ASUHAN
KEPERAWATAN
FRAKTUR
Kelompok 1
M. Afdal Hasan (NH0117070) Roisatul Ulfah (NH0117073)
Anggota Kelompok
Fraktur atau patah tulang merupakan suatu kondisi terputusnya
kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa.
Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma
1
Trauma
2
Trauma Tidak
3
Kondisi
Langsung Langsung Patologis
Terjadi benturan Tidak terjadi pada tempat Terjadi karena
pada tulang yang benturan tetapi ditempat penyakit pada tulang
menyebabkan lain,oleh karena itu kekuatan (degeneratif dan
fraktur trauma diteruskan oleh kanker tulang)
sumbu tulang ke tempat lain
PATOFISIOLOGI
1
•
•
Fraktur komplit
Fraktur inkomplit
2
• Fraktur tertutup • Fraktur Greenstica
• Fraktur terbuka • Fraktur transverse
• Fraktur tanpa perubahan posisi • Fraktur obligue
• Fraktur dengan perubahan posisi • Fraktur spiral
• Comminuted fraktur
• Impacted fraktur
Berdasarkan Garis Patah Bulang
Berdasarkan Bentuk Patah Tulang
MANIFESTASI
KLINIK Perubahan
Deformitas
neurovaskuler
Memar Ketegangan
Gerakan abnormal
Nyeri
dan krepitasi
Pembengkakan Syok
TES
DIAGNOSTIK
1 Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menentukan jenis dan kedudukan
fragmen fraktur.
Secara Farmakologi yaitu memakai obat – obatan anti nyeri baik analgesik narkotik/non
narkotik. Namun bila keluhan nyeri dapat dihilangkan secara sederhana maka hal itu
jauh lebih baik daripada penggunaan obat-obatan.
Secara Non farmakologi, seperti teknik distraksi, dan teknik relaksasi Manajemen nyeri non-
farmakologi adalah merupakan teknik perawatan mandiri perawat dengan teknik relaksasi,
massage, distraksi, guided imagery, TENS, terapi panas atau dingin, terapi musik,
akupressur.
PERAPI DIET
Berdasarkan discharge planning aturan diet pasien fraktur adalah diet TKTP
(Tinggi Kalori Tinggi Protein),(Wat 2018).
Bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien Makanan yang harus dihindari pasien
fraktur yaitu : fraktur yaitu :
• Karbohidrat (Nasi, mie, roti, dan hasil • Penggunaan minyak yang berlebihan
olahan tepung-tepungan serta gula pasir). dan santan kental.
• Protein Nabati (Kacang-kacangan dan • Makanan dan minuman yang
hasil olahan tahu tempe, oncom dll). berenergi rendah.
• Protein Hewani (Daging sapi, ayam, ikan, • Bumbu-bumbu yang merangsang
telur, susu, dan hasil olahan susu). tajam seperti cabe dan merica.
• Sayuran (Semua jenis sayuran).
• Buah-buahan (Semua jenis buah).
• Lemak dan Minyak (Minyak goreng,
margarin, mentega, dan santan encer).
KOMPLIKASI
• Kerusakan arteri
• Kompartement syndrome
Komplikasi Delayed Union • Komplikasi
• Fat Embolism Syndrome (FSE)
Awal Nonunion • Dalam waktu
• Infeksi Lama
Fraktur Malunion •
• Avaskuler Nekrosis
• Shock
KONSEP
KEPERAWATAN
KELUHAN
PENGKAJIAN UTAMA
Pada umumnya keluhan utama pada kasus
Pengkajian merupakan tahap awal dan fraktur adalah rasa nyeri pada daerah luka
landasan dalam proses keperawatan, post op apabila digerakkan.
untuk itu diperlukan kecermatan dan Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap
ketelitian tentang masalah-masalah klien tentang rasa nyeri klien digunakan yaitu :
sehingga dapat memberikan arah terhadap P = Provoking incident
tindakan keperawatan. Yang meliputi Q = Quality of pain
Identitas klien, riwayat penyakit/kesehatan, R = Region
Status Cairan dan Nutrisi, dan S = Severyty (scale) of pain
pemeriksaan fisik. T = Time
PENYIMPANGAN
KDM
Trauma langsung Tuma tidak langsung Kondisi patofisiologi
FRAKTUR
Leseri kulit Perubahan frakmen Reaksi nosis pektor ganguan fungsi Tulang
tulang
Putus vena/akteri Respon reflek potekti
Spasme otot suptur pada tulang Hambatan
Kehilangan volume vena/akteri mobeletas
cairan fisik
Edema Nyeri akut
Resiko syo
Penekanan pembuluh darah
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Berdasarkan pengkajian dapat di tentukan diagnosa keperawatan pada
pasien dengan fraktur seperti sebagai berikut :
Dx. 1 Nyeri akut b/d terputusnya kontinuitas jaringan atau cidera jaringan lunak.
Dx. 2 Hambatan mobilitas fisik b/d nyeri, pembengkakan, prosedur bedah, imobilisasi.