Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“KOMUNIKASI PADA TINGKAT USIA SEKOLAH”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. Magred Hetharia
2. Maria Paskalia Midalen
3. Naufal Shofiyyulloh MR
4. Niko Febriantoro
5. Seli Stellamaris Tukan
6. Taufik Sudaryanto
7. Yolanda Salisa Awaki

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT MARTHEN INDEY
JAYAPURA
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
rahmat dan karunia-Nya kami telah dapat menyusun makalah ini yang berjudul
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tim penyusun mengalami banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Perkuliahan Komunikasi, yaitu Ibu Hilda N. Kondoy, S.ST., MPH yang telah
membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi
maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila
ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
seperjuangan khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) nantinya.

Jayapura, 25 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
BAB II ISI
2.1. Pengertian Komunikasi........................................................................ 2
2.2. Komunikasi Pada Tingkat Usia Sekolah ............................................. 3

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 6
3.2. Saran .................................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Melihat perkembangan dunia keperawatan saat ini yang semakin pesat
tidak jarang kita melihat perawat yang beretika tidak, sesuai salah satunya
mengenai cara berkomunikasi pada klien yang tidak memperhatikan faktor
umur sehingga beberapa klien sering menganggap perawat bekerja secara
semberono .
Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam
menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang
selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan
keperawatan
Dampak dari komunikasi dengan kekerasan terhadap anak-anak adalah
hilangnya fitrah kelembutan. Berdasarkan pengalamannya, anak yang terbiasa
dengan kekerasan, sejak kecil sudah terlihat. Karena terbiasa dengan
kekerasan, ia pun akan membutuhkannya setiap kali akan melakukan sesuatu.
Hal itu terjadi karena fitrah kelembutannya sudah melemah. Komunikasi
dengan kekerasan juga akan membuat anak tidak memiliki keberanian untuk
mengungkapkan pendapatnya.

1.2. Tujuan Penulisan


Mengetahui tentang komunikasi pada usia tingkat sekolah (7-12 tahun)

1
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Komunikasi


Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris
“communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari
bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam katacommunis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau
‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam
pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu
merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi
manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies—respond to and create
messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi
manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu
hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Dalam kata communis terdapat makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal. Komunikasidapat terjadi jika ada persamaan antara
penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.
Pengertian Komunikasi Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI terbitan Balai Pustaka, 2002), komunikasi
adalah: (1) Pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih

2
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak. (2).
Perhubungan.

2.2. Komunikasi Pada Tingkat Usia Sekolah (7-13 tahun)


Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan
kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang
besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan
kemampuan anak membaca disini sudah muncul, pada usia ke delapan anak
sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah tetap
masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak yaitu
menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang
menjadi ketidak jelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui pada usia
ini keingin tahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu
sangat tinggi.
Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari
suatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam
sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif .
Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga
hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang
selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan
keperawatan.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan
anak, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menum-
buhkan kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung
berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang
sedang berada di samping anak.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat
mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita,
tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang
akan disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun
gambar.

3
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini
ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima.
4. Biblioterapi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk
mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah
yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak.
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan
meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai
keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat
menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.

Tugas perkembangan anak usia sekolah:


a. Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari
b. Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
c. Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
d. Belajar bergaul dengan teman sebaya
e. Mengembangkan keterampilan dasarmembaca, menulis,
berhitung
f. Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita.

Prinsip komunikasi pada anak usia sekolah (usia 5-12 tahun)


1. Anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu namun
tidak membutuhkan pengesahan
2. Anak tertarik pada aspek fungsional objek dan kegiatan (apa
yang terjadi dan kenapa hal itu terjadi)
3. Anak memperhatikan integritas tubuh
4. Anak harus diizinkan untuk memanipulasi perlengkapan
5. Anak memahami kejelasan sederhana dan
mendemonstrasikannya
6. Anak harus diizinkan untuk mengekspresikan takut dan
keheranan.

4
Strategi komunikasi dengan anak usia sekolah
1. Mengembangkan pemahaman sesuai dengan usia anak
2. Menyampaikan rasa hormat dan keaslian(fakta)
3. Menilai dan menggunakan kosakata yang mudah atau akrab
pada tingkat usia
4. Menilai kebutuhan anak dalam hubungan untuk situasi
mendadak
5. Menilai kapasitas anak untuk berhasil menghadapi perubahan
6. Menggunakan komunikasi nonformal dan alternative untuk
verbalisasi
7. Mengembangkan kegiatan melalui pemikiran yang jujur dan
konsisten
8. Menginterpretasikan, syarat-syarat, nonforbal, dan kembali
kepada anak secara lisan
9. Menggunakan humor dan aktif mendengar untuk menjalankan
hubungan yang baik
10. Menggunakan kalimat tidak langsung dalam teknik komunikasi
11. Menggunakan perangkat komunikasi tambahan alternative bagi
anak dengan keahlian khusus (missal: bahasa isyarat).

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Komunikasi pada dasarnya harus memperhatikan kematangan orang atau klien
yang diajak berbicara berdasarkan tingkatan usia, dalam hal ini yaitu
kesempurnaan indra, kesempurnaan dan kematangan otak , kematangan
psikologi sehingga pada akhirnya kita dapat menyesuaikan gaya bahasa,
tekanan suara, dan jenis bahasa yang kita gunakan.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah, sopan,
dan mampuh menempatkan diri terhadap orang yang diajak berkomunikasi,
dengan melihat tingkatan usia, sosial, latar belakang,dan budayanya.

Anda mungkin juga menyukai