glikoprotein. B-karoten merupakan antioksidan dan
mungkin mempunyai peranan dalam menangkap
radikal bebas peroksi di dalam jaringan dengan
tekanan parsial oksigen yang rendah [ CITATION Isw06 \l
1057 ]
2) Vitamin D
Vitamin D merupakan prohormon steroid.
Vitamin D atau kalsiol, kalsiol diubah dalam hati dan
ginjal melalui hidroksilasi menjadi hormone kalsitirol
(1a,25-dihidroksi-Vitamin D). kalsitriol bersama-
sama dengan dua hormone lain (paratirin dan
kalsitonin) mengatur metabolism kalsium. Kalsiol
dapat dibentuk dari 7-dehisrokolesterol melalui
suatu rekasi fotokimia di dalam kulit [ CITATION Isw06 \l
1057 ]

Struktur Vitamin D
Vitamin D dihasilkan dari provitamin
dehidrokolesterol dengan bantuan cahaya matahari.
Sinar ultraviolet yang berasal dari cahaya matahari
akan memutuskan cincin B pada ergosterol yang
terdapat di dalam tanaman dan 7-
dehidroksikolesterol yang terdapat dalam tubuh
hewan membentuk vitamin D. ergokalsiferol adalah

12
vitamin D2 dapat dibuat secara komersial dari
tanaman dengan cara ini, sedangkan di dalam
tubuh hewan akan terbentuk kolekalsiferol adalah
vitamin D dari 7-dehidrokolesterol pada kulit yang
terpajan cahaya. Vitamin D2 dan vitamin D3
mempunyai potensi yang sama. Vitamin D3 yang
terbentuk dari 7-dehidrokolesterol oleh kerja cahaya
matahari dan vitamin D3 atau Vitamin D2 yang
berasal dari makanan, setelah diabsorpsi dari misel
dalam usus dan diikuti dengan transportasi dalam
system limfatik, akan beredar di dalam sirkulasi
darah dalam keadaan terikat pada sebuah molekul

globulin yang khusus, yaitu protein pengikat vitamin


D [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
Sintesis Vitamin D dari Provitamin

Pengaturan pembentukan Vit.D

13
Vitamin D3 akan diekstraksi oleh hati dimana
vitamin tersebut mengalami hidroksilasi pada posisi
25 oleh enzim vitamin D3-25 hidroksilase, yaitu
suatu enzim pada reticulum endoplasma yang
dianggap membatasi kecepatan reaksi dalam
lintasan tersebut.. 2,5-hidroksivitamin D3
merupakan bentuk utama vitamin D dalam darah
dan bentuk simpanan yang utama dalam hati,
sekalipun jaringan adipose serta otot skeletal
pernah dilaporkan sebagai tempat utama
penyimpanan vitamin D [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
3)Vitamin E
Vitamin E terdiri atas tokoferol dan senyawa
sejenis yang semuanya mengandung satu cincin
kroman. Senyawa senyawa ini hanya terdapat pada
tumbuh-tumbuhan terutama dalam kecambah
gandum, membentuk suatu pelindung oksidasi yang
efektif untuk lemak jenuh. Oleh karena itu vitamin e
merupakan baris pertama pertahanan terhadapa
proses peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda
yang terdapat dalam fosfolipid membrane seluler
dan subseluler. Tokoferol terdiri atas struktur cincin
6-kromanol dengan rantai samping jenuh panjuang
16 karbon fitol. Perbedaan antar jenis tokoferol
terletak pada jumlah dan posisi gugus metil pada
struktur cincin (Retno Sri Iswari 2006:68)

Homol Formula R1 R2 R3
og

Alfa- 5,7,8- CH3 CH3 CH3


trimetil

14
Beta- 5,8-dimetil CH3 H CH3

Gama- 7,8-dimetil H CH3 CH3

Delta- 8-metil H H CH3

Bebrapa Jenis Tokoferol


Terdapat empat jenis tokoferol yang penting
dalam makanan yaitu alfa-, beta-, gama-, dan delta-
tokoferol dan tokotreinol. Karakteristik utamanya
adalah bertindak sebagai antioksidan dengan
memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas
sebagai akibat dari kemampuannya untuk
memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal
bebas peroksil dari asam lemak tak jenuh ganda
yang telah mengalami peroksidasi [ CITATION Isw06 \l
1057 ]

Struktur Vitamin E

15
Sinergistik Vitamin E dan selenium

Radikal Bebas dan antioksidan


Membran sel terutama terdiri atas asam lemak
jenuh ganda yang sangat mudah dioksidasi oleh
radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini dapat
menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi
membrane sel [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

4)Vitamin K
Vitamin K terdapat di alam dua bentuk,
keduanya terdiri atas cincin 2-metilnaftakinon
dengan rantai samping pada posisi tiga. Vitamin K
(filokinon) mempunyai rantai samping fitil dan
hanya terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan
berwarna hijau. Vitamin K (menakinon) merupakan

16
sekumpulan ikatan yang rantai sampingnya terdiri
atas beberapa satuan isoprene (berjumlah 1-14
unit). Menakinon disintesis oleh bakteri di dalam
saluran cerna. Menadion (vitamin K3) adalah bentuk
vitamin K sintetik. Menadion terdiri atas cincin
naftakinon tanpa rantai samping, oleh karena itu
mempunyai sifat larut air. Menadion baru aktif
secara biologic setelah mengalami alkilasi di dalam
tubuh [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
Struktur vitamin K
Vitamin K merupakan kofaktor enzim
karboksilase yang mengubah residu protein berupa
asam glutamate (glu) menjadi gama
karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini
dinamakan protein tergantung vitamin K atau gla
protein. Enzim karboksilase yang mengunakan
vitamin K sebagai kofaktor didapat didalam
membrane hati dan tulang dan sedikit di lain
jaringan. Gla protein dengan mudah dapat mengikat
ion kalsium[ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Siklus vitamin K
Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas
biologik vitamin K. pada proses pembekuan darah,
gama-karboksilasis terjadi di dalam hati pada residu

17
asam glutamate yang terdapat pada berbagai faktor
pembekuan darah seperti faktor II (protrombin), VII,
VIII, IX dan X. kemampuan gla-protein untuk
mengikat kalsium merupakan langkah esensial
dalam pembekuan darah. Gala protein juga
ditemukan di dalam jaringan tubuh lain seperti
ginjal, pancreas, limpa, paru-paru dan endapan
aterosklerotik [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
b. Vitamin Larut Air
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C
(Asam Askorbat), vitamin B1 (Tiamin), vitamin B2
(Riboflavin), niasin (Nikotinat, nikotinamida), vitamin
B5 (Asama Pantotenat), vitamin B6 (Piridoksin,
Piridoksal, Piridoksamin), vitamin B12
(Kobalamin),Biotin dan Asam Folat (Asam
Pteroilglutamat).
1)Vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang larut dalam
air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil,
tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak
karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat
dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C
tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil
dalam larutan asam [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Struktur vitamin C

18
Struktur asam askorbat (vitamin C) adalah
suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang erat berkaitan dengan
monosakarida, sehingga strukturnya sangat mirip
dengan glukosa pada sebagian besar mamalia.
Vitamin C dapat disintesis dari D-glukosa dan D-
galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian
besar hewan. Namun demikian pada primate,
termasuk manusia, dan juga sejumlah hewan
lainnya-misalnya marmot, sebagian kelelawar,
burung, ikan serta invertebrate-tidak adanya enzim
L-gulonolakton oksidase akan menghalangi sintesis
itu [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Sintesis Vitamin C
Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam,
yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi) dan L-
asam dehidroaskorbat (bentuk teroksidasi). Oksidasi
bolak balik L-asam askorbat menjadi L-asam
dehidroaskorbat terjadi bila bersentuhan dengan
tembaga, panas atau alkali. Ketika berfungsi
sebagai donor ekuivalen pereduksi, asam askorbat
dioksidasi menjadi asam dehisroaskorbat yang
dapat bertindak sebagai sumber vitamin tersebut.
Dalam banyak proses asam askorbat tidak
berpartisipasi langsung tetapi diperlukan untuk

