CITRA
TUBUH
PENGERTIAN
D I N D A T R I A N A N D A ( 1 7 1 0 7 11 0 8 9 )
• Konsep tubuh seseorang merupakan pusat konsep diri. Tubuh adalah bagian yang paling terlihat dari
diri, dan tubuh adalah jangkar untuk kesadaran diri. Sikap seseorang terhadap tubuhnya dapat
mencerminkan aspek-aspek penting dari identitas. Contoh, citra tubuh adalah perasaan seseorang bahwa
tubuhnya besar atau kecil, menarik atau tidak menarik, lemah atau kuat juga mengungkapkan sesuatu
tentang konsep diri seseorang. Hubungan positif antara konsep diri dan citra tubuh ditemukan pada
semua budaya.
• Citra tubuh adalah jumlah dari sikap sadar dan bawah sadar seseorang terhadap tubuh sendiri. Hal ini
termasuk persepsi sekarang dan masa lalu serta perasaan tentang ukuran, fungsi, bentuk/penampilan,
dan potensi. Citra tubuh terus berubah saat persepsi dan pengalaman baru terjadi dalam kehidupan.
Eksistensi tubuh menjadi penting dalam mengembangkan citra tubuh seseorang. Pakaian menjadi
identitas tubuh, seperti halnya barang milik seseorang.
• Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini
mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi
tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari pandangan orang lain (Potter & Perry, 2005).
• Citra tubuh, penampilan, dan konsep diri yang positif berkaitan satu sama lain. Seseorang merasa lebih aman
dan bebas dari ansietas apabila ia menerima dan menyukai tuuhnya sendiri. Seseorang yang menerima
tubuhnya lebih mungkin memiliki harga diri yang tinggi daripada orang yang tidak suka tubuhnya.
• Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi seseorang tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan
ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Gangguan
citra tubuh merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko untuk mengalami gangguan
dalam penerapan citra diri seseorang (Lynda Juall,2006).
KOMPONEN CITRA TUBUH
Faktor
Faktor Faktor
sosial
Biologis psiklogis
budaya
FAKTOR BIOLOGIS
Riwayat Penyakit Fisik
Riwayat Penyakit
Keturunan keluarga
Terpapar Zat kimia/
Radiasi
Riwayat Merokok
FAKTOR PSIKOLOGIS
Faktor yang mempengaruhi harga diri
Status Ekonomi
Status Pendidikan
sosial
FAKTOR PRESIPITASI
1. trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian
mengancam kehidupan
2. ketegangan peran hubungan dengan peran atau posisi yang di harapkan dimana
individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada 3 jenis transisi peran :
a. transisi peran perkembangan
b. transisi peran situasi
c. transisi sehat/ sakit
PENILAIAN STERSSOR /
TANDA DAN GEJALA
sterssor yang dapat menyebabkan gangguan citra tubuh
1. perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit
2. perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi,suntikan, daerah pemasangan infus
3. perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai dengan pemasangan alat di
dalam tubuh
4. perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah sistem tubuh
5. keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
6. makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandanan berubah, pemasangan alat
pada tubuh klien (infus , fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda vital,dll.)
Tanda dan gejala :
Adaptif MalAdaptif
MEKANISME PERTAHANAN
Denial Rasionalisas
Kompensas Reaction Undoing
formation i
i
Refiana Gunawan
(1710711083)
Diagnosa Keperawatan
Teori
Adapun diagnosa yang mungkin muncul
diantaranya:
• Gangguan konsep diri : Gangguan Citra
Tubuh
• Isolasi social : menarik diri
• Deficit perawatan diri
Rencana Tindakan
Keperawatan
• Tujuan tindakan keperawatan bagi pasien perubahan
citra tubuh adalah meningkatkan keterbukaan dan
hubungan saling percaya, peran serta pasien sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, mengidentifikasi
perubahan citra tubuh, menerima perasaan dan
pikirannya, menetapkan masalah yang dihadapinya,
mengidentifikasi kemampuan koping dan sumber
pendukung lainnya, melakukan tindakan yang dapat
mengembalikan integritas diri (Keliat, 1998).
Intervensi Mandiri
• Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang dulu dan saat ini,
perasaan dan harapan yang dulu dan saat ini terhadap citra tubuhnya.
• Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
• Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
• Ajarkan untuk meningkatkan citra tubuh. (Gunakan protese, wig, kosmetik
atau yg lainnya sesegera mungkin, gunakan pakaian yang baru)
• Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap.
• Bantu pasien menyentuh bagian tersebut.
• Lakukan interaksi secara bertahap
Susun jadwal kegiatan sehari-hari.
Dorong melakukan aktifitas sehari dan terlibat dalam keluarga dan
social keluarga dan sosial.
Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang
berarti/mempunyai peran pentingbaginya.
• Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi.
Intervensi Keluarga
• Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra
tubuh yang terjadi pada pasien.
• Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi gangguan
citra tubuh.
• Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien.
• Membantu menyediakan fasilitas untuk memenuhi
kebutuhan pasien dirumah.
• Memfasilitasi interaksi dirumah.
• Melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial.
• Memberikan pujian atas keberhasilan pasien.
Pengkajian
1. Identitas Klien
• Nama : Tn. X
• No. rekam medis : 123456
• Usia : 36 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMP
• Status pernikahan : Sudah menikah
• Pekerjaan : Petani
• Suku : Jawa
• Alamat : Jl. Setia Budi No. 25 RT 04/05 Kec. Pasar Kliwon Kota
Surakarta Provinsi Jawa Tengah
• Tanggal masuk RS : 1 Mei 2019
• Tanggal pengkajian : 3 Mei 2019
• Diagnosa medis : Diabetes Melitus
2. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
•Riwayat genetik : Tidak ada
•Status Kesehatan : Memiliki riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu, jarang
kontrol ke RS.
•Status Nutrisi : Baik
•Sensitivitas biologis : Tidak ada
•Paparan racun : Tidak ada
b. Faktor Psikologis
• Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri: Klien mengatakan malu dengan kondisinya
dan tidak bisa hidup dengan normal lagi untuk kedepannya.
• Faktor yang Memengaruhi Peran: Akibat kondisinya klien merasa perannya sebagai
kepala keluarga dan pencari nafkah akan terganggu.Dia cemas tidak ada yang akan
bisa mencari nafkah untuk keluarganya lagi.
• Faktor yang Mempengaruhi Identitas: Akibat kondisinya, identitas klien sebagai
kepala keluarga terganggu, karena klien merasa tidak akan bisa lagi mencari nafkah
untuk keluarganya.
c. Faktor Sosial Budaya
Pasien berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah, sudah menikah dan
mempunyai dua anak, pendidikan terakhirnya SMP, berasal dari suku jawa.
3. Faktor Presipitasi
Transisi Perkembangan:
• Klien tampak murung
• Klien tampak sedih
• Klien lebih banyak diam
• Klien lebih suka menyendiri
• Klien malas mengobrol dengan orang lain
• Klien tidak mau melihat ke arah kaki kanannya
• Klien mengatakan malu
• Klien mengatakan ia sulit untuk tidur
Transisi Peran Situasi
Pasien merasa tidak akan bisa hidup normal seperti dulu lagi karena kondisinya
saat ini.
Transisi sehat/sakit
Pasien merasa tidak akan bisa mencari nafkah seperti dulu lagi.
4. Penilaian Terhadap Stressor
Stressor yang menyebabkan gangguan citra tubuh:
• Perubahan Struktur : Klien kehilangan kaki sebelah kanannya setelah melakukan
operasi amputasi karena klien mempunyai luka ganggren akibat penyakit DM yang
dideritanya.
• Keterbatasan: Klien memiliki keterbatasan gerak karena kehilangan satu kakinya.
Tanda dan gejala:
• Klien kehilangan kaki sebelah kanannya
• Klien terlihat murung
• Klien terlihat sedih
• Klien lebih banyak diam
• Klien lebih suka menyendiri
• Klien malas mengobrol dengan orang lain
• Klien tidak mau melihat ke arah kaki kanannya
• Klien mengeluh malu
• Klien terlihat menutupi kaki kanannya ketika ada orang yang menjenguk
• Klien mengatakan ia sulit untuk tidur
5. Sumber Koping
-
6. Mekanisme Koping
a. Strategi Koping adaptif
-
b. Strategi Koping Maladaptif
Klien belum bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang diterimanya saat ini.
Dia lebih memilih menjauh dari orang-orang sebagai penyelesaian masalahnya,
malas mengobrol dengan orang lain, menutup diri.
Analisa Data-Diagnosa