Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN TENTANG CARING

(MENURUT RUBENFILD 1999)

Oleh:
KELOMPOK 3

SAKINA 70300119043
SYAHRA RAMADHANI 70300116060
NUR AISYAH 70300119044
NURUL FAHMI 70300119068

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada allah yang maha esa karna atas berkat rahmatnya

makalah yang berjudul “Rubenfild“ dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kami juga

menggucapkan banyak terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam

pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang yang telah kami pakai dan sebagai

sumber referensi pada makalah kami.

Kami mengetahui bahwa kami adalah manusia yang punya keterbatasan dalam berbagai

hal. Begitu pula dengan karya tulis yang telah kami selesaikan dan tidak semua hal dapat

kami skripsikan dengan sempurnah namun kami sudah berusaha dengan kamampuan yang

kami miliki.

Maka dari itu, kami bersediah menerima kritik dan saran dari pembacaan yang budiman

sebagai bentuk loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa yang akan dating.

Dengan penyelesai makalah kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan

diambil dari karya ini. Semoga karya tulis ini dapat menjadi suatu langka pertama untuk

menjadi pembelajaran yang efektif dan menambah motifasi serta pengetahuan yang lebih luas

bagi semua pembaca.

penulis

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penulis

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian caring secara umum

2. Persepsi klien tentang caring

3. Teori caring menurut watson

4. Perilaku karing dalam keperawatan

5. Perbedaa caring dan curing

BAB III. PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan

bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang pelayanan kesehatan

tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari

tenaga kesehatan.

Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan klien dan tenaga

kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus meningkatkan profesionalismenya,yaitu

meningkatkan perilaku caring.Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang

memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang

bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman

dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).

2. Rumusan masalah

Apakah pengertian caring secara umum?Bagaimana persepsi klien tentang caring?

Bagaiman pandangan Watson tentang caring?Bagaiman perilaku caring dalam praktik

keperawatan ?Apa perbedaan caring dan curing?Makalah ini akan memebahas masalah –

masalah tersebut.
3. Tujuan penulisan

Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar

Keperawatan I, menambah wawasan tentang Konsep Caring di Sepanjang Rentang Kehidupan,

agar mahasiswa mengerti tentang bagaimana perilaku caring dalam proses dan praktik

keperawatan, dan sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa.

4. Jenis pembahasan

Dalam menyusun makalah ini, penulis melakukan metode belajar Collaborative Learning

(CL). Pada awal penugasan, tiap anggota kelompok mendapatkan sub pokok bahasan masing-

masing. Kemudian tiap anggota kelompok melakukan belajar mandiri untuk mempelajari materi

dan menyusun LTM, untuk kemudian menyampaikan hasil belajarnya kepada anggota kelompok

lainnya. Setelah semua menyampaikan hasil belajar mandirinya, semua materi dikumpulkan dan

disusunlah makalah ini.


BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian caring secara umum

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum

dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan

waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.

Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan

orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga,

kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk

meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata

dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

a.Florence nightingale (1860) :

caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam

membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang

kepada pasien.

b.Delores gaut (1984) :

caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana ketiganya

tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.


c.Crips dan Taylor (2001) :

caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang

berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

d.Rubenfild (1999) :

caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.

e.Crips dan Taylor (2001) :

caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang

berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

f.Rubenfild (1999) :

caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan

kerabatnya secara verbal maupun nonverbal

g.Jean watson (1985) :

caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan

meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun

nonverbal.

h.Jean watson (1985) :

caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan

meningkatkan martabat manusia.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara

umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian,
perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan

tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan

orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.

2.Persepsi klien tentang caring

Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan fokus

terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan pelayanan

kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik terhadap mereka sebagai

individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam merencanakan perawatan

( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka semakin puas saat

perawat melakukan caring.

Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer, 1987;

Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun suatu

hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh, perawat

mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut adalah perawat

yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena. Perawat tersebut memutuskan bahwa

klien akan lebih diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah terampil daripada

memberikan penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui siapa klien,

dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.
Etika Pelayanan

Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal, memberikan

sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti perawat. Sikap pendirian ini

perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai standar etika untuk tujuan dan motivasi

yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan yang salah.

Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai

secara etika. Etika keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan

hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.

Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap

perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong klien,

memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan memberikan prioritas kepada

klien dengan kepribadian khusus.

