Anda di halaman 1dari 21

Tugas Keperawatan Keluarga

Kelompok II
Anggota Kelompok
Lisdayanti (Nh0117068)
Riski hizkia ohoi (Nh0118069)
Susanti marilalan (Nh0118085)
Rion (Nh0117126)
Natalia delsi (Nh0118053)
Roisatul ulfah (Nh0118073)
Susanto mahwil (Nh0118086)
Iif nur istiani (Nh0117065)
Nurhalisah (Nh0118058)
Sirdayanti (Nh0118078)
Tasya Putri Tamara (Nh0118088)
Abdul zakir arsyad (Nh0118002)
Ratnawati (Nh0118063)
Sriani (Nh0118082)
Wirda (Nh0118092)
Nadia nur faizah (Nh0118052)
Reylita widi arganta (Nh0118065)
Yeheskiel kayang (Nh0118094) 
Pokok Bahasan

A. B. C.
Konsep Faktor yang
Keperawatan Hubungan Keluarga Mempengaruhi Derajat
Keluarga dengan Kesehatan Kesehatan Keluarga

D. E.
Keluarga Sebagai Fokus
Strategi Pendekatan Sentral Pelayanan
Keperawatan Keluarga Keperawatan
A
Konsep
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
Keperawatan berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam

Keluarga keadaan saling ke tergantungan.


Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada
keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur.

(Hanny Rasni, Devis Yulia Rohmana, 2017)


Tujuan Keperawatan Keluarga

Tujuan umum keperawatan keluarga adalah mengoktimalkan


fungsi keluarga dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam menangani
masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggota
keluarganya.

Tujuan khusus pelayanan keperawatan keluarga adalah :


I. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan
keluarga dalam mengenai masalah kesehatan.
II. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan.
III. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup
sehat anggota keluarga.
Sasaran keperawatan keluarga
Sasaran pelayanan keperawatan keluarga menurut (Departemen Kesehatan RI, 2010) dalam
(Siregar, et al., 2020) adalah :

Keluarga sehat

Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan

Keluarga yang memerlukan tindak lanjut


Prinsip dasar Struktur
keperawatan keluarga
keluarga

Keluarga sebagai unit atau satu Struktur Keluarga adalah pola dari


kedudukan dan peran didalamnya
kesatuan dalam pelayanan dari anggota keluarga tersebut. 
kesehatan. Dalam memberikan Struktur dan fungsi merupakan hal
yang berhubungan erat dan terus
asuhan keperawatan keluarga, sehat menerus berinteraksi satu sama
sebagai tujuan utama. Asuhan lain. struktur didasarkan pada
organisasi yaitu perilaku
keperawatan yang diberikan sebagai anggota keluarga dan pola
sarana dalam mencapai peningkatan hubungan dalam keluarga.

kesehatan keluarga (Puji Lestari, Peorwanti Hadi


Pratiwi, 2018)
(Siregar, et al., 2020)
Pengelompokkan secara Tradisional
Secara tradisional, tipe keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu :
1. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang hanya terdiri
dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
atau Tipe / Bentuk Keluarga
2. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti
kakek, nenek, paman, dan bibi

Pengelompokkan secara Modern


Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
individualisme, maka tipe keluarga modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, diantaranya :
1. Tradisional Nuclear
2. Niddle Age/Aging Couple
3. Dyadic Nuclear
4. Single Parent
5. Dual Carrier
6. Three Generation
7. Comunal
8. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation
9. Composite/Keluarga Berkomposisi
10. Gay and Lesbian Family
Fungsu Keluarga
 Fungsi afektif, Fungsi ini meliputi persepsi
keluarga tentang pemenuhan kebutuhan psikososial
Menurut Friedman dalam anggota keluarga.
(Deborah Siregar, 2020),
fungsi keluarga ada lima  Fungsi sosialisasi dan penempatan
antara lain berikut ini : sosial, Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri
dengan kematian.

 Fungsi reproduksi, Keluarga berfungsi untuk meneruskan


keturunan dan menambah sumber daya manusia.

 Fungsi ekonomi, Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara


ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

 Fungsi perawatan kesehatan, Menyediakan kebutuhan fisik dan


perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan dan praktik-praktik sehat (yang
memengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara individual).
Sistem keluarga yaitu sebagai sistem terbuka, dapat memiliki
interaksi timbal balik dengan lingkungan. Keluarga merupakan kelompok
manusia yang terdiri dari atas dua orang atau lebih, yang menciptakan dan
mempertahankan budaya umum.
Teori sistem keluarga lebih menekankan bahwa keluarga sebagai
sebuah sistem yang utuh, di dalamnya terdiri bagian-bagian struktur. Pola
organisasi tiap anggota keluarga memainkan peran tertentu. Dalam keluarga,
juga terjadi pola interaksi antara anggota keluarga. Oleh karena itu, keluarga
memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadap pola interaksi sosial anak.
Sistem Keluarga

(Zamra et al., 2020)


Perawat perawatan kesehatan keluarga o Educator
berkembang seiring dengan spesialisasi. o Kordinator, kolaborator, dan penghubung
Adapun peran perawat menurut (Siregar o Deliverer penyedia perawatan
Deborah 2020) dalam keperawatan keluarga
o Advokat
adalah :
o Konsultan
o Konselor
o Case finder dan epidemiologist
o Environmental specialist
Peran
o Clarify dan interpret
Perawatan Keluarga
o Surrogate
o Peneliti
o Role model
o Manajer kasus
Tahap – tahap perkembangan keluarga
menurut Duval (dalam Nocholas dan Schwartz, 2001:130) membagi perjalanan kehidupan keluarga
dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :

No Tahapan
1. Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak
2. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing)
3. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah (2,5-6 tahun)
4. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)
5. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)
6. Keluarga dengan Anak Dewasa(anak 1 meninggalkan rumah)
7. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family)
8. Keluarga Lanjut Usia
Ciri-ciri keluarga

Robert Machlver dan Charles Morton Page menjelaskan ciri-ciri keluarga


1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Keluarga terbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan dengan hubungan perkawinan yang sengaja
dibentuk atau dipelihara
3. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomeclatur), termasuk perhitungan garis keturunan
4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan
kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak
5. Keluarga mempunya tempat tinggal Bersama,rumah ataupun rumah tangga

(Patimah & Wahyu Gunawan, 2019)


Stress dan koping keluarga
Koping dan stres memiliki dampak yang signifikan terhadap
kepuasan hidup dan kesejahteraan subjektif. Menurut Robins, 2001
dalam (Maryam, 2016) teori stres keluarga dijelaskan mengenai sebuah
krisis timbul karena sumber-sumber dan strategi adaptif tidak secara
efektif mengatasi ancaman-ancaman stressor, sehingga keluarga tidak
dapat terampil dalam memecahkan masalah dan keluarga menjadi
kurang bermanfaat.

Bahkan menurut Cox dan Ferguson (1991) menjelaskan bahwa krisis


atau stres keluarga dicirikan oleh ketidakstabilan dan kesemerawutan
keluarga, pada saat stres muncul biasanya keluarga merasa tidak
nyaman dan keluarga biasanya bersifat reseptif terhadap nasehat-
nasehat dan informasi
Proses dan strategi koping keluarga
Strategi Coping menurut Friedman (1998) dalam (Maryam, 2017), terdapat dua tipe strategi coping
keluarga, yaitu internal atau intrafamilial dan eksternal atau ekstrafamilial.

Strategi coping internal ada tujuh , yaitu : Strategi coping eksternal ada empat, yaitu:
1. Mengandalkan kemampuan sendiri 1. Mencari informasi
dari keluarga 2. Memelihara hubungan aktif dengan
2. Penggunaan humor komunitas
3. Musyawarah bersama (memelihara 3. Mencari pendukung sosial
ikatan keluarga) 4. Mencari dukungan spiritual
4. Memahami suatu masalah
5. Pemecahan masalah bersama
6. Fleksibilitas peran
7. Normalisasi.
Praktik pelayanan keperawatan keluarga

Proses praktik pelayanan keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang akan menjadi
fokus keperawatan. Perbedaan fokus tergantung konseptualisasi keluarga dari perawat tersebut. Jika dilihat
keluarga sebagai latar belakang atau konteks dari pasien individu, maka anggota keluarga secara individu
merupakan fokus dan proses keperawatan yang berorientasi secara individu.
Dalam hal ini proses keperawatan merupakan suatu proses yang kompleks dan bersifat dinamis dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis pada keluarga dan anggota keluarga dengan metode ilmiah.
Berdasarkan hasil yang didapat diatas maka proses keperawatan keluarga mengikuti pola keperawatan secara
umum yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Untuk itu dalam
melakukan perawatan perlu dan harus melewati tahapan proses keperawatan dengan benar dan baik serta secara
berurutan.

(Harefa, 2019)
B
Hubungan
Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam
mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau memperbaiki masalah
kesehatan yang ditemukan dalam keluarga itu sendiri. Masalah kesehatan

Keluarga dengan dalam keluarga saling berkaitan dan saling memengaruhi antar anggota
keluarga yang pada akhirnya akan memengaruhi masyarakat yang ada
Kesehatan disekitarnya.
Oleh karena itu keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk
dijadikan sebagai bagian dari unit pelayanan kesehatan. Keluarga yang
fungsional merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi keluarga
dalam memecahkan masalah kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup
anggota keluarga yang sakit.

(Oktowaty et al., 2018)


C
Faktor yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
keluarga, tersebut (Manurung, 2019):

1. Bentuk keluarga
Mempengaruhi 2. Status ekonomi dan manajemen keuangan
Derajat
3. Akses terhadap fasilitas kesehatan
Kesehatan
4. Tingkat pendidikan ibu
Keluarga
5. Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis

6. Sosialisasi dan kontrol social

7. Memiliki rasa aman dan damai


D
Strategi
Strategi pendekatan keperawatan keluarga adalah suatu bentuk
pendekatan yang dilakukan perawat untuk mengurangi kecemasan
yang dialami keluarga pasien sehingga memberi manfaat kesehatan
seperti mengurangi depresi, kesepian, meningkatkan kematangan

Pendekatan dalm berhubungan kompetensi sosial dan penilaian psikososial yang


lebih baik dalam menghadapi stres (Wahyu Rima Agustin, 2019).
Keperawatan
Keluarga
Strategi pendekatan keperawatan keluarga yang dilakukan, yaitu :

 Bentuk pendekatan perawat secara fisik.

 Bentuk pendekatan perawat secara psikologi.

 Bentuk pendekatan perawat secara spiritual.

 Bentuk pendekatan perawat secara sosial.


E
Keluarga Sebagai
Keluarga sebagai fokus sentral pelayanan keperawatan yang
dimaksud adalah keluarga merupakan tempat mempelajari
konsep kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit dan manajemen penyakit.

Fokus Sentral Friedmen, Bowden dan Jones (2003),dalam (Mary A.Nies, 2019) menyatakan

Pelayanan bahwa fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam merawat

Keperawatan anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang memberdayakan sumber daya
keluarga dan berbasis keluarga.

Adapun lingkup pelayanan keperawatan keluarga mencankup :

 Promosi kesehatan

 Pencegahan penyakit

 Intervensi keperawatan untuk proses penyembuhan

 Pemulihan kesehatan
Thanks!
A2/2018

Anda mungkin juga menyukai