Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkatlimpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini Penulis menyadari bahwa
didalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing
dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkanterimakasih.

Bandung, 4 Juni 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………. 2

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………………. 3

Latar Belakang ……………………………….………………………………………………………………………………….. 3

Rumusan Masalah ………………………….…………………………………………………………………………………. 3

Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………………………………………. 3

BAB II PEMBAHASAN ……………………………..………………………………………………………………………………….. 4

Hakekat dan manfaat bahasa secara umum ………..………………………………………………………….. 4

Manfaat bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehata .……………………………………………………. 5

Komunikasi dalam pelayanan kesehatan .……………………….……………………………………………….. 6

Pengaruh Bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan …………………………………………………. 7

BAB III PENUTUP ……………………………………..…………………………………………………………………………………. 9

Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………. 9

Saran …………………………………………..…………………………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….………………………………………………………………………………… 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keragaman bahasa yang terjadi di Indonesia terkadang menjadi salah satu faktor penghambat dalam
berkomunikasi. Keragaman bahasa yang ada dapat menimbulkan perbedaan pemahaman antara
komunikator dan komunikan. Begitu halnya pada sistem pemberian pelayanan kesehatan penggunaan
bahasa Indonesia menjadi hal yang penting dilakukan oleh perawat agar klien tidak salah dalam
mengartikan bahasa yang dimaksud perawat.

Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional di Negara ini sangat penting digunakan oleh para
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan karena bahasa Indonesia dapat dimengerti oleh
penduduk Indonesia sehingga jika menggunakan bahasa

Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan maka hambatan komunikasi akan semakin
berkurang. Walaupun demikian sebagai seorang perawat harus tetap menghormati bahasa daerah yang
digunakan klien. Hal tersebut dilakukan karena seorang perawat harus menghormati budaya yang di
bawa klien,salah satu dari budaya tersebut adalah bahasa.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

a. Apa yang mempengaruhi komunikasi antara perawat dan klien?

b. Apa manfaat komunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan di
Indonesia?

c. Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia dalam pemberian pelayanan kesehatan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah adalah:

a. Menjelaskan komunikasi yang efektif dalam pelayanan kesehatan

b. Menjelaskan pengaruh bahasa Indonesia terhadap pelayanan kesehatan

c. Menjelaskan manfaat penggunaan bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan di semua lingkup
pelayanan kesehatan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakekat dan Manfaat Bahasa Secara Umum

Bahasa dibentuk oleh kaidah atau aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan
gangguan dalam berkomunikasi. Kaidah atau aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi,
tata bentuk dan tata kalimat. Bahasa penting dikusai oleh pengirim maupun penerima pesan agar
komunikasi yang terjadi antar keduanya dapat berjalan dengan lancar. Bahasa adalah suatu sistem dari
lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja
sama dan identifikasi diri (Godam,2008). Bahasa terdiri dari dua jenis, yaitu bahasa lisan sebagai bahasa
primer, dan bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder.

Manfaat Penggunaan Bahasa Dalam Masyarakat :

1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.

2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.

3. Alat untuk mengidentifikasi diri.

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa (Godam, 2008) :

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik,
dsb.

2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek

3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa
madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain
sebagainya.

4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang
akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.

5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.

6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

7. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi
satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.

8. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-
gerakan tubuh

4
Keragaman bahasa yang banyak dinegara Indonesia ini dapat menyebabkan adanya hambatan dalam
berkomunikasi jika penerima pesan tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh pengirim pesan. Oleh
karena itu, untuk mempersatukan bangsa dan mengurangi hambatan dalam berkomunikasi biasanya
disetiap Negara memiliki bahasa pemersatu, begitu pula di Indonesia yang memiliki bahasa pemersatu
yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan etnis dengan latar
belakang bahasa berbeda.Di Indonesia kesepakatan Bahasa persatuan sebagai Bahasa Indonesia telah
dibentuk sejak Sumpah Pemuda (secara de Facto), yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
yang sah sebagai Bahasa pemersatu. Jadi ketika kita menggunakan Bahasa Indonesia jelas sudah
kesepakatan kita untuk menjadikan BahasaIndonesia sebagai Bahasa pemersatu yang terealisasi hingga
detik ini, dengan harapan setiap warga Indonesia di kedepannya dapat berkomunikasi satu sama lain
tanpa mengalami kesulitan dengan seluruh manusia yang berada di wilayah Indonesia.

2.2 Manfaat Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan

Jenis pelayanan kesehatan yang ada Indonesia sangat beragam mulai dari lingkup yang sederhana
sampai yang luas cakupannya. Pelayanan kesehatan diberikan mulai dari lingkup personal, keluarga, dan
yang berada di lingkungan masyarakat. Pelayanan kesehatan dalam lingkungan masyarakat dapat
meliputi pelayanan kesehatan di puskesmas, kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas dan
Rumah Sakit. Komunikasi merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan oleh orang yang
memberikan pelayanan kesehatan. Dalam komunikasi faktor yang sangat berpengaruh adalah bahasa.
Oleh karena itu dibutuhkan kesamaan jenis bahasa yang digunakan agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam berkomunikasi. Di Indonesia penggunaan bahasa Indonesia lebih ditekankan penggunaannya dari
pada bahasa daerah. Hal ini dilakukan oleh perawat agar klien memahami bahasa yang perawat
gunakan. Namun, sebagai seorang perawat harus tetap menghormati bahasa yang digunakan oleh
kliennya. Adapun manfaat dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan adalah:

a. Mengurangi hambatan dalam berkomunikasi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan

b. Memberi kemudahan bagi pemberi pelyanan kesehatan khususnya perawat dalam memberikan
intervensi kepada kliennya

c. Memudahkan klien dan perawat dalam berkomunikasi

d. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu mudah dimengerti oleh hampir seluruh
penduduk Indonesia sehingga penerima pelayanan keperawatan mudah memahami dan menerima
pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan

e. Perawat akan lebih mudah dalam menerapkan komunikasi teraupetik kepada klien sebagai penerima
pelayanan kesehatan

5
2.3 Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk
menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontak dengan orang lain (Potter,2005). Komunikasi
dapat terjadi pada tingkat intrapersonal, interpersonal dan umum. Dalam materi pelatihan Keterampilan
dan Manajemen SPMK menyebutkan bahwa Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses
komunikasi secara spesifik sebagai berikut:

1.Mempelajari atau mengajarkan sesuatu

2. Mempengaruhi perilaku seseorang

3. Mengungkapkan perasaan

4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

5. Berhubungan dengan orang lain

6. Menyelesaian sebuah masalah

7. Mencapai sebuah tujuan

8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain

Komunikasi yang terjadi tidak selamanya lancar karena dalam berkomunikasi terkadang mengalami
hambatan-hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari pengirim pesan ataupun penerima pesan.
Beberapa hambatan dalam komunikasi adalah:

a. Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya:

 Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya
atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
 Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si
pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan ini
yang akan sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh pengirim dan
penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang mudah dimengerti dan bahasa
ndonesia merupakan bahasa yang mudah dimengerti di Negara ini.
 Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
 Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima.
 Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.

6
 Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.

b. Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

c. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang- kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

d. Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,


misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam berkomunikasi
menggunakan komunikasi teraupetik. Komunikasi teraupetik merupakan proses dimana perawat
berkomunikasi dengan menggunakan pendekatan terencanamempelajari klien (Potter,2005).
Perbedaaan dalam penggunaan bahasa dalam memberikan pelayanan kesehatan baik yang dilakukan
oleh perawat maupun petugas kesehatan lainnya merupakan faktor yang terpenting yang harus
dipahami karena perbedaan bahasa ini akan memberikan dampak terhadap semua proses selama
pelayanan kesehatan diberikan.

2.4 Pengaruh Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan

Beragamnya bahasa yang ada di Indonesia dapat menyebabakan banyaknya arti dari setiap kata. Tidak
tersampianya pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat mengindikasikan adanya hambatan
dalam komuniksi tersebut. Perbedaan bahasa antara pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini
perawat dengan klien dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar keduanya. Oleh karena itu
dibutuhkan bahasa yang dapat dimengerti oleh hampir seluruh warga Indonesia dan dapat digunakan
dimana saja perawat dan klien itu berada, bahasa tersebut adalah Bahasa Indonesia karena bahasa ini
merupakan bahasa pemersatu semua penduduk yang ada di Indonesia.

Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika berhubungan dengan klien, terutama jika
perbedaan bahasa menciptakan rintangan kultural antara perawat dan klien. Perbedaan bahasa yang
terjadi antar aperawat dan klien harus dijembatani oleh orang ketiga agar pesan yang disampaikan oleh
perawat dapat diterima klien tanpa adanya kesalahpahaman arti. Jika terjadi kesalahpahaman maka
komunikasi yang terjadi antara keduanya dapat dikatakan tidak lancar. Ketidakberhasilan untuk
berkomunikasi secara efektif dengan klien tidak hanya menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan
tindakan tetapi juga dapat mengarah pada hasil yang tragis. Oleh karena itu kesamaan bahasa dalam hal
ini sangat diperlukan. Bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar tehadap pelayanan
kesehatan. Hampir seluruh penduduk di Indonesia mengeti dan memahami arti dari penggunaan bahasa
Indonesia yang baik. Oleh karena itu dalam memberikan pelayanan kesehatan seorang perawat harus
menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Beberapa pengaruh
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam berkomunikasi dalam pelayanan kesehatan adalah:

7
a. Memberikan kemudahan bagi penerima pelayanan kesehatan untuk memahami maksud dari pemberi
pelayanan kesehatan

b. Bahasa Indonesia mudah digunakan oleh penduduk Indonesia sehingga perawat dapat menerapkan
komunikasi teraupetik dalam memberikan pelayanan kesehatan

c. Bahasa Indonesia dapat mengurangi hambatan yang ada. Dalam hal ini adalah hambatan dalam
proses komunikasi dan hambatan smantik

d. Penggunaan bahasa Indonesia dapat memberikan kemudahan dalam berkomunikasi sehingga


perawat dapat memberikan asuhan yang tepat dan klien juga dapat mengikuti perintah yang diberikan.
Apabila komunikasi yang terjadi baik maka seorang perawat tidak akan menemukan hambatan dalam
memberikan intervensi keperawatan

e. Bahasa Indonesia dapat digunakan dimana saja diwilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan pemberian
pelayanan kesehatan dapat diberikan disemua lingkup bermasyarakat, baik itu di puskesmas, rumah
sakit maupun di komunitas yang ada di masyarakat

f. Memudahkan terjadinya umpan balik antara penerima dan pemberi pelayanan kesehatan

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu penting digunakan oleh perawat karena dapat
memudahkan perawat dalam berkomunikasi dengan kliennya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
pemersatu sehinga mudah dimengerti oleh penduduk Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya
seorang perawat dalam memberikan pelayanan kesehatannya harus tetap menghormati bahasa yang
digunakan kliennya, seperti bahasa daerah yang digunakan klien.

Bahasa Indonesia dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunikasi yang terjadi antara
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan, diantaranya dapat mengurangi hambatan komunikasi dan
mudahnya terjalin komunikasi teraupetik antar keduanya sehingga intervensi yang dilakukan akan lebih
mudah dilakukan karena sudah ada kesepahaman antar keduanya. Bahasa Indonesia yang baik sangat
penting digunakan oleh perawat diamanapun lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan, baik itu di
lingkup personal, keluarga, rumah sakit maupun di lingkungan komunitas. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan yang dapat mengganggu
komunikasi antar keduanya.

3.2 Saran

Sebagai calon perawat professional yang akan memberikan pelayanan kesehatan, setiap mahasiswa
keperawatan harus memperhatikan bahasa Indonesia yang baik agar tidak terjadi hambatan dan
kesalahpahaman dalam bekomunikasi. Keberhasilan dan kesuksesan dunia kesehatan dalam
peningkatan mutu pelayanan dan asuhan kesehatan masa depan ada ditangan mahasiswa, perawat dan
petugas pemberi pelayanan kesehatan lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Administrator WHO dalam pelatihan Menejerial SPMK. 2003.Komuni kasi. Definisi/ pengertian bahasa,
ragam dan fungsi bahasa-pelajaran bahasa Indonesia Potter, Patricia A. (2005). Buku ajar fundamental
keperawatan:konsep, proses dan praktik.

Alih bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: EGC.

KATA PENGANTAR

10
Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkatlimpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini Penulis menyadari bahwa didalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang
Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkanterimakasih.

11

Anda mungkin juga menyukai