19
mempertahankan kofaktor logam dalam keadaan
tereduksi. Kofaktor logam ini mencakup Cu+ dalam
enzim monooksigenasedan Fe3+ dalam enzim
dioksigenase [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
2)Vitamin B1
Tiamin tersusun dari pirimidin tersubtitusi yang
dihubungkan olehjembatan metilen dengan tiazol
tersubtitusi. Tiamin dalam bentuk Koenzim Tiamin
Pirofosfat (TPP) atau Trifosfat (TTP) memegang
peranan penting dalam transformasi energy,
konduksi membrane dan saraf serta dalam sintesis
pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin.
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP),
tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi

metabolism energy [ CITATION Isw06 \l 1057 ]


Tiamin dan Tiamin Pirofosfat
Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi
oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan
memungkinkan masuknya substrat yang dapat
dioksidasi ke dalam siklusn skreb untuk

20
pembentukan energi. Asetil KoA yang dihasilkan
enzim ini disamping itu merupakan precursor
penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya
peranan TPP dalam fungsi normal system saraf
[ CITATION Isw06 \l 1057 ]
Karbon Reaktif Tiasol

Vitamin B Kompleks
Di dalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor
pada dekarboksilasi oksidatif a-ketoglutarat menjadi
suksinil-koA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam a-keto seperti asam a-
ketoglutarat dan 2-ketokarboksilat yang diperoleh
dari asam-asam amino metionin, tronin, leusin,
isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan
koenzim reaksi tranketolase yang berfungsi dalam
pentose fosfat, jalur alternatif oksidasi glukosa.
Semua reaksi tersebut dihambat pada keadaan
defisiensi tiamin. Dalam setiap keadaan, tiamin
difosfat akan menghasilkan sebuah karbon reaktif
tiazol yang membentuk karbanion, yang kemudian
ditambahkan dengan bebas kepada gugus karbonil,

21
misalnya piruvat. Senyawa tambahan tersebut
kemudian mengalami dekarboksilasi dengan
membebaskan CO2. Rekais ini terjadi sebuah
kompleks multienzim yang dikenal sebagai
kompleks piruvat dehydrogenase. Dekaebokilasi
oksidatif a-ketoglutarat menjadi suksinil KoA dan
CO2, dikatalisis oleh suatu kompleks enzim yang
strukturnya sangat serupa dengan struktur
kompleks piruvat dehydrogenase. Walapun tiamin
dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan
asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam
metabolism karbohidrat [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
3)Vitamin B2
Vitamin B2 atau Riboflavin terdiri atas sebuah
cincin isoaloksazin heterosiklik yang melkat pada
gula alcohol, ribitol. Vitamin ini merupakan pigmen
berpendar dan berwarna yang relative stabil
terhadap pemanasan, namun akan terurai dengan
adanya cahaya yang nyata. Riboflavin terutama
berfungsi sebagai komponen koenzim Flavin Adenin
Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin
Mononukleotida (FMN). Kedua enzim flavoprotein
terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi berbagai jalur
metabolism energy dan mempengaruhi respirasi sel
[ CITATION Isw06 \l 1057 ]

22
Struktur Riboflavin
FMN dibentuk dengan dikaikannya ster fosfat
pada rantai samping ribitil, pada reaksi fosforilasi
yang tergantung ATP, sementara FAD disintesis bila
FMN pada rantai sampingnya dikaitkan dengan
adenine monofosfat. Enzim-enzim flavoprotein yang
mengandung FMN dan FAD terikat pada bermancam
apoenzim dan terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi
berbagai jalur metabolism yang berpengaruh
terhadap respirasi sel. FMN dan FAD bertindak
sebagai gugus prostetik pada enzim
Oksidoreduktase. Enzim ini dikenal sebagai
flavoprotein. Gugus prostetik biasanya terikat erat
tetapi tidak secara kovalen pada apoproteinnya.
Banyak enzim flavoprotein yang mengandung satu
atau lebih unsur logam, seperti misalnya
molybdenum dan besi, sebagai kofaktor yang
esensial dan dikenal dengan nama
metaloflavoprotein [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
4) Niasin
Niasin adalah istilah generic untuk asam
nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida (niasin
amida). Niasin berfungsi sebagai komponen
koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD)
dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat
(NADP), yang berada di semua sel dan berperan
sebagai faktor berbagai oksidoreduktase yang
terlibat dalam glikolisis, metabolisme asam lemak,
pernafasan jaringan dan detoksifikasi [ CITATION Isw06 \l
1057 ]

23
Struktur Nikotinamida
Didalam makanan niasin berada dalam
keadaan terikat dengan protein pada koenzim.
Niasin atau asam nikotinat merupakan Kristal putih
yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin
tahan terhadap suhu tingggi, cahaya. asam, alkali,
dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan
dan pemasakan normal, kecuali kehilangam melalui
air masakan yang dibuang [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Struktur Niasin

Reaksi Dehidrogenasi L-Malat Oksaloasetat

24
Niasin adalah vitamin yang berfungsi untuk
menyembuhkan penyakit pellagra, yakni penyakit
kulit kasar. Niasin dapat memiliki bentuk amida
yang disebut nikatinamida. Niasin dapat memiliki
bentuk amida yang disebut nikotinamida yang
dihasilkan dari substitusi gugus hidroksil, -OH dalam
gugus karboksil oleh gugus amida, -NH2. Salah satu
contoh reaksi yang membutuhkan koenzim
Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD)
adalahbreaksi dehidrogenasi dari L-Malat
mengunakan koenzim dalam keadaan teroksidasi,
NAD+ untuk menghasilkan oksaloasetat dan
koenzim dalam keadaan tereduksi, NADH [CITATION
Nur17 \l 1057 ]
5) Vitamin B5
Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah suatu
derivate dimetil dari asam butirat yang berikatan
dengan b-alamin (penggabungan asam pantoat
dengan balanin) asam panotenat dapat diabsorpsi
dengan mudah dalam intestinum dan selanjutnya
mengalami fosforilasi oleh ATP sehingga terbentuk
senyawa 4-fosfopantotenat dan KoA (bentuk aktif
asam pantotenat)[ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Struktur Asam Pantotenat

25
Sintesis Asetil-KoA
Penambahan sistein dan penegeluaran gugus
karboksilnya mengakibatkan penambahan netto
tioetanolamina yang menghasilkan 4-fosopantotein,
yakni gugus prostetik pada KoA dan protein
membawa asil ACP (Acyl Carrier Protein). KoA
mengandung nukelotida adenin. Sehingga terbentuk
defosfo-KoA. Foforilasi akhir terjadi pada ATP
dengan menambahkan gugus fosfat pada gugus 3-
hidroksil dalam moeitas ribose untuk menghasilkan
KoA. Pristiwa ini terjadi pada KoA dalam sejumlah
reaksi pada siklus Krebs, sintesi asam lemak serta
oksidasi, reaksi asetilasi (misalnya asetilasi obat)
dan sintesis kolesterol [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

26
Biosintesis Koenzim A

Reaksi Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat


Menjadi Asetil-KoA
Salah satu reaksi yang membutuhkan koenzim
A sebagai pembawa sementara gugus asil adalah
reaksi dekarboksilasi oksidatif piruvat menghasilkan

27
asetil KoA yang dikatalisis oleh enzim kompleks
dehydrogenase piruvat. Asam pantotenat
merupakan salah satu komponen koenzim A [CITATION
Nur17 \l 1057 ]
6)Vitamin B6
Vitamin B6 di alam terdapat dalam tiga bentuk
yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamin.
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang
digunkana sebagai obat. Dalam keadaan
difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim
berupa piridoksal fosfat (PLP) piridoksamin fosfat
(PMP) dalam berbagai reaksi transaminase.
Disamping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi
lain. Piridoksin tahan panas dalam keadaan asam,
tidak begitu stabil dalam larutan alkali dan tidak
tahan panas. Ketiga bentuk vitamin B6 mengalami
fosforilasi pada posisi-5 dan oksidasi hingga menjadi
koenzim aktif piridoksal fosfat [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Bentuk Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi
PLP dan PMP sebagai koenzim terutama dalam
transaminase, dekarboksilasi dan reaksi lain yang
berkaitan dengan metabolism protein.
Dekarboksilasi yang bergantung pada PLP
menghasilkan berbagai bentuk amin, seperti
epinefrin, norepinefrin, dan serotonin. PLP juga

28
berperan dalam pemebntukan asam a-
aminolevulinat, yaitu perecursor hem dalam
hemoglobin [ CITATION Isw06 \l 1057 ]

Sintesis Piridoksal Fosfat


Disamping itu, PLP diperlukan untuk perubahan
trptofan menjadi niasin. Sebagai koenzim untuk
fosforilasi, PLP membantu pemecahan glikogen dari
hati dan otot menjadi glukosa 1-fosfat. PLP juga
terlibat dalam perubahan asam linoleat menjadi
asam arakidonat. Yang mempunyai fungsi biologic
penting. Pembentukan sfingomielin yang diperlukan
dalam pembentukan lapisan myelin yang

29
menyarungi sel-sel saraf juga memerlukan PLP. PLP
mengatur sintesis pengantar saraf asam gama-
amino butirat (Gamma-Amino-Butiric-Acid/GABA)
[ CITATION Isw06 \l 1057 ]

7)Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin
mirip profirin seperti hem, yang mengandung kobalt
serta terikat pada ribose dan asam fosfat. Bentuk
utama vitamin B12 dalam makanan adalah 5-
deoksie-denosilkoblamin, metilkobalamin dan
hidroksokobalamin. Vitamin B12 adalah Kristal
merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan
rusak oleh asam encer, alkali, cahaya dan bahan-
bahan pengoksidasi dan pereduksi [ CITATION Isw06 \l
1057 ]

Struktur Kobalamin

30
Vitamin B12 tidak terdapat dalam tanaman
kecuali bila tanaman terkontaminasi oleh
mikroorganisme. Vitamin B12 tersimpan di dalam
hati hewan dimana Vitamin B12 diemukan dalam
bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan
hidroksikobalamin.faktor intrinsic yang disekresika
oleh sel periental pada mukosa lambung. Setelah
diserap vitamin B12 terikat dengan protein plasma
yang dikenal sebagai transkobaamin.
Transkobalamin II diperlukan bagi pengakutan ke
dalam jaringan. Unsur ini disimpan di dalam hati
yang terikat degan transkobalamin I [ CITATION Isw06 \l
1057 ].

Peran Kobalamin
Koenzim vitamin B12 yang aktif adalah
metilkobalamin dan deoksiadenosil-kobalamin.
Dekosiadenosikobalamin adalah koenzim bagi
konversi metilmalonil KoA menjadi suksinil KoA.
Peristiwa ini merupakan reaksi yang penting dalam
lintasan konversi propionate menjadi anggota siklus
asam sitrat dan dengan demikian memiliki makna
yang penting dalam proses glukoneogensis.
Metilkobalamin merupakan koenzim dalam konversi
gabungan homosistein menjadi metionin dan metil

31
tetrahidrofat menjadi tetrahidrofolat [ CITATION Isw06 \l
1057 ]
8)Biotin
Biotin adaalah suatu asam monokarboksilat
terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan
cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping
valerat. Bagian imidasol penting sebagai tempat
mengikat avidin, protein utama putih telur. Biotin
merupakan kofaktor berbagai enzim karboksilase
yang digunakan dalam sintesis dan metabolism
asam lemak, glukoneogenesi dan metabolism asam
amino berantai cabang [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
Biotin dapat dipenuhi oleh sintesis bakteri
intestinal. Biotin merupakan koenzim pada enzim
karboksilase. Biotin berfungsi sebagai komponen
pada sejumlah enzim multisubunit spsesifik yang
mengkatalisis reaksi karboksilase [ CITATION Isw06 \l 1057
]
Biotin merupakan vitamin yang berfungsi
sebagai suatu faktor pertumbuhan yang banyak
terkandung dalam putih telur. Biotin merupakan
prekursosr suatu koenzim yang disebut biositin.
Koenzim biositin terikat pada suatu enzim golongan
karboksilase melalui ikatan aida dengan gugus dari
residu lisin spesifik pada sisi aktif enzim [CITATION
Nur17 \l 1057 ]

32
Struktur Biotin
Setiap unit merupakan kompleks multienzim
yang mengandung tiga komponen pada satu rantai
polipetida dan terdiri atas protein membawa biotin,
biotin karboksilase serta transkarboksialse. Ion
karboksilat terikat dengan N biotin yang
menghasilkan suatu zat antara yang aktif, yaitu
karboksibiotin yang terikat pada protein pembawa
biotin. Tahap ini nemerlukan HCO3, ATP, Mg dan
asetil KoA (sebagai efektor alosterik) [ CITATION Isw06 \l
1057 ]
9)Asam Folat
Asam folat secara khas terdapat dalam daun
bayam dimana defisensi asam folat dapat
menyebabkan anemia karena sel eritrosit yang
kurang matang. Asam folat mengandung tiga
komponen, yaitu asam glutamate, asam p-
aminobenzoat, dan senyawa turunan pteridin, yakni
suatu senyawa heterosiklik dengan cincin yang
berdifusi [CITATION Nur17 \l 1057 ]
Asam folat merupakan prekusrsor koenzim
asam tetrahirofolat (FH4) yang dihasilkan dari
reduksi asm folat secara enzimatik di dalam
jaringan tertentu. Asam tetrahidrofolat (FH 4)

33
berfungsi sebagai pembawa sementara gugus 1-
karbon pada sejumlah reaksi enzimatik yang
kompleks. Gugus 1-karbon yang dapat dipindahkan
oleh koenzim FH4.[CITATION Nur17 \l 1057 ].

Struktur Asam Folat

Asam Tetrahidrofolat
Salah satu contoh reaksi yang memerlukan
asam tetrahidrofolat (FH4) sebagai pembawa

34
sementara gugus 1-karbon adalah reaksi metilasi
deoksiuridilat menjadi deositimidilat sebagai salah
satu komponen DNA yang dikatalisis oleh Enzim
dehidrofolat reduktase [ CITATION Nur17 \l 1057 ]

2. Klasifikasi, Struktur, Sifat dan Fungsi Mineral


Jika makanan berasal dari berbagai daerah,
kemungkinan terjadinya defisiensi mineral lebih kecil.
Defisiensi besi merupakan masalah penting di seluruh
dunia karena jika besi yang hilang dari tubuh relative
tinggi (misalnya, karena kehilangan darah menstruasi
yang berat atau parasite usus), akan sulit mencapai
asupan yang memadai untuk menggantikan besi yang
hilangNamun, 10% populasi (bahkan lebih di beberapa
daerah) berisiko genetic mengalami kelebihan besi,
yang menyebabkan pembentukan radikal bebas akibat
reaksi nonenzimatik ion besi dalam larutan bebas ketika
kapasitas protein pengikat besi sudah terlampaui.
[ CITATION Rod171 \l 1057 ]

Fungsi Mineral

Fungsi structural Kalsium, magnesium,


fosfat

Berperan pada fungsi Natrium, kalium


membran

Berfungsi sebagai gugus Kobalt, tembaga, besi,


prostetik di enzim molybdenum, selenium,
seng

Berperan mengatur atau Kalsium, kromium, yodium,

35
berperan dalam kerja magnesium, mangan,
hormone natrium, kalium

Diketahui sebagai zat Silicon, vanadium, nikel,


esensial, tetapi fungsinya timah
tidak diketahui

Memiliki pengaruh dalam Flourida, litium


tubuh, tetapi perannya
belum dipastikan

Dapat ada dalam Aluminium, arsen,


makanan dan bersifat antimony, boron, bromin,
toksik jika berlebihan cadmium, sesium,
germanium, timah hitam,
merkuri, perak, stronsium

Makanan yang tumbuh pada tanah dengan selenium


yang tinggi menyebabkan keracunan, dan asupan
natrium yang berlebihan menyebabkan hipertensi pada
orang yang retan[ CITATION Rod171 \l 1057 ].
a. Kalsium (Ca)
Kalsium termasuk unsur makro, bersama-sama
denga fosfor merupakan 70% dari abu tubuh.
Merupakan unsur kerangka yang terpenting, kira-
kira 99% kasium tubuh ada pada tulang dan gigi.
Pada tumbuhan unsur ini berperan juga sebagai
penguat. Kekurangan unsur Ca pada tanaman
(terutama tanaman herba) terlihat tanaman itu
cenderung menjadi lemah dan pertumbuhan akarnya
menjadi buruk. Disamping penunjang, kalsium dalam
jumlah yang sangat kecil berperan dalam banyak

36
aktifitas kehidupan sel-sel yang secara biokimia dan
faal sudah banyak diselidiki. Pada umumnya biji-biji
dan hijauan kayu mengandung unsur itu. Begitu juga
susu dan makanan yang berasal dari hewan. Dari
segi nutrisi yang harus diperhatikan adalah
gangguan penyerapannya. Kalsium normal dalam
darah manusia atau hewan berkisar antara 9-
11mg/100 ml serum, berada dalam 2 bentuk ―ionik‖
dan ―nonionik‖. Konsentrasi kalsium ionik
berpengaruh secara faal ialah antara 5 samapai 6
mg per 100 ml. Bentuk non ionik ialah bentuk yang
tidak dapat melalui membran semi permeable,
terdiri sebagian besar dari kalsium ynag terikat
dengna protein terutama dengan protein plasma
yaitu plasma albumin dan sebagian kecil terikat
dalam bentuk kalsium-sitrat komplek. Kalsium
diperlukan oleh semua sel [ CITATION Wib16 \l 1057 ]
Dalam tulang, unsur Ca merupakan unsur
pokok, tetapi fungsinya yang terpenting tidak
berhubungan dengan struktur tulang. Sumber-
sumber kalsium terdapat didalam susu, keju, telur,
buncis, sayur-sayuran, dan buah-buahan. 1.
Kalsium dan fosfor bahan utama dalam
pembentukan tulang dan gigi. Anpa adanya tulang
yang berkembang maka pertumbuhan akan tidak
sempurna. Karena itu kalsium mempunyai hubungan
dengna pertumbuhan. Tulang bukan saja berfungsi
sebagai kerangka tapi juga merupakan gudang
kalsium dan fosfor dimana proses penyimpanan dan
mobilisasi unsur-unsur tersebut dapat terjadi
sepanjang hidup. Fraksi mineral dari tulang teridiri
paling besar dari kalsium fosfat. Bagian lain adalah

37
karbonat, plourida, hidroksida dan sitrat. Selain dari
ada pula megnesium. Natrium dan sedikit kalium.
Kristal tulang terdiri dari hidroksi apatit‖ dengan
komposisi kira-kira sebagai Ca10(PO4).(OH)2 Dalam
proses pembekuan darah adanya Ca+ ion sangat
dibutuhkan. Demikian pula dalam peristiwa
pembekuan susu. Sebagai aktifator enzim-enzim
seperti lipase, succinic dehydrogenasa, adenosine
triposphatase dan proteolitik enzim tertentu. Kalsium
ion ada hubungannya dengan kontraksi otot-otot.
Tanpa adanya ion Ca+ maka kontraksi otot tidak ada,
demikian pula kontraksi jantung terhenti. Sudah
tentu perbandingan ion kalsium dengan kation
lainnya yang juga penting dalam kontraksi otot.
Konsentrasi yang sangat kecil dalam cairan
ekstraselular adalah untuk respon urat daging pada
rangsangan syaraf dan untuk mekanisme
penggumpalan darah. [ CITATION Wib16 \l 1057 ]
b. Fosfor (P)
Fosfor termasuk unsur makro yang esensial
dan merupakan salah satu anion utama yang
terdapat dalam tubuh. Persenyawaan foafor organic
berperan di hamper setiap aspek metabolisme dan
membentuk satuan strukturil dalam setiap sel.
Garam fosfor organic merupakan komponen
pembentuk jaringan tulang dan gigi. Fosfor
memainkan banyak peranan yang sangat vital dalam
proses faali tubuh. Bersama-sama dengna kalsium ia
merupakan pembentuk jaringan kerangka tulang
dan gigi. Akan tetapi dalam jumlah yang tidak
banyak, peranannya dalam kehidupan tidak kalh
pentingnya yaitu sebagai bagina dari fosfolipid,

38
fosfoprotein, fosfat yang berernergi tinggi,
nukleotida dll. Semuanya ini penting dalam
metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan juga
penting untuk kontraksi urat daging, peyerapan
dalam arti ―aktif tranport‖ dll. Jug aikut serta
mengatur pH tubuh karena sebagai ion berbasa satu
(H2PO4-) maupun sebai ion berbasa dua (H2PO4=),
merupakan sisitem penyangga utama [ CITATION
Wib16 \l 1057 ].
c. Magnesium (Mg)
Badan mengandung 21 gram Mg dan 70%
bersenyawa dengan Ca dan P dalam garam
kompleks tulang. Sisanya terdapat dalam jaringan
lunak dan cairan badan. Mg. adalah kation penting
dalam jaringan lunak. Fungsinya dalam otot untuk
metabolisme karbohidrat sebagai aktifater enzym
dalam sistem glycolitic. Magnesium atau Mg
merupakan bagian dari chlorophyl, jadi banyak
dalam tumbuh-tumbuhan. Derivat dari cacao,
bermacam-macam nuts, kedelai dan beberapa
makanan laut relatif banyak mengandung Mg (100-
400 Mg/100 gram). Padi-padian dan kacang-
kacangan mentah dan kering mengandung 100-200
mg/100 gram. Kebutuhan 350 mg/hari pada laki-laki
dan 300 mg pada wanita. Ca, protein dan vit D
menambah kebutuhan akan Mg [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
d. Natrium, Kalium dan Chlor
Natrium, kalium dan chlor merupakan 3
serangkai unsur yang berhubungan erat satu sama
lain fungsi faali maupun penyebarannya dalam
cairan intra atau ekstra seluler, termasuk juga cairan
otak. Meskipun demikian antara Natrium dan Kalium

39
terdapat perbedaan yang bertolak belakang
sehingga disebut antagonis satu sama lain. Peristiwa
ini disebabkan oleh pemisahan letak kedua unsur
dalam tubuh, yaitu kalium terdapat hampir
seluruhnya didalam sel sedangkan Natrium diluar
sel. Kebutuhan akan Natrium dan Chlor dipenuhi
oleh garam dapur (NaCL). Disamping itu makanan
yang berasal dari hewan kaya akan Natrium,
sedangkan Kalium didapati banyak pada tumbuh-
tumbuhan. Itulah sebabnya berbicara mengenai
mineral pada tumbuh-tumbuhan, Natrium tidak
dimasukkan 7 unsur penting baginya. Bagaimana
pentingnya garam dalam kehidupan dapat dibaca
dari sejarah Romawi kuno dimana garam digunakan
oleh mereka sebagai ganti uang. Para pemburu
sering meletakan garam disekitar tempat berburu
supaya buruannya tinggal tetap disekitar itu [ CITATION
Wib16 \l 1057 ].
e. Natrium (Na)
Na adalah komponen kation yang terbanyak
dalam cairan yaitu Extraseluler. Kebanyakkan Na
dalam badan bersenyawa dengan chlorida dan
bikarbonat dalam mengantur keseimbangan asam
bass. Mengantur tekanan osmotis cairan badan, jadi
melindungi badan terhadap hilangnya cairan yang
terlalu banyak. Menjaga iritabilitas normal dari otot
dan permeabilitas dari sel. NaCL dan lain garam
mengatur sedemikian rupa sehingga serum globulin
tetap dalam larutan [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
f. Kalium (K)
Kalium atau K adalah kation utama dari cairan
intraseluler tetapi juga adalah konstituen yang

