Anda di halaman 1dari 14

Makalah Falsafah dan Teori Keperawatan

“Falsafah, Paradigma, dan Paradigma Keperawatan”

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Arizon Alfath
Asrida Darmis
Farhana Elvi
Netasya Anggraini
Putri Diana
Reza Dwinof
Sal Sabilla Rahmi

Dosen Pembimbing: Reflita, SKep, M.Kes

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita hadiahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan tentang “Falsafah, Paradigma, Dan Paradigma
Keperawatan” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca.Penulis juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.

Padang,17 Sepember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………..….............................. 2

Daftar isi ………………………………………..…......................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………................................... 4

A. Latar Belakang ……………………………………….................................. 4

B. Rumusan Masalah ………………………………......................................... 4

C. Tujuan ………………………………………………................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………… ............................. 5

A. Definisi Teori Dan Teori Keperawatan ………………................................ 5

B. Komponen Suatu Teori................................................................................... 7

C. Hubungan Paradigma Dan Teori Keperawatan ............................................... 9

D. Jenis Atau Tingkat Teori ……………………………...................................... 10

BAB III PENUTUP ………………………………….………………………..... 13

A. Kesimpulan ………………………………………………………………......... 13

B. Saran …………………………………………………………………................ ` 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu.
Paradigma menjelaskan sesuatu  dalam memahami suatu tingkah laku.
Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-
spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan .

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Apakah Definisi Teori Dan Teori Keperawatan ?
2. Apa saja komponen dari teori?
3. Apa hubungan paradigma dengan teori keperawatan?
4. Apa saja jenis dan tingkat teori?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk memahami materi teori keperawatan
2.Untuk mengetahui hubungan paradigma dengan teori keperawatan
3. Untuk memahami jenis dan tingkat teori

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Dan Teori Keperawatan


Teori secara umum adalah analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang
lain pada sekumpulan fakta-fakta yang disusun secara sistematis, logis (rasional), empiris
(kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena. Pengertian teori menurut
beberapa ahli,yaitu:
1. Jonathan H. Turner
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita
menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
2. Creswell
Teori adalah seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang
memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara
menentukan hubungan antar-variabel.
3. Little John & Karen Foss.
Teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan
konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena
4. Kerlinger
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena .
5. Nazir
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian .
6. John W Creswell
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah.

5
7. Stevens
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau
mengkarakteristikkan beberapa fenomena.
8. Fawcett
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang
hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada
fenomena yang lain.
9. Travers
Teori terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan
memprediksi sebuah fenomena.
10. Emory – Cooper
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang
berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat
menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.

Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk


menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan
keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut
Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi
praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik
keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan
teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan
pengetahuan yang di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan
dan pendidikan keperawatan.

6
B. Komponen Suatu Teori
Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori – teori
keperawatan atau paradigma keperawatan yaitu :
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium
Ilmu Kesehatan, 1992).Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi
secara tetap dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu
menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).Jadi, konsep manusia menurut paradigma
keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan
interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
2. Konsep lingkungan
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual
sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif.
Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping
yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk
merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan
prilaku yang maladaptif .
Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat
yang menerima asuhan keperawatan.
3. Konsep perawat
Peran perawat pada individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.

7
Peran perawat dalam membantu keluarga meningkatkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan adalah perawat sebagai pendeteksi adanya masalah
kesehatan, memberi asuhan kepada anggota keluarga yang sakit, koordinator pelayanan
kesehatan keluarga, fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga dalam masalah –
masalah kesehatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat perlu
memperhatikan sifat – sifat keluarga yaitu keluarga mempunyai reaksi dan cara yang unik
dalam menghadapi masalahnya, pola komunikasi yang dianut, cara pengambilan
keputusan, sikap, nilai, cita – cita keluarga dan gaya hidup keluarga yang berbeda – beda.
Individu dalam keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang .
4. Konsep kesehatan
Pelayanan kesehatan pada masyarakat ini dapat berbentuk pelayanan kepada
masyarakat umum dan kelompok – kelompok masyarakat tertentu (balita dan
lansia).Komponen-komponen penanganan perawatan. Hal ini termasuk kebutuhan untuk :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum yang cukup
c. Membuang kotoran tubuh
d. Bergerak menjaga posisi yang diinginkan
e. Tidur dan istirahat
f. Memilih pakaian yang sesuai
g. Menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindung integument.
i. Menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut atau pendapat-pendapat.
k. Beribadah sesuai keyakinan seseorang
l. Bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi
m. Bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi belajar, mengetahui, atau
memuaskan, rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan
kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tesedia

8
C. Hubungan Paradigma Dan Teori Keperawatan
Paradigma berakar dari sebuah asumsi bahwa terdapat sebuah realitas/kenyataan, yang
mana dapat diverifikasi melalui indera.Dalam paradigma ini, pengetahuan didirikan dengan
mengontrol keadaan disekitar variabel untuk menentukan hubungannya.Dalam paradigma
keperawatan terdapat 4 variabel. Pengetahuan (atau mungkin dalam hal ini adalah teori)
dapat didirikan/diteliti dengan mengontrol keadaan (mengontrol parameter) salah satu
variabel paradigma keperawatan, sehingga akan lebih jelas hubungannya dengan yang lain.
Paradigma berkontribusi pada penelitian keperawatan yang mana paradigma ini
memfasilitasi perkembangan dan pengujian hipotesis, membandingkan intervensi dan
mendirikan hubungan antara variabel.
Disini jelas yang pertama dikatakan adalah bahwa paradigma berkontribusi pada
penelitian keperawatan.Penelitian penting bagi sebuah ilmu Pengetahuan untuk terus
berkembang.Seperti sebuah alat transportasi yang terus berkembang dan maju, ilmu
Keperawatanpun dapat terus berkembang dan semakin maju.Sehingga bagi kita yang ingin
melakukan penelitian keperawatan, kita bisa mencari ide melalui Paradigma Keperawatan.
Bahkan lebih lanjut dikatakan paradigma keperawatn dapat menjadi tempat pengujian
hipotesis, berkaitan hubungannya dengan variabel lain. Dimungkinkan untuk memprediksi
tipe teori yang dapat dikembangkan dari setiap paradigma keperawatan, berdasar pandangan
dunia terhadap kehadiran paradigma tersebut.
Teori-teori Keperawatan baru yang muncul ternyata dapat diprediksi melalui paradigma
keperawatan. Dapat kita maknai hal ini sebagai arahan/pandangan kemana teori itu akan
engarah. Karena Paradigma Keperawatan memberikan pandangan atau arahan kemanakah
Keperawatan itu akan mengarah. Paradigma Keperawatan ibarat sebuah petunjuk arah yang
diberikan seseorang, misalnya bagaimana bepergian ke Surabaya dari Jakarta menggunakan
bis. Kita diberitahu untuk megambil bis malam langsung ke surabaya kemudian turun di
terminal bungurasih. Orang tersebut mengatakan perjalanan ini akan memakan waktu lebih
kurang 20 jam. jadi seperti inilah mungkin pandangan yang diberkan Paradigma
Keperawatan terhadap Teori Keperawatan. Paradigma tidak memberikan kepastian namun
memberikan arahan kepada teori baru.

9
D. Jenis Atau Tingkatan Teori
Menurut Power & Knapp (1995) dalam Sell & kalofissudis (2008), teori keperawatan
adalah penyataan yang menjelaskan, menggambarkan atau memprediksi hubungan antar
konsep yang sistematik dan terorganisir tentang beberapa fenomena. Profesi keperawatan
mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory, grand theory, middle range
theory, dan practice theory.
1. Meta-theory (level 4)
Meta-theory adalah tingkatan yang paling abstrak dari semua level teori.Isu dari
teori ini berhubungan dengan mengarahkan pada pencarian jawaban dari sebuah
pertanyaan ilmiah (Higgins& Moore, 2004). Meta-theory berhubungan dengan isu-isu
ilmiah dan di kenal dengan filsafat ilmu, yang memfokuskan pada pengujian dari
sebuah ilmu, proses dan hasil produknya. Teori ini menghasilkan dasar dari ilmu
pengetahuan.
Teori ini mempunyai manfaat bagi ilmuwan dan praktisi keperawatan.Teori ini
juga digunakan untuk menjawab pertanyaann yang tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan. Contoh pada kasus-kasus menjelang ajal dan kematian, studi ilmiah akan
mencari jawaban tentang perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi pada kematian.
Akan tetapi, studi ilmiah diperlukan untuk menjawab pertanyaan,”Apakah kematian
itu adalah sebuah proses atau sebuah hasil ?”. Sebagai teori yang paling kuat/kokoh
diantara semua level teori, Meta-theory dalam ilmu keperawatan berfungsi
mengungkapkan sebagian dari isu-isu yang ditujukan melalui proses :
a. Klarifikasi hubungan antara ilmu keperawatan dan praktek.
b. Mendefinisikan, mengembangkan, dan menguji teori.
c. Menciptakan dasar ilmu dari keperawatan, dan
d. Memeriksa dan menginterpretasikan pandangan dasar filosofi dan
hubungannya dengan keperawatan.
2. Grand theory (level 3)
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu
keperawatan ( Higgins& Moore,2004). Teori ini bersifat formal, merupakan sistem
teori yang bersifat abstrak dari kerangka disiplin keilmuan.

10
Grand theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam banyak kasus, serta
pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan secara
teoritis.Para ahli grand theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis mereka pada
tingkat abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai kesulitan-kesulitan
mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas.Sifat abstraknya ini mengakibatkan,
grand theory terkadang sulit dipahami oleh perawat dan orang yang awam.
Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai kontribusi yang
signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu:
a. Memberikan batasan-batasan sehingga keperawatan dapat mempunyai identitas
dalam keberadaannya.
b. Selain itu, grand theory juga mempunyai kontribusi untuk memberikan perspektif
sejarah keperawatan, keadaan waktu itu,
c. Memberikan gambaran bagaimana para pencipta mengembangkan teori, juga
filosofi mereka mendasari ilmu keperawatan, pendidikan mereka serta prespektif
terhadap praktek keperawatan.
Contoh dari ilmuwan yang menemukan grand theory adalah Florence Nightingale
dan temuannya merupakan grand theory pertama yang tertulis dalam perkembangan
ilmu keperawatan,Martha Rogers dan Margaret Newman. Grand theory merupakan
landasan dari middle range theory. Contoh: Teori self care deficit adalah middle range
theory sementara self care adalah grand theory-nya.
3. Middle range theory (level 2)
Menurut Higgins & Moore (2004) sejarah perkembangan dari middle theory
termasuk baru dalam ilmu keperawatan. Sama halnya dengan grand theory, middle-
range theory menjelaskan mengenai dunia empiris dalam keperawatan, tetapi hal itu
lebih spesifik dan sedikit formal dibanding grand teory yang lebih abstrak. Middle
range theory membutuhkan diskusi tentang“what it is” dan “what comes before and
after in its range”.
Middle range theory memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan kestabilan
penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory
cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktek, cukup umum pada
campuran populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset

11
dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory,
middle grand theory dapat diuji dalam pemikiran empiris. Contohnya adalah perspektif
manusia dipandang dalam teori Roy adalah sebuah sistem yang adaptif.
4. Micro theory (practice theory)
Micro range theory merupakan tingkatan teori yang tidak formal dan bersifat
sementara dibandingkan tingkatan teori lainnya.dan sangat terbatas dalam hal waktu
dan lingkup aplikasinya (Higgins & Moore 2004). Meskipun biasanya menggunakan
pendekatan penilaian, para ilmuan dan praktisi selalu memberikan gambaran,
mengorganisir dan melakukan test terhadap ide-ide mereka.Micro range theory
memiliki dua tingkatan, yaitu higher level dan lower level.
Micro range theory pada higher level sangat dekat hubungannya dengan middle
range theory,tetapi terdiri dari satu atau dua konsep-konsep utama dan frekuensi
aplikasinya dibatasi dengan sebuah kejadian. Contohnya teori yang ada hubungannya
dengan perawatan luka dekubitus atau perawatan kateter.
Micro range theory pada lower level didefinisikan sebagai satu set hipotesa kerja
atauproposisi. Para ilmuan dan praktisi menggunakan proposisi kerja secara
sementara, menjelaskan atau melakukan test hipotesa kerja yang ada kaitannya dengan
kesehatan sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan.

12
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada
dalam keperawatan . Teori secara umum adalah analisis hubungan antara fakta yang satu
dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta yang disusun secara sistematis, logis
(rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.
paradigma berkontribusi pada penelitian keperawatan.Penelitian penting bagi sebuah
ilmu Pengetahuan untuk terus berkembang.Seperti sebuah alat transportasi yang terus
berkembang dan maju, ilmu Keperawatanpun dapat terus berkembang dan semakin
maju.Sehingga bagi kita yang ingin melakukan penelitian keperawatan, kita bisa mencari
ide melalui Paradigma Keperawatan. Bahkan lebih lanjut dikatakan paradigma
keperawatn dapat menjadi tempat pengujian hipotesis, berkaitan hubungannya dengan
variabel lain.

2. SARAN
Pemahaman tentang paradigma dan teori keperawatan perlu di perdalam bagi seorang perawat
sehingga dalam bekerja selalu mengacu pada paradigma keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun.2010. Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional Dasar. Jakarta:Trans Info


Media.

Gaffar. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta:EGC.

Hidayat. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Patricia, A.Potter dan Anne G.Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Buku 1,Ed 7. Jakarta:
Salemba Medika.

Patricia, A.Potter dan Anne G.Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Buku 2,Ed 7. Jakarta:
Salemba Medika.

14

Anda mungkin juga menyukai