Obat-obatan
1. Oksitosin 10 IU 2 ampul
2. Lidocain 1 ampul
3. Vitamin K 1 ampul
4. Vaksin hb 1 buah
Perlengkapan
1. Celemek plastik 1 buah
2. Masker 1 buah
3. Handscoon 1 pasang
4. Kacamata pelindung 1 buah
5. Sepatu boot karet 1 buah
6. Underpad 1 buah
7. Softek 3 buah
8. Celana dalam 1 buah
9. Handuk besar 2 buah
10. Handuk kecil untuk cuci tangan 1 buah
11. Kain panjang 1 buah
12. Kain bedong 2 buah
13. Baju dan popok bayi 1 buah
DASAR TEORI :
Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas
sacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul, atau bahu
tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sacrum
(tulang ekor). Lebih mudahnya distosia bahu adalah peristiwa dimanatersangkutnya
bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
Salah satu kriteria diagnosis distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervagina
untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus.
Spong dkk (1995) menggunakan sebuah kriteria objektif untuk menentukan adanya
distosia bahu yaitu interval waktu antara lahirnya kepala dengan seluruh tubuh. Nilai
normal interval waktu antara persalinan kepala dengan persalinan seluruh tubuh
adalah 24 detik , pada distosia bahu 79 detik. Mereka mengusulkan bahwa distosia bahu
adalah bila interval waktu tersebut lebih dari 60 detik.
PERSIAPAN
1. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan
sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
2. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau dan
dalam keadaan bersih.
3. Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
(handscoon).
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mempersiapkan pasien dan memberikan penjelasan prosedur pemeriksaan
2. Mempersiapkan alat secara ergonomis
3. Memakai schort/celemek dan masker untuk perlindungan diri
4. Melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
5. Memakai handscoon
6. Melakukan pertolongan persalinan dengan distosia bahu dengan teliti dan
sistematis
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas.
4. Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur.
5. Perhatikan teknik septik dan antiseptik.
6. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi (masker, dan celemek
untuk melindungi diri dari percikan yang dapat mengkontaminasikan dan
menyebarkan penyakit.
PROSEDUR TINDAKAN
Key point :
“Siapkan alat-alat yang
dibutuhkan dalam melakukan
pertolongan persalinan
dengan distosia bahu”
2 Mempersiapkan diri dan
menerapkan pencegahan
infeksi
Key point :
“ Memakai perlindungan diri
dan mencuci tangan”
Key point :
“Bersihkan dengan seksama
dari arah depan ke belakang”
5 Melakukan pemeriksaan
dalam secara berurutan
Key point :
“Pastikan pembukaan telah
lengkap dan ketuban sudah
pecah. Jika belum pecah,
lakukan amniotomi”
Key point :
“Buka dalam keadaan
terbalik dan dekontaminasi
selama 10 menit”
7 Memeriksa DJJ
Key point:
“Lakukan auskultasi saat
relaksasi. Pastikan DJJ dalam
batas normal”.
Key point
“Putar bahu bayi kearah
sternum untuk memutar dan
mengurangi diameter bahu”
12 Jika bahu tidak lahir juga,
meminta ibu mengganti
posisi
Key point :
“Atur posisi ibu dengan posisi
merangka. Lakukan tarikan
perlahan pada bahu anterior
kearah atas dengan hati-hati.
Sedangkan bahu posterior
ditarik kearah bawah”
13 Melakukan rujukan jika bahu
tidak juga lahir
Key point :
“Rujuk pasien jika bahu tidak
juga berhasil dilahirkan”
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan pertolongan persalinan
dengan distosia bahu pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet
4. Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan menggunakan
daftar tilik.