Kelompok II
Anggota Kelompok
Lisdayanti (Nh0117068)
Riski hizkia ohoi (Nh0118069)
Susanti marilalan (Nh0118085)
Rion (Nh0117126)
Natalia delsi (Nh0118053)
Roisatul ulfah (Nh0118073)
Susanto mahwil (Nh0118086)
Iif nur istiani (Nh0117065)
Nurhalisah (Nh0118058)
Sirdayanti (Nh0118078)
Tasya Putri Tamara (Nh0118088)
Abdul zakir arsyad (Nh0118002)
Ratnawati (Nh0118063)
Sriani (Nh0118082)
Wirda (Nh0118092)
Nadia nur faizah (Nh0118052)
Reylita widi arganta (Nh0118065)
Yeheskiel kayang (Nh0118094)
Pokok Bahasan
A. B. C.
Konsep Faktor yang
Keperawatan Hubungan Keluarga Mempengaruhi Derajat
Keluarga dengan Kesehatan Kesehatan Keluarga
D. E.
Keluarga Sebagai Fokus
Strategi Pendekatan Sentral Pelayanan
Keperawatan Keluarga Keperawatan
A
Konsep
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
Keperawatan berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
Keluarga sehat
No Tahapan
1. Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak
2. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing)
3. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah (2,5-6 tahun)
4. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)
5. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)
6. Keluarga dengan Anak Dewasa(anak 1 meninggalkan rumah)
7. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family)
8. Keluarga Lanjut Usia
Ciri-ciri keluarga
Strategi coping internal ada tujuh , yaitu : Strategi coping eksternal ada empat, yaitu:
1. Mengandalkan kemampuan sendiri 1. Mencari informasi
dari keluarga 2. Memelihara hubungan aktif dengan
2. Penggunaan humor komunitas
3. Musyawarah bersama (memelihara 3. Mencari pendukung sosial
ikatan keluarga) 4. Mencari dukungan spiritual
4. Memahami suatu masalah
5. Pemecahan masalah bersama
6. Fleksibilitas peran
7. Normalisasi.
Praktik pelayanan keperawatan keluarga
Proses praktik pelayanan keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang akan menjadi
fokus keperawatan. Perbedaan fokus tergantung konseptualisasi keluarga dari perawat tersebut. Jika dilihat
keluarga sebagai latar belakang atau konteks dari pasien individu, maka anggota keluarga secara individu
merupakan fokus dan proses keperawatan yang berorientasi secara individu.
Dalam hal ini proses keperawatan merupakan suatu proses yang kompleks dan bersifat dinamis dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis pada keluarga dan anggota keluarga dengan metode ilmiah.
Berdasarkan hasil yang didapat diatas maka proses keperawatan keluarga mengikuti pola keperawatan secara
umum yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Untuk itu dalam
melakukan perawatan perlu dan harus melewati tahapan proses keperawatan dengan benar dan baik serta secara
berurutan.
(Harefa, 2019)
B
Hubungan
Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam
mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau memperbaiki masalah
kesehatan yang ditemukan dalam keluarga itu sendiri. Masalah kesehatan
Keluarga dengan dalam keluarga saling berkaitan dan saling memengaruhi antar anggota
keluarga yang pada akhirnya akan memengaruhi masyarakat yang ada
Kesehatan disekitarnya.
Oleh karena itu keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk
dijadikan sebagai bagian dari unit pelayanan kesehatan. Keluarga yang
fungsional merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi keluarga
dalam memecahkan masalah kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup
anggota keluarga yang sakit.
1. Bentuk keluarga
Mempengaruhi 2. Status ekonomi dan manajemen keuangan
Derajat
3. Akses terhadap fasilitas kesehatan
Kesehatan
4. Tingkat pendidikan ibu
Keluarga
5. Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis
Fokus Sentral Friedmen, Bowden dan Jones (2003),dalam (Mary A.Nies, 2019) menyatakan
Pelayanan bahwa fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam merawat
Keperawatan anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang memberdayakan sumber daya
keluarga dan berbasis keluarga.
Promosi kesehatan
Pencegahan penyakit
Pemulihan kesehatan
Thanks!
A2/2018