Kondisi Pasien
1. Data Subjektif (DS) : Klien mengatakan badannya lemah dan kurang perawatan diri.
2. Data Objektif (DO) : Klien tampak lemah, kuku panjang dan kotor (tidak terawat).
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan
SP Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “ Perkenalkan, nama saya .... . Bapak bisa panggil saya ... . Kalau boleh tahu
nama bapak siapa?”/ Apakah benar dengan (nama pasien)?
Perawat : “ Baiklah pak, saya adalah mahasiswa dari STIKES Nani Hasanuddin
Makassar yang bertugas diruangan ini. Saya perawat yang akan membantu
merawat bapak hari ini”.
Perawat : “ baiklah kalau begitu. Saya juga berharap ibu sebagai keluarga pasien juga
membantu dan bekerjasama?”
Perawat : “ Kalau boleh tahu, ada keluhan apa Bapak saat ini atau apa yang Bapak
rasakan saat ini?”
Pasien : “ saya merasakan kurang segar karena hanya dilap pada pagi hari dan tidak
bisa mandi seperti biasanya selama dirum sakit!”
Keluarga : “ ya, Nes. Karena pasien belum bisa bergerak secara aktif dan masih lemas
jadi pasien masih belum bisa ke kamar mandi sendiri”’
Perawat : “ Oh begitu, jadi selama sakit bapak tidak bisa mandi seperti biasanya,
hanya dilap pada pagi hari saja?”
Perawat : “ Ya, saya mengerti. Dan memang saya perhatikan rambut bapak kusam,
ada kotoran di mata, ada sedikit endapan di gigi serta kuku bapak terlihat
sudah panjang dan sangat kotor.”
Pasien : “ Benar Ners, saya belum pernah memotong dan membersihan kuku saya
selama berada di rumah sakit”.
Perawat : “ Baiklah pak, karena kuku bapak terlihat sudah panjang dan sangat kotor,
saya akan kembali lagi untuk memotong kuku bapak.”
Perawat : “Baiklah kalau begitu ibu dapat membantu bapak nanti untuk
mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum tindakan dilakukan?”
Keluarga : “Baik Ners, saya akan membentu pasien menyiapkan dirinya sebelum
tindakan nanti”.
e. Validasi kontrak
Perawat : “ Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya pak. Saya permisi dulu
untuk mempersiapkan alat-alatnya. Saya akan kembali lagi sebelum makan
siang?”
2. Fase Kerja
a. Persiapan alat
3) Bengkok.
6) Handuk.
7) Sikat kuku.
8) Kapas.
b. Langkah kerja
1) Cuci tangan
Perawat : “ Bapak, perlu saya jelaskan tujuan dari tindakan ini yaitu untuk
melunakkan kuku bapak supaya mudah untuk dibersihkan
(dipotong).”
3) Menyikat kuku
Peawat : “ Pak, dalam memotong kuku atau perawatan kuku kita juga harus
memperhatikan kebersihannya. Contoh, kuku bapak kan terlihat
kotor, untuk itu menghilangkan kotorannya harus disikat dengan
sikat dan sabun.”
Pasien : “ apakah untuk membersihkan kuku harus disikat juga? Tidak bisa
kah hanya dengan meggunakan sabun saja?”
Perawat : “ Ya, memang begitu. Tapi, tidak seharusnya juga disikat, bila kuku
terlihat kotor saja.”
Pasien :
4) Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan handuk.
Perawat : “ Ya, pak. Memang berbeda dengan cara memotong kuku kaki.
Cara merendamnya pun berbeda pak, kalau kuku kaki harus
direndam dalam air hangat selama 2-3 menit karena kuku kaki
sedikit lebih keras daripada kuku tangan. Cara memotong kuku kaki,
harus dipotong lurus karena sesuai dengan lengkungan kuku (supaya
tidak sakit/berdarah).”
Perawat : “tidak harus juga pak, karena perendaman kuku dengan air hangat
sebenarnya hanya untuk membantu kuku menjadi lebuh lunak dan
lebih mudah untuk di potong”.
7) Cuci tangan
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil
Perawat : “Kuku bapak tampak terlihat bersih dan tidak panjang lagi. Oleh sebab itu,
bapak bisa melakukannya lagi nanti dengan antuan keluarga atau perawat
lainnya”.
Perawat : “Baik pak, memotong kuku ini dilakukan jika kuku bapak sudah mulai
panjang dan meresahkan bapak dalam beraktifitas/melakukan suatu
tindakan.”
Perawat : “Baiklah pak, karena saya sudah selesai dalam melakukan tindakan, saya
permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan kalau bapak perlu
bantuan, bapak bisa panggil saya diruang perawat. Dan saya doakan supaya
bapak cepat sembuh”.