Anda di halaman 1dari 11

RESUME ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
MATA KULIAH Keperawatan Dasar II

NAMA MHS Arizon Alfath

NIM 193310775

TINDAKAN Pemberian Medikasi Topikal

HARI/TGL Senin 04 Mei 2020

NO URAIAN TEMUAN ANALSIS

1 Tujuan Tindakan 1. Pemberian pada pasien yang memiliki candiasis pada


kulitnya
Analisis :
1. Pemberian obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi
atau pengaruh langsung pada tempat tertentu atau secara
lokal

2 Persiapan Alat Alat dan bahan : Alat dan bahan pada video
hanya obat topical untuk
1. Kaps lidi kulit dan kekurangan alat
2. Bengkok pada video buku obat tidak
3. Kom berisi kasa ada
4. Kom berisi NaCl
5. Bak instrument berisi Alat dan bahan untuk obat
handscoon mata :
6. Perlak
7. salep 1. botol obat atau salep
dalam tube
2. buku obat
3. bola kapas kering
steril
4. bola kapas basah
(normal saline ) steril
5. baskom cuci dengan
air hangat
6. penutup mata (bila
perlu )
7. sarung tangan
Telinga :
1. obat
2. penates
3. buku obat
4. speculum telinga
5. pinset anatomis
6. korentang
7. plester
8. kassa
9. tisu
10. balutan
11. sarung tangan
Hidung :
1. obat
2. pipet
3. sarung tangan
4. speculum hidung
5. pinset anatomi
6. tisu
7. balutan
8. sarung tangan
9. buku obat

3 Persiapan Pasien Tidak ada 1. atur posisi pasien

4 Persiapan 1. memasang sampiran 1. pasang sampiran


lingkungan 2. atur pencahayaan
NO URAIAN TEMUAN ANALSIS

5 Langkah/Prosedur Pemberian obat topical pada kulit : Pada video prosedur hanya
dijelaskan pemberian obat
1. menyapa pasien topical untuk kulit, berikut
2. mengidentifikasi identitas dan pada pemberian obat
pasien harus ada prinsip 6 benar
3. memperkenalkan diri penjelasan lebih lanjut nya :
menjelaskan tujuan tindakan
4. menjelaskan prosedur Prosedur obat topical pada
tindakan, kontrak waktu mata :
5. menutup tirai
6. mencuci tangan 1. Cuci tangan
7. pasang perlak 2. Jelaskan prosedur
8. pakai handscoon yang akan dilakukan
9. bersihkan kulit yg luka 3. Atur posisi pasien
dengan NaCl menggunakan dengan kepala
kapas lidi menengadah dengan
10. Oleskan obat secukupnya posisi perawat
sesuai orderan dokter disamping kanan
11. Bereskan alat 4. Gunakan sarung
tangan
5. Bersihkan daerah
kelopak mata dan
bulu mata dengan
kapas lembab dari
sudut mata kearah
hidung, apabila
sangat kotor
bersihkan dengan air
hangat
6. Buka mata perlahan
lahan dengan
menekan kelopak
bawah mata diatas
tulang orbita
7. Teteskan obat mata
diatas sakus
konjungtiva. Setelah
tetesan selesai seusia
order dokter suruh
pasien menutup mata
secara perlahan
8. Apabila obat mata
jenis salep pegang
aplikator salep diatas
pinggir kelopak mata
kemudian pijat tube
sehingga obat keluar
dan berikan obat
pada kelopak bawah
mata dan anjurkan
pasien melihat
kebawah secara
bergantin dan berikan
pada kelopak bagian
atas dan surh pasien
memjamkan mata
dan menggerakkan
matanya
9. Tutup mata dengan
kassa bila perlu
10. Buka sarung tangan
11. Cuci tangan
Telinga :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Atur posisi pasien
dengan kepala miring
kekanan atau kekiri
sesuai dengan daerah
yang akan diobati
usahakan agar lubang
telinga pasien diatas
4. Pasang handscoon
5. Luruskan lubang
telinga dengan
menarik daun telinga
ketas atau
kebelakang (pada
orang dewasa )
kebawah pada anak
anak
6. Apabila obat berupa
tetes maka teteskan
obat pada dinding
saluran untuk
mencegah terhalang
oleh gelembung
udara dengan jumlah
tetesan sesuai
orderan dokter
7. Apabila berupa salep
maka ambil kapas
lidih dan oleskan
salep kemudian
masukan atau
oleskan pada liang
telinga
8. Pertahankan posisi
kepala kurang lebih
selama 2-3 menit
9. Tutup telinga dengan
pembalut dan plester
jika diperlukan
10. Buka sarung tangan
11. Cuci tangan
Hidung :
1. Cuci tangan
2. Pasang sarung tangan
3. Atur posisi pasien
dengan cara, duduk
dikursi dengan
kepala mengadah
kebelakang,
berbaring dengan
kepala ekstensi pada
tepi tempat tidur,
berbaring dengan
bantal dibaawah bahu
dan kepala tengadah
kebelakang
4. Berikan tetesan obat
pada tiap lubang
hidung sesuai dengan
dosis
5. Pertahankan posisi
kepala tetap tengadah
kebelakang Selama 5
menit
6. Buka sarung tangan
7. Cuci tangan

6 Evaluasi 1. Kaji kondisi pasien dan luka Evaluasi pada video sudah
nya lengkap
2. Kontrak waktu untuk
tindakan selanjutnya
3. Menjelaskan hal hal yg tidak
boleh dilakukan setelah
pemberian obat

7 Dokumentasi Tidak ada Dokumentasikan semua


tindakan
ARTIKEL PENDUKUNG

8 Judul artikel NAMA JURNAL : Jurnal Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes


Denpasar
Jurnal (No.. Vol…
Tahun…http….) NAMA ARTIKEL : PENGARUH APLIKASI TOPIKAL
DENGAN LARUTAN NaF DAN SnF2 DALAM PENCEGAHAN
KARIES GIGI
TAHUN : Vol. 2 No. 2 Tahun 2014

http://ejournal.poltekkes-
denpasar.ac.id/index.php/JKG/article/view/606

9 Resume P
Problem/population  Problem : Untuk mengetahui pengaruh aplikasi topikal
: dengan larutan naf dan snf2 dalam pencegahan karies gigi

 Populasi : -
 Pasien : -

Intervention :
I

 Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaaan


yaitu dengan menelaah teori-teori, literatur-literatur yang
berkaitan dengan permasalahan.

Comparison C

 Berdasarkan hasil penelitian Mercer dan Muhler (1972),


aplikasi (Agustus 2014) topical fluor dengan menggunakan
2% natrium fluoride (NaF) atau 2% sodium fluoride 3 kali
dalam setahun menghasilkan penurunan karies sebesar 33%.
Natrium fluoride dipilih sebagai bahan aplikasi topical
karena larutan ini merupakan garam yang mudah larut dan
digunakan dalam fluoridasi buatan sumber air minum.
 Berdasarkan hasil penelitian Muhler dkk. (1950, cit.
Siverstone dkk., 1987) penggunaan Stannous Fluoride
(SnF2) lebih efektif dalam mengurangi kerusakan email oleh
asam. Penelitian perbandingan keampuhan dari8% SnF2 dan
2% NaF saat diberikan berdasarkan tehnik Knutson,
menunjukkan bahwa Stannous Fluoride lebih efektif
daripada sodium fluoride, SnF2 8% dapat mengurangi karies
59% dan 30%. Pemakaian larutan SnF2 8% setiap tahun atau
6 bulan sekali menghasilkan penurunan karies secara
signifikan pada perkembangan lesi karies baru.

Outcome :
O

 Aplikasi topikal dengan larutan SnF2 8% 1 kali setahun atau


setiap 6 bulan sekali merupakan upaya yang efektif dalam
mencegah terjadinya karies gigi, dibandingkan dengan
pemakaian larutan NaF 2% yang memerlukan kunjungan
pasien 4 kali dalam waktu yang relative pendek (interval 1
minggu).
Mengetahui Padang,…………………………2020
Pembimbing Akademik Mahasiswa

(……………………………………..) (Arizon Alfath)

Anda mungkin juga menyukai