Disusun oleh:
KELOMPOK III
Kebutuhan Psikososial Meliputi Rasa Aman,Kasih
Sayang,Harga Diri,Rasa Memiliki,Kebutuhan Mendapat
Pengalaman,Kebutuhan Stimulasi.
1.Kasih sayang
Bounding attachment adalah suatu ikatan
kasih sayang yang kuat yang menyebabkan
ibu member pengorbanan yang luar biasa yang
dibutuhkan untuk merawat bayinya siang
maupun malam secara terus menerus untuk
melindungi, mengasihi, mencium, mendorong,
menatap, dan member rasa aman dan nyaman
pada bayinya. (Deslidel, dkk, 2012, hal.21)
=>Tingkah laku yang memperlancar kasih sayang
orangtua atau proses attachment :
Pandangan tajam, ada kontak mata
Rupa wajah yang menarik
Tersenyum
Bersuara, menangis waktu lapar
Reflex menggenggam
Mudah dihibur
Perhatian terfokus pada orang tua
Membedakan tangis, senyum dan bersuara
Melekat, merangkul, menyapa orang tua.
1. Neonatus
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang
Perhatikan saat sedang menyusui dan berikan belaian penuh
kasih sayang
Bicara dengan nada lembut dan halus, serta penuh kasih
sayang.
2. Bayi, balita dan anak prasekolah
Pada tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat dan mesra
antara ibu atau pengganti ibu dan anak merupakan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental, maupun psikososial. Peran dan kehadiran
ibu/pengganti ibu sedini mungkin untuk selama-lamanya akan
menjalin rasa aman bagi bayi.
Adanya kontak fisik (kulit/mata) menyentuh/ mendekat dan
memandang pada saat member ASI serta pemberian ASI
sedini mungkin setelah bayi lahir akan berdampak positif
dalam tumbuh kembang anak. Sebaliknya jika kurang kasih
sayang pada tahun pertama, kehidupan anak akan berdampak
negative bagi tumbuh kembang anak baik fisik, mental,
maupun sosial emosi yang disebut sindrom deprivasi mama.
Kasih sayang dari orangtuanya (ayah/ibu) akan menciptakan
ikatan yang erat (Bounding) dan kepercayaan dasar (basic
trust) (Ngastiyah, 2005,hal.8)
Ciptakan rasa aman dan nyaman agar anak merasa di lindungi
Perhatikan minat, keinginan, damn pendapatannya, serta beri
contoh yang baik (bukan dipaksa), dibantu, di
dorong/dimotivasi dan dihargai, di didik dengan kegembiraan.
Dengarkan apa yang ingin dibicarakan/diceritakan anak
B. Rasa aman
1. Neonatus
a. Hindari pemberian makanan selain ASI
Dari segala sudut pertimbangan maka ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi. Dan produksi ASI akan makin
cepat dan mungkin dapat bila menyusui dilakukan
sesegera sesering mungkin. Pada hari-hari pertama yang
keluar adalah kolostrum yang jumlahnya sedikit tetapi hal
itu tak perlu dikhawatirkan karena kebutuhan bayi masih
sedikit. (Marni, Kukuh Rahardjo, 2012, hal 38)
b. Jaga dari trauma dengan meletakkan BBL di tempat yang
aman dan nyaman, tidak membiarkannya sendirian tanpa
pengamata, dan tidak meletakkan barang-barangyang
mungkin membahayakan di dekat BBL.
2. Bayi dan balita
Jangan sesekali meninggalkan bayi tanpa add yang
menunggu.hindari pemberian apapun selain asi
karena bayi bisa tersedak.jangan menggunakan
penghangat buatan ditempat tidur bayi.(Ai Yeyeh
Rukiyah, Lia Yulianti, 2010, hal.73)
a. Biasakan anak dari kecil selalu memakai alas
kaki kemanapun ia pergi agar tidak tertusuk
benda tajam.
b. Jauhkan anak dari asap rokok, asap dapur, asap
sampah, dan polusi kendaraan bermotor
c. Sebaiknya anak tidur di dalam selambu
3. Anak prasekolah
a. Jangan biarkan anak bermain di dekat sumur, kolam,
sungai, dan jalan raya
b. Jauhkan anak dari benda panas seperti kompor,
setrika, termos, dan air panas
c. Jauhkan anak dari benda berbahaya seperti pisau,
colokan listrik, dan kabel
d. Sembunyikan benda yang bisa di sangka maanan atau
minuman dari anak seperti racun tikus, racun serangga,
minyak tanah, sabun dan deterjen.
C. Harga Diri pada Neonatus, Bayi Balita, dan Anak
Pra Sekolah
a. Ajarkan anak untuk tidak mudah percaya dengan
orang yang baru kenal
b. Ajarkan anak untuk tidak mengambil barang orang
lain
D. Rasa memiliki pada Neonatus, Bayi Balita, dan
Anak Pra Sekolah
Ajarkan anak untuk mencintai barang-barang yang ia
punya (mainan,pakaian,aksesoris bayi).
E. Pengalaman stimulasi
Stimulasi dilakukan setiap saat ada kesempatan berinteraksi,
setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan
umur perkembangan kemampuannya, serta dilakukan oleh
keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu). Stimulasi harus
dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan
kegembiraan antara ibu/balitanya.