Anda di halaman 1dari 6

Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen : Edi Supardi S.Kep.,Ns.M.Kep

Persiapan, Pelaksanaan,
Pasca Pemeriksaan Diagnostik
dan Laboratorium
(Rheumatoid Atritis)
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok
Muhsania Anwar (NH0118051)
Norlisa Sudirman (NH0118056)
Nurhalisah (Nh0118058)
Rizki Hizkia Ohoi.T (NH0118076)
Riwin Susanti Ibrahim (Nh0118072)
Roisatul Ulfah (Nh0118073)
Selvia Watafuhan (Nh0118077)
Sirdayanti (Nh0115078)
Sofiani W. Salim (Nh0118079)
Sukma Wulandari (Nh0118084)
Susanti Marilalan (NH0118085)
Susi Suyanti (Nh0118087)
Virda Sintia Lao (Nh0118090)
Widianto (Nh0118091)
Wulan Sanna (Nh0118093)
Yohanis Agustinus .M (Nh0018095)
Persiapan Pemeriksaan
Diagnostic
Persiapan Alat dan bahan
Persiapan Sample 1. Persiapkan pasien minta
persetujuan pasien terlebih
Persiapan Sampel Sampel yang dahulu,
digunakan yaitu untuk darah vena
pasien . pada metode slide 1 2 2. kapas alkohol 70%
3. jarum spuit,
aglutinasi menggunakan serum. 4. lepas tournique,
(Anisa, 2019) 5. jarum dari semprit
6. wadah atau tabung
Pelaksanaan dan Pasca
Pemeriksaan Diagnostic

Pemeriksaan fisik semua pasien


dengan kecurigaan arthritis
meliputi penilaian Pengunaan USG dan MRI untuk
edema/swelling, nyeri tekan, melihat perubahan jaringan lunak
dan keterbatasan gerak sendi, Pemeriksaan dan erosi awal pada sendi sering
disertai dengan pemeriksaan digunakan.
umum yang sistematik.
Fisik

Pemeriksaan Pemeriksaa
Radiologi USG dan MRI

pemeriksaan radiologis (Xray)


dapat ditemukan tanda-tanda
sesuai karakteristik dari RA.
Pemeriksaan Laboratorium
Laju Endap Darah (LED) : Pemeriksaan LED dsangat sensitif bagi sebagian besar tipe peradangan (inflamasi), akan tetapi
1 tidak dapat membedakan apakah penyebab radang tersebut berasal dari infeksi, peradangan, atau tumor ganas.
Peningkatan LED menunjukkan adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh.

C-Reactive Protein (CRP) : Peningkatan kadar CRP dalam darah juga menunjukkan adanya proses peradangan (inflamasi) di
2 dalam tubuh. Peningkatan ini berhubungan dengan infeksi dan penyakit kronis pada umumnya, dan lebih sensitif dibandingkan
dengan LED.

Rheumatoid faktor : Faktor rheumatoid merupakan suatu autoantibodi yang dimiliki oleh penderita AR. Apabila hasil
3 pemeriksaan darah positif dengan adanya antibodi Anti-RA 33, maka penderita kemungkinan besar mengidap Arthritis
rheumatoid (AR).

Anti-Citrullinated Protein Antibody (ACPA) : Hasil yang positif menunjukkan bahwa kemungkinan besar penderita mengidap
4 Arthritis Rheumatoid (AR).

Anti-Nuclear Antibody (ANA) : Periksaan ini umumnya dilakukan untuk menyingkirkan adanya penyakit autoimun
5 lainnya.

Pemeriksaan cairan sendi (sinovial) :


6 a. Warna kuning sampai putih dengan derajat kekeruhan yang menggambarkan peningkatan jumlah sel darah putih.
b. Leukosit 5.000-50.000/mm3, menggambarkan adanya proses inflamasi yang didominasi oleh sel neutrophil (65%).
c. Rheumatoid faktor positif, kadarnya lebih tinggi dari serum dan berbanding terbalik dengan cairan sinovium.
Sekian
&
Terima Kasih
A2 / 2018

Anda mungkin juga menyukai