Anda di halaman 1dari 7

Nama : Puti Widya Gravinta

NIM : 616080720029

Prodi : S1 Keperawatan

STANDAR OPERASIONA PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT TETES MATA

Pengertian Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya ke dalam mata.


Tujuan Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program
pengobatan.
Ruang Lingkup - pasien dengan gangguan pada mata
Pemeriksaan - untuk melemahkan otot lensa pada pengukuran mata
- untuk mencegah kekeringan pada mata
Acuan Tim Departemen Kesehatan RI 1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta :
Persatuan Perawatan Nasional Indonesia.
Persiapan Alat Baki + alat berisi :
1. kasa steril dalam tempatnya
2. obat tetes mata
3. tisu dalam tempatnya
4. kapas basah dalam kom
5. handscoen dalam toples
6. korentang
7. bengkok (nierbekken)
8. gunting verband
9. plester
10. masker
11. baraskot

Prosedur Kerja 1. Gunakan alat pelindung diri (masker dan baraskot)


2. Salam Terapeutik
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Dekatkan alat
5. Tutup sampiran
6. Gunting plester sesuai kebutuhan
7. Cuci tangan
8. Pasang handscoen steril
9. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan posisi perawat
di samping kanan pasien.
10. Bersihkan mata pasien dengan kapas basah dari bagian dalam
mata ke sudut luar mata.
11. Kapas basah yang sudah dipakai dibuang ke bengkok (nierbekken)
12. Ambil obat tetes mata, perhatikan prinsip 5 benar
13. Anjurkan pasien untuk melihat ke atas dan tidak berkedip,
kemudian tekan perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari
diatas tulang orbita.
14. Teteskan obat pada konjungtiva palpebral sesuai dosis.
15. Setelah obat diteteskan, anjurkan pasien untuk mengedipkan
mata.
16. Bersihkan sisa obat yang ada di daerah sekitar mata dengan tisu
17. Tutup mata dengan kasa
18. Lepaskan handscone
19. Rekatkan plester pada kasa untuk menutupi mata.
20. Bereskan alat
21. Buka sampiran
22. Terminasi
23. Cuci tangan
24. Dokumentasikan
25. Catat tanggal/waktu pengambilan, nama obat, konsentrasi obat,
jumlah tetesan obat, mata (kanan/kiri) yang menerima obat serta
respon pasien pada status/catatan pekembangan klien.

Link contoh video : https://www.youtube.com/watch?v=SPtxk78WJKQ


STANDAR OPERASIONA PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

Pengertian Memberikan obat yang ditetskan sedikit demi sedkit pada saluran telinga.
Tujuan 1. Mengobati adanya infeksi atau inflamasi pada telinga
2. Meunakkan serumen pada telinga (terutama yang telah mengeras)
sebelum diambil
3. Sebagai anestasi lokal sebelum tindakan tertentu pada telinga
4. Memudahkan mengeluarkan serangga yang masuk ke telinga dan
mengiomobilisasi dan menariknya
Ruang Lingkup - pasien dengan gangguan sumbatan serumen
Pasien - pasien dengan adanya benda asing dalam telinga
Acuan Tim Departemen Kesehatan RI 1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta :
Persatuan Perawatan Nasional Indonesia.
Persiapan Alat 1. Botol obat atau tetes telinga
2. Buku obat/kartu catatan obat
3. Lidi kapas
4. Tissue
5. Bola kapas (bila perlu)
6. Senter/penlight
7. Sarung tangan
8. Baki beralas/troli
9. Cotton bud
10. Masker
11. baraskot
Prosedur Kerja 1. Gunakan alat pelindung diri (masker dan baraskot)
2. Salam Terapeutik
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Dekatkan alat
5. Cek kembali mengenai jenis pengobatan, aktu, jumlah dan dosis,
serta bagian telinga mana obat harus diberikan
6. Cuci tangan
7. Bersihkan daun telinga dan lubang telinga
8. Gunakan sarung tangan bila dicurigai terdapat infeksi
9. Dengan menggunakan cotton bud yang dibasahi cairan, bersihkan
daun telinga dan meatus auditorius
10. Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam
air hangat dalam waktu yang singkat
11. Luruskan saluran teinga dengan menarik daun telinga ke bawah dan
ke belakang (bayi) atau ke atas ke belakang (pada orang dewasa)
12. Masukkan tetesan obat yang telah diresepkan pegang alat tetes 1
cm di atas saluran telinga. Obat diteteskan pada sisi dinding saluran
telinga, bukan pada gendang telinga secara langsung
13. Pegang telinga hingga obat telah masuk dan tidak terlihat lagi,
kemudian lepaskan tarikan pada telinga
14. Pertahankan posisi klien selama 2-5 menit. Beri pijatan atau
tekanan lembut pada tragus telinga dengan menggunakan jari
tangan
15. Jika dokter menginstruksikan penempatan kapas dibagian terluar
saluran telinga, jangan menekan kapas ke bagian terdaam saluran.
Dan lepaskan kapas dalam 15 menit
16. Bersihkan dan keringkan area luar telinga
17. Rapikan klien dan bantu ke posisi semula
18. Rapikan alat dan lepaskan sarung tangan
19. Catat setiap pemberian obat , tulis inisial dan tanda tangan perawat
20. Evaluasi respon klien setelah dilakukan tindakan (subyektif dan
obyektif)
21. Beri reinforcement positif pada klien
22. Cuci tangan
23. Dokumentasikan

Link contoh video : https://www.youtube.com/watch?v=1AyYtVZjFQM


STANDAR OPERASIONA PROSEDUR (SOP)

PERAWATAN LUKA BAKAR

Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar


Tujuan 1. Mencegah infeksi pada luka
2. Mempercepat penyembuhan luka
Acuan Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Pelayanan
Kesehatan lainnya. Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia Tahun 2009
Persiapan Alat 1. Set balutan steri
2. Sarung tangan bersih sekali pakai
3. Cairan NaCL 0,9%
4. Plester
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
7. Kantong sampah
8. Salep obat tipikal sesuai indikasi
9. Kasa kering
Prosedur kerja 1. Memberikan salam
2. Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien
3. Menjaga privasi
4. Mengatur posisi pasien sehingga luka terlihat jelas
5. Membuka set perlatan
6. Memakai sarung tangan
7. Membuka balutan dengan hati-hati
8. Membersihkan luka dengan NaCL
9. Melakukan debridement, bia terdapat jaringan nekrotik (bila ada bula
jangan dipecahkan tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3)
10. Membersihkan luka dengan NaCL
11. Mengeringkan luka dengan kasa kering
12. Memberikan obat topical sesuai pada luka

Link video contoh : https://www.youtube.com/watch?v=l7dBwpFUZhY


STANDAR OPERASIONA PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT SUPOSSITORIA

Pengertian Pemberian obat dengan memasukkannya melalui anus


Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pemberian obat suppositoria
Acuan Kepmenkes RI Nomer HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasiitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Persiapan Alat 1. Obat supossitoria
2. Sarung tangan
3. Bengkok
Prosedur Kerja 1. Memberikan salam
2. Perawat membaca instruksi tindakan dari dokter di rekam medis
3. Perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
4. Perawat mengatur posisi pasien dengan posisi tidur miring dan 1 kaki
ditekuk ke arah dada
5. Perawat menyiapkan alat dan bahan serta meletakkan dekat pasien
6. Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
7. Buka kemasan obat
8. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri untuk membuka area anus
pasien
9. Masukkan obat suppositoria
1) Untuk obat suppositoria berupa cairan, ujung kemasan, lalu tekan
kemasan obat supaya obat masuk ke dalam anus, setelah selesai
tarik kemasan obat keluar dengan kondisi masih ditekan lalu
diletakkan dalam bengkok
2) Untuk obat suppositoria dalam bentuk padat, obat dimasukkan
seluruhnya dengan mendorong obat ke dalam anus perlahan-lahan
10. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman
11. Tindakan selesai dan pasien dirapikan
12. Buang kemasan obat pada sampah medis
13. Petugas membersihkan peralatan yang digunakan
14. Petugas melepaskan sarung tangan dan membuangnya pada sampah
medis

Link contoh video : https://www.youtube.com/watch?v=TjpjqPaGs4I

Anda mungkin juga menyukai