KEBIDANAN
KOMUNITAS
PRINSIP PENGELOLAAN
PROGRAM KIA/KB DI
WILAYAH KERJA
KELOMPOK IV
1. Icora Matoangin NIM : 711530119031
2. Inggrid Angel Kalesaran NIM : 711530119032
3. Inggrit Kareho NIM : 711530119033
4. Iramayasari Mandjurungi NIM : 711530119034
5. Irawati NIM : 711530119035
6. Ireyne F.K Mandji NIM : 711530119036
7. Irma Safitri Amalia NIM : 711530119037
8. Ivana Prisillia Pakasi NIM : 711530119038
9. Jaineke M. Aror NIM : 711530119039
10. Jane Efrita Mumek NIM : 711530119040
Pengelolaan program KIA pada
prinsipnya bertujuan memantapkan
dan meningkatkan jangkauan serta
mutu pelayanan KIA, secara efektif
dan efisien.
Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada
kegiatan pokok sebagai berikut :
• Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas
pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang
setingi-tingginya
• Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan
kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga
professional secara berangsur.
• Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik
oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader
dan dukun bayi, serta penanganan dan pengamatan
secara terus menerus.
• Peningkatan pelayanan neonatus (bayi berusia kurang
dari 1 bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang
setinggi-tingginya.
A. PELAYANAN ANTENATAL
Pelayanan antenatal adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya
sesuai dengan standar pelayanan
antenatal seperti yang ditetapkan
dalam buku pedoman pelayanan
antenatal untuk petugas puskesmas.
10 T Untuk Pelayanan Antenatal
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
2. Pemeriksaan Tekanan Darah
3. Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (Puncak Uteri)
4. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Pemberian Imunisasi
Tetanus Toksoid (TT)
5. Pemberian Tablet Zat Besi
6. Tetapkan Status Gizi
7. Tes Laboratorium (Rutin dan Khusus)
8. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
9. Tatalaksana Kasus
10. Temu Wicara Persiapan Rujukan
B. PERTOLONGAN PERSALINAN
Dalam program KIA, dikenal beberapa jenis
tenaga yang memberikan pertolongan persalinan
kepada masyarakat. Jenis-jenis tenaga tersebut
yaitu :
– Tenaga professional
– Dukun bayi
C. PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42
hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi
dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan
kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan
ketentuan waktu.
D. PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS
Pelayanan kesehatan neonatus adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga keshatan yang kompeten
kepada neonatus sedikitnya 3 kali selama periode
0-28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan
maupun kunjungan rumah.
E. DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO, KOMPLIKASI KEBIDANAN
DAN NEONATUS OLEH TENAGA KESEHATAN MAUPUN
MASYARAKAT
Untuk menurunkan angka kematian ibu secara
bermakna, kegiatan deteksi dini ibu hamil beresiko
perlu lebih digalakan baik di fasilitas pelayanan KIA
maupun di masyarakat.
Risiko tinggi/komplikasi kebidanan pada
kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari
normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan
dan kematian ibu maupun bayi. Semakin cepat
diketahuinya adanya resiko tinggi/komplikasi semakin
cepat akan mendapatkan penanganan yang
semestinya.
F. PENAGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN