Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Penerapan Komunikasi berdasarkan Tingkat Usia dan


Tingkat Sosial

Disusun Oleh :
Nama : Rahmatul Jannah
NIM : 17. 20. 2792

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa


Tahun Ajaran 2017/2018

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Gambut, 08 Juli 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
A. Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun) .................................................................. 2
B. Komunikasi Pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun) .............................................. 4
C. Komunikasi Usia Sekolah (7-13 tahun) ........................................................... 5
D. Komunikasi Pada Usia Remaja........................................................................ 7
E. Komunikasi pada masa dewasa ...................................................................... 8
F. Komunikasi Pada Lansia ................................................................................. 8
G. Komunikasi Pada Keluarga dan Kelompok (SOSIAL)..................................... 10
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah bagian penting dari kehidupan. Manusia


melakukan komunikasi sepanjang rentang kehidupannya, yaitu semenjak
bayi dalam rahim ibu sampai lansia dan bahkan sampai menjelang ajal.
Sejak dalam rahim/kandungan anak berkomunikasi dengan ibunya dengan
cara menendang dan melakukan pergerakanpergerakan secara teratur. Ibu,
ayah, atau kakak berkomunikasi dengan bayi yang ada dalam kandungannya
melalui elusan atau kecupan lembut pada perut ibu, dan panggilan lembut
dekat perut ibu.

Penerapan komunikasi pada berbagai tingkat usia, meliputi bayi dan


anak, remaja serta dewasa dan lansia memerlukan pengetahuan dan
pemahaman khusus. Hal ini sangat penting terkait dengan tugas-tugas Anda
dalam melakukan asuhan keperawatan dalam semua rentang usia dan
rentang sosial.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penerapan Komunikasi berdasarkan Tingkat Usia ?

2. Bagaimana Penerapan Komunikasi berdasarkan Tingkat Sosial ?

C. Tujuan

Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan komunikasi pada semua


tingkat usia mulai bayi dan anak, remaja, dewasa dan lansia sebagai
individu, serta tingkat sosial pada keluarga dan kelompok.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun)


Komunikasi pada bayi umumnya dilakukan dengan melalui
gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi efektif ,
disamping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non verbal .
Selain melakukan komunikasi seperti di atas terdapat cara
komunikasi yang efektif pada bayi yakni dengan cara menggunakan
komunikasi non verbal dengan tekhnik sentuhan seperti mengusap ,
menggendong, memangku, mencium dan lain- lain. Perkembangan
komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat
sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan berespons
untuk mengeluarkan suara-suara bayi.
Tingkat perkembangan indra pada bayi :
a. Penglihatan
Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembang sempurna
sehingga penglihatannya masih kabur. Dalam usia satuminggu, anak
telah mapuh merespon cahaya. Pada usia ini, kemampuan koordinasi
otot mata bayi mulai tampak sehingga ia mampu menangkap gerak
benda yang digerakan di sekitar matanya dan mengedipkan matanya
terhadap sinar yang terang dan suara. Pada usia minggu ke delapan
dimana bayi sudah mampu untuk melihat objek atau cahaya, kemudian
pada minggu kedua belas sudah mulai melakukan tersenyum dan ia
mampuh melihat objek dengan jelas dalam jarak relatif jauh.pada usia
enam bulan bayi telah mampu mengidentifikasi warna, mampu melihat
beberapa gambar yang terdapat dalam buku.
b. Pendengaran
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai
hari ketiga sampai ketuju bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara
dari lingkungannya. Dalambeberapa hari, bayi telah mampuh
membedakan berbagai suara misalnya membedakan suara ibunya dari
suara orang lain.

2
Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan
kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun
pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal seperti ba-
ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke sepuluh bayi sudah bereaksi
terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir tahun pertama bayi
sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga
kata.
c. Perabaan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitiv terhadap segala
sentuhan, tekanan dan suhu.
d. Penciuman dan pengecapan
Hidung dan lidah merupakan indra yang cukup peka pada bayi,
sehingga ada kalanya bayi menolak makanan, dan mereka dapat
menentukan bau susu ibunya dan merespon terhadap bau susu tersebut
dengan menoleh kearah ibunya. Seiring peningkatan usia, kemampuan
penerimaan rangsang suara juga berkembang sehingga sejak usia tiga
bulan, komunikasi dengan bayi mulai dapat dilakukan dengan
menggunakan bahasa.
e. Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga
bentuk, yang lebih dikenal sebagai “bentuk prawicara” (prespeech
forms), yaitu: menangis, merengek, dan gerak gerik. Komunikasi
dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan dan
belaian, ciuman (taktil) ataupun gerakan.
Tujuan berkomunikasi dengan bayi, yaitu :
1. Memberi rasa aman pada bayi.
2. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan melatih bayi
mengembangkan kemampuan bicara , mendengar, dan menerima
rangsangan.

3
B. Komunikasi Pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)
Masa prasekolah atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat
anak berusia 2-6 tahun. Pada masa ini, anak mulai mandiri,dan
mengembangkan keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang
lain.
Pada usia ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu
apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk
menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada
suara , bicara lambat jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan
pengarahan sederhana, hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti
kata-kata “jawab dong” mengalihkan aktivitas saat komunikasi,
memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak
komunikasi dimana kita berkomunikasi dengan anaksebaiknya mengatur
jarak, adanya kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi
langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan.
Anda dapat membicarkan aktifitas bermainya, kemampuan makan
mereka dan sebagainya.pada masa ini anak ingin di tanyai tentang hal-hal
yang telah mereka lakukan. Salahsatu karir komunikasi pada anak ini adalah
bahwa sebagian anak mengalami “stranger anxiety” yaitu bahwa anak
menjadi cemas dan takut bila berhadapan dengan orang yang tidak
dikenalnya. Pada situasi ini anak akan sangat sensitip terhadap berbagai
bentuk perilaku orang yang tidak dikenalnya baik secara perbal maupun non
perbal.
Adakalanya, perilaku dan gerak gerik yang dilakukan orang lain
sangat diperhatikannya untuk mengambil kesimpulan, apakah orang
tersebut mengancam integritas dirinya atau tidak. selain itu, anak juga
mengalami peningkatan kecemasan bila ia mendengar informasi yang
membingungkan atau tidak diketahuinya.
Anak menjadi terancam dengan komunikasi yang dilakukan
mankalah ia merasa gagal mendeskripsikan pesan yang diterimanya untuk
itu dalam penerapan komunikasi hendaknya gunakan kata-kata yang

4
sederhana, kalimat yang pendek, pengurangan kata yang familier dan
memberi keterangan dengan penjelasan yang konkrit.
Dalam pengembangan komunikasi pada anak, perlu diperhtikan
tidak hanaya diperhatikan pesan yang diucapkan saja, tetapi juga
memperhatikan situasi nonverbal yang disampaikan.
Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
 Belajar membedakan jenis kelamin
 Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang
sederhana
 Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman
bermain, orang tua, saudara
 Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara
benar dan salah
 Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
 Belajar bergaul dengan teman-temannya
 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan komunikasi pada masa prasekolah
 Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
 Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan
psikomotor
 Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam
melakukan hubungan dengan orang lain
 Mengembangkan konsep diri
C. Komunikasi Usia Sekolah (7-13 tahun)
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan
kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang
besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan
kemampuan anak membaca disini sudah muncul, pada usia ke delapan anak
sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah
tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak yaitu

5
menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang
menjadi ketidak jelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui pada
usia ini keingin tahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek
tertentu sangat tinggi.
Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari
suatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam
sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif
. Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga
hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang
selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan
keperawatan.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan
anak, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak
dalam menum-buhkan kepercayaan diri anak, dengan
menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan
orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada
anak dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali
dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai
dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan
melalui tulisan maupun gambar.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi,
melalui ini ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat
diterima.
4. Biblioterapi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan
untuk mengekspresikanperasaan, dengan menceritakan isi buku

6
atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan
kepada anak.
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan
anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat
diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan
tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat
itu.
Tugas perkembangan anak usia sekolah:
 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari
 Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
 Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Mengembangkan keterampilan dasarmembaca, menulis,
berhitung
 Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita.
D. Komunikasi Pada Usia Remaja
Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih
positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan
anak menjadi dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini
adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya , hindari beberapa
pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam
komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan
masa transisi dalam bersikap dewasa.
Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun =
masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir.
Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:
 Menerima keadaan diri sendiri.

7
 Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan
teman sebaya dari kedua jenis kelamin
 Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar
hidup sesuai dengan keadaan ibu
 Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain
 Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam
masalah ekonomi dan keuangan
 Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.
E. Komunikasi pada masa dewasa
Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa dengan
mengembangkan komunikasi sebagai media transfer informasi komunikasi
pada dewasa mengalami puncaknya karena kematangan fisik, mental, dan
kemampuan sosial mencapai optimal peran dan tanggung jawab serta
tuntutan sosial telah membentuk orang dewasa melakukan komunikasi
dengan orang lain.
Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada masa dewasa telah
mencapai tahap optimal, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Materi komunikasi pada masa ini adalah :
1. Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi kerja, dan
transaksi kerja.
2. Kegiatan kerumahtanggaan : pembagian tugas dalam
keluarga, pendidikan terhadap anak, pemenuhan/pengaturan
terhadap kegiatan sosial ekonomi.
3. Kegiatan professional : pembagian kerja, transakai.
4. Kegiatan social : hubungan sosial, peran dan tugas sosial.
F. Komunikasi Pada Lansia
Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi dengan
individu lain karena lansia itu pada dasarnya unik .
Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat mengalami
penurunan akibat penurunan fungsi berbagai sistem organ, seperti
penglihatan, pendengaran, wicara, dan persepsi. Semua ini menyebabkan

8
penurunan kemampuan lansia menangkap pesan atau infomasi dan
melakukan transfer informasi. Penurunan kemampuan melakukan
komunikasi berlangsung bertahap dan bergantung pada seberapa jauh
gangguan indra dan gangguan otak yang dialami lansia.
Gangguan ingatan (demensia) berdampak pada penerimaan dan
pengiriman pesan. Dampak pada penerimaan pesan,antara lain : lanjut usia
mudah lupa terhadap pesan yang baru saja diterimanya,kurang mampu
membuat kordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteks yang
menyertai,dan bahkan salah menangkap pesan.
Sedangkan dampak dimensia terhadap pengiriman pesan,antara lain:
lansia kurang mampu membuat pesan yang bersifat kompleks,bingung pada
saat mengirim pesan,dan pesan yang disampaikan salah.
Gangguan ingatan (demensia) berdampak pada penerimaan dan
pengiriman pesan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia
antara lain:
a. Perubahan fisisk lansia seperti pendengaran.
Gangguan pendengaran menyebabkan lansia hanya dapat
mendengar suara yang relatif keras dan pada tempo suara yang
lebih lambat.
b. Normal Agging Process
c. Perubahan social
d. Pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia adalah :
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu waktu

9
9. Awali percakapan dengan topic sederhana
10. Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11. Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12. Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

G. Komunikasi Pada Keluarga dan Kelompok (SOSIAL)


Pengertian keluarga ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu keluarga
secara struktural, fungsional, dan transaksional). Sementara itu, pengertian
kelompok adalah sekumpulan individu yang cukup kecil untuk
berkomunikasi dengan relatif mudah, yaitu para anggota saling
berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan
memiliki semacam organisasi atau struktur di antara mereka.
Keluarga di masyarakat merupakan satu kesatuan anggota yang
hidup bersama dan berkelompok yang didasarkan pada hubungan
persaudaraan atau hubungan darah. Keberhasilan dalam keluarga/kelompok
sangat ditentukan dari pola komunikasi dan interaksi yang terjalin di antara
mereka.
Keluarga merupakan satu kesatuan yang ciri-cirinya, yaitu
antaranggota keluarga mempunyai hubungan yang intim dan hangat, face to
face, kooperatif, dan anggota keluarga memperlakukan anggota yang lain
sebagai tujuan, bukan alat untuk mencapai tujuan. Sementara itu,
karakteristik kelompok seperti berikut.
1. Terdiri atas dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik.
2. Masing-masing anggota mempunyai pengaruh satu sama lain
supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat
menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi
sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau
minat yang sama.

10
5. Individu yang tergabung dalam kelompok saling mengenal satu
sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan
anggota kelompoknya.
6. Fungsi komunikasi dalam keluarga dan kelompok adalah
pengembangan diri anggota dan kelompok, penyelesaian
masalah, pengambilan keputusan, pencapaian tujuan
keluarga/kelompok, dan sebagai sarana belajar bagi anggota
keluarga/kelompok.
Melakukan komunikasi dalam keluarga/kelompok tidaklah mudah.
Komunikator harus mempunyai cara-cara strategis sebagai upaya agar
tujuan komunikasi tercapai.
Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi kelompok adalah
ukuran kelompok, tujuan, kohesivitas, networking, dan kepemimpinan.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni untuk membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal, yaitu
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual.
Bentuk promosi kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan,
pencegahan penyakit, dan perlindungan kesehatan. Untuk melakukan ini,
pemahaman komunikasi dan strategi komunikasi dalam kelompok perlu
dikuasai perawat agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi pada dasarnya harus memperhatikan kematangan orang
atau klien yang diajak berbicara berdasarkan tingkatan usia, dalam hal ini
yaitu kesempurnaan indra, kesempurnaan dan kematangan otak ,
kematangan psikologi sehingga pada akhirnya kita dapat menyesuaikan
gaya bahasa, tekanan suara, dan jenis bahasa yang kita gunakan.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah,
sopan, dan mampuh menempatkan diri terhadap orang yang diajak
berkomunikasi, dengan melihat tingkatan usia, sosial, latar belakang,dan
budayanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anomin.2004.Komunikasi Pada lansia.Diakses pada tanggal 07 November2008


pukul 13.30 wib.
Azwar, Azrul.1988.Pengantar administrasi Kesehatan edisi
kedua.Jakarta:Binapura Aksara
Brunner and Suddarth.2001.Keperawatan Medikal Bedah Volume 1.Jakarta:EGC.
Keliat, Anna.1996.Hubungan Terapeutik.Jakarta:EGC.
Potter and Perry.2005.Fundamental Keperawatan Volume 1.Jakarta:EGC.
Widjaja.2000.Ilmu Komunikasi.Jakarta:Rineka Cipta.
www.komunikasi lansia.com
http://perawatcerdass.blogspot.co.id/2014/05/komunikasi-pada-tingkat-usia.html

13

Anda mungkin juga menyukai