Anda di halaman 1dari 23

MAK AL AH K O NS E P DAS AR NUT RI S I

DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI


TUGAS KULIAH GIZI DAN DIET

Dosen Pembimbing Dr. Hotmaida Siagian, SKM, M.Kes.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 / I-A


1. BUNGA PUTRI N. (14)
2. CHORINA NURUL (16)
3. EKA KURNIA S. (19)
4. ERLINDA KHOLIFATUL (22)
5. EXEL ONEALDI O. (24)
6. FARRA NADHIFA P. (26)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Konsep Dasar
Nutrisi" dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti mata kuliah Gizi dan Diet. Atas dukungan yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Hotmaida Siagian, SKM, M.Kes. selaku dosen pembimbing


mata kuliah Gizi dan Diet.
2. Bapak/Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi D3 Keperawatan
Sidoarjo.
3. Teman-teman sekelompok atas kerjasamanya dalam menyelesaikan
makalah ini.
4. Kedua orang tua kami, selaku pemberi semangat dan dukungan.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kami menyadari


sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Sidoarjo, 13 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ....................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi .................................................................. 3


2.2. Fungsi Nutrisi ........................................................................ 3
2.2.1 Vitamin ........................................................................ 4
2.2.2 Air ................................................................................ 11
2.2.3 Mineral......................................................................... 12
2.3. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Karbohidrat ............... 16
2.4. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Lemak ....................... 17
2.5. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Protein....................... 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 19


3.2 Saran ...................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Makanan adalah bahan-bahan yang mengandung zat gizi dan unsur-unsur
ikatan kimia yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat gizi sehingga
berguna bagi tubuh. Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.
Sebaliknya, jika makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami
kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu.
Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan
mengkonsumsi berbagai bahan makanan. Zat gizi atau nutrisi yaitu zat-zat
yang diperoleh dari bahan makanan yang telah dikonsumsi. Nutrisi memiliki
nilai yang sangat penting untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan
dan perkembangan dan digunakan sebagai sumber energi guna melakukan
kegiatan fisik sehari-hari.
Selain fungsi diatas, zat gizi yang diperoleh dari makanan tersebut juga
berfungsi dalam metabolisme tubuh. Metabolisme merupakan semua proses
biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme
(membangun) dan katabolisme (pemecah). Oleh karena itu pentingnya
pengetahuan tentang nutrisi pada makanan sangat diperlukan agar kita lebih
mengetahui kandungan apa di dalam makanan yang sedang kita konsumsi
tersebut dan apakah baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pada tubuh
kita.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
2. Apa fungsi dari nutrisi?
3. Bagaimanakah pengaturan pencernaan dan absorbsi vitamin?
4. Bagaimanakah pengaturan pencernaan dan absorbsi air?
5. Bagaimanakah pengaturan pencernaan dan absorbsi mineral?

1
1. 3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian nutrisi.
2. Mendeskripsikan fungsi dari nutrisi.
3. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi vitamin.
4. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi air.
5. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi mineral.

1. 4 Manfaat
Bagi Mahasiswa
1. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang pengertian dan fungsi
nutrisi.
2. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang pengaturan pencernaan dan
absorbsi pada vitamin, air, dan mineral.
3. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa akan hal baru yang belum
pernah diketahui sebelumnya.

Bagi Pembaca
1. Dapat mengetahui pengertian dan fungsi nutrisi.
2. Dapat mengetahui pengaturan pencernaan dan absorbs pada vitamin, air,
dan mineral.

Bagi Penulis

1. Dapat menambah wawasan penulis tentang pengertian dan fungsi nutrisi.


2. Dapat menambah wawasan penulis tentang pengaturan pencernaan dan
absorbsi pada vitamin, air, dan mineral.
3. Dapat menambah pengetahuan penulis akan hal baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan
energi, membangun dan memeihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan. Ada dua jenis nutrisi yakni:
1. Mikronutrisi.
Sesuai dengan namanya, mikronutrisi merupakan nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit dan hanya
berfungsi untuk mendukung metabolisme tubuh. Terdapat tiga
senyawa yang dapat dikategorikan sebagai nutrisi, yaitu vitamin,
mineral dan air.
2. Makronutrisi.
Makronutrisi merupakan kebalikan dari mikronutrisi. Nutrisi
ini biasanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar
karena sebagai sumber energi. Makronutrisi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga senyawa, yaitu karbohidrat, protein
dan lemak.