40
sangat penting dari cairan extraseluler, sebab
mempengaruhi aktifitas otot terutama otot jantung.
Di dalam sel fungsi serupa dengan Na, di dalam
cairan extraseluler dengan mempengaruhi
keseimbangan asam-basa dan tekanan osmotis
termasuk retensi air. Intake normal dari K kira-kira 4
gram/hari, K tersebar luas sehingga tidak terjadi
defisiensi kecuali dalam keadaan patologis. Makanan
yang banyak mengandung K : daging sapi, ayam,
babi; pada buah-buahan : pisang, jeruk, apel, ubi,
tomat, dll. Adapula bahan makanan yang banyak
mengandung N tetapi juga banyak Na. Karena dalam
banyak hal kebutuhan akan intake banyak K sejajar
dengan intake sedikit Na, maka makanan ini tidak
berguna untuk sumber K [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
g. Chlor (Cl)
Sebagai komponen NaCl, Cl sebagai ion adalah
esansial dalam keseimbangan air dan pengaturan
tekanan osmotis, demikian pula dalam
keseimbangan asam basa. Dalam fungsi yang
terakhir ini, Cl memegang peranan khusus dalam
darah pada proses shift. Dalam getah lambung Cl
penting dalam pembentukan MOL. Dalam diet, Cl
hampir seluruhnya terdapat sebagai NaCl, maka
intake Cl adalah cukup selama diet Na memadai
(adequat). Umumnya intake dan exresi kedua-
duanya tidak dapat dipisahpisahkan. Pada diet
garam yang rendah, Na dan Cl keduanya rendah
dalam urine. Gannguan metabolisme Na disertai
juga oleh gangguan metabolisme Cl. Bila exresi Na
banyak seperti pada diarre, banyak keringat dan
pada gangguan endoerine, juga terjadi kekurangan

41
Cl. Pada kehilangan getah lambung seperti pada
muntah-mutah, obstruksi pylorus atau duodenum,
lebih banyak terjadi kekurangan Cl dibanding
dengan Na. Ini menyebabkan Cl plasma darah
rendah, dengan kompensasi naiknya bikarbonat dan
menyebabkan hypochloremis alkalis. Pada
pemakaian corticotrophin (ACTH) atau cortisone
akan terjadi pula hypoceloemia disertai
hypochloremic alkalosis [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
h. Sulfur (S)
Sulfur atau S terdapat dalam semua sel
terutama protein sel. Metabolisme S bersama-sama
dengan metabolisme N. S berguna dalam senyawa
yang mengandung S dalam detoksikasi dan gugusan
SH dalam jaringan. Ikatan energi tinggi dalam S
serupa dengan pada fosfat yang penting dalam
metabolisme. Sumber utama dari badan ialah dari
asam-asam amino yang mengandung S yaitu cyten
dan mathionine. Sulfat anorganik diserap begitu saja
dalam usus, demikian pula dengan cystain dan
methionine yang dihasilkan oleh pemecahan protein.
Sedikit sulfide juga terbentuk oleh bakteri usus
tetapi bila diabsorbsi, terlebih dahulu dioksidasikan
menjadi sulfat. S diserap melalui darah portal
kehepar [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
i. Besi (Fe)
Unsur besi telah dikenal sejak lama sebagai
obat kekurangan darah pada manusia. Kemudian
menjadi jelas setelah ditemukan ditemukan bahwa
haemoglobin darah megandung unsur besi didalam
molekulnya. Kemudian Keilin dkk mendapatkan pula
bahwa unsur besi bukan hanya diperlukan untuk

42
pembentukan darah, akan tetapi juga sebagai
bagian dari beberapa enzyme-hemprotein seperti
sitochrom dan flavoprotein. Enzym ini memegang
peranan vital dalam proses oksidasi reduksi di dalam
sel hidup. Dengan penemuan ini menjadi jelaslah
bahwa besi memegang peranan sebagai pembawa
oksigen, bukan saja oksigen pernapasan menuju
jaringan, tetapi juga didalam jaringannya sendiri
atau lebih tepat di dalam sel. Pada tumbuhan, besi
memegang peranan yang tak kalah pentingnya yaitu
sebagai pembentuk senyawa prfirin-besi yang
nantinya akan bertindak sebagai precursor khlorofil.
Disamping itu tentu saja sebagai bagina dari
sitochrom dan flavoprotein dengan segala tugasnya.
Mengingat fungsinya didalam enzyme, unsure ini
dimasukkan didalam unsure penting, walaupun
dalam jumlah sedikit [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
j. Hemoglobin
Hemoglobin merupakan persenyawaan yang
terdiri dari globin da feroprotoporfirin. Disini nitrogen
dari asam amino histidin pada molekul globulin
bersenyawa dengan unsur besi pada molekul
feroprotopofirin. Sifat khas hemoglobin ini adalah
kesanggupan untuk berikatan untuk molekul oksigen
dalam bentuk ikatan yang longgar sehingga dengan
mudah terjadi reaksi timbal balik. Sifat diatas
membawa senyawa ini kepada tugas yang sangat
penting dalam kehidupan makhluk hidupyaitu
pembawa oksigen pernapasan keseluruh jaringan
yang membutuhkannya dan kemudian
melepaskannya. Hemoglobin juga bertindak sebagai
buffer dari eritrosit. Molekul kemoglobin pada

43
manusia, burung dan ikan sama besar dan
mengandung 0,345 unsur besi [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
k. Sithokhrom (Cytochrom)
Itokhrom merupakan suatu persenyawaan
hama protein yang bertindak sebagai agen dalam
perpindahan elektron, pada reaksi oksidasi reduksi di
dalam tiap sel makhluk hidup. Contoh yan penting
ialah sitokhrom C yang mengandung 1 atom Fe tiap
molekulnya. Persenyawaan ini terdiri dari cincin
perfirin yang protein sitokhrom yan didapatkan pada
semua makhluk hidup yang aerobic. Dalam jaringan
yang aktif, banyaknya sitkhrom lebih tinggi,
misalnya pada urat daging sayap burung dan
insekta. Terdapat sedikit pada hati, ginjal, otak dan
sedikit pada kulit dan paru- paru [ CITATION Wib16 \l
1057 ].
l. Tembaga (Cu)
Unsur tembaga diperlukan untuk pertumbuhan
dan pembentukan sel-sel darah. Rupa-rupanya untuk
penggunaan unsur besi dalam pembentukan
hemoglobin pemberian tembaga juga diperlukan,
begitu pula unsur cobalt. Di beberapa tempat di
dunia banyak terdapat penyakit hewan ternak yang
diakibatkan oleh kekurangan unsur tembaga ini.
Selain anemi, dapat diliaht akibat yang merugikan
seperti buruknya kualitas wol, pertumbuhan tulang
tidak baik, tergangunya koordinasi dan mortalitas
tinggi, kematian yang tiba-tiba karena mycarium
fibritis dan lain-lain. Sebaliknya keracunan tembaga
juga sering, ditunjukkan oleh gejala kekurangan
hemoglobin dari icterus akibat hemolisis. Pada
hewan tingkat tinggi metabolisme tergantung relatif

44
dengan imbangan tembaga, molibdenium dan sulfat
dalam makanan [ CITATION Wib16 \l 1057 ].

m.Koblat (CO)
Cobalt adalah esensial untuk beberapa species
binatang, tetapi tidak untuk species lain. Sapi dan
domba yang hidup di suatu daerah kekurangan Co
akan menjadi kurus dan anemia. Ini dapat diobati
dengan pemberian Co. Tetapi kuda yang sama-
sama hidup di daerah tersebut tetap sehat. Baru
tahun 1955 menjadi jelas bahwa anti anemia itu
adalah vitamin B12 yang kita kenal sekarang terdiri
dari 4 cincin pyrol yang terreduksi dengan substitusi
lengkap mengalilingi satu atom cobalt. Pada tahun
1958 Barker dkk berhasil mengisolasi 3 macam
coenzym yang mengandung vit. B12 dari jazad renik.
Kumpulan coezym ini dinamakan cobamida yang
terdiri dari 5,6 dimetilbenzi-midazol combamida
(D.B.C); benzimidazol cobamida (B.C.) dan adenyl
cobamida (A.C.) D.B.C. adalah vitamin B12 yang
diisolasi dari hati dan diketahui strukturnya sejak
tahun 1995. Vitamin B12 hanya dapat disintesa oleh
jazad renik, yang utama adalah jazad renik tanah.
Jazad renik dalam rumen sapi dan domba
mempergunakan Co untuk mensintesa vit. B12.
Tanaman tidak mengambil ini dari tanah, karenanya
merupakan sumber vitamin B12 yang miskin. Fungsi
metabolik coenzym cobamida kelihatannya berbeda
satu sama lain. Coenzym ini ikut dalam
pembentukan asam B. Metil aspartat dari glumatat,
ikut dalam interconversi suksinil CoA dan
perpindahan viccinal menjadi aldehidnya. Reaksi lain

45
dimana vitamin B12 ikut serta ialah reaksi
pembentukan thymidin monofosfat (T.M.P.) dari
uridin monofosfat (U.M.P). Agaknya reaksi inilah
yang menyebabkan terjadinya anemia jika
menderita defisiensi vitamin B12. Selain itu
diperkirakan vitamin ini ikut serta pula dalam
pembentukan protein dalam sistem mikrosom, hal
ini menambah terjadinya anemia. Sebagai
kesimpulan dapat dikatakan selain ruminantia,
bukanlah kekurangan cobalt tetapi yang harus
diperhatikan kekurangan vit. B12. Pada ruminantia,
jazad renik dalam rumen membuat vitamin ini untuk
keperluan induk semangya, kekurangan cobalt
dalam ransum menyebabkan timbulnya gejala
kekurangan vitamin B12. Exresi cobalt hampir
seluruhnya melalui urine [ CITATION Wib16 \l 1057 ].
n. Mangan (Mn)
Unsur ini tergolong ―trace elemen‖ yang
esensial sejak ditemukannya gejala- gejala
kekurangan unsur ini pada mammalia dan unggas.
Penyakit yang terkenal pada unggas akibat
kekurangan unsur Mn disebut ―slip tendon‖ atau
―perosis‖. Begitu pula pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan fertilitas telah menarik banyak ahli
untuk menyelidiki kebutuhan dan metabolisme pada
tubuh hewan. Aksi mekanismenya belum banyak,
akan tetapi kebutuhan akan unsur ini hubungannya
dengan pertumbhan dan pertulangan, hubungannya
dengan proses-proses reproduksi serta fungsinya
dalam sistim syaraf pusat sudah diketahui secara
nyata pada hewan mammalia dan unggas.
Kekurangan unsur Mn pada tumbuh-tumbuhan

46
banyak didapat dibeberapa bagian muka bumi kita.
Akan tetapi manusia tidak terpengaruh oleh
kekurangan itu, justru keracunan unsur inilah yang
secara kronis dapat diderita oleh pekerja-pekerja
tambang. Fungsi Mn. Terutama menyangkut
pertumbuhan pertulangan (osteogenesis,
chondrogenesis, kalsifikasi dan reproduksi.
Hubungan ketiga fungsi diatas dengan gejala
kekurangan makanan sudah jelas, akan tetapi
secara biokimia kaitannya masih dalam pertanyaan
[ CITATION Wib16 \l 1057 ].
C. Kaitan Vitamin dan Mineral Terhadap Metabolisme
dan Enzim
1. Metabolisme dan Enzim TerhadapVitamin
a. Metabolisme dan Enzim Vitamin A
Metabolisme pada vitamin A khususnya pada
asam retionat berperan dalam Regulasi ekspresi
gen dan Diferensiasi Jaringan. Peran utama
vitamin A adalah mengontrol diferensiasi dan
pergantian sel. Asam all-trans-retionat dan asam
9-cis-retionat mengatur pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi jaringan, asam
retionat berikatan dengan reseptor di nucleus
yang mengikat elemen respons DNA dan
mengatur transkripsi gen spesifik [ CITATION Rod171 \l
1057 ].
Enzim yang terdapat pada Vitamin A yaitu
dalam tubuh fungsi utama vitamin A dilaksnakan
oleh retinol dan keduanya yaitu retinal dan asam
retionat. Retinol dan retinal dapat melakukan
interkonversi dengan adanya enzim
dehydrogenase atau redukase yang memerlukan

47
NAD atau NADP di dalam banyak jaringan [ CITATION
Isw06 \l 1057 ]
b. Metabolisme atau enzim Vitamin D
Vitamin D dimetabolime menjadi metabolit
aktif, kalsitriol, di hati dan ginjal. Kolekalsiferol,
baik yang disintesis di kulit maupun dari
makanan, mengalami dua kali hidroksilasi untuk
menghasilkan metabolit aktif. Ergokalsiferol dari
makanan yang diperkaya mengalami hidroksilasi
serupa untuk menghasilkan erkalsitriol. Di hati,
kolekalisiferol dihidroksilasi menjadi bentuk
turunan 25-hidroksi, yaitu kalsidio [ CITATION Rod171 \l
1057 ]
Enzim pada Vitamin D akan diektraksi oleh hati
dimana tersebut mengalami hidoksilasi pada
posisi 25 oleh enzim vitamin D3 yaitu
25hidroksilase. Selanjutnya dalam tubulus ginjal
mengalami hidroksilasi oleh enzim
25hidroksivitamin D3-1hidroksilase yaitu suatu
enzim mitokondria dan dapat pula mengalami
hidroksilasi pada posisi 24 oleh enzim mitokondria
[ CITATION Isw06 \l 1057 ]
c. Metabolisme atau enzim Vitamin E
Vitamin E tidak memiliki fungsi metabolic yang
jelas. Belum ada fungsi khas vitamin E yang
disepakati secara tegas. Vitamin ini berfungsi
sebagai antioksidan larut lipid di membran sel,
tempat banyak dari fungsinya dapat dilakukan
oleh antioksidan sinetik, dan penting dalam
mempertahankan fluiditas membrane sel.
Senyawa ini hanya memiliki peran (relative tidak

48
jelas) dalam pembentukan sinyal sel [ CITATION
Rod171 \l 1057 ].
Enzim pada Vitamin E yaitu pada Membran sel
terutama terdiri atas asam lemak jenuh ganda yang sangat mudah
dioksidasi oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini dapat
menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi membrane sel
[ CITATION Isw06 \l 1057 ]
ALTJGLTJG*
ALTJG+O2ALTJG:OO*
ALTJG:OO*+ALTJG:HALTJG:OOH+ALTJG
Reaksi ini dipercepat oleh kehadiran tembaga dan besi dan
dapat dicegah bila semua radikal bebas dapat dipunahkan oleh
antioksidan. Proses ini dimulai oleh radikal bebas OH* yang
mengikat satu hydrogen dari asam lemak-tidak jenuh
ganda/ALTJG:H, sehingga membentuk radikal proksil
(ALTJG:OOH*), yang kemudian bereaksi dengan ALTJG:H lain
hingga membentuk suuatu hidroksiperoksida (ALTJG:OOH) dan
suatu ALTJG* lagi. Bila Vitamin E tidak berhasil mencegah
pembentukan ALTJG:OOH dapat dilepaskan dari fosfolipida oleh
Enzim fosfolipase [ CITATION Isw06 \l 1057 ]
d. Metabolisme atau Enzim Vitamin K
Vitamin k dibutuhkan untuk membentuk
berbagai protein pembekuan darah. Vitamin K
ditemukan sebagai hasil penelitian terhadap
gangguan perdarahan, penyakit hemoragik pada
hewan ternak dan ayam yang diberi makan diet
bebas-lemak. Faktor yang hilang dalam makanan
hewan ternak mengandung dikumarol suatu
antagonis vitamin tersebut. Antagonis vitamin K
digunakan untuk mengurangi koagulasi darah
pada pasien yang berisiko mengalami thrombosis;

49
antagonis yang paling banyak digunakan adalah
warfarin [ CITATION Rod171 \l 1057 ].
Enzim pada vitamin K diperlukan dalam
pembentukan protein plasma protrombin yakni
suatu precursor ezim thrombin yang
mengkatalisis reaksi pengubahan fibrinogen
plasma darah menghasilkan protein fibrin yang
digunakan untuk mengumpalkan darah.[ CITATION
Nur17 \l 1057 ]
e. Metabolisme dan Enzim Vitamin B1
Vitamin B1 atau Tiamin berperan penting pada
metabolisme karbohidrat. Vitamin B1 atau Tiamin
memiliki peran sentral dalam metabolism
penghasil energy, dan khususnya metabolism
karbohidrat. Tiamin trifosfat memiliki peran dalam
hantaran saraf; hewan senyawa ini memfosforilasi
atau sehingga mengaktifkan kanal klorida di
membrane saraf [ CITATION Rod171 \l 1057 ].
Salah satu reaksi yang membutuhkan koenzim
tiamin pirofosfat adalah reaksi pengubahan
piruvat menjadi asetaldehida yang dikatalisis oleh
enzim piruvat dekarboksilase [ CITATION Nur17 \l 1057 ]
f. Metbolisme dan Enzim B2
Vitamin B2 atau Riboflavin berperan penting
dalam metabolism penghasil energy. Vitamin B2
atau Riboflavin menyediakan gugus-gugus reaktif
koenzim flavin mononukleotida (FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (FAD). FMN dibentuk oleh
fosforliasi riboflavin yang tergantung ATP,
sementara FAD disintesis oleh reaksi lebih lanjut
dengan ATP dengan gugus AMP yang dipindahkan
ke FMN [ CITATION Rod171 \l 1057 ]

50
Salah satu contoh reaksi yang membutuhkan
koenzim flavin nukleotida adalah reaksi
pengubahan suksinat menjadi fumarat melalui
pemindahan sementara dua atom hydrogen
kepada koensim FAD yang dikatalisis oleh enzim
golongan flavin dehydrogenase, yakni suksinat
dehydrogenase[ CITATION Nur17 \l 1057 ]
g. Metabolisme dan Enzim Niasin
Metabolimse niasin yaitu bukan suatu vitamin
sejati. Niasin ditemukan sebagai nutrient sewaktu
penelitian tentang pellagra dilakukan, niasin
bukan suatu vitamin sejati karena zat ini dapat
disintesis dalam tubuh dari asam amino esensial
trpitofan. Plagra disebabkan oleh defisiensi
triptofan dan niasin [ CITATION Rod171 \l 1057 ].
Salah satu contoh reaksi yang membutuhkan
koenzim Niklotinamida Adenin Dinukleotida (NAD)
adalah reaksi dehidrogenasi dari L-mlat
menggunakan koenzim dalam keadaan
teroksidasi, NAD+ untuk menghasilkan oksalosetat
dan koenzim dalam keadaan tereduksi, NADH.
Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim L-malat
dehydrogenase[ CITATION Nur17 \l 1057 ]
h. Metabolisme dan Enzim Vitamin B6
Vitamin B6 memiliki beberapa peran dalam
metabolism. Pridoksal fosfat adalah suatu
koenzim bagi banyak enzim yang terlebat dalam
metabolism asam amino, khusunya transaminase
dan dekarboksilasi. Vitamin ini juga merupakan
kofaktor glikogen fosforilase, dan gugus fosfat
untuk katalis. Selain itu B6 penting bagi kerja
hormone steroid. Pridoksal fosfat mengeluarkan

51
kompleks hormone resptor dari ikatan dengan
DNA dan menghentikan kerja hormone. Pada
defisiensi vitamin B6 terjadi peningkatan
kepekaan terhadap kerja estrogen, androgen,
kortisol, dan vitamin D konsenterasi rendah
[ CITATION Rod171 \l 1057 ].
Ssalah satu contoh reaksi yang membutuhkan
koenzim piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat
adalah reaksi transiminasi dari asam glutamat ke
asam asparat yang dikatalisis oleh ezim
transaminase[ CITATION Nur17 \l 1057 ]

i. Metabolisme dan Enzim Vitamin B12


Metabolisme B12 hanya ditemukan dalam
makanan yang berasal dari hewan. Absorpsi
vitamin B12 memerlukan dua protein
pengikat.istilah vitamin B12 digunakan sebagai
nama umum untuk kobalamin yaitu golongan
korinoid atau senyawa yang mengandung kobalt
yang memiliki cincin klorin.Defesisensi vitamin
B12 meneybabkan anemia pernisioasa [ CITATION
Rod171 \l 1057 ].
Salah satu contoh reaksi yang memerlukan
koenzim 5-deoksiadenosilkobalamin sebagai suatu
pemindah atom hydrogen dari satu atom karbon
ke atom karbon berikutnya sebagai pengganti
gugus alkil, hidroksil, karboksil, atau gugus amino
adalah reaksi pengubahan asam glutamate
menjadi asam beta metilasparat yang dikatalis
oleh enzim metilasparat mutase[ CITATION Nur17 \l
1057 ]
j. Metabolisme dan Enzim Asam Folat

52
Metabolisme Folat terdapat banyak bentuk
folat dalam makanan. Tetrahidrofolat adalah
pembawa unit satu karbon. Inhibitor metabolism
folat digunkan dalam kemoterapi kanker, obat
antibakteri dan antimalarial. Defisiensi folat
menyebabkan anemia mengaloblastik [ CITATION
Rod171 \l 1057 ]
Salah satu contoh reaksi yang memerlukan
asam tetrahidrofolat sebagai pembawa sementara
gugus 1-karbon adalah reaksi metilasi
deoksiuridilat menjadi deoksitimidilat sebagai
salah satu komponen DNA yang dikatalisis oleh
enzim dehidrofolat reduktase[ CITATION Nur17 \l 1057 ]
k. Metabolisme dan Enzim Biotin
Metabolisme Biotin adalah koensim untuk
enzim karboksilase. Biotin berfungsi
memindahkan karbondioksida dalam jumlah kecil
reaksi asetil KoA karboksilase, piruvat
karboksilase, propil KoA karboksilase dan
metilkrotonil KoA karboksilase. Defisensi biotin
dalam makanan tidak diketahui [ CITATION Rod171 \l
1057 ].
Salah satu contoh reaksi yang memerlukan
koenzim biostin adalah reaksi karboksilasi piruvat
menghasilkan oksaloasetat yang dikatalisis oleh
enzim piruvat karboksilase[ CITATION Nur17 \l 1057 ]
l. Metabolisme dan Enzim Asam Pantotenat
Metabolisme Asam pantotenat sebagai bagian
dari KoA dan ACP berfungsi sebagai pembawa
gugus asil. Asam pantotenat memiliki peran
utama dalam metabolism gugus aksil saat bekerja
sebagai gugus fungsional pantetein koenzim A

