Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERIAN OBAT MATA, HIDUNG, TELINGA, IRIGASI MATA DAN


TELINGA

Dosen Pembimbing :
Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN., M.M

Disusun Oleh
Intan Kusuma Wardhani (012321029)

PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2023

1
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PEMBERIAN OBAT TETES MATA DAN SALEP MATA

1. Definisi Obat Tetes mata adalah obat yang di teteskan pada mata yang berbentuk
cairan steril.
Salep mata dapat diartikan sebagai sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput
lendir pada bagian mata atau sekitarnya..

2. Tujuan Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program


pengobatan.

3. Ruang 1. Pasien dengan gangguan pada mata


Lingkup 2. Untuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata
3. Untuk mencegah kekeringan pada mata

4. Prosedur Fase Orientasi :


1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien

Fase Kerja :
1. Persiapan Alat :
 Kasa steril dalam tempatnya
 Obat tetes mata dan salep
 Tisu dalam tempatnya
 Bengkok
 Bolpoin dan buku pencatatan
 Sarung tangan
 Masker

2. Persiapan Pasien :
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan pada pasien
2. Menjelaskan cara pemberian obat tetes mata dan salep mata
3. Menjelaskan ke pasien bahwa mereka mungkin merasakan
obat tetes mata dan salep tersebut.
4. Melakukan inform consent
5. Menyiapkan pasien dalam posisi nyaman sesuai kebutuhan
dan pencahayaan ruangan yg cukup terang

2
3. Persiapan Lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta
kooperatif
2. Tutup tirai untuk menjaga privasi pasien

4. Cara Kerja :
1. Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
2. Cek intruksi dokter untuk memastikan nama obat, cara kerja
dan tempat pemberian didepan pasien agar pasien bisa
melakukan sendiri.
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan
posisi perawat disamping kanan pasien.
4. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab
dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh
dengan air hangat.
5. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah
dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita.
6. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva. Setelah tetesan
selesai sesuai dengan dosis, anjurkan pasien untuk menutup
mata dengan perlahan-lahan, apabila menggunakan obat tetes
mata.
7. Apabila obat mata jenis salep pegang aplikator salep di atas
pinggir kelopak mata kemudian pencet tube sehingga obat
keluar dan berikan obat pada kelopak mata bawah. Setelah
selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah, secara
bergantian dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas dan
biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggerakkan
kelopak mata.
8. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
9. Cuci tangan.
10. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian

3
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
Irigasi mata

1. Definisi Tindakan membersihkan mata / bola mata dengan air mengalir

2. Tujuan Untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing dari dalam
mata.

3. Indikasi 1. Cedera kimiawi pada mata


2. Benda asing dalam mata
3. Inflamasi mata

4. Prosedur Fase Orientasi :


1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien
Fase Kerja :
1. Persiapan Alat :
 Sarung tangan
 Bengkok
 Cairain irigasi nacl 0,9% / cairan hangat yang steril
 Spuit steril tanpa jarum
 Handuk / perlak
 Kapas bulat / cotton bud
 Kasa steril

2. Cara Kerja :
1. Menjaga privasi
2. Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
3. Mengatur posisi duduk atau tidur miring ke arah mata yang
akan diirigasi
4. Meletakkan perlak atau handuk dibawah kepala atau bahu
5. Meletakkan bengkok disamping mata yang akan diirigasi
untuk menampung cairan irigasi.
6. Menutup telinga dengan kapas bulat
7. Bersihkan kelopak mata dengan teliti untuk mengangkat debu,
sekresi,
8. Menarik kelopak mata bawah dengan tangan yang tidak
dominan untuk memaparkan kantung konjungtiva.
9. Memberikan tekanan pada tulang orbital dan tulang prominens
dibawah alis jangan menekan mata.
10. Tangan domiinan mengalirkan cairan irigasi dengan tekanan

4
rendah ke kantung konjungtiva bawah dari kantus dalam ke
arah kantus luar dengan jarak 2cm
11. Menganjurkan pasien melihat keatas, menggereakan ,ata
kesegala arah dan menutup mata saat diirigasi kurang lebih 15-
30 menit.
12. Melakukan irigasi secara bersih
13. Mengeringkan kelopak mata dan daerah wajah dengna kapas
bulat dan cotton bud.
14. Periksan dan catat ketajaman pengelihatan pasien setelah
diirigasi
15. Melepas tutup telinga
16. Melepas sarung tangan
17. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
18. Cuci tangan.
19. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian

3. Fase Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

4. Evaluasi respon pasien


1. Evaluasi subjektif
2. Evaluasi objektif

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

5
IRIGASI TELINGA

1. Definisi Tindakan suatu usaha untuk memasukkan cairan (air hangat kuku) ke
dalam telinga

2. Tujuan Untuk membersihkan liang telinga luar dari nanah, serumen, dan benda –
benda asing.

3. Indikasi 1. Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari


kanal audiotory eksternal.
2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan lartutan
antiseptic.
1. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory
eksternal

4. Prosedur Fase Orientasi :


1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien dan inform consent

Fase Kerja :
1. Alat dan Bahan :
a. Kom kecil berisi cairan hangat( nacl 0,9%)
b. Spuit 10 ccc.
c. Otoscoped.
d. Bengkok
e. Perlak
f. Lampu kepala
g. Kapas dalam tempatnya
h. Alat pelindung diri (masker, scort, hanscoon)

2. Cara Kerja :
1. Menjaga privasi
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
4. Pasien diberitahukan dalam kondisi duduk.
5. Perlak dan alasnya dipasang pada bahu dibawah telinga yang
akan dibersihkan.
6. Siapkan lampu bila diperlukan

6
7. Bersihkan kotoran telinga yang terlihatdengan kapas
8. Berikan bengkok pada pasien dan minta kerjasam pasien
untuk memegang bengkok dengan posisi dibawah telinga
9. Sedot cairan dalam kom dengan menggunakan spuuit dan
keluarkan udara dalam spuit
10. Tarikklah dauntelinga ke tas kemudian kebelakang dan
dengan tangan yang lain.
11. Semprrotkan cairan ke dinding atas dari liang telinga.
Penyemprotan cairan harus perlahan-lahan dan tepat
ditujukan ke dinding atas liang telinga
12. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas
13. Lihat atau periksa kembali liang telinga pasien apakah sudah
bersih atau belum dengan menggunakan otoscope
14. Membereskan alat-alat
15. Mencuci tangan
3. Fase Terminasi :
· Melakukan evaluasi tindakan
· Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
· Berpamitan dengan klien
· Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
· Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

7
PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

1. Definisi Pemberian obat melalui telinga

2. Tujuan  Untuk memberikan efek terapi lokal ( mengurangi peradangan,


membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga
eksternal)
 Menghilangkan nyeri
 Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil

3. Prosedur Fase Orientasi :


1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien dan inform consent

Fase Kerja :
Alat dan Bahan :
a. Bak instrumen kecil berisi: lidi kapas, kain kasa, speculum
telinga
b. Pipet bila perlu
c. Obat tetez yang telah ditentukan
d. Otoscoped.
e. Bengkok
f. Perlak
g. Lampu sorot
h. Kapas basah steril
i. Alat pelindung diri (masker, scort, hanscoon)
Cara Kerja :
1. Menjaga privasi
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
4. Posisikan pasien miring dengan posisi telinga yang sakit
menghadap ke atas
5. Mengkaji keadaan telingan dan saluran telinga bagian luar
(kemerahan, lecet, kotoran, benda asing, dll)
6. Membersihkan liang telinga dengan kapas basah, membuang
kapas kedalam bengkok.
7. dan meluruskan daun telinga
8. Meneteskan obat pada sisi telinga

8
9. Menekan traktus beberapa kali untuk membantu obat masuk.
10. Menganjurkan pasien tetap berbaring miring lebih kurang 5
menit
11. Membereskan peralatan
12. Melepas sarung tangan, merendam dalam klorin 0,5 % selama
10 menit
13. Mengucapkan salam dan mencuci tangan
Fase Terminasi :
· Melakukan evaluasi tindakan
· Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
· Berpamitan dengan klien
· Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
· Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


PEMBERIAN OBAT HIDUNG

1. Definisi Suatu tindakan untuk memberikan obat tetes atau semprot pada hidung

9
seseorang dengan keradangan hiding atau nasofaring

2. Tujuan  Untuk mengencerkan sekret


 Untuk memfasilitasi drainase hidung
 Untuk mengibati infeksi dari rongga hidung dan sinus
 Untuk memberikan terapi obat syaraf seperti semax 0,1%

3. Prosedur Fase Orientasi :


1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien dan inform consent
Fase Kerja :
1. Alat dan Bahan :
1. Botol obat dengan penetes steril (Pipet)
2. Buku obat
3. Sarung tangan
4. Bengkok
5. Spekulum Hidung
6. Pinset anatomi pada tempatnya
7. Plester
8. Kain kasa
9. Kertas tisu
10. Band Aid

2. Cara Kerja :
1. Menjaga privasi
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
4. Bantu klien berbaring terlentang2.
5. Atur posisi kepala yang tepat
6. Tekuk kepala klien ke belakang
7. Sangga kepala klien dengan tangan tidak dominan
8. Untuk anak-anak, jaga kepala dalam posisi tegak
9. Pegang ujung wadah tepat di bawah nares
10. Instruksikan klien untuk menarik napas ketika semprot masuk
ke dalam jalan saluran hidung.
11. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman setelah obat
diabsorpsi.
12. Lepas sarung tangan dan buang suplai yang kotor dalam
wadah yang tepat.Cuci tangan.
13. Catat pemberian obat, termasuk nama obat, jumlah tetesan,
lubang hidungyang dimasukkan obat, dan waktu pemberian

10
obat.
14. Observasi adanya efek samping pada klien selama 15 sampai
30 menit setelah obat masuk
15. Membereskan alat-alat
16. Mencuci tangan

3. Fase Terminasi :
· Melakukan evaluasi tindakan
· Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
· Berpamitan dengan klien
· Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
· Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

11

Anda mungkin juga menyukai