2.2.Fungsi Nutrisi
Berdasarkan fungsinya, zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Sebagai sumber energi.
Zat gizi yang termasuk sebagai sumber energi yaitu
karbohidrat, lemak, protein. Oksidasi zat ini akan digunakan
untuk aktivitas tubuh. Jumlahnya pun paling besar dalam bahan
pangan.
2. Sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan zat tubuh.
Zat gizi yang termasuk di dalamnya antara lain : protein,
mineral, dan air. Fungsinya adalah untuk membentuk sel-sel

3
baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Zat ini juga
disebut juga dengan zat pembangun.
3. Sebagai pengatur zat tubuh.
Zat yang termasuk di dalamnya adalah protein, mineral, air,
dan vitamin untuk mengatur proses tubuh. Fungsi protein
sebagai pengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai
pemelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi penangkal
organisme infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke
dalam tubuh.
2.2.1 Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme
dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Terdapat 13 jenis vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan
B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat
penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin
ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan
suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat


pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak
mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

Vitamin terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda,


yaitu :

4
1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan
indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan
sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini
bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari,
dan udara. Vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan,
sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning),
dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan
kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan rabun
senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, dan penurunan
daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat
menyebabkan keracunan.Penyakit yang dapat ditimbulkan
antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering
bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi
akut, hal ini dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya
pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber
vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting
dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal
pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim
yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).

5
Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan,
dan sayur-sayuran hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1
juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila
terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga
dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita
perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging,
susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan
inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
4. Vitamin B2.
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting
dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh,
vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim
flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan
flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi
bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga
berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran
segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya
dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan
sariawan.

6
5. Vitamin B3.
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin.
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme
karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme
lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki
peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai
jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan
vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin
yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat
beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan
kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem
pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
6. Vitamin B5.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam
reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan
vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis
metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi
makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah
menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan
otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat
ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani,
mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan
nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti
halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.

7
7. Vitamin B6.
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah
piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi
pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu
senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak,
seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini
juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi
antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap
antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.
Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam
beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
8. Vitamin B12.
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis
vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan
dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.
Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang
baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah),
mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

9. Vitamin C.

8
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan
manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin
C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi,
tulang, dan jaringan penyokong lainnya.Vitamin C
merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar
lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker,
dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam
menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam
tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam
penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah
berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat
menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan,
dan rusaknya sel darah merah.
10. Vitamin D.
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin
yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain
ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin
ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya
matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah

9
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak
normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan
X.Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan.Penyakit lainnya
adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan
fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini
biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami
diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan
dehidrasi berlebihan.
11. Vitamin E.
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan
berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit,
mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini
juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E
banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh,
antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.
12. Vitamin K.
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan
sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di
dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi
luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan

10
sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu,
kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan
sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik
bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
2.2.2 Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan zat gizi
yang dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan
kehidupannya memerlukan air untuk minum. Manusia tidak bisa
hidup tanpa minum air akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-
minggu tanpa makan sehingga air sangat penting bagi
keberlangsungan kehidupan manusia (Fauziah, 2011).
Tubuh manusia terdiri dari 80% komposisi air yang memegang
peranan penting dalam kinerja organ-organ tubuh. Organ-organ yang
berperan penting dalam hubungannya dalam kinerja air adalah otak
manusia yang tersusun atas 75% air, darah yang tersusun atas 82%
air, jantung tersusun atas 75% air, paru-paru tersusun atas 86% air
dan ginjal yang tersusun atas 83% air. Inilah yang menyebabkan air
merupakan komponen zat gizi kedua yang paling penting setelah
oksigen (Muyosaro, 2012). Secara ilmiah, air bisa diartikan sebagai
sebuah senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2
(hidrogen) yang berikatan dengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian
menghasilkan senyawa air (H2O).
Air sangat penting bagi manusia dan mengatur semua
metabolisme agar berjalan dengan baik sehingga tubuh perlu
keseimbangan dalam mengkonsumsi air minum. Konsumsi air
minum yang tidak diimbangi akan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi
adalah kehilangan cairan dalam tubuh dimana air lebih banyak keluar
dibanding pemasukan. Dehidrasi dapat menyebabkan efek negatif
pada tubuh yang berpengaruh pada ginjal dan dapat meningkatkan
metabolisme tubuh.
Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut :

11
1. Memperlancar sistem pencernaan.
Apabila kebutuhan cairan didalam tubuh terpenuhi,
maka akan terhindar dari konstipasi karena cairan dalam
proses pencernaan, selain itu dapat membantu penyerapan
nutrisi yang juga berfungsi untuk membentuk massa
kotoran manusia.
2. Mencegah penyakit jantung.
Menurut studi yang dikemukakan oleh Amirican
Journal of Epidemiology orang yang sudah terbiasa minum
air putih lebih dari 5 gelas pada setiap harinya mengalami
penurunan resiko sebesar 41 persen akibat penyakit
jantung.
3. Mengeluarkan racun dalam tubuh.
Dengan mengkonsumsi air putih sesuai yang
dibutuhkan oleh tubuh perhari, maka racun yang terdapat
dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urine atau keringat.
4. Menjaga berat badan tubuh.
5. Mencegah penyakit batu ginjal.
2.2.3 Mineral
Mineral ialah zat gizi yang dibutuhkan manusia guna
mendukung proses tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam
jumlah yang sedikit atau kecil.Mineral mempunyai komposisi unsur
murni dan juga garam sederhana yang sangat kompleks dengan
beberapa jenis bentuk hingga ribuan bentuk. Dalam mendefinisikan
arti mineral, ada banyak sekali tergantung dari mana memandang
pengertian dari mineral itu sendiri, dapat dari ilmu farmasi atau ilmu
geologi.

Mineral merupakan sebuah substansi anorganik yang diperlukan


tubuh dalam jumlah yang kecil guna berbagai fungsi tubuh. Vitamin
berbeda dengan mineral, hal ini karena vitamin merupakan senyawa
yang terdiri dari berbagai unsur seperti : karbon, hidrogen, oksigen.

12
Mineral merupakan unsur kimia individu. Mineral tidak dapat
rusak. Kandungan mineral dari berbagai jenis makanan biasanya
disebut “abu”, hal ini karena mineral ialah produk yang tersisa dari
makanan setelah seluruh makanan tersebut dihancurkan pada suhu
yang tinggi atau didegradasi oleh bahan kimia. Pada tubuh manusia,
mineral membentuk sekitar 4 persen dari berat badan orang dewasa.

Berikut fungsi mineral :


1. Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga
saraf.
2. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3. Menghasilkan berbagai jenis enzim.
4. Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta
proses faal dalam tubuh.
5. Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang
terjadi dalam tubuh.
6. Kontraksi pada otot serta respon saraf.
7. Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja
sistem enzim.
8. Membantu dalam pembuatan antibodi.
9. Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
10. Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
11. Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
12. Menjaga kesehatan tulang.
13. Menjaga fungsi otak.
14. Mencegah nyeri otot.
15. Berperan dalam proses pembangunan sel.
16. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari,


mineral dapat dibagi menjadi 3 jenis, antara lain :

1. Major Minerals

13
Major Minerals atau mineral utama ialah mineral
yang dibutuhkannya dalam jumlah yang cukup banyak
yaitu sekitar lebih dari 100 mg termasuk diantaranya
magnesium, kalsium, kalium, fosfor, sulfur, natrium, dan
klorida.
2. Trace Minerals
Trace Minerals dibutuhkan pada tingkat sekitar
kurang dari 100 mg per hari. Terdapat 9 jenis mineral
yang termasuk dalam kategori ini, antara lain : zat besi,
fluoride, mangan, seng, yodium, selenium, tembaga,
molibdenum, dan kromium.
3. Ultratrace Minerals
Ultratrace Minerals ialah mineral yang ditemukan
pada tubuh manusia, namun jumlah kebutuhan mineral
jenis ini tidak diketahui. Ini termasuk arsenik, nikel,
silikon, boron, serta vanadium.

Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh

1. Kalsium
Kalsium merupakan salah satu mineral yang sangat
penting serta yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Kalsium berfungsi untuk membantu dalam
pembentukan tulang dan gigi serta juga diperlukan dalam
proses pembekuan darah, transmisi sinyal sel saraf, serta
kontraksi otot. Kalsium dapat membantu mencegah
osteoporosis dan kekurangan kalsium dapat
menyebabkan osteoporosis. Dari semua kalsium yang
terdapat pada tubuh manusia, 99 persen terletak di tulang
dan gigi. Kalsium juga berperan guna menurunkan
tekanan darah serta juga terbukti dalam mengurangi
resiko penyakit kardiovaskuler yang terjadi pada wanita.

2. Fosfor

14
Fosfor merupakan mineral yang sering ditemukan
dalam berbagai jenis makanan termasuk produk dari
olahan susu dan daging. Fosfor sangat penting guna
membuat tulang dan gigi menjadi kuat dan menjaga
kesehatan fungsi saraf. Fosfor adalah bagian dari
kerangka struktural molekul biologis contohnya DNA
dan RNA. Sel-sel hidup juga memakai fosfor dalam
transportasi seluler.

3. Potasium
Potasium merupakan mineral yang membantu dalam
mengatur fungsi kerja jantung, tekanan darah, serta saraf,
dan aktivitas kerja otot.

4. Sodium
Sodium merupakan elemen dan juga komponen
elektrolit serta garam yang membantu dalam mengatur
keseimbangan cairan sel.

5. Zat besi
Zat besi ialah sebuah trace element yang penting dan
dibutuhkan dalam produksi hemoglobin, komponen sel
darah merah yang kemudian membawa oksigen kepada
seluruh tubuh. Orang yang kekurangan zat besi akan
mudah merasa lelah, hal ini karena tubuh mereka
kelaparan oksigen. Besi merupakan bagian dari
mioglobin, yang berfungsi untuk membantu menyimpan
oksigen di otot.

6. Magnesium
Magnesium merupakan logam putih yang lentur yang
cukup permanen di udara kering namun berkarat apabila
di udara lembab. Ion magnesium penting bagi semua sel

15
makhluk hidup. Sekitar lebih dari 300 enzim
memerlukan ion magnesium. Magnesium diperlukan
karena digunakan dalam pembentukan protein, tulang,
sel-sel baru, mengaktifkan vitamin B, asam lemak,
merelaksasi otot, membekukan darah, serta membentuk
adenosin trifosfat atau ATP. Produksi dan juga
penggunaan insulin membutuhkan magnesium.

7. Natrium
Natrium merupakan mineral yang ditemukan pada
tubuh manusia dan dalam berbagai jenis makanan.
Natrium adalah nutrisi yang sangat penting dalam
mempertahankan volume darah, mengatur
keseimbangan air dalam tiap sel, serta menjaga fungsi
saraf.

2.3.Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Vitamin


Proses pencernaan vitamin tergantung pada sifat-sifat vitamin itu
sendiri. Berdasarkan sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam air.
Terdiri dari vitamin B kompleks dan C, dimana vitamin ini
mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, kadang-
kadang sulfur, dan karbondioksida. Dalam proses penyerapannya,
vitamin yang larut dalam air akan memasuki sistem pembuluh darah
secara langsung (diserap oleh vena porta) setelah diserap oleh
dinding usus. Dalam hal ini, terkecuali vitamin B12, karena dalam
proses penyerapannya, vitamin B12 membutuhkan
pengantar/pembawa berupa protein.
2. Vitamin yang larut dalam lemak.
Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K, dimana vitamin ini hanya
mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Vitamin ini
diserap secara tidak langsung, yaitu melalui sistem limfatik dan pada
uumnya membutuhkan pengantar berupa protein.

16
2.4.Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Air
Profesor francois peronnet dari universitas montreal, kanada
memaparkan bahwa dalam tubuh seseorang air akan melewati 3 proses yang
penting yaitu penyerapan, penyaluran dan akan diperbaharui. Saat akan
memasuki organ dan sistem organ pencernaan air akan melewati pembuluh
kapiler dan darah sehingga tahap selanjutnya akan masuk kedalam sel sel
darah. Dalam proses masuk kedalam sel air akan membutuhkan kisaran
waktu 5 menit sampai 10 menit tapi normalnya 5 menit. Air tersebut akan
tersebar dalam sel sehingga dia akan menyebar dan bisa disalurkan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Dan juga air akan berada dalam
tubuh selama 10 sampai 50 hari dan akan dikeluarkan setelahnya. Setelah
itu, air membantu jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Saat air
sampai di paru-paru, akan terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Proses selanjutnya, terjadi pada organ hati. Pada tahap ini, air akan
membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Setelah 10
atau lebih maka air akan disekresikan baik dari keringat uap pernafasan atau
urine.
Dalam pembentukan urin maka akan melewati 3 tahapan penting
yaitu filtrasi, reabsorbsi serta augmentasi.
a. Filtrasi: terjadi di malphigi, plasma darah dan zat terlarut didalamnya
disaring oleh glomerulus didalam malphigi dan setelah disaring darah
akan keluar melalui fenarinalis hasil saringan akan masuk kedalam
kapsula bowmen. Harus diingat bahwa hasil filtrasi dari gromerulus dan
kapsula bowmen disebut dengan urine primer (fitrat gromerulus). Urine
primer masih bermamfaat bagi tubuh dan zatnya hampir sama dengan
cairan kapiler sel. Zat zat tersebut seperti air, glukosa, asam amino, dan
ion anorganik.