53
atau protein pembawa asil (ACP)[ CITATION Rod171 \l
1057 ].
Salah satu contoh reaksi yang membutuhkan
koenzim A sebagai pembawa sementara gugus
asil adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif piruvat
sementara gugus asil adalah reaksi dekaboksilasi
oleh enzim kompleks dehydrogenase
piruvat[ CITATION Nur17 \l 1057 ]
m.Metabolisme dan Enzim Vitamin C
Metabolisme vitamin C adalah koenzim untuk
dua golongan hidroksilase. Vitamin C atau asam
askorbat memiliki peran khusus dalam
hidroksilase yang mengandung tembaga dan
hidroksilase yang mengandung besi. Asam
askorbat atau vitamin C meningkatkan aktivitas
bekerja enzim lain, walapun kerja ini bukan kerja
reduksi yang efek nonenzim akibat aktivitasnya
sebagai agen pereduksi dan pemadam radikal
bebas [ CITATION Rod171 \l 1057 ].
Vitamin C atau asam askorbat berperan
sebagai koenzim dalam reaksi hidroksilasi
enzimatik residu prolin menghasilkan residu 4-
hidroksiprolin yang digunakan sebagai penstabil
heliks kolagen melalui tolakan eketrostatik antar
cincin pirolidin di rantai heliks kolagen yang sama
dan melalui ikatan hidrogen antar heliks kolagen.
Asam amino hidroksiprolin merupakan asam
amino turunan prolin yang dikatalisis oleh suatu
enzim prolil hidroksilase yang kerjanya
membutuhkan vitamin C atau asam askorbat
[ CITATION Nur17 \l 1057 ].
2. Matabolisme atau Enzim Terhadap Mineral

54
Banyak mineral penting tersebar luas dalam
makanan, dan kebanyakan orang yang mengonsumsi
diet campuran kemungkinan mendapatkan asupan
yang memadai. Jumlah yang dibutuhkan per hari
bervariasi, mulai dari beberapa gram untuk natrium,
kalium, beberapa gram untuk natrium, kalsium,
beberapa milligram per hari (misalnya, besi, seng),
sampai microgram per hari untuk unsur kelumit
[ CITATION Rod171 \l 1057 ]
Secara umum, defisiensi mineral terjadi jika makanan
yang dikonsumsi berasal dari satu daerah yang
tanahnya mungkin kekurangan beberapa mineral
(misalnya, yodium dan selenium, defisiensi keduanya
terjadi pada banyak daerah di dunia). Elemen mineral
anorganik yang memiliki fungsi dalam tubuh harus
tersedia dalam makanan. Jika asupannya tidak
mencukupi, akan terjadi defisiensi, dan jika berlebihan
dapat bersifat toksik[ CITATION Rod171 \l 1057 ].
Metabolisme mineral merupakan zat gizi yang
mempunyai sifat antioksidan yang dapat mencegah
timbulnya berbagai penyakit, seperti kanker [ CITATION
Est06 \l 1057 ]
Berikut Beberapa unsur pada mineral dalam yaitu :
a. Fosforus (P)
Enzim pada Fosporus yaitusebagai penyusun
koenzim contohnya pada koenzim A. Koenzim A
adalah kofaktor yang dikenal karena berperan dalam
sintesis dan oksidasi asam lemak serta oksidasi
asam piruvat dalam siklus sitrat. Sebagai kofaktor
reaksi oksidasi [ CITATION Nuf17 \l 1033 ].
b. Sulfur (S)
Enzim pada Sulfur sebagai koenzim pada
biosintesis cysteine dari serin tumbuhan dan hewan.
Sulfur untuk sintesis berasal dari metionin. Fungsi

55
utama sulfur sebagai unsur utama komponen asetil
KoA[ CITATION Nuf17 \l 1033 ].

c. Chlor (Cl)
Enzim pada Chlor yaitu fungsi chlor sebagai
mineral pada amylase. Menjaga tekanan osmotic,
asam basa, dan kadar air dalam tubuh [ CITATION
Nuf17 \l 1033 ]
d. Kalium (K)
Enzim pada kalium yaitu fungsi utama sebagai
penjaga potensial membrane. Potassium (K)
berfungsi sebagai kofaktor enzim piruvat kinase.
Enzim piruvat kinase berfungsi pada proses sintesis
glukosa [ CITATION Nuf17 \l 1033 ]
e. Magnesium (Mg)
Enzim pada magnesium sebagai kofaktor
enzim hexokinase, phosphor frucktokinase,
fosfogliseril kinase, dan pyruvate
carboxylase[ CITATION Nuf17 \l 1033 ]

56
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah yang telah di uraikan maka
penulis dapat menyimpulkan beberapa hal :
a. Vitamin adalah kelompok nutrient organik yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin adalah
nutrisi organic dengan fungsi metabolic penting, yang
umumnya dibutuhkan dalam jumlah sedikit pada
makanan karenia vitamin tidak dapat disintesis oleh
tubuh. Vitamin larut-lipid (A,D,E, dan K) adalah molekul
hidrofobik yang membutuhkan absorpsi lemak yang
normal untuk penyerapannya dan untuk mencegah
defisiensinya. Mineral dalam bidang ilmu biokimia atau
ilmu-ilmu lanjutannya ialah semua unsur kimia yang
terdapat di dalam jaringan hidup kecuali karbon,
hydrogen, oksigen dan nitrogen. Jika misalnya bahan
biologi dibakar, semua persenyawaan-persenyawaan
organik menjadi rusak, karbon berubah menjadi gas
karbon dioksida (CO2), hydrogen menjadi uap air dan

57
nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Kebanyakan dari
mineral akan tinggal dalam abu sebagai persenyawaan
organic yang sederhanan dimana terjadi penggabungan
sesamanya yaitu metal dengan non metal ataupun
penggabungan dengna oksigen sehingga terbentuklah
garm organic. Karena itu untuk mineral diberikan juga
nama bahan abu atau bahan anorganik
b. Klasifikasi, struktur, Sifat, dan Fungsi Vitamin yaitu
Vitamin dapat digolongkan menurut kelarutannya, yaitu
vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam
air terdiri dari Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin
K. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C (Asam
Askorbat), vitamin B1 (Tiamin), vitamin B2 (Riboflavin),
niasin (Nikotinat, nikotinamida), vitamin B5 (Asama
Pantotenat), vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal,
Piridoksamin), vitamin B12 (Kobalamin), Biotin dan
Asam Folat (Asam Pteroilglutamat). Yamg memiliki
bermacam sifat dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Klasifikasi, struktur, Sifat, dan Fungsi mineral yaitu
terdiri dari beberapa unsur yang memiliki sifat dan
fungsi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari
c. Kaitan Vitamin dan Mineral terhadap metabolism dan
enzim yaitu memiliki peran dan fungsi masing-masing
B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan, penulis mencoba


memberikan saran yaitu diharapkan agar kita sebagai
calon pendidik yaitu mahasiswa fakultas keguruan dan
ilmu poendidikan universitas mulawarman khsususnya
pendidikan kimia dapat memahami megenai vitamin dan
mineral.

58
59
DAFTAR PUSTAKA

Estien, Y. (2006). Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa


Analisis. Yogyakarta: Andi.

Iswari, S., Retno, & Yuniastuti, A. (2006). Biokimia. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Lehninger. (1982). Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Nurfitria, I., & Nadya Priskanauli. (2017). Mineral Makro. Jakarta:


Universitas Negeri Jakarta

Nurkhozin, M., & Mulyanti, S. (2017). Biokimia Enzim dan


Metabolisme Karbohidrat Untuk Mahasiswa MIPA dan
Kesehatan. Yogyakarta: Andi.

Rodwell, W. V. (2017). Biokimia Harper. Jakarta: EGC.

Wibawa, P. P. (2016). Bahan Ajar Mata Kuliah Biokimia


Metabolisme Mineral dan Air . Bali: Universitas Udayana.

Wulandari, E., & Hendarmin, L. A. (2017). Dasar-Dasar Biokimia.


Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai