Anda di halaman 1dari 12

A.

Biografi Imogene King

Imogene King
Born January 30, 1923
West Point, Iowa
Died December 24, 2007
St. Petersburg, Florida
Nationality United States
Fields nursing
Known for nursing theory
Gender Famale

Imogene King (January 30, 1923 – December 24, 2007) diakui sebagai pencetus
perkembangan teori keperawatan. Konsep sistem keperawatan keperawatannya yang
berpengaruh dan teori pencapaian tujuannya telah termasuk dalam setiap teori keperawatan, yang
diajarkan kepada ribuan pelajar keperawatan, membentuk dasar program-program pendidikan
keperawatan dan di implementasikan dalam berbagai aturan pelayanan (service setting).

B. Latar Belakang Kehidupan dan Prestasi-prestasi yang Diraihnya

Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital
of Nursing di st. Louis tahun 1945 menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan,
dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in NursingEducation dari st.
Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teacher’s College,
Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelar Ph.D, dari Southern Illinois
University di tahun 1980. Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu
keperawatan di Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a
theory : general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968
menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat sebagai kepala sekolah
keperawatan di The Ohio State University, Columbus. Manuskrip buku pertamanya
“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke
penerbit dan di publikasikan pada tahun 1971.Ia kembali ke Chicago tahun 1972 menjabat
sebagai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai koordinator
penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-

1
1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di
departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida.
Manuskrip buku keduanya
“ A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process”
dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981. Dia adalah anggota
American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiationdan beberapa perkumpulan
kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction
in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.

C. Sumber-sumber Teoritis
Tujuan yang ingin dicapai teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus pada
interaksi tiga system personal, interpersonal dan sosial. Ketiganya membentuk hubungan
personal antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam
pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh
perawat dan klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh system
asuhan kesehatan yang berlaku (King 1971, 1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan
komunikasi untuk membantu klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif
terhadap lingkungan. (Perry.Potter: 276)
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari
buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan
untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk
menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan
spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih
konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan
menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-
pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan. Dalam suatu
konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari Ilmu tentang
perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam sistem
ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu,
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok

2
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah
memperhatikankesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika
seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi
untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. E. Erikson 6. J. Piaget
2. A.L Gessel 7. I. Orlando
3. Gibson 8. H. Peplau
4. L. Hall 9. H. Selve
5. A.T. Jersild
Analisa teori.

Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep
keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dan klien
yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi
keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing
merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan
tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.

D. Penggunaan Bukti-bukti Empiris


Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley danK.R
Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangandefinisinya
mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's
telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalammemeriksa "communication",
teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavindan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat.
Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlandodan J. Bruner telah diperiksa untuk informasi
"interaction" dan "transaction".
Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan dengan self-action, dan interaksi dalam
mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan. Dalam
bukunya tahun 1981 dia menyatakan "beberapa formulasi teoritis tentang hubungan interpersonal

3
dan proses perawatan telah di jelaskan dalam situasi-situasi perawatan. Namun sedikit studi
perawatan memberikan data empiris mengenai fenomena proses perawatan yang berhubungan
dengan interaksi manusia. Suatu pendekatan sistem digunakan dalam mengembangkan teori
pencapaian tujuan (theory of goal attainment). Ia mencatat bahwa selama dua dekade sistem-
sistem telah digunakan secara menyeluruh dan merespon perubahan-perubahan dan kompleksitas
organisasi-organisasi penanganan kesehatan. Dan jalan satu-satunya untuk mempelajai manusia
yang berinteraksi dengan lingkungan yaitu merancang kerangka kerja konseptual mengenai
variabel-variabel interdependent dan konsep-konsep yang interelevant. Dia membangun
kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputitiga bagian "kesadaran
dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan yang membuat
formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan
sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan
manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan
informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal.
Sistem-sistem intrepersonal,atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih berinteraksi.
Sistem interaksiakhir berisi kelompok dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam
masyarakat dan disebut sebagai sistem sosial.

E. Konsep Utama dan Defnisi-definisi


Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1. Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan
dan orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan
untuk mencapai tujuan.
2. Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3. Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke
orang berikutnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
4. Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian
tujuan.
5. Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang
memiliki posisi dalam system sosial, peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban.

4
6. Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus -menerus dalam diri
individu secara selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk
menolong individu-individu bergerak menuju kedewasaan.
8. Waktu sebagai tahapan kejadian -kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu
merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.

F. Asumsi-asumsi Utama
Kerangka kerja konseptualnya dan teori pencapaian tujuan didasarkan pada asumsi-
asumsi umum yang memfokuskan perawatan interaksi manusia dengan lingkungan untuk
membawa kebagian kesehatan bagi individu yang dapat berfungsi dalam peran sosial. Perawatan
(Nursing), Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi yang ditemukan dalam
sistem perawatan kesehatan masyarakat. Tujuan perawatan ”menolong individu
mempertahankan kesehatannya sehingga mereka dapat berfunsidalam peran-peran mereka.
Keperawatan di pandang sebagai proses interpersonalaksi, reaksi, interaksi dan transaksi.
King menurunkan tujuh hipotesis teori pencapaian tujuan:
1.Perceptual accuracy antara interaksi perawat -pasien meningkatkan mutual
goalsetting.
2.Komunikasi meningkatkan mutual goal setting antara perawat dan pasien membawa
pada kepuasan.
3.Kepuasan perawat dan pasien karena meningkatnya peraihan tujuan.
4.Pencapaian tujuan mengurangi stres dan kecemasan dalam situasi keperawatan.
5.Pencapaian tujuan meningkatkan belajar pasien dan kemampuan meniru situasi
keperawatan.
6.Konflik peran di alami oleh pasien, perawat, atau keduanya, menurunkan transaksi
interaksi perawat pasien.
7.Kesamaan kepuasaan peran dan performa peran meningkatkan transaksi dalam
interaksi perawat pasien.

Asumsi King

5
King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun imlisit.

I. Asumsi eksplisit meliputi :

1. Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya,
dengan tujuan untuk kesehatan manusia
2. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control,
berorientasi pada kegiatan waktu.
3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta
perawat.
4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,
berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya,
kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
5. Tanggung jawab dari anggota tim keehtan adalah memberikan informasi kepada
individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau
mengambil keputusan.
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin
tidak sama.
II. Asumsi implisit meliputi :
1. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
2. Pasien sadar, aktif, dadn secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan
atau pengambilan keputusan.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

G. Bentuk Logika
King menunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana
pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
-Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :~ individu-individu makhluk sosial~ individu-
individu makhluk ber’sense’~ individu-individu makhluk rasional~ individu-individu makhluk
perasa~ individu-individu makhluk pengontrol~ individu-individu makhluk bertujuan tertentu~
individu-individu makhluk berorientasi tindakan~ individu-individu makhluk berorientasi

6
waktuKing menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka
dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan.
H. Model Konsep Interaksi Imogene M. King

i. Kerangka Konsep Imogene M. King

King mengemukakan dalam kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang dimiliki oleh
perawat dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.

 Sistem Personal
Menurut king setiap individu adalh system personal (system terbuka). Untuk system
personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan
perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
 Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian.
Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan
pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik
persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang,
subjektif atau personal.
 Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain.
Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah
individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.
 Pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah
ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun
individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan
memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh
kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi
diri.
 Citra tubuh

7
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan
reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
 Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan
situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu
terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk
semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku oran
yang menempatinya.
 Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang
lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian
dengan kejadian yang lain
 Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat
orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah
interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
 Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang
atau lebih didalam hubungan timbal balik.
 Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang diberikan
dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya
melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non
verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju
dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide- ide satu orang keorang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari
perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
 Transaksi

8
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai
pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
 Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran
yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi
di social system, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban
yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang
atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
 Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan
informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress
adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus
terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang
temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan
subjektif.
 Sistem Sosial
King mendefinisikan system social sebagai system pembatas peran organisasi
sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan
mekanisme pengaturan antara praktk-praktek dan aturan (George, 1995). Konsep
yang relevan dengan system social adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan
pengambilan keputusan.
 Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai
tujuan personal atau organisasi.
 Otoritas

9
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi berhubungan dengan wewenang.
 Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial
dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan
orientasi pada tujuan.
 Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
 Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali
bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
ii. Model konsep keperawatan king

King memahami model konsep dan teori keperawatan denag menggunakan pendekatan
system terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan lingkunagan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi.

Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang


meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling
berhuabungan satu dengan yang lain.

Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi, kesehatan,


kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit.

10
Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari :

a. Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku, dalam


memahami atau mengenali kindisi yang ada dalam keperawatan dengan
digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan kontrak atau tujuan
yang diharapkan.
b. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan
merupakan respon dari individu.
c. Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara
perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi
d. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dank lien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
I. Pandangan King terhadap keperawatan
a. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga system interksi yang
dinamis sebagai individu disebut sebagai system personal, ketika individu ini
bersatu dalam kelompok disebut system interpersonal. System social tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas
atau masyarakat.
b. Konsep Lingkungan
Menurut king lingkingan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang
saling berinteraksi dengan system lainya secara terbuka. Lingkungan merupakan
suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi
dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan
internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap
perubahan lingkungan eksternal.
c. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang
secara berkelanjutan melakukan penyesuain terhadap stressor internal dan eksternal
melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki

11
oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg
maksimal.
d. Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalh proses interaksi klien dan
perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika
ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapinya suatu persetujuan dan
membuat transaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Chin, P. L .,& Jacobs, M.K, 1983. Theory and nursing : a systematic approach. St. Louis : The CV Mosby
Co.

Fitzpatrick, JJ., & Whall, AL ; 1989. Conceptual models of nursing : analysis and application. Norwalk :
Appleton and Lange.

George, J.B, 1995. Nursing theories : the base for professional nursing practice. 4 th end. Norwalk :
Appleton & Lange.

Hidayat, Aziz Alimul, 2004. Pengantar konsep Dasar keperawatan. Jakara: Salemba Medika

Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4.
Jakarta : EGC.

Ditulis oleh ASUHAN KEPERAWATAN RIZKI di 12/08/2008 05:23:00 AM

Perry, Potter, 1999. Fundamental Keperawatan. Keperawatan: Penerbit Buku kedokteran EGC

12

Anda mungkin juga menyukai