b. Reabsorbsi: urin primer mengalami tahap ini dalam tubulus kontortuss


proksimal dan lengkung henle. Proses ini dilakukan oleh sel epitelium
di tubulus ginjal. Banyaknya zat yang diarbsobrsi tergantung kebutuhan
tubuh yang diinginkan. Zat zat yang diabsorbsi itu seperti glukosa, asam

17
amino, garam dan masuk kesekitar pembuluh darah disekitar tubulus.
Hasil dari tahap ini disebut dengan urin sekunder. Urin sekunder akan
memasuki lengkungan henle dan terjadilah osmosis sehingga volume
urin sekunder menipis dan lebih pekat

c. Augmentasi (pengumpulan) terjadi pada tubulus kontortus distal. Darah


akan mengeluarkan zat zat sisa seperti keratinin, K+ DAN lainnya.
Sehingga ph darah akan normal. Selain itu disini akan ditambahkan pula
zat dari organ lain seperti bilirubi sebelum akhirnya terbentuk Dan
terlihat hasil akhir dari proses ini adalah urine asli dengan sedikit
kandungan air.
Urin asli adalah yang mengandung zat seperti urea, asam amino dan zat
sisa yang tidak dibutuhkan lagi serta racun racun dalam tubuh. Urine
akan menuju kepada tubulus kolektivus sebelum dibawa ke pelvis.
Setelah sampai di pelvis akan di arahkan langsung menuju kantung
kemih (vesika urinaria) melalui uretra.

2.5.Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Mineral


Penyerapan mineral penting bagi tubuh didapat lebih mudah, karena
mineral umumnya larut dalam air sehingga mudah diserap melalui dinding
usus. Pada penyerapan mineral berlaku penyerapan secara selektif, contoh:
zat besi dalam bentuk ferro lebih mudah diserap daripada ferri.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nutrisi adalah ikatan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan


energi, membangun dan memeihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan. Nutrisi berfungsi sebagai sumber energi, sebagai pertumbuhan
dan pemeliharaan zat tubuh, serta sebagai pengatur zat tubuh.

Proses pencernaan vitamin tergantung pada sifat-sifat vitamin itu


sendiri. Berdasarkan sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.

Profesor francois peronnet dari universitas montreal, kanada


memaparkan bahwa dalam tubuh seseorang air akan melewati 3 proses
yang penting yaitu penyerapan, penyaluran dan akan diperbaharui. Saat
akan memasuki organ dan sistem organ pencernaan air akan melewati
pembuluh kapiler dan darah sehingga tahap selanjutnya akan masuk
kedalam sel sel darah.

Penyerapan mineral penting bagi tubuh didapat lebih mudah, karena


mineral umumnya larut dalam air sehingga mudah diserap melalui dinding
usus. Pada penyerapan mineral berlaku penyerapan secara selektif,

3.2 Saran
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat
memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Kartasapoetra. 2010. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas


Kerja). Jakarta : Rineka Cipta

Mardalena, Ida. 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta :


Pustaka Baru

https://www.idpengertian.com/pengertian-air/

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.polsri.ac
.id/1954/3/Bab%25202.pdf&ved=2ahUKEwiGhNes_4TnAhV67XMBHVr9B9gQ
FjAOegQIAxAB&usg=AOvVaw2MroV3XF-
bXC_ezocTQusv&cshid=1579072201799

https://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian_mineral_fungsi_mineral.html?
m=1/

https://www.dictio.id/t/bagaimana-perjalanan-air-di-dalam-tubuh/110212/2

20

Anda mungkin juga menyukai