Nurse Caring Behavior

A. Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )

1.Berespon terhadap keunikan klien

2.Memahami dan mendukung perhatian klien

3.Hadir secara fisik

4.Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai sebagai

manusia
5.Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta

6.Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien

7.Bersuara halus dan lembut

8.Memberi perasaan nyaman

B.Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )

1.Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai

2.Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta

3.Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman

4.Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta

5.Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan

C. Persepsi klien kanker dan keluarga ( Mayer, 1986 )

1.Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan

2.Bersikap ceria

3.Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah

4.Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien

5.Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat


D. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )

1.Kehadirannya menentramkan hati

2.Memberikan informasi

3.Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan profesional

4.Mampu menangani nyeri atau rasa sakit

5.Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan

6.Mempromosikan otonomi

7.Mengenali kualitas dan kebutuhan individual

8.Selalu mengawasi klien

E.Persepsi dari keluarga

1.Jujur

2.Memberikan penjelasan dengan jelas

3.Selalu menginformasikan keluarga

4.Mencoba untuk membuat klien nyaman

5.Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan

6.Memberikan perawatan emergensi bila perlu

7.Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas


8.Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin

9.Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman

3.Teori caring menurut watson

Dr.Jean Watson pencetus The Human Caring dikembangkan pada tahun 1975 – 1979.Menurut

watson ada tujuh asumsi yang mendasari konsep caring.ketujuh asumsi tersebut adalah

a.Caring akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktikkan secara interpersonal

b.Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga

c.Caring merupakan respon yang di terima klien tidak saat itu saja,tapi dapat memengaruhi

keadaan klien selanjutnya

d.Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan klien

e.Caring terdiri dari faktor kuratif yang berasal darikepuasan dalam membantu memnuhi

kebutuhan klien

f.Caring lebih kompleks dari pada curing,karena praktek caring memadukan antara pengetahuan

biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam meningkatkan

derajat kesehatan klien

g.Caring merupakan inti dari keperawatan(Julia,1995).

Watson menekankan sikap caring ini harus tercemin sepuluh faktor kuratif yang berasal

dari perpaduan nilai nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar.


a.Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistik

b.Memeberikan kepercayaan harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan

keperawatan yang holistik

c.Menumbuhkan kesensitifan terhadap klien

d.Membangun hubungan saling percaya

e.Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal

f.Menciptakan lingkungan fisik,mental,sosialkultural dan spritual yang mendukung

g.Menggunakan metode penyelesaian keputusan(proses keperawatan)

h.Memberi bimbingan yang memuasakan klien

i.Menerima perasaan positif dan negatif dari klien

j.Mengizinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenolmenologis agar pertumbuhan diri dan

kematangan jiwa klien dapat dicapai

4.Perilaku caring dalam keperawatan

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan,

nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang

berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan,

memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.


a.Kehadiran

Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya

yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring.

Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti

kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.

Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson,

1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien

karena situasi tertekan.

b.Sentuhan

Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat

mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis

sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan

sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak

mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :

1). Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang

ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien.

Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.

2). Sentuhan Pelayanan (Caring)

Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung

klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-
verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan

harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).

3). Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat

dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah

terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh.

Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.

a.Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan

kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan

membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong

klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

b.Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien

sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami klien

merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya

(Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien

dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling memahami.
c.Caring Dalam Spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.

Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau

hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan

lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapatmemahami satu

sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti,

mengerahkan harapan bagi klien dan perawat;mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit,

atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial,

emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan

manusia, roh dengan roh.

d.Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering

bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk

menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk

aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.

Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan

yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
5.Perbedaan caring dan curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu

kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of Caring

(Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan

curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan

memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter

dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing

mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:

1.Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya

seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan

tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.

2.Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder. Maksudnya

seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang

berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.

3.Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan¼ nya

adalah curing.

4.Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih menekankan

pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring


mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan

derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.

5.Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien

beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah

penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing

adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit

dan penanganannya.

6.Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita

sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan

penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Caring merupakanfenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,

berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.Caring merupakan inti dari

keperawatan.Perawat dituntut untuk bersikap care dan juga harung caring dengan

sekitarnya.Tujuan caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan secara

total(hoover,2002). Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan

tindakan asuhan keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit

klien.Antar caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.

2.Saran

Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring tumbuh

secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan mudah memberikan

asuhan keperawatan.Klien yang sakitkadang hanya butuh perhatian dan empati dari seseorang

yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai

perawat disarankan agar benar – benar faham tentang perilaku caring ini.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A, Anne G. Perry. 2009. Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta: Penerbit

Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai